Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

HAKIKAT, MANFAAT, DAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Dosen Pengampu : An Nur Ami Widodo, M.Pd

Nama Anggota :

Efa Dita Yuli Maryam (40221003)

Iskandar (40221043)

Marsela Aji Nandani (40221083)

Sely Jovanka (40221090)

Zalfa Nida Hafizha (40221041)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PERADABAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan taufiq, hidayah, dan
inayahNya sehingga penulis bisa menyelesaikan penyusunan makalah ini. Makalah ini disusun
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar yang
diampu oleh Dosen An Nur Ami Widodo, M.Pd. Dengan harapan untuk memberi motivasi dalam
semangat belajar serta memenuhi segala tugas dengan baik dan tepat.

Makalah ini tidak akan terwujud tanpa ada bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
baik moral ataupun materi. Untuk itu, tim penyusun menyampaikan penghargaan yang setinggi-
tingginya dan menyampaikan terima kasih pada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per
satu. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak sekali kekurangannya,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik konstruktif demi sempurnanya penyusunan makalah
yang akan datang.

Akhirnya penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
berminat untuk membaca makalah ini ataupun yang telah membacanya. Dan semoga Allah SWT
berkenan menjadikan karya ilmiah ini sebagai amal jariyah bagi tim penyusun serta pihak-pihak
yang pandangannya dikutip dari makalah ini.

Bumiayu, 09 Oktober 2022

Kelompok 1
DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................................................i

Kata Pengantar.........................................................................................................................ii

Daftar Isi.....................................................................…..........................................................iii

Bab I Pendahuluan...................................................................................................................

A. Latar Belakang.............................................................................................................

B. Rumusan Masalah.......................................................................................................

C. Tujuan Penulisan .........................................................................................................

Bab II Pembahasan..................................................................................................................

A. Hakikat Matematika........................................................................................................

B. Manfaat Matematika...........................................................................................

C. Pembelajaran Matematika...........................................................................

Bab III Penutup......................................................................................................................

A. Kesimpulan................................................................................................................

B. Saran..........................................................................................................................

Daftar Pustaka...........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Apakah matematika itu ? Banyaknya jawaban mengenai pertanyaan tersebut sama banyaknya
dengan jumlah matematikawan di seluruh penjuru dunia. Banyaknya definisi dan beragamnya
deskripsi yang berbeda dikemukakan oleh para ahli, mungkin disebabkan oleh ilmu matematika
itu sendiri, dimana matematika termasuk salah satu disiplin ilmu yang memiliki kajian sangat
luas sehingga masing-masing ahli bebas mengemukakan pendapatnya tentang matematika
berdasarkan sudut pandang, kemampuan, pemahaman, dan pengalaman masing-masing.
Matematika adalah metode berpikir logis, matematika adalah ilmu yang mempelajari hubungan
pola, bentuk dan struktur.

Dalam era globalisasi ini diperlukan sumber daya manusia yang handal dan mampu berkompetisi
secara global, sehingga diperlukan sumber daya manusia yang kreatif berfikir sistematis logis,
dan konsisten, dapat bekerja sama serta tidak cepat putus asa. Untuk memperoleh sifat yang
demikian perlu diberikan pendidikan yang berkualitas dengan berbagai macam pelajaran. Salah
satu mata pelajaran yang merefleksikan sifat di atas adalah mata pelajaran Matematika.
B. Rumusan Masalah

Ada pun rumusan masalah yang akan dibahas :

1. Apa hakikat matematika ?

2. Apa manfaat matematika ?

3. Bagaimana pembelajaran matematika ?

C. Tujuan Penulisan

Ada pun tujuan yang ingin dicapai, yaitu:

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar.

2. Untuk mengetahui hakikat matematika.

3. Untuk mengetahui manfaat matematika.

4. Untuk mengetahui proses pembelajaran matematika.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Matematika

Kata matematika berasal dari perkataan Latin mathematika yang mulanya diambil dari perkataan
Yunani mathematike yang berarti mempelajari. Perkataan itu mempunyai asal katanya mathema
yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge, science). Kata mathematike berhubungan pula
dengan kata lainnya yang hampir sama, yaitu mathein atau mathenein yang artinya belajar
(berpikir). Jadi, berdasarkan asal katanya, maka perkataan matematika berarti ilmu pengetahuan
yang didapat dengan berpikir (bernalar). Matematika lebih menekankan kegiatan dalam dunia
rasio (penalaran), bukan menekankan dari hasil eksperimen atau hasil observasi matematika
terbentuk karena pikiran-pikiran manusia, yang berhubungan dengan idea, proses, dan penalaran
(Russeffendi, 1980).

Matematika terbentuk dari pengalaman manusia dalam dunianya secara empiris. Kemudian
pengalaman itu diproses di dalam dunia rasio, diolah secara analisis dengan penalaran di dalam
struktur kognitif sehingga sampai terbentuk konsep-konsep matematika supaya konsep-konsep
matematika yang terbentuk itu mudah dipahami oleh orang lain dan dapat dimanipulasi secara
tepat, maka digunakan bahasa matematika atau notasi matematika yang bernilai global
(universal). Konsep matematika didapat karena proses berpikir, karena itu logika adalah dasar
terbentuknya matematika.

Matematika dikenal sebagai ilmu deduktif, karena proses mencari kebenaran (generalisasi)
dalam matematika berbeda dengan ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan yang lain.
Metode pencarian kebenaran yang dipakai adalah metode deduktif, tidak dapat dengan cara
induktif. Pada ilmu pengetahuan alam adalah metode induktif dan eksperimen. Walaupun dalam
matematika mencari kebenaran itu dapat dimulai dengan cara induktif, tetapi seterusnya
generalisasi yang benar untuk semua keadaan harus dapat dibuktikan dengan cara deduktif.
Dalam matematika suatu generalisasi dari sifat, teori atau dalil itu dapat diterima kebenarannya
sesudah dibuktikan secara deduktif. Matematika juga merupakan ilmu terstruktur yang
terorganisasikan. Hal ini karena matematika dimulai dari unsur yang tidak didefinisikan,
kemudian unsur yang didefinisikan ke aksioma atau postulat dan akhirnya pada teorema.
Konsep-konsep amtematika tersusun secara hierarkis, terstruktur, logis, dan sistimatis mulai dari
konsep yang paling sederhana sampai pada konsep yang paling kompleks. Oleh karena itu untuk
mempelajari matematika, konsep sebelumnya yang menjadi prasyarat, harus benar-benar
dikuasai agar dapat memahami topik atau konsep selanjutnya. Dalam pembelajaran matematika
guru seharusnya menyiapkan kondisi siswanya agar mampu menguasai konsep-konsep yang
akan dipelajari mulai dari yang sederhana sampai yang lebih kompleks.

Matematika disebut sebagai ilmu tentang pola karena pada matematika sering dicari
keseragaman seperti keterurutan, keterkaitan pola dari sekumpulan konsep-konsep tertentu atau
model yang merupakan representasinya untuk membuat generalisasi. Matematika yang terdiri
dari simbol-simbol yang sangat padat arti dan bersifat internasional. Padat dalam arti simbol-
simbol matematika ditulis dengan cara singkat tetapi mempunyai arti yang luas. Matematika juga
sebagai ratu ilmu artinya matematika sebagai alat dan pelayan ilmu yang lain.

B. Manfaat Matematika

1. Matematika digunakan manusia untuk memecahkan masalahnya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Membantu Berpikir Sistematis.

3. Mengembangkan Logika.

4. Terbiasa Berhitung.

5. Dapat Menarik Kesimpulan Secara Deduktif.

6. Menjadi Teliti, Cermat, dan Sabar.

C. Pembelajaran Matematika
Proses pembelajaran pada hakekatnya untuk mengembangkan aktivitas dan kreativitas peserta
didik, melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar (Mulyasa, 2002). Oleh karena itu,
situasi kegiatan pembelajaran perlu diusahakan agar aktifitas dan kreativitas peserta didik dapat
berkembangkan secara optimal.

a. Dikembangkannya rasa percaya diri pada peserta didik, dan mengurangi rasa takut,

b. Memberi kesempatan pada seluruh peserta didik untuk berkomunikasi ilmiah secara bebas dan
terarah,

c. Melibatkan peserta didik dalam tujuan belajar dan evaluasinya,

d. Memberikan pengawasan yang tidak terlalu ketat dan tidak otoriter,

e. Melibatkan mereka secara aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran secara keseluruhan.

Untuk menciptakan kondisi-kondisi tersebut, maka dalam proses pembelajaran perlu diciptakan
suasana kondusif yang mengarah pada situasi di atas. Selanjutnya, (Sardiman, 2006) menyatakan
bahwa proses belajar pada prinsipnya bertumpu pada struktur kognitif, yakni penataan fakta,
konsep serta prinsip-prinsip, sehingga membentuk satu kesatuan yang memiliki makna bagi
peserta didik. Agar proses pembelajaran dapat bermakna maka aktifitas dan kreatifitas siswa
harus lebih dominan dari pada guru. Dalam hal ini diperlukan pemilihan model pembelajaran
yang dapat membangkitkan aktifitas dan kreatifitas siswa sehingga proses pembelajaran menjadi
bermakna.

Mengetahui matematika adalah melakukan matematika. Dalam belajar matematika perlu untuk
menciptakan situasi-situasi di mana siswa dapat aktif, kreatif dan responsif secara fisik pada
sekitar. Untuk belajar matematika siswa harus membangunnya untuk diri mereka. hanya dapat
dilakukan dengan eksplorasi, membenarkan, menggambarkan, mendiskusikan, menguraikan,
menyelidiki, dan pemecahan masalah (Countryman, 1992). Selanjutnya Goldin (dalam
Wardhani, 2004) matematika dan dibangun oleh manusia, sehingga dalam pembelajaran
matematika, pengetahuan matematika harus dibangun oleh siswa. Pembelajaran matematika
menjadi lebih efektif jika guru memfasilitasi siswa menemukan dan memecahkan masalah
dengan menerapkan pembelajaran bermakna.
Dalam pembelajaran matematika, konsep yang akan dikonstruksi siswa sebaiknya dikaitkan
dengan konteks nyata yang dikenal siswa dan konsep yang dikonstruksi siswa ditemukan sendiri
oleh siswa. Menurut Freudental (Gravemeijer, 1994) matematika merupakan aktivitas insani
(human activities) dan pembelajaran matematika merupakan proses penemuan kembali.
Ditambahkan oleh de Lange (Sutarto Hadi, 2005) proses penemuan kembali tersebut harus
dikembangkan melalui penjelajahan berbagai persoalan dunia real. Masalah konteks nyata
(Gravemeijer, 1994) merupakan bagian inti dan dijadikan starting point dalam pembelajaran
matematika. Konstruksi pengetahuan matematika oleh siswa dengan memperhatikan konteks itu
berlangsung dalam proses yang oleh Freudenthal dinamakan reinvensi terbimbing (guided
reinvention).

Pembelajaran matematika sebaik dimulai dari masalah yang kontekstual. Sutarto Hadi (2006)
menyatakan bahwa masalah kontekstual dapat digali dari: (1) situasi personal siswa, yaitu yang
berkenaan dengan kehidupan sehari-hari siswa, (2) situasi sekolah/akademik, yaitu berkaitan
dengan kehidupan akademik di sekolah dan kegiatan-kegiatan dalam proses pembelajaran siswa,
(3) situasi masyarakat, yaitu yang berkaitan dengan kehidupan dan aktivitas masyarakat sekitar
siswa tinggal, dan (4) situasi saintifik/matematik, yaitu yang berkenaan dengan sains atau
matematika itu sendiri.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Matematika merupakan suatu bidang kajian yang memiliki objek abstrak dan dibangun melalui
proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dari
kebenaran sebelumnya sehingga keterkaitan antara konsep dalam matematika bersifat sangat
kuat dan jelas. Matematika digunakan manusia untuk memecahkan masalahnya dalam kehidupan
sehari-hari.

B. Saran

Perlu adanya cara pembelajaran baru yang kreatif dan inovatif agar dapat meningkatkan minat
siswa untuk belajar matematika. Mengingat kemampuan pemahaman matematika sangat penting
bagi siswa sekolah dasar, maka pembelajaran matematika sebaiknya dilakukan dengan
pendekatan pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif.
DAFTAR PUSTAKA

Condro Murti, Rahayu. (2009). Meningkatkan Kemampuan Matematika di Sekolah Dasar. Jurnal
Penelitian Ilmu Pendidikan, (Vol.02 No.02), 166-176.

Amir, Almira. (2014). Pengembangan Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Jurnal Forum
Pedagogik, (Vol.06 No.01), 72-88.

Setiawan, Yohana. (2020). Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar dan
Pendekatan Matematika Realistik. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, (Vol.10 No.01), 12-21.

Anda mungkin juga menyukai