Anda di halaman 1dari 8

Tugas Poses Pembelajaran Fisika II

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif


(Cooperative Learning) Tipe Team Accelarate
Instruction

Oleh:
1. Fermina S Amatnua (16112011)
2. Mariana Luruk
(16112021)
3. Yandry Udju Dima
(16112028)
4. Bainton Yusuf Asamou (16112042)
5. Maria Unita Nenta
(16112099)
6. Yoventa Selviana Nahak (16112105)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA KUPANG
2013
BAB I
1

PENDAHULUAN
I.

Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu aspek yang sangat mendasar
bagi pembangun suatu Negara. Dalam penyelenggaraan
pendidikan di sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik
dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan dengan adanya
interaksi belajar mengajar atau proses pembelajaran. Dalam
konteks penyelengaraan ini, guru dengan sadar merencanakan
kegiatan pengajarannya secara sistematis dan berpedoman pada
seperangkat aturan dan rencana tentang pendidikan yang
dikemas dalam bentuk kurikulum.
Kurikulum secara berkelanjutan disempurnakan untuk
meningkatkan mutu pendidikan dan berorientasi pada kemajuan
sistem pendidikan nasional, tampaknya belum direalisasikan
secara maksimal. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh
banyak tenaga pendidik saat ini cendrung pada pencapaian
target materi kurikulum. Hal ini dapat dilihat pada kegiatan
pembelajaran yang selalu didominasi oleh guru. Cendrung guru
menggunakan metode ceramah dan peserta didik mendengar
dan mencatat apa yang disampaikan. Dengan demikian
pebelajaran menjadi tidak kondusif.
Dalam hal ini, diperlukan guru kreatif yang dapat membuat
pembelajaran lebih menarik dan disukai peserta didik. Suasana
kelas perlu direncanakan sedemikian rupa dengan menggunakan
metode pembelajaran yang tepat.
Dalam kurikulum 2013, proses pembelajaran kooperatif
terutama tipe Team Accelarate Instruction (TAI), merupakan
suatu solusi dalam mengubah metode pembelajaran menjadi
lebih efisien.
Berdasarkan uraian di atas maka kelompok kami, akan
sedikit membahas tentang Penerapan model pembelajaran
kooperatif (Cooperative Learning) tipe Team Accelarate
Instruction (TAI)

II.

Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas oleh kelompok kami
adalah:
1. Apa itu Team Accelarate Instruction (TAI)?
2. Apa saja komponen utama yang terdapat dalam pembelajaran
kooperatif tipe TAI?
2

3. Apa saja unsur-unsur yang terdapat dalam pembelajaran


koopertif tipe TAI?
4. Bagaimana cara guru menerapkan pembelajaran kooperatif
tipe TAI?
5. Apa kelebihan dan kekurangan diterapkannya pembelajaran
kooperatif tipe TAI?

BAB II
PEMBAHASAN
I.

Pengertian
Model

pembelajaran

kooperatif

tipe

Team

Accelarate

Instruction (TAI). adalah suatu model pembelajaran dimana


peserta didik belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil
secara kolaboratif yang terdiri dari 4-6 orang anggota dengan
stuktur kelompok heterogen (Slavin dalam isjoni, 2009:12 ).
Peserta didik dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dan
diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang telah
ditentukan, dalam hal ini sebagian besar aktivitas pembelajaran
berpusat pada peserta didik yakni mempelajari materi pelajaran
dan berdiskusi untuk menyelesaikan masalah.

II.

Komponen Utama
Model

pembelajaran TAI

memiliki

delapan

komponen

(Suyitno, 2002:9). Kedelapan komponen tersebut adalah sebagai


berikut :
1. Placcement test
Untuk mengetahui kemampuan peserta didik dan sebagai
dasar timbangan pengelompokan, maka peserta didik dalam
tahap ini diberi tes yang berupa pretest atau bisa berupa hasil
test sebelumnya.
2. Team
Peserta didik belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang
beranggotakan

4-6 orang yang heterogen. Fungsi kelompok

adalah memastikan semua anggota kelompok ikut dan


memiliki kesempatan yang sama untuk sukses.
3

3. Teching group
Guru menjelaskan materi pokok secara klasikal pada peserta
didik yaitu dengan memperkenalkan konsep-konsep utama
sebelum mengerjakan tugas secara individu.

4. Student Creative
Sebelum peserta didik belajar pada kelompoknya, terlebih
dahulu masing-masing peserta didik berusaha membaca,
memahami meteri-materi pelajaran dan mengerjakan tugas
secara individu.
5. Team Study
Peserta didik diberikan suatu unit perangkat pembelajaran
secara individu, unit tersebut berisikan materi kemudian
peserta didik mengerjakan dan membahas unit-unit tersebut
dalam kelompok masing-masing.
6. Whole class unit
Pada tahap ini dilakukan diskusi kelas, setiap anggota
kelompok

mempresentasikan

hasil

kerja

kelompoknya.

Setelah diskusi setelah guru mengevaluasi terhadap jalannya


diskusi dan membenahi atau menyempurnakan jawaban
peserta didik. Di akhir diskusi guru meminta kepada peserta
didik untuk membuat kesimpulan.
7. Fact test
Guru memberikan tes untuk mengukur kemampuan peserta
didik setelah diberikan materi. Tes ini diberikan setelah akhir
pembelajaran.
8. Team scores and team recognition
Diakhir pembelajaran guru memberikan skor kelompok. Skor
ini didasarkan pada jumlah rata-rata dari nilai tes anggota
kelompok.

III.

Unsur Unsur dalam TAI


Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam
sebagai berikut:
a. Team (kelompok)
4

TAI adalah

Peserta didik dikelompokkan dalam kelompok-kelompok


yang terdiri dari 4 -6 orang peserta didik dengan kemampuan
yang berbeda.
b. Tes Penempatan
Peserta didik diberi pre tes di awal pertemuan, kemudian
peserta

didik

ditempatkan

sesuai

dengan

nilai

yang

didapatkan dalam tes, sehingga didapatkan anggota yang


heterogen (memiliki kemampuan berbeda) dalam kelompok.
c. Langkah-langkah Pembelajaran.
1. Guru menyiapkan materi bahan ajar yang akan
diselesaikan oleh kelompok peserta didik.
2. Guru memberikan pre-test kepada peserta didik atau
melihat rata-rata nilai harian peserta didik agar guru
mengetahui

kelemahan

siswa

pada

bidang

tertentu.

(Mengadopsi komponen Placement Test).


3. Guru memberikan materi secara singkat. (Mengadopsi
komponen Teaching Group).
4. Guru membentuk kelompok berdasarkan nilai ulangan
harian

peserta

didik,

setiap

kelompok

4-5

siswa.

(Mengadopsi komponen Teams).


5. Setiap kelompok mengerjakan tugas dari guru berupa LKS
yang telah dirancang sendiri sebelumnya, dan guru
memberikan

bantuan

secara

individual

bagi

yang

memerlukannya. Peserta didik terlebih dahulu diberikan


kesempatan untuk mengerjakan LKS secara individu, baru
setelah itu berdiskusi dengan kelompoknya. (Mengadopsi
komponen Team Study).
6. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya, saling
menanggapi

dan

menyempurnakan

materi

yang

dipresentasikan.
7. Guru memberikan test untuk dikerjakan secara individu.
(Mengadopsi komponen Fact Test).
8. Guru menetapkan kelompok terbaik sampai kelompok yang
kurang berhasil (jika ada) berdasarkan hasil koreksi.
5

(Mengadopsi

komponen

Team

Score

and

Team

Recognition).
9. Guru memberikan tes formatif sesuai dengan kompetensi
yang ditentukan.

IV.

Fase-Fase

FASE

Tingkah Laku Guru

Fase-1
Menyampaikan
tujuan
dan
memotivasi peserta
didik.
Fase-2
Menyajikan informasi.
Fase-3
Mengorganisasikan
peserta
didik
ke
dalam
kelompok
belajar.
Fase-4
Membimbing
kelompok bekerja dan
belajar.
Fase-5
Evaluasi.

Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang


ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan
memotivasi peserta didik belajar.

Fase-6
Memberikan
penghargaan

V.

Guru menyajikan informasi kepada peserta didik


lewat jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
Guru
menjelaskan
kepada
peserta
didik
bagaimana caranya membentuk kelompok belajar
dan membantu setiap kelompok agar melakukan
transisi secara efisien.
Guru membibing kelompok-kelompok belajar pada
saat mereka mengerjakan tugas mereka.
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi
yang
telah
dipelajari
atau
masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil belajarnya.
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik
upaya hasil belajar individu maupun kelompok.

Kelebihan dan Kekurangan

Adapun keuntungan pembelajaran tipe TAI adalah :


1. Peserta didik yang lemah dapat terbantu dalam
menyelesaikan masalahnya.
2. Peserta didik yang pandai dapat mengembangkan
kemampuan dan ketrampilannya.
3. Adanya tanggung jawab dalam kelompok dalam
menyelesaikan permasalahannya.
6

4. Peserta didik diajarkan bagaimana bekerjasama dalam


suatu kelompok.
Sedangkan kelemahan pembelajaran tipe TAI adalah :
1. Dibutuhkan

waktu

yang

lama

untuk

membuat

dan

mengembangkan perangkat pembelajaran.


2. Peserta didik yang lemah dimungkinkan bergantung pada
peserta didik yang pandai

BAB III
PENUTUP

I.

Kesimpulan
Model

pembelajaran

kooperatif

tipe

TAI

yang

dikembangkan oleh Robert Slavin: 1995 adalah salah satu model


pembelajaran yang menggunakan kelompok yang heterogen
yang saling bekerja sama dalam kelompok-kelompok mereka
untuk memecahkan masalah.
Model pembelajaran Kooperatif tipe TAI merupakan suatu
model kooperatif yang menitikberatkan pada proses belajar
dalam kelompok, proses belajar dalam kelompok membantu
siswa dalam menentukan dan membangun sendiri pemahaman
tentang materi pelajaran.
Penerapan model pembelajaran kooperatif
Accelarate

Instruction

(TAI)

menjadi

suatu

tipe

solusi

Team
dalam

perubahan suasana pembelajaran di kelas karena memberikan


suatu suasana yang berbeda, dan membuat pembelajaran akan
semakin lebih efisien.

Daftar Pustaka
Anggraini Anisa, 2002. Model of theaching, Jakarta: goodreads.
Seragi Sehatta, 2002.Penerapan model pembelajaran kooperatif, Riau;
universitas Riau.
https://docs.google.com
https://blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai