Anda di halaman 1dari 46

MATERI MATEMATIKA KELAS 6

(Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah kajian esensial matematika)

Dosen Pengampu:
Ridho Alfarisi S.Pd., M.Si.

Oleh:

Nilam Ainun Nabila (180210204158)


Nofta Viana Nuril Aulia (180210204214)
Gilang Arif Pratama (180210204285)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Rasa Puji Syukur kepada Tuhan Yang


Maha Kuasa karena dengan Rahmat serta Hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas analisis yang berjudul “Materi Matematika Kelas 6” untuk
memenuhi tugas mata kuliah Kajian Esensial Matematika tahun ajaran 2021.
Makalah ini berisikan tentang Kedalaman materi yang dibahas, teori
belajar yang dipakai, penyajian materi, dan level/tingkat soal pada pembelajaran
matematika kelas 6 dari tema 1sampai tema 5 dan pembelajaran matematika
pada buku paket pendalaman materi. Semoga makalah ini dapat memperluas
pengetahuan kita semua, sehingga menjadi acuan, petunjuk atau pedoman kita
dalam wawasan tentang konteks tersebut.
Kami menyusun makalah ini dengan sebisa mungkin sesuai referensi-
referensi yang kami dapatkan. Tetapi hal tersebut tidak menutup kemungkinan
akan kekurangan isi materi, makalah yang kami buat masih banyak kekurangan.
Sebab itu kami membutuhkan saran yang dapat membangun kelengkapan
makalah ini. Semoga bermanfaat dan terima kasih.

Bondowoso, 12 April 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISIs ......................................................................................................... ii
BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Rumusa Masalah ................................................................................................ 4
1.3 Tujuan ................................................................................................................. 4
1.4 Manfaat ............................................................................................................... 4
BAB 2. PEMBAHASAN ........................................................................................ 5
2.1 Pemetaan Materi Kelas 6 .................................................................................. 5
2.2 Analisis Materi Buku Tema ............................................................................. 6
2.2.1 Tema 1 Selamatkan Makhluk Hidup ...................................................... 7
2.2.2 Tema 2 Persatuan dalam Perbedaan ..................................................... 10
2.2.3 Tema 3 Tokoh dan Penemuan ............................................................... 13
2.2.4 Tema 4 Globalisasi ................................................................................. 16
2.2.5 Tema 5 Wirausaha .................................................................................. 19
2.3 Analisis Materi Buku Paket Pendalaman ..................................................... 23
2.3.1 Bab 1 ......................................................................................................... 23
2.3.2 Bab 2 ......................................................................................................... 27
2.3.3 Bab 3 ......................................................................................................... 32
2.3.4 Bab 4 ......................................................................................................... 37
2.4 Perbandingan Materi Buku Tema dan Buku Paket Pendalaman .............. 39
BAB 3. PENUTUP ............................................................................................... 41
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 41
3.2 Saran .................................................................................................................. 41
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 42

ii
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Matematika adalah mata pelajaran yang berkaitan dengan bilangan,
bentuk, perubahan, dan hubungan. Yang mana segalanya berhubungan dengan
(a) Angka berkaitan dengan kuantitas, ukuran, dan skala, (b) Bentuk adalah
tentang konfigurasi dan pengaturan, (c) Perubahan mempertimbangkan waktu
dan variasi; dan (d) Hubungan berkaitan dengan asosiasi dan perbandingan
(kesamaan, perbedaan, persamaan). Matematika berkaitan dengan empat
fenomena alam: kuantitas, ruang, transformasi, dan relasi. Mendalam di
bawah berdiri dari empat fenomena alam yang mengarah pada perkembangan
dari rantai abstraksi konseptual yang berkembang, ke generalisasi yang lebih
besar-yang lebih luas, dan untuk bidang investigasi yang lebih luas. Ini telah
menciptakan area humanistik kelima dari aktivitas matematika:
pengembangan matematika terstruktur secara logis (aksiomatik) sistem yang
menggeneralisasi dan memperluas konsep empiris, perkenalkan konsep
teoritis fundamental baru, dan memeriksa hukum-hukum itu mengatur
struktur, properti, dan hubungan yang ada di antara mereka mereka.
Kemajuan di bidang terakhir ini telah mengarah pada perkembangan
sistem matematika. Luasnya matematika modern adalah diatur dalam sistem
matematika ini, dan dari dalam sistem-sistem ini yang mereka temukan
penerapannya di area-area di luar inti sejarah. Pada matematika pra-modern
dan modern, persilangan antara bidang matematika dan pengembangan
matematika yang sungguh-sungguh mengasilkan lima kombinasi area kajian
matematika yaitu, (a) Kuantitas, kajian ini tetap memegang peranan penting
dalam hal jumlah, pengukuran, dan skala.Tetapi itu juga merupakan subjek
aritmatika, geometri, analisis, variabel kompleks, kombinatorik, probabilitas,
statistik, pengoptimalan - memang hampirsemua matematika melibatkan
kuantitas atau salah satu abstraksi konseptualnya, (b) Ruang, menjelaskan
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan bentuk, konfigurasi, tatanan,
kesimetrisan, perspektif. Tetapi itu juga merupakan subjek dari kontinum
dalam satu, dimensi berhingga, dan dimensi tak terhingga, subjek geometri,
teori kelompok kontinu, aljabar linier, analisis, matematika diferensial,
topologi, dan teori himpunan, antara lain, (c) Change, menjelaskan tentang
waktu, tetapi juga termasuk matematis alat untuk merepresentasikan dan
menganalisis transformasi: fungsi, analitik geometri, kalkulus, matematika
diferensial, fisika geometri, aljabar matriks, dan analisis, (d) Relation,
menjelaskan tentang perbandingan, kesamaan dan kesetaraan, tetapi
memperluas ini secara lebih umum ke kesetaraan, dan subjek aljabar abstrak,
teori himpunan, dan logika, dan (e) Structure, mengenai semua matematika
modern, pengorganisasian, penyusunan, ketelitian pengetahuan matematika
informal, memberikan dasar aksiomatik untuk berbagai bidang aktivitas
matematika, dan dapat diterima standar inferensi dan bukti logis.
Pengembangan dan pemurnian- struktur matematika tidak pernah selesai, dan
pekerjaan terus berlanjut logika modern, teori bukti, teori himpunan, serta
persimpangan antara matematika dan fisika (teori pengukur, teori string,
teoriteori lapangan), ilmu komputer (komputasi, rekursi, matematika
linguistik), biologi (teori chaos, sistem pengorganisasian diri), dan banyak lagi
daerah lain.
Ideologi pendidikan matematika mencakup sistem kepercayaan yang
menuju ke arah mana pendidikan matematika dilaksanakan. Mereka mencakup
radikal, konservatif, liberal, dan demokrasi. Perbedaan ideologi pendidikan
matematika dapat menyebabkan terjadinya perbedaan tentang bagaimana
mengembangkan dan mengelola pengetahuan, pengajaran, pembelajaran, dan
sekolah. Dalam kebanyakan situasi pembelajaran, kami prihatin dengan
aktivitas yang berlangsung periode waktu yang terdiri dari refleksi pribadi
membuat rasa keterlibatan dalam hal ini aktivitas; seorang perwakilan
pemerintah mungkin memahami matematika dalam kaitannya dengan
bagaimana matematika mungkin dipartisi untuk tujuan pengujian (Brown, T,
1994).

2
Perbandingan antarnegara tentu menunjukkan persamaan dan
persamaannya perbedaan dalam proses kebijakan. Ideologi yang dijelaskan
oleh Cochran-Smith dan Fries (2001) dalam Furlong (2002) yang mendasari
proses reformasi memang sangat mirip. Namun pada saat yang sama, studi
tentang bagaimana ideologi tersebut telah disesuaikan, oleh siapa, dan
bagaimana mereka dimajukan menunjukkan perbedaan penting. Dia lebih
lanjut mengklaim itu apa yang mendemonstrasikan, adalah kompleksitas
proses globalisasi. Furlong dikutip eatherstone (1993), “Salah satu
konsekuensi paradoks dari proses globalisasi, kesadaran akan keterbatasan dan
keterbatasan bidang kemanusiaan, bukanlah untuk menghasilkan homogenitas,
tetapi untuk membiasakan kita dengan keragaman yang lebih besar, rentang
yang luas budaya lokal.”
Indonesia sendiri saat ini menerapkan Kurikulum 2013 atau K-13 yang
mengedepankan empat aspek penilaian yaitu, aspek pengetahuan, aspek sikap,
aspek keterampilan dan perilaku. Hal ini dilakukan guna menyeimbangkan
kemampuan soft skill dan hard skill. Selain itu, hal ini bertujuan agar siswa
tidak hanya pandai dalam aspek kognitif, namun juga lebih baik dalam
bersikap. sesuai dengan itu,Cronbach mengemukakan bahwa “learning is
shown by change in behaviour as a result of experience”. Sejalan dengan
Cronbach, Wittig (dalam Syah, 2003 : 65-66), mendefinisikan belajar sebagai
“any relatively permanen change in an organism behavioral repertoire that
accurs as a result of experience”. Sehingga tidak hanya diharapkan dapat
mengubah kemampuan kognitf siswa menjadi lebih baik, namun juga di
harapkan mengubah kemampuan afektif siswa menjadi lebih baik. K-13
sendiri menggunakan pendekatan saintifik dengan pendekatan student
centered. Dalam hal ini, guru hanya bertindak sebagai fasilitator dalam
pembelajaran. K-13 ini dinilai tepat karena dirancang sesuai dengan
kemampuan siswa berdasar tingkat perkembangan kognitifnya. Selain itu,
dalam kurikulum 2013 setiap materi dikaitkan dengan keadaan nyata sehingga
pembelajaran terjadi dengan sangat nyata dan mampu memberikan impact
yang baik terhadap kemampuan kognitif siswa.

3
1.2 Rumusa Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat ditarik rumusan masalah sebagai
berikut:
a. Bagaimanakah pemetaan materi matematika pada kelas 6?
b. Bagaimanakah hasil dari analisis buku tema kelas 6?
c. Bagaimanakah hasil dari analisis buku paket pendalaman materi kelas 6?
d. Bagaimanakah Perbandingan antara buku tema dan buku paket
pendalaman materi kelas 6?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat diketahui tujuan dari pembuatan
makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui pemetaan materi matematika pada kelas 6
b. Untuk mengetahui hasil dari analisis buku tema kelas 6
c. Untuk mengetahui hasil dari analisis buku paket pendalaman materi
kelas 6
d. Untuk mengetahui Perbandingan antara buku tema dan buku paket
pendalaman materi kelas 6

1.4 Manfaat
Berdasarkan tujuan yang telah dipaparkan diatas, maka manfaat yang didapat
dari makalah ini ialah:
a. Dapat mengetahui pemetaan materi matematika pada kelas 6
b. Dapat mengetahui hasil dari analisis buku tema kelas 6
c. Dapat mengetahui hasil dari analisis buku paket pendalaman materi
kelas 6
d. Dapat mengetahui Perbandingan antara buku tema dan buku paket
pendalaman materi kelas 6

4
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pemetaan Materi Kelas 6


Pada kelas 6 SD, materi matematika sudah mulai beragam terbukti dari
kajian materi yang meliputi aritmatika, geometri hingga statistika sederhana
telah di berikan pada tingkat ini. Seluruh materi yang diberikan disesuaikan
dengan tingkat kognitif siswa kelas 6 yang rata-rata telah memasuki usia 12
tahun yang mana menurut Jean Piaget telah memasuki tahap operasional
formal. Tahap ini dimulai dari usia 12 tahun. Karakteristik utama serta
perubahan perkembangan yang dapat diamati adalah sebagai berikut, (a)
Operasi konkret dilakukan pada hal-hal sedangkan operasi formal dilakukan
pada ide. Pemikiran operasional formal sepenuhnya dibebaskan dari kendala
fisik dan persepsi, (b) Selama tahap ini, Siswa dapat menghadapi ide-ide
abstrak (misalnya tidak perlu lagi memikirkan tentang mengiris kue atau
berbagi permen untuk memahami pembagian dan pecahan), (c) Mereka dapat
mengikuti bentuk argumen tanpa harus memikirkan contoh-contoh spesifik,
(d) Siswa dapat menghadapi masalah hipotetis dengan banyak kemungkinan
solusi. Misalnya. jika ditanya 'Apa yang akan terjadi apabila seluruh uang
yang diberikan oleh ibu dalam waktu satu jam? mereka dapat berspekulasi
tentang banyak kemungkinan konsekuensi yang akan diterimanya.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwasanya materi
matematika di kelas 6 disajikan dengan semi-konkret. Hal ini merujuk pada
contoh soal maupun penyamapaian materi yang dilakukan dengan gambar.
diagram dan lain sebagainya. Sementara itu, pembagian materi pada kelas 6
secara garis besar digambarkan sebagai berikut:
Bilangan Cacah
Tema 1
Operasi Hitung
Campuran

Bilangan Pecahan

Tema 2 Bilangan Desimal

Buku Tema Persen Dan Rasio

Tema 3 Bangun Datar Lingkaran

Tema 4 Bangun Ruang Kubus

Balok
KELAS 6 Tema 5 Bangun Ruang
Prisma
Bab 1 Bilangan Bulat
Prisma
Bab 2 Lingkaran
Tabung
Bab 3 Bangun Ruang
Buku Kerucut
Pendalaman
Bola

Mean

Bab 4 Statistika Median

Modus

Bagan 2.1.1 Pemetaan Materi Kelas 6

2.2 Analisis Materi Buku Tema


Analisis ini menggunakan buku tema pada kelas 6 semester 1 yang terdiri dari
5 buku tema yaitu tema 1 selamatkan makhluk hidup, tema 2 persatuan dalam
perbedaan, tema 3 tokoh dan penemuan, tema 4 globalisasi dan tema 5
wirausaha. Buku tema ini merupakan buku yang diterbitkan sebagai buku
pembelajaran yang digunakan oleh siswa dan guru pada kurikulum 2013 ini.

6
2.2.1 Tema 1 Selamatkan Makhluk Hidup
Materi
(Keluasan dan
Subtema Pembelajaran
Kedalaman
Materi)
1. Tumbuhan Bilangan: 2.menyebutkan bilangan sesuai
sahabatku bilangan cacah nilai tempatnya dan
sampai puluhan mengurutkan bilangan dengan
juta, hitung benar.
campuran. 4.menentukan dan menyelesaikan
soal bentuk operasi hitung
campuran dengan benar.
5.menentukan dan menyelesaikan
soal bentuk operasi hitung
campuran dengan benar.
2. Hewan Bilangan: 2.menyebutkan dan
Sahabatku distributif menyelesaikan soal bentuk
operasi hitung campuran
4.menentukan dan menyelesaikan
soal bentuk operasi hitung
campuran
5.menentukan dan menyelesaikan
soal bentuk operasi hitung
campuran
3. ayo, Bilangan: 2.menyebutkan dan
selamatkan distributif menyelesaikan soal bentuk
hewan dan operasi hitung campuran
tumbuhan 4.menentukan dan menyelesaikan
soal bentuk operasi hitung
campuran
5.menentukan dan membuat soal
cerita bentuk operasi hitung

7
campuran

Contoh soal:

Subtema 1 pembelajaran 4 Subtema 2 pembelajaran 4

Subtema 3 pembelajaran 4

8
Analisis:
• Teori belajar
Teori belajar yang digunakan pada tema 1 adalah teori gagne dan
teori Bruner. Teori gagne ini ditemukan pada soal yang
mengharuskan siswa untuk mengingat konsep, ditambahkan
konsep baru yg masih berkaitan dengan konsep sebelumnya, ada
stimulus yang membutuhkan respon (interaktif) dari siswa.
Sementara teori bruner diliat dari bagaimana penyampaian
materinya, dimana awalnya siswa diberi contoh-contoh,
kemudian siswa diajarkan untuk melakukan kegiatan yang
mengarah agar siswa dapat mencari jawabannya secara mandiri
setelah memahami materi yang sudah disampaikan terlebih
dahulu dan setelah itu siswa diminta untuk mengajukan jawaban
yang sudah didapatnya. Teori bruner pada tema 1 berada pada
tahapan afektif, ikonik, dan simbolik.
• Level soal
Level soal pada tema 1 dimulai pada C1-C3 dan C6, dimana
soal-soal yang terdapat pada tema 1 dimulai dari
mengidentifikasi, menyebutkan, menghitung, menjelaskan,
menentukan, dan membuat soal.
• Penyampaian materi
Penyampaian materi pada tema 1 ini dimulai dari siswa
mengamati materi akan siswa pelajari, kemudian adanya diskusi-
diskusi oleh guru dengan siswa dan siswa dengan siswa lainnya,
serta adanya kegiatan latihan-latihan.

9
2.2.2 Tema 2 Persatuan dalam Perbedaan
Materi
(Keluasan
Subtema dan Pembelajaran
Kedalaman
Materi)
1. Rukun Bilangan: 2.menyebutkan makna bilangan
dalam pecahan, pecahan, membandingkan dan
perbedaan hitung campur mengurutkan bilangan pecahan
dan pecahan, 4.menentukan dan menyelesaikan
pecahan dan soal bentuk operasi hitung
hitung campur. campuran terkait pecahan
5.menentukan dan membuat soal
cerita bentuk operasi hitung
campuran terkait pecahan
2. bekerja Bilangan: 2.menyebutkan bilangan desimal
sama bilangan sampai per seribu,
mencapai desimal, membandingkan dan
tujuan pecahan dan mengurutkan bilangan desimal
desimal. 4.menyebutkan bilangan desimal
sampai per seribu,
membandingkan dan
mengurutkan bilangan desimal
5.memecahkan masalah terkait
operasi hitung campuran yang
melibatkan bilangan pecahan dan
desimal dan mengkomunikasi
hasilnya
3. bersatu Bilangan: 2.menyebutkan nilai persen dan
kita teguh persen, menyelesaikan soal cerita
bilangan 4.menyebutkan bilangan dalam
persen, dan bentuk persen dan memecahkan

10
rasio. masalah sehari-hari
5.menjelaskan cara memecahkan
masalah terkait rasio dan
memecahkan masalah terkait
rasio

Contoh soal:

Subtema 1 pembelajaran 4 Subtema 2 pembelajaran 4

Subtema 3 pembelajaran 4

11
Analisis:
• Teori belajar
Teori belajar yang digunakan pada tema 2 adalah teori gagne dan
teori Bruner. Teori gagne ini ditemukan pada soal yang
mengharuskan siswa untuk mengingat konsep, ditambahkan konsep
baru yg masih berkaitan dengan konsep sebelumnya, ada stimulus
yang membutuhkan respon (interaktif) dari siswa. Sementara teori
bruner diliat dari bagaimana penyampaian materinya, dimana
awalnya siswa diberi contoh-contoh, kemudian siswa diajarkan
untuk melakukan kegiatan yang mengarah agar siswa dapat mencari
jawabannya secara mandiri setelah memahami materi yang sudah
disampaikan terlebih dahulu dan setelah itu siswa diminta untuk
mengajukan jawaban yang sudah didapatnya. Teori bruner pada
tema 2 berada pada tahapan afektif, ikonik, dan simbolik.
• Level soal
Level soal pada tema 2 dimulai pada C1-C4 dan C6, dimana soal-
soal yang terdapat pada tema 2 dimulai dari menyebutkan,
menjelaskan, membandingkan, menentukan, memecahkan,
membuat soal.

12
• Penyampaian materi
Penyampaian materi pada tema 2 ini dimulai dari siswa mengamati
materi akan siswa pelajari, kemudian adanya diskusi-diskusi oleh
guru dengan siswa dan siswa dengan siswa lainnya, serta adanya
kegiatan latihan-latihan.
2.2.3 Tema 3 Tokoh dan Penemuan
Materi
(Keluasan dan
Subtema Pembelajaran
Kedalaman
Materi)
1. Penemu bangun Datar: 2.Mengidentifikasi bentuk
yang lingkaran, lingkaran dan manfaatnya dalam
Mengubah hubungan kehidupan sehari-hari
Dunia diameter dengan 4.Mengidentifikasi titik pusat, jari-
jari-jari, unsur- jari, dan diameter dan memukan
unsur lingkaran hubungan antara titik pusat, jari-
(juring, jari, dan diameter pada lingkaran
tembereng, 5.Mengidentifikasi busur, tali
busur dan tali busur, tembereng, dan juring dari
busur). lingkaran dan mempresentasikan
hubungannya dengan sistematis
2. Penemuan Bangun datar: 2.Menemukan perkiraan nilai Phi
dan hubungan dan mempresentasikan hubungan
Manfaatnya keliling dan antara Phi, keliling dan diameter
diameter lingkaran
lingkaran, dan 4. Menemukan dan menuliskan
luas lingkaran. perkiraan luas permukaan
lingkaran
5. Menemukan cara berbeda dan
menuliskan perkiraan luas
permukaan lingkaran

13
3. Ayo, Bangun datar: 2.Mengidentifikasi masalah luas
Menjadi luas dan keliling dan keliling lingkaran dan
Penemu lingkaran, memecahkan masalah terkait
bangun penaksiran luas dan keliling
gabungan yang lingkaran
melibatkan 4.Mengidentifikasi masalah luas
lingkaran. dan keliling lingkaran dan
memecahkan masalah terkait
penaksiran luas dan keliling
lingkaran
5.Mengidentifikasi masalah luas
dan keliling lingkaran dan
memecahkan masalah terkait
penaksiran luas dan keliling
lingkaran
Contoh soal:

Subtema 1 pembelajaran 4 Subtema 2 pembelajaran 4

14
Subtema 3 pembelajaran 4
Analisis:
• Teori belajar
Teori belajar yang digunakan pada tema 3 adalah teori bruner
dan teori van hiele. Teori bruner diliat dari bagaimana
penyampaian materinya, dimana awalnya siswa diberi contoh-
contoh, kemudian siswa diajarkan untuk melakukan kegiatan
yang mengarah agar siswa dapat mencari jawabannya secara
mandiri setelah memahami materi yang sudah disampaikan
terlebih dahulu dan setelah itu siswa diminta untuk mengajukan
jawaban yang sudah didapatnya. Teori bruner pada tema 3
berada pada tahapan afektif, ikonik, dan simbolik. Sedangkan
teori van hiele berada pada tahap berpikir siswa dalam
pembelajaran matematika khususnya materi geometri
• Level soal
Level soal pada tema 3 dimulai pada C1-C5, dimana soal-soal
yang terdapat pada tema 3 dimulai dari mengidentifikasi,

15
menyebutkan, menjelaskan, menemukan, memecahkan,
menyimpulkan.
• Penyampaian materi
Penyampaian materi pada tema 3 ini dimulai dari siswa
mengamati materi akan siswa pelajari, kemudian adanya diskusi-
diskusi oleh guru dengan siswa dan siswa dengan siswa lainnya,
serta adanya kegiatan latihan-latihan.
2.2.4 Tema 4 Globalisasi
Materi
(Keluasan dan
Subtema Pembelajaran
Kedalaman
Materi)
1. Globalisasi Bangun ruang: 2.Mengidentifikasi dan menulis
di sekitarku unsur-unsur laporan ciri-ciri kubus
kubus, diagonal 4.Menunjukkan perbedaan diagonal
bidang dan bidang dan diagonal ruang pada
ruang kubus, kubus dan menuliskan diagonal
unsur kubus bidang dan diagonal ruang pada
dalam bentuk kubus
diagram. 5.Mengidentifikasi dan menulis
ciri-ciri kubus dalam bentuk
diagram
2. Globalisasi Bangun ruang: 2.Mampu menemukan dan
dan volume kubus, mempresentasikan rumus volume
Manfaatnya volume bangun kubus
ruang gabungan 4.Menemukan volume gabungan
dan mempresentasikan konsep
volume gabungan
5.Mengidentifikasi masalah dan
memecahkan masalah yang
terkait dengan volume bangun
gabungan

16
3. Globalisasi Bangun Ruang: 2.Menemukan dan
dan Cinta luas permukaan mempresentasikan rumus luas
tanah air kubus, luas permukaan kubus
permukaan 4.Menemukan luas permukaan
bangun ruang gabungan dan mempresentasikan
gabungan. konsep luas permukaan gabungan
5.Mengidentifikasi masalah dan
memecahkan masalah yang
terkait dengan luas permukaan
bangun gabungan

Contoh soal:

Subtema 1 pembelajaran 5 Subtema 2 pembelajaran 5

17
Subtema 3 pembelajaran 2
Analisis:
• Teori belajar
Teori belajar yang digunakan pada tema 4 adalah teori Gagne dan
teori Van Hiele. Teori gagne ini ditemukan pada soal yang
mengharuskan siswa untuk mengingat konsep, ditambahkan konsep
baru yg masih berkaitan dengan konsep sebelumnya, ada stimulus
yang membutuhkan respon (interaktif) dari siswa. Sedangkan teori
van hiele berada pada tahap berpikir siswa dalam pembelajaran
matematika khususnya materi geometri
• Level soal
Level soal pada tema 4 dimulai pada C1-C5, dimana soal-soal yang
terdapat pada tema 4 dimulai dari mengidentifikasi, menunjukkan,
menjelaskan, menemukan, menentukan, memecahkan,
menyimpulkan.

18
• Penyampaian materi
Penyampaian materi pada tema 4 ini dimulai dari siswa mengamati
materi akan siswa pelajari, kemudian adanya diskusi-diskusi oleh
guru dengan siswa dan siswa dengan siswa lainnya, serta adanya
kegiatan latihan-latihan.
2.2.5 Tema 5 Wirausaha
Materi
(Keluasan dan
Subtema Pembelajaran
Kedalaman
Materi)
1. Kerja Bangun 2.Mengidentifikasi karakteristik
Keras ruang: balok balok menyajikan hasil
Berbuah dan volume identifikasi tentang karakteristik
Kesuksesan balok. balok
4.Menjelaskan cara memecahkan
masalah sehari-hari terkait
volume balok dan menyelesaikan
masalah sehari-hari terkait
volume balok
5.Menjelaskan cara memecahkan
masalah sehari-hari terkait
volume balok dan menyelesaikan
masalah sehari-hari terkait
volume balok
2. Usaha di Bangun 2.mengidentifikasi dan menyajikan
Sekitarku ruang: prisma hasil identifikasi tentang
segitiga, karakteristik prisma segitiga
volume prisma 4.menjelaskan cara memecahkan
segitiga, dan masalah sehari-hari terkait terkait
volume limas. volume prisma segitiga dan
menyelesaikan masalah sehari-
hari terkait terkait volume prisma

19
segitiga
5.menjelaskan cara memecahkan
masalah sehari-hari terkait
volume limas dan menyelesaikan
masalah sehari-hari terkait
volume limas
3. Ayo Bangun 2. menjelaskan cara memecahkan
Belajar ruang: volume masalah sehari-hari terkait terkait
berwirausaha tabung dan volume tabung dan kerucut dan
kerucut, bangun menyelesaikan masalah sehari-
ruang (bola), hari terkait terkait volume tabung
dan bangun dan kerucut
ruang 4. mengidentifikasi dan menyajikan
gabungan. hasil identifikasi karakteristik
bola dalam kehidupan sehari-hari
5. menjelaskan cara memecahkan
masalah sehari-hari terkait
bangun ruang gabungan dan
menyelesaikan masalah sehari-
hari terkait bangun ruang
gabungan

20
Contoh soal:

Subtema 1 pembelajaran 4

Subtema 2 pembelajaran 2

21
Subtema 3 pembelajaran 2
Analisis:
• Teori belajar
Teori belajar yang digunakan pada tema 5 adalah teori bruner dan
teori van hiele. Teori bruner diliat dari bagaimana penyampaian
materinya, dimana awalnya siswa diberi contoh-contoh, kemudian
siswa diajarkan untuk melakukan kegiatan yang mengarah agar
siswa dapat mencari jawabannya secara mandiri setelah memahami
materi yang sudah disampaikan terlebih dahulu dan setelah itu siswa
diminta untuk mengajukan jawaban yang sudah didapatnya. Teori
bruner pada tema 5 berada pada tahapan afektif, ikonik, dan
simbolik. Sedangkan teori van hiele berada pada tahap berpikir
siswa dalam pembelajaran matematika khususnya materi geometri
• Level soal
Level soal pada tema 5 dimulai pada C1-C4 dan C6, dimana soal-
soal yang terdapat pada tema 5 dimulai dari mengidentifikasi,
menjelaskan, membuktikan, memecahkan, membuat.

22
• Penyampaian materi
Penyampaian materi pada tema 5 ini dimulai dari siswa mengamati
materi akan siswa pelajari, kemudian adanya diskusi-diskusi oleh
guru dengan siswa dan siswa dengan siswa lainnya, serta adanya
kegiatan latihan-latihan.

2.3 Analisis Materi Buku Paket Pendalaman


Analisis ini menggunakan buku paket pendalaman dengan judul
“Senang Belajar Matematika” yang di terbitkan oleh Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan. Kali ini buku yang digunakan adalah edisi revisi tahun 2018
dengan jumlah halaman 208 halaman. Alasan digunakannya buku ini ialah
dikarenakan buku ini merupakan buku terbitan dari Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan dan dianggap setara dengan buku Tema yang juga
dikeluarkan oleh Kemetrian Pendidikan dan Kebudayaan. Serta buku ini
dianggap telah memenuhi kompetensi minimum yang dapat diberikan pada
siswa.

Gambar 2.3.1 Buku Paket Pendalaman Kelas 6 SD

2.3.1 Bab 1
Pada Bab 1 buku ini membahas mengenai bilangan bulat yang
kajian materinya meliputi, (a) Membaca dan Menulis Lambang
Bilangan Bulat, (b) Mengurutkan dan Membandingkan Bilangan
Bulat, (c) Operasi Hitung Bilangan Bulat, dan (d) Menyelesaikan

23
Masalah Sehari-hari dengan Bilangan Bulat. Yang mana kedalaman
materi dari bab ini terlihat sebagai berikut, (a) menjelaskan bilangan
bulat negatif (termasuk menggunakan garis bilangan), (b) menjelaskan
dan melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian yang melibatkan bilangan bulat negatif, (c) menjelaskan
dan melakukan operasi hitung campuran yang melibatkan bilangan
cacah dan/atau bilangan pecahan dalam berbagai bentuk sesuai urutan
operasi, (d) menggunakan konsep bilangan bulat negatif (termasuk
menggunakan garis bilangan) untuk menyatakan situasi sehari-hari,
dan (e) menyelesaikan masalah yang berkaitan operasi hitung
campuran yang melibatkan bilangan cacah dan/atau bilangan pecahan
dalam berbagai bentuk sesuai urutan operasi.
Bab ini menggunakan teori belajar Bruner, Gagne dan Dienes
(Didominasi pada tugas proyek). Pada bab ini soal latihan disajikan
melalui beragam cara dengan beragam level kognitif. Penyajian
keberagaman tingkat soal disesuaikan dengan tajuk yang diberikan.
a. Tugas Proyek
Tugas Proyek merupakan Aktivitas siswa dalam mengerjakan
tugas yang lebih kompleks dan dikerjakan secara berkelompok.
Tugas ini memiliki tingkat kesulitan tertinggi dibandingkan
dengan tajuk yang lain. Hal ini dibuktikan dengan level kognitif
soal menurut taksonomi bloom mencapai C5. pada soal ini
tepatnya pada Menasfsirkan, membuktikan, menyimpulkan.
Pada Bab 1 siswa diminta untuk melakukan penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat menggunakan koin kawan dan koin
lawan atau koin bruner. hal ini membantu siswa untuk memahami
konsep bilanan bulat yang abstrak menggunakan benda konkret.
selanjutnya siswa diminta untuk membuktikan rumus yang telah
ada. Hal tersebut bertujuan agar siswa mampu memahami konsep
dari setiap sifat operasi dengan pamahamannya sendiri. Berikut
contoh soal dari Tugas Proyek pada Bab 1 Bilangan Bulat:

24
Gambar 2.3.1.1 Contoh Tugas Proyek Kelas 6 (Bilangan Bulat)

25
2.3.1.2 Contoh Tugas Proyek kelas 6 (Bilangan Bulat)

b. Ayo Mengkomunikasikan
Kegiatan Ayo Mengkomunikasikan ini terfokus pada bagaimana
siswa berkomunikasi dengan teman sebayanya untuk menemukan
jawaban dari sebuah permasalahan sedeehana yang diberikan oelh
guru. Komunikasi disini bertujuan untuk melihat, mencocokkan
jawaban dari masing-masing siswa guna menemukan jawaban
paling benar versi mereka. Dari kegiatan ini diharapkan siswa

26
mampu menyampaikan argumen dan pendapatnya secara terbuka.
Level Kognitif dari kegiatan ini ialah C4.

2.3.1.3 Contoh Tugas Ayo Mengkomunikasikan Kelas 6 (Bilangan Bulat)

c. Latihan Soal
Latihan soal merupakan aktivitas siswa dalam melatih dan
mengasah kemampuan yang dimiliki. Kegiatan ini dilakukan
untuk mengukur kemampuan siswa dalam mengerjakan soal
sederhana mengenai materi yang telah diberikan. Pada kegiatan ini
level kognitif soal menurut taksonomu bloom dimulai dari C1
hingga C4 dengan di dominasi soal dari C3.

2.3.1.4 Conroh Latihan Soal Kelas 6 (Bilangan Bulat)

2.3.2 Bab 2

27
Pada Bab 2 buku ini membahas mengenai Lingkaran yang kajian
materinya meliputi, (a) Hal-hal yang Berkaitan dengan Lingkaran, (b)
Keliling Lingkaran, dan (c) Luas Lingkaran. Yang mana kedalaman materi
dari bab ini terlihat sebagai berikut, (a) menjelaskan titik pusat, jari-jari,
diameter busur, tali busur, tembereng, dan juring, (b) menjelaskan taksiran
keliling dan luas lingkaran, (c) mengidentifikasi titik pusat, jari-jari,
diameter, busur, tali busur, tembereng, dan juring, dan (d) menaksir
keliling dan luas lingkaran serta menggunakannya untuk menyelesaikan
masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Bab ini menggunakan teori belajar Van Hiele dan Dienes
(Didominasi pada tugas proyek). Pada bab ini soal latihan disajikan
melalui beragam cara dengan beragam level kognitif. Penyajian
keberagaman tingkat soal disesuaikan dengan tajuk yang diberikan.
a. Tugas Proyek
Tugas Proyek merupakan Aktivitas siswa dalam mengerjakan tugas
yang lebih kompleks dan dikerjakan secara berkelompok. Tugas ini
memiliki tingkat kesulitan tertinggi dibandingkan dengan tajuk yang
lain. Hal ini dibuktikan dengan level kognitif soal menurut taksonomi
bloom mencapai C5. pada soal ini tepatnya pada Menasfsirkan,
membuktikan, menyimpulkan.

28
Gambar 2.3.2.1 Contoh Tugas Proyek Kelas 6 (Lingkaran)

Gambar 2.3.2.2 Contoh Tugas Proyek Kelas 6 (Lingkaran)

b. Ayo Mencoba

29
Kegiatan ini merujuk pada aktivitas siswa dalam pemecahan
masalah menggunakan konsep yang telah dipelajari. kegiatan ini
difokuskan pada pendalaman pemahaman konsep melalui soal yang
realistis yang disajikan dengan abstrak. Penyajian soal disini bukan
menggunakan soal literasi matematika.

Gambar 2.3.2 3 Contoh Tugas Ayo Mencoba Kelas 6 (Lingkaran)

30
Gambar 2.3.2.4 Contoh Tugas Ayo Mencoba Kelas 6 (Lingkaran)

31
2.3.3 Bab 3
Pada Bab 3 buku ini membahas mengenai Bangun Ruang yang
kajian materinya meliputi, (a) Memahami bagian-bagian bangun ruang.
Bangun Ruang, (b) Luas Permukaan Bangun Ruang, dan (c) Volume
Ruang. Yang mana kedalaman materi dari bab ini terlihat sebagai berikut,
(a) membandingkan prisma, tabung, limas, kerucut, dan bola, (b)
menjelaskan bangun ruang dan gabungan dari beberapa bangun ruang,
serta luas permukaan dan volumenya, (c) mengidentifikasi prisma, tabung,
limas, kerucut, dan bola, dan (d) mengidentifikasi bangun ruang yang
merupakan gabungan dari beberapa bangun ruang, serta luas permukaan
dan volumenya
Bab ini menggunakan teori belajar Van Hiele dan Dienes
(Didominasi pada tugas proyek). Pada bab ini soal latihan disajikan
melalui beragam cara dengan beragam level kognitif. Penyajian
keberagaman tingkat soal disesuaikan dengan tajuk yang diberikan.
a. Tugas proyek
Tugas Proyek merupakan Aktivitas siswa dalam mengerjakan
tugas yang lebih kompleks dan dikerjakan secara berkelompok. Tugas
ini memiliki tingkat kesulitan tertinggi dibandingkan dengan tajuk
yang lain. Hal ini dibuktikan dengan level kognitif soal menurut
taksonomi bloom mencapai C5. pada soal ini tepatnya pada
Menasfsirkan, membuktikan, menyimpulkan.

32
Gambar 2.3.3.1 Contoh Tugas Proyek Kelas 6 (Bangun Ruang)

33
Gambar 2.3.3.2 Contoh Tugas Proyek Kelas 6 (Bangun Ruang)

34
Gambar 2.3.3.3 Contoh Tugas Proyek Kelas 6 (Bangun Ruang)

35
Gambar 2.3.3.4 Contoh Tugas Proyek Kelas 6 (Bangun Ruang)

b. Latihan Soal
Latihan soal merupakan aktivitas siswa dalam melatih dan mengasah
kemampuan yang dimiliki. Kegiatan ini dilakukan untuk mengukur
kemampuan siswa dalam mengerjakan soal sederhana mengenai materi
yang telah diberikan. Pada kegiatan ini level kognitif soal menurut
taksonomu bloom dimulai dari C1 hingga C4 dengan di dominasi soal dari
C3.

36
Gambar 2.3.3.5 Contoh Latihan Soal Kelas 6 (Bangun Ruang)

2.3.4 Bab 4
Pada Bab 4 buku ini membahas mengenai Statistika yang kajian
materinya meliputi, (a) Modus (Data yang Sering Muncul), (b) Median
(Data atau Nilai Tengah), (c) Mean (Nilai atau Data Rata-rata), dan (d)
Nilai yang Tepat Mewakili Modus, Median dan Mean. Yang mana
kedalaman materi dari bab ini terlihat sebagai berikut, (a) menjelaskan dan

37
membandingkan modus, median, dan mean dari data tunggal yang paling
tepat mewakili data, dan (b) menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan modus, median, dan mean dari data tunggal dalam penyelesaian
masalah.
Bab ini menggunakan teori belajar Gagne dan Bruner. Pada bab ini
soal latihan disajikan melalui beragam cara dengan beragam level kognitif.
Penyajian keberagaman tingkat soal disesuaikan dengan tajuk yang
diberikan.
a. Latihan Soal
Latihan soal merupakan aktivitas siswa dalam melatih dan mengasah
kemampuan yang dimiliki. Kegiatan ini dilakukan untuk mengukur
kemampuan siswa dalam mengerjakan soal sederhana mengenai materi
yang telah diberikan. Pada kegiatan ini level kognitif soal menurut
taksonomu bloom dimulai dari C1 hingga C4 dengan di dominasi soal
dari C3.

38
Gambar 2.3.4. 1 Contoh Latihan Soal Kelas 6 (Statistika)

2.4 Perbandingan Materi Buku Tema dan Buku Paket Pendalaman


Perbedaan antara materi pada buku tema dan buku paket pendalaman
tidak terlalu jauh. keduanya sama-sama saling mengisi dalam hal materi. pada
buku tema, pembahasan mengenai bilangan di ulas dimulai dari bilangan
cacah, bilangan pecahan, persen dan rasio. namun pada buku paket hanya
mengulas mengenai bilangan bulat. selanjutnya pada materi lingkaran, buku

39
tema memiliki lebih banyak bahasan dibandingkan dengan buku paket
pendalaman. namun, pada buku paket pendalaman anak diberikan tugas
proyek yang menarik dan berbeda dengan yang ada pada buku tema.
selanjutnya pada bab bangun ruang, bangun yang dibahas pada buku tema
hanyalah sebatas kubus, balok dan prisma. Namun, pada buku paket
pendalaman bangun yang dibahas adalah, prisma, tabung, bola, limas dan
kerucut. pada materi terakhir yaitu statistika, buku tema tidak membahas
mengenai materi ini namun pada buku paket pendalaman materi ini diberikan
pada siswa yang mana membahas mengenai modus, mean dan median.

Buku Tema Buku Pendalaman

Bilangan Cacah, Pecahan,


Bilangan Bulat
Desimal, Persen dan rasio

Lingkaran Lingkaran
Bangun Ruang : Kerucut,
Bangun Ruang : Kubus, Balok
Prisma, Tabung, Limas dan
dan Prisma
Bola
Statistika : Mean, Modus dan
-
Median

Bagan 2.4.1 Perbandingan Materi Buku Tema dan Buku Paket Pendalaman

40
BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
a. materi matematika di kelas 6 disajikan dengan semi-konkret, dan materi
matematika pada kelas 6 ini meliputi aritmatika yaitu bilangan dan
operasinya, geometri dan statistika.
b. Materi matematika yang ada buku tema kelas 6 meliputi bilangan cacah,
pecahan, desimal, persen, rasio, lingkaran, kubus, balok, prisma, limas,
kerucut, bola dan bangun gabungan.
c. Materi matematika yang ada buku paket kelas 6 meliputi bilangan bulat,
lingkaran, prisma, tabung, limas, kerucut, bola, dan statistika yang
berkaitan dengan data.
d. Perbedaan antara materi pada buku tema dan buku paket pendalaman tidak
terlalu jauh, hal yang sangat jelas perbedaannya yaitu pada kedalaman
pada setiap materinya.

3.2 Saran
Kami sebagai calon guru hendaknya memahami materi-materi apa saja
yang akan diberikan kepada peserta didik mulai dari teori yang digunakan
untuk menyampaikan materi hingga strategi dan metode apa yang tepat untuk
materi yang akan diajarkan agar nantinya peserta didik dapat memahami materi
yang kami sampaikan dan dapat mewujudkan tujuan pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Adler, J. (2017). Mathematics in mathematics education. Invited Commentary, 1-3.


Angi St Anggari, A. D. (2015). Tema 1 Selamatkan Makhluk Hidup. Jakarta : Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Angi St Anggari, A. D. (2018 ). Tema 3 Tokoh dan Penemuan . Jakarta : Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Angi St Anggari, A. D. (2018). Tema 1 Selamatkan Makhluk Hidup . Jakarta : Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Angi St Anggari, A. D. (2018). Tema 2 Persatuan dalam Perbedaan . Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud .
Angi St Anggari, A. D. (2018). Tema 4 Globalisasi . Jakarta : Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud .
Angi St Anggari, A. D. (2018). Tema 5 Wirausaha. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
Angi St Anggari, A. D. (2018). Tema 5 Wirausaha . Jakarta : Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
Angi St. Anggari, A. D. (2018). Tema 2 Persatuan dalam Perbedaan. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Angi St. Anggari, A. D. (2018). Tema 3 Tokoh dan Penemuan . Jakarta : Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Angi St. Anggari, A. D. (2018). Tema 4 Globalisasi . Jakarta : Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Ebrahim, A. (2010). What is Mathematics? 1-15.
Ibda, F. ( 2015). PERKEMBANGAN KOGNITIF: TEORI JEAN PIAGET.
INTELEKTUALITA, 27-38.
Mathematics Education From Theory Into Practice. ( 2009). Eurasia Journal of
Mathematics, Science & Technology Education, 87-89.
Mohammad Syaifuddin, S. H. (2018). Senang Belajar Matematika . Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Piaget, J. (n.d.). COGNITIVE DEVELOPMENT THEORY. Computer Assisted Self
Learning Package on Child Psychology.

42
Umbara, U. (2017). Psikologi Pembelajaran Matematika (Melaksanakan
Pembelajaran Matematika Berdasarkan Tinjauan Psikologi). Yogyakarta:
Deepublish.
Yayuk, E. d. (2018). Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan. Malang:
UMM PRESS.
Yayuk, E. (2019). Pembelajaran Matematika SD. Malang: UMM PRESS.

43

Anda mungkin juga menyukai