DOSEN PENGAMPU
Masniladevi S.Pd,. M.Pd
Oleh Kelompok 3 :
1. Annisa Ramadhani (23129010)
2. Diva Febriandra Putri (23129308)
3. Elsa Rahayu (23129022)
4. NurLativa (23129225)
5. Stacie Boleng (23129409)
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ Sifat-sifat operasi penjumlahan dan perkalian pada
bilangan bulat “ dengan tepat waktu untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Konsep Dasar
Matematika SD.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Masniladevi,S.pd.,M.pd. selaku dosen
pengampu mata kuliah Konsep Dasar Matematika SD karena telah memberikan tugas ini sebagai
awal dari mulanya menjadi seorang mahasiswa, tidak lupa juga kami ingin mengucapkan terima
kasih kepada teman-teman sekalian yang sudah membantu dalam proses pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan didalam pembuatan makalah ini
maupun penjelasannya. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk
dapat menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini bisa bermanfaat.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................3
1.3 Tujuan............................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................5
2.1 Sifat – sifat Operasi Hitung pada Bilangan....................................................................5
2.2 Sifat - sifat Operasi Penjumlahan da Perkalian pada Bilangan Cacah...........................6
` 2.3 Sifat - sifat Operasi Penjumlahan da Perkalian pada Bilangan Asli..............................9
2.4 Sifat - sifat Operasi Penjumlahan da Perkalian pada Bilangan Cacah.........................11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Penguasaan konsep operasi bilangan cacah telah menjadi perhatian bagi para pembuat
kurikulum di luar negeri. Kurikulum Mississippi, Nevada, dan California menyebutkan pada
1akhir kelas IV, siswa harus mampu melakukan penjumlahan dan pengurangan menggunakan
berbagai bentuk representasi. Selain itu, siswa juga diberikan kemampuan dalam memecahkan
masalah penjumlahan dan pengurangan yang ditemui di kehidupan sehari-hari, melakukan
penjumlahan dan pengurangan secara konsisten dan akurat (Kennedy & Tipps, 1994). Sejalan
dengan hal tersebut, pentingnya penanaman konsep penjumlahan dan pengurangan yang benar
juga dikemukakan oleh Carpenter, dkk (1982) bahwa, “Basic logical operation is addition and
substraction”. Fuson (1988) menambahkan bahwa, “Some research indicates that addition and
subtraction help second graders taught the multidigit algorithms with materials that physically
embody the base-ten system”. Berdasarkan kedua pendapat tersebut, maka dapat diperoleh
gambaran bahwa penjumlahan dan pengurangan merupakan salah satu konsep dalam matematika
yang amat penting. Selain konsep penjumlahan dan pengurangan, konsep operasi bilangan
perkalian dan pembagian bilangan cacah juga memiliki urgensi yang sama.
Pada hakekatnya, operasi perkalian adalah operasi penjumlahan yang dilakukan secara
berulang sehingga untuk memahami konsep perkalian pada bilangan cacah ini, tentunya harus
memahami terlebih dahulu konsep penjumlahan (Prabawanto & Rahayu, 2006). Sedangkan, pada
konsep pembagian, menurut Heruman (2007) pembagian merupakan pengurangan berulang
sampai habis. Oleh karena itu, syarat utama yang harus dimiliki siswa dalam mempelajari konsep
pembagian adalah pengurangan dan perkalian (Van De Walle, 2007; Simanjuntak, dkk., 1993).
Keempat konsep operasi bilangan cacah tersebut saling berkaitan satu sama lain. Saking
pentingnya konsep operasi bilangan cacah tersebut maka guru harus memberikan perhatian khusus
karena menjadi landasan konsep matematika selanjutnya. Setelah ditelaah, ternyata pemahaman
konsep operasi bilangan cacah merupakan tujuan besar dari konsep nilai tempat.
Bilangan adalah suatu unsur atau objek yang tidak didefinisikan (underfined term).
Bilangan merupakan suatu konsep yang abstrak, bukan simbol, bukan pula angka. Bilangan
menyatakan suatu nilai yang bisa diartikan sebagai banyaknya atau urutan sesuatu atau bagian dari
suatu keseluruhan. Bilangan merupakan konsep yang abstrak, bukan simbol, dan bukan angka.
Tanda-tanda yang sering ditemukan bukan suatu bilangan tetapi merupakan lambang bilangan.
Lambang bilangan memuat angka dengan nilai tempat tertentu.
Bilangan merupakan suatu konsep berupa angka yang digunakan untuk membantu
kehidupan sehari-hari manusia. Macam-macam bilangan dalam matematika adalah bilangan nol,
bilangan bulat, bilangan asli, bilangan cacah, bilangan prima, bilangan pecahan, bilangan rasional
dan irasional.
Bilangan pada awalnya hanya dipergunakan untuk mengingat jumlah, namun dalam
perkembangannya setelah para pakar matematika menambahkan perbendaharaan simbol dan
2
kata-kata yang tepat untuk mendefenisikan bilangan maka matematika menjadi hal yang sangat
penting bagi kehidupan dan tak bisa kita pungkiri bahwa dalam kehidupan keseharian kita akan
selalu bertemu dengan yang namanya bilangan, karena bilangan selalu dibutuhkan baik dalam
teknologi, sains, ekonomi ataupun dalam dunia musik, filosofi dan hiburan serta banyak aspek
kehidupan lainnya. Perkembangan bilangan dari masa ke masa (Sonnabend, 2010).
Ada 3 bilangan yang biasa kita dengar yaitu :
1.Bilangan Cacah
Bilangan cacah adalah bilangan mulai dari angka nol yang bernilai positif dan punya sifat selalu
bertambah dengan bilangan setelahnya. Namun, hasil penghitungannya tidak selalu bernilai
positif, tergantung operasi penghitungan yang digunakan.
2.Bilangan Asli
Bilangan asli adalah bilangan yang dimulai dari angka 1 dan terus bertambah 1 atau himpunan
bilangan bulat positif yang tidak termasuk 0.
3.Bilangan Bulat
Bilangan bulat adalah sebuah bilangan yang tidak berupa bilangan desimal atau berupa bentuk
pecahan. Bilangan bulat terdiri atas bilangan asli atau bilangan bpositif, bilangan nol, dan lawan
dari bilangan asli yang juga lazim disebut dengan bilangan negative.
1.3 Tujuan
1. Dapat memahami apa yang dimaksud dengan Bilangan
2. Dapat memahami apa yang dimaksud dengan Bilangan Cacah, Asli, dan Bulat
3. Dapat mengetahui bagaimana sifat-sifat operasi penjumlahan dan perkalian pada Bilangan
Cacah, Asli, dan Bulat
3
4. Dapat mengetahui bagaimana contoh operasi penjumlahan dan perkalian pada Bilangan
Cacah, Asli, dan Bulat
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
dengan hukum distributif. Sifat distributif dapat dirumuskan sebagai berikut,
a × (b + c) = (a × b) + (a × c) = d
Rumus di atas disebut distributif perkalian terhadap penjumlahan
a adalah bilangan yang didistribusikan
b dan c adalah bilangan yang dikelompokkan
d adalah hasil operasi hitung
6
• Perkalian
Hasil perkalian dua bilangan cacah tidak berubah, walaupun urutan letak kedua bilangan
itu dipertukarkan
a x b = b x a, untuk semua bilangan cacah yang diwakili oleh a dan b
misal : 2 x 4 = 4 x 2
namun, pada operasi pembagian sifat ini tidak berlaku
contoh : 2 : 4 ≠ 4 : 2
(axb)xc=ax(bxc)
misal : ( 2 x 4 ) x 1 = 2 x ( 4 x 1 )
contoh : (2 : 4) : 1 ≠ 2 : (4 : 1)
3. Unsur Identitas
• Penjumlahan
Yaitu penjumlahan dengan angka nol akan menghasilkan angka yang sama
a+0=0+a
7
contoh : 2 + 0 = 0 + 2
contoh : 2 - 0 ≠ 0 – 2
• Perkalian
Yaitu perkalian dengan angka satu akan menghasilkan angka yang sama
ax0=0xa
contoh : 3 x 0 = 0 x 3
namun,pada operasi pembagian sifat ini tidak berlaku
contoh : 3 : 0 ≠ 0 : 3
4. Tertutup
• Penjumlahan
yaitu ketika dua bilangan cacah ditambahkan, hasilnya akan tetap cacah.
contoh : 2 + 3 = 5
namun,pada pengurangan sifat ini tidak berlaku karena tidak semua bilangan a dan b
menghasilkan bilangan cacah. Hasilnya bisa berupa bilangan negative
contoh : 2 - 3 = -1
• Perkalian
yaitu ketika dua bilangan cacah dikalikan, hasilnya akan tetap cacah.
contoh : 2 x 3 = 6
namun,pada pembagian sifat ini tidak berlaku karena tidak semua bilangan a dan b
menghasilkan bilangan cacah. Hasilnya bisa berupa bilangan desimal
contoh : 2 : 3 = 0,667
8
5. Sifat Distributif ( Penyebaran )
Sifat distributif ada 2 yaitu :
a. Sifat Distributif ( Penyebaran ) perkalian terhadap penjumlahan
ax(b+c)=(axb)+(axc)
contoh : 6 × ( 4 + 5 ) = 6 × 9 = 54
( 6 × 4 ) + ( 6 × 5 ) = 24 + 30 = 54
Jadi, 6 × ( 4 + 5 ) = ( 6 × 4 ) + ( 6 × 5 )
9
2. Sifat Komutatif
Jika suatu bilangan asli (a dan b) dijumlahkan atau pun dikalikan, maka hasilnya akan
sama meskipun letak atau posisi bilangan tersebut dialihkan. Namun ini tidak berlaku pada
operasi pengurangan dan pembagian.
• Penjumlahan
a+b=b+a
Contoh : 2 + 3 = 3 + 2
• Perkalian
a×b=b×a
Contoh : 1 × 2 = 2 × 1
3. Sifat Asosiatif
Sifat pengelompokan ini berlaku pada penjumlahan dan perkalian bilangan asli,
tetapi tidak berlaku pada operasi pengurangan dan pembagian. Jika a,b, dan c adalah bilangan
asli, maka berlaku pengelompokan sebagai berikut.
• Penjumlahan
a + (b + c) = (a + b) + c
contoh : 2 + (3 + 5) = (2 + 3) + 5
• Perkalian
a × (b × c) = (a × b) × c
contoh : 3 × (4 × 5) = (3 × 4) × 5
Sifat ini tidak berlaku pada operasi pengurangan dan pembagian
4. Unsur identitas
Unsur identitas atau elemen satuan merupakan suatu unsur bilangan yang dioperasikan
dengan bilangan lain dan hasilnya adalah bilangan itu sendiri. Ini hanya berlaku pada penjumlahan
dan perkalian bilangan asli dan tidak berlaku pada operasi pengurangan dan pembagian.
• Penjumlahan
Unsur identitas penjumlahan bilangan asli adalah 0, dimana setiap bilangan asli yang
dijumlahkan dengan 0 maka hasilnya adalah bilangan itu sendiri
10
Jika a + 0 = a
Contoh : 5 + 0 = 5
• Perkalian
Unsur identitas perkalian bilangan asli adalah 1, dimana setiap bilangan asli yang
dikalikan dengan 1 maka hasilnya adalah bilangan itu sendiri.
Jika a x 1 = a
Contoh : 3 × 1 = 3
5. Invers
Merupakan suatu unsur pada bilangan asli yang mana jika dioperasikan dengan bilangan lain
akan menghasilkan sebuah unsur identitas. Jika a adalah bilangan asli, maka invers penjumlahan
dari a adalah (-a)
Rumus : a + (-a) = 0
Contoh : 2 + (-2) = 0
6. Sifat Distributif
Jika a,b, dan c merupakan bilangan asli, maka berlaku sifat penyebaran sebagai berikut,
a × (b + c) = (a × b) + (a × c)
Contoh : 2 × (4 + 5) = (2 × 4) + (2 × 5)
(a + b) × c = (a × c) + (b × c)
Contoh : (2 + 3) × 4 = (2 × 4) + (3 × 4)
11
` 1x2=2 (Perkalian)
2. Komutatif
Jika suatu bilangan asli (a dan b) dijumlahkan atau pun dikalikan, maka hasilnya akan
sama meskipun letak atau posisi bilangan tersebut dialihkan. Komutatif terhadap penjumlahan
dan perkalian.
• Penjumlahan
a+b=b+a
Contoh: –4 + 15 = 15 + (–4)
• Perkalian
axb=bxa
Contoh : 1 x 2 = 1 x 2
Namun sifat ini tidak berlaku pada operasi pengurangan dan pembagian
3. Asosiatif
Jika a dan b adalah bilangan asli. Dan apabila dikalikan menghasilkan c yang merupakan
bilangan asli
• Penjumlahan
a + (b + c) = (a + b) + c
Contoh: 8 + (–5 + 6) = (8 + (–5) + 6
• Perkalian
a x (b x c) = (a x b) x c
12
Identitas operasi penjumlahan : a + 0 = 0 + a = a
Contoh : 6 + 0 = 0 + 6 = 6
• Perkalian
Unsur identitas perkalian bilangan asli adalah 1, dimana setiap bilangan asli
yang dikalikan dengan 1 maka hasilnya adalah bilangan itu sendiri.
5. Sifat distributif
Jika a,b, dan c merupakan bilangan asli, maka berlaku sifat penyebaran sebagai
Berikut :
• Perkalian & Penjumlahan
a × (b + c) = (a × b) + (a × c)
contoh : 2 × (4 + 5) = (2 × 4) + (2 × 5)
contoh : 2 x (4 – 5) = (2 x 4) – 5
13
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Bilangan adalah suatu unsur atau objek yang tidak didefinisikan (underfined term).
Bilangan merupakan suatu konsep yang abstrak, bukan simbol, bukan pula angka. Bilangan
menyatakan suatu nilai yang bisa diartikan sebagai banyaknya atau urutan sesuatu atau bagian
dari suatu keseluruhan. Tanda-tanda yang sering ditemukan bukan suatu bilangan tetapi
merupakan lambang bilangan. Lambang bilangan memuat angka dengan nilai tempat tertentu.
Ada 3 bilangan yang biasa kita dengar yaitu Bilangan Cacah, Bilangan Asli, dan Bilangan
Bulat. Bilangan cacah adalah bilangan yang dimulai dari angka nol dan selalu bertambah satu
dengan bilangan setelahnya atau himpunan bilangan bulat yang bukan negati atau dapat juga
dikatakan himpunan bilangan asli ditambah nol. Bilangan asli adalah bilangan yang dimulai dari
angka 1 dan terus bertambah 1 atau himpunan bilangan bulat positif yang tidak termasuk 0.
Bilangan bulat adalah sebuah bilangan yang tidak berupa bilangan desimal atau berupa bentuk
pecahan. Bilangan bulat terdiri atas bilangan asli atau bilangan positif, bilangan nol, dan lawan
dari bilangan asli yang juga lazim disebut dengan bilangan negative. Dan terdapat berbagai
macam sifat yang terdapat pada operasi penjumlahan dan perkalian. Selain itu sifat – sifat yang
dimiliki operasi penjumlahan dan perkalian belum tentu berlaku pada operasi pengurangan dan
pembagian
3.2 SARAN
Sebagai mahasiswa diharapkan dapat memahami tentang sifat-sifat operasi bilangan
cacah, Asli, dan Bulat. Dan Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
danmungkin 0anyak kekurangan untuk itu penulis memohon kritik dan saran dari pembaca.
Kritik pembaca yang yang diberikan untuk penulis sangat berguna bagi penulis.
14
DAFTAR PUSTAKA
15