Anda di halaman 1dari 21

HIGH ORDER THINKING SKILLS (HOTS) :

KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF


Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Asesment Pembelajaran Sains

Dosen Pengampu: Dr. Jusman Mansyur, M.Si

Disusun Oleh:

PUTRI NINGSI A. PANONTJI (A20221012)


ULPIANA (A20221005)

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN SAINS


PASCASARJANA UNIVERSITAS TADULAKO 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, hidayah serta inayah-Nya pada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah Asesment Pembelajaran Sains dengan judul “High Order
Thinking Skill (HOTS): Keterampilan Berpikir Kreatif”. Sholawat serta salam
semoga selalu tercurahkan kepada baginda kita tercinta, Nabi Muhammad SAW
yang selalu kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Dr. Jusman Mansyur, M.Si.
yang telah membantu kami baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga
kami ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung kami
sehingga dapat menyelesaikan tugas ini tepat waktu.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih belum
mencapai kata bagus dari segi penyusunan bahasa maupun penulisannya. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun dan
menjadi acuan agar kami bisa menjadi lebih baik lagi ke depannya. Semoga
makalah ini bisa membantu pembaca dalam menambah wawasan dan bermanfaat
untuk perkembangan pengetahuan yang bisa diterapkan dalam kehidupan.

Palu, Desember 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL ................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2

1.3 Tujuan.............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

2.1 HOTS (HIGH ORDER THINKING SKILLS)..............................................3

2.2 Cara membuat soal HOTS..............................................................................4

2.3 Penilaian Keterampilan Berpikir Kreatif dengan soal HOTS........................8

BAB III PENUTUP..............................................................................................16

3.1 Kesimpulan...................................................................................................16

3.2 Saran.............................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Guru sebagai tenaga profesional mempunyai fungsi, peran, dan


kedudukan yang sangat penting dalam mencapai visi pendidikan 2025 yaitu
menciptakan insan Indonesia cerdas dan kompetitif. Di dalam Permendiknas
nomor 16 Tahun 2007 kompetensi guru meliputi kompetensi Pedagogik,
Kepribadian, Sosial dan Profesional. Salah satu kompetensi guru dalam dimensi
pedagogik adalah dapat menyelenggarakan penilaian, evaluasi proses dan hasil
belajar, dengan kompetensi inti diantaranya dapat menentukan aspek-aspek
proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai dan dievaluasi sesuai dengan
karakteristik lima mata pelajaran SMP/MTs dan mengembangkan instrumen
penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
Pada hakikatnya, penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan
informasi. Dalam pendidikan, penilaian berarti proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.
Untuk melaksanakan penilaian, guru memerlukan instrumen penilaian dalam
bentuk soal-soal, baik untuk menguji aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor.
Instrumen penilaian yang digunakan guru untuk menguji hasil belajar
peserta didik pada aspek kognitif biasanya diambil dari berbagai buku atau
kumpulan soal-soal ujian. Soal dapat berupa uraian atau pilihan ganda.
Kenyataan di lapangan, soal-soal cenderung lebih banyak menguji aspek ingatan.
Banyak buku yang menyajikan materi dengan mengajak peserta didik belajar
aktif, sajian konsep sangat sistematis, tetapi sering diakhiri soal evaluasi yang
kurang melatih keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik. Peserta didik
tingkat SMP/MTs harus mulai dilatih berpikir tingkat tinggi sesuai dengan
usianya. Melatih peserta didik untuk terampil ini dapat dilakukan guru dengan
cara melatihkan soal-soal yang sifatnya mengajak siswa berpikir dalam level
analisis, sintetis dan evaluasi.
Keterampilan berpikir tingkat tinggi atau ”Higher Order Thinking Skill”
(HOTS) jika ditinjau dari ranah kognitif pada Taksonomi Bloom, yang meliputi
menganalisis, mengevaluasi, mencipta. HOTS meliputi aspek kemampuan

1
berpikir kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah. Berpikir kritis yaitu
kemampuan untuk menganalisis, menciptakan dan menggunakan kriteria secara
obyektif, serta mengevaluasi data. Berpikir kreatif yaitu kemampuan untuk
menggunakan struktur berpikir yang rumit sehingga memunculkan ide yang baru
dan orisinal. Kemampuan memecahkan masalah yaitu kemampuan untuk berpikir
secara kompleks dan mendalam untuk memecahkan suatu masalah.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada makalah


ini yaitu

1. Apa yang dimaksud dengan HOTS?

2. Bagaimana cara membuat soal HOTS?

3. Bagaimana penilaian keterampilan berpikir kreatif dengan soal HOTS?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini yaitu

1. Untuk mengetahui tentang HOTS.

2. Untuk mendeskripsikan tentang cara membuat soal HOTS.

3. Untuk mendeskripiskan tentang penilaian keterampilan berpikir kreatif


dengan soal HOTS.

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 High order thinking skills  (HOTS)

High order thinking skills yang disingkat HOTS gencar diperbincangkan


di dunia pendidikan. Soal-soal yang HOTS merupakan salah satu cara untuk
melatih siswa untuk berpikir tingkat tinggi. Diharapkan, hasil belajar siswa pada
aspek pengetahuan dapat membekali siswa untuk memiliki keterampilan-
keterampilan yang dibutuhkan dibutuhkan yang pada abad ke-21 atau juga
dikenal dengan sebutan 21st century skills. Apa saja keterampilan abad 21 itu?
Keterampilan abad 21 dibagi menjadi 3 kategori yaitu learning skills, literacy
skills, dan life skills.

Pengertian HOTS

3
Taksonomi Bloom yang telah direvisi oleh Anderson and Krathwohl
menyatakan bahwa high order thinking skills adalah kemampuan berpikir pada
tingkat yang lebih tinggi yang melibatkan kemampuan menganalisis,
mengevaluasi, dan mencipta. Tidak sekedar menghafal atau merujuk saja.  Jadi
Higher Order of Thinking Skill (HOTS) adalah kemampuan berpikir tingkat
tinggi yaitu kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan kreatif. Berfikir tingkat tinggi
merupakan kemampuan berfikir yang tidak sekadar mengingat (recall),
menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan pengolahan
(recite).

4
2.2 Cara Membuat Soal HOTS

Soal HOTS dapat mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, seperti


kemampuan berpikir yang tidak sekadar mengingat (recall), menyatakan kembali
(restate), atau merujuk tanpa melakukan pengolahan (recite). Soal-soal HOTS
disusun sedemikian rupa untuk mengukur kemampuan: mentransfer satu konsep
ke konsep lainnya, memproses dan menerapkan informasi, mencari kaitan dari
berbagai informasi yang berbeda-beda, menggunakan informasi untuk
menyelesaikan masalah, dan menelaah ide dan informasi secara kritis.

Karakteristik & Indikator Soal HOTS

Sebuah Soal dikategorikan sebagai soal HOTS harus memiliki 3 karakteristik


berikut ini:

1. Dapat mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Kemampuan berpikir tingkat tinggi termasuk kemampuan untuk


memecahkan masalah (problem solving), keterampilan berpikir kritis (critical
thinking), berpikir kreatif (creative thinking), kemampuan berargumen
5
(reasoning), dan kemampuan mengambil keputusan (decision
making).Kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan salah satu kompetensi
penting dalam dunia modern, sehingga wajib dimiliki oleh setiap peserta didik.
Kreativitas menyelesaikan permasalahan dalam HOTS, terdiri atas:
a. kemampuan menyelesaikan permasalahan yang tidak familiar;
b. kemampuan mengevaluasi strategi yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah dari berbagai sudut pandang yang berbeda;
c. menemukan model-model penyelesaian baru yang berbeda dengan cara-cara
sebelumnya

2. memiliki basis permasalahan kontekstual.

Soal-soal HOTS merupakan asesmen yang berbasis situasi nyata dalam


kehidupan sehari-hari, dimana peserta didik diharapkan dapat menerapkan
konsep-konsep pembelajaran di kelas untuk menyelesaikan
masalah.Permasalahan kontekstual yang dihadapi oleh masyarakat dunia saat ini
terkait dengan lingkungan hidup, kesehatan, kebumian dan ruang angkasa, serta
pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai aspek
kehidupan.Dalam pengertian tersebut termasuk pula bagaimana keterampilan
peserta didik untuk menghubungkan (relate), menginterpretasikan (interprete),
menerapkan (apply)dan mengintegrasikan(integrate) ilmu pengetahuan dalam
pembelajaran di kelas untuk menyelesaikan permasalahan dalam konteks nyata.

lima karakteristik asesmen kontekstual, yang disingkat REACT.


a. Relating, asesmen terkait langsung dengan konteks pengalaman kehidupan
nyata.
b. Experiencing, asesmen yang ditekankan kepada penggalian (exploration),
penemuan (discovery), dan penciptaan (creation).
c. Applying, asesmen yang menuntut kemampuan peserta didik untuk
menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di dalam kelas untuk
menyelesaikan masalah-masalah nyata.

6
d. Communicating, asesmen yang menuntut kemampuan peserta didik untuk
mampu mengomunikasikan kesimpulan model pada kesimpulan konteks
masalah.
e. Transfering, asesmen yang menuntut kemampuan peserta didik untuk
mentransformasi konsep-konsep pengetahuan dalam kelas ke dalam situasi
atau konteks baru

3. Menggunakan bentuk soal beragam.

Pada umumnya soal-soal HOTS menggunakan stimulus yang bersumber


pada situasi nyata.Soal pilihan ganda terdiri dari pokok soal (stem) dan pilihan
jawaban (option).Pilihan jawaban terdiri atas kunci jawaban dan pengecoh
(distractor).Kunci jawaban ialah jawaban yang benar atau paling benar.Pengecoh
merupakan jawaban yang tidak benar, namun memungkinkan seseorang terkecoh
untuk memilihnya apabila tidak menguasai bahannya/materi pelajarannya dengan
baik.Jawaban yang diharapkan (kunci jawaban), umumnya tidak termuat secara
eksplisit dalam stimulus atau bacaan. Peserta didik diminta untuk menemukan
jawaban soal yang terkait dengan stimulus/bacaan menggunakan konsep-konsep
pengetahuan yang dimiliki serta menggunakan logika/penalaran

Indikator dalam soal HOTS meliputi tiga indikator yaitu menganalisis (C4),
mengevaluasi (C5), dan mengkreasi(C6).

Level Menganalisis (C4)

Pada level menganalisis, siswa akan lebih ditekankan pada bagaimana


berpikir kritis secara operasional. menganalisis terdiri dari kemampuan atau
keterampilan membedakan (differentiating), mengorganisasikan(organizing), dan
menghubungkan(attributing). Kata Kerja Operasional yang biasa digunakan
adalah membandingkan,mengkritisi mengurutkan, membedakan, dan
menentukan.

7
Level Mengevaluasi (C5)

Mengevaluasi berarti membuat keputusan berdasarkan kriteria yang


standar, seperti mengecek dan mengkritik. Kata Kerja Operasional yang
digunakan adalah mengevaluasi, memilih/menyeleksi, menilai,menyanggah, dan
memberikan pendapat.

Level Mengkreasi (C6)

Soal pada level C6 menuntut kemampuan siswa untuk merancang,


membangun, merencanakan, memproduksi, menemukan, memperbaharui,
menyempurnakan, memperkuat, memperindah, menggubah. Kata Kerja
Operasional yang digunakan adalah memperjelas, menafsirkan, memprediksi.

Penyusunan soal HOTS tidak boleh sembarangan. Cara membuat soal HOTS
harus mengikuti langkah-langkah berikut ini:

 1. Menganalisis Kompetensi Dasar yang dapat dibuat soal-soal


HOTS

Pertama-tama, Guru harus memilih KD yang dapat dibuatkan soal-soal


HOTS. Guru dapat melakukan langkah ini secara mandiri atau melalui forum
MGMP. Terkadang tidak semua KD dapat dibuatkan soal yang bersifat HOTS.
Oleh karena itu, kejelian dan ketelitian sangat diperlukan.

2. Menyusun kisi-kisi soal

Kisi-kisi soal-soal HOTS memiliki tujuan untuk membantu Guru dalam


menulis butir soal. Kisi-kisi soal HOTS penting untuk membantu dan
mengarahkan guru dalam memilih KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS,
memilih materi pokok yang terkait dengan KD yang akan diuji, merumuskan
indikator soal, dan menentukan level kognitif.

8
3. Memilih stimulus yang menarik dan kontekstual

Contoh soal HOTS yang sudah sering Guru lihat pasti memiliki stimulus.
Stimulus yang digunakan dalam penyusunan soal HOTS harus menarik dan
kontekstual. Stimulus yang menarik akan membuat siswa mau membaca stimulus
dengan seksama. Sedangkan kontekstual berarti sesuai dengan kenyataan dalam
kehidupan sehari-hari.

4. Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi soal

Penulisan butir-butir pertanyaan harus sesuai dengan kaidah penulisan


butir soal HOTS. Kaidah penulisan butir soal HOTS sedikit berbeda dengan
kaidah penulisan butir soal pada umumnya. Perbedaannya hanya terletak pada
aspek materi saja. Sedangkan pada aspek konstruksi dan bahasanya relatif sama.

5. Membuat rubrik

Dalam setiap butir pertanyaan HOTS yang ditulis harus dilengkapi dengan
rubrik atau pedoman penskoran. Rubrik dibuat untuk soal HOTS dalam bentuk
uraian. Sedangkan soal HOTS yang berbentuk pilihan ganda, pilihan ganda
kompleks (benar/salah, ya/tidak), dan isian singkat, Guru harus menuliskan kunci
jawaban.

2.3 Keterampilan Berpikir Kreatif


Keterampilan berpikir kreatif menggunakan pendekatan yang sangat
berbeda untuk keterampilan berpikir kritis. Mereka melibatkan pendekatan yang
jauh lebih santai, terbuka, dan menyenangkan. Ini bisa memerlukan pengambilan
risiko.

TEKNIK BERPIKIR KREATIF


Tidak ada batasan cara berpikir kreatif. Beberapa teknik yang bisa Anda mulai
adalah:
 Pikirkan ide-ide tentang satu topik di selembar kertas besar

9
 Mengizinkan diri kita bermain dengan ide saat kita berjalan-jalan.

 Gambar atau lukis teori di atas kertas.

 Ajukan pertanyaan yang sama setidaknya dua puluh kali dan berikan jawaban
yang berbeda setiap kali.

 Gabungkan beberapa fitur dari dua objek atau ide yang berbeda untuk melihat
apakah kita dapat membuat beberapa objek lagi.

 Ubah rutinitas. Lakukan sesuatu dengan cara yang berbeda. Berjalanlah ke


jalur berbeda ke perguruan tinggi.

 Biarkan pikiran kita dipengaruhi oleh rangsangan baru seperti musik yang
biasanya tidak kita dengarkan.

 Bersikaplah terbuka terhadap ide-ide ketika ide-ide itu masih baru: cari cara
untuk membuat segala sesuatunya berjalan dan mendorong ide itu sampai
batasnya.

 Ajukan pertanyaan seperti ‘bagaimana jika …?’ Atau ‘seandainya ….?’

Menurut Davis (2012) ciri-ciri aptitude meliputi kelancaran, fleksibilitas,


keaslian, dan elaborasi sedangkan ciri-ciri non-aptitude meliputi rasa ingin tahu,
bersikap imajinatif, merasa tertantang oleh kemajemukan, sikap berani mengambil
resiko. Berikut ciri-ciri aptitude dan non-aptitude serta penjelasannya.
1.          Ciri-ciri kemampuan berpikir kreatif (aptitude)
a.       Kelancaran adalah kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan, ide,
jawaban, penyelesaian masalah, atau pertanyaan, memberikan saran dan selalu
memikirkan lebih dari satu kemungkinan penyelesaian
b.       Fleksibilitas adalah kemampuan untuk menghasilkan gagasan yang
bervariasi, mampu melihat masalah dari perspektif berbeda dan mampu
mengubah pola pikir.
c.        Keaslian atau Orisinalitas  adalah mampu melahirkan gagasan baru dan
unik, mampu membuat kombinasi yang tidak lazim dari bagian-bagian, mampu
memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri.

10
d.      Elaborasi adalah kemampuan untuk mengembangkan, memperbaiki,
memperhalus, menyempurnakan, menerapkan ide sehingga menjadi lebih baik
dan menarik dibandingkan sebelumnya.
2.      Ciri-ciri afektif (non-aptitude)
a.       Rasa ingin tahu yaitu selalu terdorong untuk mengetahui lebih banyak,
mengajukan banyak pertanyaan, selalu memperhatikan orang, objek, dan
situasi serta peka dalam pengamatan dan ingin mengetahui/meneliti.
b.       Imajinatif yaitu mampu membayangkan bahkan memperagakan hal-hal
yang tidak atau belum pernah terjadi akan tetapi mengetahui perbedaan antara
imajinasi dan kenyataan.
c.        Merasa tertantang yaitu mencari banyak kemungkinan, merasa terdorong
untuk mengatasi masalah yang sulit, dan lebih tertarik pada tugas-tugas yang
sulit.
d.      Sikap berani mengambil resiko yaitu tidak takut gagal atau mendapat
kritikan dan berani memberikan jawaban meskipun belum tentu benar dan
teguh dalam mempertahankan pendapat.

11
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF DENGAN SOAL HOTS
N Keterampilan indikator Rubik Sko Tingkat
Soal
o Berpikir Kreatif r kognitif
Keterampilan berpikir Memberikan Siswa dapat menjawab 5 Sebuah bola logam besar digantungkan pada penumpu melalui seutas tali dan juga
lancar banyak soal dengan lancar dan di bagian bawahnya terjuntai seutas tali.
kemungkinan jawaban tepat.
jawaban atau
gagasan atas
pertanyaan
siswa dapat menjawab 3
yang diajukan
soal dengan lancar dan
jawaban kurang tepat a. Jika tali bawah ditarik dengan satu sentakan cepat ke bawah, bagian tali manakah
1. yang besar kemungkinannya akan putus, tali atas atau tali bawah? Berilan alasan C4
untuk jawaban anda.
Siswa tidak dapat 1
Jawab : .....................................................................................................................
menjawab soal dengan
b. Jika tali bawah ditarik dengan perlahan, bagian tali manakah yang besar
lancar dan jawabannya
kemungkinannya akan putus, tali atas atau tali bawah? Berilan alasan untuk C4
salah
jawaban anda.
Jawab: ..................................................................................................................

2. Keterampilan berpikir Menghasilkan Siswa memberikan 5 Dua gelas identik berisi air diletakkan pada sisi berlainan dari sebuah timbangan. C5
Luwes jawaban yang jawaban bervariasi Kedua gelas ini seimbang, sehingga posisi timbangan adalah horizontal.
bervariasi dengan sudut pandang

12
dengan sudut yang berbeda dengan
pandang yang jawaban yang tepat
Siswa memberikan 3
berbeda
jawaban bervariasi
dengan sudut pandang
yang berbeda dengan
jawaban yang kurang
tepat. Jika anda mencelupkan sebagian jari telunjuk anda ke dalam air di gelas A, yang
Siswa memberikan 1
akan terjadi adalah...
jawaban bervariasi
a. Sisi timbangan sebelah kiri akan bergerak ke bawah
dengan sudut pandang
b. Sisi timbangan sebelah kanan akan bergerak ke bawah
yang berbeda dengan
c. Posisi timbangan tetap horizontal Berikan alasan mengapa kamu memilih jawaban
jawaban yang tidak
tersebut
tepat.
Jawab : ..........................................................................................................................
. .....................................................................................................................................
...

3 Keterampilan berpikir Dapat Siswa menjawab soal 5 Dibawah ini adalah beberapa alat untuk mengukur panjang,
orisinil memberikan dengan bahasa dan
jawaban atau caranya sendiri dengan
pertanyaan tepat
yang diberikan

13
menurut
Siswa menjawab soal 3 C5
pemikirannya
dengan bahasa dan
sendiri
caranya sendiri namun
jawabannya kurang C4
tepat a. Apabila Adi memiliki sebuah kelereng, sebaiknya alat mana yang digunankan
Siswa menjawab soal 1
oleh Adi untuk mengetahui diameternya? Mengapa demikian?
bukan dari bahasa atau
Jawab: ............................................................................ C4
caranya sendiri
b. Lihatlah skala yang ditunjukkan oleh gambar (i), (ii), (iii) berapa hasil
pengukuran yang ditunjukkan pada gambar tersebut?
Jawab: ......................................................................................................................
c. Apa persamaan dan perbedaan ke-3 alat tersebut?
Jawab : ..................................................................................................................... ....
....

14
4 Keterampilan Dapat Siswa dapat menjawab 5 Perhatikanlah gambar di bawah ini!
memperinci/mengelabor memperinci soal dengan rinci dan
asi. suatu gagasan jawabannya tepat a. Cuaca: Panas terik matahari
atau jawaban
Siswa dapat menjawab 3
sehingga lebih
soal dengan rinci dan
jelas
jawabannya kurang
tepat

Pernahkah kamu melihat ban sepeda tiba-tiba meletus? Kejadian semacam itu C5
Siswa menjawab soal 1
umumnya terjadi pada siang hari atau ketika sepeda itu berada di tempat yang panas
tidak rinci dan
sangat lama.Berdasarkan permasalahan di atas! Jelaskan mengapa ban sepeda yang
jawabannya tidak tepat
terkena terik sinar matahari dalam waktu yang lama dapat meletus?
Jawab: .....................................................................................................................
b. Cuaca: Mendung

Pernahkah kalian melihat mobil yang sedang melaju kencang di jalan raya tiba-tiba C5
ban mobil tersebut mengalami pecah ban/meletus meskipun cuaca mendung?
Mengapa bisa terjadi demikian?
Jawab : ....................................................................................................................

15
5 Keterampilan Mampu Siswa dapat menjawab 5 Berikut ini merupakan gambar mulut balon yang dihubungkan dengan mulut botol.
menilai(mengevaluasi) menyimpulka soal dengan sudut
n mengenai pandangnya sendiri dan
masalah yang jawabannya tepat
Siswa menjawab soal 3
dipecahkan.
dengan tepat namun
dari sudut pandang
orang lain.
a. Apabila botol dicelupkan kedalam ember yang berisi dengan air panas, apa yang C6
terjadi?
Jawab : .....................................................................................................................
b. Jalankan air kran, siram bagian bawah botol dengan air kran. Apa yang terjadi? C6
Siswa menjawab dari 1
Jawab : .....................................................................................................................
sudut pandang orang C4
c. Dari kedua hal tersebut, apa yang bisa kamu simpulkan?
lain dan jawabannya
Jawab : .....................................................................................................................
salah

16
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu

1. Higher Order of Thinking Skill (HOTS) adalah kemampuan berpikir


tingkat tinggi yaitu kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan kreatif.
Berfikir tingkat tinggi merupakan kemampuan berfikir yang tidak sekadar
mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa
melakukan pengolahan (recite).
2. Penyusunan soal HOTS tidak boleh sembarangan. Cara membuat soal
HOTS harus mengikuti langkah-langkah berikut ini: Menganalisis
Kompetensi Dasar yang dapat dibuat soal-soal HOTS, Menyusun kisi-kisi
soal, Memilih stimulus yang menarik dan kontekstual, Menulis butir
pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi soal, Membuat rubrik.
3. Keterampilan berpikir kreatif menggunakan pendekatan yang sangat
berbeda untuk keterampilan berpikir kritis. Mereka melibatkan
pendekatan yang jauh lebih santai, terbuka, dan menyenangkan. Ini bisa
memerlukan pengambilan risiko. Keterampilan berpikir kreatif bisa di
nilai dari : Keterampilan berpikir lancer, Keterampilan berpikir Luwes,
Keterampilan berpikir orisinil, Keterampilan memperinci/mengelabor asi,
Keterampilan menilai (mengevaluasi)

3.2 Saran

Penulis tentunya menyadari jika makalah di atas masih terdapat banyak kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Atherton J S. (2011). Learning and Teaching; Bloom's taxonomy

Haedar, D, R. (2017). Panduan Menyusun Soal HOTS. Tersedia : PANDUAN


PENYUSUNAN SOAL HOTS | Mr Dans Haedar Rauf (wordpress.com) [
11 November 2021]

Oktifa, N. (2021). Cara Membuat Soal HOTS (High Order Thinking Skills).
Tersedia : Cara Membuat Soal HOTS (Higher Order Thinking Skills)
(akupintar.id) [11 November 2021]

Paul & Elder . ( 2004). The Nature and Function of Critical & Creative Thinking,
www.cricalthinking.org.

Sulistiarmi, W. (2016). Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas XI-


IPA pada Mata Pelajaran Fisika SMA Negeri SE-KOTA PATI. Skripsi.
Program Studi Pendidikan Fisika. Universitas Negeri Semarang
(UNNES). Semarang.

17

Anda mungkin juga menyukai