Anda di halaman 1dari 15

KECERDASAN MATEMATIS LOGIS PADA ANAK USIA DINI

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah pengembangan


kecerdasan majemuk
Dosen Pengampu Imas Masitoh, M.Pd.

Disusun Oleh :
Epon Susilawati

PROGAM PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

STIT AL-AZAMI CIANJUR

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena


hanya dengan rahmat-Nyalah kami akhirnya bisa menyelesaikan tugas kelompok
mata kuliah pengembangan kecerdasan majemuk yang berjudul “Kecerdasan
Matematis Logis Pada Anak Usia Dini” ini tepat pada waktunya.

Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pengampu
kami ibu Imas Masitoh, M.pd. yang telah memberikan banyak bimbingan serta
masukan yang bermanfaat dalam proses penyusunan makalah ini. Rasa terima kasih
juga hendak kami ucapkan kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan
kontribusinya baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ini
bisa selesai pada waktu yang telah ditentukan.

Meskipun kami sudah mengumpulkan banyak referensi untuk menunjang


penyusunan makalah ini, namun kami menyadari bahwa di dalam tugas kelompok
yang telah tersusun ini masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan.
Sehingga kami mengharapkan masukan, kritikan serta saran dari semua pihak agar
makalah ini bisa menjadi lebih sempurna dan bermanfaat bagi kita semua, terima
kasih.

Cianjur, 22 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
A. Pengertian Kecerdasan Matematis Logis ..................................................... 3
B. Ciri-Ciri dan Karakter Anak yang Mempunyai Kecerdasan Logika
Matematika .......................................................................................................... 4
C. Tahap Perkembangan Peningkatan Kecerdasn Matematis Logis ................ 4
D. Permasalahan dalam Perkembangan Kecerdasan Matematis-Logis dan
Solusinya ............................................................................................................. 6
BAB III ................................................................................................................. 11
PENUTUP ............................................................................................................ 11
A. Kesimpulan ................................................................................................ 11
B. Saran ........................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa Dalam dunia globalisasi ini, seorang anak akan lebih mudah dalam
mengembangkan potensi kecerdasan matematis yang mereka miliki karena
tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung pengembangan kecerdasan
matematis logis seorang anak.

Anak–anak yang cerdas secara matematis sering tertarik dengan bilangan


dan pola dari usia yang sangat muda. Mereka menikmati berhitung dan dengan
cepat belajar menambah, mengurangi, mengalikan dan membagi. Selain itu,
anak – anak yang terampil dalam matematika cepat memahami konsep waktu,
anak – anak yang cerdas secara matematis senang melihat pola dalam informasi
mereka dan dapat mengingat bilangan dalam pikiran mereka untuk jangka
waktu yang lebih panjang.

Hubungan antara matematika dan logika adalah bahwa keduanya secara


ketat mengikuti hukum dasar, dan ada konsistensi dalam pemikiran logis. Filsuf
Yunani Aristoteles mungkin adalah yang pertama kali mengidentifikasikan dan
menformalkan hukum logika. Hukum ini menjelaskan bagaimana argumentasi
disusun, bukti dan syarat dinyatakan dan kesimpulan tersebut. Dari logikalah
timbul pemikiran ilmiah sehingga timbul hipotesis dari pengamatan, hasil dari
revolusi ilmiah masih kuat dirasakan sekarang, karena alasan inilah Dr. Howard
Gardner menyertakan kecerdasan logis matematis sebagai salah satu kecerdasan
yang paling penting dalam klasifikasinya.

1
B. Rumusan Masalah

Berdasar Rumusan makalah ini yaitu :


1. Bagaimana pengertian dari kecerdasan Matematis Logis?
2. Apa saja ciri-ciri dan karakter anak yang mempunyai kecerdasan logika
matematika?
3. Bagaimana tahap perkembangan peningkatan kecerdasan matematis logis?
4. Apa saja permasalahan dalam perkembangan kecerdasan matematis-logis
dan solusinya?

C. Tujuan

Setelah membaca makalah ini diharapkan agar mahasiswa dapat :


1. Mengetahui pengertian dari kecerdasan Matematis Logis
2. Mengetahui ciri-ciri dan karakter anak yang mempunyai kecerdasan logika
matematika
3. Mengetahui tahap perkembangan peningkatan kecerdasan matematis
logisya
4. permasalahan dalam perkembangan kecerdasan matematis-logis dan
solusinya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kecerdasan Matematis Logis

Kecerdasan merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk


melihat suatu masalah, lalu menyelesaikan masalah tersebut atau membuat
sesuatu yang dapat berguna bagi oranglain. Kecerdasan dapat dimaknai sebagai
kemampuan untuk menyelesaikan masalah. Kecerdasan berkaitan dengan daya
pikir dan perkembangan kognitif. Multiple Intelligences adalah sebuah
penilaian yang melihat secara deskriptif bagaimana individu menggunakan
kecerdasannya untuk memecahakan masalah dan menghasilkan kesatuan.

Kecerdasan logika matematis merupakan salah satu kecerdasan yang


terdapat dalam kecerdasan multiple intelegences.Kecerdasan matematis-logis
adalah kecerdasan yang melibatkan keterampilan mengolah angka dengan baik
dan atau kemahiran menggunakan penalaran atau logika dengan benar.
Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada hubungan logis, hubungan sebab akibat,
dan logika-logika lainnya. Proses yang digunakan dalam kecerdasan matematis-
logis ini antara lain klasifikasi (penggolongan/pengelompokan), pengambilan
kesimpulan dan perhitungan.

Thomas Amstrong menyatakan bahwa kecerdasan ini merupakan


kecerdasan dalam mengolah kata. Seperti kecerdasan para jurnalis, juru cerita,
penyair, dan pengacara. Orang yang cerdas dalam bidang ini, mereka dapat
berargumentasi, meyakinkan orang, menghibur, atau mengajar dengan efektif
lewat kata-kata yang diucapkannya. Mereka juga senang bermain-main dengan
bunyi bahasa melalui teka-teki kata, permainan kata (pun) dan touge twister.
Dalam buku Smart Baby’s Brain, Armstrong juga mengatakan bahwa anak-
anak yang memiliki kecerdasan logika matematika adalah “anak-anak yang
memiliki kemampuan-kemampuan matematika berpikir melalui pola-pola dan

3
hubungan-hubungan yang abstrak, mereka belajar dengan cara menggunakan
teka-teki dan permainan logika.

B. Ciri-Ciri dan Karakter Anak yang Mempunyai Kecerdasan Logika


Matematika

Peserta didik dengan kecerdasan logis matematis tinggi cenderung


menyenangi kegiatan menganalisis dan mempelajari sebab akibat terjadinya
sesuatu. Ia menyenangi berpikir. Secara konseptual, misalnya menyusun
hipotesis dan mengadakan kategorisasi dan klasifikasi terhadap apa yang
dihadapinya. Peserta didik semacam ini cenderung menyukai aktivitas
berhitung dan memiliki kecepatan tinggi dalam menyelesaikan problem
matematika. Apabila kurang memahami, mereka akan cenderung berusaha
untuk bertanya dan mencari jawaban atas hal yang kurang dipahaminya itu.
Mereka juga sangat menyukai berbagai permainan yang banyak melibatkan
kegiatan berpikir aktif diantaranya bermain catur dan bermain teka-teki.
Dengan demikian seseorang yang memiliki kecerdasar logis matematis yang
tinggi akan terampil dalam melakukan hitungan atau kuantifikasi,
cengemukakan proposisi dan hipotesis dan melakukan operasi matematis yang
kompleks.

C. Tahap Perkembangan Peningkatan Kecerdasn Matematis Logis

Menurut tahap perkembangannya dapat dilihat, peningkatan kecerdasan


logika matematika pada anak, antara lain:

Anak sangat suka mengamati apa saja yang ada disekitarnya


0 – 1 tahun yang dapat dijangkau dengan mudah

Ia akan mulai mengklasifikasi objek objek mungkin


1,5 – 2,5 tahun
berdasarkan warna, bentuk dan fungsi. Atau apabila diusia ini

4
anak mulai berbicara, kesadaran terhadap konsep “besar” dan
“kecil” akan berkembang dan memasuki tingkatan konsep “lebih
besar” atau “lebih kecil” dengan membandingkan berbagai
benda.

Anak menyukai kegiatan menyusun benda berdasasrkan


urutan kecil ke besar. Diusia ini anak telah berada dalam tahap
perkembangan berpikir untuk menimbang dan mengukur.Anak
usia 3 tahun sudah mulai menyadari konsep pola tertentu, misal
kancing yang disusun dengan pola warna tertentu biru, merah,
kuning, hijau, anak usia ini sudah dapat meniru susunan dengan
pola yang samaKonsep logika lain yang mulai berkembang
adalah konsep tentang hubungan sebab akibat.

Hal hal yang relatif bisa diukur :

• Mengenal ciri diri sendiri

• Mengenal warna
3 – 4 tahun
• Mengenal konsep persamaan dan perbedaan

• Mengelompokkan benda berdasarkan warna dan bentuk

• Mengenal macam macam rasa dan bau

• Menentukan posisi luar – dalam, atas – bawah

• mengenal bangun geometri seperti persegi panjang, segitiga


dan lingkaran) dan mulai mengidentifikasi bentuk geometri
dengan benda yang ada disekitarnya

• Mengenal ukuran panjang – pendek, berat – ringan dari benda


benda yang ada disekitarnya

• mengenal waktu dengan matahari, siang – malam

5
• Mengenal lambang bilangan 1 – 10

Anak biasanya sudah mulai memahami konsep bilangan, dan


berkembang kepekaannya terhadap konsep ukuran ukuran yang
ada disekitarnyaHal hal yang relatif bisa diukur :

• Mengenal lebih banyak ciri diri sendiri dan mengenali


persamaan dan perbedaan dirinya denngan orang lain

• Menghubungkan ukuran dengan benda yang ada disekitarnya

• Menghubungkan bentuk geometri dengan benda yang ada


disekitarnya

• memperkirakan ukuran jumlah, panjang pendek, berat ringan


4 – 5 tahun
benda benda yang ditemuinya

• Mengurutkan benda berdasarkan warna, ukuran, jenis


permukaan denngan pola tertentu

• Mengamati perubahan bentuk cair, beku, uap dan embun

• Menentukan posisi kiri kanan, depan belakang

• Mengenal konsep waktu berdasarkan kegiatan

• mengenal konsep hari

• Mengenal konsep dan lambang bilangan 1 – 20

D. Permasalahan dalam Perkembangan Kecerdasan Matematis-Logis dan


Solusinya

Bagaimana kita merangsang kecerdasan matematis logis anak sejak usia


dini? Bagaimana kita menanamkan konsep matematis logis sejak usia dini?
Kita bisa mengenalkan pertama kali pemahaman konsep matematika sejak usia

6
dini dari lingkungan sekitar kita dan pengalaman sehari-hari anak serta
memberikan stimulasi yang mendukung. Dalam pendidikan anak, peran
orangtua tak tergantikan dan rumah merupakan basis utama pendidikan anak.
Banyak permainan eksplorasi yang bisa mengasah kemampuan logika
matematika anak, namun tentu hal ini harus disesuaikan dengan usia anak. Saat
anak balita bermain pasir, anak sesungguhnya sedang menghidupkan otot
tangannya yang melatih motorik halusnya sehingga kelak anak mampu
memegang pensil, menggambar dan lain-lain. Dengan bermain pasir anak
sesungguhnya belajar estimasi dengan menuang atau menakar yang kelak
semua itu ada dalam matematika tetapi, dalam hal ini orang tua harus tetap
memerhatikan sang ank agar tidak memakan pasir itu.

Pada saat menerapkan konsep pengenalan angka, orang tua paling tidak
menyediakan suatu angka dengan simbol misalnya ketika orang tua mengatakan
“saya memiliki buah apel, maka orang tua seharusnya mengenalkannya dengan
buah sesungguhnya sehingga anak paham tentang konsep angka dan bilangan.
Lagu juga bisa menjadi media untuk memperkenalkan berbagai tema tentang
angka. Contoh lagu dengan tema tentang angka adalah “satu-satu Aku sayang
Ibu, dua-dua...dst”. Lagu ini tidak hanya mengenalkan angka tetapi subjek yang
ada di sekitar anak tersebut.

Setelah anak mengenal bilangan 1 sampai 10, maka bisa dikenalkan


bilangan nol. Memberikan pemahaman konsep bilangan nol pada anak usia dini
tidaklah mudah. Permainan ini dapat dilakukan dengan menghitung magnet
yang ditempelkan di kulkas. Cobalah mengambil satu persatu dan mintalah anak
menghitung yang tersisa. Lakukan berulangkali sehingga magnet di kulkas
tidak ada lagi yang melekat. Saat itu dapat diunjukkan bahwa yang dilihat pada
kulkas adalah 0 (nol) magnet.

Saat berada di dapur, kita bisa mengenalkan konsep klasifikasi dan


pengelompokan yang berkaitan dengan konsep logika matematika, misalnya
dengan cara anak diminta mengelompokkan sayuran berdasarkan warna.
Mengasah kemampuan berhitung dalam pengoperasian bilangan sederhana,

7
misalnya ketika tiga buah apel dimakan satu buah maka sisanya berapa.
Sesekali lakukan juga kegiatan membuat kue bersama, selain dapat menambah
keakraban dan kehangatan keluarga, anak-anak juga dapat belajar matematika
melalui kegiatan menimbang, menakar, menghitung waktu. Memasak sambil
melihat resep juga melatih keterampilan membaca dan belajar kosakata. Jangan
risaukan keadaan dapur yang akan menjadi kotor dan berantakan dengan tepung
dan barang-barang yang bertebaran, karena seperti slogan sebuah iklan bahwa
berani kotor itu baik. Anak senang dan tanpa sadar mereka telah belajar banyak
hal. Saat dimeja makan pun kita mengajarkan pembagian dengan bertanya pada
anak, misalnya supaya kita sekelurga kebagian semua, puding ini kita potong
jadi berapa ya? Lalu bila puding sudah dipotong-potong, angkat satu bagian dan
tanyakan seberapa bagiankah itu? Hal ini terkait dengan konsep pecahan.

Kita dapat juga memberikan konsep matematika seperti pemahaman


kuantitas, seperti berapa jumlah ikan hias di akuarium. Ketika bersantai di
depan rumah, anak diajak menghitung berapa banyak motor yang lewat dalam
10 menit. Kenalkan juga konsep perbandingan seperti lebih besar, lebih kecil
dan sebagainya, misalnya dengan menanyakan pada anak roti bolu dengan roti
donat mana yang ukurannya lebih besar. Saat kita mengenalkan dan
menanyakan pada anak bahwa mobil bergerak lebih cepat daripada motor,
pohon kelapa lebih tinggi dari pohon jambu, atau tas kakak lebih berat daripada
tas adik, sebenarnya hal ini sudah termasuk mengajarkan anak pada konsep
kecepatan, panjang dan berat, sehingga fungsi kecerdasan matematikanya
menjadi aktif.

Untuk kegiatan di luar rumah, ketika kita mengajak anak berbelanja,


libatkan ia dalam transaksi sehingga semakin melatih keterampilan
pengoperasian seperti penjumlahan dan pengurangan. Bisa juga dengan
permainan toko-tokoan atau pasar-pasaran dengan teman-temannya. Kita juga
dapat memberikan anak mainan-mainan yang edukatif seperti balok-balok,
tiruan bentuk-bentuk geometri dengan dihubungkan dengan benda-benda
disekitar mereka Ada bentuk-bentuk geometri seperti segitiga, segiempat,

8
lingkaran, persegi panjang dan lain-lain. Pengenalan bentuk geometri yang
baik, akan membuat anak lebih memahami lingkungannya dengan baik. Saat
melihat roda mobil misalnya anak akan tahu kalau bentuknya lingkaran, meja
bentuknya segiempat, atap rumah segitiga dan sebagainya. Kita juga bisa
memberikan game-game dalam komputer yang edukatif yang mampu
merangsang kecerdasan anak.

Permainan-permainan tradisional pun dapat merangsang dan meningkatkan


kecerdasan matematis logis anak seperti permainan congklak atau dakon
sebagai sarana belajar berhitung dan juga bermanfaat melatih kemampuan
manipulasi motorik halus terutama melatih kekuatan jari tangan yang di
kemudian hari bermanfaat untuk persiapan menulis. Selama bermain anak
dituntut untuk fokus mengikuti alur permainanyang pada gilirannya akan
melatih konsentrasi dan ketekunan anak yang dibutuhkan saat anak mengikuti
pelajaran disekolah.

Mengapa stimulasi untuk kecerdasan anak banyak melalui permainan-


permainan dan kegiatan bermain yang menyenangkan? Karena dengan bermain
akan membuat anak dapat mengekspresikan gagasan dan perasaan serta
membuat anak menjadi lebih kreatif. Dengan bermain juga akan melatih kognisi
atau kemampuan belajar anak berdasarkan apa yang dialami dan diamati dari
sekelilingnya. Saat memainkan permainan yang menantang, anak memiliki
kesempatan dalam memecahkan masalah (problem solving). Misalnya
menyusun lego atau bermain pasel. Anak dihadapkan pada masalah, tetapi
bukan masalah sebenarnya, melainkan sebuah permainan yang harus dikerjakan
anak. Masalah yang mengasyikkan yang membuat anak tanpa sadar dilatih
untuk memecahkan sebuah masalah. Hal ini akan memperkuat kemampuan
anak keluar dari masalah. Misalnya ketika sedang menalikan sepatu, anak akan
berusaha menggunakan seluruh kemampuannya untuk menyelesaikan hingga
tuntas. Dan ini juga akan melatih ketika anak kelak di sekolah mendapat
pelajaran-pelajaran matematika yang berdasarkan pemecahan masalah
(problem solving).

9
Bagi usia prasekolah, ketika orangtua sudah mulai merangsang kecerdasan
logis matematis dirumah, maka akan lebih mudah bagi anak menerima konsep
matematika ketika mulai masuk sekolah. Bagi anak yang telah masuk sekolah,
orangtua juga harus terus mendukung dengan memberikan berbagai macam
eksplorasi ataupun permainan-permainan yang semakin mengasah kecerdasan
matematik logis anak dengan cara yang kreatif dan menyenangkan untuk terus
menarik keingintahuan anak. Dengan demikian anak akan menyukai pelajaran
matematika karena matematika ternyata ada disekitar mereka dan mereka
mengetahui tujuan belajar matematika. Tentu hal ini harus didukung dengan
pola pengajaran matematika di sekolah yang menyenangkan, kreatif,
kontekstual, realistik, menekankan pada proses dan pemahaman siswa
dan problem solving (pemecahan masalah), kreatif dalam mengenalkan dan
mengajarkan konsep matematika serta dengan berbagai macam permainan dan
alat peraga yang menarik sehingga matematika akan menjadi pelajaran yang
menyenangkan dan ditunggu-tunggu.

Dalam dunia pendidikan usia dini seperti halnya TK seorang anak akan
memasuki dunia yang penuh dengan “wahana bermain”. Dalam tingkatan ini,
seorang anak akan diajari oleh pendidik dengan menerapkan konsep yang
mudah dimengerti oleh seorang anak. Biasanya seorang pendidik akan memulai
pengajarannya dengan menyanyi. Hal ini dimaksudkan agar seorang anak
menjadi lebih senang tetapi, tetap fokus dengan pendidikan. Awal pertemuan
kelas, sebaiknya seorang guru mulai menguji kecerdasan matematis-logis
seorang anak misalnya mengenal angka dengan menggunakan buah atau pun
benda lainnya, mulai membandingkan benda yang lebih besar dan yang lebih
kecil, atau menyanyi lagu yang di dalamnya terdapat beberapa angka.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Kecerdasan logika matematis merupakan salah satu kecerdasan yang


terdapat dalam kecerdasan multiple intelegences.Kecerdasan matematis-
logis adalah kecerdasan yang melibatkan keterampilan mengolah angka
dengan baik dan atau kemahiran menggunakan penalaran atau logika
dengan benar.
2. Peserta didik dengan kecerdasan logis matematis tinggi cenderung
menyenangi kegiatan menganalisis dan mempelajari sebab akibat terjadinya
sesuatu.
3. Tahap perkembangan peningkatan kecerdasan matematis logis dibagi atas
usia antara 0-1 tahun, 1,5-2,5 tahun, 3-4 tahun, dan 4-5 tahun
4. Bagaimana kita merangsang kecerdasan matematis logis anak sejak usia
dini? Bagaimana kita menanamkan konsep matematis logis sejak usia dini?
Kita bisa mengenalkan pertama kali pemahaman konsep matematika sejak
usia dini dari lingkungan sekitar kita dan pengalaman sehari-hari anak serta
memberikan stimulasi yang mendukung.

B. Saran

Setelah membaca makalah ini diharapkan agar mahasiswa dapat


mengembangkan kecerdasan matematis logis, mencari solusi dan
menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan perkembangan matematis-
logis serta memahami anak yang mempunyai kecerdasan matematis-logis.

11
DAFTAR PUSTAKA

Kloponom, 2012. “Kecerdasan Matematis


Logis”.http://kloponom.wordpress.com/paud/kecerdasan-majemuk/kecerdasan-
matematis-logis/ diakses tanggal 30 April 2014

Siska, 2013. “Penerapan Kecerdasan Logika


Matematika”. http://raudathulathfal.blogspot.com/2013/04/penerapan-kecerdasan-
logika-matematika.html diakses tanggal 30 April 2014

Bagus, 2011. 25 “Cara Mengembangkan Kecerdasan


Logika”. http://baguserek.blogspot.com/2011/02/25-cara-mengembangkan-
kecerdasan-logika.html diakses tanggal 30 April 2014

Whinda J. Bata,2014 “Makalah Kecerdasan Matematis Logis”

http://uihanamizuki.blogspot.com/2014/12/makalah-kecerdasan-matematis-
logis.html” diakses tanggal 20 Maret 2023

Anda mungkin juga menyukai