Anda di halaman 1dari 16

USAHA DALAM MENGUBAH VOLUME

MATEMATIKA TERAPAN 1

Sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Matematika Terapan 1

Dosen Pengampu:

INTAN FADHILA SPd.MSi

Disusun Oleh :
Amelia Galih Islami (2041230123)
Gilang Dwi Wahyudi (2041230016)
Rizki Ahmat Yunifianto (2041230019)
Muhammad Ubaidillah (2041230031)

PROGRAM STUDI PRODUKSI DAN PERAWATAN


JURUSAN TEKNIK MESIN.
POLITEKNIK NEGERI MALANG
TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat,nikmat,dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas membuat makalah
Matematika Terapan II yang berjudul tentang Aplikasi Integral dalam Teknik mesin yaitu Usaha
Dalam Mengubah Volume.

Tugas makalah Matematika Terapan II tentang Aplikasi Integral dalam Teknik mesin
yaitu Usaha Dalam Mengubah Volume ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah
Matematika terapan II di Politeknik Negeri Malang serta makalah ini juga sebagai syarat tugas
yang harus di penuhi untuk mendapatkan nilai.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya. Untuk itu kami
mengharap adanya saran dan kritik yang dapat membantu guna melengkapi kekurangan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi para pembacanya. Harapan penulis semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan bagi para pembaca, sehingga penulis
dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah yang telah dibuat.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi banyak orang khususnya pembaca
dan semoga Allah SWT. senantiasa meridhoi segala urusan kami. Aamin

Malang, 18 April 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

JUDUL
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
Daftar Isi....................................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG................................................................................................................4
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH....................................................................................................6
1.3 PEMBATASAN MASALAH....................................................................................................7
1.4 TUJUAN.....................................................................................................................................7
1.5 MANFAAT.................................................................................................................................7
BAB II........................................................................................................................................................8
DASAR TEORI.........................................................................................................................................8
2.1. Integral............................................................................................................................................8
2.2. Termodinamika..............................................................................................................................8
2.3 Hukum Temodinamika I.................................................................................................................9
2.3.1. Usaha Luar (Proses Isobarik).................................................................................................9
2.3.2 Proses Isotermik......................................................................................................................10
2.3.3. Proses Isohorik.......................................................................................................................11
BAB III.....................................................................................................................................................13
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................13
3.1 Pengaplikasian Usaha Dalam Integral........................................................................................13
3.2 Menghitung usaha pada gas ideal................................................................................................13
BAB IV.....................................................................................................................................................15
PENUTUP................................................................................................................................................15
4.1 Kesimpulan....................................................................................................................................15
Daftar Pustaka.........................................................................................................................................16

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki sifat universal, dimana


matematika ini memiliki peran penting di semua bidang ilmu pengetahuan.
Melalui perkembangan penalaran dan abstraksi, matematika berkembang dari pencacahan
perhitungan, pengukuran dan pengkajian sistematis terhadap bangun dan pergerakan
benda- benda fisika. Matematika secara praktis menjadi salah satu kegiatan manusia sejak
adanya rekaman tertulis. Salah satu cabang dari Ilmu Matematika yang patut di pelajari
adalah Integral. Integraladalah lawan dari proses diferensial. Integral terbagi atas beberapa jenis
yaitu integral tertentu dan integral tak tentu. Perbedaan antara integral tertentu dan integral tak
tentu yaitu jika integral tertentu memiliki batasan-batasan ,integral tak tentu tidak memiliki
Batasan-batasan.Penguasaan mata pelajaran Matematika khususnya mengenai integral bagi
pesertadidikjuga berfungsi membentuk kompetensi program keahlian .Dengan mengajarkan
Matematika khususnya dalam hal integral diharapkan peserta didikdapat menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari dan mengembangkan diri di bidang keahlian dan pendidikan pada tingkat
yang lebih tinggi.

Integral merupakan salah satu konsep dasar analisis matematika. Sejarah integral dimulai
dari Isaac Newton, seorang fisikawan dan matematikawan dari Inggris, dan Gorrfried Wilhelm
Leibniz, seorang ilmuwan jenius dari Leipzig. Jerman, yang mampu mengungkapkan hubungan
erat antara anti pendiferensialan dengan integral tertentu, yang sering dikenal sebagai Teorema
Dasar Integral Kalkulus yaitu sekitar tahun 1670. Leibniz juga memperkenalkan pemakaian
lambang (notasi) matematika f untuk integral. Newton dan Leibniz memang berhasil membuat
kalkulus menjadi alat untuk menyelesaikan masalah di berbagai terapan, tetapi keduanya belum
dapat memberikan definisi mengenai apa yang disebut sebagai integral. Hal tersebut menjadi
perhatian paling dominan di abad 19 (Shenitzer dan , 1994 : 4).

Konsep integral sering digunakan untuk menentukan luas daerah di bawah kurva. Selain
itu, integral juga sering digunakan untuk mencari penyelesaian dari suatu model matematika.
Seiring dengan perkembangan zaman, saat ini banyak ditemui software-software yang sudah
menyertakan operasi integral sehingga memudahkan pengguna dalam mencari nilai integral
suatu fungsi. Adapun semua itu tidak terlepas dari awal mula ilmu kalkulus yang telah
mengalami perkembangan dan juga perbaikan. Selama tahun 1630-an perkembangan kalkulus,
yang dipelopori oleh Fermat dan Descartes, mengarah ke geometri analitik dan teori derivatif.
Bagaimanapun juga, perkembangan kalkulus tidak mengalami perkembangan yang berarti

4
sebelum pada tahun 1660-an saat Isaac Newton menemukan teorema fluxions dan metode
inverse tangents untuk mencari luas daerah di bawah kurva (Bartle dan Sherbert, 1991 : 229).

Metode membalikkan proses dalam mencari garis singgung untuk menentukan luas
daerah di bawah kurva juga ditemukan oleh Gottfried Leibniz pada tahun 1680-an. Baik Newton
dan Leibniz, masih menurut Bartle dan Sherbert (1991: 229), berpendapat bahwa integrasi yang
merupakan proses penjumlahan adalah kebalikan (inverse) dari operasi diferensiasi. Selama
kurang lebih satu setengah abad perkembangan kalkulus masih mengenai sepasang operasi
tersebut beserta terapannya, adapun terapan yang paling besar adalah dalam bidang fisika.
Newton dan Leibniz memang berhasil membuat kalkulus menjadi alat untuk menyelesaikan
masalah di berbagai terapan, tetapi keduanya belum dapat memberikan definisi mengenai apa
yang disebut sebagai integral. Hal tersebut menjadi perhatian paling dominan di abad 19
(Shenitzer dan , 1994 : 4). Dan metode-metode lain yang dikaji oleh beberapa ahli dalam
bidangnya.

Integral mempunyai hubungan erat dengan berbagai penyelesaian di bidang matematika


dan fisika salah satunya ilmu termodinamika, dimana Ilmu termodinamika merupakan ilmu yang
berupaya untuk memprediksi perpindahan energi yang mungkin terjadi antara material atau
benda sebagai akibat dari perbedaan suhu (Holman, 2010 : 1). Ilmu termodinamika mengajarkan
bahwa transfer energi yang dimaksud didefinisikan sebagai panas. Ilmu perpindahan panas tidak
hanya menjelaskan bagaimana energi panas dapat ditransfer, akan tetapi juga untuk memprediksi
tingkat dimana pertukaran berlangsung di bawah kondisi tertentu. Menurut jenis perambatannya,
perpindahan panas digolongkan menjadi tiga yaitu perpindahan panas secara konduksi, konveksi
dan radiasi. Adakalanya energi panas diisolasi agar dapat digunakan untuk tujuan-tujuan tertentu,
misalnya pada mesin pembakaran internal kendaraan bermotor yang menghasilkan panas dalam
jumlah besar selama siklus pembakaran. Hal tersebut memberi efek negatif apabila sampai pada
komponen yang peka terhadap panas, maka dari itu isolasi energi panas diperlukan supaya panas
tidak sampai pada komponen-komponen tersebut.

Pada kebanyakan kasus, untuk menggambarkan keadaan fisis dari perpindahan panas
digunakan model matematika yang disebut dengan persamaan diferensial dimana besaran-
besarannya berubah terhadap ruang dan waktu. Pada salah satu kasus persamaan untuk
perpindahan panas disebut dengan persamaan panas. Definisi dari persamaan diferensial adalah
suatu persamaan yang memuat turunan dari satu atau lebih variabel terikat (Dependent Variable)
terhadap satu atau lebih dari variabel bebas (Independent Variable). (Zill, Wright, & Cullen,
2012 : 2)

Persamaan diferensial digolongkan menjadi dua yaitu persamaan diferensial biasa dan
persamaan diferensial parsial. Untuk menyelesaikan persamaan diferensial dapat dilakukan
secara analitik maupun secara numerik. Dalam menyelesaikan persamaan panas secara analitik
terdapat 3 jenis syarat batas yaitu syarat batas Dirichlet, Neumann dan Robin. Ketiga syarat batas
tersebut masingmasing memiliki kondisi suhu di titik awal dan titik akhir yang berbeda.

5
Metode numerik adalah teknik yang digunakan untuk memformulasikan persoalan
matematika sehingga dapat dipecahkan dengan operasi perhitungan atau aritmetika biasa
(tambah, kurang, kali, dan bagi) (Munir, Rinaldi, 2010 : 5). Terdapat beberapa metode numerik
untuk menyelesaikan persamaan panas antara lain Finite Difference Methods, Finite Element
Methods, dan Finite Volume Methods (Metode Volume Hingga). Secara garis besar metode
volume hingga menggunakan bentuk integral dari persamaan. Penyelesaian yang diperoleh
dibagi kedalam sejumlah kontrol volume yang berhingga, dan persamaan umum yang telah
terintegral terhadap kontrol volume dan waktu akan diaplikasikan pada tiap kontrol volume.
Dalam proses penyelesaian persamaan panas dimensi satu dengan metode volume hingga
terdapat beberapa skema yang dapat digunakan antara lain UDS (Upwind Difference Scheme),
CDS (Central Difference Scheme), LUDS (Linier Upwind Difference Scheme), QUICK
(Quadratic Upwind Difference Scheme).

Metode volume hingga tidak hanya diaplikasikan pada persamaan panas saja, telah
banyak peneliti yang mengaplikasikan metode volume hingga untuk menyelesaikan
permasalahan fisis lainnya. Selain itu terdapat peneliti yang membahas tentang metode volume
yakni Setyo Budi Utami (2008) yang membahas bagaimana penyelesaian persamaan matematika
dari distribusi panas dengan metode volume hingga dan diperoleh perubahan konsentrasi
distribusi aliran panas dipengaruhi oleh kecepatan, panjang penampang dan lebar penampang.
Penambahan rata-rata kecepatan menyebabkan semakin pendek daerah penyebaran panas serta
penambahan lebar penampang dan panjang penampang menyebabkan adanya kenaikan
konsentrasi penyebaran panas. Berdasarkan latar belakang dan penelitian-penelitian yang telah
dilakukan, pada tugas ini penulis mengambil judul “PENYELESAIAN PERSAMAAN
INTEGRAL DALAM MENCARI USAHA DALAM MENGUBAH VOLUME”.

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH

Dari penjabaran latar belakang, dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Penyelesaian masalah fisika kedalam persamaan matematika yang terlebih dahulu harus
dimodelkan secara matematis hingga mendapat suatu persamaan secara matematis.
2. Persamaan matematis dari masalah fisika mayoritas berupa persamaan integral.
3. Penyelesaian persamaan integral dapat diperoleh secara analitik, namun langkah-langkah
yang cukup rumit dapat menjadi hambatan.
4. Penyelesaian analitik yang berupa fungsi matematika masih harus dihitung lagi untuk
mendapatkan hasil akhir.
5. Terdapat beberapa metode numerik yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
persamaan dari permasalahan fisika tersebut namun dengan langkah-langkah yang cukup
panjang juga.

6
1.3 PEMBATASAN MASALAH
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan integral?


2. Apa yang dimaksud termodiinaka pada bidang apkom?
3. Apa yang dimaksud Hukum Termodinamika yang berhubungan dengan Teknik?
4. Bagaimana penyelesaian analitik persamaan integral dengan mencari usaha dalam
mengubah volume dengan rumus fisika?

1.4 TUJUAN
Berdasarkan penjabaran latar belakang hingga RUMUSAN masalah, maka diperoleh
tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui penjelasan integral.
2. Mengetahui penjelasan Termodinamika.
3. Memberikan pengertian Hukum Termodinamika
4. Memberikan penyelesaian persoalan dengan berbagai rumus integral

1.5 MANFAAT
Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini diharapkan
mempunyai manfaat atau kegunaan sebagai berikut:

Bagi Mahasiswa
1. Menambah pengetahuan tentang penurunan model integral,
2. Dapat menyelesaikan persamaan integral secara analitik dengan nilai awal dan syarat
batas yang telah ditentukan,
3. Dapat menyelesaikan persamaan integral numerik dengan model usaha dalam mencari
volume,

Bagi Universitas
1. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menambah bahan referensi bagiPoliteknik
Negeri Malang, khususnya untuk jurusan Teknik Mesin tentang penyelesaian mencari
usaha dalam mengubah volume dengan menggunakan integral.

Bagi Pembaca
1. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian lebih lanjut
tentang persamaan integral, dan aplikasi dari metode usaha dalam mengubah volumeRR.

7
BAB II

DASAR TEORI

2.1. Integral
Integral adalah sebuah konsep penjumlahan secara berkesinambungan dalam matematika.
Integral dan inversnya, diferensiasi, adalah operasi utama dalam kalkulus. Integral
dikembangkan menyusul dikembangkannya masalah dalam diferensiasi, yaitu matematikawan
harus berpikir bagaimana menyelesaikan masalah yang berkebalikan dengan solusi diferensiasi.
Lambang integral adalah  ∫ . ∫ Bila diberikan
suatu fungsi f dari variabel real x dengan interval [a, b] dari sebuah garis lurus, integral tertentu
b b b

∫ f ( x ) ⅆx ∫ f ( x ) dx∫ f ( x ) ⅆx
a a a

Rumus diatas dapat didefinisikan sebagai area yang dibatasi oleh kurva f, sumbu-x,


sumbu-y, serta garis vertikal x = a dan x = b dengan area yang berada di atas sumbu-x bernilai
positif dan area di bawah sumbu-x bernilai negatif.
Kata integral juga dapat digunakan untuk merujuk pada antiturunan, sebuah fungsi F yang
turunannya adalah fungsi f. Pada kasus ini, ia disebut sebagai integral tak tentu dan notasinya
ditulis sebagai berikut.

F =∫ f ( x ) dx F= ∫ f ( x ) ⅆx
Integral sangat menjadi peranan penting dalam kalkulus dengan berbagai macam aplikasi
pada sains dan teknik.

2.2. Termodinamika

Termodinamika adalah mempelajari energi dan perubahan energi pada suatu sistem.
Perubahan energi selalu melibatkan proses usaha didalamnya. Termodinamika hanya fokus pada
usaha yang dilakukan oleh sistem terhadap lingkungan atau sebaliknya melalui proses pertukaran
kalor. Sebuah konsep penting lain dalam termodinamika adalah reservoir kalor. Resevoir adalah
sistem dengan kapasitas kalor sangat besar dimana sejumlah kalor dapat mengalir masuk atau
keluar dari sistem tanpa adanya perubahan kalor yang signifikan.

Ada beberapa proses termodinamika proses-proses tersebut adalah isobar, isokhorik,


isotermal, dan adibatik. Selain proses-proses tersebut ada pula proses sembarang yang terjadi

8
pada suatu sistem. Meskipun konsep usaha dalam proses termodinamika bersifat umum,
karakteristik proses menjadikan usaha pada setiap proses termodinamika berbeda. Perlu
diperhatikan pula bahwa ketika menentukan usaha sistem, sistem selalu dianggap berada dalam
keadaan kuasistatik.

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka prinsip alamiah dalam
berbagai proses thermodinamika direkayasa menjadi berbagai bentuk mekanisme untuk
membantu manusia dalam menjalankan kegiatannya. Mesin-mesin transportasi darat, laut,
maupun udara merupakan contoh yang sangat kita kenal dari mesin konversi energi, yang
merubah energi kimia dalam bahan bakar atau sumber. energi lain menjadi energi mekanis dalam
bentuk gerak atau perpindahan diatas permukaan bumi, bahkan sampai di luar angkasa.

Pabrik-pabrik dapat memproduksi berbagai jenis barang, digerakkan oleh mesin


pembangkit energi listrik yang menggunakan prinsip konversi energi panas dan kerja. Untuk
kenyamanan hidup, kita memanfaatkan mesin air conditioning, mesin pemanas, dan refrigerators
yang menggunakan prinsip dasar thermodinamila.

2.3 Hukum Temodinamika I


Jika kalor diberikan kepada sistem, volume dan suhu sistem akan bertambah (sistem akan
terlihat mengembang dan bertambah panas). Sebaliknya, jika kalor diambil dari sistem, volume
dan suhu sistem akan berkurang (sistem tampak mengerut dan terasa lebih dingin). Prinsip ini
merupakan hukum alam yang penting dan salah satu bentuk dari hukum kekekalan energi.
Sistem yang mengalami perubahan volume akan melakukan usaha dan sistem yang mengalami
perubahan suhu akan mengalami perubahan energi dalam. Jadi, kalor yang diberikan kepada
sistem akan menyebabkan sistem melakukan usaha dan mengalami perubahan energi dalam.
Prinsip ini dikenal sebagai hukum kekekalan energi dalam termodinamika atau disebut hukum I
termodinamika. Secara matematis, hukum I termodinamika dituliskan sebagai :

Q = W + ∆U

Dimana Q adalah kalor, W adalah usaha, dan ∆U adalah perubahan energi dalam. Secara
sederhana, hukum I termodinamika dapat dinyatakan sebagai berikut.

Jika suatu benda (misalnya krupuk) dipanaskan (atau digoreng) yang berarti diberi kalor
Q, benda (krupuk) akan mengembang atau bertambah volumenya yang berarti melakukan usaha
W dan benda (krupuk) akan bertambah panas (coba aja dipegang, pasti panas deh!) yang berarti
mengalami perubahan energi dalam ∆U.

2.3.1. Usaha Luar (Proses Isobarik)


Usaha luar (Proses Isobarik) dilakukan oleh sistem, jika kalor ditambahkan (dipanaskan)
atau kalor dikurangi (didinginkan) terhadap sistem. Jika kalor diterapkan kepada gas yang

9
menyebabkan perubahan volume gas, usaha luar akan dilakukan oleh gas tersebut. Usaha yang
dilakukan oleh gas ketika volume berubah dari volume awal V1 menjadi volume akhir V2 pada
tekanan p konstan dinyatakan sebagai hasil kali tekanan dengan perubahan volumenya.

W =pΔV = p ( v 2−v 1 )

Secara umum, usaha dapat dinyatakan sebagai integral tekanan terhadap perubahan volume yang
ditulis sebagai
V2

W =∫ PⅆV
V1

Jika Tekanan adalah p dan volume adalah V yang dapat diplot dalam grafik .jika perubahan
tekanan dan volume gas dinyatakan dalam bentuk grafik p – V, maka usaha yang dilakukan gas
merupakan luas daerah di bawah grafik p – V. hal ini sesuai dengan operasi integral yang
ekuivalen dengan luas daerah di bawah grafik.

Gas dikatakan melakukan usaha apabila volume gas bertambah besar (atau mengembang)
dan V2 > V1. sebaliknya, gas dikatakan menerima usaha (atau usaha dilakukan terhadap gas)
apabila volume gas mengecil atau V2 < V1 dan usaha gas bernilai negatif.

2.3.2 Proses Isotermik

Suatu sistem dapat mengalami proses termodinamika dimana terjadi perubahan-


perubahan di dalam sistem tersebut. Jika proses yang terjadi berlangsung dalam suhu konstan,
proses ini dinamakan proses isotermik. Karena berlangsung dalam suhu konstan, tidak terjadi
perubahan energi dalam (∆U = 0) dan berdasarkan hukum I termodinamika kalor yang diberikan
sama dengan usaha yang dilakukan sistem (Q = W).

10
Proses isotermik dapat digambarkan dalam grafik p – V di bawah ini. Usaha yang dilakukan
sistem dan kalor dapat dinyatakan sebagai

V2
Q=W =nRT ln
V1

Dimana V2 dan V1 adalah volume akhir dan awal gas.

2.3.3. Proses Isohorik

Proses Isohorik adalah proses perubahan yang dialami oleh gas dimana gas tidak
mengalami perubahan volume atau volume tetap atua ΔV =0 . Oleh karena itu, usaha yang
dilakukan gas pada proses isohorik adalah nol.

Besarnya usaha pada sistem ketika volume dijaga tetap dapat dinyatakan dengan rumus berikut :

W = P ( v 2−v 1 ) =P ( 0 )=0

Perubahan energi dalam Proses Isohorik Volume tetap dapat dihitung dengan rumus persamaan
berikut :

untuk gas monoatomik :

3
ΔU = nRΔT
2

11
untuk gas diatomik :

5
ΔU = nRΔT
2

Keterangan:

Dimana ∆U : perubahan energi dalam gas.

n : jumlah mol gas.

R adalah konstanta umum gas (R = 8,31 J mol−1 K−1.

∆T : perubahan suhu gas (dalam kelvin).

12
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengaplikasian Usaha Dalam Integral


Dalam pengaplikasian nilai W dapat berharga positif atau negatif bergantung pada ketentuan berikut.
a. Jika gas memuai sehingga perubahan volumenya berharga positif, gas (sistem) tersebut dikatakan
melakukan usaha yang menyebabkan volumenya bertambah. Dengan demikian, usaha W sistem
berharga positif.

b. Jika gas dimampatkan atau ditekan sehingga perubahan volumenya berharga negatif, pada gas
(sistem) diberikan usaha yang menyebabkan volume sistem berkurang. Dengan demikian, usaha W
pada tersebut sistem ini bernilai negatif.

3.2 Menghitung usaha pada gas ideal


Contoh.

1. Jika satu mol gas ideal mengalami ekspansi isotermal pada suhu T hingga volumenya
menjadi dua kali volume awal,maka berapakah usaha yabg dilakukan oleh gas pada proses
tersebut jika diketahui R 10, T 10, V² 20, V¹ 10

Jawab.

Diketahui.

R = 10

T = 10

V1 = 10

V2 = 20

Ditanya : W ?

Jawab :
Vz V2
RT
W =∫ Ṗ ⅆV =∫ ⅆV
V1 V1
V

V2
1
W =RT ∫ ⅆV =RT ¿ ¿
V1
V

13
W =RT ( ln V 2−ln V 1 )

W =10 .15 ¿

¿ 150 ( 2,995−2,302 )

¿ 150 ( 0,693 )

W =103,95

2. suatu stempel gas ideal mengalami ekspansi kuasistatik dari keadaan 2 meter kublik
menjadi 6 meter kublik. Jika keadaan tekanan gas bersifat kuadratik dengan persamaan p = 6
vkuadrat pa. tertukan usaha yang dilakukan oleh gas tersebut!

Jawab:

Besaran yang diketahui.

V1 = 2m3 V2 = 6m3 p = 6 V2

Usaha yang dilakukan oleh gas adalah


6

W = ∫ ❑ ( 6 v )dV
2
W = 3V3¿62 W= 3(63 - 23) joule = 416 joule
2

14
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Integral merupakan salah satu cabang ilmu matematika. Integral adalah Integral dapat
di artikan sebagai menyusul ditemukannya masalah dalam diferensiasi di mana
matematikawan harus berpikir bagaimana menyelesaikan masalah yang berkebalikan
dengan solusi diferensiasi. Lambang integral adalah ‘  ’ , Integral terbagi atas integral
tertentu dan integral tak tentu. Integral tak tentu memiliki tiga cara dalam penyelesaiannya
yaitu cara biasa, cara subtitusi, dan integral parsial. Pada integral tertentu proses
pengintegralan yang digunakan pada aplikasi integral. Dengan konsep integral kita dapat
menentukan luas daerah dan volume benda putar. Dalam kehidupan sehari hari, integral
memiliki beraneka macam manfaat baik dalam bidang ekonomi, teknologi, fisika,
matematika, maupun bidang lain dalam kehidupan. Begitu pula dengan proses
termodinamika yang juga memiliki manfaat pada bidangnya, dengan perumusan serta
pembahasan dapat menjadi sebuah referensi yang bermanfaat bagi para pihak terkait. Rumus
reduksi integral dan integral terbatas digunakan untuk memudahkan kita mencari suatu
fungsi dengan pangkat tinggi seperti fungsi trigonometri dengan pangkat lebih dari dua.
Dasar dari rumus reduksi integral dan integral terbatas adalah integral parsial dimana kita
memisalkan suatu fungsi menjadi u ; du ; v : dv dengan rumus udv = uv - vdu Dengan
mencari , kita dapet menentukan hasil dari integral pangkat tinggi dengan lebih cepat dan
mudah

4.2 Saran
Semoga penulis dan pembaca dapat mengetahui dan memahami materi integral ini
terutama pengaplikasiannya di bidang proses fisika yakni termodinamika. Jika ada
kesalahan dalam penulisan makalah ini penulis mengharapkan kritikan atau saran dari
pembaca.

15
DAFTAR PUSTAKA

Yanto, Candra Fitri. 2017. Makalah Matematika(Integral). Kebumen : Politeknik Dharma


Patria
file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/Microsoft%20Word%20-%20BAB%20I.pdf
http://eprints.uny.ac.id/51518/2/BAB%20I.pdf
https://www.academia.edu/23982411/Makalah_Integral
file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/Microsoft%20Word%20-%20BAB%20I
%20(2).pdf
https://www.google.com/search?
q=bab+penutup+integral&safe=strict&sxsrf=ALeKk02XpTJcMRiZbQeucCQN1bv6vT_rqg:
1620096587884&tbm=isch&source=iu&ictx=1&fir=Ln4k-UrTpSPkdM
%252CyZJh0BqS_gBN0M%252C_&vet=1&usg=AI4_-kR__vyVmchSQKrPzl4-
pwx3OeTDdA&sa=X&ved=2ahUKEwj8lf2Mgq_wAhWK93MBHdjjAscQ9QF6BAgYEAE
#imgrc=NsYOFuQiohd_5M

16

Anda mungkin juga menyukai