Oleh:
Ulpiana (A20221005)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Termodinamika memainkan peran penting dalam analisis sistem dan piranti yang ada
di dalamnya terjadi perpindahan formasi energi. Implikasi termodinamika bercakupan
jauh, dan penerapannya membentang ke seluruh kegiatan manusia. Bersamaan dengan
sejarah teknologi kita, perkembangan sains telah memperkaya kemampuan kita untuk
menanfaatkan energi dan menggunakan energi tersebut untuk kebutuhan masyarakat.
Kebanyakan kegiatan kita melibatkan perpindahan energi dan perubahan energi
Termodinamika merupakan ilmu tentang energi, yang secara membahas tentang
hubungan antara energi panas dengan kerja.2 Seperti telah diketahui bahwa energi di
dalam alam dapat terwujud dalam berbagai bentuk, selain energi panas dan kerja, yaitu
energi kimia, energi listrik, energi nuklir, energi gelombang elektromaknetik, energi akibat
gaya magnet, dan lain-lain. Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik
secara alami maupun hasil rekayasa teknologi. Selain itu energi di alam semesta bersifat
kekal, tidak dapat dibangkitkan atau dihilangkan, yang terjadi adalah perubahan energi
dari satu bentuk menjadi bentuk lain tanpa ada pengurangan atau penambahan. Prinsip ini
disebut sebagai prinsip konservasi atau kekekalan energi.
Alat elektronika dalam kehidupan sehari-hari yang menggunakan prinsip dari Hukum
Termodinamika salah satunya adalah dispenser. Dispenser adalah salah satu alat rumah
tangga yang menggunakan listrik untuk dapat memanaskan elemen pemanas dan
menjalankan mesin pendinginnya.Cara penggunaan dispenser ini sangatlah praktis yaitu
dengan menyediakan air yang sudah steril atau air yang sudah layak untuk diminum, air
panas maupun dingin segera bisa dinikmati, karena pada dasarnya dispenser hanya
dirancang untuk pemanas dan pendingin saja, tidak untuk memasak atau membuat es
seperti pada alat pemanas dan pendingin lainnya. Dispenser hanya menggunakan tabung
atau tangki tempat penampungan air yang akan dipanaskan dan didinginkan.
1.2.TUJUAN
Adapun tujuan dalam makalah ini yaitu, ‘untuk mengetahui penerapan termodinamika
dalam kehidupan sehari-hari’
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN
3
dimana T X ∂ ∂ adalah gradien suhu ke arah perpindahan panas antara dua tempat,
dan k adalah konduktivitas thermal zat
2) Perpindahan panas konveksi
Ilustrasi perpindahan panas konveksi diberikan pada Pelat logam panas
(bersuhu tinggi) akan mendingin lebih cepat bila ditaruh di dalam udara yang
mengalir dibandingkan bila ditempatkan di udara tenang. Kita katakan bahwa
panas dikonveksikan ke udara sekitar dan proses ini dinamakan perpindahan
panas secara konveksi. Contoh gerakan makroskopis dalam fluida, partikel
fluida dalam gerakannya memberikan panas yang dibawa. Laju perpindahan
panas didefinisikan sebagai :
dimana F adalah faktor pandang atau faktor bentuk interaksi antara dua
permukaan yang saling bertukar energinya, ε adalah emisivitas permukaan, σ0
adalah konstanta Stefan-Boltzman adalah sebagai berikut :
4
2.2. PEMBAHASAN
Ada beberapa alat pada kehidupan sehari-hari yang menggunakan konsep
termodinamika antara lain sebagai berikut :
1. Dispenser
Dispenser merupakan perabot rumah tangga yang memakai listrik untuk
memanaskan elemen pemanas dan mengoperasikan. Dispenser atau pemanas air juga
merupakan perangkat elektronik yang juga menggunakan pemanas dan kompresor untuk
komponen utamanya (Singgeta, 2019). Fungsi heater adalah untuk memanaskan air di
dalam tangki yang biasanya berkapasitas 200 hingga 300 watt (Harahap, 2021).
Dispenser juga dapat mendinginkan air dengan menggunakan alat pendingin seperti
kompresor pendingin. Kedua komponen tersebut saling berkesinambungan satu sama
lain dalam menjalankan serta memaksimalkan fungsi dari sistem kerja dispenser. Pada
dispenser juga terdapat komponen pendukung yang ikut bekerja di dalamnya. Komponen
tersebut berupa komponen dalam pada dispenser (Noor, 2017). Gambar 1 menunjukkan
gambar komponen-komponen dispenser.
Alur dari sistem kerja dispenser adalah untuk menyediakan air steril atau air
minum, seperti air yang dikemas dalam galon. Air mengalir melalui dispenser dan
kemudian diolah sehingga menyebabkan perubahan suhu, baik dingin maupun panas.
Proses pemanasan terjadi ketika air memasuki tabung heater. Tabung pemanas pada
dispenser terbentuk dari logam-logam yang dikelilingi elemen pemanas, maka air akan
mengalir dari tampungan yang mengarah pada sensor temperatur yang berada pada
tangki tinggi dan kemudian air yang temperaturnya lebih rendah akan menyerapnya,
5
kemudian setelah itu temperatur air yang berada pada tabung pemanas mencapai
temparatur tinggi maka sensor suhu akan memutus arus listrik yang berada dalam
elemen-elemen pemanas. Lampu yang bertindak sebagai petunjuk pemanas bagi elemen
pemanas yang seharusnya menyala menjadi mati atau redup (Darmawan, 2020).
Tabung dispenser dilengkapi dengan elemen pemanas (heater) dan sensor suhu
(thermostat) yang bekerja dengan membatasi kerja pemanas agar tidak mengalami kerja
konstan atau terus menerus karena dapat menghasilkan suhu air yang berlebihan, hal ini
terjadi karena heater bekerja terlalu keras dan heater akan rusak (Megido, 2016). Hal ini
dapat dicegah dengan memasang termostat untuk membuat suhu lebih teratur. Pada saat
temperatur air dipanaskan pada temperatur tertentu dan melebihi dari temperature kerja
sensor thermostat akan bekerja serta memutus aliran yang mengaliri heater (Megido,
2016). Heater akan menghentikan proses kerja dan memperoleh temperatur air tetap
sesuai kebutuhan, lampu indikator yang semula berwarna merah akan menjadi kuning.
Heater tersebut melakukan proses kerja kembali seiring dengan temperatur air dalam
tabung pada heater sensornya dirangkai secara seri dan hal ini membuat fungsi kerja dari
sensor mirip dengan saklar.
Pada pendingin dispenser dibedakan menjadi dua yaitu fan (kipas DC) dan
refrigran (kulkas). Pada metode fan bekerja dengan cara menyerap air yang bersuhu
tinggi seperti yang ada di dalam tabung. Selain menyerap panas panas, fan akan
meniupkan udara sehingga tabung pendingin terisi air pendingin. Fan biasanya
memiliki kapasitas 12VDC, arus listrik sekitar 5 Amps dan kapasitas sekitar 50W
hingga 80W (Arifin, 2017). Pada metode refrigran menggunakan 2 komponen, yaitu
kompresor dan evaporator (Harahap, 2021). Sistem kerja dari metode ini yaitu dengan
menempatkan evaporator pada tangki di bawah tangki air utama sehingga air di sekitar
evaporator berubah menjadi dingin.
2. Generator Termoeletrik
Generator termoelektrik adalah sebuah alat yang dapat digunakan sebagai
pembangkit tegangan listrik dengan memanfaatkan konduktivitas atau daya hantar
panas dari sebuah lempeng logam. Termolektrik merupakan konversi langsung dari
energi panas menjadi energi listrik. Termoelektrik didasarkan pada sebuah efek yang
disebut efek Seebeck, yang pertama kali ditemukan pada tahun 1821 oleh Thomas
Johann Seebeck. Prinsip kerja dari efek Seebeck yang bekerja pada pembangkit
termoelektrik adalah jika ada dua buah material atau lempeng logam yang tersambung
berada pada lingkungan dengan suhu yang berbeda maka di dalam material atau
lempeng logam tersebut akan mengalir arus listrik. Teknologi termoelektrik relatif lebih
ramah lingkungan, tahan lama dan bisa digunakan dalam skala yang besar.
Termoelektrik itu sendiri umumnya menggunakan bahan yang bersifat semikonduktor
atau dengan kata lain menggunakan solid-state technology. Adapun struktur dari
termoelektrik dapat dilihat pada Gambar 6. Pada Gambar tersebut ditunjukkan struktur
termoelektrik yang terdiri dari suatu susunan elemen tipe-P, yakni material yang
kekurangan elektron, dan terdiri juga dari susunan elemen tipe-N, yakni material yang
kelebihan elektron. Panas masuk pada salah satu sisi dan dibuang dari sisi lainnya.
Transfer panas tersebut menghasilkan suatu tegangan yang melewati sambungan
termoelektrik dan besarnya tegangan listrik yang dihasilkan sebanding dengan gradien
suhu. Dapat disimpulkan apabila batang logam dipanaskan dan didinginkan pada 2 buah
kutub logam, elektron pada sisi panas logam akan bergerak aktif dan memiliki
6
kecepatan aliran yang lebih tinggi dibandingkan dengan sisi dingin logam. Dengan
kecepatan yang lebih tinggi, maka elektron dari sisi panas akan mengalami difusi ke
sisi dingin dan menyebabkan timbulnya medan listrik pada logam atau material
tersebut. Elemen termolektrik yang terdiri dari semikonduktor tipe-P dan tipe-N yang
dihubungkan dalam sebuah rangkain tertutup yang terdapat pada beban. Maka
perbedaan suhu yang ada pada tiap junction dan tiap semikonduktor tersebut akan
menyebabkan perpindahan elektron dari sisi panas menuju sisi dingin. Proses ini
diilustrasikan pada Gambar 7.
Dengan adanya perbedaan suhu pada kedua titik junction maka akan ada beda potensial
di antara kedua titik tersebut, yang dapat ditentukan dengan
dimana SAB adalah koefisien Seebeck dengan T1<T2 Umumnya, ada beberapa
material atau bahan dari generator termoelektrik yang sudah diproduksi antara lain
silicon germanium, lead telluride dan bismuth telluride. Ketiga bahan ini
diklasifikasikan menurut suhu kerjanya. Bahan silikon germanium memiliki suhu kerja
yang paling tinggi diantara bahan generator termoelektrik lainnya. Material ini bisa
menyerap panas dalam suhu 750°C sampai dengan 1000°C rotor. Bahan ini dapat
menyerap beda potensial yang paling tinggi dari material termolektrik yang
lainnya.Adapun material lead telluride merupakan material generator termoelektrik
yang bekerja pada suhu menengah. Pada material ini suhu kerja rentang antara 400° C
sampai dengan 650°C. Namun pada umumnya bahan generator termoelektrik yang
digunakan adalah material jenis bismuth telluride. Material ini bekerja pada suhu
rendah dengan rentang suhu kerja hingga 350°C. Material ini umumnya dipakai untuk
elemen pendingin pada aplikasi pendingin, atau kombinasi pendingin dan pemanasan
dengan adanya perbedaan suhu yang mengakibatkan timbulnya energi listrik.
3. Mesin Refregerasi (prinsip AC)
Mesin refrigerasi atau mesin pendingin merupakan sebuah mesin yang secara
termodinamika dapat memindahkan energi dari area bertemperatur rendah (media yang
akan didinginkan) ke area bertemperatur tinggi (temperatur sekitar atau temperatur
lingkungan) dengan bantuan energi masukan berupa kerja kompresor. Kebanyakan
mesin refrigerasi untuk keperluan penyejuk ruangan beroperasi menggunakan siklus
refrigerasi kompesi uap (SKU). Penamaan mesin refrigerasi tergantung pada tujuan
penggunaannya. Mesin refrigerasi yang digunakan untuk tujuan pendinginan atau
penyejuk ruangan dinamakan mesin refrigerasi atau mesin pendingin (refrigerator
machine), sedangkan mesin pendingin yang digunakan untuk tujuan pemanasan sebagai
pemanas air atau pemanas ruangan dinamakan mesin pompa kalor (heat pump). Mesin
7
pendingin yang digunakan baik untuk tujuan pendinginan dan untuk tujuan pemanasan
secara bersamaan dinamakan mesin refrigerasi hibrida (hybrid refrigeration machine).
Untuk menjaga keseimbangan termodimanika agar proses pendingingan dan
pemanasan berlangsung dengan baik pada mesin refrigerasi hibrida, maka sebagai
panas tersebut harus dibuang ke lingkungan sekitar (Cengel, 2011, Stoecker, 1996,
Aziz, 2005, Ambarita, 2001).
Penggunaan mesin refrigerasi sebagai pengkondisian udara ruangan untuk
gedung atau bangunan yang berukuran kecil sampai sedang umumnya menggunakan
mesin refrigerasi jenis terpisah (AC split) dengan kapasitas pendinginan yang tidak
terlalu besar. Sedangkan penggunaan mesin refrigerasi sebagai pengkondisian udara
untuk gedung atau bangunan berukuran sedang dan besar biasanya menggunakan mesin
refrigerasi jenis terpusat (AC central) yang memiliki kapasitas pendinginan yang cukup
besar. Pada umumnya baik mesin refrigerasi dengan kapasitas pendinginan kecil,
sedang maupun besar kalor yang dibuang di sisi kondensor yang bertemperatur tinggi,
biasanya dibiarkan terbuang percuma. Kalor ini bisa dimanfaatkan untuk pemanas air
secara bersamaan pada saat proses penyerapan kalor untuk menciptakan kenyaman
ruangan yang dihuni, sehingga didapat air panas secara gratis tanpa perlu lagi
menggunakan elemen pemanas listrik untuk memanaskan air. Pemanfaatan kalor buang
di kondensor ini akan menghemat penggunaan energi listrik untuk keperluan air panas.
Penggunaan mesin refrigerasi hibrida di daerah tropis seperti Indonesia berpotensi
tinggi untuk dikembangkan. Saat ini penggunaan refrigerasi hibrida di Indonesia masih
sangat sedikit, umumnya mesin refrigerasi hibrida tersebut digunakan sebagai
pendingin ruangan dan juga sebagai pemanas air, sehingga potensi pemanfaatan mesin
refrigerasi hibrida untuk pemanas air perlu diketahui. Potensi penggunaan mesin
refrigerasi sebagai pendingin ruangan sekaligus sebagai pemanas air untuk diterapkan
di hotel sangat besar, mengingat intensitas penggunaan air panas yang cukup tinggi di
perhotelan.
Mesin pengkondisian udara yang beroperasi dengan SKU menggunakan
refrigeran sebagai zat pendingin yang akan membawa kalor dari daerah bertemperatur
rendah ke daerah bertemperatur tinggi. Mesin refrigerasi yang menggunakan SKU
memiliki empat komponen utama. Komponen pertama adalah kompresor yang akan
mengkompresikan gas refrigeran bertemperatur dan bertekanan rendah sehingga
menjadi gas refrigeran yang bertemperatur dan bertekanan tinggi. Kemudian gas ini
akan dikondensasikan sehingga fasanya berubah menjadi cairan refrigeran
bertemperatur dan bertekanan tinggi di dalam komponen kedua yaitu kondensor.
Kondensor akan melepaskan kalor ke lingkungan, dimana kalor ini berasal dari kalor
yang diserap atau diambil di evaporator (ruangan yang akan didinginkan) pada
temperatur dan tekanan rendah. Cairan refrigeran ini selanjutnya akan memasuki
komponen ketiga yaitu katup ekspansi sehingga tekanan dan temperaturnya turun. Dari
katup ekspansi cairan ini akan memasuki komponen keempat disebut evaporator,
dimana cairan refrigeran bertemperatur dan bertekanan rendah ini akan berubah fasa
menjadi uap atau gas karena mengambil atau menyerap kalor dari lingkungan/ruangan
sekitar evaporator yang bertemperatur lebih tinggi. Gas refrigeran ini kemudian akan
dihisap memasuki kompresor sehingga tekanan dan temperatur naik dan selanjutnya
memasuki kondensor, proses ini akan berulang dalam suatu siklus, sehingga temperatur
ruangan yang dikondisikan akan tercapai setelah pengoperasian selama waktu tertentu
8
(Cengel, 2011, Stoecker, 1996). Besarnya kalor yang dibuang atau dilepaskan di
kondensor secara termodinamika merupakan jumlah dari kerja kompresor yang
diberikan ditambah kalor yang diserap atau diambil oleh evaporator dari ruangan yang
udaranya dikondisikan pada kondisi nyaman (comfortable room). Kalor yang dibuang
di kondensor ini pada umumnya dibiarkan terbuang begitu saja tanpa dimanfaatkan.
Kalor buangan kondensor inilah yang dapat dimanfaatkan secara gratis untuk
kebutuhan pemanas air atau udara untuk berbagai keperluan, sehingga terjadi
penghematan energi.
Pemanfaatan panas buang kondensor untuk keperluan pemanasan air telah
dilaporkan oleh banyak peneliti (Jie Ji, Tin-tai Chow, Gang Pei, Jun Dong, Wei He,
2003, Fei Liu, Hui Huang, Yingjiang Ma, dan Rong Zhuang, 2008, Jie Ji, Gang Pei,
Tin-Tai Chow, Wei He, Aifeng Zhang, Jun Dong, dan Hua Yi, 2005, Jie Jia, dan W.L.
Lee, 2014, Yilmaz, Mehmet, 2003, Rahman, M. M., Wai Meng, Chin. dan Ng, Adrian,
2007, U. Kongre, U. V. Chiddarwar, A. Dhumatkar , R. P. C. dan Ari S, A.B., 2013).
Penggunaan AC yang juga berfungsi sebagai pemanas air akan memberikan kinerja
yang lebih baik, karena adanya penghematan energi untuk keperluan air panas. Rahmat
Iman Mainil dan Afdhal Kurniawan Mainil, 2011, melaporkan bahwa pemanfaatan
panas buang chiller untuk kebutuhan air panas di hotel dapat memanaskan air hingga
temperatur 56°C dalam waktu 67 menit dengan syarat pemanasan dilakukan secara
kontinu dengan potensi penghematan energi listrik untuk pemanasan air hingga 90%. I
Made Rasta, 2009 telah meneliti pemanfaatan energi panas terbuang pada kondensor
AC sentral jenis water chiller untuk pemanas air hemat energi. Temperatur air panas
maksimum yang bisa dicapai adalah 34o C - 47,5 o C dalam waktu 10 menit – 150
menit dengan laju aliran air 0,5 liter/menit – 2,5 liter/menit. Kapasitas kalor yang
dibuang di kondensor dari sebuah mesin refrigerasi dengan SKU, bergantung pada
kapasitas pendinginan mesin di evaporator. Kalor yang dibuang di kondensor makin
besar jika kapasitas pendinginan mesin di evaporator juga besar, artinya potensi
pemanfaatan kalor buang tersebut sebagai pengematan energi untuk keperluan
pemanasan air juga semakin besar pula. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
potensi energi (kalor) yang dibuang di kondensor dari AC sentral yang dapat
dimanfaatkan untuk keperluan pemanasan air di perhotelan.
9
BAB III
KESIMPULAN
3.1. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa penerapan hukum
termodinamika pada kehidupan sehari-hari yaitu menggunakan prinsip hukum 1
termodinamika yang menyatakan “Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan,
tetapi hanya dapat diubah bentuknya’’. Selain hukum 1 termodinamika ada juga perpindahan
panas yang digunakan yaitu merupakan ilmu yang memprediksi energi yang terjadi karena
perbedaan suhu antara benda atau bahan Energi yang berpindah adalah panas (kalor).
Perpindahan panas di bagi atas 3 yaitu perpindahan panas konduksi, perpindahan panas
konveksi dan perpindahan panas konveksi. Selain itu juga alat sehari-hari yang menggunakan
hukum termodinamika dalam pembuatannya antara lain ; dispenser, generator termoelektrik,
dan mesin refregenerasi (AC).
10
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, S., & Sari, S. P. (2013). Generator Mini dengan Prinsip Termoelektrik dari Uap Panas
Kondensor pada Sistem Pendingin. Jurnal Rekayasa Elektrika, 10(4), 180-185
Aziz, A., Harianto, J., & Mainil, A. K. (2015). Potensi pemanfaatan energi panas terbuang pada
kondensor AC sentral untuk pemanas air hemat energi. Jurnal Mekanikal, 6(2), 569-
576.
Benny, B., Nugraha, B., Ramadhany, D. A., & Abidulloh, I. F. (2015). “Smart Dispenser”
Dispenser Pintar Dengan Pengontrol Suhu Dan Penghemat Energi. Jurnal Poli-
Teknologi, 14(2).
Fatiatun, F., Pratiwi, A. D., Wirdati, A. C., & Avifatun, N. (2022). PENERAPAN
TERMODINAMIKA HEATING DAN COLLING PADA DISPENSER. Jurnal
Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ, 9(2), 146-150.
Harahap, P., & Adam, M. (2021). Efisiensi Daya Listrik Pada Dispenser Dengan Jenis Merk
Yang Berbeda Menggunakan Inverator. RESISTOR (Elektronika Kendali
Telekomunikasi Tenaga Listrik Komputer), 4(1), 37-42.
11
LAMPIRAN
12
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ, Vol. 9 No. 2, 146 - 150
ISSN(print): 2354-869X | ISSN(online): 2614-3763
146
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ, Vol. 9 No. 2, 146 - 150
ISSN(print): 2354-869X | ISSN(online): 2614-3763
147
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ, Vol. 9 No. 2, 146 - 150
ISSN(print): 2354-869X | ISSN(online): 2614-3763
149
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ, Vol. 9 No. 2, 146 - 150
ISSN(print): 2354-869X | ISSN(online): 2614-3763
150
180 Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 10, No. 4, Oktober 2013
2,3
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma
Jalan TB Simatupang Kav. 38, Jakarta 12540
e-mail: ryan.aggo@yahoo.com
Abstrak—Dalam kehidupan sehari-hari sering ditemukan sistem pendingin ruangan terpusat (AC Central) pada
gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan. AC central melepaskan panas yang terkandung dalam refrigerant ke
udara dengan bantuan kipas (motor fan). Untuk melepaskan panas lebih cepat, pipa kondensor berliku dirancang
dan dilengkapi dengan sirip. Panas yang dilepaskan dari kondensor dibuang ke udara. Hal ini dapat menyebabkan
pemanasan global jika sistem pendingin ruangan terpusat digunakan dalam jumlah besar. Di sisi lain, teknologi
termoelektrik yang mengubah energi panas langsung menjadi energi listrik merupakan salah satu sumber energi
alternatif utama. Berdasarkan hal itu, pada makalah ini dirancang suatu sistem (pembangkit) listrik sederhana
dengan memanfaatkan energi limbah panas dari kondensor dengan metode termoelektrik. Berdasarkan hasil
percobaan, dengan suhu rata-rata 34°C, dihasilkan tegangan 3.14 Volt dan daya sebesar 0.16 Watt.
Abstract—In daily life, it is often found that office buildings and shopping centers use air conditioning system (AC
Central) for room cooling. The refrigerant in the cooling system releases the heat into the air with the help of the
motor fan. In order to release the heat faster, the condenser pipe winding is designed and equipped with fins. The
heat released from the condenser will be discharged to the air. This will lead to global warming if large numbers of
air conditioning system are used. In this case, thermoelectric technology is a main alternative solution that can be
implemented. Thermoelectric converts heat energy directly into electrical energy. Therefore, in this paper, we design
a simple power system by utilizing waste heat energy from a condensor based on thermoelectric method. Based on
the result of the experiment, an average temperature of 34°C results in voltage of 3.14 Volts and power of 0.16 Watts.
jika dimasukkan konstanta proporsionalitas atau tetapan dimana F adalah faktor pandang atau faktor bentuk
kesebandingan, diperoleh: interaksi antara dua permukaan yang saling bertukar
energinya, ε adalah emisivitas permukaan, σ0 adalah
∂T konstanta Stefan-Boltzman (5.67x10-8 W/m2.K4).
qcond = −k . Acond . , (2)
∂X
E. Termoelektrik
dimana ∂T adalah gradien suhu ke arah perpindahan
∂X
panas antara dua tempat, dan k adalah konduktivitas Generator termoelektrik adalah sebuah alat yang dapat
thermal zat. digunakan sebagai pembangkit tegangan listrik dengan
memanfaatkan konduktivitas atau daya hantar panas
2. Perpindahan panas konveksi dari sebuah lempeng logam. Termolektrik merupakan
Ilustrasi perpindahan panas konveksi diberikan pada konversi langsung dari energi panas menjadi energi listrik.
Gambar 5. Pelat logam panas (bersuhu tinggi) akan Termoelektrik didasarkan pada sebuah efek yang disebut
mendingin lebih cepat bila ditaruh di dalam udara yang efek Seebeck, yang pertama kali ditemukan pada tahun
mengalir dibandingkan bila ditempatkan di udara tenang. 1821 oleh Thomas Johann Seebeck. Prinsip kerja dari efek
Kita katakan bahwa panas dikonveksikan ke udara sekitar Seebeck yang bekerja pada pembangkit termoelektrik
dan proses ini dinamakan perpindahan panas secara adalah jika ada dua buah material atau lempeng logam
konveksi. Contoh gerakan makroskopis dalam fluida, yang tersambung berada pada lingkungan dengan suhu
partikel fluida dalam gerakannya memberikan panas yang yang berbeda maka di dalam material atau lempeng
dibawa. Laju perpindahan panas didefinisikan sebagai: logam tersebut akan mengalir arus listrik. Teknologi
termoelektrik relatif lebih ramah lingkungan, tahan lama
q = h. A(Td − T f ), (3)
dan bisa digunakan dalam skala yang besar [4].
Termoelektrik itu sendiri umumnya menggunakan
dimana h adalah koefisien proses konveksi (W/m2 oC), A bahan yang bersifat semikonduktor atau dengan kata lain
adalah luas permukaan perpindahan panas (m2), Td adalah menggunakan solid-state technology. Adapun struktur dari
suhu dingin (oC) dan Tf adalah suhu fluida (oC). termoelektrik dapat dilihat pada Gambar 6. Pada Gambar
tersebut ditunjukkan struktur termoelektrik yang terdiri
3. Perpindahan panas radiasi dari suatu susunan elemen tipe-P, yakni material yang
Perpindahan panas dari benda dengan suhu tinggi ke kekurangan elektron, dan terdiri juga dari susunan elemen
benda dengan suhu lebih rendah bila benda dipisahkan tipe-N, yakni material yang kelebihan elektron. Panas
dalam ruang (bisa ruang hampa) berkat fenomena analogi masuk pada salah satu sisi dan dibuang dari sisi lainnya.
pancaran sinar dan gelombang elektromagnetik (radiasi Transfer panas tersebut menghasilkan suatu tegangan yang
matahari). melewati sambungan termoelektrik dan besarnya tegangan
Hukum Stefan-Boltzmann (untuk benda hitam) adalah listrik yang dihasilkan sebanding dengan gradien suhu.
hukum dasar untuk perpindahan radiasi, didefinisikan Dapat disimpulkan apabila batang logam dipanaskan
seperti Persamaan (4), dan didinginkan pada 2 buah kutub logam, elektron
pada sisi panas logam akan bergerak aktif dan memiliki
q = σ AT 4 (4) kecepatan aliran yang lebih tinggi dibandingkan dengan
sisi dingin logam. Dengan kecepatan yang lebih tinggi,
dimana σ adalah konstanta Stefan-Boltzmann, 5.67x10-8 maka elektron dari sisi panas akan mengalami difusi ke
(W/m2 K4), luas permukaan dinyatakan dengan A (m2), dan sisi dingin dan menyebabkan timbulnya medan listrik
suhu permukaan T (K). pada logam atau material tersebut. Elemen termolektrik
Proses pertukaran radiasi netto antara dua permukaan yang terdiri dari semikonduktor tipe-P dan tipe-N yang
berbanding lurus dengan perbedaan suhu absolut pangkat
empat dan faktor pandang antara dua permukaan dan
emisivitas masing-masing permukaan, artinya:
q pertukaran netto
≈ F ..ε .σ 0 . (T14 − T24 ) (5)
Arad
Keywords: potential, Central Air Conditioning, refrigeration machine, water heater, condenser
PENDAHULUAN
569
Jurnal Mekanikal, Vol. 6 No. 2: Juli 2015: 569-576 ISSN 2086 - 3403
570
Jurnal Mekanikal, Vol. 6 No. 2: Juli 2015: 569-576 ISSN 2086 - 3403
571
Jurnal Mekanikal, Vol. 6 No. 2: Juli 2015: 569-576 ISSN 2086 - 3403
Kapasistas Pendinginan
wk = h2 – h1 (kJ/kg) (2)
572
Jurnal Mekanikal, Vol. 6 No. 2: Juli 2015: 569-576 ISSN 2086 - 3403
dimana h3 adalah entalphi refrigeran dimana mair adalah Laju aliran massa
yang keluar kondensor air (kg/menit), Cair adalah kapasitas
panas jenis air (kJ/kg ºK), t1 & t2
adalah temperatur air masuk dan
Koefisien Prestasi (COP) keluar evaporator ( ºC ), mref
adalah laju aliran massa
COP (Coefficient of Performance) refrigeran (kg/menit), h1 dan h4 adalah
atau koefisien prestasi dipergunakan entalpi refrigeran keluar dan masuk
untuk menyatakan kinerja dari siklus evaporator (kJ/kg)
refrigerasi, yaitu perbandingan antara
kapasitas pendinginan (QL) terhadap
kerja kompresi (wk) (Arora C.P., 2001) Daya yang dibuang di kondensor
mref.(h2–h3) = mud. Cpud .(t2- t1) (6) Data tekanan pada Modular
Chiller yang didapatkan pada penelitian
dimana mref adalah laju aliran ini adalah sebagai berikut:
refrigeran (kg/menit), mud adalah laju Pada Modul 1
aliran massa udara (kg/menit), Cpud Tekanan kondensasi = 220 psig
adalah kapasitas panas jenis Tekanan evaporasi =75 psig
udara pada tekanan tetap (kJ/kg K), Pada Modul 3 dan Modul 5 (rata-
kemudian t1 dan t2 masing-masing rata)
adalah temperatur udara masuk dan Tekanan kondensasi = 216 psig
keluar kondensor (ºC). Tekanan evaporasi = 78 psig
573
Jurnal Mekanikal, Vol. 6 No. 2: Juli 2015: 569-576 ISSN 2086 - 3403
574
Jurnal Mekanikal, Vol. 6 No. 2: Juli 2015: 569-576 ISSN 2086 - 3403
575
Jurnal Mekanikal, Vol. 6 No. 2: Juli 2015: 569-576 ISSN 2086 - 3403
Kongre, U. V. Chiddarwar, A.
Dhumatkar , R. P. C. dan Ari S,
A.B., 2013, 'Testing and
Performance Analysis on Air
Conditioner cum Water Dispenser',
International Journal of
Engineering Trends and
Technology, vol 4, pp. 772-775.
Liu, Fei., Huang, Hui., Ma, Yingjiang.,
dan Zhuang, Rong., 2008,
'Research on The Air Conditioning
Water Heater System',
International Refrigeration and Air
Conditioning Conference, Purdue
University, paper 893.
Mainil, Rahmat Iman., dan Mainil Afdhal
Kurniawan., 2011, 'Simulasi
Pemanfaatan Panas Buang Chiller
untuk Kebutuhan Air Panas di
Perhotelan', Jurnal Teknik Mesin,
vol. 8, no. 2, pp. 94-103.
Rahman, M. M., Wai Meng, Chin., dan
Ng, Adrian., 2007, 'Air Conditioning
and Water Heating-An
Environmental Friendly and Cost
Effective Way of Waste Heat
Recovery', Journal of Engineering
Education, vol 31, pp. 38-46.
Rasta, I Made., 2009, 'Pemanfaatan
Energi Panas Terbuang pada
Kondensor AC Sentral Jenis Water
Chiller untuk Pemanas Air Hemat
Energi', Jurnal Ilmiah Teknik Mesin
CakraM, vol. 3 no. 2, pp.114-120.
Stoecker, F. Wilbert., 1996. Refrigerasi
dan Pengkondisian Udara, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Yilmaz, Mehmet., 2003, 'Performance
Analysis of a Vapor Compression
Heat Pump Using Zeotropic
Refrigerant Mixtures', Energy
Conversion and Management, vol
44, pp. 267-282.
576
POLITEKNOLOGI VOL. 14 No. 2 MEI 2015
Abstract
Dispenser is a device that can provide clean water in the hot , cold , and normal temperature. The water
temperature in the heater and cooler dispenser has been specified , and the unknown magnitude of the
temperature , but it also does not dispensing temperature can be set according to what we want. In this design
the Smart Dispenser will be made where the temperature can be regulated . The water temperature will be
read by thermal sensor with the type of RTD PT - 100 which output is converted to a voltage and then fed into
the ADC of microcontroller atmega 16 , so that the temperature can be determined and set using the keypad as
required and will be displayed through a 2x16 LCD . Smart Dispenser is also fitted with a scheduling system
using IC DS1307 RTC that will arrange work schedule dispenser in accordance with typical office hours , that
strat from Monday to Friday from 06.00 to 19.00 . When it is in outside of the scheduled time , the system will
automatically shut off , this addition also equipped Dispenser PIR sensors are used to detect human body
movement around the dispenser . When the PIR sensor has detected , then the heating and cooling systems
work automatically for 30 minutes and the water temperature setting corresponds to the setting of the last
before the system died . Keywords : Dispenser , Automatic Faucet , DS1307 RTC , PIR Sensor , PT100 RTD
Sensor
Keywords : Dispenser, Automatic Tap, RTC DS1307, PIR Sensor, RTD PT100 Sensor
Abstrak
Dispenser merupakan alat yang dapat menyediakan air bersih dalam suhu panas, dingin, dan normal. Suhu
air pada pemanas dan pendingin dispenser sudah tertentu,dan tidak diketahui besarannya suhu tersebut,selain
itu suhu dispenser juga tidak dapat diatur sesuai yang kita inginkan. Pada rancang bangun ini akan dibuat
Smart Dispenser yang suhunya dapat diatur. Suhu air akan dibaca oleh sensorsuhu dengan jenis RTD PT-100
yang keluarannya akan diubah menjadi tegangan dan selanjutnya dimasukan ke ADC mikrokontroler atmega
16,sehingga suhunya dapat diketahui dan diatur menggunakan keypad sesuai kebutuhan serta akan
ditampilkan melalui LCD 2x16. Smart Dispenser juga dilengkapi dengan sistem penjadwalan menggunakan
IC RTC DS1307 yang akan mengatur jadwal kerja dispenser sesuai dengan jam kerja kantor pada umumnya,
yaitu mulai dari hari Senin sampai Jumat dari pukul 06.00 sampai 19.00. Ketika diluar waktu yang telah
dijadwalkan maka sistem akan secara otomatis mati,Selain itu Dispenser ini dilengkapi pula sensor PIR yang
berfungsi untuk mendeteksi adanya gerakan tubuh manusia di sekitar dispenser. Ketika sensor PIR telah
mendeteksi, maka sistem pada pemanas dan pendingin langsung bekerja secara otomatis selama 30 menit dan
pengaturan suhu air sesuai dengan pengaturan yang terakhir sebelum sistem mati.
Kata Kunci : Dispenser, Kran otomatis, RTC DS1307, Sensor PIR, Sensor RTD PT100
Mikrokontroler ATMega16
AVR merupakan seri mikrokontroler Gambar 5. Rangkaian penguat (a)
CMOS 8-bit buatan Atmel, berbasis inverting, (b) non-inverting
arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Penguat LM358 mempunyai 2 rangkaian
Computer).Hampir semua instruksi penguatan (gambar 2.6).Amplifier ini
dieksekusi dalam satu siklus clock. AVR mempunyai beberapa keuntungan diatas
mempunyai 32 register general-purpose, tipe amplifier standar dalam mode single
timer/counter fleksibel dengan mode supply.Dapat beroperasi pada voltase
compare, interrupt internal dan eksternal, daya dan 3V sampai 32V. Mode masukan
serial UART, programmable watchdog daya (supply) ini termasuk negative
timer, dan mode power saving, ADC dan supply, dengan demikian menghilangkan
PWM internal. AVR juga mempunyai In- eksternal bias dari komponen pada banyak
System Programmable Flash on-chip aplikasi. Cakupan voltase keluaran juga
yang mengijinkan memori program untuk meliputi voltase negatif (negative supply).
diprogram ulang dalam sistem
menggunakan hubungan serial SPI.
ATMega16. ATMega16 mempunyai
throughput mendekati 1 MIPS/MHz
membuat disainer sistem untuk
Benny dkk, "Smart Dispenser" Dispernser Pintar...
Keypad 4x4
Keypad 4x4 adalah tombol-tombol yang
disusun secara maktriks (baris x kolom) Gambar 8. LCD 16x2
sehingga dapat mengurangi penggunaan
pin input. Sebagai contoh, Keypad IC RTC DS1307
Matriks 4×4 cukup menggunakan 8 pin RTC(Real Time Clock) adalah jenis
untuk 16 tombol. Hal tersebut pewaktu yang bekerja berdasarkan waktu
dimungkinkan karena rangkaian tombol yang sebenarnya atau dengan kata lain
disusun secara horizontal membentuk berdasarkan waktu yang ada pada jam
baris dan secara vertikal membentuk kita. RTC yang digunakan dalam project
kolom seperti pada gambar 8. ini adalah RTC DS1307 dengan
antarmuka I2C (Inter Integrated Circuit).
Modul RTC DS1307 yang digunakan
dalam alat ini mampu menampilkan detik,
menit, jam, hari, tanggal, bulan serta
tahun yang akurasinya sampai tahun
2100. Sehingga RTC ini sangat tept
digunakan untuk penjadwalan waktu kerja
Gambar 7. Konfigurasi Tombol Keypad Smart Dispenser.
RTC ini menyediakan pin battery-backup
LCD (Liquid Crystal Display) untuk dihubungkan pada baterai lithium
Pada dasarnya jenis modul LCD dari segi 3V atau sumber energi lain sehingga
fungsinya dibagi menjadi dua, yaitu ketika supply energi utama (VCC dan
modul karakter dan modul grafik.Sesuai GND) mati, battery-backup mengambil
dengan namanya, modul karakter alih supply energi pada RTC dan timer
berfungsi untuk menampilkan sejumlah tetapberjalan sebagaimana mestinya. RTC
karakter yang telah di program.Jenis hanya mengkonsumsi arus kurang dari
karakter yang biasa digunakan yaitu 500nA sehingga dengan baterai 3V
karakter alphanumeric (mencakup lithium 48mAh battery-backup tersebut
alphabet a-z dan numeric 0-9). Sedangkan mampu bertahan hingga 11
modul LCD grafik digunakan untuk tahun.Pengaksesan alamat perangkat dan
menampilkan grafik.Karakter yang register timekeeper pada RTC ini melalui
ditampilkan pada modul karakter dibentuk antar muka I2C dengan format seperti
dengan format dot matrik 5x7. Setiap gambar berikut.
bagian dot matrik tersebut disusun dalam
bentuk baris dan kolom.Jenis modul LCD
yang sangat banyak dijumpai adalah LCD
2x16, artinya pada modul tersebut
terdapat susunan dot matrik yang terdiri
dari 2 baris dan 16 kolom. Sehingga
modul tersebut dapat menampilkan 2x16 Gambar 9. Penulisan data pada RTC
karakter LCD berfungsi menampilkan (slave receive mode)
suatu nilai hasil sensor, menampilkan teks
POLITEKNOLOGI VOL. 14 No. 2 MEI 2015
Relay PT 100-1
LCD
Relay alat elektromagnetik yang bila PIR 2x16
Pengaturan
Pengaturan Waktu dan
Waktu dan PIR menyala pada hari
Suhu
Suhu Senin – Jumat pukul
menggunakan
19.00 – 06.00. dan
Keypad
hari Sabtu – Minggu
24 jam
PIR standby
User
Selesai User mengatur
memberikan Tidak
Waktu melalui
nilai suhu
Keypad
melalui keypad
pada
waktunya
EEPROM Ya
Memanggil
Tampilkan di Tampilkan di
jadwal kerja utama dispenser pada hari RTD PT-100 RTD PT-100
Pendingin dan
Pemanas tidak
menyala
Membaca Membaca
dan dan
ABSTRAK
Dispenser adalah salah satu alat rumah tangga yang menggunakan listrik untuk dapat
memanaskan elemen pemanas dan menjalankan mesin pendinginnya. Dispenser ada yang
menggunakan prinsip kerja dengan elemen pemanas dan mesin pendingin (compressor). Dispenser
atau tempat air minum adalah salah satu peralatan listrik atau elektronik yang didalamnya terdapat
heater sebagai komponen utamanya, heater berfungsi untuk memanaskan air yang ada pada tabung
penampung, heater umunya memiliki daya sekitar 200-300 Watt. Penggunaan Inverator telah beredar
di pasaran dan digunakan oleh setiap rumah tangga, bisnis, industri maupun perkantoran di
Indonesia. Berdasarkan perbandingan efisiensi daya dan daya penggunaan listrik sebelum dan
sesudah menggunakan inventor pada rumah tangga dan memiliki selisih antara Sebelum Pemakain
Inventor daya aktif pada merek A sebesar 532 Watt, pada merek sebesar B 563 Watt, pada merek C
sebesar 329 Watt dan Sesudah Pemakain Inventor daya aktif pada merek A sebesar 517 Watt, pada
merek sebesar B 560 Watt, pada merek C sebesar 548 Watt.
ABSTRACT
The dispenser is a household appliance that uses electricity to heat the heating element and
run the cooling machine. There are dispensers that use a working principle with a heating element and
a cooling machine (compressor). The dispenser or drinking water container is one of the electrical or
electronic equipment in which there is a heater as its main component, the heater functions to heat the
water in the storage tube, the heater generally has a power of around 200-300 Watts. The use of
Inverator has been circulating in the market and is used by every household, business, industry and
office in Indonesia. Based on the comparison of power efficiency and power use of electricity before
and after using the inventor in the household and the difference between Before Use Inventor, active
power in brand A is 532 Watts, for brands B 563 Watts, on brand C is 329 Watts and After Use Inventor
power is active in brand A of 517 Watts, in brands of B 560 Watts, in brand C of 548 Watts.
37
RESISTOR (Elektronika Kendali Telekomunikasi Tenaga Listrik Komputer) Vol. 4 No. 1
e-ISSN : 2621-9700, p-ISSN : 2654-2684
efisiensi daya dan keuntungan dan biaya ukuran 1/4, berfungsi sebagai pendingin air. Lilitan
penggunaan Listrik. pipa di luar tabung dapat disamakan dengan sebuah
Heater dapat memanaskan air yang terdapat evaporator pada pendingin ruangan atau pada
didalam dispenser. Biasanya dispenser berisi 19 kulkas. Dan di dalamnya terdapat heater, yang
liter air, yang ditempatkan paada sebuah galon biasanya memakai daya sekitar 200-300 Watt,
biasanya dispenser digunakan untuk memasak air. sebagai komponen utama pemanas. Dintunjukkan
Saat ini ada pula dispenser yang dapat pada gambar 1.
memanaskan air maupun mendinginkan air.
Dispenser yang dapat mendinginkan air tersebut
menggunakan mesin pendingin yang dapat
mendinginkan air. Mesin pendingin ini biasanya
bernama kompresor pendingin.[3]
Penelitian tengan otomasi dispenser telah
dilakukan para peneliti sebelumnya. Diantaranya
adalah Pada rancang bangun ini akan dibuat Smart
Dispenser yang suhunya. Smart Dispenser juga
dilengkapi dengan sistem penjadwalan
menggunakan IC RTC DS1307 sistem bekerja
secara otomatis, Selain itu dispenser ini dilengkapi
sensor PIR yang berfungsi untuk mendeteksi
adanya gerakan tubuh manusia di sekitar dispenser.
Gambar 1. Komponen dalam dispenser
Ketika sensor PIR telah mendeteksi, maka sistem
pada pemanas dan pendingin langsung bekerja
Nama dan Fungsi Komponen:
secara otomatis selama 30 menit dan pengaturan
1 Saklar On/Off berfungsi untuk menyalakan
suhu air sesuai dengan pengaturan yang terakhir
Dispenser dan mematikan Dispenser
sebelum sistem mati.[4]. Selain itu dispenser
2 Thermostat 1 berfungsi untuk mengendalikan
otomatis berbasis mikrokontroler avr atmega8535
suhu air di dalam tangki air
juga dapat mendeteksi oleh keran air terbuka secara
3 Thermostat 2 berfungsi untuk mengendalikan
otomatis dan tertutup secara otomatis dengan
suhu air di dalam tangki air
mengunakan Solenoid valve sebagai membuka dan
4 Saluran daya utama berfungsi sebagai
menutup keran air yang membutuhkan tekanan
penyalur daya dari sumber
cukup besar untuk mendorong terbukanya katup
5 Elemen pemanas berfungsi untuk
agar air dapat mengalir dengan deras.[5]
memanaskan air
Prinsip Kerja Dispenser Dan Jenis-jenis
6 Saluran air panas berfungsi sebagai tempat
Dispenser
menyalurkan air ke dalam tabung pemanas
Dispenser adalah salah satu alat rumah
dan red water tap
tangga yang menggunakan listrik untuk dapat
7 Saluran air normal berfungsi sebagai tempat
memanaskan elemen pemanas dan menjalankan
menyalurkan air ke dalam tabung pendingin
mesin pendinginnya. Dispenser ada yang
atau blue water tap
menggunakan prinsip kerja dengan elemen
8 Pipa Pembuangan berfungsi sebagai tempat
pemanas dan mesin
pembuangan sisa air yang tidak terpakai.
pendingin(compressor). Dispenser atau tempat air
Rangkaian Dispenser
minum adalah salah satu peralatan listrik atau
Air panas akan mengalir keluar melalui salah
elektronik yang didalamnya terdapat heater sebagai
satu kran, biasanya berwarna merah, karena air
komponen utamanya, heater berfungsi untuk
panas dalam tabung menghasilkan suatu tekanan.
memanaskan air yang ada pada tabung penampung,
Lalu air dingin akan mengalir dari salah satu kran,
Heater umumnya memiliki daya sekitar 200-300
biasanya berwarna biru, didasari oleh proses
Watt. Dispenser yang dapat mendinginkan air
gravitasi. Dapat dilihat bagian luar dispenser pada
tersebut menggunakan mesin pendingin yang dapat
gambar 2.
mendinginkan air. Mesin pendingin ini biasanya
bernama kompresor pendingin.
Komponen Dalam Dispenser
Di bagian atas tubuh dispenser terdapat
tabung yang dibuat dari materi steinles steel, yang
di bagian luar tabungnya dililitkan pipa tembaga
38
RESISTOR (Elektronika Kendali Telekomunikasi Tenaga Listrik Komputer) Vol. 4 No. 1
e-ISSN : 2621-9700, p-ISSN : 2654-2684
sistem refrigran sama seperti sistem refrigran
pada kulkas, hanya saja evaporatornya
dililitkan pada tampungan air, sehingga air
disekitar evaporator akan menjadi air dingin.
Hasil pendinginan air pada dispenser
menggunakan sistem refrigran lebih maksimal
dibandingkan pendinginan air menggunakan
fan. Air yang sudah melalui proses
pendinginan pada tampungan air kedua akan
mengalir dan keluar melalui keran. [6], [7]
Kualitas Daya Listrik
Peningkatan terhadap kebutuhan dan
konsumsi energi listrik yang baik dari segi kualitas
dan kuantitas menjadi salah satu alasan mengapa
perusahaan utilitas penyedia listrik perlu memberi
perhatian terhadap isu kualitas daya listrik.
Terlebih pada konsumen perindustrian yang
membutuhkan supply listrik yang baik yaitu dari
segi kontinuitas dan juga kualitas tegangan yang
disupply (karena mesin - mesin pada perindustrian
Gambar 2. Rangkaian dispenser sensitif terhadap lonjakan/ ketidakstabilan
tegangan) perlu diusahakan suatu sistem
Pendinginan di dalam tangki pendingin pendistribusian tenaga listrik yang dapat
berlangsung secara sederhana, tanpa melibatkan memberikan pelayanan yang memenuhi kriteria
gas freon, kompressor beserta instalasinya, tetapi yang diinginkan konsumennya.[8]
menggunakan lempeng pendingin “solid-state”, Kualitas daya listrik memberikan gambaran
yaitu Thermo Electric Cooler (TEC). TEC sering akan baik buruknya suatu sistem ketenagalistrikan
juga disebut dengan pendingin Peltier, yaitu dalam mengatasi gangguan - gangguan pada sistem
pendingin yang bekerja berdasarkan prinsip tersebut.[9]
“pemompaan panas”. Pada lempengan TEC Daya Listrik
terdapat dua kabel elektroda. Daya adalah energi yang dikeluarkan untuk
Sistem Refrigerasi melakukan usaha. Dalam sistem tenaga listrik,
Refrigerasi merupakan salah satu proses daya merupakan jumlah yang digunakan untuk
penarikan panas/kalor dari suatu benda atau melakukan kerja atau usaha. Daya memiliki satuan
ruangan sehingga temperatur benda/ruangan Watt, yang merupakan perkalian dari Tegangan
tersebut lebih rendah dari temperatur (volt) dan arus (amphere). Daya dinyatakan dalam
lingkungannya. Sesuai dengan konsep kekekalan P, Tegangan dinyatakan dalam V dan Arus
energi, panas tidak dapat dimusnahkan, tetapi dinyatakan dalam I, sehingga besarnya daya
dapat dipindahkan ke suatu bahan atau benda lain dinyatakan:
yang akan menyerap kalor. Refrigerasi akan selalu P = V x I x Cos φ (watt) (1)
berhubungan dengan proses-proses aliran panas Sehingga untuk mencari nilai energi aktif:
dan proses-proses pemindahan panas. Proses W=Pxt (2)
pendinginan air pada dispenser pada umumnya Daya aktif (Active Power) adalah daya yang
dibedakan menjadi 2 yaitu: terpakai untuk melakukan energi sebenarnya.
1 Pendinginan Air dengan Fan proses Satuan daya aktif adalah Watt. Adapun persamaan
Pendinginan air menggunakan fan dilakukan dalam daya aktif sebagai berikut:
dengan cara menghisap suhu tinggi pada air Untuk satu phasa :
ketika air berada pada tampungan air kedua P =V∙ I∙ Cos φ (3)
yang letaknya berada dibawah tampungan air Untuk tiga phasa :
pertama, namun, pada kenyataannya fan P = 3∙ V∙ I∙ Cos φ (4)
hanya alat bantu untuk mempercepat Daya ini digunakan secara umum oleh
pembuangan panas pada air, sehingga konsumen dan dikonversikan dalam bentuk kerja.
temperatur air hanya akan turun sedikit saja. Daya reaktif adalah jumlah daya yang diperlukan
2 Pendinginan Air dengan Sistem Refrigran untuk pembentukan medan magnet. Dari
Pendinginan air pada dispenser menggunakan pembentukan medan magnet maka akan terbentuk
39
RESISTOR (Elektronika Kendali Telekomunikasi Tenaga Listrik Komputer) Vol. 4 No. 1
e-ISSN : 2621-9700, p-ISSN : 2654-2684
fluks medan magnet. Contoh daya yang Daya Reaktif = Q
menimbulkan daya reaktif adalah transformator, Agar mempermudah mengingat simbol Daya
motor,dan lain – lain. Satuan daya reaktif adalah reaktif kita gunakan simbol QL ( Daya reaktif PF
Var.[10] lama) dan QB (Daya Reaktif PF baru). Jadi dapat
Untuk satu phasa: kita simpulkan bahwa persamaan perhitungan
Q =V∙ I∙ Sin φ (5) sederhana yaitu :
Untuk Tiga phasa: Qc = QL – QB
Q = 3∙ V∙ I∙ Sin φ (6) Metode Diagram
Daya Semu (Apparent Power) adalah daya Dalam menentukan besarnya kapasitor yang
yang dihasilkan oleh perkalian antara tegangan dan dibutuhkan diperlukan diagram sebelum
arus dalam suatu jaringan. Satuan daya semu kompensasi dan sesudah kompensasi maka dapat
adalah VA. Segitiga daya merupakan segitiga yang di gambarkan sebagai berikut
menggambarkan hubungan matematika antara tipe
- tipe daya yang berbeda antara daya semu, daya
aktif dan daya reaktif berdasarkan prinsip
trigonometri.
40
RESISTOR (Elektronika Kendali Telekomunikasi Tenaga Listrik Komputer) Vol. 4 No. 1
e-ISSN : 2621-9700, p-ISSN : 2654-2684
Sesudah Menggunakan Inverator
41
RESISTOR (Elektronika Kendali Telekomunikasi Tenaga Listrik Komputer) Vol. 4 No. 1
e-ISSN : 2621-9700, p-ISSN : 2654-2684
Grafik Hasil Perhitungan Pemakaian Daya [3] H. Azzari Aldaf, I. Hartami Santi, and Y.
Aktif Dan Daya Semu Sesudah Pemakaian Primasari, “Design of Tandon and
Alat Inverator Automatic Filling Tools on Dispensers With
Ultrasonic Sensors,” JARES J. Acad. Res.
Tabel 4.4 Data Hasil Perhitungan Pemakaian Sci., vol. 4, no. 1, pp. 55–64, 2019, doi:
Daya Aktif dan Daya Semu Sesudah 10.35457/jares.v4i1.690.
Pemakaian Alat Inverator
[4] Rimbawati, N. Ardiansyah, and Noorly
Evalina, “PERANCANGAN SISTEM
PENGONTROLAN TEGANGAN,”
SEMNASTEK UISU, vol. 1, pp. 14–20, 2019.
[5] B. Nugraha and D. A. Ramadhany,
“‘ SMART DISPENSER ’ DISPENSER
PINTAR DENGAN PENGONTROL SUHU
DAN PENGHEMAT ENERGI,” vol. 14, no.
2, 2015.
[6] I. Ihara, “Ultrasonic sensing: Fundamentals
Gambar 8. Grafik hasil perhitungan sesudah and its applications to nondestructive
menggunakan inverator. evaluation,” Lect. Notes Electr. Eng., vol. 21
LNEE, pp. 287–305, 2008, doi:
4. KESIMPULAN 10.1007/978-3-540-69033-7_14.
Penggunaan Inverator telah beredar di [7] F. I. Pasaribu, S. A. Lubis, S. Imam, and P.
pasaran dan digunakan oleh setiap rumah tangga, Alam, “Superkapasitor Sebagai Penyimpan
bisnis, industri maupun perkantoran di Indonesia. Energi Menggunakan Bahan Graphene,” vol.
Berdasarkan perbandingan efisiensi daya dan daya 2, no. 2, pp. 66–72, 2020.
penggunaan listrik sebelum dan sesudah
menggunakan inventor pada rumah tangga dan [8] N. Evalina, M. K. Riza, A. Arfis, and
memiliki selisih antara Sebelum Pemakain Rimbawaty, “Pemanfaatkan Bahan Bakar
Inventor daya aktif pada merek A sebesar 532 Sampah Plastik dengan Menggunakan
Watt, pada merek sebesar B 563 Watt, pada merek Pembangkit Listrik Hot Air Stirling Engine,”
C sebesar 329 Watt dan Sesudah Pemakain Semnastek UISU, pp. 71–77, 2019.
Inventor daya aktif pada merek A sebesar 517 [9] William D. Stevenson Jr, “Analisa Sistem
Watt, pada merek sebesar B 560 Watt, pada merek Tenaga Listrik.” p. 406, 1996.
C sebesar 548 Watt.
[10] and B. H. W. Dugan R C, McGranaghan M
UCAPAN TERIMA KASIH F, Santoso S, “Electrical Power Systems
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Quality. 2nd. ed.,” USA: McGraw-Hill. p.
penyelenggara kegiatan SNTT VIII semoga SNTT 2002, 2002.
IX dapat berlanjut seperti sediakala dan terus [11] P. Harahap, “Pengaruh Temperatur
menjadi yang terbaik. Permukaan Panel Surya Terhadap Daya
Yang Dihasilkan Dari Berbagai Jenis Sel
DAFTAR PUSTAKA Surya,” RELE Rekayasa Elektr. Dan Energi
[1] I. Journal and T. Special, “Study of J. Tek. Elektro, vol. 2, no. 2, pp. 73–80, 2020,
Automatic Water Dispenser,” vol. 8, no. 1, doi: 10.30596/rele.v2i2.4420.
pp. 88–91, 2017.
[2] R. Rimbawati, P. Harahap, and K. U. Putra,
“Analisis Pengaruh Perubahan Arus Eksitasi
Terhadap Karakteristik Generator (Aplikasi
Laboratorium Mesin-Mesin Listrik Fakultas
Teknik-Umsu),” RELE Rekayasa Elektr.
Dan Energi J. Tek. Elektro, 2019, doi:
10.30596/rele.v2i1.3647.
42