Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL PERSAMAAN,


PERTIDAKSAMAAN, DAN LIMIT TRIGONOMETRI

Dosen Pengampu :

Dyah Ratri Aryuna, S.Pd., M.Si.

Disusun Oleh :

1. Asma' Hanifah (K1321019)


2. Falerinda Mardaningtyas (K1321036)
3. Fani Aristawati (K1321037)
4. Friska Sabina Mahardini (K1321041)
5. Zulfa Mubina Pawitrasari (K1321082)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karuniaNya, makalah yang berjudul “ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM
MENGERJAKAN SOAL PERSAMAAN, PERTIDAKSAMAAN, DAN LIMIT
TRIGONOMETRI” dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Kapita Selekta SMA. Melalui penyusunan makalah ini, penulis
mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah memberikan
dukungan, baik itu berupa bantuan, masukan, bimbingan, dan dukungan selama
proses penyelesaian penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan perlu
pendalaman lebih lanjut. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca yang bersifat konstruktif yang dapat menjadikan makalah ini menjadi
lebih baik.

Surakarta, 5 Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang............................................................................................... 4
1.2 Rumusan masalah .......................................................................................... 5
1.3 Tujuan ............................................................................................................ 5
BAB II ..................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6
2.1 Landasan Teori .............................................................................................. 6
2.2 Metode Penelitian .......................................................................................... 9
2.3 Soal dan Kunci Jawaban .............................................................................. 11
2.4 Analisis Kesalahan ...................................................................................... 14
BAB III .............................................................................................................. 18
PENUTUP ......................................................................................................... 18
3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 18
3.2 Saran ............................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 20
Lampiran ............................................................................................................... 21

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Depdiknas (Nursit, 2015), Matematika berfungsi mengembangkan
kemampuan menghitung, mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus
matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui materi
aljabar, geometri, logika matematika, peluang dan statistika. Menurut Zanthy
(2016), Matematika merupakan salah satu pelajaran penting, karena selain
dituntut kemampuan berfikir seseorang, banyak masalah dalam kehidupan
yang dapat disajikan ke dalam model matematika. Dengan mempelajari
matematika, siswa dapat terbiasa berfikir secara sistematis, ilmiah,
menggunakan logika, kritis, serta dapat meningkatkan daya kreativitas siswa
tersebut.
Trigonometri adalah sebuah cabang ilmu matematika yang berhubungan
dengan sudut segitiga dan fungsi trigonometrik (Kariadinata, 2013:5). Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2012) trigonometri diartikan sebagai ilmu
ukur mengenai sudut dan sempadan segitiga. Trigonometri adalah cabang
matematika yang biasa dipakai untuk mengukur panjang atau sudut dengan
akurat. Trigonometri berperan penting dalam arsitektur, navigasi, teknik dan
beberapa cabang ilmu fisika.
Trigonometri merupakan bagian dari matematika yang sudah mulai
diajarkan di Sekolah Menengah Atas (SMA) dari kelas X sampai kelas XI dan
mungkin berlanjut sampai ke perguruan tinggi. Trigonometri merupakan
materi pokok yang banyak menggunakan konsep yang akan terus berkembang
dan bukan materi hafalan sehingga apabila siswa belum menguasai konsep
materi sebelumnya maka dikhawatirkan akan mengalami kesulitan dalam
materi selanjutnya. Fakta menunjukkan bahwa banyak diantara siswa-siswa
khususnya siswa sekolah menengah atas tidak menguasai dengan benar materi
trigonometri dan melakukan beberapa kesalahan.
Kesalahan adalah kelalaian, kelemahan, cacat kekeliruan, kesalahan juga
dapat diartikan dengan kegagalan untuk melakukan apa yang benar selain itu
bertanggumg jawab atas kesalahan. Berbagai kesalahan umum yang dilakukan

4
oleh anak dalam mengerjakan tugas-tugas matematika, yaitu kurangnya
pengetahuan tentang simbol, kurangnya pemahaman tentang nilai tempat,
pengguna proses yang keliru, kesalahan perhitungan, dan tulisan yang tidak
dapat dibaca sehingga siswa melakukan kekeliruan karna tidak mampu
membaca tulisannya sendiri.

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka rumusan
masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah:
1) Bagaimana pemahaman siswa terhadap materi persamaan,
pertidaksamaan, dan limit trigonometri?
2) Bagaimana kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan trigonometri?
3) Kesulitan apa yang dihadapi siswa ketika menyelesaikan masalah terkait
dengan materi persamaan, pertidaksamaan, dan limit trigonometri?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Mengetahui pemahaman siswa terhadap materi persamaan,
pertidaksamaan, dan limit trigonometri.
2) Mengetahui kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan trigonometri?
3) Mengetahui kesulitan yang dihadapi siswa ketika menyelesaikan masalah
terkait dengan materi persamaan, pertidaksamaan, dan limit trigonometri.

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
A. Matematika dalam Taksonomi Bloom
Taksonomi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani yaitu tassein
yang berarti mengklasifikasi dan nomos yang berarti aturan. Taksonomi
Bloom muncul dari pemikiran seorang psikolog pendidikan yaitu Dr.
Benjamin Bloom (1956) yang membentuk pemikiran pendidikan pada level
yang lebih tinggi, yaitu menganalisis dan mengevaluasi konsep, proses,
prosedur, dan prinsip, bukan hanya mengingat fakta/hafalan. Taksonomi
Bloom banyak diterapkan ketika merencanakan tujuan pembelajaran dan
aktivitas kegiatan pembelajaran. Terdapat tiga ranah yang ada dalam
taksonomi Bloom versi revisi yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah
psikomotorik.
Ranah kognitif berkaitan dengan ingatan, berpikir dan proses
penalaran. Proses berpikir menggambarkan tahap berpikir yang harus
dikuasai oleh siswa agar mengaplikasikan teori ke dalam kehidupan sehari-
hari. Ranah kognitif terdiri atas enam level yaitu C1 (mengingat), C2
(memahami), C3 (mengaplikasikan), C4(menganalisis), C5 (mengevaluasi),
dan C6 (mencipta). tiga level terbawah merupakan Lower Order Thinking
Skills sedangkan tiga level berikutnya Higher Order Thinking Skills. Level
ini menunjukan bahwa semakin tinggi level semakin sulit kemampuan
kerangka berpikirnya. Hal ini diharapkan agar membantu siswa untuk
berpikir setingkat lebih tinggi. Ranah afektif berkaitan dengan segala
sesuatu yang terkait dengan emosi, misalnya perasaan, nilai, semangat,
motivasi, sikap, dsb. Ranah psikomotorik meliputi gerakan dan koordinasi
jasmani, keterampilan motorik dan kemampuan fisik. Ketrampilan ini dapat
berkembang jika sering dilakukan dan berulang. Perkembangan tersebut
dapat berupa kreativitas, adaptasi, reaksi, persepsi, dan kesiapan.
Dalam mata pelajaran matematika sendiri dominan ke ranah kognitif
dan susah jika dibawa ke ranah afektif atau psikomotorik. Hal ini,
disebabkan karena soal matematika diminta untuk menganalisis dan

6
menghitung sehingga hal inilah yang menunjukan bahwa matematika
menguji tingkat kognitif siswa. Pada setiap jenjang sekolah, materi
matematika akan semakin sulit saat jenjang semakin tinggi. Salah satu
contoh bab Matematika yang diajarkan di SMA yaitu trigonometri. Materi
trigonometri tentunya sangat banyak terdapat persamaan trigonometri,
pertidaksamaan trigonometri, dsb. Materi trigonometri sendiri mudah sekali
dikembangkan menjadi bentuk soal matematika yang berjenis LOTS atau
HOTS.

B. Pengertian Analisis Kesalahan Siswa


Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kesalahan diartikan sebagai
kekeliruan atau kealpaan. Kesalahan atau kekeliruan ini dapat terjadi baik
sengaja ataupun tidak. Kesalahan dapat timbul karena banyak unsur yang
mempengaruhinya. Salah satu faktor yang mempengaruhi siswa dalam
menyelesaikan soal matematika adalah adanya kesulitan belajar yang
dialami siswa, baik di rumah maupun dalam proses pembelajaran.
Kesulitan belajar merupakan suatu kondisi dimana anak didik atau siswa
tidak dapat belajar dengan baik atau sulit menerima pelajaran sebagaimana
mestinya, disebabkan karena adanya gangguan atau hambatan, dan
beberapa faktor. Disamping itu, kesulitan belajar juga dapat timbul karena
beberapa faktor.
Kesalahan dalam menyelesaikan soal matematika secara umum
dapat dilihat dari letak kesalahan yang sering dijumpai. Letak kesalahan itu
antara lain dalam memahami soal, pengerjaan soal, dan penarikan
kesimpulan. Menganalisis kesalahan-kesalahan siswa dalam menyelesaikan
soal matematika sangat perlu dilakukan. Dengan melakukan analisis
kesalahan siswa, nantinya akan didapatkan gambaran-gambaran mengenai
kelemahan-kelemahan yang dialami oleh siswa dalam menyelesaikan soal
matematika.

7
C. Jenis-Jenis Kesalahan
Menurut Kastolan, dalam menyelesaikan soal matematika juga
dibagi menjadi 3 jenis, yaitu kesalahan konseptual, kesalahan prosedural,
dan kesalahan teknik, yang dijelaskan sebagai berikut :
a) Kesalahan konseptual
Kesalahan konseptual adalah kesalahan dalam memilih
atau menerapkan rumus, memahami konsep dan aturan dari suatu
materi. Kastolan dalam Lutfia dan Zanthy (2019) yang
menyatakan bahwa kesalahan konseptual adalah kesalahan
dalam menafsirkan ataupun menggunakan suatu istilah, konsep
dan prinsip. Bentuk kesalahan konseptual yang sering
dilakukan siswa adalah siswa salah dalam memilih atau
menggunakan rumus sehingga jawaban tidak sesuai.
b) Kesalahan Prosedural
Kesalahan prosedural adalah kesalahan dalam prosedur
atau langkah-langkah penyelesaian soal. Bentuk kesalahan
prosedural yang sering dilakukan siswa adalah penyelesaian
siswa tidak sesuai dengan langkah yang diminta. Selain itu,
bentuk kesalahan prosedural yang sering dilakukan siswa adalah
siswa tidak menyelesaikan jawaban sampai tahap akhir.
c) Kesalahan Teknis
Kesalahan teknis adalah kesalahan dalam perhitungan dan
penulisan simbol dan tanda dalam penyelesaian soal. Kesalahan
teknikal yang dilakukan siswa adalah kesalahan dalam
perhitungan. Faktor yang menyebabkan kesalahan dalam
menghitung adalah kurang terampilnya siswa dalam menghitung.

8
2.2 Metode Penelitian
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang kami gunakan adalah penelitian kualitatif
deskriptif. Menurut Arikunto (2010:192) penelitian kualitatif deskriptif
merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui keadaan dan
kondisi yang mana hasilnya dijelaskan dalam bentuk laporan penelitian,
sehingga dapat mengetahui kesalahan-kesalahan siswa dalam
menyelesaikan soal persamaan trigonometri.
Jenis tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis yang
berbentuk uraian (essay) agar dapat mengetahui sejauh mana siswa
mendalami suatu masalah yang diteskan yaitu soal matematika pada materi
persamaan, pertidaksamaan dan limit trigonometri. Pada penelitian ini,
klasifikasi kesalahan siswa yang digunakan ialah kesalahan siswa menurut
Sulistyaningsih & Rakhmawati (2017) yaitu kesalahan konseptual,
kesalahan prosedural, dan kesalahan teknis.

B. Subjek Penelitian
Subjek yang digunakan pada penelitian ini adalah siswa kelas XI dan
XII dari berbagai sekolah yang berbeda dan dipilih secara acak. Ada 5 orang
siswa yang menjadi subjek yaitu :
1. Dewi Trisnaningtyas (SMA N 1 AJIBARANG)
2. Adinda (SMAN 1 SANDEN)
3. Diandra Alifia (SMA N 1 KALASAN)
4. Farhan Anas Fauzi ( SMAN 1 GONDANG)
5. Rachmawati (SMA N 1 WONOSARI)
C. Instrumen Penelitian

No Indikator Pencapaian Kompetensi Soal

1. Diberikan sebuah pertidaksamaan, Tentukan himpunan penyelesaian


siswa dapat menyelesaikan suatu dari
pertidaksamaan trigonometri dan
menentukan himpunan
penyelesaiannya dengan

9
memperhatikan batas yang diberikan

2. Diberikan sebuah persamaan Tentukan nilai x yang memenuhi


trigonometri, siswa dapat menentukan
himpunan penyelesaiannya dengan
memperhatikan batas yang ditentukan

3. Diberikan sebuah persamaan


trigonometri, siswa dapat menentukan
himpunan penyelesaiannya dengan
memperhatikan batas yang ditentukan

4. Diberikan sebuah persamaan


trigonometri, siswa dapat
menyelesaikan persoalan tersebut
dengan memanfaatkan rumus jumlah
dan selisih dua sudut

5. Diberikan sebuah persoalan mengenai


limit trigonometri siswa dapat
menyelesaikannya dengan
memanfaatkan rumus-rumus
trigonometri dan sifat-sifat limit
trigonometri

D. Tahapan Penelitian
Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari 3 tahap, yaitu:
1. Tahap Persiapan
Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap persiapan, antara lain:
(1) Melakukan pra riset terhadap siswa SMA,
(2) Menyiapkan instrumen penelitian berupa soal tes, dan kunci
jawaban tes,
(3) Melakukan validasi instrumen penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan, terdiri dari:
(1) memberikan tes kepada siswa kelas XI dan XII SMA,
(2) Mengoreksi hasil pekerjaan siswa.
3. Tahap Akhir, terdiri dari:
(1) Mendeskripsikan hasil penelitian,
(2) Membuat kesimpulan.

10
2.3 Soal dan Kunci Jawaban

11
3. Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan trigonometri dari untuk 0 < x
< 360o!
Jawab :
2 cos x - 1 = 0
2 cos x = 1
cos x = ½
cos x = cos 60o
maka α = 600 (cos yang positif ada di kuadran 1 dan 4)

BAGIAN 1:
x = α + k . 360o
x = 60o + k . 360o
k = 0 maka x = 60o + 0 . 360o = 60o (M)

12
k = 1 maka x = 60o + 1 . 360o = 420o (TM)

BAGIAN 2:
x = -α + k . 360o
x = -60o + k . 360o
k = 0 maka x = -60o + 0 . 360o= -60o (TM)
k = 1 maka x = -60o + 1 . 360o = 300o (M)
Jadi, Himpunan penyelesaian persamaan trigonometri tersebut adalah HP :
{60°,300°}

13
2.4 Analisis Kesalahan
2.4.1 Kesalahan Konseptual
a. soal nomor 1
1) Rachmawati

Terdapat kesalahan pada kesalahan konseptual pada pengerjaan soal nomor


1, siswa tidak bisa menyelesaikan tahap dalam pengerjaan untuk mendapat
jawaban. Hal ini terjadi karena siswa tidak paham soal yang ditanyakan
sehingga siswa tidak bisa menjawab soal.
b. soal nomor 4
1) Adinda

14
Terdapat kesalahan teknis pada kesalahan konseptual pada
pengerjaan soal nomor 4, siswa tidak bisa menyelesaikan tahap terakhir
untuk mendapat jawaban. Hal ini terjadi karena siswa tidak paham soal yang
ditanyakan sehingga siswa tidak bisa menjawab soal
2.4.2 Kesalahan Prosedural
a. Soal nomor 1
1) Dewi

Kesalahan prosedural yang dilakukan siswa ini pada nomor 1


terletak pada langkah mencari himpunan penyelesaian nilai x-nya.
Dimana dalam penyelesaiannya siswa kurang memahami dan
meneliti interval pada garis bilangannya. Hal ini yang menyebabkan

15
himpunan penyelesaiannya kurang tepat. Selain itu, pada penulisan
himpunan penyelesaiannya juga kurang tepat.
2) Diandra

Kesalahan ini terjadi karena ketidaktelitian siswa dalam penulisan


cos 2x menjadi cos x pada baris berikutnya. Kemudian, kesalahan
lainnya adalah siswa memindahkan tanda negatif yang seharusnya
ada di ruas kanan menjadi ruas kiri. Selain itu, siswa menganggap
nilai x yang memenuhi hanya 135 derajat (siswa kurang teliti kalau
di kuadran III nilai cos x juga negatif).
Pada langkah pengerjaan berikutnya, siswa lupa kalau soal ini
diminta untuk mencari himpunan penyelesaian dari sebuah
pertidaksamaan. Siswa mengerjakan seolah soal ini adalah soal
persamaan sehingga himpunan penyelesaian yang ditulis bukan
dalam bentuk interval.
2.4.3 Kesalahan Teknis
a. Soal nomor 2
1. Dewi Trisnaningtyas

16
Kesalahan teknis yang dilakukan oleh siswa ini adalah dalam hal
menghitung. x yang didapat seharusnya 185 derajat bukan 125 derajat.
Selain itu, seharusnya x = 305 derajat juga masuk dalam himpunan
penyelesaian soal ini tetapi siswa ini tidak mengikut sertakannya.
b. Soal nomor 4
1) Diandra

Kesalahan ini terjadi karena siswa salah dalam mendefinisikan


variabel a yang seharusnya 6 menjadi akar 6 dan variabel b yang
seharusnya 2 menjadi minus akar 2.

17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Salah satu materi matematika di SMA adalah materi trigonometri.
Matematika saat ini masih menjadi salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit
dalam menyelesaikan persoalannya. Dalam menyelesaikan persoalan matematika,
seorang siswa pastinya akan mengalami kesalahan dalam pengerjaannya.
Kesalahan tersebut timbul dari berbagai faktor yang menyebabkan banyaknya
kesalahan yang terjadi. Banyak sudut pandang yang membahas mengenai kesalahan
apa saja yang timbul saat mengerjakan soal matematika, salah satunya menurut
Kastolan yaitu kesalahan konseptual, kesalahan prosedural, dan kesalahan teknis.
Berdasarkan analisis kesalahan hasil pekerjaan siswa mengenai persamaan,
pertidaksamaan, dan limit trigonometri, didapatkan beberapa kelemahan siswa
yang menyebabkan siswa mengalami kesalahan dalam pengerjaan persoalan
matematika, yaitu :
a. Siswa kurang memahami konsep yang ada untuk mencari hasil akhir atau
himpunan penyelesaiannya
b. Siswa kurang teliti dalam proses perhitungannya
c. Siswa belum bisa memahami mengenai persoalan yang ditanyakan

3.2 Saran
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan siswa yang dapat menyebabkan
kesalahan dalam pengerjaan soalnya, terdapat beberapa saran bagi guru dan siswa
sebagai berikut :
1. Guru sebagai pembimbing dan fasilitator sebaiknya mengidentifikasi
siswanya terlebih dahulu dengan cara melihat sejauh mana kemampuan
siswanya pada materi sebelumnya yang berkaitan dengan materi yang akan
diajarkan. Hal ini diharapkan agar siswa dapat matang dalam memahami
konsep yang akan dipelajari. Dengan siswa dapat memahami konsep maka
ia akan dapat mengerjakan segala persoalan pada materi tersebut dengan
berbagai variasi soal.

18
2. Siswa sebaiknya dapat lebih teliti dan bertanya dalam proses
pembelajarannya mengenai hal-hal yang belum dipahami. Selain itu, siswa
juga sebaiknya memperbanyak bank soal latihan agar kemampuan
pemecahan masalahnya dapat meningkat.

19
DAFTAR PUSTAKA
Fauziah, R., & Puspitasari, N. (2022). Kesulitan Belajar Matematika Siswa
SMA pada Pokok Bahasan Persamaan Trigonometri di Kampung
Pasanggrahan. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 2(2), 325-
334.

Nafiati, Dewi Amaliah. (2021). Revisi Taksonomi Bloom: Kognitif, Afektif,


dan Psikomotorik. Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum, Vol.
21. No. 2. (2021), 151-172

Pradini, W. (2019). Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita


persamaan linear dua variabel. PYTHAGORAS: Jurnal Pendidikan
Matematika, 14(1), 33-45. doi:
https://doi.org/10.21831/pg.v14i1.21481

20
Lampiran
1. Dewi Trisnaningtyas

2. Adinda

21
3. Diandra

22
23
4. Farhan Anas Fauzi

24
5. Rachmawati Eka P

25

Anda mungkin juga menyukai