Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

SIFAT – SIFAT OPERASI PENJUMLAHAN DAN PERKALIAN


BILANGAN CACAH, ASLI, DAN BILANGAN BULAT

DOSEN PENGAMPU
Masniladevi S.Pd,. M.Pd

Oleh Kelompok 3 :
1. Annisa Ramadhani (23129010)
2. Diva Febriandra Putri (23129308)
3. Elsa Rahayu (23129022)
4. NurLativa (23129225)
5. Stacie Boleng (23129409)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ Sifat-sifat operasi penjumlahan dan perkalian pada
bilangan bulat “ dengan tepat waktu untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Konsep Dasar
Matematika SD.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Masniladevi,S.pd.,M.pd. selaku dosen
pengampu mata kuliah Konsep Dasar Matematika SD karena telah memberikan tugas ini sebagai
awal dari mulanya menjadi seorang mahasiswa, tidak lupa juga kami ingin mengucapkan terima
kasih kepada teman-teman sekalian yang sudah membantu dalam proses pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan didalam pembuatan makalah ini
maupun penjelasannya. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk
dapat menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini bisa bermanfaat.

Padang, 4 September 2023

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................3
1.3 Tujuan............................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................5
2.1 Sifat – sifat Operasi Hitung pada Bilangan....................................................................5
2.2 Sifat - sifat Operasi Penjumlahan da Perkalian pada Bilangan Cacah...........................6
` 2.3 Sifat - sifat Operasi Penjumlahan da Perkalian pada Bilangan Asli..............................9
2.4 Sifat - sifat Operasi Penjumlahan da Perkalian pada Bilangan Cacah.........................11

BAB III PENUTUP......................................................................................................................14


3.1 Kesimpulan..................................................................................................................14
3.2 Saran............................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang selalu ditemui dalam setiap jenjang
pendidikan, mulai dari SD, SMP, SMA, bahkan perguruan tinggi. Pemerintah sebagai pembuat
kurikulum memiliki alasan kuat pentingnya mengajarkan matematika di setiap jenjang pendidikan
tersebut. Alasan tersebut dapat diketahui dari pendapat Freudenthal (Van Den Heuvel-Panhuizen,
2003) bahwa “mathematics as a human activity” yang berarti bahwa semua aktivitas manusia
memanfaatkan konsep matematika sehingga membuat matematika sangat dekat dan penting dalam
kehidupan manusia.
Konsep matematika harus ditanamkan secara benar dan kuat semenjak siswa belajar di
sekolah dasar. Jika dari jenjang sekolah dasar konsep yang ditanamkan tidak kuat dan terkesan
mengambang, maka akan menjadi masalah besar ketika siswa memperoleh pembelajaran
matematika di jenjang pendidikan selanjutnya. Hal inilah yang membuat matematika sering dirasa
sulit dan menjadi momok menakutkan oleh peserta didik walaupun telah dipelajari selama
bertahun-tahun. Sebenarnya, apabila ditelaah lebih mendalam dapat ditemukan bahwa matematika
dianggap sulit karena termasuk ilmu pengetahuan yang berisi konsep-konsep yang abstrak. Selaras
dengan pendapat Reys, dkk. (2012) “.... Mathematics is study of paterns and relationship; a way
of thinking; an art; a language that uses carefully defined terms and symbols; mathematics is a
tool.
Sifat matematika yang abstrak ini membuat siswa sulit memahaminya apalagi untuk siswa
sekolah dasar yang notabene menjadi jenjang awal siswa mengenal matematika. Menurut Piaget,
siswa sekolah dasar yang berumur 7- 12 tahun masih berada pada tahap operasional konkret
(Santrock, 2002; Sumantri & Syaodih, 2009). Tahap ini mengharuskan masalah yang dihadapi
siswa bersifat konkret. Siswa akan merasa kesulitan bila menghadapi masalah yang bersifat
abstrak. Oleh karena itu, terlihat adanya kontradiksi antara sifat matematika yang berisi konsep-
konsep abstrak dengan tahap perkembangan siswa sekolah dasar yang bersifat operasional konkret.
Pada lingkup pendidikan di Indonesia, konsep matematika yang sangat penting namun
tidak ditanamkan secara kuat sejak duduk di sekolah dasar adalah konsep operasi bilangan cacah
yang meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Padahal pada kelas rendah,
pembelajaran matematika harus ditekankan pada keempat kemampuan hitung dasar tersebut
sebagai bekal penguasaan konsep materi selanjutnya di kelas yang lebih tinggi.

1
Penguasaan konsep operasi bilangan cacah telah menjadi perhatian bagi para pembuat
kurikulum di luar negeri. Kurikulum Mississippi, Nevada, dan California menyebutkan pada
1akhir kelas IV, siswa harus mampu melakukan penjumlahan dan pengurangan menggunakan
berbagai bentuk representasi. Selain itu, siswa juga diberikan kemampuan dalam memecahkan
masalah penjumlahan dan pengurangan yang ditemui di kehidupan sehari-hari, melakukan
penjumlahan dan pengurangan secara konsisten dan akurat (Kennedy & Tipps, 1994). Sejalan
dengan hal tersebut, pentingnya penanaman konsep penjumlahan dan pengurangan yang benar
juga dikemukakan oleh Carpenter, dkk (1982) bahwa, “Basic logical operation is addition and
substraction”. Fuson (1988) menambahkan bahwa, “Some research indicates that addition and
subtraction help second graders taught the multidigit algorithms with materials that physically
embody the base-ten system”. Berdasarkan kedua pendapat tersebut, maka dapat diperoleh
gambaran bahwa penjumlahan dan pengurangan merupakan salah satu konsep dalam matematika
yang amat penting. Selain konsep penjumlahan dan pengurangan, konsep operasi bilangan
perkalian dan pembagian bilangan cacah juga memiliki urgensi yang sama.
Pada hakekatnya, operasi perkalian adalah operasi penjumlahan yang dilakukan secara
berulang sehingga untuk memahami konsep perkalian pada bilangan cacah ini, tentunya harus
memahami terlebih dahulu konsep penjumlahan (Prabawanto & Rahayu, 2006). Sedangkan, pada
konsep pembagian, menurut Heruman (2007) pembagian merupakan pengurangan berulang
sampai habis. Oleh karena itu, syarat utama yang harus dimiliki siswa dalam mempelajari konsep
pembagian adalah pengurangan dan perkalian (Van De Walle, 2007; Simanjuntak, dkk., 1993).
Keempat konsep operasi bilangan cacah tersebut saling berkaitan satu sama lain. Saking
pentingnya konsep operasi bilangan cacah tersebut maka guru harus memberikan perhatian khusus
karena menjadi landasan konsep matematika selanjutnya. Setelah ditelaah, ternyata pemahaman
konsep operasi bilangan cacah merupakan tujuan besar dari konsep nilai tempat.
Bilangan adalah suatu unsur atau objek yang tidak didefinisikan (underfined term).
Bilangan merupakan suatu konsep yang abstrak, bukan simbol, bukan pula angka. Bilangan
menyatakan suatu nilai yang bisa diartikan sebagai banyaknya atau urutan sesuatu atau bagian dari
suatu keseluruhan. Bilangan merupakan konsep yang abstrak, bukan simbol, dan bukan angka.
Tanda-tanda yang sering ditemukan bukan suatu bilangan tetapi merupakan lambang bilangan.
Lambang bilangan memuat angka dengan nilai tempat tertentu.
Bilangan merupakan suatu konsep berupa angka yang digunakan untuk membantu
kehidupan sehari-hari manusia. Macam-macam bilangan dalam matematika adalah bilangan nol,
bilangan bulat, bilangan asli, bilangan cacah, bilangan prima, bilangan pecahan, bilangan rasional
dan irasional.
Bilangan pada awalnya hanya dipergunakan untuk mengingat jumlah, namun dalam
perkembangannya setelah para pakar matematika menambahkan perbendaharaan simbol dan

2
kata-kata yang tepat untuk mendefenisikan bilangan maka matematika menjadi hal yang sangat
penting bagi kehidupan dan tak bisa kita pungkiri bahwa dalam kehidupan keseharian kita akan
selalu bertemu dengan yang namanya bilangan, karena bilangan selalu dibutuhkan baik dalam
teknologi, sains, ekonomi ataupun dalam dunia musik, filosofi dan hiburan serta banyak aspek
kehidupan lainnya. Perkembangan bilangan dari masa ke masa (Sonnabend, 2010).
Ada 3 bilangan yang biasa kita dengar yaitu :
1.Bilangan Cacah
Bilangan cacah adalah bilangan mulai dari angka nol yang bernilai positif dan punya sifat selalu
bertambah dengan bilangan setelahnya. Namun, hasil penghitungannya tidak selalu bernilai
positif, tergantung operasi penghitungan yang digunakan.
2.Bilangan Asli
Bilangan asli adalah bilangan yang dimulai dari angka 1 dan terus bertambah 1 atau himpunan
bilangan bulat positif yang tidak termasuk 0.
3.Bilangan Bulat
Bilangan bulat adalah sebuah bilangan yang tidak berupa bilangan desimal atau berupa bentuk
pecahan. Bilangan bulat terdiri atas bilangan asli atau bilangan bpositif, bilangan nol, dan lawan
dari bilangan asli yang juga lazim disebut dengan bilangan negative.

1.2 Rumusan Masalah


1.Apa yang dimaksud dengan Bilangan ?
2.Apa yang dimaksud dengan Bilangan Cacah, Bilangan Asli, Bilangan Bulat ?
3.Bagaimana sifat-sifat operasi penjumlahan dan perkalian pada Bilangan Bulat?
4.Bagaimana contoh operasi penjumlahan dan perkalian pada Bilangan Bulat ?

1.3 Tujuan
1. Dapat memahami apa yang dimaksud dengan Bilangan
2. Dapat memahami apa yang dimaksud dengan Bilangan Cacah, Asli, dan Bulat
3. Dapat mengetahui bagaimana sifat-sifat operasi penjumlahan dan perkalian pada Bilangan
Cacah, Asli, dan Bulat

3
4. Dapat mengetahui bagaimana contoh operasi penjumlahan dan perkalian pada Bilangan
Cacah, Asli, dan Bulat

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 SIFAT-SIFAT OPERASI HITUNG PADA BILANGAN


Secara umum terdapat 3 sifat pada operasi hitung
(penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian) bilangan di ilmu matematika, yaitu: sifat
komutatif, sifat asosiatif, dan sifat distributif.
1. Sifat Komutatif (Pertukaran)
Sifat komutatif adalah sifat operasi hitung terhadap 2 bilangan yang memenuhi pertukaran
letak antar bilangan sehingga menghasilkan hasil yang sama. Sifat komutatif juga disebut dengan
hukum komutatif. Sifat komutatif dapat dirumuskan sebagai berikut,
a+b=b+a=c
a dan b adalah 2 bilangan yang dioperasikan c adalah hasil dari operasi hitung
Operasi hitung yang memenuhi sifat komutatif menghasilkan hasil yang sama, walaupun letak
bilangan yang dihitung saling ditukarkan.

2. Sifat Asosiatif (Pengelompokan)


Sifat asosiatif adalah sifat operasi hitung terhadap 3 bilangan menggunakan bantuan
pengelompokan 2 bilangan dengan tanda kurung dan apabila pengelompokan ditukarkan hasil
tetap sama. Sifat asosiatif juga disebut dengan hukum asosiatif. Sifat asosiatif dapat dirumuskan
sebagai berikut,
(a + b) + c = a + (b + c) = d
a, b, dan c adalah bilangan operasi hitung yang memenuhi sifat asosiatif menghasilkan nilai yang
sama, walaupun tanda kurung (pengelompokan) ditukarkan yang dioperasikan d adalah hasil
operasi bilangan

3. Sifat Distributif (Penyebaran)


Sifat distributif adalah sifat operasi hitung dengan 2 operasi hitung yang berbeda, salah
satu operasi hitung berfungsi sebagai operasi penyebaran dan operasi lainnya digunakan untuk
menyebarkan bilangan yang dikelompokkan dalam tanda kurung. Sifat distributif juga disebut

5
dengan hukum distributif. Sifat distributif dapat dirumuskan sebagai berikut,
a × (b + c) = (a × b) + (a × c) = d
Rumus di atas disebut distributif perkalian terhadap penjumlahan
a adalah bilangan yang didistribusikan
b dan c adalah bilangan yang dikelompokkan
d adalah hasil operasi hitung

2.2 SIFAT-SIFAT OPERASI PENJUMLAHAN DAN PERKALIAN PADA BILANGAN


CACAH
Bilangan cacah adalah bilangan bulat non-negatif atau yang bukan negatif. Bilangan
cacah dimulai dari angka 0. Contoh bilangan cacah ini mulai dari 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11,
12, 13, 14, 15, dan seterusnya. Bilangan cacah juga terbagi ke bagian genap dan ganjil :
1. Bilangan Cacah Genap
Kalau bilangan cacah genap sendiri merupakan bilangan cacah kelipatan 2 atau habis kalau
dibagi angka 2. Contoh bilangan cacah genap ini mulai dari 2, 4, 6, 8, 9, 10, 12, 14, 16, 18, 20,
sampai seterusnya.
2. Bilangan Cacah Ganjil
Sedangkan bilangan cacah ganjil ini kebalikannya dari yang genap. Angka di bilangan ganjil ini
bukan kelipatan 2 dan tidak habis kalau dibagi 2. Contoh bilangan cacah ganjil mulai dari 1, 3, 5,
7, 9, 11, 13, 15, 17, 19, sampai seterusnya.
Berikut Sifat- sifatnya :
1. Sifat komutatif ( Pertukaran)
• Penjumlahan
Hasil penjumlahan dua bilangan cacah tidak berubah, walaupun urutan letak kedua
bilangan itu dipertukarkan

a + b = b + a, untuk semua bilangan cacah yang diwakili oleh a dan b


misal : 1 + 2 = 2 + 1
namun, pada pengurangan sifat ini tidak berlaku
contoh : 1 - 2 ≠ 2 – 1

6
• Perkalian
Hasil perkalian dua bilangan cacah tidak berubah, walaupun urutan letak kedua bilangan
itu dipertukarkan
a x b = b x a, untuk semua bilangan cacah yang diwakili oleh a dan b
misal : 2 x 4 = 4 x 2
namun, pada operasi pembagian sifat ini tidak berlaku
contoh : 2 : 4 ≠ 4 : 2

2. Sifat Asosiatif (Pengelompokan)


• Penjumlahan
Hasil penjumlahan tiga buah bilangan cacah tidak berubah, meskipun
pengelompokannya berbeda.
Jika a,b dan c sembarang bilangan cacah, maka :
(a+b)+c=a+(b+c)
misal : ( 1 + 2 ) + 3 = 1 + ( 2 + 3 )
namun,pada pengurangan sifat ini tidak berlaku
contoh : (1 - 2) - 3 ≠ 1 - (2 - 3)
• Perkalian
Hasil perkalian tiga buah bilangan cacah tidak berubah, meskipun pengelompokannya
berbeda.

(axb)xc=ax(bxc)

misal : ( 2 x 4 ) x 1 = 2 x ( 4 x 1 )

namun,pada operasi pembagian sifat ini tidak berlaku

contoh : (2 : 4) : 1 ≠ 2 : (4 : 1)

3. Unsur Identitas
• Penjumlahan
Yaitu penjumlahan dengan angka nol akan menghasilkan angka yang sama
a+0=0+a

7
contoh : 2 + 0 = 0 + 2

namun,pada operasi pengurangan sifat ini tidak berlaku

contoh : 2 - 0 ≠ 0 – 2

• Perkalian
Yaitu perkalian dengan angka satu akan menghasilkan angka yang sama
ax0=0xa
contoh : 3 x 0 = 0 x 3
namun,pada operasi pembagian sifat ini tidak berlaku
contoh : 3 : 0 ≠ 0 : 3

4. Tertutup
• Penjumlahan
yaitu ketika dua bilangan cacah ditambahkan, hasilnya akan tetap cacah.

contoh : 2 + 3 = 5

namun,pada pengurangan sifat ini tidak berlaku karena tidak semua bilangan a dan b
menghasilkan bilangan cacah. Hasilnya bisa berupa bilangan negative

contoh : 2 - 3 = -1

• Perkalian
yaitu ketika dua bilangan cacah dikalikan, hasilnya akan tetap cacah.

contoh : 2 x 3 = 6

namun,pada pembagian sifat ini tidak berlaku karena tidak semua bilangan a dan b
menghasilkan bilangan cacah. Hasilnya bisa berupa bilangan desimal

contoh : 2 : 3 = 0,667

8
5. Sifat Distributif ( Penyebaran )
Sifat distributif ada 2 yaitu :
a. Sifat Distributif ( Penyebaran ) perkalian terhadap penjumlahan
ax(b+c)=(axb)+(axc)
contoh : 6 × ( 4 + 5 ) = 6 × 9 = 54
( 6 × 4 ) + ( 6 × 5 ) = 24 + 30 = 54
Jadi, 6 × ( 4 + 5 ) = ( 6 × 4 ) + ( 6 × 5 )

b. Sifat Distributif ( Penyebaran ) perkalian terhadap pengurangan


ax(b–c)=(axb)–(axc)
contoh : 7 × ( 9 − 6 ) = 7 × 3 = 21
( 7 × 9 ) − ( 7 × 6 ) = 63 − 42 = 21
Jadi, 7 × ( 9 − 6 ) = ( 7 × 9 ) − ( 7 × 6 )

2.3 SIFAT-SIFAT OPERASI PENJUMLAHAN DAN PERKALIAN PADA BILANGAN


ASLI
1. Sifat Tertutup
Bilangan asli tertutup memiliki sifat tertutup pada opersi penjumlahan dan perkalian,
tetapi tidak pada operasi pengurangan dan pembagian. Jika a dan b adalah bilangan asli,
maka berlaku rumus sebagai berikut,
• Penjumlahan
a + b = c, maka c adalah bilangan asli.
Contoh : 1 + 2 = 3
1 dan 2 adalah bilangan asli, maka 3 adalah bilangan asli.
• Perkalian
axb=c
Contoh : 2 × 3 = 6
2 dan 3 adalah bilangan asli, maka 6 adalah bilangan asli.

9
2. Sifat Komutatif
Jika suatu bilangan asli (a dan b) dijumlahkan atau pun dikalikan, maka hasilnya akan
sama meskipun letak atau posisi bilangan tersebut dialihkan. Namun ini tidak berlaku pada
operasi pengurangan dan pembagian.
• Penjumlahan
a+b=b+a
Contoh : 2 + 3 = 3 + 2
• Perkalian
a×b=b×a

Contoh : 1 × 2 = 2 × 1
3. Sifat Asosiatif
Sifat pengelompokan ini berlaku pada penjumlahan dan perkalian bilangan asli,
tetapi tidak berlaku pada operasi pengurangan dan pembagian. Jika a,b, dan c adalah bilangan
asli, maka berlaku pengelompokan sebagai berikut.
• Penjumlahan
a + (b + c) = (a + b) + c
contoh : 2 + (3 + 5) = (2 + 3) + 5
• Perkalian
a × (b × c) = (a × b) × c
contoh : 3 × (4 × 5) = (3 × 4) × 5
Sifat ini tidak berlaku pada operasi pengurangan dan pembagian

4. Unsur identitas
Unsur identitas atau elemen satuan merupakan suatu unsur bilangan yang dioperasikan
dengan bilangan lain dan hasilnya adalah bilangan itu sendiri. Ini hanya berlaku pada penjumlahan
dan perkalian bilangan asli dan tidak berlaku pada operasi pengurangan dan pembagian.
• Penjumlahan
Unsur identitas penjumlahan bilangan asli adalah 0, dimana setiap bilangan asli yang
dijumlahkan dengan 0 maka hasilnya adalah bilangan itu sendiri

10
Jika a + 0 = a
Contoh : 5 + 0 = 5
• Perkalian
Unsur identitas perkalian bilangan asli adalah 1, dimana setiap bilangan asli yang
dikalikan dengan 1 maka hasilnya adalah bilangan itu sendiri.
Jika a x 1 = a
Contoh : 3 × 1 = 3

5. Invers
Merupakan suatu unsur pada bilangan asli yang mana jika dioperasikan dengan bilangan lain
akan menghasilkan sebuah unsur identitas. Jika a adalah bilangan asli, maka invers penjumlahan
dari a adalah (-a)
Rumus : a + (-a) = 0
Contoh : 2 + (-2) = 0

6. Sifat Distributif
Jika a,b, dan c merupakan bilangan asli, maka berlaku sifat penyebaran sebagai berikut,
a × (b + c) = (a × b) + (a × c)
Contoh : 2 × (4 + 5) = (2 × 4) + (2 × 5)
(a + b) × c = (a × c) + (b × c)
Contoh : (2 + 3) × 4 = (2 × 4) + (3 × 4)

2.4 SIFAT SIFAT OPERASI PENJUMLAHAN DAN PERKALIAN PADA BILANGAN


BULAT
1. Tertutup
Bersifat tertutup terhadap penjumlahan, pengurangan, dan perkalian, artinya:
jika a dan b bilangan bulat, berlaku a + b, a – b, a × b juga bilangan bulat.
Contoh : 1 + 2 = 3 (Penjumlahan)
1 – 2 = -1 (Pengurangan)

11
` 1x2=2 (Perkalian)

2. Komutatif
Jika suatu bilangan asli (a dan b) dijumlahkan atau pun dikalikan, maka hasilnya akan
sama meskipun letak atau posisi bilangan tersebut dialihkan. Komutatif terhadap penjumlahan
dan perkalian.
• Penjumlahan
a+b=b+a
Contoh: –4 + 15 = 15 + (–4)
• Perkalian
axb=bxa

Contoh : 1 x 2 = 1 x 2

Namun sifat ini tidak berlaku pada operasi pengurangan dan pembagian
3. Asosiatif
Jika a dan b adalah bilangan asli. Dan apabila dikalikan menghasilkan c yang merupakan
bilangan asli
• Penjumlahan
a + (b + c) = (a + b) + c
Contoh: 8 + (–5 + 6) = (8 + (–5) + 6

• Perkalian

a x (b x c) = (a x b) x c

Contoh : –4 × (10 × 3) = (–4 × 10) × 3

Sifat ini tidak berlaku pada operasi pengurangan dan pembagian


4. Unsur identitas
• Penjumlahan
Unsur identitas penjumlahan bilangan asli adalah 0, dimana setiap bilangan asli yang
dijumlahkan dengan 0 maka hasilnya adalah bilangan itu sendiri.

12
Identitas operasi penjumlahan : a + 0 = 0 + a = a
Contoh : 6 + 0 = 0 + 6 = 6

• Perkalian
Unsur identitas perkalian bilangan asli adalah 1, dimana setiap bilangan asli
yang dikalikan dengan 1 maka hasilnya adalah bilangan itu sendiri.

Identitas operasi perkalian : a × 1= 1 × a = a


Contoh : 4 x 1 = 1 x 4 = 4

5. Sifat distributif
Jika a,b, dan c merupakan bilangan asli, maka berlaku sifat penyebaran sebagai
Berikut :
• Perkalian & Penjumlahan
a × (b + c) = (a × b) + (a × c)
contoh : 2 × (4 + 5) = (2 × 4) + (2 × 5)

• Perkalian & Pengurangan


a × (b − c) = (a × b) − (a × c)

contoh : 2 x (4 – 5) = (2 x 4) – 5

13
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Bilangan adalah suatu unsur atau objek yang tidak didefinisikan (underfined term).
Bilangan merupakan suatu konsep yang abstrak, bukan simbol, bukan pula angka. Bilangan
menyatakan suatu nilai yang bisa diartikan sebagai banyaknya atau urutan sesuatu atau bagian
dari suatu keseluruhan. Tanda-tanda yang sering ditemukan bukan suatu bilangan tetapi
merupakan lambang bilangan. Lambang bilangan memuat angka dengan nilai tempat tertentu.
Ada 3 bilangan yang biasa kita dengar yaitu Bilangan Cacah, Bilangan Asli, dan Bilangan
Bulat. Bilangan cacah adalah bilangan yang dimulai dari angka nol dan selalu bertambah satu
dengan bilangan setelahnya atau himpunan bilangan bulat yang bukan negati atau dapat juga
dikatakan himpunan bilangan asli ditambah nol. Bilangan asli adalah bilangan yang dimulai dari
angka 1 dan terus bertambah 1 atau himpunan bilangan bulat positif yang tidak termasuk 0.
Bilangan bulat adalah sebuah bilangan yang tidak berupa bilangan desimal atau berupa bentuk
pecahan. Bilangan bulat terdiri atas bilangan asli atau bilangan positif, bilangan nol, dan lawan
dari bilangan asli yang juga lazim disebut dengan bilangan negative. Dan terdapat berbagai
macam sifat yang terdapat pada operasi penjumlahan dan perkalian. Selain itu sifat – sifat yang
dimiliki operasi penjumlahan dan perkalian belum tentu berlaku pada operasi pengurangan dan
pembagian

3.2 SARAN
Sebagai mahasiswa diharapkan dapat memahami tentang sifat-sifat operasi bilangan
cacah, Asli, dan Bulat. Dan Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
danmungkin 0anyak kekurangan untuk itu penulis memohon kritik dan saran dari pembaca.
Kritik pembaca yang yang diberikan untuk penulis sangat berguna bagi penulis.

14
DAFTAR PUSTAKA

Abdillah. (2021). Bilangan Cacah. Diakses pada https://rumusrumus.com/bilangan-cacah/


Murni, S. (2002). Analisa Kendala Siswa Kelas II Sekolah Dasar dalam Pengoperasian
Hitung Dasar Bilangan Cacah. Laporan Penelitian. Diakses pada http://repository.ut.ac.id
Septiana, T. (2021, September Rabu). Bilangan asli: Pengertian, contoh, dan perbedaannya
dengan bilangan cacah. Diambil kembali dari Kontan:
https://lifestyle.kontan.co.id/news/bilangan-asli-pengertian-contoh-dan-perbedaannya-dengan-
bilangan-cacah
Andhin, D. (2003). Modul 2 Pendalaman Materi Matematika : Modul Pendidikan Profesi Guru
https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-jakarta/perkembangan-peserta-
didik/sifat-dan-operasi-bilangan-asli-dan-cacah/44489197
https://www.gramedia.com/literasi/operasi-perkalian-bilangan/
Supriadi. (2017). Cara Mengajar Matematika untuk PGSD 1. Serang: UPI Kampus di Serang.
Suwangsih,. Erna,. Tiurlina. (2006). Model Pembelajaran Matematika. Bandung : UPI
Press
Wandini, R. R. (2019). Pembelajaran matematika Untuk calon guru MI/SD. Medan : Widya
Puspita
Purwaningrum, J. P. &Bintoro, H. S. (2019). Miskonsepsi Matematika Materi Bilangan Pada
Mahasiswa Calon Guru Sekolah Dasar. Prosiding Seminar Nasional MIPA.173-180

15

Anda mungkin juga menyukai