Anda di halaman 1dari 20

Potensi dan

Motivasi
Kewirausahaan
Kharisma Hairunnisa 11180170000059
Aniyah Kholisoh Qoniah 11180170000083
Caesani Juliannisa 11190170000024
Dimas Aldytama Kurnianto 11190170000057
Salsabila Marrissa 11190170000073
Anisatul Islami 11190170000077
Fita Bela Purnamasari 11190170000080
Elsa Diana Ekarini 11190170000085
Desfi Ramadhanty 11190170000089
P
E Kemampuan-
Kemampuan

M yang Harus
Dimiliki Sebelum

B
Memulai Usaha

Strategi

A
Memotivasi Motif Usaha
Anggota Potensi dan Seseorang
Organisasi
Motivasi
H Kewirausahaan

A
S
Karakteristik
Teori-Teori
Motivasi Para
Motivasi
Wirausahawan

A
N
Kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki
sebelum Memulai Usaha
Dan &Bradstreet Business Credit Service (dalam Winarto, 2011:25) mengemukakan terdapat sepulu
kompetensi yang harus dimiliki seorang wirausahawan sebagai berikut.
1. Knowing your business, yaitu mengetahui usaha yang akan dilakukan. Seorang wirausahawan
harus mengetahui segala sesuatu yang ada hubungannya dengan usaha atau bisnis yang akan
dilakukan.
2. Knowing the basic business management, yaitu mengetahui dasar-dasar pengelolaan dalam
bisnis, seperti cara merancang usaha, mengorganisasi dan mengendalikan perusahaan, termasuk
memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan, dan membukukan kegiatan-kegiatan
usaha. Mengetahui manajemen bisnis berarti dapat memahami juga kiat, cara, proses, dan
pengelolaan semua sumber daya perusahaan secara efektif dan efisien.
3. Having the proper attitude, yaitu mempunyai sikap yang sempurna terhadap usaha yang
dilakukannya. Wirausahawan harus bersikap seperti pedagang, industriawan, pengusaha,
eksekutifm yang sungguh-sungguh dan sepenuh setengah hati.
4. Having adequate capital, yaitu memiliki modal yang cukup. Baik modal dalam bentuk materi,
maupun rohani. Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan modal utama dalam berwirausaha.
Oleh karena itu, harus cukup waktu, uang, tenaga, tempat, dan mental.
Kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki
sebelum Memulai Usaha
5. Managing finances effectively, yaitu kemampuan mengelola keuangan secara efektif dan
efisien, mecari sumber dana dan menggunakannya dengan tepat, dan mengendalikannya
secara akurat.
6. Managing time efficiently, yaitu kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin.
Mengatur, menghitung, dan menepati waktu sesuai dengan kebutuhannya.
7. Managing people, yaitu kemampuan merencanakan, mengatur, mengarahkan atau
memotivasi, dan mengendalikan orang-orang dalam menjalankan perusahaan.
8. Satisfying customer by providing product, yaitu memberi kepuasan kepada pelanggan
dengan cara menyediakan barang dan jasa yang berkualitas, bermutu, bermanfaat, dan
memuaskan.
9. Knowing hazu to compete, yaitu mengetahui strategi atau cara bersaing. Wirausaha harus
dapat mengungkap kekuatan (strength), kelemahan (weaks), peluang (opportunity), dan
ancaman (threat) diringan dan pesaing atau lawannya. Ia harus dapat menggunakan analisis
SWOT terhadap dirinya dan pesaing.
10. Copying with regulatuin and paper work, yaitu membuat aturan atau pedoman yang jelas
tersurat.
Motif Usaha Seseorang
Menurut Alma (dalam Start Your Own
Bussiness, 2012: 13) motivasi adalah
kemauan untuk berbuat sesuatu,
sedangkan motif adalah dorongan
kebutuhan, keinginan, dorongan atau
impuls. Motivasi tergantung kepada
kekuatan motifnya. Motif dengan kekuatan
terbesar akan menentukan perilaku
seseorang. Motif yang kuat akan berkurang
apabila telah mencapai kepuasan atau
mengalami kegagalan.
Lebih lanjut menurut Setyorini D., (dalam Start Your Own
Bussiness, 2012: 13) bahwa seorang wirausahawan adalah
individu-individu yang berorientasi kepada tindakan, dan
memiliki motivasi tinggi, yang beresiko dalam mengejar
tujuannya. Diperlukan sikap dan perilaku yang
mendukung pada diri seorang wirausahawan agar dapat
mencapai tujuan-tujuannya. Sikap dan Perilaku sangat
dipengaruhi oleh sifat dan watak yang dimiliki oleh
seseorang. Sifat dan watak yang baik, berorientasi pada
kemajuan dan positif merupakan sifat dan watak yang
dibutuhkan oleh seorang wirausahawan agar
wirausahawan tersebut dapat maju/sukses.
MOTIF USAHA SESEORANG

01 02
Motif Berprestasi Motif Berafiliasi
Mendorong individu untuk berinteraksi dengan
Mendorong individu berprestasi dengan
orang lain yang mengandung kepercayaan, afeksi
patokan prestasi dirinya sendiri atau orang
dan empati.
lain. Satu motif untuk berwirausaha yang
penting.

03 04
Motif Kompetensi
Motif Berkuasa Dapat mencapai keunggulan kerja, meningkatkan ketrampilan
dalam memecahkan masalah dan berusaha keras untuk
Mendorong individu untuk menguasai dan inovatif. Umumnya melakukan pekerjaan dengan baik karena
memanipulasi orang lain kepuasan batin dan penghargaan yang diperoleh dari orang
lain.
ALASAN INDIVIDU BERWIRAUSAHA

Merdeka secara
finansial
bebas dari standar Mewujudkan
upah yang impian
distandarisasi
Dapat dengan bebas
mengatur/melaksanakan
Merdeka waktu konsep atau ide sesuai
keinginannya.
bebas dari pekerjaan
rutin yang
membosankan dan
tanpa tantangan
Teori-Teori
Motivasi
01
Teori Isi (Content
Theories)
Terdapat beberapa macam dari
teori ini, yaitu:
Teori Motivasi Hirearki Teori Motivasi Teori Prestasi dari
kebutuhan Maslow Pemeliharaan Herzberg David McClelland
Teori ini menekankan pada Teori ini menjelaskan bahwa pada
kebutuhan manusia yang umumnya karyawan baru Ada korelasi positif antara
tersusun dalam bentuk hierarki memusatkan perhatiannya pada kebutuhan berprestasi
kebutuhan dari yang terendah pemuasan tingkat kebutuhan lebih dengan prestasi dan
sampai yang tertinggi serta rendah dalam pekerjaan mereka, sukses pelaksanaan. David
kebutuhan yang telah terpenuhi terutama keamanan. Setelah hal itu mengemukakan bahwa
berhenti menjadi motivator terpenuhi, mereka akan berusaha usahawan, ilmuwan, dan
utama dari perilaku. untuk memenuhi kebutuhan pada profesional mempunyai
tingkat yang lebih tinggi, seperti tingkat motivasi prestasi
kebutuhan inisiatif, kreativitas, dan diatas rata-rata.
tanggung jawab.
02
Teori Proses
(Process Theories)
Rusdiana (2018:76) menjelaskan bahwa
teori proses berisi tentang perilaku
dimulai dan dilaksanakan.
A. Teori pengharapan, dimana individu diperkirakan akan menjadi pelaksana dengan prestasi tinggi
apabila:
1. Kemungkinan usaha mereka mengarah ke prestasi yang tinggi,
2. Kemungkinan mencapai hasil yang menguntungkan,
3. Hasil-hasil tersebut akan menjadi pada keadaan keseimbangan, penarik efektif bagi mereka.

Menurut Victor Vroom (dalam Rusdiana, 2018:76) teori vroom yaitu teori nilai pengharapan vroom, di
mana orang di motivasi untuk bekerja apabila usaha-usaha yang ditingkatkan akan
mengarahkan ke balas jasa tertentu dan nilai balas jasa dari hasil usahanya. Perumusan teori nilai
pengharapan Vroom adalah sebagai berikut.

Pengharapan bahwa Pengharapan bahwa


Motivasi = peningkatan usaha akan x peningkatan usaha akan
mengarah pada mengarah pada
peningkatan balas jasa peningkatan balas jasa
B. Teori pembentukan perilaku (operant conditioning), teori ini dikemukakan oleh BF skinner yang
didasarkan pada hukum pengaruh (law of effect), teori ini menjelaskan bahwa perilaku yang
diikuti dengan konsekuensi pemuasan cenderung diulang, sedangkan perilaku yang diikuti
konsekuensi hukuman cenderung tidak diulang. Proses pembentukan perilaku ini dapat
digambarkan sebagai berikut.

Rangsangan > Tanggapan > Konsekuensi > Tanggapan pada waktu yang
akan datang (stimulus)

Ada 4 teknik yang dapat digunakan manajer untuk mengubah perilaku bawahan, teknik tersebut
yaitu:
1. Penguatan positif, baik primer maupun sekunder,
2. Penguatan negatif, individu akan mempelajari perilaku yang membawa konsekuensi tidak
menyenangkan dan menghindarinya pada masa mendatang,
3. Pemadaman, dilakukan dengan peniadaan penguatan,
4. Pukuman, manajer mengubah perilaku bawahan yang tidak tepat dengan pemberian
konsekuensi negatif.
C. Teori Porter Lawler merupakan teori pengharapan dari motivasi dengan versi orientasi masa
mendatang dan menekankan antisipasi tanggapan atau hasil. Dasar teori ini yaitu kemungkinan usaha
pengharapan yang dirasakan, usaha yang dijalankan, prestasi yang dicapai, penghargaan yang
diterima, kepuasan yang terjadi, dan mengarahkan ke usaha pada masa yang akan datang. Berikut ini
model pengharapan menyajikan sejumlah implikasi bagi manajer tentang cara memotivasi bawahan
dan implikasi.
1. pemberian penghargaan yang sesuai dengan kebutuhan bawahan,
2. penentuan prestasi yang diinginkan,
3. pembuatan tingkat prestasi yang dapat dicapai,
4. hubungan penghargaan dengan prestasi,
5. penganalisaan faktor-faktor yang bersifat berlawanan dengan efektivitas penghargaan,
6. penentuan penghargaan yang mencukupi.

D. Teori keadilan Setiap orang yang akan selalu membandingkan antara masukkan dalam bentuk
pendidikan, pengalaman, latihan, dan usaha dengan hasil atau penghargaan yang diterima. Keyakinan
seseorang tentang adanya ketidakadilan akan berpengaruh pada perilaku pelaksanaan kegiatan.
Faktor kunci bagi manajer adalah mengetahui ketidakadilan dirasakan, bukan ketidakadilan secara
nyata ada. Teori ini memberikan implikasi bahwa penghargaan harus diberikan sesuai dengan yang
dirasa adil oleh individu yang bersangkutan.

E. Teori petunjuk (prescriptive theories), yaitu cara memotivasi para karyawan yang didasarkan atas
pengalaman yang mencoba-coba.
Karakteristik Motivasi Para
Wirausahawan
Karakteristik merupakan ciri-ciri atau sifat. Motivasi berwirausaha atau
kewirausahawan adalah perhatian dan kemauan seseorang untuk melakukan
usaha secara mandiri berdasarkan pada kemampuan, kekuatan dan
keterampilannya (Herawaty dalam Sinasari A & Hanum A, 2012).
Pendapat lain menyebutkan bahwa motivasi berwirausaha adalah
dorongan dalam diri seseorang untuk menciptakan kegiatan dengan melihat
peluang dengan melakukan suatu kegiatan inovatif, antisipatif, inisiatif, berani
mengambil resiko dan berorientasi pada keuntungan yang didapat (Anggri
Puspita Sari dkk, 2020).
Karakteristik motivasi para wirausaha merupakan sifat-sifat dalam
kemauan seseorang untuk melakukan usaha secara mandiri berdasarkan pada
kemampuan, kekuatan dan ketrampilannya.
Karakteristik Motivasi Para Wirausahawan
1. 2. 3. 4. 5.
memiliki Bentuk Memiliki
Memiliki Memiliki
pencapaian pengendalian keinginan
gagasan keantusiasan
hasil diri bebas

6. 7. 8. 9. 10.
Selalu Dapat Self-efficacy
berusaha Memiliki Mandiri
sasaran menetuka (memiliki
baik dalam n laba keyakinan
berpikir diri)
11. 12. 13. 14. 15.
Anggota
Mengetahui Memiliki Banyak
Memiliki perlakuan
masyarakat
peluang yang tidak orang yang
pengalaman diskriminatif
ekonomi di setuju dengan gagal dalam
bisnis dari
negara lain masyarakat
lingkungannya studinya
Strategi Memotivasi Anggota
Organisasi
Kebutuhan merupakan dasar dari motivasi. Manusia yang menjadi
anggota organisasi akan terasa termotivasi jika dikaitkan dengan adanya
upaya pemenuhan dari kebutuhannya. Dan menurut Abraham H. Maslow
dalam bukunya yang berjudul “Motivation and Personality” (Siagian, 2005 :
110) mengemukakan bahwa inti kebutuhan-kebutuhan manusia dapat
dikategorikan dalam hirarki kebutuhan. Hirarki kebutuhan tersebut memiliki
5 (lima) kategori, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman,
kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri.
Dan dari hal tersebut maka munculah strategi-strategi bagaimana
memotivasi anggota organisasi yang dapat dilaksanakan
Strategi Bagaimana Memotivasi Anggota Organisasi

1 2 3
Mempunyai
Memberikan
aturan-aturan Memberikan rasa keteladanan
tentang kebersamaan terhadap seluruh
kedisiplinan waktu
anggota
kerja.
organisasi

4 7
Menciptakan 5 6
suasana yang
Memberikan/me Memberikan
kondusif dan
nyaman dengan
Meningkatkan
kesejahteraan nyalurkan media Day 4 dan
pemahaman
penuh rasa anggota untuk pendekatan
kekeluargaan antar organisasi. pengembangan religius dalam
anggota organisasi. potensi anggota bentuk toleransi
THANK
YOU!!!!!
Do you have
any
questions?

Anda mungkin juga menyukai