2023
DAFTAR ISI
ii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu faktor utama yang memegang peran penting
dikatakan berhasil apabila proses yang dilaksankan memiliki tujuan yang akan
Menurut Colin rose dan Malcolm menyataka bahwa keberhasilan pada abad
perubahan zaman.
berpikir tingkat tinggi peserta didik dapat membedakan ide atau gagasan secara
berhipotesis dan memehami hal-hal kompleks menjadi lebih jelas, berpikir tingkat
lebih tinggi dari pada sekedar menghafal fakta atau menyatakan sesuatu kepada
seseorang persis sesuatu itu dikomunikasikan kepada kita. Oleh karena itu berpikir
tinggkat tinggi merupakan hal yang pokok yang harus dimiliki agar siswa dapat
2
terlahir sebagai manusia yang memiliki kualitas tinggi dalam ilmu pengetahuan
dan ide-ide dalam cara tertentu yang memberi mereka pengertian dan implikasi
baru. Berpikir tingkat tinggi merupakan cara berpikir yang tidak lagi hanya
menghafal secara verbalistik saja namun juga memaknai hakikat dari yang
tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS) dan berpikir tingkat rendah atau
Lower Order Thinking Skills (LOTS). Menurut (Heong 2011) kemampuan berpikir
yang baru.Berpikir tingkat tinggi adalah berpikir pada tingkat lebih tinggi dari pada
sekedar menghafal fakta atau mengatakan sesuatu kepada seseorang persis seperti
suatu proses berpikir peserta didik dalam level kognitif yang lebih tinggi yang
kemampuan berpikir peserta didik pada level yang lebih tinggi, terutama yang
berbagai jenis informasi, berfikir kreatif secara kritis dalam menerima berbagai
yang kompleks.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peserta didik, dapat kesempatan untuk mengetahui sampai mana batas
2. Bagi guru, guru dapat menggunakan soal-soal tipe HOTS sebagai salah satu
A. Kajian Teori
1. Pengertian Berpikir
Berpikir merupakan proses dinamis, dalam hal ini subjek bersifat aktif dalam
memecahkan hal – hal yang bersifat abstrak. Pada saat berfikir seseorang akan
memperoleh informasi baru yang akan di simpan dalam memori (Ningsih, 2016).
Jadi dari dua pendapat di atas dapat di simpulkan berpikir adalah suata proses
yang di lakukan oleh seseorang untuk memperoleh informasi yang baru ataupun
Teori perkembangan kognitif piaget adalah salah satu teori yang menjelaskan
kejadian disekitarnya. Bagaimana anak mempelajari ciri-ciri dan fungsi dari objek-
objek, seperti mainan, perabot, dan makanan, serta objek-objek sosial seperti diri,
menuntut siswa untuk mampu berpikir ke tahap yang lebih tinggi dari pada sekedar
suatu kapasitas diatas informasi yang diberikan , dengan sikap yang kritis untuk
pikiran secara lebih luas untuk menemukan tantangan baru. Kemampuan berpikir
tingkat tinggi ini menghendaki seseorang untuk menerapkan informasi baru atau
dan kreatif yang dilakukan secara sadar untuk mencapai tujuan (Wardana, 2010).
Kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) adalah (1) berpikir tingkat tinggi
berada pada bagian atas taksonomi kognitif Bloom, (2) tujuan pengajaran di balik
taksomoni kognitif yang dapat membekali peserta didik untuk melakukan transfer
penegtahuan (Brookhart,2010).
berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thingking). Kemampuan yang termasuk LOT
siswa akan lebih detail dalam menjelaskan konsep, ciri, dan deskripsi tertentu yang
metodologi dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yang ada untuk
menjadi satu kesatuang yang koheran dan fungsional. Pada kemampuan ini
berpikir sesuai dengan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor yang menjadi satu
taksonomi kognitif yang dibuat oleh Benjamin S. Bloom pada tahun 1956. Pada
berpikir tingkat rendah atau LOTS (Lower Order Thinking Skill) dan level empat
empat sampai enam merupakan HOTS (Higher Order Thinking Skill). Maka jika
Sulianto (2018:10)
Gambar 1. Taksonomi Kognitif HOTS
berpikir kritis dan kreatif digunakan untuk memecahkan masalah atau mencipta
(2018:85) serta Anggraini (2019:3) dapat dirangkum makna serta indikator dari
daya pikir kritis serta kreatif untuk memecahan suatu masalah. Seseorang dengan
mengurai serta memaknai permasalahan untuk memperoleh solusi atau ide baru.
HOTS sendiri merupakan bagian dari ranah kognitif yang ada dalam Taksonomi
mencipta.
10
B. Kerangka Pikir
suatu terobosan yang dapat meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu indikator
kemampuan berpikir tingkat rendah atau Lower Order Thinking Skill (LOTS) dan
kemampuan berpikir tingkat tinggi atau High Order Thinking Skill (HOTS). LOTS
peserta bukan hanya dinilai dari hasil saja namun bagaimana proses dalam
kesulitan - kesulitan yang berbeda - beda. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan
untuk melihat kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal (HOTS) dengan teori
Anderson dan Krathwohl pada peserta didik kelas XI MAN 3 Makassar serta
melihat kesulitan yang dihadapi peserta didik ketika menyelesaikan soal tersebut
pula.
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
XI di MAN 3 Makassar.
Populasi pada penelitian ini adalah peserta didik kelas XI MIPA MAN 3
Makassar tahun ajaran 2022/2023 yang berjumlah 170 orang dan tersebar di 5
kelas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling
gambaran skor hasil tes berpikir tingkat tinggi (HOTS) pada peserta didik
2. Hasil skor yang diperoleh peserta didik melalui tes yang diberikan yaitu untuk
E. Instrumen Penelitian
lembar soal.
siswa dalam menyelesaikan soal berpikir tingkat tinggi (HOTS), peserta didik
dalam menyelesaikan soal-soal fisika pada setiap butir soal dan pada masing-
masing indikator dalam kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS). Hasil analisis
ini ditampilkan dalam bentuk skor tertinggi, skor terendah, skor rata-rata, standar
∑𝑛
𝑖−1 𝑥𝑖
𝑥̅ = ………………….. (3.1)
𝑛
∑𝑛
𝑖=1(𝑥𝑖 − 𝑥̅ )
2
𝑆2 = 𝑛−1
(3.2)
……………………………………………
13
(Tiro, 2008)
Keterangan:
𝑥̅ = rata-rata
∑𝑥𝑖 = jumlah seluruh data
𝑛 = banyaknya data
𝑠2 = variansi
𝑠 = standar deviasi
Akhiralimi, N., dkk. (2022). Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa
SMA Pada Pembelajaran Fisika. Jurnal Eksakta Pendidikan, 6(2), 204–213.
Heong, Y. M.,Othman, W.D.,Md Yunos, J., Kiong, T.T., Hassan, R., & Mohamad,
M.M.2011. The Level of Marzano Higher Order Thinking Skills Among
TechnicalEducation Students.International Journal of Social and humanity,
Vol.1, No. 2, July 2011,121-125
Jennifer L., Mestre. J. P., & Ross. B.H. (2012). Impact of a Short Intervention on
Novices’ Categorization Criteria [versi elektronik]. Physics Education
Research, 8,1.
Krathwohl, D.R. & Anderson, L.W. 2015.A Taxonomy For Learning, Teaching,
And Assesing; A Revision Of Bloom’s Taxonomy Of Education Objective:
(tersedia di www.purdue.edu/geri diakses 24 Februari 2016)
Sulianto, Joko., Cintang., A. (2018). Higher Order Thinking Skills (Hots) Siswa
Pada Mata Pelajaran Matematika Di Sekolah Dasar Pilot Project Kurikulum
2013 Di Kota Semarang. Journal of Chemical Information and Modeling,
53(9), 1689–1699. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004