Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KECERDASAN MAJEMUK

“KECERDSAN LOGIS-MATEMATIS PADA ANAK SD”

Disusun Oleh:

Sang Ayu Kompyang Puja Yanti (A1G120148)

Sry Ayu Ade Syarifah (A1G120158)

Sulfiana (A1G120159)

Sulvitriani Abidin (A1G120160)

Tezar (A1G120166)

Dosen Pengampu:

Hikmawati, S.Pd., M.Pd.

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2023

1
KATA PENGANTAR

Assalamua’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur mari senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT. karena
berkat limpahan, rahmat, dan karunia-Nyalah kami dapat menyusun makalah ini
dengan judul “Kecerdasan Logis-Matematis pada Anak SD”, tidak lupa pula
shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kejahiliyahan
(kebodohan) ke zaman yang terang benderang seperti apa yang kita rasakan
sekarang ini.

Kami dari kelompok 2 mengucapkan terima kasih banyak kepada dosen


pengampu mata kuliah Kecerdasan Majemuk Yth. Ibu Dosen Hikmawati, S.Pd.,
M.Pd. yang telah memberikan kesempatan kepada kelompok kami untuk
membuat atau menyusun makalah ini. Tujuan dan manfaat kami membuat
makalah ini semoga para pembaca dapat bertambah wawasannya dan
pengetahuannya setelah membaca isi dari makalah yang kami buat ini. Kami
kelompok 2 sebagai penulis makalah ini merasa bahwa makalah ini masih
mempunyai banyak kekurangan dan kesalahan.

Oleh karena itu, kami sangat meminta kepada ibu dosen pengampu mata
kuliah yang bersangkutan begitu juga dengan teman-teman kelompok lain agar
kiranya dapat memberikan saran dan kritik kepada kelompok kami bagaimana
untuk lebih baik lagi dalam membuat dan menyusun suatu makalah yang baik dan
benar.

Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Kendari, 29 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................2
C. Tujuan.................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3

A. Pengertian Kecerdasan Logis-Matematis...........................................3


B. Karakteristik Kecerdasan Logis-Matematis.......................................4
C. Sifat-Sifat Kecerdasan Logis-Matematis............................................4
D. Komponen-Komponen Kecerdasan Logis-Matematis.......................5
E. Pembelajaran Kecerdasan Logis-Matematis.......................................6

BAB III PENUTUP.......................................................................................8

A. Kesimpulan.........................................................................................8
B. Saran...................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang
diajarkan di jenjang sekolah dasar. Matematika memiliki peranan
penting dan bersifat universal, yang mana konsep matematika
diperlukan oleh bidang ilmu pengetahuan lainnya misalnya dalam
melakukan perhitungan, pengukuran, dan penilaian. Kecerdasan yang
berperan dalam proses pembelajaran matematika adalah kecerdasan
logis matematis.
Kekurangan kecerdasan logis-matematis mengakibatkan
sejumlah masalah terhadap anak didik. Menurut Lwin (2008: 45)
berpikir logis-matematis penting untuk karena anak memperoleh
disiplin mental yang keras dan belajar menentukan apakah alur pikir
sah atau tidak sah. Tanpa kepekaan terhadap bilangan, seseorang
kemungkinan besar tertipu oleh harapan-harapan tidak realistis
terhadap hal-hal yang abstrak sehingga konsep-konsep akademik sulit
dipahami.
Demikianlah, matematika merupakan cara berpikir logis yang
dipresentasikan dalam bilangan, ruang dan bentuk dengan aturan-
aturan yang telah ada yang tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari.
Namun kenyataannya, tidak semua siswa yang memiliki kecerdasan
logis matematis tinggi akan memiliki hasil belajar matematika yang
tinggi pula.
Oleh karenanya, guru yang baik akan berusaha untuk
mengakomodasi kebutuhan setiap siswa sehingga memperoleh hasil
belajar yang baik. Salah satu kebutuhan tersebut adalah tersedianya
sumber belajar yang tepat dan sesuai dengan karakteristik siswa.

1
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat disimpulkan rumusan
masalah penulisan makalah ini antara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan kecerdasan logis-matematis?
2. Bagaimana karakteristik kecerdasan logis-matematis?
3. Bagaimana sifat-sifat kecerdasan logis-matematis?
4. Jelaskan komponen-komponen kecerdasan logis matematis!
5. Jelaskan proses pembelajaran kecerdasan logis-matematis!
C. Tujuan
Dari rumusan masalah di atas dapat disimpulkan tujuan
penulisan makalah ini antara lain:
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian kecerdasan logis-
matematis.
2. Untuk mengetahui dan memahami karakteristik kecerdasan
logis-matematis.
3. Untuk mengetahui dan memahami sifat-sifat kecerdasan logis-
matematis.
4. Untuk mengetahui dan memahami komponen-komponen
kecerdasan logis-matematis.
5. Untuk mengetahui dan memahami proses pembelajaran
kecerdasan logis-matematis.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kecerdasan Logis Matematis


Menurut Iskandar, kecerdasan logis matematis memuat
kemampuan seseorang dalam berpikir secara induktif dan deduktif,
kemampuan berfikir menurut aturan logika, memahami dan
menganalisa pola angka-angka serta memecahkan masalah dengan
menggunakan kemampuan berpikir.
C. Asri Budiningsih mengatakan bahwa kecerdasan logika
matematik sering disebut berpikir ilmiah, termasuk berpikir deduktif
dan induktif. Di mana sama saja dikatakan bahwa kecerdasan logis
matematis merupakan proses berpikir ilmiah dalam menyelesaikan
suatu masalah dengan berdasarkan pada kebenaran logika. Dengan
kata lain kecerdasan logis matematis merupakan kemampuan untuk
menangani bilangan dan perhitungan, pola dan pemikiran logis dan
ilmiah.
Secara teoritis, kecerdasan logis matematis bisa didefinisikan
sebagai kapasitas seseorang untuk berpikir secara logis dalam
memecahkan kasus atau permasalahan dan melakukan perhitungan
matematis. Kecerdasan logis matematis merupakan kemampuan
seseorang dalam menghitung, mengukur, dan menyelesaikan hal-hal
yang bersifat matematis. Kecerdasan logis matematis merupakan
gabungan dari kemampuan berhitung dan kemampuan logika
sehingga siswa dapat menyelesaikan suatu masalah secara logis.
Kecerdasan logis matematis memuat kemampuan seseorang
dalam menggunakan angka dengan baik dan melakukan penalaran
yang benar. Kecerdasan ini juga meliputi pola dan hubungan logis,
berpikir logis, pernyataan dan dalil-dalil, fungsi logika dan
kemampuan abstraksi-abstraksi lainnya.

3
B. Karakteristik Kecerdasan Logis-Matematis
Kecerdasan logis matematis dapat diwujudkan dalam bentuk
menghitung, membuat kategorisasi atau penggolongan, membuat
pemikiran ilmiah dengan proses ilmiah, membuat analogi dan
sebagainya. Karakteristik individu yang memiliki kecerdasan jenis ini
adalah sebagai berikut.
1. Merasakan objek yang ada di lingkungan serta fungsi-fungsi objek
terebut.
2. Merasa familiar dengan konsep kuantitas/nilai, waktu serta sebab
dan akibatnya.
3. Menunjukkan keahlian dengan logika untuk menyelesaikan
masalah.
4. Mengajukan dan menguji hipotesis.
5. Mampu menggunakan bermacam keahlian dalam matematika.
6. Menikmati pengoperasian yang kompleks tentang perhitungan.
7. Menggunakan teknologi untuk memecahkan masalah matematika.
8. Menunjukkan minat dalam belajar matematik.
9. Menciptakan model baru dalam ilmu pengetahuan dan
matematika.
C. Sifat-Sifat Kecerdasan Logis-Matematis
Gardner menjelaskan bahwa kecerdasan mencakup tiga bidang
yang saling berhubungan, yaitu: matematika, sains, dan logika. Untuk
dapat mengembangkan kecerdasan logis matematis, berikut beberapa
hal yang perlu diketahui.
1. Seseorang harus mengetahui apa yang menjadi tujuan dan fungsi.
2. Keberadaannya terhadap lingkungannya.
3. Mengenal konsep yang bersifat kuantitas, waktu dan hubungan
sebab akibatnya.
4. Menggunakan symbol abstrak untuk menunjukkan secara nyata,
baik objek abtrak maupun konkrit

4
5. Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah secara logis.
6. Memahami pola dan hubungan.
7. Mengajukan dan menguji hipotesis.
8. Menggunakan bermacam-macam keterampilan matematis.
9. Menyukai operasi yang kompleks.
10. Berfikir secara matematis.
11. Menggunakan teknologi untuk memecah masalah matematis.
12. Mengungkapkan keterkaitan dalam karir.
13. Menciptakan model baru atau memahami wawasan baru dalam
sains atau matematis.
D. Komponen Kecerdasan Logis-Matematis
Menurut Linda & Bruce Campbell penulis buku Teaching and
Learning Through Multiple Intelligences, kecerdasan logis-matematis
biasanya dikaitkan dengan otak yang melibatkan beberapa komponen,
yaitu perhitungan secara matematis, pemecahan masalah,
pertimbangan induktif (penjabaran ilmiah dari khusus ke umum),
pertimbangan deduktif (penjabaran ilmiah dari umum ke khusus), dan
ketajaman pola-pola serta hubungan-hubungan. Adapun penjelasan
dari masing-masing komponen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan berhitung secara matematis
Kemampuan berhitung secara matematis adalah kemampuan
dalam melakukan perhitungan dasar bisa dalam hitungan biasa,
logaritma, akar kuadrat, dan lain sebagainya. Operasi perhitungan
terdiri atas pertambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
Ketrampilan operasi bilangan atau berhitung sangat diperlukan
dalam perhitungan secara matematis ini.
2. Berpikir logis
Berfikir logis yaitu menyangkut kemampuan menjelaskan
secara logika, sebab akibatnya serta sistematis. Anak mampu
membuat penalaran logis terhadap satu atau serangkaian
persamaan angka-angka yang ada. Dalam berfikir logis tidak

5
hanya diperlukan keterampilan dalam operasi hitung, tapi juga
pengetahuan dasar matematika sangat dibutuhkan dan demikian
penting.
3. Pemecahan masalah
Pemecahan masalah adalah kemampuan mencerna sebuah
cerita kemudian merumuskannya ke dalam persamaan
matematika. Kemampuan berfikir abstrak menjadi dasar utama
dalam memecahkan persoalan-persoalan matematika dalam bentuk
cerita.
4. Pertimbangan induktif dan pertimbangan deduktif
Pertimbangan induktif adalah kemampuan berfikir untuk
menarik suatu kesimpulan atau membuat suatu pernyataan baru
yang bersifat umum (general) berdasarkan pada beberapa
pernyataan khusus yang diketahui benar. Dan pertimbangan
deduktif adalah kemampuan berfikir yang menerapkan hal-hal
yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam
bagian-bagian yang khusus.
5. Ketajaman pola-pola serta hubungan-hubungan
Ketajaman pola-pola serta hubungan-hubungan adalah
kemampuan menganalisa deret urutan paling logis dan konsisten
dari angka-angka atau huruf-huruf yang saling berhubungan.
Dalam hal ini dituntut kejelian dalam mengamati dan mengalisis
pola-pola perubahan sehingga angka-angka atau huruf-huruf
tersebut menjadi deret yang utuh.
E. Pembelajaran Kecerdasan Logis-Matematis
Pembelajaran logis matematis di sekolah dapat dikembangkan
dengan baik, jika guru memiliki komitmen untuk menerapkan
pembelajaran yang bertujuan mengembangkan kecerdasan logis
matematis tersebut. Untuk dapat mengoptimalkan poteni siswa dalam
hal kecerdasan logis-matematis hendaknya menciptakan suasana

6
belajar yang mengoptimalkan proses pembelajaran. Maka perlu
dikembangkan proses belajar aktif, seperti berikut:
1. Menggunakan bermacam-macam strategi tanya jawab.
2. Mengajukan masalah untuk dipecahkan oleh para siswa.
3. Mengonstruksi model dari konsep kunci.
4. Menyuruh siswa untuk mengungkapkan pemahaman mereka
dengan menggunakan objek yang konkret.
5. Memprediksikan dan membuktikan dampak atau hasil secara
logis.
6. Mempertajam pola dan hubungan dalam bermacam-macam
fenomena.
7. Meminta siswa untuk mengemukakan alasan dari pernyataan dan
pendapat mereka.
8. Menyediakan kesempatan bagi para siswa untuk melakukan
pengamatan dan Analisa.
9. Mendorong siswa untuk membangun maksud dan tujuan dari
belajar.
10. Menghubungakan konsep atau proses matematis dengan mata
pelajaran lain dan juga dengan kehidupan nyata.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kecerdasan logis matematis adalah kemampuan seseorang
dalam menghitung, mengukur, menggunakan angka-angka,
memecahkan soal-soal matematis, berfikir secara induktif dan
deduktif, serta membuat pola-pola dan hubungan-hubungan yang logis
dalam kehidupan sehari-hari.
Seorang anak yang memiliki kecerdasan logis matematis
tinggi akan memiliki sifat mampu menciptakan model baru atau
memahami wawasan baru, mampu menggunakan bermacam
keterampilan matematis dalam memecahkan masalah matematis,
mampu memahami dengan baik pola dan hubungan secara logis, dan
menggenal hubungan sebab-akibat dengan baik.
Komponen-komponen dari kecerdasan logis-matematis dapat
digunakan untuk mengembangkan instrumen kecerdasan logis-
matematis. Indikator tersebut antara lain adalah perhitungan secara
matematis, berfikir logis, pemecahan masalah, pertimbangan induktif
dan pertimbangan deduktif, dan ketajaman pola-pola serta hubungan-
hubungan.
B. Saran
Mengasah kecerdasan logis-matematis sudah sepatutnya untuk
diperhatikan, karena hal ini berpengaruh pada bagaimana kemampuan
anak dalam mengolah pemikirannya untuk menyelesaikan
pemasalahan yang berkaitan dengan matematika yang akan sangat
mereka butuhkan nanti. Sehingga anak didik dapat memiliki
keterampilan dalam memecahkan masalah, melakukan operasi yang
kompleks, penghitungan atau kuantitas dan logika untuk
menyelesaikan masalah

8
DAFTAR PUSTAKA

Dasar, J. P. (2016). JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 7 Edisi 2 Desember


2016 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN HASIL
BELAJAR MATEMATIKA SISWA Dwi Safitri Mujiani Mahasiswa S2
Pendidikan Dasar Universitas Negeri Jakarta Volume 7 Edisi 2 Desember
2016 Pada usia siswa se.

Iii, B. A. B., Dan, A. M., & Penelitian, D. (2001). Natalia, 2012 Penggunaan
Metode Genius Learning Untuk Meningkatkan Kecerdasan Logis Matematis
Siswa Smp Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu. 1994, 29–
47.

9
iii

Anda mungkin juga menyukai