DITULIS OLEH:
MAR ATUZ ZAKIYAH (2110247599)
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2022
KATA PENGANTAR
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................7
ii
A. Pentingnya Kemampuan Berfikir Logis Matematika
Kemampuan berpikir logis merupakan kemampuan esensial yang perlu
dimiliki dan dikembangkan peserta didik yang belajar matematika.
Kemampuan tersebut diperlukan untuk menghadapi suasana bersaing yang
semakin ketat serta sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dan tujuan
pembelajaran matematika sekolah.
Kemampuan berfikir logis matematis sebagai salah satu dari kecerdasan
majemuk (multiple intellegence) didefinisikan sebagai kapasitas seseorang
untuk berpikir secara logis dalam memecahkan kasus atau permasalahan dan
melakukan perhitungan matematis. Peserta didik dengan kecerdasan logis
matematis mempunyai kemampuan mengelola logika dan angka dengan
aktivitas utama berpikir logis, berhitung, menyusun pola hubungan serta
memecahkan masalah. Dalam menyelesaikan masalah matematika, setiap
peserta didik memiliki cara dan gaya berpikir yang berbeda-beda karena tidak
semua orang memiliki kemampuan berpikir logis matematis yang sama.
Banyaknya variasi kemampuan berpikir peserta didik dalam menyelesaikan
suatu permasalahan matematika akan menjadi petunjuk bagaimana kemampuan
berpikir logis peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan matematika.
Kemampuan berpikir logis diperlukan setiap individu khususnya
peserta didik, pada saat beraktivitas dalam mengambil keputusan, menarik
kesimpulan, dan melakukan pemecahan masalah. Bentuk aktivitas yang
dilakukan dapat berkaitan dengan masalah matematis maupun masalah yang
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Aktivitas lain yang dilakukan dalam
berpikir logis adalah ketika menjelaskan mengapa dan bagaimana suatu hasil
diperoleh, bagaimana cara menarik kesimpulan dari premis yang tersedia, dan
menarik kesimpulan berdasarkan aturan inferensi tertentu. Bentuk aktivitas
yang lebih luas dari kemampuan berpikir logis adalah menyelesaikan masalah
secara masuk akal.
Mengingat pentingnya kemampuan berfikir logis, guru perlu
membiasakan kemampuan berpikir logis matematis pada peserta didik, seperti
membuat pembelajaran yang memberikan stimulus agar memungkinkan
1
peserta didik menggunakan kemampuannya dalam berpikir logis dalam
kehidupan sehari-hari, khususnya dalam belajar matematika.
2
logika. Kemampuan berpikir logis memerlukan suatu pengetahuan dari
pengalaman oleh siswa itu sendiri. Oleh karena itu diperlukan peran dan usaha
guru untuk memotivasi, melatih dan menggali segala kemampuan dan
pengetahuan siswa.
Untuk mengembangkan atau meningkatkan kecerdasan matematis
logis, maka terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat diterapkan. Hal
ini dipaparkan oleh Saifullah ( Suhendri, 2011) mengatakan bahwa beberapa
bentuk metode belajar matematika yang dapat diterapkan meningkatkan
kecerdasan matematis logis, diantaranya sebagai berikut:
1. Metode percobaan
Hal yang ditekankan pada siswa dalam metode pembelajaran ini yakni
sikap mandiri, bertanggung jawab, aktif, kreatif dan inovatif.
2. Metode tanya jawab
Hal yang ditekankan pada siswa dalam metode pembelajaran ini yakni
sikap cerdas, kritis, komunikatif dan berani.
3. Metode pemecahan masalah
Metode pemecahan masalah dilakukan melalui teka teki logika. Hal yang
ditekankan pada siswa pada pembelajaran ini yakni pada sikap cerdas dan
kemampuan berpikir siswa secara logika. Maksudnya siswa diberikan suatu
persoalan, baik dalam bentuk pilihan ganda atau soal uraian. Soal soal
tersebut berisi beberapa pernyataan yang menuntun siswa untuk
mendapatkan kesimpulan akhir.
4. Metode latihan soal-soal berhitung.
Hal yang ditekankan pada siswa dalam metode pembelajaran ini yakni
sikap cerdas dan mampu menyelesaikan masalah dengan cepat dan tepat.
Metode ini serupa dengan metode pemecahan masalah. Yang menjadi
perbedaannya yaitu pada materi soal tes. Soal tes pada metode ini
merupakan materi berhitung aljabar, seperti penjumlahan, pengurangan,
perkalian, pembagian, perpangkatan maupun akar pangkat.
3
C. Komponen/Indikator
Menurut Sumarmo (2012) kemampuan berpikir logis meliputi
kemampuan:
1) Menarik kesimpulan atau membuat, perkiraan dan interpretasi
berdasarkan proporsi yang sesuai.
2) Menarik kesimpulan atau membuat perkiraan dan prediksi berdasarkan
peluang.
3) Menarik kesimpulan atau membuat perkiraan atau prediksi berdasarkan
korelasi antara dua variabel.
4) Menetapkan kombinasi beberapa variabel.
5) Analogi adalah menarik kesimpulan berdasarkan keserupaan dua
proses.
6) Melakukan pembuktian.
7) Menyusun analisa dan sintesa beberapa kasus.
4
3) Penarikan Kesimpulan Peserta didik dapat menarik suatu kesimpulan dari
suatu permasalahan yang ada berdasarkan langkah penyelesaian yang
telah ditempuh.
Berdasarkan uraian diatas indikator kemampuan berpikir logis yang digunakan
beragam. Namun, indikator kemampuan berpikir logis ini tidak lepas dari:
Memprediksi permasalahan ke dalam model matematika, menghubungkan
antar variabel, menyelesaikan permasalahan dan menarik kesimpulan.
D. Contoh Soal
1. Setengah kelereng Kardi sama jumlahnya dengan kelereng Dedi. Kardi
memberi 4 buah kelereng kepada Dirman, sehingga kelereng mereka
bertiga menjadi sama banyak. Berikan minimal dua kesimpulan yang
dapat kamu simpulkan tentang jumlah kelereng mereka mula-mula?
2. Perhatikan pola gambar berikut! Apa yang dapat kamu simpulkan
pada pola Gambar ke- 6?
3. 4,7,10,13,...
Tentukan bilangan ke-10.
Kemudian berapakah bilangan ke-n?
4. Berikut ini pola meja dan kursi yang diatur sedemikian rupa untuk
menjamu tamu pada pesta ulang tahun,tanda x menunjukkan kursi yang
diduduki oleh satu orang.
5
Apa yang dapat kamu simpulkan tentang hubungan antara bilangan 4
dengan jumlah orang duduk (x) dari pola meja pada gambar di atas?
Berikan alasanmu.
5. Semua ban terbuat dari karet.
Semua karet bersifat elastis.
Berikan kesimpulan dari premis di atas!
E. Rubrik Penilaian
6
DAFTAR PUSTAKA
Fitriana, Sitti, Hisyam Ihsan dan Suwardi Annas. (2015). Pengaruh Efikasi Diri,
Aktivitas, Kemandirian Belajar dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Hasil
Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII. Journal of EST, Volume 1, (Nomor 2,
September 2015). Halaman 86 –101
Titin masfingatin dan wasilatul murtafia mahasiswa calon guru tipe camper, Profil
berpikir logis dalam memecahkan masalah. Jurnal Math Educator Nusantara
Volume 02 Nomor 01, Mei 2016
Sumarmo, Utari, dkk. 2012. Kemampuan dan Disposisi Berpikir Logis, Kritis
dan Kreatif Matematik (Eksperimen Terhadap Siswa SMA Menggunakan
Pembelajaran Berbasis Masalah dan Stratge Think Talk Write). Jurnal
Pengajaran MIPA, Volume 17 (Nomor 1, April 2012). Halaman.17-33.