Anda di halaman 1dari 12

Transformasi 2 Dimensi

Dwiny Meidelfi, S.Kom., M.Cs

Tujuan Praktikum

Praktikan dapat mengaplikasikan teknik beberapa transformasi dasar pada


bangun dua dimensi

Pendahuluan

Pemodifikasian objek ini dapat dilakukan dengan melakukan berbagai


operasi fungsi atau operasi transformasi geometri.

Transformasi ini dapat berupa transformasi dasar ataupun gabungan


dari berbagai transformasi geometri.

Contoh transformasi geometri adalah translasi, penskalaan, putaran


(rotasi), balikan, shearing dan gabungan.

Pada dasarnya, transformasi ini adalah memindahkan objek tanpa


merusak bentuk.

Tujuan Transformasi

Merubah atau menyesuaikan komposisi pemandangan

Memudahkan membuat objek yang simetris

Melihat objek dari sudut pandang yang berbeda

Memindahkan satu atau beberapa objek dari satu tempat ke tempat


lain (biasanya dipakai untuk animasi komputer)

Translasi

Merupakan operasi yang menyebabkan perpindahan objek 2D dari satu


tempat ke tempat lain. Perubahan ini berlaku dalam arah yang sejajar
sumbu X dan sumbu Y

Dilakukan dengan penambahan koordinat pada suatu titik koordinat


dengan translation vector atau shift vector, yaitu T(tx,ty).

Koordinat baru titik yang ditranslasi dapat diperoleh dengan


menggunakan rumus :
x = x + tx
y = y + ty
(x,y) : titik asal sebelum translasi

(x,y) : titik baru hasil translasi

Contoh

Untuk menggambarkan translasi suatu objek segitiga dengan koordinat


A(10,10), B(30,10) dan C(10,30) dengan tx,ty(10,20), tentukan koordinat
barunya

Jawab :
A : x = 10+10 = 20
y = 10+20 = 30
A = (20,30)

B : x = 30+10 = 40
y = 10+20 = 30
B = (40,30)
C : x = 10+10 = 20
y = 30+20 = 50
C = (20,50)

Penskalaan

Perubahan ukuran suatu objek.

Koordinat baru diperoleh dengan melakukan perkalian koordinat dengan


scaling factor, yaitu(sx,sy) dimana sx adalah scaling factor untuk sumbu x dan
sy adalah scaling factor untuk sumbu y.

Koordinat baru titik yang diskala dapat diperoleh dengan :

x = x.sx

y= y.sy

Scaling factor sx dan sy dapat diberikan sembarang nilai positif.

Nilai lebih dari 1 menandakan bahwa sebuah objek diperbesar sedang nilai
nilai kurang dari 1 menunjukkan bahwa objek diperkecil.

Contoh

Untuk menggambarkan skala suatu objek segitiga dengan koordinat A(10,10),


B(30,10) dan C(10,30) dengan (sx,sy) (3,2). Tentukan koordinat barunya!

Jawab :
A : x = 10*3 = 30
y = 10*2 = 20
A = (30,20)
B : x = 30*3 = 90
y = 10*2 = 20
B = (90,20)
C : x = 10*3 = 30
y = 30*2 = 60
C = (30,60)

Perputaran (Rotasi)

Memindahkan sebuah objek menurut garis melingkar.

Diperlukan sudut rotasi a dan pivot point(xp,yp).

Nilai positif dari sudut rotasi menentukan arah rotasi berlawanan dengan arah
jarum jam. Sedangkan sudut rotasi negative memutar objek searah dengan
jarum jam.

Rotasi suatu titik terhadap pivot point (xp,yp) :

Contoh

Untuk menggambarkan rotasi suatu objek segitiga dengan koordinat A(10,10),


B(30,10) dan C(10,30) dengan sudut rotasi 30 derajat terhadap titik pusat
kartesian (10,10), dilakukan dengan menghitung koordinat hasil rotasi tiap
titik satu per satu

Contoh

Latihan

Diketahui sebuah bidang segiempat dengan koordinat A(30,10), B(100,10),


C(30,50) dan D(100,50). Tentukan koordinat baru dari bidang tersebut dengan
melakukan translasi dengan faktor translasi (40,30)

dari soal (1) lakukan penskalaan dengan faktor skala (3,2)

dari soal (2) lakukan penskalaan dengan faktor skala (2, )

dari soal (2) lakukan rotasi dengan sudut rotasi 90o

dari soal (3) lakukan rotasi terhadap titik pusat (A) dengan sudut rotasi 30o

Anda mungkin juga menyukai