Statistika
A. Deskripsi Singkat
pembelajaran matematika terintegrasi nilai-nilai Islam dan buku ini lebih dikhususkan mengenai
materi Statistika. Dengan memahami buku ini diharapkan peserta didik akan lebih mengetahui
keterkaitan anatara matematika dengan nilai-nilai Islam, dan dengan mempelajari matematika
peserta didik tidak hanya menambah ilmu akademiknya saja namun juga bertambah dalam segi
religiusnya. Pokok Bahasan dalam dalam buku ini yaitu bagimana Langkah-langkah
menyelesaikan pembelajaran STAD yang berkaitan dengan Statistika, ukuran pemusatan data
Kompetesi inti dan kompetensi dasar yang harus peserta didik kuasai setelah mempelajari
koleganya di Universitas John Hopkins. Student Teams Achievement Dvision (STAD) merupakan
kooperatif tipe STAD digunakan untuk mendukung dan memotivasi siswa mempelajari materi
secara berkelompok. Tipe STAD dikembangkan oleh Slavin dan merupakan salah satu tipe
kooperatif yang menekankan pada adanya aktivïtas dan interaksi di antara siswa untuk memotivasi
dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal
Pada proses pembelajaran kooperatif tipe STAD, melalui lima tahap, yaitu penyampaian materi,
kerja kelompok,tes individu, tahap perhitungan skor perkembangan individu, dan konfirmasi.
“Dalam STAD, para siswa dibagi dalam tim belajar yang terdiri atas empat orang yang
berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan latar belakang etniknya Guru menyampaikan
pelajaran lalu siswa bekerja dalam tim mereka untuk memastikan bahwa semua mengerjakan kuis
mengenai materi secara sendiri-sendiri, dimana saat itu mereka tidak diperbolehkan untuk saling
bantu. Skor kuis para siswa dibandingkan dengan rata-rata pencapaian mereka sebelumnya, dan
kepada masing- masing tim akan diberikan poin berdasarkan tingkat kemajuan yang diraih siswa
dibandingkan dengan hasil yang mereka capai sebelumnya. Poin ini kemudian dijumlahkan untuk
memperoleh skor tim, dan tim yang berhasil memenuhi kriteria tertentu akan mendapatkan
Slavin mengemukakan terdapat tiga konsep penting dalam dalam pembelajaran kooperatif
a) Penghargaan kelompok, yang akan diberikan jika kelompok mencapai kriteria yang
ditentukan.
c) Kesempatan sukses yang sama, bermakna bahwa semua siswa memberi konstribusi
kepada timnya dengan cara meningkatkan kinetja mereka dari yang sebelumnya. Ini
akan memastikan bahwa siswa dengan prestasi tinggi, sedang dan rendah semuanya
semuanya sama-sama ditantang untuk melakukan yang terbaik, dan bahwa konstribusi
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa gagasan utama dari model
pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah untuk memotivasi siswa supaya dapat saling
mendukung dan membantu satu sama lain schingga dapat meningkatkan aktivitas belajar, yang
pada akhirnya hasil belajar pun akan meningkat. Pelaksanaanya siswa dibagi dalam kelompok-
kelompok kecil bersifat heterogen yang bekerja sama saling membantu dengan tetap
STAD
Pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri dari lima komponen utama, yaitu :
1. Presentasi Kelas
Tujuan utama dari presentasi kelas adalah guru menyajikan materi pelajaran yang
direncanakan. Setiap awal dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD selalu dimulai dengan
pembelajaran. Materi STAD petama-tama diperkenalkan dalam presentasi di dalam kelas. Ini
merupakan pengejaran langsung seperti yang sering kali dilakukan atau diskusi petajaran yang
dipimpin oleh guru, tetapi bisa juga dimasukkan dalam presentası audiovisual.
a) Pembukaan
Guru menyampaikan kepada siswa apa yang hendak mereka pelajari dan mengapa hal itu
penting. Timbulnya rasa ingin tahu siswa dengan demonstrasa yang menimbulkan teka-teki,
masalah kehidupan nyata, atau cara lain. Setelah itu, guru dapat menyuruh siswa bekerja dalam
kelompok untuk menemukan konsep atau merangsang keinginan mereka pada pelajaran tersebut.
kemudian guru mengulangi secara singkat ketrampilan atau informasi yang merupakan syarat
mutlak.
b) Pengembangan
Guru mengembangkan materi pembelajaran sesuai dengan apa yang dipelajari siswa dalam
kelompok, pembelajaran kooperatif menekankan, tahwa belajar adalah memahaini makna bukan
kemudian beralih pada konsep yang lain jika siswa telah memahami pokok masalahnya.
c) Latihan Terbimbing
Guru menyuruh semua siswa mengerjakan soal atas pertanyaan yang diberikan. Kemudian
memanggil siswa secara acak untuk menjawab atau menyelesaikan soal. Hal ini bertujuan supaya
semua siswa selalu mempersiapkan diri sebaik mungkin. Pemberian tugas kelas tidak boleh
menyita waktu yang terlalu lama Sebaiknya siswa mengeriakan satu atau dua masalah (soal) dan
2. Belajar Kelompok
Biasanya belajar kelompok itu terdiri dari empat atau lima oreng siswa yang mewakili seluruh
bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas Selama belajar
kelompok, tugas anggota kelompok adalah menguasai materi yang diberikan guru dan membantu
teman satu kelompok untuk menguasai materi tersebut. Siswa diberi lembar kegiatan yang dapat
digunakan untuk melatih keterampilar. yang sedang diajarkan untuk mengevaluasi diri mereka dan
teman satu kelompok. Pada saat pertama kali guru menggunakan pembelajaran kooperatif, guru
juga perlu memberikan bantuan dengar cara menjelaskan perıntah, mereview konsep atau
menjawab pertanyaan.
Kuis dikerjakan siswa secara mandiri. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan apa saja yang
telah diperoleh siswa selama belajar dalam kelompok. Hasil kuis digunakan sebagai nilai
4. Skor Pengembangan
Gagasan dibalik skor kemajuan individual adalah memberikan kepada tiap siswa tujuan
yang akan dapat dicapai apabila mereka bekerja lebih giat dan memberikan kinerja yang lebih baik
daripada sebelumnya. Tiap siswa dapat memberikan kontribusi poin yang maksimal kepada
timnya dalam skor tim ini, tetapi tak ada siswa yang dapat melakukannya tanpa memberikan usaha
Serahkan pada siswa untuk belajar sama dalam pasangan, bertiga atau satu kelompok utuh,
tergantung pada tujuan yang sedang dipelajari. Jika mereka mengerjakan soal, masing-masing
siswa harus mengerjakan soal sendiri dan kemudian dengan temannya. Jika salah satu tidak dapat
mengerjakan suatu pertanyaan, teman satu kelompok bertanggung jawab menjelaskannya. Jika
siswa mengerjakan dengan jawaban pendek, maka mereka lebih sering bertanya dan kemudian
antara teman saling bergantian memegang lembar kegiatan dan berusaha menjawab pertanyaan
itu.
Tekankan pada siswa bahwa mereka belum selesai belajar sampai mereka yakin teman-
teman satu kelompok dapat mencapai nilai sampai 100 pada kuis. Pastikan siswa mengerti bahwa
lembar kegiatan tersebut untuk belajar tidak hanya untuk diisi dan diserahkan. Jadi penting bagi
siswa mempunyai lembar kegiatan untuk mengecek diri mereka dan teman-teman sekelompok
mereka pada saat mereka belajar. Ingatkan siswa jika mereka mempunyai pertanyaan, mereka
seharusnya menanyakan teman sekelompoknya sebelum bertanya kepada guru. Sementara siswa
bekerja dalam kelompok, guru berkeliling dalam kelas. Guru sebaiknya memuji kelompok vang
semua anggota kelompoknva hekerja dengan baik, yang anggotanya duduk dalam kelompoknya
untuk mendengarkan bagaimana anggota yang lain bekerja dan sebagainya. Para siswa
mengumpulkan poin untuk tim mereka berdasarkan tingkat dimana skor kuis mereka (persentase
Tabel 2.2
Skor Pengembangan
Tujuan dibuatnya skor awal dan poin kemajuan adalah unti memungkinkan semua siswa
memberikan poin maksimum bagi kelompok mereka, berapapun tingkat kinerja mereka
sebelumnya. Pada siswa memahami bahwa cukup adil membandingkan setiap siswa dengan
tingkat kineija mereka sendiri sebelumnya, karena setiap siswa masuk kedalam kelas dengan
5. Penghargaan Kelompok
Langkah pertama yang harus dilakukan pada kegiatan ini adalah menghitung nilai
kelompok dan nilai perkembangan individu dan memberi sertifikat atau penghargaan kelompok
yang lain. Pemberian penghargaan kelompok berdasarkan pada rata-rata nilai perkembangan
Kriteria Penghargaan
0≤X≤5 -
5 ≤ X ≤ 15 Tim Baik
25 ≤ X ≤ 30 Tim Super
Matematika bermuatan nilai Islam
Dalam pelajaran matematika dalam era modern ini, terdapat kecenderungan semakin
jauhnya manusia dari Tuhan, padahal matematika menurut Islam justru untuk lebih mendekatkan
manusi kepada Allah sebagai penciptaannya. Oleh karena itu, setiap ayat dalam Al-Qur’an tentang
matematika selalu saja dikaitkan dengan kekuasaan dan kebesaran Allah, sehingga manusia yang
mempelajari matematika akan menyebabkan dia semakin dekat kepada Allah SWT, bukannya
semakin jauh seperti banyak yang terjadi dalam era modern pada saat ini.
Al-Qur’an telah mendorong keberanian umat Islam tidak hanya untuk mengerjakan secara
teliti dan tepat terhadap problematika angka-angka berdasarkan data yang mereka dapat,
melainkan juga memelihara terwujudnya hubungan yang dekat dengan Khaliknya lewat hasil-hasil
yang mereka peroleh. Itulah sebabnya maka ilmu matematika dipandang memiliki kedudukan
Matematika ditinjau dari filosofinya bersumber dari Al Qur’an, Misalnya Surat An-Nisa
ayat 11 dan 12 yang menegaskan tentang pembagian warisan, Surat An’Aam ayat 96 tentang
peredaran matahari dan bulan dapat membantu manusia dalam melakukan perhitungan, dan
banyak ayat-ayat yang lain. Pada umumnya pembelajaran matematika dilakukan secara persial,
pemuat pembelajarannya. Fokus pembelajaran persial hanya pada ketercapaian tujuan materi
pelajaran yang cenderung hanya menyentuh aspek kognitif. Akibatnya, pelajaran matematika
pemahaman dan kemampuan matematika peserta didik, juga dimaksud untuk mencapai
penanaman nilai-nilai islam pada peserta didik. Untuk menanamkan nilai islam melalui proses
pembelajaran yang dikaitkan dengan penanaman nilai-nilai ajaran islam ada delapan startegi, yang
Sebelum pembelajaran dimulai, biasanya dibuka dengan membaca Basmallah dan berdoa bersama.
mengingatkan kepada peserta didik dalam semua kegiatan serta raya syukur pada Allah SWT,
b) Penggunaan istilah
Istilah dalam matematika sangat banyak. Di antara istilah tersebut dapat di nuansai dengan sebuah
istilah dalam ajaran Islam, antar lain: penggunaan nama, peristiwa atau benda yang bernuansa
Islam.
c) Ilustrasi visual
Alat-alat dan media pembelajaran dalam mata pelajaran matematika dapat diberikan dengan
contoh aplikatif.
Pada materi atau contoh-contoh tertentu dapat diselipkan ayat atau hadits yang sesuai.
f) Penelusuran sejarah
g) Jaringan topik
dengan Madrasah yang kental dengan nilai terkait antara paduan matematika secara umum dengan
nilai keislaman dan tidak melupakan ciri khas diantara keilmuan tersebut. Pada pembelajaran
kemudian pada soal latihan serta soal-soal ujian yang membahas permasalahan yang terjadi pada
persepktif islam dengan tidak merubah standar kompetensinya yang ada pada kurikulum yang
sudah ditentukan.
Nilai keislaman yang dimaksudkan ialah Integrasi diartikan sebagai proses memadukan
nilai-nilai tertentu terhadap sebuah konsep lain sehingga menjadi satu kesatuan yang koheren dan
tidak bisa di pisahkan atau proses pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan bulat.
Secara definitif, integrated knowledge merupakan produk dari berpikir terpadu, yaitu berpadunya
logika penalaran dengan iman kepada wahyu agama, dengan kata lain berpadunya produk dan
dzikir.
Dalam Alquran, banyak ditemukan ayat yang menjelaskan konsep matematika diantaranya
yang dibahas dalam kajian ini adalah tentang himpunan, barisan, bilangan cacah, bilangan bulat,
bilangan pecahan, dan lingkaran. Adapun Fathul Mufid juga menambahkan bahwa Alquran juga
menyinggung tentang pengetahuan angka-angka dalam Q.S. Al-Kahfi (18): 11-12 dan ayat 9,
perkalian dan perhitungan bilangan dalam Q.S. Maryam (19) : 84 dan ayat 94-9.
Integrasi sains (matematika) dan agama (Islam) bertujuan untuk menyeimbangkan sisi
intelektual dan spiritual. namun untuk umat Islam juga berguna untuk mengenang kejayaan
matematikawan muslim dalam pengembangan ilmu pengetahuan (matematika) seperti Al
Khawarizmi sebagai tokoh terbesar dalam ilmu aljabar dan aritmatika. Sejarah tokoh-tokoh
terintegrasi dengan agama karena selain mereka ilmuwan juga tokoh agama islam. Sedangkan
dengan konsep pembelajaran, integrasi matematika dengan nilai-nilai islaman khususnya pada
materi statistika dan Al-Qur’an merupakan sebuah model pembelajaran yang dapat diterapkan
Berdasarkan uraian di atas jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa matematika berintegrasi
nilai-nilai islam adalah memadukan pembelajaran matematika ke dalam nilai-nilai islam, sehingga
Hasil dari penjabaran di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai-nilai islam dapat
diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran matematika, bahwa nilai akhlak adalah nilai-nilai
karakter yang perlu di ajarkan pada peserta didik, baik itu nilai yang berhubungan dengan
Tuhannya, manusia, dengan diri sendiri dan lingkungan yang bertujuan agar menjadi peserta didik
yang tidak hanya pandai akan tetapi berakhlakul karimah. Dimana nilai-nilai Islam di masukan
nilai-nilai Islam tersebut juga dipadukan dalam pembelajaran STAD . Sehingga membentuk
Rata-rata hitung (mean) adalah jumlah seluruh nilai data dibagi banyaknya data. Nilai Rata-
Keterangan
X = rata-rata(mean)
N = banyak data
Contoh :
Penyelesain :
ΣX 60+85+80+70+60 360
X= = = = 72
𝑛 5 5
b. Median
Median adalah nilai tengah dari suatu sudut data yang lebih diurutkan. Jika banyak data
ganjil, maka median adalah nilai data yang terletak tepat ditengah-tengah setelah diurutkan. Jika
banyak data Genap, maka median adalah nilai rata-rata dari data yang terletak di tengah.
Contoh :
1. 6,7,8,8,9,9,9,10
2. 6,7,9,9,5,6,4,7,10,6,8
Penyelesaian :
1. 6 7 8 8 9 9 10
Median
8+9
Median = = 8,5
2
4,5,6,6,6,7,7,8,9,9,10
4 5 6 6 6 7 7 8 9 9 10
Median
c. Modus
Modus adalah nilai yang paling banyak muncul atau nilai yang frekuensinya paling
tinggi.
Contoh :
a. 6,5,7,8,10,5,9,5 b. 3,7,5,4,6,7,5,8
Nilai 3 4 5 6 7 8 9
Frekuensi 2 3 6 9 8 4 2
Penyelesaian :
1. a. Karena nilai yang paling banyak muncul adalah 5, maka modus data tersebut
adalah 5.
b. karena nilai yang paling bnayak muncul adalah 5 dan 7, maka modus data
Terjemahannya:
“181. Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu Termasuk orang- orang yang merugikan;
(Sempurnakanlah takaran) genapkanlah (dan janganlah kalian termasuk orang- orang yang
merugikan) yakni mengurangi hak-hak orang lain. (Dan timbanglah dengan timbangan yang lurus)
Ayat ini dengan jelas menggabarkan kepada bahwa kita berada dan mengambil tengah-
tengahnya dalam hal perdagangan dan dalam hal matematika inilah yang disebut sebagai median
atau Q2. Kemudian relasi kesimpulan tersebut dengan statistik adalah dalam menghitung data kita
harus cermat dan akurat, jangan sekali-kali lalai dalam menghitung yang dapat menyebabkan
ketidak akuratan data, dan itu termasuk ciri-ciri orang yang tidak menyempurnakan timbangan
dan takaran.
Dan didalam ayat ini juga menjelaskan bagaimana kita sebagai manusia harus benar-benar
jujur dalam hal timbangan bukan condong kepada Q1, atau pun Q3 atau biasa disebut juga dengan
1. Mean
ُ سبُ ْونَ اَنَّا ََل نَ ْس َم ُع ِس َّر ُه ْم َون َْج ٰوى ُه ْم ۗ بَ ٰلى َو ُر
َ َسلُنَا لَدَ ْي ِه ْم يَ ْكتُبُ ْون َ اَ ْم يَ ْح
“Ataukah mereka mengira bahwa kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka ?
sebenarnya (kami mendengar), dan utusan-utusan kami (malaikat) selalu mecatat di sisi mereka.”
Pada surat az-Zukhruf ayat tersebut, kata yaktubun bermakna mereka tulis. Konteks yang
digunakan dalam ayat tersebut adalah perbuatan manusia, yang dalam ayat disebutkan bahwa
rahasia dan bisikan. Berdasarkan hal ini, maka perbuatan itu di catat, dikumpulkan dan disajikan
2. Median
(181) sempurnakanlah takaran dan kamu jaanganlah kamu merugikan orang lain.
Pada surat as-Syu’ra ayat 181-182, menjelaskan bahwa kita harus memiliki kejujuran
dalam berdagang. Tidak boleh curang dalam melakukan timbangan, artinya tidak boleh berat
sebelah yang berarti harus seimbang. Konteks yang digunakan dalam ayat tersebut adalah
statistika deskriptif tentang ukuran letak median atau nilai tengah. Dalam statistika berarti kita
3. Modus
ب فَت ََرى ٱ ْل ُمجْ ِر ِمينَ ُم ْش ِف ِقينَ ِم َّما فِي ِه َو َيقُولُونَ َي ٰـ َو ْيلَتَنَا َما ِل
ُ ض َع ٱ ْل ِكت َ ٰـ
ِ َو ُو
۟ ُع ِمل
وا ۟ ص ٰى َها ۚ َو َو َجد
َ ُوا َما َ َْل أَح
ٓ َّ ِيرة ً إ
َ ِير ًۭة ً َو ََل َكب ِ َه ٰـذَا ٱ ْل ِكت َ ٰـ
َ ب ََل يُغَاد ُِر
َ ص ِغ
ْ َاض ًۭ ًرا ۗ َو ََل ي
٤٩ ظ ِل ُم َرب َُّك أ َ َح ًۭدًا ِ َح
dan diletakkan kitab (catatan amal), lalu engkau akan melihat orang-orang yang
berdosa mereka ketakutan terhadap apa yang tertulis di dalamnya dan mereka berkata “
betapa celaka kami, kitab apakah ini,tidak ada yang tertinggal, yang kecil dan yang besar
melainkan tercatat semuanya. Dan mereka dapati (semua) apa yang telah mereka
kerjakan (tertulis) dan tuhanmu tidak menzalimi sesorang jua pun.
Ayat tersebut menerangkan bahwa semua kebaikan dan keburukan yang dikerjakan oleh
setiap manusia akan dicatat, tidak tertinggal sedikitpun. Semua catatan atau data yang terkumpul
Pada ayat tersebut terdapat Modus (nilai yang sering muncul) dengan modusnya yaitu
kebaikan dan keburukan. Seseorang yang memiliki catatan kebaikan yang lebih banyak maka
allah masukkan ke dalam surga, sebaliknya seseorang yang memilki catatan keburukan yang lebih
Dalam surah Al-alaq terdapat bacaan hukum nun mati dan hukum mim mati, Dari jumlah hukum
nun mati dan nun mati tersebut tentukan nilai Mean, media dan modus !
Note :
٢ علَق
َ س ٰـنَ ِم ْن ِ ْ ََخلَق
َ ٱْلن
ْ س ٰـنَ لَ َي
٦ طغ ٰ َٓى ِ ْ ّل ِإ َّن
َ ٱْلن ٓ َّ َك
١٠ صلَّ ٰ ٓى
َ ع ْبدًا إِذَا
َ
ٓ ٰ َعلَى ْٱل ُهد
١١ ى َ أ َ َر َءيْتَ ِإن َكان
ٓ ٰ أ َ ْو أ َ َم َر ِبٱلتَّ ْق َو
١٢ ى
١٦ َاطئ ًَۢة
ِ َاص َي ًۢة َك ٰـ ِذ َبة خ
ِ ن
Pembahasan :
Jumlah hukum bacaan Nun mati dan Mim mati yang ada dalam surah Al-alaq adalah :
0000000000111112224
19
2. Media merupakan nilai tengah. Karena jumlah ayatnya ganjil yaitu 0 maka median terdapat
0000000000111112224
3. Modus merupakan data yang paling sering muncul. Modus jumlah Hukum bacaan Nun
mati dan Mim mati yang paling sering muncul adalah 0. Hal ini karena ada 10 ayat yang
di dalamnya tidak mengandung Hukum bacaan Nun mati dan Mim mati.