Oleh
Berlisn Virera S.S. (1813021055)
Citra Restuadi Feby A (1813021009)
Dira Nurul A’ini (1813021005)
Novri Susanti (1813021037)
Resti Vidyasari (1813021017)
Windi Astrid Melinda (1813021058)
Dosen Pengampu:
Widyastuti, S.Pd., M.Pd.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah yang Maha Kuasa
karena telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah mengenai “Matematika SMP Semester II tentang Sudut,
Segiempat dan Segitiga, serta Pengolahan Data” sebagai tugas mata kuliah
Matematika SMP. Shalawat serta salam tidak lupa pula disampaikan kepada Nabi
besar kita Muhammad yang telah membawa umat menuju jalan kebahagiaan dan
keberkahan di dunia dan di akhirat.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran kepada peserta didik agar memiliki
pemahaman terhadap sesuatu dan membuatnya menjadi seorang manusia yang
kritis dalam berpikir. Pendidikan memiliki tujuan untuk mencerdaskan dan
mengembangkan potensi di dalam diri para peserta didik. Dengan pertumbuhan
kecerdasan dan potensi diri maka setiap anak bisa memiliki ilmu pengetahuan,
kreativitas, sehat jasmani dan rohani, kepribadian yang baik, mandiri, dan menjadi
anggota masyarakat yang bertanggungjawab. Dengan adanya pendidikan, dapat
mengembangkan kemampuan, membentuk watak, kepribadian, agar peserta didik
menjadi pribadi yang bermartabat. Matematika adalah salah satu mata pelajaran
yang penting dalam pendidikan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, definisi
matematika adalah ilmu tentang bilangan dan segala sesuatu yang
berhubungan dengannya yang mencangkup segala bentuk prosedur operasional
yang digunakan dalam menyelesaikan masalah mengenai bilangan.
Prinsip utama dalam pembelajaran matematika saat ini adalah untuk memperbaiki
dan menyiapkan aktifitas-aktifitas belajar yang bermanfaat bagi siswa yang
bertujuan untuk beralih dari mengajar matematika ke belajar matematika.
Keterkaitan siswa secara aktif dalam pembelajaran harus disediakannya aktifitas
belajar yang khusus sehingga dapat melakukan doing math untuk menemukan dan
membangun matematika dengan fasilitas oleh guru. Pemahaman konsep
merupakan salah satu kecakapan atau kemahiran matematika yang diharapkan
dapat tercapai dalam belajar matematika yaitu dengan menunjukkan pemahaman
konsep matematika yang dipelajarinya, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat
4
BAB II
PEMBAHASAN
Euclides Euclid (350-280 SM) disebut sebagai Bapak Geometri, merupakan ahli
Matematika pada zaman Romawi Kuno. Bukunya yang berjudul Elements,
7
a. Definisi Sudut
Sudut merupakan suatu daerah yang dibentuk oleh dua buah ruas garis
yang titik pangkalnya sama. Dengan kata lain sudut merupakan daerah yang
terbentuk akibat pertemuan dua buah sinar atau dua buah garis lurus.
b. Menentukan Konsep Sudut
Secara matematis, hubungan sinar garis dan titik sudut diilustrasikan
sebagai berikut.
sudut. Nama suatu sudut dapat berupa simbol 𝛼, 𝛽, dll, atau berdasarkan titik-
titik yang melalui garis yang berpotongan tersebut. Biasanya, satuan sudut
dinyatakan dalam dua jenis, yaitu derajat (“°”) dan radian (rad). ∠𝐴𝑃𝐵 bisa
juga disebut ∠𝑃, dan besar sudut P dilambangkan dengan 𝑚∠𝑃.
Keterangan: Besar sudut satu putaran penuh adalah 360°
Dalam memberi pengertian tentang sudut, dapat kita simpulkan sebagai
berikut.
Kaki sudut, adalah garis-garis pembentuk sudut.
Titik sudut, adalah titik perpotongan atau pertemuan kedua
kaki sudut.
Daerah sudut, adalah daerah yang dibatasi oleh kedua kaki
sudut.
c. Penamaan Sudut
Secara matematis, penamaan sudut diperlukan untuk mempermudah
penamaan sudut untuk kajian selanjutnya. Mari kita perhatikan gambar
berikut ini:
Dari gambar di atas, ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ disebut kaki sudut. Titik B adalah titik
𝐵𝐴dan 𝐵𝐶
sudut. Secara umum, ada 3 penamaan sudut, yaitu:
Memberi nama sudut dengan huruf Yunani
Nama sudut dapat dinyatakan secara langsung dengan huruf
Yunani. Huruf Yunani yang biasa digunakan adalah 𝛼 (alfa),
𝛽 (beta), 𝛾 (gamma), dan 𝜃 (teta). Jika sudut diberi nama 𝛼
maka sudutnya ditulis ∠𝛼 (dibaca “sudut alfa”).
Memberi nama sudut dengan satu huruf
9
Pada setiap sudut yang terbentuk, kita harus tahu berapa besar derajat
sudutnya.Secara manual, kita dapat menggunakan alat ukur sudut yaitu busur.
Alat ini dapat membantu kita mengukur suatu sudut yang sudah terbentuk dan
membentuk besar sudut yang akan digambar.
Perlu kita kenalkan bahwa, terdapat ukuran sudut standar yang perlu kita
ketahui, seperti yang disajikan pada gambar di bawah ini.
10
Jenis-jenis sudut
1. Sudut siku-siku, ukuran sudutnya 90°
2. Sudut lancip, ukuran sudutnya antara 0° dan 90°
3. Sudut tumpul, ukuran sudutnya antara 90° dan 180°
4. Sudut lurus, ukuran sudutnya 180°
5. Sudut reflek, ukuran sudutnya antara 180° dan 360°
Penyelesaian :
Kita dapat dengan mudah menentukan besar
sudut yang ditunjukkan saat pukul 06.00.
Jarum pendek membentuk ukuran sudut 6 ×
30° = 180° sedangkan jarum panjang
membentuk sudut 0 × 30° = 0
Sumber : Kemendikbud 2017
Jadi, sudut yang terbentuk ketika pukul
06.00 adalah
180° + 0° = 180°
-Contoh 2 :
Tentukan besar sudut yang dibentuk oleh
jarum jam dan jarum menit ketika jarum
menunjukkan pukul 03.25!
Pada gambar di atas terdapat sudut berpelurus, sudut berpenyiku dan sudut
bertolak belakang. Pada kegiatan kali ini kalian akan mempelajari ketiga bentuk
hubungan antar sudut tersebut yang rinciannya dikemas dalam kasus-kasus berikut
ini.
a. Sudut Berpelurus dan Berpenyiku
Gambar di samping menunjukkan bahwa:
𝑚∠𝐴𝑂𝐵 = 𝑟°, 𝑚∠𝐵𝑂𝐶 = 𝑠°
𝑚∠𝐴𝑂𝐵 + 𝑚∠𝐵𝑂𝐶 = 90°
𝑚∠𝐴𝑂𝐵 = 90° − 𝑚∠𝐵𝑂𝐶
𝑚∠𝐵𝑂𝐶 = 90° − 𝑚∠𝐴𝑂𝐵 Gambar : Sudut berpenyiku
Sumber : Kemendikbud 2017
-Contoh :
Perhatikan gambar disamping.
a. Hitunglah nilai 𝑥°
b. Berapakah penyiku sudut 𝑥°?
c. Berapakah pelurus dari penyiku 𝑥°? 3𝑥°
𝑥°
Penyelesaian :
a. 𝑥° + 3𝑥° = 90°
4𝑥° = 90°
13
90° 1°
𝑥° = = 22
4 2
1°
b. Penyiku dari 𝑥° = 90° − 22 2
1°
= 67 2
Pasangan ∠𝐴𝑂𝐵 dan ∠𝐶𝑂𝐷 dan pasangan ∠𝐵𝑂𝐶 dan ∠𝐴𝑂𝐷 merupakan sudut-
sudut bertolak belakang. Selain itu, pada gambar tersebut, ∠𝐴𝑂𝐵 dan ∠𝐵𝑂𝐶
adalah pasangan sudut berpelurus, sedemikian sehingga berlaku:
𝑚∠𝐴𝑂𝐵 + ∠𝐵𝑂𝐶 = 180° , maka 𝑚∠𝐵𝑂𝐶 = 180° − ∠𝐴𝑂𝐵…………….(1)
𝑚∠𝐴𝑂𝐵 + ∠𝐴𝑂𝐷 = 180° , maka 𝑚∠𝐴𝑂𝐷 = 180° − ∠𝐴𝑂𝐵…………….(2)
Dari (1) dan (2), berlaku bahwa 𝑚∠𝐵𝑂𝐶 = 𝑚∠𝐴𝑂𝐷 = 180° − ∠𝐴𝑂𝐵
contoh soal:
Tentukan nilai a° dan b°
Penyelesaian:
• a + 60 sama dengan 180 ( sudut pelurus )
a + 60 = 180
a = 180 – 60
a = 120°
• 60 sama besar dengan b (bertolak belakang)
15
60 = b
b = 60°
• a sama besar dengan c ( bertolak belakang )
a=c
120 = c sudah ditemukan a =120°
c = 120°
Jadi nilai a = 120°, b = 60° dan c = 120°
1. Nilai x = 40°
Nilai x = 30°
2.
Nilai x = 20°
Nilai x = 20°
Nilai x = 20°
16
Nilai x = 8°
4.
Nilai x = 15°
Nilai x = 11°
5.
Nilai x = 70°
Nilai x = 6°
6.
Nilai x = 5°
17
Titik-titik O, P, Q, R, dan S
merupakan titik-titik eksterior garis k
2.
dan l atau titik-titik yang berada di
daerah luar garis k dan l
Nama Sudut
Sudut-sudut luar ∠1, ∠2, ∠7, ∠8
Sudut-sudut ∠3, ∠4, ∠5, ∠6
dalam
Sudut dalam ∠3 dan ∠5,
berseberangan ∠4 dan ∠6
5. Sudut luar ∠1 dan ∠7,
berseberangan ∠2 dan ∠8
Sudut dalam ∠3 dan ∠6,
sepihak ∠4 dan ∠5
Sudut-sudut ∠1 dan ∠5,
sehadap ∠2 dan ∠6,
∠3 dan ∠7,
∠4 dan ∠8
18
Contoh soal
Di sekitar kita terdapat berbagai benda dua dimensi berbentuk segiempat dan
segitiga, seperti pintu rumah, jendela, ketupat, layang-layang, langit-langit rumah
dan lain sebagainya. Di sekitar kita terdapat berbagai benda dua dimensi
berbentuk segiempat dan segitiga, seperti pintu rumah, jendela, ketupat, layang-
layang, langit-langit rumah dan lain sebagainya . Bentuk segiempat dan segitiga
itu bermacam- macam dari yang tidak beraturan sampai yang beraturan seperti
persegi, persegi panjang, jajar genjang, trapesium, belah ketupat, layang-layang
dan segitiga. Pernah tidak kalian melihat benda ini?
Sumber: Kemendikbud
22
Ambillah 6 batang korek api. Susunlah 6 batang korek api tersebut membentuk
bangun segiempat dan segitiga sebanyak mungkin yang dapat kalian temukan
dengan persyaratan sebagai berikut.
Contoh 1:
Perhatikan gambar di bawah.
Sumber : https://www.mikirbae.com/2017/02/mengenal-bangun-datar-segiempat-dan.html
Kemudian kita cari satu demi satu berdasarkan simbol yang telah dibuat.
4. Segiempat yang terdiri dari 4 bagian adalah abcd, dan bcde ada sebanyak 2
5. Segiempat yang terdiri dari 5 bagian adalah abcde ada sebanyak 1
Contoh 2 :
Perhatikan segienam berikut. Tentukan banyak segitiga yang dapat ditemukan
pada gambar tersebut adalah ...
Sumber : https://www.mikirbae.com/2017/02/mengenal-bangun-datar-segiempat-dan.html
Pertama-tama beri nama setiap bagian bangun datar pembentuk segi enam
tersebut Segitiga yang terbentuk terdiri dari
1. 1 bagian : A, B, D, E, F, J, H, I : ada 8
2. 2 bagian : AB, BG, GF, FA, EF, EJ. DI, IH, HC : ada 9
3. 3 bagian : AFE, BGJ, FGH : ada 3
4. 4 bagian : ABGF, FGHI : ada 2
Sumber : https://www.mikirbae.com/2017/02/mengenal-bangun-datar-segiempat-dan.html
2. Perhatikan gambar di bawah ini Susunlah 16 batang korek api menjadi delapan
segitiga seperti gambar. Ambillah empat batang korek api sehingga membentuk
segitiga yang sama besar dan sama bentuknya.
Sumber : https://www.mikirbae.com/2017/02/mengenal-bangun-datar-segiempat-dan.html
Sumber : https://www.mikirbae.com/2017/02/mengenal-bangun-datar-segiempat-dan.html
Banyak korek api Banyak korek api Banyak korek api Jenis
pada sisi I pada sisi II pada sisi III segitiga
1 1 1 Samasisi
1 2 1 Samakaki
2 3 4 Sebarang
2 3 2 Samakaki
3 4 5 Sebarang
4 4 4 Samasisi
Dapat disimpulkan :
Definisi Segitiga : Bidang datar yang dibatasi oleh tiga garis lurus dan
membentuk 3 sudut.
Contoh Soal :
26
Sumber : Kemendikbud
27
Segiempat/
Gambar bukan
No. Keterangan
segiempat
Segiempat
Segiempat beraturan
1. atau
persegi
Empat garis
Bukan
sama panjang
segiempat
2. yang terbuka/
terputus
28
Segiempat beraturan
atau
3. Segiempat persegi panjang
Segiempat beraturan
Segiempat atau jajargenjang
5.
Segiempat beraturan
Segiempat atau trapesium
6.
Segiempat beraturan
Segiempat atau
9. layang-layang
a) Sifat-sifat Segiempat
29
1. Persegi 1. PQ = QR = RS = SP
2. mP = mQ = mR = mS
= 90°
3. PO = OR = QO = OS QS
dan PR QS
4. Mempunyai 4 semitri putar
dan 4 semitri lipat, sehingga
dapat menempati bingkainya
dengan 8 cara
5. Belah Ketupat 1. AB = BC = DC = DA
(sisisisinya)
2. AC ⊥ BD ⇒ AE = EC dan BE
= ED (diagonal sumbu simetri)
3. ∠A = ∠C; ∠B = ∠D = (sudut-
sudut sehadap)
4. m∠A + m∠B = 180°
m∠B + m∠C = 180°
m∠C + m∠D = 180°
m∠D + m∠A = 180°
(sudut dalam sepihak)
5. Layang-Layang 1. KL = LM dan KN = MN (dua
pasang sisi)
2. ∠K = ∠M (sepasang sudut
berhadapan)
3. KM dan LN (diagonal sudut
simetri)
4. KM ⊥ LN (diagonal-diagonalnya)
31
Contoh soal
̅̅̅̅ = 6 𝑐𝑚 dan 𝐴𝑂
Diketahui panjang 𝐴𝐵 ̅̅̅̅ = 3√2 𝑐𝑚
Tentukan :
̅̅̅̅ , ̅̅̅̅
a. Panjang 𝐵𝐶 𝐶𝐷, 𝑑𝑎𝑛 ̅̅̅̅
𝐴𝐷
̅̅̅̅, 𝐵𝑂
b. Panjang 𝐶𝑂 ̅̅̅̅, 𝑑𝑎𝑛 ̅̅̅̅
𝐷𝑂
̅̅̅̅ , 𝑑𝑎𝑛 𝐵𝐷
c. Panjang 𝐴𝐶 ̅̅̅̅
d. Besar sudut 𝐴𝐵𝐶 dan 𝐴𝑂𝐵
Penyelesaian :
a. ̅̅̅̅ = 𝐵𝐶
Menurut sifat-sifat persegi bahwa panjang 𝐴𝐵 ̅̅̅̅ = 𝐶𝐷
̅̅̅̅ = 𝐴𝐷
̅̅̅̅
Berbagai bentuk bangun datar segiempat yang masing-masing terdiri dari empat
sisi, empat titik sudut, dan suatu daerah yang dibatasi oleh empat sisi tersebut.
Jumlah dari keempat sisi tersebut dinamakan dengan keliling dan daerah yang
dibatasi oleh keempat sisi tersebut dinamakan dengan luas. Dengan demikian,
32
keliling suatu bangun datar adalah jumlah panjang sisi-sisi yang membatasi
bangun tersebut. Sedangkan luas bangun datar adalah suatu daerah yang dibatasi
panjang sisi-sisi pada bangun tersebut.
Berikut satu kasus yang ada hubungannya dengan keliling dan luas persegi dan
persegi panjang :
Masalah 1 :
Untuk memecahkan Masalah 1 silakan amati terlebih dulu uraian penyajian yang terdapat
pada kegiatan berikut ini
a) Persegi
1 1 1 4 1
2 2 2 8 4
33
3 3 3 12 9
Luas
Sisi Sisi
No. Gambar persegi Keliling (banyak
panjang pendek
kotak)
1. s s 4s s2
(a) Hubungan antara Sisi Panjang dan Sisi Lebar dengan Keliling
Keliling persegi didapat dari 4 kali sisi panjang atau 4 kali sisi lebar
Pada persegi sisi panjang = sisi lebar
(b) Hubungan antara Sisi Panjang dan Sisi Pendek dengan Luas (Banyak Kotak).
Luas persegi didapat dari kuadrat sisi panjang atau kuadrat sisi lebar
Pada persegi sisi panjang = sisi lebar
b) Persegi Panjang
1. 2 1 6 2
34
2. 3 1 8 3
3 3 2 10 6
2. P L 2(p + l) pl
(a) Hubungan antara Sisi Panjang dan Sisi Lebar dengan Keliling
Keliling persegipanjang didapat dari dua kali dari penjumlahan sisi panjang
dengan sisi lebar.
(b) Hubungan antara Sisi Panjang dan Sisi Pendek dengan Luas (Banyak
Kotak).
Luas persegipanjang didapat dari perkalian sisi panjang dengan sisi lebar.
Contoh Soal :
Penyelesaian :
Panjang tanah = 50 m
Lebar tanah = 30 m
= 50 30
= 1.500 m2
• Ingat kembali materi pengukuran yang sudah di pelajari Kita ketahui bahwa
1 m = 100 cm 1 m2 = 100 cm 100 cm = 10.000 cm2 1.500 m2 = 1.500 10.000 cm2 = 15.
000. 000 cm2
Luas tanah Amal adalah 15. 000. 000 cm persegi atau L = 15.000.000 cm2
1 dam = 10 m
1 are = 1 dam x 1 dam = 10 m x 10 m = 100 m2
1 are = 100 m2
1 1 1
× 1 are = 100 × 100m2 , sehingga 1 m2 = 100 are
100
1
Luas tanah Pak Amal = 1500 m2 = 1500 × 100 = 15 are
c) Jajar Genjang
Hubungan antara sisi alas dan sisi sejajar yang lain dengan keliling.
Keliling jajar genjang didapat dari dua kali dari penjumlahan sisi alas
dengan panjang salah satu sisi sejajar lainnya.
Menemukan rumus luas jajar genjang (dengan menggunakan konsep luas
persegi atau persegi panjang), sebagai berikut.
Perhatikan gambar jajar genjang berikut:
1. Tarik garis tinggi DE dan beri ukurannya t satuan sebagai tinggi jajar
genjang.
37
2. Potong segitiga AED dan pindahkan ke kanan menjadi segitiga BCF. Hal
ini dapat dilakukan karena jajar genjang memiliki dua pasang sisi sejajar.
3. Perhatikan panjang AB pada jajar genjang ABCD sama panjangnya dengan
EF pada persegi panjang EFCD.
4. Berarti luas jajar genjang ABCD sama dengan luas persegi panjang EFCD.
5. Luas persegi panjang EFCD = panjang × lebar = a × t satuan luas.
6. Berarti luas jajar genjang ABCD = a × t.
Misalkan ABCD adalah jajar genjang dengan panjang alas a dan tinggi t, dan l
adalah panjang sisi yang lain, maka:
L=axt K = 2a + 2l
Contoh Soal :
Ada sebuah jajar genjang ABCD dengan sudut AB yaitu alasnya=12 cm,dan
tingginya= 6 cm.cari dan hitunglah luas dan keliling jajar genjang tersebut.
Penyelesaian :
a = 12 cm; l = 9 cm; t = 6 cm
= 12 cm x 6 cm
= 72 cm2
= 2x12cm + 2x9cm
= 24cm + 18cm
= 42 cm
d) Trapesium
Hubungan antara dua sisi sejajar dan sisi-sisi lainya dengan keliling.
Keliling trapesium didapat dari dua kali jumlah sisi sejajar dengan jumlah
sisi-sisi lainnya.
Menemukan rumus luas jajar genjang (dengan menggunakan konsep luas
persegi atau persegi panjang), sebagai berikut.
Perhatikan gambar trapesium berikut:
Perhatikan trapesium sama kaki PQRS di atas. Tinggi trapesium t satuan, panjang
alas b satuan dan panjang sisi atas a satuan. Akan ditemukan luas trapesium
dengan langkah-langkah berikut.
Sebuah trapesium samakaki, dengan panjang alas b, sisi atas a, dan tingginya t ,
luas dan kelilingnya adalah:
a+b K = SR + RQ + QP + PS
L=( 2
)× t
L adalah luas daerah trapesium, K adalah keliling trapesium . SR, RQ, QP, dan PS
adalah sisi-sisi trapesium.
Contoh Soal :
Pada trapesium ABCD di atas, diketahui AB=22 cm, CD=10 cm, DE = 8 cm.
Hitunglah : Keliling ABCD dan Luas ABCD
40
Pembahasan
Dari nilai-nilai yang diketahui, maka dapat kita gambarkan trapesiumnya menjadi
AD2 = AE 2 + DE 2
AD2 = 62 + 82
AD2 = 100
AD= √100 = 10 cm
= AB + BC + CD + AD
= 4AB
Contoh Soal :
42
Panjang AC = 12 cm
Panjang BD = 16 cm
a. Tentukan luas belah ketupat ABCD!
b. Tentukan keliling belah ketupat ABCD!
Penyelesaian:
1
a. Luas belah ketupat ABCD = 2 × 𝑑1 × 𝑑2
1
= 2 × 𝐴𝐶 × 𝐵𝐷
1
= 2 × 12 × 16
= 96 cm2
Jadi, luas belah ketupat ABCD adalah 96 cm2.
f) Layang – Layang
Hubungan antara dua sisi sejajar dan sisi-sisi lainya dengan Keliling.
Keliling trapesium didapat dari dua kali jumlah sisi sejajar dengan jumlah
sisisisi lainnya.
Menemukan Rumus Luas Jajar genjang (dengan menggunakan konsep
luas persegi atau persegi panjang), sebagai berikut.
Perhatikan gambar layang-layang berikut.
Keliling layang-layang = KL + LM + MN + NK
= 2KL + 2NK
Contoh Soal :
Panjang BC = panjang CD
Panjang AB = panjang AD
a. Tentukan luas layang layang ABCD!
b. Tentukan keliling layang layang ABCD!
Penyelesaian:
1
a. Luas layang layang ABCD = 2 × d1 × d2
1
= 2 × AC × BD
1
= 2 × 30cm × 15cm
45
= 225 cm2
Jadi, luas layang layang ABCD adalah 225 cm2 .
c) Segitiga sembarang
Pada gambar segitiga yang sisi-sisinya tidak
ada yang sama panjang disebut dengan bangun
segitiga sebarang.
2. Jenis segitiga ditinjau dari sudut-sudutnya
Apabila segitiga ditinjau dari ukuran-ukuran sudut, maka nama
segitiga itu mengikuti nama ukuran sudutnya, yaitu :
a) Segitiga yang ketiga sudutnya lancip disebut segitiga lancip.
b) Segitiga yang salah satu sudutnya siu-siku disebut segitiga
siku-siku.
c) Segitiga yang salah satu sudutnya tumpul disebut segitiga
tumpul.
B. Sifat-Sifat Segitiga
1. Segitiga siku-siku
a) Mempunyai dua sisi yang saling
tegak lurus yaitu AB dan AC.
b) Mempunyai sebuah sudut siku-siku
yaitu A = 90°. Sumber :
https://rumusmatematika.id
c) Tidak mempunyai simetri lipat. /pengertian-rumus-segitiga-
sik-siku-contoh-dan-
d) Tidak mempunyai simetri putar. pembahasannya/
2. Segitiga sama kaki
a) Sisi yang sama panjang yaitu AC dan
BC disebut kaki ABC dan sisi yang
lain yaitu AB disebut alas ABC.
b) Mempunyai dua sisi yang sama panjang
AC = BC.
c) Mempunyai dua sudut yang sama besar sumber :
https://rumsmatematika.id/
A = B. materi-rumus-segitiga-
sama-kaki-dalam-
d) Mempunyai 1 sumbu simetri dan 1 simetri matemtaika/
putar, sehingga menempati bingkainya
dengan 2 cara.
47
Langkah-langkah :
D. Ketaksamaan Segitiga
Untuk memahami ketaksamaan segitiga, lakukanlah kegiatan berikut ini.
Bahan-bahan :
1. Kertas
2. Pensil
3. Penggaris
4. Busur derajat
5. Gunting
Langkah-langkah:
𝑎 + 𝑏 dengan 𝑐
𝑏 + 𝑐 dengan 𝑎
𝑎 + 𝑐 dengan 𝑏
Pada setiap segitiga selalu berlaku bahwa jumlah dua buah sisinya selalu
lebih panjang daripada sisi ketiganya. Jika suatu segitiga memiliki sisi
𝑎, 𝑏, 𝑐 maka berlaku ketidaksamaan berikut:
1) 𝑎 + 𝑏 > 𝑐
2) 𝑎 + 𝑐 > 𝑏
3) 𝑏 + 𝑐 > 𝑎
Contoh :
b. Jika disediakan lidi dengan panjang 2 cm, 3 cm, dan 6 cm tidak dapat
dibuat segitiga, karena panjang ketiga lidi tersebut tidak memenuhi
sifat ketaksamaan segitiga.
2 + 3 < 6 , sehingga lidi tersebut tidak dapat dibentuk segitiga.
E. Sudut Luar Segitiga
Pengertian sudut luar segitiga adalah
sudut yang dibentuk oleh sisi segitiga
dan perpanjangan sisi lainnya dalam
segitiga tersebut.
Hubungan antara sisi panjang (alas) dan sisi lebar (tinggi) dengan
keliling. Keliling segitiga didapat dari penjumlahan dari ketiga sisi.
Hubungan antara sisi panjang (alas) dan sisi lebar (tinggi) dengan luas.
52
Luas segitiga didapat dari setengah perkalian antara sisi alas dengan sisi tinggi.
1
Maka luas segitiga = 2 × 𝐴𝐵 × 𝐴𝐶
Contoh soal :
Jawab :
Luas segitig I:
1
𝐿 = × 8 × 5 = 20 𝑑𝑚2
2
Luas segitig II :
1
𝐿 = 2 × 6 × 7 = 21 𝑑𝑚2
1
𝐿1 = × 12 × 5 = 30𝑐𝑚2
2
1
𝐿2 = × 4 × 3 = 6𝑐𝑚2
2
1
𝐿3 = × 8 × 13 = 52 𝑐𝑚2
2
Sebelum berbicara jauh mengenai penyajian data, kita harus mengetahui apa itu
pengetian data. Dalamkehidupan sehari hari, data seringkali digunakan untuk
menunjukkan keadaan tertentu dari sebuah objek, misalnya jumlah siswa dalam
suatu kelas,banyaknya siswa yang tidak masuk dalam kelas selama satu bulan
terakhir, nilai tukar rupiah terhadap dolar, dan sebagainya. Datum adalah
keterangan atau informasi yang diperoleh dari suatu objek/kejadian atau
narasumber. Data adalah kumpulan dari datum.
Pada dasarnya banyak cara untuk menyajikan data sehingga ia dapat dipahami
dan digunakan secara tepat oleh pengolah data. Namun untuk menghasilkan
gambaran data yang komunikatif, harus diingat untuk menyajikan sesuai
kebutuhan. Dalam hal ini, penyajian data dalam bentuk tabel bertujuan untuk
memberikan informasi dan gambaran mengenai jumlah secara terperinci sehingga
memudahkan pengolah data dalam menganalisis data tersebut. Macam – macam
penyajian data dalam bentuk tabel antara lain:
1 I 3,12
2 II 3,00
3 III 3,39
4 IV 3,37
5 V 2,9
6 VI 3,3
7 VII 3,4
2. Tabel Kontingensi
Tabel kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom, akan tetapi
tabel ini mempunyai ciri khusus, yaitu untuk menyajikan data yang terdiri
atas dua faktor atau dua variabel, faktor yang satu terdiri atas b kategori
dan lainnya terdiri atas k kategori, dapat dibuat daftar kontingensi
berukuran b x k dengan b menyatakan baris dan k menyatakan kolom.
SD SMP SMA
Laki – laki 4756 2795 1459 9012
Perempuan 4032 2116 1256 7404
Jumlah 8790 4911 2715 16416
Jawab:
Untuk membuat diagram batang kita akan memerlukan sumbu mendatar dan juga
sumbu tegak yang keduanya saling berpotongan tegak lurus. Sumbu mendatar
biasanya menyatakan jenis kategori yang digunakan untuk memisahkan data-data
yang ada. Sedangkan sumbu yang tegak menunjukkan frekuensi dari data tersebut.
Skala yang digunakan pada sumbu mendatar dan sumbu tegak tidaklah harus
sama. Letak masing-masing batang harus dibuat terpisah dengan jarak yang sama.
kita simak contoh soal dan pembahasan diagram batang di bawah ini:
Contoh Soal:
Selama satu tahun tim sepak bola Harapan Jaya bermain sebanyak 27 kali
sementara jumlah gol yang mampu dicetak oleh kesebelasan tersebut di dalam
setiap pertandingannya dapat dilihat pada tabel berikut. Buatlah diagram
batangnya!
Penyelesaian:
Bila data tersebut diubah ke dalam diagram batang maka akan terlihat seperti ini:
60
Diagram garis adalah diagram kebanyakan dipakai untuk menyajikan data yang
didapat dari waktu ke waktu secara teratur dengan jarak waktu tertentu. Umumnya
diagram garis sering dipakai untuk melihat perkembangan/pertumbuhan dari
sesuatu secara berkelanjutan. Contohnya saja, pertumbuhan angka kecelakaan
setiap tahunnya, perkembangan tinggi badan anak balita setiap bulan, dan lain
sebagainya.
Menyajikan data dalam bentuk diagram garis sama halnya dengan diagram
batang, yaitu diperlukan sumbu mendatar (horizontal) dan sumbu tegak (vertikal).
Sumbu mendatar digunakan untuk menyatakan jenis data (kategori), sedangkan
sumbu vertikal digunakan untuk menyatakan frekuensi data.
1. Melukis garis untuk sumbu mendatar dan sumbu tegak yang saling tegak
lurus dan berpotongan di satu titik pangkal.
Contoh 1 :
Hasil penimbangan berat badan seseorang pada tahun 2010 - 2015 disajikan
dengan menggunakan tabel berikut:
Penyelesaian :
Untuk menyatakan data tersebut dalam bentuk diagram garis, gunakan langkah-
langkah menyajikan data dalam diagram garis.
1. melukis garis untuk sumbu mendatar dan sumbu tegak yang saling tegak
lurus dan berpotongan di satu titik pangkal.
4. menggambar titik yang sesuai dengan data pada sumbu mendatar dan
sumbu tegak. Jika seluruh data telah dimasukkan, maka terdapat titik-titik
yang mewakili setiap data.
Contoh :
Jawab :
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Geometri adalah ilmu yang membahas tentang hubungan antara titik, garis,
sudut, bidang ataupun bangun datar. Sudut merupakan suatu daerah yang
dibentuk oleh dua buah ruas garis yang titik pangkalnya sama. Dengan
kata lain sudut merupakan daerah yang terbentuk akibat pertemuan dua
buah sinar atau dua buah garis lurus. Macam-macam sudut terdiri dari
sudut lancip, sudut siku-siku, sudut tumpul, sudut lurus dan sudut refleks.
Definisi Segitiga : Bidang datar yang dibatasi oleh tiga garis lurus dan
membentuk 3 sudut.
Definisi Segiempat : Segiempat adalah poligon bidang yang dibentuk dari
empat sisi yang saling berpotongan pada satu titik atau suatu bidang datar
yang dibentuk/dibatasi oleh empat garis lurus sebagai isinya.
Jenis-Jenis Segiempat: Pada segiempat yang mempunyai dua pasang sisi
berhadapan saling sejajar, semua sudutnya sama besar, dan semua sisinya
sama panjang disebut dengan bangun datar persegi. Pada segiempat yang
mempunyai dua pasang sisi berhadapan sejajar dan semua sudutnya sama
besar disebut dengan persegipanjang. Pada segiempat yang mempunyai
dua pasang sisi yang berhadapan sejajar disebut dengan jajargenjang. Pada
segiempat yang tepat sepasang sisi yang sejajar disebut dengan trapesium.
Pada segiempat yang mempunyai dua pasang sisi berhadapan sejajar dan
semua sisinya sama panjang disebut dengan belahketupat. Pada segiempat
yang mempunyai dua pasang sisi berpotongan sama panjang dan kedua
diagonalnya saling tegak lurus dan tidak mungkin sama panjang disebut
dengan layang-layang.
65
Daftar Pustaka