DISUSUN OLEH :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyusun makalah
ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan
membahas mengenai tendensi penyimpangan data tunggal sebagai penunjang
mata kuliah Psikologi Pembelajaran Matematika.
Makalah ini sudah kami susun secara maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah
berkontribusi didalam pembuatan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................2
2.1 Psikologi Pembelajaran Matematika Menurut Gagne....................................2
2.2 Psikologi Pembelajaran Matematika Menurut Gestalt...................................4
2.2.1 Prinsip – Prinsip Teori Gestalt.................................................................4
2.2.2 Kekuatan dan Kekurangan Teori Gestalt.................................................4
2.2.3 Penerapan Teori Gestalt Dalam Pembelajaran........................................5
2.3 Psikologi Pembelajaran Matematika Menurut Povlov...................................6
2.3.1 Keuntungan dan Kelemahan Teori Pavlov..............................................7
2.3.2 Penerapan Teori Pavlov Dalam Pembelajaran........................................8
2.4 Perbedaan Antara Pemikran Gagne,Pemikiran Gestalt Dan Pemikiran
Pavlov...................................................................................................................9
BAB III..................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan...................................................................................................10
3.2 Saran.............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
I.3 Tujuan
1. Mengetahui psikologi pembelajaran matematika menurut pemikiran
gagne.
2. Mengetahui psikologi pembelajaran matematika menurut pemikiran
gestalt.
3. Mengetahui psikologi pembelajaran matematika menurut pemikiran
pavlov.
4. Mengetaui perbedaan antara pemikran gagne,pemikiran gestalt dan
pemikiran pavlov.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Kemampuan mengkomunikasikan secara lisan pengetahuan tentang
fakta-fakta. Informasi yang didapatkan dari fakta, prinsip atau generalisasi.
Sebagai contoh: siswa dapat menyebutkan “Besar jumlah sudut-sudut
segitiga adalah 180 ° . Besar sudut pusat lingkaran dua kali besar sudut
keliling.”
2. Ketrampilan Intelektual
Kemampuan untuk membedakan ketrampilan intelektual.
Menguasai konsep, aturan dan pemecahan masalah.
3. Strategi Kognitif
Kemampuan strategi kognitif merupakan kemampuan
mengkoordinasikan serta mengembangkan proses berpikir, dengan cara
merekam, membuat analis dan sintesis. Kemmampuan untuk mengarahkan
anak dalam berpikir, mengingat dalam menyelesaikan masalah matematika.
Menyelesaikan masalah matematika dengan langkah-langkah
penyelesaiannya. Menuliskan yang diketahui dan yang ditanya. Selanjutnya
membuat model matematikanya.
4. Sikap
Kecendrungan merespon secara tepat stimulus atas dasar penilaian
berdasarkan stimulus. Respon terhadap suatu objek yang ada. Bisa respon
positif atau respon negatif.
5. Ketrampilan motorik
Kemampuan dalam menggunakan alat atau mendemonstrasikan alat
peraga matematika.
Contoh: Melukis bangun ruang sisi datar dan bangun ruang sisi lengkung
dengan menggunakan mistar, busur dan jangka.
3
untuk belajar, untuk terlibat langsung terhadap proses pembelajaran. Peserta didik
dapat mengunjukkan kemampuannya menjelaskan bangun-bangun ruang sisi datar.
Peran guru menurut Gagne hendaklah lebih banyak membimbing peserta didik.
Guru membimbing peserta didik dengan hati-hati dan dapat mengarahkan peserta
didik dengan terprogram. Pembelajaran yang terstruktur dan terarah menuju
pembelajaran yang aktif dan kreatif.
4
II.2.2 Kekuatan dan Kekurangan Teori Gestalt
Dalam praktiknya teori Gestalt memiliki kelebihan dan kekurangan dalam
penerapannya di dalam pembelajaran. Pembelajaran bergantung pada
beberapa faktor kondisi. Hal tersebutlah yang membuat teori-teori
pembelajaran memiliki kesesuaian pada kondisi tertentu. Jadi selalu lebih
tepat, namun ada pula kekurangan yang bisa saja ada dalam teori
pembelajaran tersebut. Berikut ini kekuatan dan kekurangan teori gestalt
menurut para ahli:
Kekuatannya adalah mampu membuat peserta didik menyelesaikan
masalah yang ada dengan belajar lebih bermakna karena mereka
menemukan pemahamannya sendiri terhadap materi tertentu, sehingga
menjadi lebih efektif bagi peserta didik.
Kelemahannya adalah proses pembelajaran dalam suatu pemahaman
tertentu tidak dapat dijadikan sebagai dasar untuk semua materi
pembelajaran. Hal ini karena beberapa fakta atau prinsip teori ini bisa
saja tidak tepat pada materi tertentu tersebut. Namun pada dasarnya
pemahaman pada setiap materi dalam pembelajaran adalah hal penting
agar peserta didik dapat memperoleh pemaknaan dan menemukan
penyelesaian atas masalah yang mereka temukan dalam materi
pelajaran.
II.2.3 Penerapan Teori Gestalt Dalam Pembelajaran
Pembelajaran berdasarkan teori Gestalt adalah perkembangan kognitif
seseorang yang bisa menemukan solusi ketika memecahkan suatu masalah.
Seseorang akan cenderung memikirkan semua aspek yang sekiranya
diperlukan untuk memecahkan masalah dan menyelesaikannya secara
kognitif agar masalah tersebut terselesaikan. Bahkan menilik metode- metode
lain demi menemukan jawaban atau solusi terbaik. Setelah menemukannya
maka seseorang akan menarik pemahamannya menuju satu kesimpulan.
Karakter Gestalt ini mempercayai bahwa solusi itu bisa ditemukan dan tidak
bisa diperoleh secara Cuma-Cuma.
5
Contohnya pada penerapan pembelajar, jika kita akan mengajarkan konsep
fungsi kuadrat akan lebih bermakna jika konsep tersebut dikemas dalam
bentuk masalah- masalah sehari-hari yang cukup sederhana seperti :
sekeliling kebun yang berbentuk persegi panjang dengan panjang 18 m dan
lebar 12 m, akan dibuat parit pembuangan air. Jika si pemilik kebun hanya
mampu membuat parit seluas 99 m2, berapa lebar parit yang direncanakan?.
6
1. Law of Respondent Conditioning yakni hukum pembiasaan yang dituntut.
Jika dua macam stimulus dihadirkan secara simultan (yang salah satunya
berfungsi sebagai reinforcer), maka refleks dan stimulus lainnya akan meningkat.
7
dipandang pasif, Perlu motivasi dari luar, dan sangat dipengaruhi oleh
penguatan yang diberikan guru. Murid hanya mendengarkan dengan tertib
penjelasan guru dan menghafalkan apa yang didengar dan dipandang
sebagai belajar yang efektif. Guru tidak memperhatikan individual.
8
3. Memberikan suasana yang menyenangkan ketika memberikan tugas-tugas
matematika, misalnya menekankan pada kerjasama dan kompetisi
antarkelompok daripada individu, banyak siswa yang akan memiliki respons
emosional secara negatif terhadap kompetisi secara individual, yang mungkin
akan digeneraalissikan dengan pelajaran-pelajaran yang lain.
9
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Dalam setiap proses pembelajaran pasti memerlukan teori belajar untuk
mencapai keberhasilan pembelajaran. Teori – teori belajar tersebut menjelaskan
apa itu belajar dan bagaimana mana belajar itu terjadi. Menurut Gagne tingkah
laku manusia sangat bervariasi yang dihasilkan dari belajar. Kemudian, Teori
Gestalt adalah pandangan bahwa pembelajaran tidak hanya tentang rangsangan
dan respon, namun juga pemahaman tentang suatu masalah yang dapat menarik
suatu kesimpulan baru yang lebih berwawasan. Sedangkan, teori pavlov
merupakan salah satu metode untuk mempelajari perilaku seseorang yang
menggambarkan proses pembelajaran melalui asosiatif stimulus dari lingkungan
dan bersifat alamiah.
III.2 Saran
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi semua kalangan khususnya guru
dan calon guru.Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran dengan memperhatikan
setiap teori belajar khususnya pemikiran gagne , pemikiran gestalt dan pemikiran
pavlov yang diterapkan dalam proses pembelajaran sehingga mutu dan kualitas
pembelajaran menjadi lebih baik.
10
DAFTAR PUSTAKA
Fiska. 2021. Teori Gagne: Fase-fase Belajar, Tipe-tipe Kegiatan Belajar, dan
Hirarki Belajar diakses pada 28 juni 2023 dari
https://www.gramedia.com/literasi/teori-gagne/
Nouval, Sevilla. 2021. Teori Gestalt, Ini Penjelasan Lengkapnya. Di akses pada
23 Agustus 2023 dari https://www.gramedia.com/literasi/teori-gestalt/
11