Anda di halaman 1dari 13

LOGIKA, HIMPUNAN, RELASI DAN FUNGSI

MAKALAH

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Matematika Diskrit

Dosen Pengampu :
Undang Syarifudin M.Kom

Disusun Oleh :
Abidzar Giffari
1227050001

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG


PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
2023 M/1445 H
KATA PENGANTAR

Puji syukut kehadirat Allah SWT TUhan yang Maha Esa atas segala rahmat-
Nya sehingga makalah dengan judul “Logika, Himpunan, Relasi Dan Fungsi ”
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa juga kami ucapkan banyak
terimakasih kepada bapak Undang Syarifudin M.Kom. atas segala kontribusinya
dalam memberikan ilmu ilmu kepada para peserta didik beliau.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika


Diskrit. Penyusun sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi
agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung,29 Maret 2023

Abidzar Giffari

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................2
1.3 Tujuan Pembahasan.......................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................4
PEMBAHASAN..........................................................................................................................4
2.1 Logika...........................................................................................................................4
2.1.1 Proposisi................................................................................................................4
2.1.2 Mengkombinasikan Proposisi................................................................................5
2.1.3 Disjungsi Esklusif....................................................................................................5
2.2 Himpunan.....................................................................................................................6
2.2.1 Enumerasi.........................................................................................................6
2.2.2 Simbol-simbol Baku...............................................................................................6
BAB III.......................................................................................................................................8
KESIMPULAN............................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................8
3.2 Saran.............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Matematika diskrit merupakan cabang matematika yang mempelajari objek-
objek diskrit seperti bilangan bulat, graf, dan himpunan. Logika, himpunan,
relasi, dan fungsi merupakan beberapa materi penting dalam matematika diskrit
yang digunakan untuk menganalisis dan memahami objek-objek tersebut secara
sistematis dan logis.
Logika, sebagai bagian dari matematika diskrit, digunakan untuk memastikan
kebenaran dari suatu pernyataan matematika. Logika juga digunakan untuk
mengembangkan metode-metode pembuktian matematika yang sistematis dan
teratur. Himpunan, di sisi lain, digunakan untuk mengelompokkan objek-objek
matematika ke dalam kelompok-kelompok yang serupa. Himpunan juga
merupakan dasar bagi konsep-konsep matematika lainnya seperti relasi dan
fungsi.
Relasi digunakan untuk menggambarkan hubungan antara dua objek,
sedangkan fungsi digunakan untuk menggambarkan hubungan antara input dan
output dari suatu proses. Konsep-konsep ini sangat penting dalam matematika
diskrit, karena membantu untuk memahami bagaimana objek-objek diskrit
tersebut saling terkait dan berinteraksi satu sama lain.
Pemahaman dan penguasaan terhadap materi logika, himpunan, relasi, dan
fungsi sangat penting, terutama bagi siswa yang sedang belajar matematika.
Materi ini membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir logis
dan kritis, serta memahami berbagai konsep matematika dengan lebih baik.
Dalam makalah ini, akan dibahas secara lebih mendalam mengenai konsep-
konsep logika, himpunan, relasi, dan fungsi, serta cara mengaplikasikannya
dalam berbagai masalah matematika diskrit. Selain itu, akan dibahas juga tentang
aplikasi dari konsep-konsep tersebut dalam bidang lain, seperti ilmu komputer
dan linguistik.
1
Dengan memperdalam pemahaman dan penguasaan terhadap materi logika,
himpunan, relasi, dan fungsi, diharapkan pembaca dapat lebih memahami dan
mengaplikasikan konsep-konsep tersebut dalam berbagai masalah matematika
diskrit dan bidang lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam penulisan makalah ini, yang menjadi rumusan masalahnya adalah
sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Logika ?
2. Apa yang dimaksud dengan Himpunann?
3. Bagaimana Penyajian dari sebuah Himpunan ?
4. Apa yang dimaksud dengan Relasi?
5. Apa yang dimaksud dengan Fungsi?

1.3 Tujuan Pembahasan


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan pembahasan makalah ini
adalah :
1. Dapat mengetahi pengertian dari Logika.
2. Dapat mengetahi pengertian dari Himpunan.
3. Dapat menyajikan sebuah Himpunan.
4. Dapat mengetahui perngertian Dari Relasi.
5. Dapat mengetahui pengertian dari Fugsi.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Logika
Logika berasal dari bahasa Yunani, logikos, yang berarti “berhubungan
dengan kata atau pikiran”. Definisi logika sendiri cukup beragam, tergantung dari
sudut pandang dan fokus pemakaian. Secara umum, logika dapat didefinisikan
sebagai ilmu yang mempelajari tentang kesesuaian antara pemikiran dan kenyataan.
Logika membahas tentang cara berpikir yang rasional dan kritis, dimana semua
argumen harus benar dan valid.

Logika sangat penting dalam kehidupan, karena logika membantu manusia


dalam berpikir dan membuat keputusan yang benar dan tepat. Dalam bidang bisnis,
logika membantu dalam proses pengambilan keputusan dan mengevaluasi strategi
bisnis. Dalam bidang hukum, logika membantu dalam proses pemecahan kasus dan
penyelesaian sengketa. Dalam bidang sains, logika membantu dalam proses
penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan.

Sejarah logika dapat ditelusuri sejak zaman Yunani kuno, dimana Aristoteles
dikenal sebagai salah satu tokoh yang mempelopori perkembangan logika. Aristoteles
menciptakan sistem logika yang disebut Organon, yang terdiri dari beberapa buku
yang membahas tentang proposisi, penalaran, dan definisi. Selanjutnya, pada abad ke-
19, George Boole mengembangkan aljabar Boolean, yang menjadi dasar bagi
pengembangan teknologi digital. Pada abad ke-20, logika semakin berkembang
dengan adanya teori-teori seperti teori himpunan, teori bilangan, dan logika modal.

2.1.1 Proposisi
Di dalam matematika, tidak semua kalimat berhubungan
dengan logika. Hanya kalimat yang bernilai benar atau salah saja yang
digunakan dalam penalaran. Kalimat tersebut dinamakan proposisi
(preposition).

Proposisi adalah kalimat deklaratif yang bernilai benar (true) atau


salah (false), tetapi tidak dapat sekaligus keduanya. Kebenaran atau
kesalahan dari sebuah kalimat disebut nilai kebenarannya (truth value).
3
2.1.2 Mengkombinasikan Proposisi
Kita dapat membentuk proposisi baru dengan cara
mengkombinasikan satu atau lebih proposisi. Operator yang digunakan
untuk mengkombinasikan proposisi disebut operator logika. Operator
logika dasar yang digunakan adalah dan (and), atau (or), dan tidak
(not). Dua operator pertama dinamakan operator biner karena operator
tersebut mengoperasikan dua buah proposisi, sedangkan operator
ketiga dinamakan operator uner karena ia hanya membutuhkan satu
buah proposisi.

Proposisi baru yang diperoleh dari pengkombinasian tersebut


dinamakan proposisi majemuk (compound proposition). Proposisi
yang bukan merupakan kombinasi proposisi lain disebut proposisi
atomik. Dengan kata lain, proposisi majemuk disusun dari proposisi-
proposisi atomik. Metode pengkombinasian proposisi dibahas oleh
matematikawan Inggris yang bernama George Boole pada tahun 1854
di dalam bukunya yang terkenal, The Laws of Thought.

2.1.3 Disjungsi Esklusif


Kata "atau" (or) dalam operasi logika digunakan dalam dua
cara. Cara pertama, "atau" digunakan secara inklusif (inclusive or)
yaitu dalam bentuk "p atau q atau keduanya". Artinya, disjungsi
dengan operator "atau" bernilai benar jika salah satu dari proposisi
atomiknya benar atau keduanya benar. Operator "atau" yang sudah
kita bahas pada contoh-contoh di atas adalah yang dari jenis inklusif
ini. Sebagai contoh, pernyataan

"Tenaga IT yang dibutuhkan harus menguasai Bahasa C++ atau Java".

diartikan bahwa tenaga IT (Information Technology) yang


diterima harus mempunyai kemampuan penguasaan salah satu dari
Bahasa Java atau Bahasa C++ atau kedua-duanya. Tabel kebenaran
untuk "atau" secara inklusif adalah seperti pada tabel 1.1 yang sudah
dijelaskan di atas.
4
2.2 Himpunan
Himpunan adalah sebuah kumpulan objek atau elemen yang memiliki satu
atau beberapa sifat yang sama. Objek-objek dalam himpunan dapat berupa bilangan,
huruf, kata, atau objek-objek lainnya. Sumber himpunan dapat berasal dari berbagai
macam disiplin ilmu, seperti matematika, logika, statistik, sains komputer, dan lain-
lain.

Contoh sumber himpunan yang berasal dari matematika adalah bilangan bulat,
bilangan riil, himpunan bilangan prima, dan sebagainya. Sumber himpunan yang
berasal dari logika dapat berupa himpunan proposisi atau himpunan argumen.
Sedangkan sumber himpunan yang berasal dari sains komputer dapat berupa
himpunan data, himpunan program, atau himpunan pengguna sistem komputer.

Dalam pemodelan matematis, himpunan dapat diwakili oleh simbol {}, yang
disebut sebagai tanda kurung kurawal atau braces. Misalnya, {1, 2, 3, 4, 5} adalah
himpunan bilangan bulat yang terdiri dari elemen-elemen 1, 2, 3, 4, dan 5. Sedangkan
{a, b, c, d, e} adalah himpunan huruf yang terdiri dari elemen-elemen a, b, c, d, dan e.

Terdapat banyak cara untuk menyajikan himpunan. Di sini di kemukakan 4


cara penyajian, yaitu mengenumerasi elemen elemennya, menggunakan simbol-
simbol baki, meyertakan syarat keanggotaan, menggunakan diagram Venn.

2.2.1 Enumerasi
Jika sebuah himpunan terbatas dan tidak terlalu besar, kita bisa
menyajikan himpunan dengan cara mengenumerasi, artinya menuliskan
semua elemen himpunan yang bersangkutan di antara dua buah tanda kurung
kurawal. Biasanya suatu himpunan diberi nama dengan menggunakan huruf
kapital mupun menggunakan simbol-simbol lainnya.

2.2.2 Simbol-simbol Baku


Beberapa himpuna yang khusus ditulsikan dengan simbol-simbol yang
sudah baku. Terdapat sejumlah simbol baku yang berbentuk huruf tebal
(boldface) yang biasa digunakan untuk mendefinisikan himpunan yang sering
digunakan, antara lain:

5
P = himpunan bilangan bulat positif (1,2,3,...)

N = himpunan bilangan asli = (1,2,...)

Z = himpunan bilangan bulat = (-2, -1, 0, 1, 2,...)

Q = himpunan bilangan rasional

R = hmpunan bilangan riil

C = himpunan bilangan kompleks

Kadang-kadang kita berhubungan dengan himpunan-himpunan yang


semuanya merupakan bagian dari sebuah himpunun yang universal.
Himpunan yang universal ini disebut semesta dan disimbolkan dengan U.
Himpunan U harus diberikan secara eksplisit atau diarahkan berdasarkan
pembicaraan. Sebagai contoh, misalnya U= (1, 2, 3, 4, 5) dan A adalah
himpunan bagian dari U, dengan A = (1,3,5).

2.3 Relasi
Cara yang paling mudah menyatakan hubungan antara elemen dari dua
himpunan adalah dengan himpunan pasangan terurut. Himpunan pasangan terurut
diperoleh dari perkalian kartesian (cartesian product) antara dua himpunan.

Kita tulis kembali definisi perkalian kartesian. Perkalian kartesian (cartesian


products) dari himpunan A dan B adalah himpunan yang elemennya semua pasangan
terurut (ordered pairs) yang mungkin terbentuk dengan komponen pertama dari
himpunan A dan komponen kedua dari himpunan B.

R = {(a, b) | a ∈ A, b ∈ B}

Dalam notasi tersebut, A dan B adalah himpunan yang berbeda, dan (a, b)
adalah pasangan nilai dari elemen a dan b. Pasangan nilai tersebut merupakan
anggota dari relasi R.

6
Contoh relasi yang umum ditemukan adalah relasi sama dengan (=) dan relasi
lebih besar dari (>). Relasi sama dengan menunjukkan bahwa dua nilai atau elemen
adalah sama. Sedangkan relasi lebih besar dari menunjukkan bahwa suatu nilai atau
elemen lebih besar daripada nilai atau elemen yang lain.

Terdapat beberapa tipe relasi yang dapat ditemukan dalam matematika diskrit.
Beberapa tipe relasi yang umum ditemukan adalah sebagai berikut:

2.3.1 Relasi Ekuivalen


Relasi ekuivalen adalah suatu relasi yang memenuhi tiga sifat, yaitu
refleksif, simetris, dan transitif. Sifat refleksif menunjukkan bahwa suatu
elemen dalam himpunan relasi R sama dengan dirinya sendiri. Sifat simetris
menunjukkan bahwa jika elemen a dalam himpunan R terkait dengan elemen
b, maka elemen b juga terkait dengan elemen a. Sifat transitif menunjukkan
bahwa jika elemen a terkait dengan elemen b dan elemen b terkait dengan
elemen c, maka elemen a juga terkait dengan elemen c.

Contoh relasi ekuivalen adalah relasi kesetaraan (=) dalam himpunan


bilangan bulat. Relasi ini memenuhi sifat refleksif, simetris, dan transitif.

2.3.2 Relasi Orde Parsial


Relasi orde parsial adalah suatu relasi yang memenuhi empat sifat,
yaitu refleksif, antisimetris, transitif, dan tidak terdapat pasangan nilai yang
tidak terkait dalam himpunan R. Sifat refleksif, antisimetris, dan transitif sama
seperti pada relasi ekuivalen. Namun, pada relasi orde parsial, tidak terdapat
pasangan nilai yang tidak terkait dalam himpunan R.

Contoh relasi orde parsial adalah relasi lebih kecil dari atau sama
dengan (≤) pada himpunan bilangan bulat. Relasi ini memenuhi sifat refleksif,
antisimetris, dan transitif, dan tidak terdapat pasangan nilai yang tidak terkait
dalam himpunan R.

7
2.3.3 Relasi Orde Total
Relasi orde total adalah suatu relasi yang memenuhi empat sifat, yaitu
refleksif, antisimetris, transitif, dan untuk setiap pasangan elemen dalam
himpunan R, salah satu elemen harus terkait dengan elemen yang lain. Sifat
refleksif, antisimetris, dan transitif sama seperti pada relasi orde parsial.

Contoh relasi orde total adalah relasi lebih besar dari atau sama dengan
(≥) pada himpunan bilangan bulat. Relasi ini memenuhi sifat refleksif,
antisimetris, transitif, dan untuk setiap pasangan elemen dalam himpunan R,
salah satu elemen harus terkait dengan elemen yang lain.

8
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari logika, himpunan, relasi, dan fungsi adalah bahwa keempat
konsep ini adalah dasar-dasar penting dalam matematika dan ilmu komputer.

 Logika adalah alat penting untuk memvalidasi argumen dan membuat


kesimpulan yang benar berdasarkan premis yang diberikan.

 Himpunan adalah kumpulan objek yang memiliki karakteristik yang sama,


dan dapat digunakan untuk memodelkan berbagai konsep dalam matematika
dan ilmu komputer.

 Relasi adalah keterkaitan antara elemen dalam himpunan, dan dapat


digunakan untuk memodelkan hubungan antara objek dalam berbagai konteks.

 Fungsi adalah relasi khusus yang menghubungkan setiap elemen dalam


himpunan asal dengan satu atau lebih elemen dalam himpunan tujuan, dan
memiliki banyak aplikasi dalam matematika dan ilmu komputer.

Dengan memahami konsep logika, himpunan, relasi, dan fungsi, kita dapat
membangun dasar yang kuat untuk memahami konsep-konsep yang lebih kompleks
dalam matematika dan ilmu komputer.

9
DAFTAR PUSTAKA
Smith, P. (2019). An Introduction to Formal Logic. Cambridge University Press.
Copi, I. M., & Cohen, C. (2005). Introduction to Logic. Pearson Education, Inc.

10

Anda mungkin juga menyukai