MATEMATIKA TERAPAN 1
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh :
Amelia Galih Islami (2041230123)
Gilang Dwi Wahyudi (2041230016)
Rizki Ahmat Yunifianto (2041230019)
Muhammad Ubaidillah (2041230031)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat,nikmat,dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas membuat makalah
Matematika Terapan II yang berjudul tentang Aplikasi Integral dalam Teknik mesin yaitu Usaha
Dalam Mengubah Volume.
Tugas makalah Matematika Terapan II tentang Aplikasi Integral dalam Teknik mesin
yaitu Usaha Dalam Mengubah Volume ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah
Matematika terapan II di Politeknik Negeri Malang serta makalah ini juga sebagai syarat tugas
yang harus di penuhi untuk mendapatkan nilai.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya. Untuk itu kami
mengharap adanya saran dan kritik yang dapat membantu guna melengkapi kekurangan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi para pembacanya. Harapan penulis semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan bagi para pembaca, sehingga penulis
dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah yang telah dibuat.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi banyak orang khususnya pembaca
dan semoga Allah SWT. senantiasa meridhoi segala urusan kami. Aamin
Penulis
2
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
Daftar Isi....................................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG................................................................................................................4
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH....................................................................................................6
1.3 PEMBATASAN MASALAH....................................................................................................7
1.4 TUJUAN.....................................................................................................................................7
1.5 MANFAAT.................................................................................................................................7
BAB II........................................................................................................................................................8
DASAR TEORI.........................................................................................................................................8
2.1. Integral............................................................................................................................................8
2.2. Termodinamika..............................................................................................................................8
2.3 Hukum Temodinamika I.................................................................................................................9
2.3.1. Usaha Luar (Proses Isobarik).................................................................................................9
2.3.2 Proses Isotermik......................................................................................................................10
2.3.3. Proses Isohorik.......................................................................................................................11
BAB III.....................................................................................................................................................13
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................13
3.1 Pengaplikasian Usaha Dalam Integral........................................................................................13
3.2 Menghitung usaha pada gas ideal................................................................................................13
BAB IV.....................................................................................................................................................15
PENUTUP................................................................................................................................................15
4.1 Kesimpulan....................................................................................................................................15
Daftar Pustaka.........................................................................................................................................16
3
BAB I
PENDAHULUAN
Integral merupakan salah satu konsep dasar analisis matematika. Sejarah integral dimulai
dari Isaac Newton, seorang fisikawan dan matematikawan dari Inggris, dan Gorrfried Wilhelm
Leibniz, seorang ilmuwan jenius dari Leipzig. Jerman, yang mampu mengungkapkan hubungan
erat antara anti pendiferensialan dengan integral tertentu, yang sering dikenal sebagai Teorema
Dasar Integral Kalkulus yaitu sekitar tahun 1670. Leibniz juga memperkenalkan pemakaian
lambang (notasi) matematika f untuk integral. Newton dan Leibniz memang berhasil membuat
kalkulus menjadi alat untuk menyelesaikan masalah di berbagai terapan, tetapi keduanya belum
dapat memberikan definisi mengenai apa yang disebut sebagai integral. Hal tersebut menjadi
perhatian paling dominan di abad 19 (Shenitzer dan , 1994 : 4).
Konsep integral sering digunakan untuk menentukan luas daerah di bawah kurva. Selain
itu, integral juga sering digunakan untuk mencari penyelesaian dari suatu model matematika.
Seiring dengan perkembangan zaman, saat ini banyak ditemui software-software yang sudah
menyertakan operasi integral sehingga memudahkan pengguna dalam mencari nilai integral
suatu fungsi. Adapun semua itu tidak terlepas dari awal mula ilmu kalkulus yang telah
mengalami perkembangan dan juga perbaikan. Selama tahun 1630-an perkembangan kalkulus,
yang dipelopori oleh Fermat dan Descartes, mengarah ke geometri analitik dan teori derivatif.
Bagaimanapun juga, perkembangan kalkulus tidak mengalami perkembangan yang berarti
4
sebelum pada tahun 1660-an saat Isaac Newton menemukan teorema fluxions dan metode
inverse tangents untuk mencari luas daerah di bawah kurva (Bartle dan Sherbert, 1991 : 229).
Metode membalikkan proses dalam mencari garis singgung untuk menentukan luas
daerah di bawah kurva juga ditemukan oleh Gottfried Leibniz pada tahun 1680-an. Baik Newton
dan Leibniz, masih menurut Bartle dan Sherbert (1991: 229), berpendapat bahwa integrasi yang
merupakan proses penjumlahan adalah kebalikan (inverse) dari operasi diferensiasi. Selama
kurang lebih satu setengah abad perkembangan kalkulus masih mengenai sepasang operasi
tersebut beserta terapannya, adapun terapan yang paling besar adalah dalam bidang fisika.
Newton dan Leibniz memang berhasil membuat kalkulus menjadi alat untuk menyelesaikan
masalah di berbagai terapan, tetapi keduanya belum dapat memberikan definisi mengenai apa
yang disebut sebagai integral. Hal tersebut menjadi perhatian paling dominan di abad 19
(Shenitzer dan , 1994 : 4). Dan metode-metode lain yang dikaji oleh beberapa ahli dalam
bidangnya.
Pada kebanyakan kasus, untuk menggambarkan keadaan fisis dari perpindahan panas
digunakan model matematika yang disebut dengan persamaan diferensial dimana besaran-
besarannya berubah terhadap ruang dan waktu. Pada salah satu kasus persamaan untuk
perpindahan panas disebut dengan persamaan panas. Definisi dari persamaan diferensial adalah
suatu persamaan yang memuat turunan dari satu atau lebih variabel terikat (Dependent Variable)
terhadap satu atau lebih dari variabel bebas (Independent Variable). (Zill, Wright, & Cullen,
2012 : 2)
Persamaan diferensial digolongkan menjadi dua yaitu persamaan diferensial biasa dan
persamaan diferensial parsial. Untuk menyelesaikan persamaan diferensial dapat dilakukan
secara analitik maupun secara numerik. Dalam menyelesaikan persamaan panas secara analitik
terdapat 3 jenis syarat batas yaitu syarat batas Dirichlet, Neumann dan Robin. Ketiga syarat batas
tersebut masingmasing memiliki kondisi suhu di titik awal dan titik akhir yang berbeda.
5
Metode numerik adalah teknik yang digunakan untuk memformulasikan persoalan
matematika sehingga dapat dipecahkan dengan operasi perhitungan atau aritmetika biasa
(tambah, kurang, kali, dan bagi) (Munir, Rinaldi, 2010 : 5). Terdapat beberapa metode numerik
untuk menyelesaikan persamaan panas antara lain Finite Difference Methods, Finite Element
Methods, dan Finite Volume Methods (Metode Volume Hingga). Secara garis besar metode
volume hingga menggunakan bentuk integral dari persamaan. Penyelesaian yang diperoleh
dibagi kedalam sejumlah kontrol volume yang berhingga, dan persamaan umum yang telah
terintegral terhadap kontrol volume dan waktu akan diaplikasikan pada tiap kontrol volume.
Dalam proses penyelesaian persamaan panas dimensi satu dengan metode volume hingga
terdapat beberapa skema yang dapat digunakan antara lain UDS (Upwind Difference Scheme),
CDS (Central Difference Scheme), LUDS (Linier Upwind Difference Scheme), QUICK
(Quadratic Upwind Difference Scheme).
Metode volume hingga tidak hanya diaplikasikan pada persamaan panas saja, telah
banyak peneliti yang mengaplikasikan metode volume hingga untuk menyelesaikan
permasalahan fisis lainnya. Selain itu terdapat peneliti yang membahas tentang metode volume
yakni Setyo Budi Utami (2008) yang membahas bagaimana penyelesaian persamaan matematika
dari distribusi panas dengan metode volume hingga dan diperoleh perubahan konsentrasi
distribusi aliran panas dipengaruhi oleh kecepatan, panjang penampang dan lebar penampang.
Penambahan rata-rata kecepatan menyebabkan semakin pendek daerah penyebaran panas serta
penambahan lebar penampang dan panjang penampang menyebabkan adanya kenaikan
konsentrasi penyebaran panas. Berdasarkan latar belakang dan penelitian-penelitian yang telah
dilakukan, pada tugas ini penulis mengambil judul “PENYELESAIAN PERSAMAAN
INTEGRAL DALAM MENCARI USAHA DALAM MENGUBAH VOLUME”.
Dari penjabaran latar belakang, dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Penyelesaian masalah fisika kedalam persamaan matematika yang terlebih dahulu harus
dimodelkan secara matematis hingga mendapat suatu persamaan secara matematis.
2. Persamaan matematis dari masalah fisika mayoritas berupa persamaan integral.
3. Penyelesaian persamaan integral dapat diperoleh secara analitik, namun langkah-langkah
yang cukup rumit dapat menjadi hambatan.
4. Penyelesaian analitik yang berupa fungsi matematika masih harus dihitung lagi untuk
mendapatkan hasil akhir.
5. Terdapat beberapa metode numerik yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
persamaan dari permasalahan fisika tersebut namun dengan langkah-langkah yang cukup
panjang juga.
6
1.3 PEMBATASAN MASALAH
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.4 TUJUAN
Berdasarkan penjabaran latar belakang hingga RUMUSAN masalah, maka diperoleh
tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui penjelasan integral.
2. Mengetahui penjelasan Termodinamika.
3. Memberikan pengertian Hukum Termodinamika
4. Memberikan penyelesaian persoalan dengan berbagai rumus integral
1.5 MANFAAT
Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini diharapkan
mempunyai manfaat atau kegunaan sebagai berikut:
Bagi Mahasiswa
1. Menambah pengetahuan tentang penurunan model integral,
2. Dapat menyelesaikan persamaan integral secara analitik dengan nilai awal dan syarat
batas yang telah ditentukan,
3. Dapat menyelesaikan persamaan integral numerik dengan model usaha dalam mencari
volume,
Bagi Universitas
1. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menambah bahan referensi bagiPoliteknik
Negeri Malang, khususnya untuk jurusan Teknik Mesin tentang penyelesaian mencari
usaha dalam mengubah volume dengan menggunakan integral.
Bagi Pembaca
1. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian lebih lanjut
tentang persamaan integral, dan aplikasi dari metode usaha dalam mengubah volumeRR.
7
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Integral
Integral adalah sebuah konsep penjumlahan secara berkesinambungan dalam matematika.
Integral dan inversnya, diferensiasi, adalah operasi utama dalam kalkulus. Integral
dikembangkan menyusul dikembangkannya masalah dalam diferensiasi, yaitu matematikawan
harus berpikir bagaimana menyelesaikan masalah yang berkebalikan dengan solusi diferensiasi.
Lambang integral adalah ∫ . ∫ Bila diberikan
suatu fungsi f dari variabel real x dengan interval [a, b] dari sebuah garis lurus, integral tertentu
b b b
∫ f ( x ) ⅆx ∫ f ( x ) dx∫ f ( x ) ⅆx
a a a
F =∫ f ( x ) dx F= ∫ f ( x ) ⅆx
Integral sangat menjadi peranan penting dalam kalkulus dengan berbagai macam aplikasi
pada sains dan teknik.
2.2. Termodinamika
Termodinamika adalah mempelajari energi dan perubahan energi pada suatu sistem.
Perubahan energi selalu melibatkan proses usaha didalamnya. Termodinamika hanya fokus pada
usaha yang dilakukan oleh sistem terhadap lingkungan atau sebaliknya melalui proses pertukaran
kalor. Sebuah konsep penting lain dalam termodinamika adalah reservoir kalor. Resevoir adalah
sistem dengan kapasitas kalor sangat besar dimana sejumlah kalor dapat mengalir masuk atau
keluar dari sistem tanpa adanya perubahan kalor yang signifikan.
8
pada suatu sistem. Meskipun konsep usaha dalam proses termodinamika bersifat umum,
karakteristik proses menjadikan usaha pada setiap proses termodinamika berbeda. Perlu
diperhatikan pula bahwa ketika menentukan usaha sistem, sistem selalu dianggap berada dalam
keadaan kuasistatik.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka prinsip alamiah dalam
berbagai proses thermodinamika direkayasa menjadi berbagai bentuk mekanisme untuk
membantu manusia dalam menjalankan kegiatannya. Mesin-mesin transportasi darat, laut,
maupun udara merupakan contoh yang sangat kita kenal dari mesin konversi energi, yang
merubah energi kimia dalam bahan bakar atau sumber. energi lain menjadi energi mekanis dalam
bentuk gerak atau perpindahan diatas permukaan bumi, bahkan sampai di luar angkasa.
Q = W + ∆U
Dimana Q adalah kalor, W adalah usaha, dan ∆U adalah perubahan energi dalam. Secara
sederhana, hukum I termodinamika dapat dinyatakan sebagai berikut.
Jika suatu benda (misalnya krupuk) dipanaskan (atau digoreng) yang berarti diberi kalor
Q, benda (krupuk) akan mengembang atau bertambah volumenya yang berarti melakukan usaha
W dan benda (krupuk) akan bertambah panas (coba aja dipegang, pasti panas deh!) yang berarti
mengalami perubahan energi dalam ∆U.
9
menyebabkan perubahan volume gas, usaha luar akan dilakukan oleh gas tersebut. Usaha yang
dilakukan oleh gas ketika volume berubah dari volume awal V1 menjadi volume akhir V2 pada
tekanan p konstan dinyatakan sebagai hasil kali tekanan dengan perubahan volumenya.
W =pΔV = p ( v 2−v 1 )
Secara umum, usaha dapat dinyatakan sebagai integral tekanan terhadap perubahan volume yang
ditulis sebagai
V2
W =∫ PⅆV
V1
Jika Tekanan adalah p dan volume adalah V yang dapat diplot dalam grafik .jika perubahan
tekanan dan volume gas dinyatakan dalam bentuk grafik p – V, maka usaha yang dilakukan gas
merupakan luas daerah di bawah grafik p – V. hal ini sesuai dengan operasi integral yang
ekuivalen dengan luas daerah di bawah grafik.
Gas dikatakan melakukan usaha apabila volume gas bertambah besar (atau mengembang)
dan V2 > V1. sebaliknya, gas dikatakan menerima usaha (atau usaha dilakukan terhadap gas)
apabila volume gas mengecil atau V2 < V1 dan usaha gas bernilai negatif.
10
Proses isotermik dapat digambarkan dalam grafik p – V di bawah ini. Usaha yang dilakukan
sistem dan kalor dapat dinyatakan sebagai
V2
Q=W =nRT ln
V1
Proses Isohorik adalah proses perubahan yang dialami oleh gas dimana gas tidak
mengalami perubahan volume atau volume tetap atua ΔV =0 . Oleh karena itu, usaha yang
dilakukan gas pada proses isohorik adalah nol.
Besarnya usaha pada sistem ketika volume dijaga tetap dapat dinyatakan dengan rumus berikut :
W = P ( v 2−v 1 ) =P ( 0 )=0
Perubahan energi dalam Proses Isohorik Volume tetap dapat dihitung dengan rumus persamaan
berikut :
3
ΔU = nRΔT
2
11
untuk gas diatomik :
5
ΔU = nRΔT
2
Keterangan:
12
BAB III
PEMBAHASAN
b. Jika gas dimampatkan atau ditekan sehingga perubahan volumenya berharga negatif, pada gas
(sistem) diberikan usaha yang menyebabkan volume sistem berkurang. Dengan demikian, usaha W
pada tersebut sistem ini bernilai negatif.
1. Jika satu mol gas ideal mengalami ekspansi isotermal pada suhu T hingga volumenya
menjadi dua kali volume awal,maka berapakah usaha yabg dilakukan oleh gas pada proses
tersebut jika diketahui R 10, T 10, V² 20, V¹ 10
Jawab.
Diketahui.
R = 10
T = 10
V1 = 10
V2 = 20
Ditanya : W ?
Jawab :
Vz V2
RT
W =∫ Ṗ ⅆV =∫ ⅆV
V1 V1
V
V2
1
W =RT ∫ ⅆV =RT ¿ ¿
V1
V
13
W =RT ( ln V 2−ln V 1 )
W =10 .15 ¿
¿ 150 ( 2,995−2,302 )
¿ 150 ( 0,693 )
W =103,95
2. suatu stempel gas ideal mengalami ekspansi kuasistatik dari keadaan 2 meter kublik
menjadi 6 meter kublik. Jika keadaan tekanan gas bersifat kuadratik dengan persamaan p = 6
vkuadrat pa. tertukan usaha yang dilakukan oleh gas tersebut!
Jawab:
V1 = 2m3 V2 = 6m3 p = 6 V2
W = ∫ ❑ ( 6 v )dV
2
W = 3V3¿62 W= 3(63 - 23) joule = 416 joule
2
14
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Integral merupakan salah satu cabang ilmu matematika. Integral adalah Integral dapat
di artikan sebagai menyusul ditemukannya masalah dalam diferensiasi di mana
matematikawan harus berpikir bagaimana menyelesaikan masalah yang berkebalikan
dengan solusi diferensiasi. Lambang integral adalah ‘ ’ , Integral terbagi atas integral
tertentu dan integral tak tentu. Integral tak tentu memiliki tiga cara dalam penyelesaiannya
yaitu cara biasa, cara subtitusi, dan integral parsial. Pada integral tertentu proses
pengintegralan yang digunakan pada aplikasi integral. Dengan konsep integral kita dapat
menentukan luas daerah dan volume benda putar. Dalam kehidupan sehari hari, integral
memiliki beraneka macam manfaat baik dalam bidang ekonomi, teknologi, fisika,
matematika, maupun bidang lain dalam kehidupan. Begitu pula dengan proses
termodinamika yang juga memiliki manfaat pada bidangnya, dengan perumusan serta
pembahasan dapat menjadi sebuah referensi yang bermanfaat bagi para pihak terkait. Rumus
reduksi integral dan integral terbatas digunakan untuk memudahkan kita mencari suatu
fungsi dengan pangkat tinggi seperti fungsi trigonometri dengan pangkat lebih dari dua.
Dasar dari rumus reduksi integral dan integral terbatas adalah integral parsial dimana kita
memisalkan suatu fungsi menjadi u ; du ; v : dv dengan rumus udv = uv - vdu Dengan
mencari , kita dapet menentukan hasil dari integral pangkat tinggi dengan lebih cepat dan
mudah
4.2 Saran
Semoga penulis dan pembaca dapat mengetahui dan memahami materi integral ini
terutama pengaplikasiannya di bidang proses fisika yakni termodinamika. Jika ada
kesalahan dalam penulisan makalah ini penulis mengharapkan kritikan atau saran dari
pembaca.
15
DAFTAR PUSTAKA
16