terhadap hasil belajar antara kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan skor post-
test kelas eksperimen (82,22) lebih tinggi daripada kelas kontrol (77,88). Hal ini
menunjukan bahwa model belajar kooperatif tipe STAD dengan pendekatan SETS
Division) dengan metode eksperiment, dimana dalam ranah kognitif produk yang
rata-rata skor hasil belajar sebesar 74,20, sedangkan kelas kontrol memiliki rata-
rata sebesar 65,78. Analisis ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar
fisika kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Dengan kata lain
media puzzle dimana ketika dikaji, kelas yang menggunakan media puzzle (kelas
konvensional yang biasa digunakan guru (kelas kontrol). Skor rata-rata yang
6
7
diperoleh kelas ekperimen adalah 70 dan untuk kelas kontrol adalah 65. Hal ini
hasil belajar IPA fisika melalui pendekatan kontekstual berbantuan jigsaw puzzle
competition pada siswa kelas VII B SMP Negeri 2 Biromaru, dilihat dari hasil
sebanyak 7,79 %, yang awalnya 10,39% menjadi 18.18%. ini menunjukan bahwa
fisika siswa.
pembelajaran STAD dimana dilihat berdasarkan uji statistik, hasil belajar siswa
dengan memberikan tes diketahui skor rata-rata untuk kelas eksperimen 7,01 dan
untuk kelas kontrol 6,64. Namun setelah diberi perlakuan, kemampuan akhir
eksperimen sebesar 17,93 dan untuk kelas kontrol dengan penerapan model
perbedaan skor antara dua kelas, dimana skor rata-rata kelas eksperimen lebih
pembelajaran kooperatif tipe STAD dilihat dari hasil belajar setelah diberikan
8
rata-rata kelas ekperimen (82,98) lebih tinggi dari skor rata-rata kelas kontrol
(78,40). Dari nilai ini menunjukan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe
diterapkan oleh guru kepada peserta didik untuk mencapai keberhasilan dalam
pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai
akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Trianto (2010) mengemukakan
mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para
mengajar.
merupakan sistem pengajaran yang memberi kesempatan pada anak didik untuk
Tetapi belajar kooperatif lebih dari sekedar belajar berkelompok atau kerja
kelompok karena dalam belajar kooperatif ada struktur dorongan atau tugas yang
9
yang melatih siswa dalam menjalin kerjasama dalam satu kelompok kecil dan
sikap sosial sehingga dapat meningkatkan motivasi, dan aktivitas belajar siswa.
Model pembelajaran ini memiliki lima komponen utama yaitu presentasi kelas,
Menurut Slavin (1995) siswa akan lebih mudah untuk menemukan dan memahami
itu dengan temannya untuk saling bekerjasama dan saling ketergantungan dalam
Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu tipe dari
dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali
pada STAD siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggota 4-5 orang yang
merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin dan suku. Guru
10
menyajikan pelajaran, dan kemudian siswa bekerja dalam tim mereka memastikan
bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Kemudian, seluruh
siswa diberikan tes tentang materi tersebut, pada saat tes ini mereka tidak
langkah atau fase. Fase-fase dalam pembelajaran in dapat dilihat pada table 2.1
berikut.
ini diketahui setelah diperoleh hasil kuis, kemudian dihitung skor peningkatan
individual berdasarkan selisih perolehan skor kuis terdahulu (skor dasar) dengan
skor kuis terakhir. Slavin (2008) menjelaskan pedoman untuk memberikan skor
∑ PA
N=
∑A
Keterangan :
N : Perkembangan Kelompok
STAD
normanorma kelompok
keberhasilan kelompok
dalam berpendapat.
disamping kecakapan kognitif dan peran guru juga menjadi lebih aktif serta lebih
1. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit mencapai
target kurikulum
2. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk guru sehingga pada umumnya
4. Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerja sama.
1) Pengertian puzzle
Disamping itu media juga merupakan bahan ajar yang diberikan pada siswa untuk
(Hamalik, 1986).
Media Puzzle adalah alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan dengan
suatu gambar.
Secara garis besar media Puzzle merupakan media visual berupa gambar
utuh yang dipotong menjadi beberapa bagian. Media ini merupakan salah satu
bahan ajar untuk melatih keterampilan berbicara pada siswa. Media ini berukuran
selalu memberikan efek ketagihan untuk selalu mencoba, mencoba dan terus
untuk berpikir dan bertindak imajinatif serta penuh daya khayal yang erat
peserta didik lebih tertarik dan berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar,
karena media ini salah satu permainan yang sangat menghibur dan sebagai alat
yaitu menimbulkan sedikit kesulitan bagi siswa yang berkemampuan bagi yang
puzzle merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan
15
menggunakan kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang
Achievement Division disertai media kartu soal berbentuk puzzle dapat dilihat
Tabel 2.4. Sintaks model pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Student Team
Achievement Division Disertai Media Kartu Soal Berbentuk Puzzle
Direct instruction juga dikenal dengan istilah ekspositori dan whole class
16
tediri dari penjelasan guru mengenai konsep atau keterampilan baru terhadap
khusus untuk menunjung proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan
diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap selangkah demi selangkah (Trianto,
2009).
tugas jika guru memberikan latihan soal-soal kepada peserta didik. Yang sering
lain adalah ekspositori. Metode ekspositori ini seperti ceramah, di mana kegiatan
berbicara pada awal pelajaran, menerangkan materi dan contoh soal disertai tanya
jawab. Peserta didik tidak hanya mendengar dan membuat catatan. Guru bersama
peserta didik berlatih menyelesaikan soal latihan dan peserta didik bertanya kalau
belum mengerti. Guru dapat memeriksa pekerjaan peserta didik secara individual,
menjelaskan lagi kepada peserta didik secara individual atau klasikal. Langkah
17
langkah model pembelajaran Direct instruction dapat dilihat pada tabel 2.4 sintaks
berikut:
didik. Tugas guru adalah memberi dan tugas peserta didik adalah menerima.
5. Memacu peserta didik dalam kompetisi bagaikan ayam aduan, yaitu peserta
didik bekerja keras untuk mengalahkan teman sekelasnya. Siapa yang kuat
soal berbentuk puzzle merupakan suatu model pembelajaran yang tediri dari
penjelasan guru mengenai konsep atau keterampilan baru terhadap siswa yang
didalamnya akan diberikan suatu soal berbentuk puzzle. Adapun sintaks model
pembelajaran direct instruction disertai media kartu soal berbentuk puzzle dapat
Mendemonstrasikan
dengan benar atau menyajikan informasi
pengetahuan atau
tahap demi tahap
keterampilan
Guru merencanakan dan memberikan
Fase 3
bimbingan pelatihan awal
Membimbing pelatihan
Membagikan kartu soal berbentuk puzzle
Membagi kelompok
kepada setiap kelompok
Fase 4 Guru mengecek apakah siswa telah
Mengecek pemahaman dan melakukan tugas dengan baik dan
memberikan umpan balik memberikan umpan balik
Fase 5
Guru memberikan soal kepada siswa
Latihan mandiri
Apabila terjadi perubahan tingkah laku pada diri seseorang, maka seseorang dapat
pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai
oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan
Hasil belajar peserta didik juga dapat dilihat dari kemampuan peserta didik
pembelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar mereka. Hal ini sesuai
tingkah laku siswa”. Jadi hasil belajar merupakan tingkah laku yang timbul,
misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pertanyaan baru, perubahan
20
Sudjana (2008) hasil belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil
belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan
hasil belajar dapat diukur melalui peninjauan dari ranah kognitif, afektif dan
kompetisi.
dicapai melalui tiga kategori ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.
1. Ranah kognitif ; berkenan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6
penilaian
2. Ranah afektif ; Berkenaan dengan sikap terdiri dari 5 aspek kemampuan yaitu
neuromuscular
dimiliki siswa setelah belajar fisika yang memiliki sifat kognitif yang meliputi
dan psikomotor.
21
Tekanan merupakan suatu ukuran yang terdiri dari besarnya gaya yang
bekerja pada suatu benda untuk setiap satu satuan luas permukaan bidang tekan.
Tekanan pada zat padat adalah perbandingan besar gaya dengan luas permukaan
bidang pada zat padat. Tekanan dapat dinotasikan sebagai simbol P (pressure).
Sehingga, apabila gaya yang diberikan pada suatu benda (F) semakin besar.
F
P= ………………………………………………(1)
A
Keterangan :
F = Gaya (Newton)
Tekanan dapat dihasilkan oleh benda padat, benda cair dan gas. Jika benda
mendapat gaya dan benda tersebut dihadang oleh permukaan suatu bidang, maka
timbul tekanan. Jika benda dikenai gaya, tetapi tidak ada permukaan yang
permukaan bidang, berat ringannya suatu benda, dan gaya yang bekerja.
2. Faktor yang mempengaruhi tekanan zat cair yaitu massa jenis zat cair,
benda
a. Tekanan Hidrostatis
arah pada titik ukur manapun dan mengakibatkan adanya gaya gravitasi. Tekanan
Tekanan hidrostatis memiliki arti yaitu tekanan yang diakibatkan oleh zat
cair yang diam pada suatu kedalaman tertentu. Besarnya tekanan hidrostatis juga
tergantung dari ketinggian zat cair, massa jenis zat cair, dan percepatan gravitasi
bumi.
23
dipengaruhi oleh berat air, luasan permukaan air, ataupun bentuk bejana air.
Tekanan hidrostatis tersebut akan menekan ke segala arah. Satuan tekanan adalah
P = ρ x g x h = ρ . g . h……………………………(2)
dengan :
Tekanan Hidrostatis juga memiliki sifat – sifat tertentu, yaitu antara lain :
1. Semakin dalam letak suatu titik dari permukaan zat cair, tekanannya
semakin besar.
7. Tekanan hidrostatik juga akan bergantung pada massa jenis zat cair.
b. Hukum Archimedes
24
Seorang ahli fisika yang bernama Archimedes mempelajari hal ini dengan
beratnya menjadi lebih ringan ketika di dalam air. Gaya ini disebut dengan gaya
apung (Fa). Gaya apung sama dengan berat benda di udara dikurangi dengan berat
Fa = wu – wa……………...………………………………………………(3)
Sehingga, wa = wu – Fa……………………………………………..(4)
dengan :
Besarnya gaya apung tergantung pada banyaknya air yang didesak oleh
benda. Semakin besar air yang didesak, maka semakin besar pula gaya apungnya.
“jika suatu benda dicelupkan ke dalam zat cair, baik sebagian atau
seluruhnya, maka benda akan mendapatkan gaya apung (gaya ke atas) yang
besarnya sama dengan berat zat cair yang desak oleh benda tersebut.”
25
terkenal sebagai ahli matematika, astronomi, dan insinyur. Menurut dia benda
menjadi lebih ringan bila diukur dalam air dari pada di udara, karena di dalam air
benda mendapat gaya ke atas, ketika di udara, benda memiliki berat mendekati
yang sesungguhnya. Karena berat zat cair yang didesak atau dipindahkan benda
adalah :
wcp = ρ c x Vcp…..…………………………………………(6)
Fa = ρ c x g x Vcp.…………………………………………(7)
Dengan :
1. Benda tenggelam
26
Benda dikatakan tenggelam, jika benda berada di dasar zat cair. Sebuah
benda akan tenggelam ke dalam suatu zat cair apabila gaya ke atas yang bekerja
Benda tenggelam karena berat benda lebih besar dari pada gaya ke atas.
2. Melayang
Benda dikatakan melayang jika seluruh benda tercelup ke dalam zat cair,
tetapi tidak menyentuh dasar zat cair. Sebuah benda akan melayang dalam zat cair
apabila gaya ke atas yang bekerja pada benda sama dengan berat benda.
Benda dikatakan terapung jika sebagian benda tercelup di dalam zat cair.
Jika volume yang tercelup sebesar V f , maka gaya ke atas oleh zat cair yang
disebabkan oleh volume benda yang tercelup sama dengan berat benda.
27
Benda terapung karena berat benda lebih kecil daripada gaya ke atas
c. Hukum Pascal
Blaise Pascal yang lahir pada 19 juni 1623 adalah seorang ahli matematika
dan geometri yang juga mendalami ilmu filsafat dan agama. Tekanan yang
diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah
dengan besar yang sama. Hal ini merupakam bunyi hukum Pascal (1623-1662).
Jika pada luas penampang dengan luas A1 diberi gaya dorong F1, maka
............................................................(8)
28
dengan sama besar, termasuk ke luas penampang A2, pada penampang A2 muncul
………………………………………….(9)
berikut.
………………………………(10)
Dengan :
P = Tekanan (N/m2)
3. Tekanan Gas
bahwa;
“Hasil kali tekanan dan volume gas dalam ruang tertutup selalu tetap,
p x V = c………………………………………………(11)
29
dengan :
p = tekanan
V = volume
Karena, p x V = c, berarti
p1.V1 = p2.V2…………………………………………..(12)
dengan :
dengan :
Alat untuk mengukur tekanan zat gas di ruang tertutup dan terbuka yaitu :
sehingga pembelajaran berpusat pada guru. Peran guru yang terlalu berdampak
pada siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran. Akibatnya hasil belajar
Pembelajaran fisika saat ini sering mengalami kendala yang disebabkan oleh
siswa yang cenderung pasif dikelas karena masih banyak guru yang menggunakan
Usaha yang diperlukan untuk meningkatkan hasil belajar fisika siswa yaitu
diperlukan inovasi dan kreativitas guru untuk memilih dan menerapkan model
belajar siswa.
lebih aktif sehingga pembelajaran berpusat pada siswa, salah satu model
yang mempunyai berbagai perbedaan latar belajar dan menghargai ide atau
yang melatih siswa dalam menjalin kerjasama dalam satu kelompok kecil dan
31
Teori
Pembelajaran
Achievement Division (STAD) disertai media kartu soal berbentuk puzzle terhadap
hasil belajar fisika siswa kelas VIII SMP Labschool UNTAD Palu.