Anda di halaman 1dari 67

MATEMATIKA SMP SEMESTER II TENTANG SUDUT, SEGIEMPAT

DAN SEGITIGA, SERTA PENGOLAHAN DATA


(MAKALAH)

Oleh
Berlisn Virera S.S. (1813021055)
Citra Restuadi Feby A (1813021009)
Dira Nurul A’ini (1813021005)
Novri Susanti (1813021037)
Resti Vidyasari (1813021017)
Windi Astrid Melinda (1813021058)

Dosen Pengampu:
Widyastuti, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
1

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah yang Maha Kuasa
karena telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah mengenai “Matematika SMP Semester II tentang Sudut,
Segiempat dan Segitiga, serta Pengolahan Data” sebagai tugas mata kuliah
Matematika SMP. Shalawat serta salam tidak lupa pula disampaikan kepada Nabi
besar kita Muhammad yang telah membawa umat menuju jalan kebahagiaan dan
keberkahan di dunia dan di akhirat.

Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada :

a. Bapak Widyastuti, S.Pd., M.Pd. selaku dosen mata kuliah


Matematika SMP atas bimbingan yang diberikan dalam pengerjaan
tugas makalah ini;
b. Orang tua kami yang telah memberikan dorongan moral dan
material;
c. Rekan-rekan semua yang telah memberikan bantuan dan dukungan;
serta
d. Semua pihak yang telah memberikan bantuan.

Penulis menyadari dalam makalah ini masih jauh dari kata


sempurna, baik dari segi isi maupun dari segi metodologi dan bahasanya. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan
untuk perbaikan dan penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembacanya umumnya.

Bandar Lampung , 15 September 2019


2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................1


DAFTAR ISI ............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kompetensi Dasar ................................................................................6
2.2 Mengenal Sudut....................................................................................6
2.3 Hubungan Antar Sudut .......................................................................12
2.4 Melukis Sudut Istimewa .....................................................................18
2.5 Mengenal Segiempat dan Segitiga .....................................................21
2.6 Memahami Jenis dan Sifat Segiempat ................................................26
2.7 Memahami Keliling dan Luas Segiempat ...........................................31
2.8 Memahami Jenis dan Sifat Segitiga ....................................................45
2.9 Memahami Keliling dan Luas Segitiga ...............................................50
2.10Memahami Garis-Garis Istimewa pada Segitiga .................................53
2.11Mengenal Data ....................................................................................56
2.12Menyajikan Data dalam Bentuk Tabel ................................................56
2.13Menyajikan Data dalam Bentuk Batang..............................................59
2.14Menyajikan Data dalam Bentuk Garis ................................................60
2.15Menyajikan Data dalam Bentuk Lingkaran ........................................62
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.........................................................................................64
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................66
3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran kepada peserta didik agar memiliki
pemahaman terhadap sesuatu dan membuatnya menjadi seorang manusia yang
kritis dalam berpikir. Pendidikan memiliki tujuan untuk mencerdaskan dan
mengembangkan potensi di dalam diri para peserta didik. Dengan pertumbuhan
kecerdasan dan potensi diri maka setiap anak bisa memiliki ilmu pengetahuan,
kreativitas, sehat jasmani dan rohani, kepribadian yang baik, mandiri, dan menjadi
anggota masyarakat yang bertanggungjawab. Dengan adanya pendidikan, dapat
mengembangkan kemampuan, membentuk watak, kepribadian, agar peserta didik
menjadi pribadi yang bermartabat. Matematika adalah salah satu mata pelajaran
yang penting dalam pendidikan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, definisi
matematika adalah ilmu tentang bilangan dan segala sesuatu yang
berhubungan dengannya yang mencangkup segala bentuk prosedur operasional
yang digunakan dalam menyelesaikan masalah mengenai bilangan.

Prinsip utama dalam pembelajaran matematika saat ini adalah untuk memperbaiki
dan menyiapkan aktifitas-aktifitas belajar yang bermanfaat bagi siswa yang
bertujuan untuk beralih dari mengajar matematika ke belajar matematika.
Keterkaitan siswa secara aktif dalam pembelajaran harus disediakannya aktifitas
belajar yang khusus sehingga dapat melakukan doing math untuk menemukan dan
membangun matematika dengan fasilitas oleh guru. Pemahaman konsep
merupakan salah satu kecakapan atau kemahiran matematika yang diharapkan
dapat tercapai dalam belajar matematika yaitu dengan menunjukkan pemahaman
konsep matematika yang dipelajarinya, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat
4

dalam pemecahan masalah. Pemahaman matematik akan bermakna jika


pembelajaran matematika diarahkan pada pengembangan kemampuan koneksi
matematik antar berbagai ide, memahami bagaimana ide-ide matematik saling
terkait satu sama lain sehingga terbangun pemahaman menyeluruh, dan
menggunakan matematik dalam konteks di luar matematika. Di dalam makalah ini
penulis memaparkan pemahaman konsep mengenai Sudut, Segiempat dan
Segitiga, serta Pengolahan Data.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Sudut?
2. Bagaimana Hubungan Antar Sudut?
3. Bagaimana cara Melukis Sudut Istimewa?
4. Apa itu Segiempat dan Segitiga?
5. Apa saja Jenis dan Sifat Segiempat?
6. Bagaimana cara menghitung Keliling dan Luas Segiempat?
7. Apa saja Jenis dan Sifat Segitiga?
8. Bagaimana cara menghitung Keliling dan Luas Segitiga?
9. Apa itu Garis-Garis Istimewa pada Segitiga
10. Bagaimana cara melukis Garis-Garis Istimewa pada Segi Tiga?
11. Apa itu Data?
12. Bagaimana cara Menyajikan Data dalam Bentuk Tabel?
13. Bagaimana cara Menyajikan Data dalam Bentuk Batang?
14. Bagaimana cara Menyajikan Data dalam Bentuk Garis?
15. Bagaimana cara Menyajikan Data dalam Bentuk Lingkaran?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui Sudut
2. Untuk mengetahui Hubungan Antar Sudut
3. Untuk mengetahui cara Melukis Sudut Istimewa
4. Untuk mengetahui Segiempat dan Segitiga
5. Untuk memahami Jenis dan Sifat Segiempat
6. Untuk memahami Keliling dan Luas Segiempat
7. Untuk memahami Jenis dan Sifat Segitiga
5

8. Untuk memahami Keliling dan Luas Segitiga


9. Untuk memahami Garis-Garis Istimewa pada Segitiga
10. Untuk menegtahui Data
11. Untuk mengetahui cara Menyajikan Data dalam Bentuk Tabel
12. Untuk Mengetahui cara Menyajikan Data dalam Bentuk Batang
13. Untuk mengeatahui cara Menyajikan Data dalam Bentuk Garis
14. Untuk Mengetahui cara Menyajikan Data dalam Bentuk Lingkaran
6

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kompetensi Dasar


Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar
3.10 Menganalisis hubungan antar 4.10 Menyelesaikan masalah yang
sudut sebagai akibat dari dua berkaitan dengan hubungan
garis sejajar yang dipotong antar sudut sebagai akibat dari
oleh garis transversal. dua garis sejajar yang dipotong
oleh garis transversal.
3.11 Mengaitkan rumus keliling dan 4.11 Menyelesaikan masalah konte-
luas untuk berbagai jenis segi- kstual yang berkaitkan dengan
empat (persegi, persegi- luas dan keliling segiempat
panjang, belahketupat, jajar- (persegi, persegipanjang, belah-
genjang, trapesium, dan laya- ketupat, jajargenjang, trape-
ng-layang) dan segitiga. sium, dan layang-layang) dan
segitiga.
3.12 Menganalisis hubungan antar 4.12 Menyajikan dan Menafsirkan
data dengan cara penyajiannya data dalam bentuk tabel,
(tabel, diagram garis, diagram diagram garis, diagram batang,
batang, dan diagram lingkaran). dan digram lingkaran.

2.2 Mengenal Sudut

Euclides Euclid (350-280 SM) disebut sebagai Bapak Geometri, merupakan ahli
Matematika pada zaman Romawi Kuno. Bukunya yang berjudul Elements,
7

merupakan karya geometri terbesarnya yang hingga saat


ini digunakan sebagai acuan dasar-dasar ilmu
Geometri.Euclides menulis 13 jilid buku tentang
geometri. Dalam buku-bukunya beliau menyatakan
aksioma (pernyataan-pernyataan sederhana) dan
membangun semua dalil tentang geometri berdasarkan
aksioma-aksioma tersebut. Contoh dari aksioma
Euclides adalah, “Ada satu dan hanya satu garis lurus garis lurus, di mana garis
lurus tersebut melewati dua titik”. Buku-buku karangannya menjadi hasil karya
yang sangat penting dan menjadi acuan dalam pembelajaran Ilmu Geometri. Bagi
Euclides, matematika itu penting sebagai bahan studi dan bukan sekedar alat
untuk mencari nafkah. Ketika beliau memberi kuliah geometri pada raja, baginda
bertanya, “Tak adakah cara yang lebih mudah bagi saya untuk mengerti dalam
mempelajari geometri?”. Euclides menjawab, “Bagi raja tak ada jalan yang mudah
untuk mengerti geometri. Setiap orang harus berpikir ke depan tentang dirinya
apabila ia sedang belajar”.

a. Definisi Sudut
Sudut merupakan suatu daerah yang dibentuk oleh dua buah ruas garis
yang titik pangkalnya sama. Dengan kata lain sudut merupakan daerah yang
terbentuk akibat pertemuan dua buah sinar atau dua buah garis lurus.
b. Menentukan Konsep Sudut
Secara matematis, hubungan sinar garis dan titik sudut diilustrasikan
sebagai berikut.

Gambar: Sudut yang terbentuk oleh dua sinar garis


Sumber : Kemendikbud 2017
Suatu sudut terbentuk dari perpotongan dua buah sinar garis yang
berpotongan tepat di satu titik, sehingga titik potongnya disebut dengan titik
8

sudut. Nama suatu sudut dapat berupa simbol 𝛼, 𝛽, dll, atau berdasarkan titik-
titik yang melalui garis yang berpotongan tersebut. Biasanya, satuan sudut
dinyatakan dalam dua jenis, yaitu derajat (“°”) dan radian (rad). ∠𝐴𝑃𝐵 bisa
juga disebut ∠𝑃, dan besar sudut P dilambangkan dengan 𝑚∠𝑃.
Keterangan: Besar sudut satu putaran penuh adalah 360°
Dalam memberi pengertian tentang sudut, dapat kita simpulkan sebagai
berikut.
 Kaki sudut, adalah garis-garis pembentuk sudut.
 Titik sudut, adalah titik perpotongan atau pertemuan kedua
kaki sudut.
 Daerah sudut, adalah daerah yang dibatasi oleh kedua kaki
sudut.

c. Penamaan Sudut
Secara matematis, penamaan sudut diperlukan untuk mempermudah
penamaan sudut untuk kajian selanjutnya. Mari kita perhatikan gambar
berikut ini:

Gambar: Penamaan sudut ABC atau sudut CBA


Sumber : Kemendikbud 2017

Dari gambar di atas, ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ disebut kaki sudut. Titik B adalah titik
𝐵𝐴dan 𝐵𝐶
sudut. Secara umum, ada 3 penamaan sudut, yaitu:
 Memberi nama sudut dengan huruf Yunani
Nama sudut dapat dinyatakan secara langsung dengan huruf
Yunani. Huruf Yunani yang biasa digunakan adalah 𝛼 (alfa),
𝛽 (beta), 𝛾 (gamma), dan 𝜃 (teta). Jika sudut diberi nama 𝛼
maka sudutnya ditulis ∠𝛼 (dibaca “sudut alfa”).
 Memberi nama sudut dengan satu huruf
9

Titik B dapat dikatakan sebagai titik sudut B seperti pada


gambar di atas. Maka sudutnya diberi nama ∠𝐵 (“sudut B”).
Ingat, penulisannya selalu menggunakan huruf kapital.
 Memberi nama sudut dengan tiga huruf
Seperti pada gambar di atas, A merupakan pangkal, B
merupakan titik sudut, dan C merupakan ujung, atau
sebaliknya, C merupakan pangkal, B merupakan titik sudut,
dan A merupakan ujung. Maka sudut yang terbentuk pada
gambar di atas dapat diberi nama dengan ∠𝐴𝐵𝐶 atau ∠𝐶𝐵𝐴.

Pada setiap sudut yang terbentuk, kita harus tahu berapa besar derajat
sudutnya.Secara manual, kita dapat menggunakan alat ukur sudut yaitu busur.
Alat ini dapat membantu kita mengukur suatu sudut yang sudah terbentuk dan
membentuk besar sudut yang akan digambar.

Gambar : Busur, alat untuk mengukur sudut


Sumber : Kemendikbud 2017

Perlu kita kenalkan bahwa, terdapat ukuran sudut standar yang perlu kita
ketahui, seperti yang disajikan pada gambar di bawah ini.
10

Gambar : Sudut lancip, tumpul, siku-siku, dan sudut lurus

Jenis-jenis sudut
1. Sudut siku-siku, ukuran sudutnya 90°
2. Sudut lancip, ukuran sudutnya antara 0° dan 90°
3. Sudut tumpul, ukuran sudutnya antara 90° dan 180°
4. Sudut lurus, ukuran sudutnya 180°
5. Sudut reflek, ukuran sudutnya antara 180° dan 360°

d. Menentukan Besar Sudut yang Dibentuk Oleh Jarum Jam


Dengan memperhatikan gambar di samping kita
melihat bahwa pada pukul 02.00, jarum jam
menunjuk ke arah angka 2 dan jarum menit
menunjuk ke arah angka 12, sehingga sudut yang
Sumber : Kemendikbud 2017
1
terbentuk pada gambar tersebut adalah putaran
6
: Kemendikbud 2017
penuh.
1
× 360 = 60°
6
Jadi, sudut yang terbentuk oleh jarum jam dan jarum menit ketika
pukul 02.00 adalah 60°.
Perputaran selama 12 jam jarum jam berputar sebesar 360°
360°
akibatnya, pergeseran tiap satu jam adalah = 30°
12
-Contoh 1 :
Tentukan besar sudut yang dibentuk oleh jarum jam dan jarum menit
ketika menunjukkan pukul 06.00!
11

Penyelesaian :
Kita dapat dengan mudah menentukan besar
sudut yang ditunjukkan saat pukul 06.00.
Jarum pendek membentuk ukuran sudut 6 ×
30° = 180° sedangkan jarum panjang
membentuk sudut 0 × 30° = 0
Sumber : Kemendikbud 2017
Jadi, sudut yang terbentuk ketika pukul
06.00 adalah
180° + 0° = 180°
-Contoh 2 :
Tentukan besar sudut yang dibentuk oleh
jarum jam dan jarum menit ketika jarum
menunjukkan pukul 03.25!

Penyelesaian : Sumber : Kemendikbud 2017

Dengan aturan jarum jam dan jarum menit,


kita dapat menentukan besar sudut yang terbentuk saat pukul 03.25.
Perhatikan jarum pendek pada gambar. Jarum tersebut menunjukkan
25
jam 3 lebih 25 menit, dapat ditulis 3 60 jam.

Karena setiap satu jam, jarum jam bergerak 30°


35 25
maka : 3 60 × 30° = 3 × 30° + 60 × 30°

= 90° + 12,5 = 102,5°


Perhatikan jarum panjang pada gambar, menunjuk ke angka 5
sehingga besar sudutnya adalah 5 × 30° = 150°
Maka, 150° − 102,5° = 47,5°
Jadi, besar sudut yang terbentuk pada pukul 03.25 adalah 47,5°.
12

2.3 Hubungan Antar Sudut

Mari kita perhatikan gambar-gambar berikut ini.

Sudut berpelurus Sudut berpenyiku Sudut bertolak belakang


Gambar : Hubungan antar dua sudut
Sumber : Kemendikbud 2017

Pada gambar di atas terdapat sudut berpelurus, sudut berpenyiku dan sudut
bertolak belakang. Pada kegiatan kali ini kalian akan mempelajari ketiga bentuk
hubungan antar sudut tersebut yang rinciannya dikemas dalam kasus-kasus berikut
ini.
a. Sudut Berpelurus dan Berpenyiku
Gambar di samping menunjukkan bahwa:
𝑚∠𝐴𝑂𝐵 = 𝑟°, 𝑚∠𝐵𝑂𝐶 = 𝑠°
𝑚∠𝐴𝑂𝐵 + 𝑚∠𝐵𝑂𝐶 = 90°
𝑚∠𝐴𝑂𝐵 = 90° − 𝑚∠𝐵𝑂𝐶
𝑚∠𝐵𝑂𝐶 = 90° − 𝑚∠𝐴𝑂𝐵 Gambar : Sudut berpenyiku
Sumber : Kemendikbud 2017

Hubungan antara 𝑚∠𝐵𝑂𝐶 dan 𝑚∠𝐴𝑂𝐵 disebut dengan sudut berpenyiku.

-Contoh :
Perhatikan gambar disamping.
a. Hitunglah nilai 𝑥°
b. Berapakah penyiku sudut 𝑥°?
c. Berapakah pelurus dari penyiku 𝑥°? 3𝑥°
𝑥°
Penyelesaian :
a. 𝑥° + 3𝑥° = 90°
4𝑥° = 90°
13

90° 1°
𝑥° = = 22
4 2

b. Penyiku dari 𝑥° = 90° − 22 2

= 67 2

c. Pelurus dari penyiku 𝑥° = 180° − 3𝛼° 2𝛼°



67 2

= 112 2

Gambar di samping menunjukkan


bahwa :
𝑡 + 𝑢 = 180°
𝑡 = 180° − 𝑢
𝑢 = 180° − 𝑡 Gambar : Sudut berpelurus
Sumber : Kemendikbud 2017

Hubungan ∠𝐴𝑂𝐵 dengan ∠𝐵𝑂𝐶 disebut sudut berpelurus.


-Contoh :
Perhatikan gambar di samping. Hitunglah nilai 𝑎° dan tentukan besar sudut
pelurus dari sudut 𝛼°.
Penyelesaian :
Berdasarkan gambar diperoleh bahwa :
3𝛼° + 2𝛼° = 180°
5𝛼° = 180°
180°
𝛼° =
5
𝛼° = 36°
Jadi, besar sudut pelurus sudut 𝛼° = 180° − 36° = 144°
b. Sudut Bertolak Belakang
Mari perhatikan gambar-gambar berikut.
14

Gambar Sudut berpelurus dan bertolak belakang


1. Pada gambar (a) dan (b) termasuk sudut berpelurus, yaitu
𝑚∠𝑇1 + 𝑚∠𝑇2 = 180° dan 𝑚∠𝑇3 + 𝑚∠𝑇4 = 180°
2. Pada gambar (c) dan (d) juga termasuk sudut berperlurus, yaitu
𝑚∠𝑇1 + 𝑚∠𝑇4 = 180° dan 𝑚∠𝑇2 + 𝑚∠𝑇3 = 180°
3. Pada gambar (e) dan (f) termasuk sudut-sudut bertolak belakang, yaitu
𝑚∠𝑇1 = 𝑚∠𝑇2 dan 𝑚∠𝑇3 = 𝑚∠𝑇4
Mari perhatikan gambar di bawah ini.

Pasangan ∠𝐴𝑂𝐵 dan ∠𝐶𝑂𝐷 dan pasangan ∠𝐵𝑂𝐶 dan ∠𝐴𝑂𝐷 merupakan sudut-
sudut bertolak belakang. Selain itu, pada gambar tersebut, ∠𝐴𝑂𝐵 dan ∠𝐵𝑂𝐶
adalah pasangan sudut berpelurus, sedemikian sehingga berlaku:
𝑚∠𝐴𝑂𝐵 + ∠𝐵𝑂𝐶 = 180° , maka 𝑚∠𝐵𝑂𝐶 = 180° − ∠𝐴𝑂𝐵…………….(1)
𝑚∠𝐴𝑂𝐵 + ∠𝐴𝑂𝐷 = 180° , maka 𝑚∠𝐴𝑂𝐷 = 180° − ∠𝐴𝑂𝐵…………….(2)
Dari (1) dan (2), berlaku bahwa 𝑚∠𝐵𝑂𝐶 = 𝑚∠𝐴𝑂𝐷 = 180° − ∠𝐴𝑂𝐵

contoh soal:
Tentukan nilai a° dan b°
Penyelesaian:
• a + 60 sama dengan 180 ( sudut pelurus )
a + 60 = 180
a = 180 – 60
a = 120°
• 60 sama besar dengan b (bertolak belakang)
15

60 = b
b = 60°
• a sama besar dengan c ( bertolak belakang )
a=c
120 = c sudah ditemukan a =120°
c = 120°
Jadi nilai a = 120°, b = 60° dan c = 120°

c. Hubungan Sudut-Sudut pada Dua Garis Sejajar


Amatilah gambar-gambar pada tabel berikut:
No. Gambar Keterangan

1. Nilai x = 40°

Nilai x = 30°

2.

Nilai x = 20°

Nilai x = 20°

Nilai x = 20°
16

Nilai x = 8°

4.

Nilai x = 15°

Nilai x = 11°

5.

Nilai x = 70°

Nilai x = 6°

6.

Nilai x = 5°
17

Perhatikan uraian berikut ini.


Tabel hubungan sudut-sudut pada dua garis sejajar
No. Gambar Keterangan

Titik-titik K, L, M, dan N merupakan


1. titik-titik interior garis k dan l atau
titik-titik yang berada di daerah dalam
garis k dan l

Titik-titik O, P, Q, R, dan S
merupakan titik-titik eksterior garis k
2.
dan l atau titik-titik yang berada di
daerah luar garis k dan l

Garis m memotong garis k dan l. Titik-


titik K dan L dengan titik-titik M dan
3. N merupakan titik-titik yang saling
bersebrangan di daerah interior garis k
dan l

Garis m memotong garis k dan l. Titik-


titik O dan P dengan titik-titik yang
saling bersebrangan di daerah
4. eksterior garis k dan l. Begitu juga
titik R dengan Q merupakan dua titik
yang saling bersebrangan di daerah
eksterior garis k dan l

Nama Sudut
Sudut-sudut luar ∠1, ∠2, ∠7, ∠8
Sudut-sudut ∠3, ∠4, ∠5, ∠6
dalam
Sudut dalam ∠3 dan ∠5,
berseberangan ∠4 dan ∠6
5. Sudut luar ∠1 dan ∠7,
berseberangan ∠2 dan ∠8
Sudut dalam ∠3 dan ∠6,
sepihak ∠4 dan ∠5
Sudut-sudut ∠1 dan ∠5,
sehadap ∠2 dan ∠6,
∠3 dan ∠7,
∠4 dan ∠8
18

Contoh soal

Tentukan nilai x-nya.


Penyelesaian :
Maka sudut (2x + 10°) dengan sudut
70° merupakan sudut sehadap, sehingga
kedua sudut tersebut besarnya sama, yakni sebagai berikut.
2x + 10 = 70
2x = 70 – 10
2x = 60
x = 30
Jadi, nilai x = 30° ( sehadap )
contoh soal 2:
tentukan nilai x-nya.
Penyelesaian : Berdasarkan sedikit informasi yang
telah kalian pelajari, maka sudut (3x + 15°) dengan
sudut 70° merupakan sudut dalam bersebrangan,
sehingga besar kedua sudut tersebut adalah sama,
yakni sebagai berikut
3x + 15 = 75
3x = 75 – 15
3x = 60
x = 20
Jadi, nilai x = 20° ( bersebrangan dalam )

2.4 Melukis Sudut Istimewa


a) Melukis Sudut 90ᵒ

No. Langkah-langkah kegiatan Keterangan

1. Buatlah sebarang ruas garis AB


19

2. Dengan titik B sebagai titik pusat


dan jari-jari BA (atau kurang dari
BA), Buatlah busur lingkaran
melalui titik A dan memotong
perpanjangan AB di titik B’

3. Dengan titik A dan B’ sebagai


pusat dan jari-jarinya lebih besar
dari BA, buatlah busur lingkaran
sehingga berpotongan di titik C

4. Hubungkan titik B dan C. Maka


besar sudut ABC adalah 90°.

b) Melukis Sudut 60ᵒ

No. Langkah-langkah kegiatan Keterangan

1. Buatlah sebarang ruas garis AB

2. Buatlah busur lingkaran dengan


pusat A dan jari-jari AB
20

3. Dengan pusat B dan jari-jarinya


AB, kemudian buatlah busur
lingkaran sehingga busur tadi
berpotongan di titik C

4. Hubungkan titik A dan C. Maka


m∠BAC = 60°

c) Membagi Sudut Menjadi Dua Sama Besar

No. Langkah-langkah kegiatan Keterangan

1. Buatlah busur lingkaran dengan


pusat titik Qsehingga memotong
sinar garis QP di titik A dan
memotong sinar garis QR di titik B

2. Dengan jari-jari yang sama,


masing-masing buatlah busur
lingkaran dengan pusat titik A dan
B, sehingga kedua busur
berpotongan di titik C.

3. Hubungkan titik Q dan C. Sehingga


terbentuk ∠PQC dan ∠RQC.
∠PQC dan ∠RQC membagi ∠PQR
menjadi dua sama besar. Dengan
demikian mPQC = m∠RQC
21

2.5 Mengenal Segiempat dan Segitiga

Thabit Ibnu Qurra (836 - 901 M) adalah Matematikawan


muslim yang dikenal dengan panggilan Thabit. Beliau
merupakan salah seorang ilmuwan muslim terkemuka di bidang
Geometri. Beliau melakukan penemuan penting di bidang
matematika seperti kalkulus integral, trigonometri, geometri
analitik, dan geometri non-Eucledian.

Salah satu karyanya yang fenomenal di bidang geometri adalah


bukunya yang berjudul The composition of Ratios (komposisi rasio). Dalam buku
tersebut, Thabit mengaplikasikan antara aritmatika dengan rasio kuantitas geometri.
Pemikiran ini, jauh melampaui penemuan ilmuwan Yunani kuno dalam bidang
geometri. Sumbangan Thabit terhadap geometri lainnya yakni,
pengembangan geometri terhadap teori Pythagoras di mana dia
mengembangkannya dari segitiga siku-siku khusus ke seluruh segitiga siku-siku.
Thabit juga mempelajari geometri untuk mendukung penemuannya terhadap
kurva yang dibutuhkan untuk membentuk bayangan matahari.

Di sekitar kita terdapat berbagai benda dua dimensi berbentuk segiempat dan
segitiga, seperti pintu rumah, jendela, ketupat, layang-layang, langit-langit rumah
dan lain sebagainya. Di sekitar kita terdapat berbagai benda dua dimensi
berbentuk segiempat dan segitiga, seperti pintu rumah, jendela, ketupat, layang-
layang, langit-langit rumah dan lain sebagainya . Bentuk segiempat dan segitiga
itu bermacam- macam dari yang tidak beraturan sampai yang beraturan seperti
persegi, persegi panjang, jajar genjang, trapesium, belah ketupat, layang-layang
dan segitiga. Pernah tidak kalian melihat benda ini?

Sumber: Kemendikbud
22

Bagaimana kita mengetahui bahwa di sekitar kita terdapat benda-benda yang


bentuknya terdiri atas segiempat dan segitiga? Dapatkah Anda
mengelompokannya berdasarkan jenisnya? Secara matematis apakah persamaan
dan perbedaannya?

Ambillah 6 batang korek api. Susunlah 6 batang korek api tersebut membentuk
bangun segiempat dan segitiga sebanyak mungkin yang dapat kalian temukan
dengan persyaratan sebagai berikut.

1. Semua batang korek api habis terpakai.


2. Setiap ujung batang korek api harus memotong dengan ujung batang korek
api lainnya.
3. Tidak ada satu batang korek api yang bersilangan.

Contoh 1:
Perhatikan gambar di bawah.

Sumber : https://www.mikirbae.com/2017/02/mengenal-bangun-datar-segiempat-dan.html

Tentukan banyaknya segiempat yang terbentuk pada gambar tersebut!

Kemudian kita cari satu demi satu berdasarkan simbol yang telah dibuat.

1. Segiempat yang terdiri dari 1 bagian adalah a, b, c, d, dan e ada sebanyak 5


2. Segiempat yang terdiri dari 2 bagian adalah ab, bc, cd, dan de ada
sebanyak 4
3. Segiempat yang terdiri dari 3 bagian adalah abc, bcd, dan cde ada
sebanyak 3
23

4. Segiempat yang terdiri dari 4 bagian adalah abcd, dan bcde ada sebanyak 2
5. Segiempat yang terdiri dari 5 bagian adalah abcde ada sebanyak 1

Jadi, banyak segiempat yang terbentuk adalah sebanyak 5 + 4 + 3 + 2 + 1 = 15

Contoh 2 :
Perhatikan segienam berikut. Tentukan banyak segitiga yang dapat ditemukan
pada gambar tersebut adalah ...

Sumber : https://www.mikirbae.com/2017/02/mengenal-bangun-datar-segiempat-dan.html

Pertama-tama beri nama setiap bagian bangun datar pembentuk segi enam
tersebut Segitiga yang terbentuk terdiri dari

1. 1 bagian : A, B, D, E, F, J, H, I : ada 8
2. 2 bagian : AB, BG, GF, FA, EF, EJ. DI, IH, HC : ada 9
3. 3 bagian : AFE, BGJ, FGH : ada 3
4. 4 bagian : ABGF, FGHI : ada 2

Jadi, semuanya ada 8 + 9 + 3 + 2 = 22 segitiga

Ayo Kita Menalar


1. Perhatikan Gambar di bawah ini. Ambillah 16 batang korek api dan susunlah
24

menjadi lima persegi


seperti gambar. Pindahkan dua batang korek api sehingga membentuk empat
persegi yang sama besar dan sama bentuknya.

Sumber : https://www.mikirbae.com/2017/02/mengenal-bangun-datar-segiempat-dan.html

Pada batang korek api (1) Pindahkan/gesar satu langkah kebawah.


Pada batang korek api (2) Pindahkan/gesar satu langkah kekanan lalu rentangkan.

2. Perhatikan gambar di bawah ini Susunlah 16 batang korek api menjadi delapan
segitiga seperti gambar. Ambillah empat batang korek api sehingga membentuk
segitiga yang sama besar dan sama bentuknya.

Sumber : https://www.mikirbae.com/2017/02/mengenal-bangun-datar-segiempat-dan.html

3. Diberikan 12 batang korek api, dalam gambar berikut


25

Sumber : https://www.mikirbae.com/2017/02/mengenal-bangun-datar-segiempat-dan.html

Banyak korek api Banyak korek api Banyak korek api Jenis
pada sisi I pada sisi II pada sisi III segitiga

1 1 1 Samasisi

1 2 1 Samakaki

2 3 4 Sebarang

2 3 2 Samakaki

3 4 5 Sebarang

4 4 4 Samasisi

Dapat disimpulkan :

Definisi Segitiga : Bidang datar yang dibatasi oleh tiga garis lurus dan
membentuk 3 sudut.

Definisi Segiempat : Segiempat adalah poligon bidang yang dibentuk dari


empat sisi yang saling berpotongan pada satu titik atau suatu bidang datar
yang dibentuk/dibatasi oleh empat garis lurus sebagai isinya.

Contoh Soal :
26

1. Tentukan banyak persegi pada gambar berikut (OSK SMP 2014)

2. Pisahkan bangun berikut menjadi 4 bagian yang jika 4 bagian tersebut


digabungkan bisa membentuk sebuah persegi?

(Sumber: Pelatihan Guru Olimpiade matematika internasional)


2.6 Memahami Jenis dan Sifat Segiempat
a) Memahami Jenis-jenis Segiempat
Perhatikan ilustrasi gambar berikut.

Sumber : Kemendikbud
27

1. Pada gambar segiempat yang mempunyai dua pasang sisi berhadapan


saling sejajar, semua sudutnya sama besar, dan semua sisinya sama
panjang disebut dengan bangun datar persegi.
2. Pada gambar segiempat yang mempunyai dua pasang sisi berhadapan
sejajar dan semua sudutnya sama besar disebut dengan persegipanjang
3. Pada gambar segiempat yang mempunyai dua pasang sisi yang berhadapan
sejajar disebut dengan jajargenjang
4. Pada gambar segiempat yang tepat sepasang sisi yang sejajar disebut
dengan trapesium.
5. Pada gambar segiempat yang mempunyai dua pasang sisi berhadapan
sejajar dan semua sisinya sama panjang disebut dengan belahketupat.
6. Pada gambar segiempat yang mempunyai dua pasang sisi berpotongan
sama panjang dan kedua diagonalnya saling tegak lurus dan tidak mungkin
sama panjang disebut dengan layang-layang.

Untuk mengetahui tentang jenis-jenis segiempat, coba amati


gambar bangun datar pada Tabel berikut.

Segiempat/
Gambar bukan
No. Keterangan
segiempat

Segiempat
Segiempat beraturan
1. atau
persegi

Empat garis
Bukan
sama panjang
segiempat
2. yang terbuka/
terputus
28

Segiempat beraturan
atau
3. Segiempat persegi panjang

Dua segitiga sama


Bukan besar dan sama
4. segiempat bentuknya

Segiempat beraturan
Segiempat atau jajargenjang
5.

Segiempat beraturan
Segiempat atau trapesium
6.

Segiempat Segiempat tidak


7. beraturan

Segiempat Segiempat beraturan


atau belahketupat
8.

Segiempat beraturan
Segiempat atau
9. layang-layang

a) Sifat-sifat Segiempat
29

Perhatikan setiap bangun segiempat yang telah kalian gambar.


Kemudian perhatikan juga hal-hal yang berhubungan dengan bangun-
bangun tersebut seperti sisi, sudut, dan diagonal.
Tabel Sifat-Sifat Segiempat

No. Nama Bangun Sifat-sifat

1. Persegi 1. PQ = QR = RS = SP
2. mP = mQ = mR = mS
= 90°
3. PO = OR = QO = OS  QS
dan PR  QS
4. Mempunyai 4 semitri putar
dan 4 semitri lipat, sehingga
dapat menempati bingkainya
dengan 8 cara

2. Persegi Panjang 1. AB # CD; BC # AD


2. mA = mB = mC = mD
= 90°
3. AO = OC = BO = OD
 AC = BD
4. Mempunyai 2 semitri
putar dan 2 semitri lipat,
sehingga dapat
menempati bingkainya
dengan 4 cara
1. AB # CD; AC # BD (sisi-sisi
3. Jajar Genjang
sehadap)
2. ∠A = ∠D; ∠B =∠C
(sudut-sudut sehadap)
3. m∠A + m∠B = 180°
m∠B + m∠D = 180°
m∠D + m∠C = 180°
m∠C + m∠A = 180°

(sudut dalam sepihak)


30

4. Trapesium 1. PQ // SR (sepasang sisi)


2. m∠P + m∠S = 180°
m∠Q + m∠R = 180°
(sudut dalam sepihak)
3. m∠P + m∠Q + m∠R +
m∠S = 360°

5. Belah Ketupat 1. AB = BC = DC = DA
(sisisisinya)
2. AC ⊥ BD ⇒ AE = EC dan BE
= ED (diagonal sumbu simetri)
3. ∠A = ∠C; ∠B = ∠D = (sudut-
sudut sehadap)
4. m∠A + m∠B = 180°
m∠B + m∠C = 180°
m∠C + m∠D = 180°
m∠D + m∠A = 180°
(sudut dalam sepihak)
5. Layang-Layang 1. KL = LM dan KN = MN (dua
pasang sisi)
2. ∠K = ∠M (sepasang sudut
berhadapan)
3. KM dan LN (diagonal sudut
simetri)
4. KM ⊥ LN (diagonal-diagonalnya)
31

Contoh soal

Perhatikan gambar persegi ABCD berikut.

̅̅̅̅ = 6 𝑐𝑚 dan 𝐴𝑂
Diketahui panjang 𝐴𝐵 ̅̅̅̅ = 3√2 𝑐𝑚

Tentukan :

̅̅̅̅ , ̅̅̅̅
a. Panjang 𝐵𝐶 𝐶𝐷, 𝑑𝑎𝑛 ̅̅̅̅
𝐴𝐷
̅̅̅̅, 𝐵𝑂
b. Panjang 𝐶𝑂 ̅̅̅̅, 𝑑𝑎𝑛 ̅̅̅̅
𝐷𝑂
̅̅̅̅ , 𝑑𝑎𝑛 𝐵𝐷
c. Panjang 𝐴𝐶 ̅̅̅̅
d. Besar sudut 𝐴𝐵𝐶 dan 𝐴𝑂𝐵

Penyelesaian :
a. ̅̅̅̅ = 𝐵𝐶
Menurut sifat-sifat persegi bahwa panjang 𝐴𝐵 ̅̅̅̅ = 𝐶𝐷
̅̅̅̅ = 𝐴𝐷
̅̅̅̅

̅̅̅̅ = 6 𝑐𝑚, panjang 𝐵𝐶


Diketahui panjang 𝐴𝐵 ̅̅̅̅ = 𝐶𝐷
̅̅̅̅ = 𝐴𝐷
̅̅̅̅ = 6 𝑐𝑚

b. ̅̅̅̅ = 3√2 𝑐𝑚, maka panjang 𝐶𝑂


Diketahui panjang 𝐴𝑂 ̅̅̅̅ = 𝐵𝑂
̅̅̅̅ =
̅̅̅̅
𝐷𝑂 = 3√2 𝑐𝑚
c. Diketahui panjang ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ = 𝐵𝑂
𝐴𝑂 = 𝐶𝑂 ̅̅̅̅ = ̅̅̅̅
𝐷𝑂 = 3√2 𝑐𝑚, maka
̅̅̅̅ , = 𝐵𝐷
panjang 𝐴𝐶 ̅̅̅̅ = 6√2 cm

d. mABC = 90dan mABC = 90


2.7 Memahami Keliling dan Luas Segiempat

Berbagai bentuk bangun datar segiempat yang masing-masing terdiri dari empat
sisi, empat titik sudut, dan suatu daerah yang dibatasi oleh empat sisi tersebut.
Jumlah dari keempat sisi tersebut dinamakan dengan keliling dan daerah yang
dibatasi oleh keempat sisi tersebut dinamakan dengan luas. Dengan demikian,
32

keliling suatu bangun datar adalah jumlah panjang sisi-sisi yang membatasi
bangun tersebut. Sedangkan luas bangun datar adalah suatu daerah yang dibatasi
panjang sisi-sisi pada bangun tersebut.

Berikut satu kasus yang ada hubungannya dengan keliling dan luas persegi dan
persegi panjang :

Masalah 1 :

Diketahui Fatimah memiliki kebun bunga di


belakang rumahnya. Pada kebun bunga
tersebut ditanam berbagai jenis bunga. Kebun
itu terbagi beberapa petak. Petak I berbentuk
persegi, ditanami bunga putih seluas 625 m2.
Sedangkan petak II berbentuk persegi panjang
ditanami bunga merah, panjang petak 50 m
1
dan luasnya 5 luas petak I

a. Berapa panjang dan keliling Petak I?

b. Berapa lebar, luas petak, dan keliling petak II?

c. Berapa hektar kebun bunga Fatimah seluruhnya?

Untuk memecahkan Masalah 1 silakan amati terlebih dulu uraian penyajian yang terdapat
pada kegiatan berikut ini

a) Persegi

Pemahaman konsep keliling dan luas persegi


Sisi Sisi Luas
No. Gambar persegi Keliling (banyak
panjang pendek kotak)

1 1 1 4 1

2 2 2 8 4
33

3 3 3 12 9

Keliling dan Luas Persegi :

Luas
Sisi Sisi
No. Gambar persegi Keliling (banyak
panjang pendek
kotak)

1. s s 4s s2

(a) Hubungan antara Sisi Panjang dan Sisi Lebar dengan Keliling
Keliling persegi didapat dari 4 kali sisi panjang atau 4 kali sisi lebar
Pada persegi sisi panjang = sisi lebar
(b) Hubungan antara Sisi Panjang dan Sisi Pendek dengan Luas (Banyak Kotak).
Luas persegi didapat dari kuadrat sisi panjang atau kuadrat sisi lebar
Pada persegi sisi panjang = sisi lebar

b) Persegi Panjang

Pemahaman Konsep keliling dan luas persegi panjang

Sisi Sisi Luas (banyak


No. Gambar persegi panjang Keliling kotak)
panjang pendek

1. 2 1 6 2
34

2. 3 1 8 3

3 3 2 10 6

Keliling dan Luas Persegi Panjang :


Luas
Sisi Sisi
No. Gambar persegipanjang Keliling (bany
panjang pendek
ak
kotak)

2. P L 2(p + l) pl

(a) Hubungan antara Sisi Panjang dan Sisi Lebar dengan Keliling
Keliling persegipanjang didapat dari dua kali dari penjumlahan sisi panjang
dengan sisi lebar.
(b) Hubungan antara Sisi Panjang dan Sisi Pendek dengan Luas (Banyak
Kotak).
Luas persegipanjang didapat dari perkalian sisi panjang dengan sisi lebar.

Contoh Soal :

1. Pak Amal memiliki sebidang tanah kosong


berbentuk daerah persegi panjang di samping
rumahnya. Panjang tanah 50 m dan lebarnya 30 m.

a. Tentukanlah luas tanah Pak Amal dalam

satuan cm2. Sumber : Kemendikbud, 2017


b. Tentukanlah luas tanah Pak Amal dalam
satuan are.
35

Penyelesaian :

Bentuk tanah adalah daerah persegi panjang.

Panjang tanah = 50 m

Lebar tanah = 30 m

Luas tanah = panjang tanah  lebar tanah

= 50  30

= 1.500 m2

• Ingat kembali materi pengukuran yang sudah di pelajari Kita ketahui bahwa
1 m = 100 cm  1 m2 = 100 cm  100 cm = 10.000 cm2 1.500 m2 = 1.500  10.000 cm2 = 15.
000. 000 cm2
Luas tanah Amal adalah 15. 000. 000 cm persegi atau L = 15.000.000 cm2

• Ingat kembali beberapa satuan-satuan pengukuran seperti m,

dam dan are

1 dam = 10 m
1 are = 1 dam x 1 dam = 10 m x 10 m = 100 m2
1 are = 100 m2

1 1 1
× 1 are = 100 × 100m2 , sehingga 1 m2 = 100 are
100

1
 Luas tanah Pak Amal = 1500 m2 = 1500 × 100 = 15 are

Jadi luas tanah Pak Amal adalah 15 are

2. Gambar di samping ini menunjukkan suatu persegi yang


dibagi menjadi 6 bagian yang sama. Setiap bagian
berupa persegi panjang yang mempunyai keliling 70 cm.
Luas persegi tersebut sama dengan … (OSK SMP 2009)
3. Sebuah bingkai foto yang berbentuk persegi diputar 45°
dengan sumbu putar titik perpotongan diagonal- Sumber : Kemendikbud
diagonalnya. Jika panjang sisi persegi adalah 1 cm, luas
36

irisan antara bingkai foto sebelum dan sesudah diputar


adalah ... cm2. (OSK SMP 2011)
4. Untuk mengadakan konser rok maka perlu dipersiapkan lapangan dengan
ukuran 100 m lawan 50 m untuk para audien/ penonton. Tiket konser telah
terjual habis dan lapangan mulai dipenuhi oleh para penggemar yang berdiri
menonton. Perkiraan jumlah penonton yang hadir pada konser tersebut?

c) Jajar Genjang

 Hubungan antara sisi alas dan sisi sejajar yang lain dengan keliling.
Keliling jajar genjang didapat dari dua kali dari penjumlahan sisi alas
dengan panjang salah satu sisi sejajar lainnya.
 Menemukan rumus luas jajar genjang (dengan menggunakan konsep luas
persegi atau persegi panjang), sebagai berikut.
Perhatikan gambar jajar genjang berikut:

Langkah-langkah menemukan rumus luas jajar genjang adalah sebagai berikut.

1. Tarik garis tinggi DE dan beri ukurannya t satuan sebagai tinggi jajar
genjang.
37

2. Potong segitiga AED dan pindahkan ke kanan menjadi segitiga BCF. Hal
ini dapat dilakukan karena jajar genjang memiliki dua pasang sisi sejajar.
3. Perhatikan panjang AB pada jajar genjang ABCD sama panjangnya dengan
EF pada persegi panjang EFCD.
4. Berarti luas jajar genjang ABCD sama dengan luas persegi panjang EFCD.
5. Luas persegi panjang EFCD = panjang × lebar = a × t satuan luas.
6. Berarti luas jajar genjang ABCD = a × t.

Misalkan ABCD adalah jajar genjang dengan panjang alas a dan tinggi t, dan l
adalah panjang sisi yang lain, maka:

L=axt K = 2a + 2l

Contoh Soal :

Ada sebuah jajar genjang ABCD dengan sudut AB yaitu alasnya=12 cm,dan
tingginya= 6 cm.cari dan hitunglah luas dan keliling jajar genjang tersebut.

Penyelesaian :

a = 12 cm; l = 9 cm; t = 6 cm

Luas jajar genjang =axt

= 12 cm x 6 cm

= 72 cm2

Jadi, luas jajar genjang tersebut adalah 72 cm2

Keliling jajar genjang = 2a + 2l


38

= 2x12cm + 2x9cm

= 24cm + 18cm

= 42 cm

Jadi, keliling jajar genjang tersebut adalah 42 cm.

d) Trapesium

 Hubungan antara dua sisi sejajar dan sisi-sisi lainya dengan keliling.
Keliling trapesium didapat dari dua kali jumlah sisi sejajar dengan jumlah
sisi-sisi lainnya.
 Menemukan rumus luas jajar genjang (dengan menggunakan konsep luas
persegi atau persegi panjang), sebagai berikut.
Perhatikan gambar trapesium berikut:

Perhatikan trapesium sama kaki PQRS di atas. Tinggi trapesium t satuan, panjang
alas b satuan dan panjang sisi atas a satuan. Akan ditemukan luas trapesium
dengan langkah-langkah berikut.

1. Tarik garis tegak lurus dari titik P ke T dan dari Q ke U.


2. Potonglah segitiga STP dan pindahkan dalam bentuk berlawanan dengan
segitiga QUR sehingga terbentuk persegipanjang QURT’, sehingga
terbentuk persegipanjang PTRT’.
39

3. Kalian sudah ketahui sebelumnya cara menentukan luas persegipanjang.


Perhatikan persegipanjang PTRT’.
Luas trapesium = luas persegipanjang PTRT’
= panjang × lebar
= TR × RT’
b−a
= (𝑎 + )×t
2
2a+b−a
=( )×t
2
a+b
Luas trapesium =( )×t
2

Secara umum dapat disimpulkan:

Sebuah trapesium samakaki, dengan panjang alas b, sisi atas a, dan tingginya t ,
luas dan kelilingnya adalah:

a+b K = SR + RQ + QP + PS
L=( 2
)× t

L adalah luas daerah trapesium, K adalah keliling trapesium . SR, RQ, QP, dan PS
adalah sisi-sisi trapesium.

Contoh Soal :

Perhatikan trapesium sama kaki di bawah ini :

Pada trapesium ABCD di atas, diketahui AB=22 cm, CD=10 cm, DE = 8 cm.
Hitunglah : Keliling ABCD dan Luas ABCD
40

Pembahasan
Dari nilai-nilai yang diketahui, maka dapat kita gambarkan trapesiumnya menjadi

Dari gambar tersebut, dapat dicari :

AD2 = AE 2 + DE 2
AD2 = 62 + 82
AD2 = 100
AD= √100 = 10 cm

Karena BC = AD, maka BC = 10 cm


a. Untuk Keliling Trapesium ABCD
Keliling = AB + BC + CD + AD
= 22 + 10 + 10 + 10
= 52 cm
b. Untuk Luas Trapesium ABCD
Luas = 12 x (jumlah sisi sejajar) x t
= 12 x (22 + 10) x 8
= 12 x 32 x 8
= 128 cm2
e) Belah Ketupat
41

 Hubungan antara panjang sisi s dengan Keliling.


Keliling belah ketupat didapat dari 4 kali sisi.
 Menemukan Rumus Luas Belahketupat (dengan menggunakan konsep
luas persegi atau persegi panjang), sebagai berikut.
Perhatikan gambar belahketupat berikut.

Langkah-langkah menemukan rumus luas belah ketupat adalah sebagai berikut.

1. Tarik garis AC dan BD sehingga memotong pada titik E.


2. Terbentuk 4 segitiga yang kongruen, berikan nama segitiga 1, 2, 3, dan 4.
Panjang diagonal-diagonalnya adalah panjang AE + EC = AC = d1 dan
panjang BE + ED = BD = d2 .
3. Potonglah ke-4 segitiga. Gabungkan sehingga membentuk persegi panjang
1
ACFG. Panjang FG = AC dan panjang AG = CF = 2BD.

Luas belahketupat = luas persegi panjang ACFG


= panjang × lebar
= AC × CF
1
= × d1 × d2
2

Keliling belah ketupat = s + s + s+ s

= AB + BC + CD + AD

= 4AB

Contoh Soal :
42

Perhatikan belah ketupat berikut ini.

Panjang AC = 12 cm
Panjang BD = 16 cm
a. Tentukan luas belah ketupat ABCD!
b. Tentukan keliling belah ketupat ABCD!

Penyelesaian:
1
a. Luas belah ketupat ABCD = 2 × 𝑑1 × 𝑑2
1
= 2 × 𝐴𝐶 × 𝐵𝐷
1
= 2 × 12 × 16

= 96 cm2
Jadi, luas belah ketupat ABCD adalah 96 cm2.

b. Keliling belah ketupat ABCD =s+s+s+s


= AB + BC + CD + DA
=4xs
= 4 x 10 cm
= 40 cm
Jadi, keliling belah ketupat ABCD adalah 40 cm.
43

f) Layang – Layang

 Hubungan antara dua sisi sejajar dan sisi-sisi lainya dengan Keliling.
Keliling trapesium didapat dari dua kali jumlah sisi sejajar dengan jumlah
sisisisi lainnya.
 Menemukan Rumus Luas Jajar genjang (dengan menggunakan konsep
luas persegi atau persegi panjang), sebagai berikut.
Perhatikan gambar layang-layang berikut.

Langkah-langkah menemukan rumus luas layang-layang adalah sebagai


berikut.

1. Tarik garis KM dan LN sehingga memotong pada titik O.


2. Terbentuk 4 segitiga dengan masing-masing 2 kongruen, berikan nama
segitiga 1, 2, 3, dan 4. Segitiga 1 dan 2 konruen dan 3 dan 4 kongruen.
Sedangkan panjang diagonal-diagonalnya adalah panjang LO + ON = LN
= d1 dan panjang KO + OM = KM = d2 .
44

3. Potonglah ke-4 segitiga. Gabungkan sehingga membentuk persegi panjang


LPQR. Panjang LP = QR = LN dan panjang LR = PQ = KM .
Luas layang-layang = luas persegipanjang LPQR
= panjang × lebar
= LP × PQ
1
= LN × 2 KM
1
= 2 × 𝑑1 × 𝑑2

Keliling layang-layang = KL + LM + MN + NK

= 2KL + 2NK

Contoh Soal :

Perhatikan layang layang ABCD berikut ini.

Panjang BC = panjang CD
Panjang AB = panjang AD
a. Tentukan luas layang layang ABCD!
b. Tentukan keliling layang layang ABCD!

Penyelesaian:
1
a. Luas layang layang ABCD = 2 × d1 × d2
1
= 2 × AC × BD
1
= 2 × 30cm × 15cm
45

= 225 cm2
Jadi, luas layang layang ABCD adalah 225 cm2 .

b. Keliling layang layang ABCD = 2AD + 2DC


= 2x12cm + 2x22cm
= 2 x (12 cm + 22 cm)
= 2 x 34 cm
= 68 cm
Jadi, keliling layang layang ABCD adalah 68 cm.

2.8 Memahami Jenis dan Sifat Segitiga


A. Jenis-Jenis Segitiga

Perhatikan bangun berikut. Mengapa bangun-bangun segitiga dibawah ini


memiliki bentuk yang berbeda-beda?

Gambar : Berbagai jenis segitga

Segitiga memiliki jenis-jenis yang beragam. Jenis-jenis segitiga dapat


ditinjau dari berbagai aspek yaitu :

1. Jenis segitiga ditinjau dari panjang sisi-sisinya


a) Segitiga sama kaki
Pada gambar segitiga yang dua sisinya sama panjang disebut
dengan segitiga sama kaki.
b) Segitiga sama sisi
Pada gambar segitiga yang ketiga sisinya sama panjang disebut
dengan segitiga sama sisi.
46

c) Segitiga sembarang
Pada gambar segitiga yang sisi-sisinya tidak
ada yang sama panjang disebut dengan bangun
segitiga sebarang.
2. Jenis segitiga ditinjau dari sudut-sudutnya
Apabila segitiga ditinjau dari ukuran-ukuran sudut, maka nama
segitiga itu mengikuti nama ukuran sudutnya, yaitu :
a) Segitiga yang ketiga sudutnya lancip disebut segitiga lancip.
b) Segitiga yang salah satu sudutnya siu-siku disebut segitiga
siku-siku.
c) Segitiga yang salah satu sudutnya tumpul disebut segitiga
tumpul.

B. Sifat-Sifat Segitiga
1. Segitiga siku-siku
a) Mempunyai dua sisi yang saling
tegak lurus yaitu AB dan AC.
b) Mempunyai sebuah sudut siku-siku
yaitu A = 90°. Sumber :
https://rumusmatematika.id
c) Tidak mempunyai simetri lipat. /pengertian-rumus-segitiga-
sik-siku-contoh-dan-
d) Tidak mempunyai simetri putar. pembahasannya/
2. Segitiga sama kaki
a) Sisi yang sama panjang yaitu AC dan
BC disebut kaki ABC dan sisi yang
lain yaitu AB disebut alas ABC.
b) Mempunyai dua sisi yang sama panjang
AC = BC.
c) Mempunyai dua sudut yang sama besar sumber :
https://rumsmatematika.id/
A = B. materi-rumus-segitiga-
sama-kaki-dalam-
d) Mempunyai 1 sumbu simetri dan 1 simetri matemtaika/
putar, sehingga menempati bingkainya
dengan 2 cara.
47

3. Segitiga sama sisi


a) Mempunyai 3 buah sisi sama
panjang,yaitu: 𝐴𝐵 = 𝐴𝐶 = 𝐵𝐶
b) Mempunyai 3 buah sudut yang sama

besar, yaitu : ∠𝐴𝐵𝐶 = ∠𝐵𝐴𝐶 = ∠𝐴𝐶𝐵 Sumber :


:https://www.pngdownloa
atau 𝛼 = 𝛽 = 𝛾 d.id/png-kr61uh

c) Mempunyai 3 sumbu simetri dan 3


simetri putar, sehingga menempati bingkainya dengan 6 cara.
C. Jumlah Sudut-Sudut Segitiga
Untuk mengetahui jumlah sudut-sudut dalam segitiga, maka kita perlu
melakukan percobaan sebagai berikut :
Bahan-bahan :
1. Kertas
2. Pensil
3. Penggaris
4. Busur derajat
5. Gunting

Langkah-langkah :

1. Gambarkan tiga buah segitiga seperti gambar di samping.


2. Kemudian potong tiap-tiap gambar segitiga tersebut menurut rusuk-
rusuknya.
3. Gambarkan sebuah garis lurus g sesukamu pada tiap-tiap rusuknya.
4. Pada tiap-tiap segitiga yang kamu terima buatlah nomor.
5. Potong pojok-pojok segitiga-segitiga seperti pada gambar di samping.
6. Tempatkanlah ketiga sudut dari potongan-potongan kertas tadi pada T.
Susunlah ketiga titik sudut tersebut seperti pada gambar di bawah.
Pilih satu titik T pada garis g
48

Dari percobaan diatas, diperoleh kesimpulan bahwasanya jumlah sudut-


sudut segitiga adalah 180°.

D. Ketaksamaan Segitiga
Untuk memahami ketaksamaan segitiga, lakukanlah kegiatan berikut ini.
Bahan-bahan :
1. Kertas
2. Pensil
3. Penggaris
4. Busur derajat
5. Gunting

Langkah-langkah:

1. Buatlah tiga buah segitiga yang berbeda dari kertas karton.Kemudian


berilah nama segitiga ABC, KLM, dan PQR.
2. Berilah nama sisi di hadapan masing-masing sudut dengan simbol
huruf kecil.

3. Ukurlah panjang sisi-sisinya masing-masing

4. Jumlahkan dua sisi pada setiap segitiga. Kemudian bandingkan ukuran


panjang dengan panjang sisi ketiga. Manakah yang lebih besar?
Lakukanlah dua sisi berikutnya, kemudian bandingkan juga ukuran
panjangnya dengan sisi ketiga.
49

Misalkan pada segitiga ABC

𝑎 + 𝑏 dengan 𝑐

𝑏 + 𝑐 dengan 𝑎

𝑎 + 𝑐 dengan 𝑏

Manakah yang lebih besar?

Lakukan juga untuk dua segitiga lainnya.

Jika anda melakukannya dengan benar, anda akan memperoleh


kesimpulan seperti berikut.

Pada setiap segitiga selalu berlaku bahwa jumlah dua buah sisinya selalu
lebih panjang daripada sisi ketiganya. Jika suatu segitiga memiliki sisi
𝑎, 𝑏, 𝑐 maka berlaku ketidaksamaan berikut:

1) 𝑎 + 𝑏 > 𝑐
2) 𝑎 + 𝑐 > 𝑏
3) 𝑏 + 𝑐 > 𝑎

Ketidaksamaan tersebut merupakan ketidaksamaan segitiga.

Contoh :

1. Mungkinkah dapat dibentuk sebuah segitiga, jika disediakan lidi


dengan panjang seperti berikut? Selidikilah.
a. 11 cm, 12 cm, dan 15 cm
b. 2 cm, 3 cm, dan 6 cm.
Jawab :
a. Jika disediakan lidi dengan panjang 11 cm, 12 cm, dan 15 cm dapat
dibuat segitiga , karena jika kita menjumlahkan setiap kedua sisi
segitiga maka sisi tersebut akan lebih panjang dari sisi ketiganya.
11 + 12 > 15 … (1)
11 + 15 > 12 … (2)
12 + 15 > 11 … (3)
Bersadarkan sifat ketaksamaan segitiga, maka lidi tersebut dapat
dibuat segitiga.
50

b. Jika disediakan lidi dengan panjang 2 cm, 3 cm, dan 6 cm tidak dapat
dibuat segitiga, karena panjang ketiga lidi tersebut tidak memenuhi
sifat ketaksamaan segitiga.
2 + 3 < 6 , sehingga lidi tersebut tidak dapat dibentuk segitiga.
E. Sudut Luar Segitiga
Pengertian sudut luar segitiga adalah
sudut yang dibentuk oleh sisi segitiga
dan perpanjangan sisi lainnya dalam
segitiga tersebut.

Sumber : https://www.umptn.konsep- Pada gambar disamping, sudut-sudut


matematika.com/2017/10/cara-2-
pembahasan-sudut-un-smp-2017-mat- 𝑥, 𝑦, 𝑧 merupakan sudut dalam segitiga.
p1.html?m=1
Sedangkan sudut-sudut 𝑎, 𝑏, 𝑐 adalah
sudut luar pada segitiga.
Misalkan kita akan menghitung besar sudut luar segitiga yaitu ∠𝑎.
Berdasarkan informasi disamping diperoleh :

∠𝑥 + ∠𝑦 + ∠𝑧 = 180° (jumlah sudut dalam segitiga).


∠𝑥 + ∠𝑦 = 180° − ∠𝑧 … (𝑖)
Kemudian diperoleh informasi :
∠𝑧 + ∠𝑎 = 180° (berpelurus)
∠𝑎 = 180° − ∠𝑧 … (𝑖𝑖)
Dari persamaan (i) dan (ii) diperoleh :
∠𝑥 + ∠𝑦 = 180° − ∠𝑧 = ∠𝑎
Maka diperoleh ∠𝑎 = ∠𝑥 + ∠𝑦
Jika kita uraikan ketiga sudut luat segitiga seperti diatas, maka didapat
kesimpulan bahwa besar sudut luar suatu segitiga sama dengan jumlah
dua sudut dalam segitiga yang tidak berpelurus dengan sudut luar tersebut.
2.9 Memahami Keliling dan Luas Segitiga
Agar dapat memahami konsep keliling dan luas segitiga, maka perhatikan
dengan cermat table dibawah ini
51

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, diperoleh hubungan-hubungan antara


segitiga, persegi panjang, dan jajar genjang sebagai berikut

 Keliling segitiga yang terbentuk dari persegi, persegi panjang, dan


jajargenjang tidak memiliki hubungan yang pasti, karena keliling
segitiganya tetap didapat dari penjumlahan dari ketiga sisi.
 Luas segitiga didapat dari setengah luas persegi atau persegipanjang ata
jajargenjang.

Misalkan diketahui segitiga seperti disamping, dengan AB adalah alas segitiga


dan AC adalah tinggi segitiga.

 Hubungan antara sisi panjang (alas) dan sisi lebar (tinggi) dengan
keliling. Keliling segitiga didapat dari penjumlahan dari ketiga sisi.

Maka keliling segitiga = AB + BC + AC

 Hubungan antara sisi panjang (alas) dan sisi lebar (tinggi) dengan luas.
52

Luas segitiga didapat dari setengah perkalian antara sisi alas dengan sisi tinggi.

1
Maka luas segitiga = 2 × 𝐴𝐵 × 𝐴𝐶

Contoh soal :

Hitunglah luas daerah dibawah ini.

Jawab :

(1) Bangun tersebut terdiri dari dua segitiga. Luas segitiga

Luas segitig I:

1
𝐿 = × 8 × 5 = 20 𝑑𝑚2
2

Luas segitig II :

1
𝐿 = 2 × 6 × 7 = 21 𝑑𝑚2

Jadi, luas bangun diatas adalah 20 𝑑𝑚2 + 21𝑑𝑚2 = 41𝑑𝑚2

(2) Bangun tersebut terdiri dari tiga segitiga

1
𝐿1 = × 12 × 5 = 30𝑐𝑚2
2

1
𝐿2 = × 4 × 3 = 6𝑐𝑚2
2

1
𝐿3 = × 8 × 13 = 52 𝑐𝑚2
2

Jadi, luas bangun seluruhnya adalah 30𝑐𝑚2 + 6𝑐𝑚2 + 52𝑐𝑚2 =


88𝑐𝑚2
53

2.10 Memahami Garis-Garis Istimewa pada Segitiga


a) Pengertian Garis tinggi, garis bagi, garis sumbu, dan garis berat
Garis-garis istimewa pada segitiga terdiri dari garis tinggi, garis bagi, garis
sumbu, dan garis berat.
b) Mengambar Garis-Garis Istimewa Segitiga
1. Melukis Garis Tinggi pada Segitiga
No. Langkah – Langkah Kegiatan Keterangan

1. Gambarlah segitiga ABC sebarang.

2. Buatlah busur lingkaran dari titik A


sebgai titik pusat sehingga busur
lingkaran tersebut memotong garis BC
di titik K dan L

3. Buatlah busur dari titik K dan L sebagai


titik pusat dengan jari-jari yang sama
panjang, sehingga kedua busur tersebut
berpotongan di titik M

Hubungkan titik A dengan titik M,


sehingga memotong garis BC di titik D.
4. AD adalah Garis Tinggi Segitiga pada
sisi BC

2. Melukis Garis Bagi pada Segitiga


No. Langkah – Langkah Kegiatan Keterangan
54

1. Gambarlah segitiga ABC sebarang.

2. Buatlah busur dari titik sebagai titik


pusat sehingga busur tersebut
memotong garis AB di titik K dan garis
AC di ttik L

3. Buatlah dua busur dari titik K dan L


sebagai titik pusat dengan panjang jari-
jari yang sama, sehingga kedua busur
tersebut berpotongan di titik M

Hubungkan titik A dengan titik M,


sehingga memotong garis AC di titik D.
4. garis AD adalah Garis Bagi Segitiga
pada sisi BC

3. Melukis Garis Sumbu pada Segitiga


No. Langkah – Langkah Kegiatan Keterangan
1. Gambarlah segitiga ABC sebarang.

2. Buatlah busur lingkaran dengan titik B


sebagai titik pusat dan jari-jari lebih setengah
dari sisi BC sehingga busurnya di atas dan di
bawah garis BC
55

3. Buatlah busur lingkaran dengan titik C


sebagai titik pusat dan jari-jari tetap sama
seperti busur yang titik pusatnya di titik B
sehingga memotong kedua busur di titik P
dan Q

Hubungkan titik P dengan titik Q, maka garis


PQ adalah garis sumbu pada sisi BC.
4.

4. Melukis Garis Berat pada Segitiga


No. Langkah – Langkah Kegiatan Keterangan
1. Gambarlah segitiga ABC sebarang.

2. Buatlah garis sumbu pada garis BC yang


memotonga sisi BC di titik D.

3. Hubungkan titik A dengan titik D.


56

4. Garis AD merupakan garis berat, sehingga


panjang garis BD = DC.

2.11 Mengenal Data

Sebelum berbicara jauh mengenai penyajian data, kita harus mengetahui apa itu
pengetian data. Dalamkehidupan sehari hari, data seringkali digunakan untuk
menunjukkan keadaan tertentu dari sebuah objek, misalnya jumlah siswa dalam
suatu kelas,banyaknya siswa yang tidak masuk dalam kelas selama satu bulan
terakhir, nilai tukar rupiah terhadap dolar, dan sebagainya. Datum adalah
keterangan atau informasi yang diperoleh dari suatu objek/kejadian atau
narasumber. Data adalah kumpulan dari datum.

2.12 Menyajikan Data dalam Bentuk Tabel

Pada dasarnya banyak cara untuk menyajikan data sehingga ia dapat dipahami
dan digunakan secara tepat oleh pengolah data. Namun untuk menghasilkan
gambaran data yang komunikatif, harus diingat untuk menyajikan sesuai
kebutuhan. Dalam hal ini, penyajian data dalam bentuk tabel bertujuan untuk
memberikan informasi dan gambaran mengenai jumlah secara terperinci sehingga
memudahkan pengolah data dalam menganalisis data tersebut. Macam – macam
penyajian data dalam bentuk tabel antara lain:

1. Tabel Baris Kolom


Tabel yang lebih tepat disebut tabel baris kolom ini adalah tabel-tabel yang
dibuat selain dari tabel kontingensi dan distribusi frekuensi yaitu tabel
yang terdiri dari baris dan kolom yang mempunyai ciri tidak terdiri dari
faktor-faktor yang terdiri dari beberapa kategori dan bukan merupakan
data kuantitatif yang dibuat menjadi beberapa kelompok.
Contoh, tabel daftar ip seorang mahasiswa pendidikan matematika
57

Tabel Baris kolom


No Semester IP

1 I 3,12

2 II 3,00

3 III 3,39

4 IV 3,37

5 V 2,9

6 VI 3,3

7 VII 3,4

2. Tabel Kontingensi
Tabel kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom, akan tetapi
tabel ini mempunyai ciri khusus, yaitu untuk menyajikan data yang terdiri
atas dua faktor atau dua variabel, faktor yang satu terdiri atas b kategori
dan lainnya terdiri atas k kategori, dapat dibuat daftar kontingensi
berukuran b x k dengan b menyatakan baris dan k menyatakan kolom.

Contoh Banyak Murid Sekolah Di Daerah Inderalaya Menurut Tingkat


Sekolah Dan Jenis Kelamin Tahun 2006
Tabel kontingensi

JENIS KELAMIN TINGKAT SEKOLAH JUMLAH


58

SD SMP SMA
Laki – laki 4756 2795 1459 9012
Perempuan 4032 2116 1256 7404
Jumlah 8790 4911 2715 16416

3. Tabel Distribustif Frekuensi


Tabel distribusi frekuensi adalah salah satu bentuk penyajian data. Tabel
distribusi frekuensi dibuat agar data yang telah dikumpulkan dalam jumlah
yang sangat banyak dapat disajikan dalam bentuk yang jelas dan baik.
Contoh Soal Tabel Distribusi Frekuensi
Diketahui data berat badan (dalam kg) 30 balita di sebuah kelurahan
adalah sebagai berikut.

Sajikan data tersebut dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

Jawab:

Berat Badan Turus Frekuensi


(kg)
25 IIIII 5
26 IIIII 5
27 IIIII I 6
28 III 3
29 III 3
30 IIIII III 8
Jumlah 30
59

2.13 Menyajikan Data dalam Bentuk Batang

Mengapa disebut diagram batang? karena data-data yang telah dikumpulkan


digambarkan dalam bentuk batang-batang. Tiap-tiap batang memiliki lebar yang
sama namun tingginya bisa berbeda-beda bergantung kepada frekuensi dari data
yang bersangkutan.

Penyajian Data Menggunakan Diagram Batang :

Untuk membuat diagram batang kita akan memerlukan sumbu mendatar dan juga
sumbu tegak yang keduanya saling berpotongan tegak lurus. Sumbu mendatar
biasanya menyatakan jenis kategori yang digunakan untuk memisahkan data-data
yang ada. Sedangkan sumbu yang tegak menunjukkan frekuensi dari data tersebut.
Skala yang digunakan pada sumbu mendatar dan sumbu tegak tidaklah harus
sama. Letak masing-masing batang harus dibuat terpisah dengan jarak yang sama.
kita simak contoh soal dan pembahasan diagram batang di bawah ini:

Contoh Soal:

Selama satu tahun tim sepak bola Harapan Jaya bermain sebanyak 27 kali
sementara jumlah gol yang mampu dicetak oleh kesebelasan tersebut di dalam
setiap pertandingannya dapat dilihat pada tabel berikut. Buatlah diagram
batangnya!

Penyelesaian:

Bila data tersebut diubah ke dalam diagram batang maka akan terlihat seperti ini:
60

2.14 Menyajikan Data dalam Bentuk Garis

Diagram garis adalah diagram kebanyakan dipakai untuk menyajikan data yang
didapat dari waktu ke waktu secara teratur dengan jarak waktu tertentu. Umumnya
diagram garis sering dipakai untuk melihat perkembangan/pertumbuhan dari
sesuatu secara berkelanjutan. Contohnya saja, pertumbuhan angka kecelakaan
setiap tahunnya, perkembangan tinggi badan anak balita setiap bulan, dan lain
sebagainya.

Menyajikan data dalam bentuk diagram garis sama halnya dengan diagram
batang, yaitu diperlukan sumbu mendatar (horizontal) dan sumbu tegak (vertikal).
Sumbu mendatar digunakan untuk menyatakan jenis data (kategori), sedangkan
sumbu vertikal digunakan untuk menyatakan frekuensi data.

Langkah-langkah untuk membuat diagram garis adalah sebagai berikut :

1. Melukis garis untuk sumbu mendatar dan sumbu tegak yang saling tegak
lurus dan berpotongan di satu titik pangkal.

2. Sumbu mendatar menyatakan jenis kategori, biasanya waktu dan sumbu


tegak menyatakan frekuensi data.

3. Membuat skala yang sesuai, pembagian skala masing-masing sumbu tidak


harus menggunakan skala yang sama.
61

4. Menggambar titik-titik sesuai jenis kategori dan frekuensi datanya. Jika


seluruh data telah dimasukkan, maka terdapat titik-titik yang mewakili setiap
data.

5. Menghubungkan titik-titik yang diperoleh dengan sebuah garis.

Contoh 1 :

Hasil penimbangan berat badan seseorang pada tahun 2010 - 2015 disajikan
dengan menggunakan tabel berikut:

Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015


BB(kg) 60 68 70 74 74 78

Nyatakan data tersebut dalam bentuk diagram garis.

Penyelesaian :

Untuk menyatakan data tersebut dalam bentuk diagram garis, gunakan langkah-
langkah menyajikan data dalam diagram garis.

Langkah-langkah untuk membuat diagram garis adalah sebagai berikut :

1. melukis garis untuk sumbu mendatar dan sumbu tegak yang saling tegak
lurus dan berpotongan di satu titik pangkal.

2. sumbu mendatar menyatakan tahun dan sumbu tegak menyatakan berat


badan.

3. membuat skala yang sesuai, pembagian skala masing-masing sumbu tidak


harus menggunakan skala yang sama

4. menggambar titik yang sesuai dengan data pada sumbu mendatar dan
sumbu tegak. Jika seluruh data telah dimasukkan, maka terdapat titik-titik
yang mewakili setiap data.

5. menghubungkan titik-titik yang diperoleh dengan sebuah garis.


62

Dari langkah-langkah tersebut, dapat diperoleh diagram garis berikut.

2.15 Menyajikan Data dalam Bentuk Lingkaran

Diagram lingkaran adalah penyajian data dengan menggunakan gambar yang


berbentuk lingkaran. Bagian-bagian dari daerah lingkungan menunjukkan bagian-
bagian atau persen dari keseluruhan. Jika juring dinyatakan dalam persen maka
untuk satu lingkaran penuh adalah 100% dan jika setiap juring dinyatakan dalam
derajat maka besarnya sudut dalam satu lingkaran adalah 360o .

Contoh :

Perhatikan data berikut

Jenis mie Banyaknya


Mie goreng 180
Mie kuah 140
Mie kwetiau 40

Sajikan data di atas dalam bentuk diagram lingkaran derajat

Jawab :

Jumlah Mie keseluruhan= 360


63

Maka besar derajat masing masing jenis mie adalah :

Mie Kuah = 180/360 x 360 ̊= 180 ̊

Mie Goreng = 140/360 x 360 ̊ = 140 ̊

Mie Goreng Kuah = 40/360 x 360 ̊ = 40 ̊

Gunakan Busur untuk mengukur besar derajat masing-masing daerah, diagram


jadi untuk data di atas adalah seperti di bawah ini, jangan lupa keterangan
daerahnya bukan berupa jumlah data tetapi besar derajatnya.
64

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

 Geometri adalah ilmu yang membahas tentang hubungan antara titik, garis,
sudut, bidang ataupun bangun datar. Sudut merupakan suatu daerah yang
dibentuk oleh dua buah ruas garis yang titik pangkalnya sama. Dengan
kata lain sudut merupakan daerah yang terbentuk akibat pertemuan dua
buah sinar atau dua buah garis lurus. Macam-macam sudut terdiri dari
sudut lancip, sudut siku-siku, sudut tumpul, sudut lurus dan sudut refleks.
 Definisi Segitiga : Bidang datar yang dibatasi oleh tiga garis lurus dan
membentuk 3 sudut.
 Definisi Segiempat : Segiempat adalah poligon bidang yang dibentuk dari
empat sisi yang saling berpotongan pada satu titik atau suatu bidang datar
yang dibentuk/dibatasi oleh empat garis lurus sebagai isinya.
 Jenis-Jenis Segiempat: Pada segiempat yang mempunyai dua pasang sisi
berhadapan saling sejajar, semua sudutnya sama besar, dan semua sisinya
sama panjang disebut dengan bangun datar persegi. Pada segiempat yang
mempunyai dua pasang sisi berhadapan sejajar dan semua sudutnya sama
besar disebut dengan persegipanjang. Pada segiempat yang mempunyai
dua pasang sisi yang berhadapan sejajar disebut dengan jajargenjang. Pada
segiempat yang tepat sepasang sisi yang sejajar disebut dengan trapesium.
Pada segiempat yang mempunyai dua pasang sisi berhadapan sejajar dan
semua sisinya sama panjang disebut dengan belahketupat. Pada segiempat
yang mempunyai dua pasang sisi berpotongan sama panjang dan kedua
diagonalnya saling tegak lurus dan tidak mungkin sama panjang disebut
dengan layang-layang.
65

 segitiga ditinjau dari panjang sisi-sisinya : Segitiga sama kaki: segitiga


yang dua sisinya sama panjang disebut dengan segitiga sama kaki. Segitiga
sama sisi : Segitiga yang ketiga sisinya sama panjang disebut dengan
segitiga sama sisi. Segitiga sembarang : Pada gambar segitiga yang sisi-
sisinya tidak ada yang sama panjang disebut dengan bangun segitiga
sebarang. Jenis segitiga ditinjau dari sudut-sudutnya. Apabila segitiga
ditinjau dari ukuran-ukuran sudut, maka nama segitiga itu mengikuti nama
ukuran sudutnya, yaitu : Segitiga yang ketiga sudutnya lancip disebut
segitiga lancip. Segitiga yang salah satu sudutnya siu-siku disebut segitiga
siku-siku. Segitiga yang salah satu sudutnya tumpul disebut segitiga
tumpul.
 Penyajian data dimaksudkan agar para pengamat dapat dengan mudah
memahami apa yang kita sajikan. Penyajian data disajikan dalam bentuk
tabel dan diagram. Diagram adalah gambar yang menyajikan data secara
visual yang biasanya berasal dari table yang telah dibuat. Macam-macam
diagram diantaranya Diagram Garis, Diagram Lingkaran dan Diagram
Batang.
66

Daftar Pustaka

Ajim, Nanang. 2017. Mengenal Bangun Datar Segiempat dan Segitiga. Di :


https://www.mikirbae.com/2017/02/mengenal-bangun-datar-segiempat-
dan.html. Diakses pada 14 September 2019.
As’ari, Abdurahman, dkk. 2017. Studi dan Pengajaran Matematika untuk
SMP/MTS semester 2. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kesumawati, Nila. 2008. Pemahaman Konsep Matematika dalam Pembelajaran
Matematika. Dalam Semnas Matematika dan Pendidikan Matematika
2008. diakses di : https://core.ac.uk/download/pdf/11064532.pdf pada 14
September 2019.
Sukino, Wilson. 2007. Matematika Untuk SMP Kelas VII. Cetakan I Jakarta:
Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai