Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
KELAS B
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan dan
rintangan dalam proses pengerjaannya.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Mutiara Arlisyah Putri Utami, M.Pd
selaku dosen pengampu mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena kita sebagai manusia biasa yang jauh dari kata sempurna. Maka dari itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
2.1 Hakikat Matematika...............................................................................................................6
2.2 Standar Kompetensi, Kompetensi dasar, dan Indikator Kompetensi Matematika..................8
2.3 Daya Matematika.................................................................................................................11
2.4 Peran, Fungsi, Tujuan, dan Karakteristik Pembelajaran Matematika...................................14
2.5 Ruang Lingkup Pembelajaran Matematika..........................................................................17
2.6 Contoh Pembelajaran Matematika.......................................................................................23
BAB III................................................................................................................................................27
PENUTUP...........................................................................................................................................27
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................28
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
d. Untuk mengetahui peran, fungsi, tujuan, dan karakteristik pembelajaran matematika.
e. Untuk mengetahui ruang lingkup pembelajaran matematika.
f. Untuk mengetahui contoh pembelajaran matematika.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Kata matematika berasal dari perkataan Latin mathematica yang mulanya diambil dari
perkataan Yunani mathematike yang berarti mempelajari. Perkataan itu mempunyai asal
katanya mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge or science). Kata
mathematike berhubungan pula dengan kata lainnya yang hampir sama, yaitu mathein
atau mathenein yang artinya belajar atau berpikir. Jadi, berdasarkan asal katanya, maka
perkataan matematika berarti ilmu pengetahuan yang didapat dengan berpikir (bernalar).
Matematika lebih menekankan kegiatan dalam dunia rasio (penalaran), bukan
menekankan dari hasil eksperimen atau hasil observasi matematika terbentuk karena
pikiran-pikiran manusia, yang berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran.
Matematika terbentuk dari pengalaman manusia dalam dunianya secara empiris.
Kemudian pengalaman itu diproses di dalam dunia rasio, diperbaiki secara analisis
dengan penalaran di dalam struktur kognitif sehingga sampai terbentuk konsep-konsep
matematika agar konsep-konsep matematika yang terbentuk itu mudah dipahami oleh
orang lain dan dapat dimanipulasi secara tepat, maka digunakan bahasa matematika atau
notasi matematika yang bernilai global (universal). Konsep matematika didapat karena
proses berpikir, karena itu logika adalah dasar terbentuknya matematika.
Pada awalnya cabang matematika yang ditemukan adalah Aritmatika atau Berhitung,
Aljabar, Geometri, setelah itu ditemukan Kalkulus, Statistika, Topologi, Aljabar
Abstrak, Aljabar Linear, Himpunan, Geometri Linier, Analisis Vektor, dll.
Dari beberapa para ahli mendefinisikan mengenai matematika itu sebagai berikut,
diantaranya:
1. Russefendi (1988)
6
dalam tiga bagian besar yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Tetapi ada pendapat
yang mengatakan bahwa matematika terbagi menjadi empat bagian yaitu aritmatika,
aljabar, geometris, dan analisis dengan aritmatika mencakup teori bilangan dan
statistika.
4. Reys-dkk (1984)
Matematika adalah pemahaman tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau
pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa, dan suatu alat.
5. Kline (1973)
7
Pemahaman matematika tidak sekedar kuantitas, tetapi lebih di titik beratkan kepada
hubungan pola, bentuk, struktur, fakta, operasi, dan prinsip. Sasaran kuantitas tidak
banyak artinya dalam matematika. Hal ini berarti bahwa matematika itu berkenaan
dengan gagasan yang berstruktur yang hubungan-hubungannya diatur secara logis, di
mana konsep-konsepnya abstrak dan penalarannya deduktif.
A. Standar Kompetensi
Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik
yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang
diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada mata pelajaran tertentu.
Standar kompetensi matematika adalah standar kemampuan yang harus dikuasai
siswa untuk menunjukkan bahwa pengetahuan, keterampilan, dan sikap sebagai hasil
mempelajari matematika tertentu telah dicapai. Sedangkan Standar kompetensi dan
kompetensi dasar ini dirumuskan berdasarkan struktur keilmuan matematika dan
tuntutatn kompetensi lulusan. Standar kompetensi dan kompetensi dasar diurutkan
dan disebarkan secara sistematis. Selanjutnya kompetensi dasar dijabarkan menjadi
sejumlah indikator dan tujuan pembelajaran yang perumusannya diserahkan kepada
guru masing-masing. Tujuan pembelajaran adalah tujuan operasional pembelajaran
matematika dalam setiap kali pertemuan, sedangkan indikator adalah tolok ukur
keberhasilan untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut.
Contoh:
Sesuai dengan kewenangannya, Depdiknas telah merumuskan standar kompetensi
dan kompetensi dasar ini di dalam kurikulum. Berikut ini adalah contoh standar
kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran matematika Sekolah Dasar kelas V
semester 2 seperti tertuang dalam Kurikulum 2006.
Standar Kompetensi dasar
kompetensi
8
pemecahan
masalah
B. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta
didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusun indikator kompetensi.
kompetensi dasar adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap minimal yang harus
dikuasai siswa untuk menunjukkan bahwa siswa telah menguasai standar kompetensi
yang telah ditetapkan. Kompetensi dasar ini merupakan rincian dari standar
kompetensi. Perumusan kompetensi dasar atau prinsip-prinsip yang harus
diperhatikan dalam merumuskan KD diantaranya antara lain:
1. Meluas, artinya peserta didik memperoleh kesempatan yang luas untuk
mengembangkan pengalaman tentang pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai
yang berkaitan pada saat pembelajaran berlangsung.
2. Seimbang, artinya di mana setiap pesrta Kompetensi perlu dapat dicapai melalui
alokasi waktu yang cukup untuk pembelajaran yang efektif.
3. Relefan, maksudnya adalah di mana setiap kompetensi terkait dengan penyiapan
peserta didikuntuk meningkatkan mutu kehidupan melalui kesempatan
pengalaman.
4. Perbedaan, merupakan upaya pelayanan individual dimana peserta didik perlu
memahami apa yang perlu untuk dipelajari,bagaimana berpikir,bagaimana berbuat
untuk mengembangkan kompetensi serta kebutuhan individu masing-masing.
[yulaewati 2004:20].
Beberapa pertimbangan yang harus di perhatikan dalam menentukan materi pokok
adalah:
1. Potensi peserta didik
2. Relevan dengan karakteristik daerah
3. Tingkat perkembangan, intelektual, emosional, social, dan spiritual peserta didik
4. Kebermanfaatan bagi peserta didik
5. Struktur keilmuwan
6. Aktualitas, kedalaman, keluasan materi pembelajaran
7. Relevan dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan
8. Sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia.
9
9. Merumuskan kegiatan pembelajaran.
Contoh:
Kompetensi Materi
Dasar Pembelajaran
10
3. Tambahkan indikator lain sebelumnya dan rubahlah rumusan yang kurang tepat
dengan lebih akurat dan pertimbangkan urutannya.
Contoh:
(1) mengubah pecahan ke bentuk persen
(2) mengubah desimal ke bentuk desimal
(3) mengubah persen ke bentuk pecahan
(4) mengubah desimal ke bentuk pecahan
Manusia mampu menalar, artinya mampu berpikir secara logis dan analitik.
Karena kemampuan menalarnya dan karena mempunyai bahasa untuk
mengkomunikasikan hasil pikiran yang abstrak, maka manusia bukan saja mempunyai
pengetahuan melainkan juga mampu mengembangkannya. Penalaran menghasilkan
11
pengetahuan yang dikaitkan dengan kegiatan berpikir dan bukan dengan perasaan.
Meskipun demikian patut disadari bahwa tidak semua kegiatan berpikir merupakan
penalaran. Jadi dengan demikian, penalaran merupakan kegiatan berpikir yang
mempunyai ciri-ciri tertentu dalam menemukan kebenaran.
2. Kemampuan Koneksi
Salah satu standar kurikulum yang dikemukakan NCTM (dalam Asdar, 2007:
6) adalah “connection” atau “mathematical connection” yang bertujuan untuk
membantu pembentukan persepsi siswa, dengan cara melihat matematika sebagai
bagian terintegrasi dengan kehidupan. Demikian pula dalam kurikulum 2006 KTSP
menyatakan salah satu kecakapan atau kemahiran matematika yang diharapkan dapat
tercapai dalam belajar matematika di sekolah adalah menunjukan pemahaman konsep
matematika yang dipelajari, menjelaskan keterkaitan antar konsep, dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam
pemecahan masalah (Depdiknas, 2006: 28).
12
3. Kemampuan Pemacahan Masalah
Masalah adalah suatu kondisi yang sulit dan tidak dapat diselesaikan dengan
cara-cara yang rutin, tetapi penyelesaiannya memerlukan penerapan berbagai
kemampuan seperti aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Oleh karena itu, guru
dalam memberikan soal-soal kepada siswa harus dapat menyeleksi dan memilih soal-
soal yang benar-benar dan sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual para
siswa.
13
2.4 Peran, Fungsi, Tujuan, dan Karakteristik Pembelajaran Matematika
14
Sebagai ilmu pengetahuan pembelajaran matematika harus diwarnai oleh fungsi
yang ketiga ini. Seorang guru harus mampu menunjukkan matematika selalu
mencari kebenaran dan mengikuti pola pikir yang sah.
15
dan bilangan. Banyak persoalan atau masalah kedalam model matematika yang
dapat berupa diagram, persamaan, grafik, ataupun tabel.
5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu rasa
ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet
dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Pencapaian tujuan kelima ini lebih
banyak ditentukan oleh bagaimana caranya guru mengelola pembelajaran dari
pada bagaimana siswa belajar. Siswa akan memiliki sikap menghargai kegunaan
matematika dalam kehidupan sehingga muncul rasa ingin tahu, perhatian, dan
berminat dalam mempelajari matematika bila guru dapat menghadirkan suasana
PAKEM (pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan).
Sedangkan tujuan pendidikan matematika secara khusus adalah:
1. Melatih cara berfikir dan menalar dalam membuat kesimpulan. Misalnya, melalui
kegiatan penyelidikan dan eksperimen.
2. Mengembangkan kreatifitas yang melibatkan imajinasi dan rasa ingin tahu, dan
membuat prediksi.
3. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
4. Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi dan menyampaikan suatu
gagasan melalui lisan, grafik, dan diagram.
D. Karakteristik Matematika
16
Istilah, simbol, notasi atau lambang merupakan kesepakatan. Kesepakatan
matematika dapat menjadikan pembahasan matematika mudah untuk
dikomunikasikan.
Dalam suatu sistem tidak boleh terjadi kontaradiksi di dalamnya. Konsisten ini
mencakup dalam hal makna maupun nilai kebenarannya.
Pernyataan matematika perlu ada lingkup yang dibicarakan, dalam matematika hal
tersebut dinamakan dengan semesta pembicara.
Penyusunan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar semua mata pelajaran yang
terdapat pada kurikulum tingkat satuan pendidikan, disusun dan dibagi oleh dinas
pendidikan sesuai pada ruang lingkup mata pelajaran itu. Contohnya pada mata pelajaran
matematika, pengelompokan materi pada setiap aspek yang akan di ajarkan pada murid,
harus mengacu terhadap tujuan yang ingin dicapai dalam setiap pembelajaran.
Standar dari mata pelajaran ini memuat kompetensi dasar, indikator, serta materi
pokok dalam setiap aspeknya. Mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi dasar,
menurut Nasaruddin (2013: 68) ruang lingkup materi matematika sebagai berikut:
17
Kompetensi aljabar, dititikberatkan pada kemampuan mengerjakan dan memakai
operasi hitung pada persamaan, pertidaksamaan dan fungsi.
Pengukuran dan geometri dititikberatkan pada kemampuan memakai sifat dan aturan
dalam menentukan porsi, jarak, sudut, volume, dan tranfrormasi.
Peluang dan statistika dititikberatkan pada menyajikan dan meringkas data
menggunakan berbagai cara.
Trigonometri dititikberatkan pada menggunakan perbandingan, fungsi, persamaan,
dan identitas trigonometri.
Kalkulus dititikberatkan pada memakai konsep limit laju perubahan fungsi.
Kecakapan atau kemahiran pada bidang matematika yang diinginkan bisa tercapai
dalam belajar matematika mulai SD atau MI sampai SMA atau MA, adalah sebagai
berikut:
a. Memperlihatkan pemahaman konsep matematika yang dipelajari, menjelaskan
keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes,
akurat, efisien, dan tepat, pada pemecahan masalah.
b. Mempunyai kemampuan mengkomunikasikan gagasan menggunakan simbol, tabel,
grafik atau diagram untuk menjelaskan keadaan atau masalah.
c. Memakai penalaran pada pola, sifat atau melakukan manipulasi matematika dalam
membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan
matematika.
d. Memperlihatkan kemampuan strategik dalam membuat (merumuskan), menafsirkan,
dan menyelesaikan model matematika pada pemecahan masalah.
e. Mempunyai sikap menghargai kegunaan matematika pada kehidupan.
Kemahiran di atas diinginkan bisa dicapai murid dengan memilih materi matematika
melalui aspek berikut:
1. Bilangan
a. Mengerjakan dan memakai sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam
pemecahan masalah
b. Menafsirkan hasil operasi hitung
18
c. Pengukuran dan Geometri
2. Mengidentifikasi bangun datar dan ruang menurut sifat, unsur, atau kesebangunan
a. Mengerjakan operasi hitung yang melibatkan keliling, luas, volume, dan satuan
pengukuran
b. Memperkirakan ukuran (misal: panjang, luas, volume) dari benda atau bangun
geometri
c. Menerapkan konsep geometri dalam menentukan posisi, jarak, sudut, dan
transformasi, dalam pemecaham masalah
3. Peluang dan Statistika
a. Mengumpulkan, menyajikan, dan mengartikan data
b. Menentukan dan mengartikan peluang pada suatu kejadian dan ketidakpastian
4. Trigonometri
a. Memakai perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas trigonometri dalam
pemecahan masalah
5. Aljabar
a. Mengerjakan operasi hitung dan manipulasi aljabar pada persamaan,
pertidaksamaan, dan fungsi, yang meliputi: bentuk linear, kuadrat, suku banyak,
eksponen dan logaritma, barisan dan deret, matriks, dan vektor, dalam pemecahan
masalah.
6. Kalkulus
a. Memakai konsep laju limit perubahan fungsi (diferensial dan integral) dalam
pemecahan masalah
19
Kemampuan matematika yang dipilih dalam standar kompetensi disusun sesuai
dengan kemampuan dan kebutuhan murid supaya bisa berkembang secara optimal, serta
memperhatikan pula perkembangan pendidikan matematika di dunia sekarang ini. Supaya
mencapai standar kompetensi tersebut dipilih materi-materi matematika dengan
memperhatikan struktur keilmuan, tingkat kedalaman materi, serta sifat-sifat esensial
materi dan keterpakaiannya dalam kehidupan sehari-hari.
Ruang lingkup matematika di atas sesuai pada standar kompetensi kurikulum 2004
mata pelajaran matematika, dimana standar dibagi dalam kecakapakan matematika
bilangan, pengukuran dan geometri, aljabar, statistika dan peluang, trigonometri, dan
kalkulus. Kurikulum 2004 ini, standar kompetensi mata pelajaran matematika sekolah
dasar dan madrasah ibtidaiyah, dipilih dan di susun sesuai pada kemampuan dan
kebutuhan murid, menurut pada karakteristik murid. Hal tersebutlah yang menyebabkan
hanya terdapat tiga ruang lingkup matematika yang di ajarkan dan dijadikan aspek dalam
standar kompetensi.
Standar kompetensi yang diberikan pada murid sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah
sesuai kurikulum 2004 adalah :
1. Bilangan
a. Memakai bilangan dalam pemecahan masalah.
b. Memakai operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah.
c. Memakai konsep bilangan cacah dan pecahan dalam pemecahan masalah.
d. Menentukan sifat-sifat operasi hitung, faktor, kelipatan bilangan bulat dan
pecahan serta memakainya dalam pemecahan masalah.
e. Mengerjakan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan,serta memakainya dalam
pemecahan masalah.
20
e. Mengidentifikasi sistem koordinat pada bidang datar.
3. Pengolahan data
a. Mengumpulkan, menyajikan, dan mengartikan data
Ruang lingkup pada mata pelajaran matematika pada sekolah menengah pertama
adalah sebagai berikut:
1. Bilangan
a. Mengerjakan dan memakai sifat-sifat operasi hitung bilangan pada pemecahan
masalah
b. Mengirakan hasil operasi hitung
4. Aljabar
Mengerjakan operasi hitung pada persamaan, pertidaksamaan, dan fungsi.
Meliputi: bentuk linear, kuadrat, barisan dan deret, dalam pemecahan masalah.
Ruang lingkup mata pelajaran matematika pada Sekolah Menengah Atas dan
Madrasah Aliyah adalah sebagai berikut:
1. Pengukuran dan geometri
21
Memakai sifat dan aturan dalam menentukan posisi, jarak, sudut, volume, dan
transformasi pada pemecahan masalah
3. Trigonometri
Memakai perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri pada
pemecahan masalah
Memakai manipulasi aljabar guna merancang atau menyusun bukti
4. Aljabar
Memakai operasi dan manipulasi aljabar dalam pemecahan masalah yang
berhubungan dengan: bentuk pangkat, akar, logaritma, persamaan dan fungsi
komposisi dan fungsi invers
Merancang atau memakai persamaan lingkaran dan garis singgungnya
Memakai algoritma pembagian, teorema sisa, dan teorema faktor pada pemecahan
masalah
Menyusun dan memakai model matematika program linear
Memakai sifat dan aturan yang berhubungan dengan barisan, deret, matriks,
vektor, transformasi, fungsi eksponen, dan logaritma dalam pemecahan masalah
5. Kalkulus
Memakai konsep limit fungsi, turunan, dan integral pada pemecahan masalah
Berdasarkan ruang lingkup matematika yang di jelaskan diatas, dapat dilihat bahwa
ruang lingkup matematika diberikan pada murid, harus sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristik murid pada jenjang pendidikannya, jadi tujuan pembelajaran bisa tercapai
22
secara optimal. Semua aspek dalam materi pembelajaran matematika yang diberikan
saling berkelanjutan jadi jika mempelajari materi selanjutnya tidak mengalami hambatan.
Sistem Persamaan Linier Dua Variabel adalah dua persamaan matematika yang linier
memiliki dua variabel dengan pangkat satu, mempunyai hubungan diantara keduanya dan
mempunyai satu penyelesaian. Sebelum mengetahui rumus dan langkah-langkah
penyelesaian, kita harus paham terlebih dahulu tentang unsur-unsur yang ada pada Sistem
Persamaan Linier Dua Variabel, yaitu:
Variabel: Suatu peubah atau pengganti suatu bilangan yang biasanya dilambangkan
dengan huruf atau simbol, seperti a, b, c, …….., y, z.
Misal: Rena mempunyai 2 boneka dan 3 bando.
Jika ditulis dengan memisalkan bahwa x= boneka dan y= bando, maka
2x+3y, dengan x dan y merupakan variabel
Koefisien: Sebuah bilangan yang menyatakan banyaknya jumlah variabel yang
sejenis dan penulisannya berada di depan variabel.
Misal: Rena mempunyai 2 boneka dan 3 bando.
Jika model matematika ditulis 2x+3y, maka 2 dan 3 merupakan
konstanta.
Konstanta: Suatu bilangan yang tidak diikutu oleh variabel, sehingga nilainya tetap
(konstan).
Misal: Ada persamaan 2x+3y-6= 0. Dari persamaan tersebut yang termasuk
konstanta adalah bilangan -6, karena tidak ada variabel lain yang mengikuti -6.
23
Suku: Bagian-bagian dari suatu bentuk persamaan dalam aljabar yang terdiri dari
koefisien, variabel, dan konstanta yang tiap suku dipisahkan dengan tanda operasi
bilangan.
Misal: Ada persamaan 2x+3y-6= 0, maka suku-suku dari persamaan tersebut
adalah 2x, 3y, dan -6
Soal:
Saka membeli 4 buku tulis dan 3 pensil, ia membayar sebesar Rp 19.500,00. Jika ia
membeli 2 buku tulis dan 4 pensil, maka ia harus membayar sebesar Rp 16.000,00.
Tentukan harga sebuah buku tulis dan sebuah pensil!
Pembahasan:
Pensil 3
Harga Rp 19.500,00
Buku Tulis 2
Pensil 4
24
Harga Rp 16.000,00
Dari soal dengan pendekatan visual di atas, untuk memudahkan kita dalam
menentukan harga setiap buku tulis dan pensil dapat kita melakukan permisalan dengan x
adalah buku tulis dan y adalah pensil. Sehingga dapat ditentukan model matematika
sebagai berikut:
Harga 4 buku tulis dan 3 pensil adalah Rp 19.500,00, sehingga 4x+3y = 19.500
Harga 2 buku tulis dan 4 pensil adalah Rp 16.000,00, sehingga 2x+4y = 16.000
Eliminasi
-5y = -12.500
y = 2.500
Substitusi
Untuk mengetahui nilai dari variabel x, maka susbstitusikan nilai y ke dalam variabel
y di salah satu dari kedua persamaan tersebut. Di sini kita memilih persamaan yang
kedua. Sehingga kita dapat memperoleh nilai x sebagai berikut:
2x+10.000 = 16.000
2x = 16.000-10.000
25
2x = 6.000
x = 3.000
Jadi, penyelesaian dari persamaan tersebut adalah x=3.000 dan y=2.500. Dengan
demikian, dapat diketahui bahwa harga sebuah buku tulis adalah Rp 3.000,00 dan harga
sebuah pensil adalah Rp 2.500,00.
26
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Standar dari mata pelajaran matematika memuat kompetensi dasar, indikator, serta
materi pokok dalam setiap aspeknya. Mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi
dasar, menurut Nasaruddin (2013:68) ruang lingkup materi matematika adalah
Kompetensi aljabar, Pengukuran dan geometri, Peluang dan statistika, Trigonometri,
Kalkulus
27
DAFTAR PUSTAKA
“Pengertian SPLDV.” GeoGebra. Last modified February 17, 2017. Accessed March 24,
2023. https://www.geogebra.org/m/SaX9rwF4.
“Persamaan Linear Dua Variabel: Metode Eliminasi & Substitusi,” July 12, 2022. Accessed
March 24, 2023. https://www.zenius.net/blog/persamaan-linear-2-substitusi-eliminasi.
Mufidah, L., Ridhowati, Y., & Rifai, M. (2014). Karakteristik matematika. Docplayer, 6-7
28
Umar, Rusli. (2013). Student Mathematic Daya After Learning Contextual Based
Cooperative. Jurnal Daya Matematis 1 (2).
Wardhani, S. (2008). Analisis SI dan SKL mata pelajaran matematika SMP/MTs untuk
optimalisasi tujuan mata pelajaran matematika. Yogyakarta: PPPPTK.
29