Anda di halaman 1dari 31

Tugas 2

MATKUL MATEMATIKA KOMPUTER


“Logika Proposisi”

Dosen :
Ir. Andi Muhammad Syafar S.T, M.T

Oleh
Andi Ryas Rasyid

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang berjudul logika proposisi Allhamdulillah selesai tepat pada
waktunya.
Kami ucapkan pula terima kasih kepada bapak ir. Andi Muhammad Syafar
S.T, M.T. yang telah memberikan tugas ini, sebagai salah bentuk pengembangan
ilmu kepada para mahasiswa
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhai segala usaha kita, Amin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................2
BAB 1............................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................6
C. Tujuan masalah...............................................................................................6
BAB 2............................................................................................................................7
PEMBAHASAN............................................................................................................7
A. Pengertian logika proposisi.............................................................................7
B. Operator Logika............................................................................................11
1. Negasi........................................................................................................11
2. Konjungsi..................................................................................................11
3. Disjungsi....................................................................................................11
4. Exclusive Or..............................................................................................12
5. Implikasi....................................................................................................12
6. Biimplikasi................................................................................................13
C. Macam-Macam Proposisi.............................................................................14
D. Unsur-unsur proposisi...................................................................................18
E. Penggunaan Aplikasi Mobile Dalam Menyelesaikan Soal logika proposisi 18
G. Contoh soal logika proposisi..............................................................................24
H. Tautologi, Kontradiksi, dan Kontingensi............................................................27
1.1 Latihan..........................................................................................................28
BAB 3..........................................................................................................................30
PENUTUP...................................................................................................................30
A. Kesimpulan...................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................31
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Didalam sebuah pembelajaran dalam sebuah pemahaman, ada saatnya


seseorang mendapatkan dirinya dalam sebuah ketidaktahuan. Dengan
memberikan segala usaha dalam proses berpikir untuk mencari pengetahuan
menjadi diketahui, perlu proses untuk melewatinya, dalam hal ini
digunakanlah logika atau akal seseorang untuk mendapatkan sebuah
pengetahuan.
Logika adalah ilmu pengetahuan tentang karya-karya akal budi (ratio)
untuk membimbing menuju yang benar . Logic is the study of the methods
and principels used distinguish good (correct) from bad (incorrecting)
reasoning . Tujuan logika untuk mengembangkan sistem metode dan prinsip
yang dapat digunakan sebagai kriteria untuk menilai suatu argumen orang lain
dan sebagai petunjuk untuk mengkonstruksi argumen bagi diri sendiri . Objek
material logika adalah manusia dan objek formalnya ialah kegiatan akal budi
untuk melakukan penalaran yang lurus, tepat, dan teratur yang terlihat melalui
ungkapan pikiran yang diwujudkan dalam bahasa .
Logika mempelajari cara bernalar yang benar dan tidak bisa
melaksanakannnya tanpa memiliki pengetahuan yang menjadi premisnya
terlebih dahulu. Bila dibandingkan dengan sebuah bangunan, premis itu
adalah batu, pasir dan semennya, sedangkan proses penalaran itu dapat kita
samakan dengan bagan atau arsitektur. Dengan semen, bat, pasir serta
arsitektur yang baik akan menghasilkan bangunan yang indah dan kokoh,
sama seperti premis yang dapat dipertanggung jawabkan dan melalui proses
penalaran yang sah akan dihasilan kesimpulan yang benar.
Logika merupakan ilmu yang mempelajari tentang penalaran. Proses
penalaran tersebut menggunakan bahasa simbol sebagai media untuk
mengakomodasi proses pembelajaran. Akibatnya, mempelajari logika juga
dapat dianalogikan pada mempelajari bahasa simbol. Sintaks adalah suatu
aturan untuk membuat ekspresi yang mempunyai makna. Ekspresi sendiri
merupakan suatu urutan simbol yang terurut dan berhingga. Semantik
merupakan makna kebenaran dari suatu ekspresi yang sintaksisnya sudah
baku (benar). Sehingga, sintaks dari Logika Proposisi merupakan suatu aturan
membentuk ekspresi yang ada pada Logika Proposisi. Begitu juga dengan
semantik dari Logika Proposisi merupakan makna kebenaran dari suatu
eksresi dengan sintaks yang benar dan terdapat pada logika proposisi. Logika
Orde Satu merupakan penajaman dari Logika Proposisi. Penajaman dari
logika proposisi hanya dapat dilakukan dengan menambahkan simbol-simbol
yang baru pada Logika Proposisi. Akibatnya, perbedaan sintaks dari Logika
Proposisi dan Logika Orde Satu disebabkan oleh penambahan simbol-simbol
tersebut. Begitu juga dengan Semantik dari Logika Orde Satu dipengaruhi
oleh penambahan simbol-simbol tersebut.
Premis-premis logika bergelut berupa pernyataan dalam bentuk kata-
kata, dalam penyelidikan lebih lanjut dijumpai penyataan dalam rumus-rumus.
Penyataan pemikiran manusia adakalanya mengungkapkan keinginan,
perintah, harapan, cemooh, kekaguman, dan pengungkapan realitas tertentu
baik dinyatakan dalam bentuk positif maupun bentuk negatif.
Istilah wacana dapat dipahami sebagai seperangkat kalimat yang
memiliki pertlian semantik (koherensi). Karena terdapat pertalian semantic,
seperangkat kalimat itu dapat diterima dalam pemakaian bahasa sebagai
keseluruhan yang reatif lengkap. Seperangkap kalimat yang tidak memiliki
pertalian semantic tidak membentuk suatu wacana. Jadi, wacana merupakan
rngkain kalimat yang disusun secara koheren dan terpadu. Dalam aktivitas
berbahasa seahri-hari, pertalian semantic atau koherensi dalam wacana itu
dinyatakan dalam dua cara, yakni secara kontekstual dan secara pemarkah
bahasa.

Dalam wacana, proposisi merupakan kajian dalam sebuah wacana.


Maka dalam makalah ini akan lebih ditekankan untuk pembahasan proposisi
yaitu tentang penafsiran proposisi dan macam-macam proposi., penkajian
masalah tentang penafsiran proposisi dan macam-macam proposisi dalam
makalah ini agar pembaca mampu memahaminya.

Logika Proposisi merupakan salah satu materi dalam matakuliah


kecerdasan buatan, yang sulit dipahami oleh mahasiswa. Salah satu materi
logika propoposisi yaitu tentang resolusi logika proposisi, Resolusi logika
proposisi digunakan untuk membuktikan valid atau tidaknya suatu proposisi
dan mempunyai nilai kebenaran true atau false. Sehingga untuk dapat
membuktikan valid atau tidaknya suatu proposisi, mahasiswa harus
memahami bagaimana langkah-langkah resolusi logika proposisi. Untuk
meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap materi logika proposisi,
dibutuhkan sebuah aplikasi media pembelajaran logika proposisi untuk
menunjang pengetahuan mengenai logika proposisi.

Dan juga sebagai mahasiswa UIN ALAUDDIN, para mahasiswa pun


diperlukan untukan menggunakan logikanya dalam menghubungkan antar
sains dan agama. Oleh karena itu, mahasiswa patut mengetahui ayat yang
mengenai tentag logika.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu proposisi?


2. Berapa unsur-unsur proposisi?
3. Berapa jenis-jenis proposisi?
4. Aplikasi untuk mencari proposisi dengan cara penggunaannya
5. Perbedaan Cara teori dengan Menggunakan Aplikasi
6. Contoh soal proposisi
7. Ayat yang berkaitan dengan logika
C. Tujuan masalah

1. Untuk mengetahui apa itu logika proposisi?


2. Memahami penggunaan aplikasi berbasis matematika untuk
menyelesaikan soal logika proposisi.
3. Mengetahui penyelesaian soal proposisi secara manual.
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian logika proposisi

Logika adalah bagian dari matematika, tetapi pada saat yang sama
juga merupakan bahasa matematika. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad
ke-20, ada kepercayaan bahwa semua hal dalam matematika bisa direduksi
menjadi logika simbolik dan bisa dibuat menjadi formal sepenuhnya.
Kepercayaan ini, walaupun masih dipegang dalam bentuk modifikasinya
sekarang ini, telah digoyahkan oleh K. G¨odel pada tahun 1930 ketika ia
menunjukkan bahwa selalu ada sejumlah kebenaran yang tidak bisa
diturunkan dalam sistem formal apapun.

     Proposisi adalah suatu penuturan (assertion) yang utuh, misalnya:


Achmad Yani adalah panglima Angkatan Darat; karate adalah salah satu seni
bela diri. Suatu penuturan dikatakan tidak utuh apabila tidak mencangkup
suatu arti yang utuh; misalnya: ketika saya sedang mengajar. 
Proposisi adalah kalimat deklaratif atau pernyataan yang memiliki
nilai kebenaran benar atau salah, tetapi tidak keduanya

 Logika proposisi adalah suatu sistem yang didasarkan atas proposisi


 Proposisi biasanya ditulis dengan huruf p, q, r, s, t, p1, p2 ,,,, q1, q2,,,
 Nilai kebenaran yang mungkin untuk suatu proposisi

- benar, dapat ditulis > B, T, true, 1

- salah, dapat ditulis > S, F, false, 0

 Interpretasi adalah pemetaan antara suatu variabel proposisi terhadap


nilai kebenarannya

Contohnya : 

- I (p) = T berarti p diinterprestasikan benar oleh interpretasi I


- I (q) = F berarti q diinterprestasikan salah oleh interpretasi I

Contoh logika proposisi sebagai berikut:


Contoh1
2<3
- Ini suatu pernyataan ?
- Ya
- Ini suatu proposisi ? 
- Ya
- Nilai kebenarannya ?
- Benar
Contoh2

"Pelajari materi kuliah anda dengan sungguh - sungguh"


- Ini suatu pernyataan ?
- Bukan, ini adalah suatu permintaan
- Ini suatu proposisi ? 
- Bukan, karena ini bukan pernyataan
- Hanya pernyataan yang dapat menjadi proposisi
Contoh3
x + y < 2012
- Ini suatu pernyataan ?
- Ya
- Ini suatu proposisi ?
- Bukan, karena nilai kebenarannya bergantung pada nilai x dan ya
yang tidak spesifik. Ini dinamakan
  tipe pernyataan seperti ini sebagai kalimat terbuka.
- Nilai kebenaran kalimat terbuka ini bergantung pada nilai x dan ya

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PROPOSISI
Proposisi adalah suatu pernyataaan dalam bentuk kalimat yang darinya
dapat dinilai benar atau salah, jadi jika tidak ada pernyataan benar dan salah
bukan merupakan proposisi. Pada hakekatnya proposisi ini adalah suatu pendirian
tentang sesuatu hal, yakni pendirian atau pendapat antara hubungan dua
hal.
Proposisi juga merupakan unit terkecil dari pemikiran yang mengandung maksud
1
sempurna . Ada 2 macam proposisi dalam Logika, yaitu proposisi analitik dan
proposisi sintetik. Proposisi analitik merupakan proposisi yang predikatnya
mempunyai pengertian yang sudah terkandung pada subjeknya. Proposisi ini
merupakan proposisi yang predikatnya mempunyai sebuah pengertian yang sudah
terkandung pada subjeknya. Contohnya, ibu adalah seorang perempuan. Jadi,
predikat pada proposisi analitik tidak mendatangkan pengetahuan baru.
Sedangkan proposisi sintetik merupakan proposisi yang predikatnya mempunyai
pengertian yang bukan keharusan bagi subjeknya. Proposisi ini juga adalah suatu
proposisi yang predikatnya mempunyai pengertian yang bukan menjadi
keharusan bagi subjeknya
Proposisi secara terminologi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat
yang dapat dinilai benar dan salahnya. Proposisi merupakan unit terkecil dari
pemikiran yang mengandung maksud sempurna jika menganalisis suatu
pemikiran, taruhlah suatu buku, maka akan mendapati kesatuan pemikiran
dalam buku tersebut, lebih khusus lagi dalam bab-bab nya, pada paragrafnya
dan akhirnya pada unit yang tidak bisa dibagi lagi yakni yang disebut
proposisi. Proposisi masih bisa dianalisis menjadi kata-kata, tetapi kata-kata
hanya menghadirkan pengertian sesuatu, bukan maksud atau pemikiran
sesuatu tersebut.

            Buku apapun yang kita baca, dan apapun pembicaraan kita, pasti
terdiri dari kalimat-kalimat. Tetapi kita semua mengetahui bahwa semua
kalimat itu tidak sama. Ada kalimat yang benar-benar merupakan penuturan
ada yang sekedar menguyngkapkan keinginan, perintah, seruan, dan lain-
lainya.
            Logika hanya mempersoalkan tentang penuturan alasanya adalah
penalaran (pemikiran) dan penalaran adalah suatu proses intelektual semata.
Proposisi juga dapat didenifisikan ungkapan atau keputusan dalam kata-kata,
atau juga manifestasi iuran dari sebuah keputusan.
            Logika seperti juga yang kita katakan tentang ide atau konsep,
pertama-tama hanya membicarakan kepuutusan objektif, hanya secara tidak
langsung membicarakan keputusan sebagai aksi intelek.
            Dalam logika dikenal adanya dua macam proposisi, menurut
sumbernya, yaitu proposisi analitik dan proposisi sintetik. Proposisi analitik
adalah proposisi yang predikatnya mempunyai pengertian yang sudah
terkandung pada subyeknya, seperti :
 Mangga adalah buah-buahan
 Kuda adalah hewan
 Ayah adalah orang laki-laki
 Jin adalah makhluk halus

            Proposisi sinetik adalah proposisi yang predikatnya mempunayi


pengeretian yang bukan menjadi keharusan bagi subyeknya, seperti:
 Pepaya ini manis
 Gadis itu langsing
 R.Budi Hartono adalah kaya raya
 Prabowo Subianto adalah tentara
            Semua pernyataan pikiran yang mengungkapkan keinginan dan
kehendak tidak dapat dinilai benar dab salahnya bukanlah proposisi, seperti:
 Semoga Tuhan selalu melindungimu
 Ambilkan aku segelas air
 Alangkah cantiknya gadis itu

B. Operator Logika

1. Negasi 
Negasi adalah apabila p merupakan suatu proposisi, maka -p juga
merupakan proposisi yang dinamakan sebagai negasi dari p
 ¬p dibaca tidak p atau bukan p atau not p
 ¬p memiliki makna yang berlawanan dengan p
 ¬p bernilai benar (T) jika p bernilai salah 
 Tabel kebenaran :

2. Konjungsi
Konjungsi Apabila p dan q merupakan proposisi, maka p Λ q juga
merupakan Konjungsi adalah proposisi yang dinamakan sebagai konjungsi
dari p dan q
◦ p Λ q dibaca p dan q  
◦ p Λ q bernilai benar jika p dan q keduanya bernilai benar, selain itu p Λ q 
bernilai salah 
◦ Tabel kebenaran :

3. Disjungsi
Disjungsi adalah Apabila p dan q merupakan proposisi, maka p V q
juga merupakan proposisi yang dinamakan sebagai disjungsi dari p dan q
◦ p V q dibaca p atau q 
◦ p V q bernilai salah ketika p dan q keduanya bernilai salah, selain itu
disjungsi dari p dan q bernilai benar 
◦ Tabel Kebenaran :
4. Exclusive Or
Exclusive Or adalah Apabila p dan q merupakan proposisi, maka p ⊕
q juga merupakan proposisi yang dinamakan sebagai atau eksklusif/ exclusive
or (xor ) dari p dan q

◦ p ⊕ q dibaca p XOR q 

◦ p ⊕ q bernilai benar ketika p dan q memiliki nilai kebenaran berbeda. 


◦ Tabel Kebenaran : 

5. Implikasi
Implikasi adalah Apabila p dan q merupakan proposisi, maka p → q
juga merupakan proposisi yang dinamakan sebagai implikasi. Di sini, p
disebut sebagai hipotesis/anteseden/ premis dan q disebut sebagai
konklusi/konsekuensi.
p → q dibaca : 
◦ jika p, maka q 
◦ p mengakibatkan q 
◦ q diakibatkan p 
◦ p adalah syarat cukup untuk q 
◦ q adalah syarat perlu untuk p 
◦ q kecuali ¬ p 
◦ q apabila p
Tabel kebenaran :

6. Biimplikasi 
Biimplikasi adalah Apabila p dan q merupakan proposisi, maka p q
juga merupakan proposisi yang dinamakan sebagai biimplikasi atau
bikondisional
p q dibaca: 
◦ p jika dan hanya jika q 
◦ Jika p maka q, dan sebaliknya 
◦ p ekivalen dengan q
Tabel kebenaran : 
C. Macam-Macam Proposisi

   Proposisi menurut bentuknya ada tiga macam, yaitu: Proposisi


Kategorik, Proposisi Hipotetik, dan Proposisi Disjungtif.

1.      Proposisi Kategoris
Proposisi kategoris adalah proposisi yang menerangkan identitas atau
kebedaan dua konsep objektif. Indentitas atau kebedaan yang diterangkan
dapat formal atau objektif, dapat utuh atau parsial.
Proposisi kategoris yang paling sederhana terdiri dari :
1.      Subjek: hal yang diterangkan.
2.      Predikat: hal yang menerangkan.
3.      Kopula.
4.      Quantifier.
Subyek, sebagaimana kita ketahui, adalah term yang menjadi pokok
pembicaraan. Predikat adalah term yang menerangkan subyek. Kopula adalah
kata yang menyatakan hubungan antara term subyek dan term predikat.
Sedangkan quantifier adalah kata yang menunjukkan banyaknya satuan yang
diikat oleh term subyek.
Quantfier ada kalanya menunjuk kepada permasalahan universal,
seperti kata: seluruh, semua, segenap, setiap, tidak satu pun; ada kalanya
menunjuk kepada permasalahan partikular, seperti: sebagian, kebanyakan,
beberapa, tidak semua, sebagian besar, hampir seluruh, rata-rata, [salah]
seorang di antara; [salah] sebuah di antara ; ada kalanya menunjuk kepada
permasalahan singular, tetapi untuk permasalahan singular biasanya quantfier
tidak dinyatakan. Apabila quantifier suatu proposisi menunjuk kepada
permasalahan universal maka proposisi itu disebut proposisi universal; apabila
menunjuk kepada permasalahan partikular disebut proposisi partikular, dan
apabila menunjuk kepada permasaiahan singular, disebut proposisi singular.
Perlu diketahui, meskipun dalam suatu proposisi tidak dinyatakan
quantifiernya tidak berarti subyek dari proposisi tersebut tidak mengandung
pengertian banyaknya satuan yang diikatnya. Dalam keadaan apapun subyek
selalu mengandung jumlah satuan yang diikat. Lalu bagaimana menentukan
kuantitas dari proposisi yang tidak dinyatakan quantifiernya. Kita dapat
mengetahui lewat hubungan pengertian antara subyek dan predikatnya.
Kopula, adalah kata yang menegaskan hubungan term subyek dan
term predikat baik hubungan mengiakan maupun hubungan mengingkari. Bila
ia berupa ‘adalah’ berarti mengiakan dan bila berupa ‘tidak, bukan atau tak’
berarti mengingkari. Kopula menentukan kualitas proposisinya. Bila ia
mengiakan, proposisinya disebut proposisi positif dan bila mengingkari
disebut proposisi negatif. Kopula dalam proposisi positif kadang-kadang
dinyatakan dan kadang-kadang tidak (tersembunyi). Kopula pada proposisi
negatif tidak rnungkin disembunyikan, karena bila demikian berarti
mengiakan hubungan antara term subyek dan predikatnya.
Dengan quantifier dapat kita ketahui kuantitas proposisi tertentu,
apakah universal, partikular ataukah singular, dan dengan kopula bisa kita
ketahui kualitas proposisi itu apakah positif ataukah negatif. Dari kombinasi
antara kuantitas dan kualitas proposisi maka kita kenal enam macam
proposisi, yaitu:
a) Universal positif
kopulanya mengakui hubungan subyek dan predikat secara
keseluruhan, dalarn Logika dilambangkan dengan huruf A.
b) Partikular positif
kopulanya mengakui hubungan subyek dan predikat sebagian saja
dilambangkan dengan huruf I.
c) Singular positif 
karena kopulanya mengakui hubungan subyek dan predikat secara
keseluruhan maka juga dilambangkan dengan huruf A. Huruf Adan I
masing masing sebagai lambang proposisi universal positif dan partikular
positif diambil dari dua huruf hidup pertama kata Latin Affirmo yang
berarti mengakui           
d) Universal negatif
kopulanya mengingkari hubungan subyek dan predikatnya secara
keseluruhan, dalam Logika dilambangkan dengan huruf E.
e) Partikular negatif
kopuanya mengingkari hubungan subyek dan predikat sebagian saja,
dilambangkan dengan huruf O.
f) Singular negative
karena kopulanya mengingkari hubungan subyek dan predikat secara
keseluruhan, juga dilambangkan dengan huruf E. Huruf E dan 0 yang
dipakai sebagai lambang tersebut diambil dari huruf hidup dalam kata
nEgO, bahasa Latin yang berarti menolak atau meng¬ngkari.

Dengan pembahasan di atas maka kita mengenal lambang,


permasalahan dan rumus proposisi sebagai berikut:
 Lambang Permasalahan Rumus A Universal positif Semua S adalah P
I Partikular positif Sebagian S adalah P E Universal negatif Semua S
bukan P 0 Partikular negatif Sebagian S bukan P
 Dalam menentukan apakah suatu proposisi itu positif atau negatif, kita
tidak boleh semata-mata berdasarkan ada tidaknya indikator
negatifnya, yaitu: tak, tidak atau bukan. Indikator itu menentukan
negatifnya suatu proposisi apabila ia berkedudukan sebagai kopula.
Bila indikator tidak berkedudukan sebagai kopula proposisi Itu adalah
positif.[6]
                Selainproposisi kategoris ada juga bentuk-bentuk proposisi lainnya
yaitu: kompleks, majemuk, dan modal.

1)     Proposisi Kompleks
Proposisi kompleks adalah proposisi yang subjek dan predikatnya
atau juga kedua-duanya merupakan term-term kalimat yang kompleks;
misalnya: Buku yang saya berikan kepadamu adalah kumpulan sajak dari
W.S. Rendra.

2)  Proposisi Majemuk
Proposisi Majemuk adalah proposisi yang memuat berbagai subjek
atau berbabagi predikat. Dengan demikian, proposisi majemuk
sesungguhnya mengandung berbagai atau sejumlah penuturan. Tetapi hal
tersebut bisa jelas atau tidak jelas.

3)   Proposisi Modal
Proposisi modal adalah proposisi yang dengan terang
mengungkapkan apakah macam identitas (atau kebedaan) yang terdapat
antara subjek atau predikat.

2.      Proposisi Hipotetis

           Proposisi hipotetis adalah proposisi yang antara bagian-bagiannya


terdapathubungan dependensi (ketergantungan), oposisi, kesamaan, dan lain-
lain.
            Jadi, proposisi hipotetis berbeda dari proposisi kategoris baik dalam
materi maupun bentuknya. Hal tersebut bisa kita rumuskan sebagai berikut:
1)      Materi suatu proposi hipotetis bukanlah subjek dan predikat, melainkan
bagian-bagian yang diantaranya diterangkan terdapat hubungan.
2)      Bentuk bukanlah identitas atau kebedaan yang diungkapkan oleh unsur
penghubung (kopula), melainkan suatu hubungan lain yang ditunjukkan oleh
partikel-partikel konjungtif.
Proposisi hipotetis  (ut sic) hanya memuat sebuah  penuturan. [8]

3.      Proposisi Disjungtif
            Proposisi disjungtif adalah yang dua bagiannya dihubungkan dengan
kata “apabila”, “jika tidak”, dan lain-lain.[9]
            Pada hakikanya proposisi disjungtif juga terdiri dari dua buah
proposisi kategorika. Sebuah proposisi disjungtif seperti : “proposisi itu
benar” dan “proposisi itu salah”. Kopula (penghubung kalimat) yang berupa
“jika”dan “maka” mengubah dua proposisi kategorik menjadi permasalahan
dijungtif. Kopula dari proposisi disjungtif berfariasi sekali, seperti;
            Hidup kalau tidak bahagia adalah susah
            Hasan di rumah atau di sekolah
            Jika bukan Hasan yang mencuri maka Budi[10]

D. Unsur-unsur proposisi

Ada 3 unsur dalam proposisi, yakni sebagai berikut:


1. Unsur subjek atau sesuatu yang diberi keterangan
2. Unsur predikat atau sesuatu yang menerangkan tentang suatu subjek.
3. Kata penghubung atau kopula yang merupakan pernyataan atau memungkiri
hubungan antara subjek dan predikat.

Dari tiga unsur tadi kata penghubunglah yang paling penting. Subjek
dan predikat merupakan materi dari keputusan, sedangkan kata penghubung
merupakan bentuk atau formnya. Kata ini memberikann corak atau warna
yang harus ada dalam suatu keputusan. Ada beberapa hal yang harus kita
catat:
1. Untuk mempermudah Analisa logika, yang seringkali keputusan
tersebut
2. dijabarkan menjadi keputusan dengan bentuk subjek (S) sama
dengan predikat
3. (P) atau subjek (S) tidak sama dengan predikat (P).
4.
1. Untuk mempermudah Analisa logika, yang seringkali keputusan
tersebut dijabarkan menjadi keputusan dengan bentuk subjek (S) sama
dengan predikat (P) atau subjek (S) tidak sam dengan predikat (P).
2. Term subjek sering fisebut sebagai “subjek logis”. Subjek logis itu
tidak selalu sama dengan subjek kalimat menurut tata bahasa.
3. Untuk menemukan sebuah term predikat, perlu kita perhatikan apa
yang sesungguhnya hendak diberitahu dalam kalimat itu.
4. Suatu keputusan dapat dikatakan negative jika kata penghubungnya
negative.

E. Penggunaan Aplikasi Mobile Dalam Menyelesaikan Soal logika proposisi

 Download aplikasi menggunakan situs


https://sourceforge.net/projects/logiccalculator/.

 Buka aplikasi dengan menggunakan java


F. BAB I
G. PENDAHULUAN
H. A. LATAR BELAKANG
I. Logika adalah ilmu yang mempelajari tentang cara bernalar, kita tidak
J. bisa melaksanakannya tanpa memiliki ilmu yang menjadi premisnya. Bila
kita
K. bandingkan dengan sebuah bangunan, premis itu adalah batu, pasir, dan
L. semennya; sedangkan proses penalaran itu dapat kita samakan dengan bagan
atau
M. arsitekturnya. Dengan semen, batu dan pasir serta arsitekturnya yang baik
akan
N. dihasilkan bangunan yang indah dan kokoh, dengan premis yang
dapat
O. dipertanggungjawabkan dan melalui proses penalaran yang sah akan
dihasilakan
P. kesimpulan yang benar.

 Beginilah tampilan dari Logic Kalkulator


 Ini adalah bagian oprator, kita dapat memilih operator di sini

 Bagian ini kita dapat memilih Variabel untuk logika kita

 Di bagian ini adalah layar


 Ini adalah perintah untuk mengoprasikan, menghapus, dan mengclear
semua

 Pilih “proses” untuk memproses hasil

 Ini tempat output dari hasil akan keluar

 Ini contoh hasil output


F. Korelasi Antara teori dan penggunaan aplikasi
Matematika adalah pelajaran yang dianggap sulit bagi sebagian siswa. Bagi
siswa yang lain pelajaran ini dianggap mudah. Pada dasarnya suatu pelajaran
khususnya matematika akan menjadi mudah jika materi dipahami dengan baik, dasar-
dasar/prasyarat materi dikuasai dan selalu berlatih mengerjakan soal-soal.

Dalam pembelajaran matematika, guru harus selalu melatih pengetahuan dan


keterampilan siswa dengan memberikan latihan-latihan soal. Latihan-latihan soal
dibuat guru mulai dari yang paling mudah sampai yang paling sukar. Siswa harus
selalu berlatih mengerjakan soal-soal yang diberikan guru.

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, berbagai aplikasi


bermunculan untuk membantu siswa menjawab soal-soal matematika. Banyak siswa
yang menggunakan aplikasi-aplikasi ini untuk menjawab soal-soal yang diberikan
guru. Dari aplikasi-aplikasi yang bermunculan ini terdapat kelebihan dan
kekurangannya bagi siswa pembelajaran matematika.

Kelebihan dari munculnya aplikasi-aplikasi penjawab soal matematika yaitu :

1. Siswa dapat dengan mudah menemukan jawaban yang benar dari soal
yang diberikan guru. Siswa tidak perlu lagi bersusah-susah berpikir lebih
keras, menggunakan kertas coretan yang banyak untuk mendapatkan
jawaban soal
2. Siswa dapat memasukkan tugas tepat waktu dan mendapatkan nilai yang
tinggi karena jawaban soal benar
3. Kapanpun dan dimanapun aplikasi-aplikasi ini bisa digunakan siswa untuk
mendapatkan jawaban soal yang benar
4. Siswa tidak perlu lagi membeli alat-alat bantu seperti kalkulator, tabel-
tabel yang dijual di toko buku dll untuk membantu siswa menemukan
jawaban soal
Kekurangan dari munculnya aplikasi- aplikasi penjawab soal matematika yaitu :
1. Siswa hanya mengetahui jawaban soal tanpa tahu pasti proses untuk
mendapatkan jawaban soal tersebut. Belajar matematika tidak hanya
sekedar mendapatkan jawaban yang benar tetapi bagaimana
prosesnya/cara. Dari proses/cara yang tepat menghasilkan jawaban yang
benar dan ini tidak akan bisa terlatih jika siswa menggunakan aplikasi.
2. Kemampuan berpikir kritis, menganalisa, kemampuan menerapkan konsep
dan memecahkan/menyelesaikan masalah siswa tidak terlatih/terbentuk
karena jawaban didapatkan secara instan.
3. Siswa akan mengalami kesulitan pada saat mengerjakan soal tanpa alat
bantu (contohnya pada saat ulangan dengan soal berbentuk essay), karena
terbiasa mendapatkan jawaban menggunakan aplikasi
4. Siswa harus mengaktifkan paket internet karena ada yang dapat digunakan
terkoneksi dengan internet (online). Ini berarti untuk siswa yang tidak
memiliki paket internet tidak bisa menggunakan aplikasi ini
5. Siswa yang tidak memiliki laptop/komputer/smartphone tidak bisa
menggunakan aplikasi-aplikasi penjawab soal ini .

Semua aplikasi penjawab soal ini dibuat pada dasarnya memiliki tujuan yang baik
untuk mempermudah mendapatkan jawaban tetapi jangan dilupakan bahwa
mendapatkan jawaban secara instan tidak selamanya baik.
Ada suatu proses yang harus dilalui untuk mendapatkan jawaban yang tepat, seperti
pada pembelajaran matematika. Biarkan aplikasi-aplikasi itu menjadi alat
bantu/pelengkap tanpa mengurangi tujuan dari pembelajaran matematika. Tugas guru
untuk selalu mengingatkan siswa akan hal ini.

G. Contoh soal logika proposisi

1. Tentukan apakah kalimat berikut proposisi atau bukan. Berikan alasan jika
bukan proposisi.

(a) Rosmala anak Pak Kudun.

(b) 5 adalah faktor dari 27.

(c) Edi sedang pergi ke kampus.


(d) Dilarang berjualan disini!

(e) Apakah Zul sedang sakit?

2. Misalkan
A : Seekor komodo memiliki empat kaki.
B : Susi pergi ke toko buku.
Tentukan nilai kebenaran pernyataan berikut

(a) ¬A ∧ B

(b) ¬B ∧¬A

(c) A ∧¬B

(d) A ∨¬B

(e) ¬B ∨¬A

3. Tentukan nilai kebenaran implikasi berikut

(a) Jika anda belajar rajin, maka anda akan lulus ujian.

(b) Jika Padang ada di pulau Sumatera, maka Denpasar ada di pulau Jawa.
(c) Jika matahari terbit dari barat, maka hari kemerdekaan Indonesia
dirayakan tanggal 17 Agustus.

4. Jika implikasi ”P ⇒ ¬Q” bernilai S, tentukanlah nilai kebenaran pernyataan


berikut

(a) P ⇒ Q

(b) ¬P ⇒¬Q

(c) P ⇒¬P

(d) (P ∨ Q) ⇒¬Q
(e) Q ⇒¬P

1. Misalkan
J : Joni akan berlibur di Bali bulan September ini.
M : Maman memiliki seekor kambing.
Terjemahkan simbol berikut ke dalam kalimat yang sesuai secara logika

(a) J ∧¬M

(b) ¬M ⇒ J

(c) M ∨ J

(d) J ⇔ M

2. Misalkan
A : Saya akan punya banyak waktu.
B : Saya akan belajar memainkan piano.
C : Saya akan punya penghasilan dua kali lipat. Simbolkan pernyataan
berikut

(a) Jika saya punya banyak waktu, maka saya akan punya penghasilan dua
kali lipat dan saya tidak akan belajar memainkan piano.
(b) Saya akan punya penghasilan dua kali lipat atau punya banyak waktu
jika dan hanya jika saya tidak akan belajar memainkan piano.
(c) Jika saya punya banyak waktu, maka saya akan belajar memainkan
piano dan jika saya tidak punya banyak waktu, maka saya akan punya
penghasilan dua kali lipat.
(d) Saya akan belajar memainkan piano atau saya akan punya penghasilan
dua kali lipat, dan jika saya tidak belajar memainkan piano, maka saya
akan punya banyak waktu.
3. Misalkan seorang turis sedang berkunjung ke suatu daerah X dimana setiap
penduduknya dapat digolongkan dalam salah satu dari dua kategori: jujur
atau pembohong.
(a) Turis tersebut bertemu dua orang penduduk daerah X, Pandi dan Lugo.
Pandi berkata, “Setidaknya satu dari kami adalah pembohong.“ Apakah
Pandi jujur atau pembohong? Bagaimana dengan Lugo? Jelaskan
jawabanmu.
(b) Dalam perjalanan selanjutnya, turis tersebut bertemu Malin dan
Mancun. Malin berkata, “Jika saya jujur, maka Mancun adalah seorang
yang jujur.“ Apakah Malin jujur atau pembohong? Bagaimana dengan
Mancun? Jelaskan jawabanmu.
(c) Akhirnya, turis tersebut bertemu Rakuz and Tamax. Rakuz berkata,
“Saya adalah seorang pembohong atau Tamax adalah seorang yang
jujur.“ Apakah Rakuz jujur atau pembohong? Bagaimana dengan
Tamax? Jelaskan jawabanmu.

H. Tautologi, Kontradiksi, dan Kontingensi

Sebuah proposisi majemuk berdasarkan nilai kebenarannya dapat


dikelompokkan menjadi Tautologi, Kontradiksi, atau Kontingensi.
Definisinya adalah sebagai berikut.
Definisi 2. Tautologi adalah proposisi yang selalu bernilai BENAR untuk
semua kombinasi nilai kebenaran dari komponen-komponennya.

Definisi 3. Kontradiksi adalah proposisi yang selalu bernilai SALAH untuk


semua kombinasi nilai kebenaran dari komponen-komponennya.

Definisi 4. Kontingensi adalah proposisi yang bukan tautologi maupun


kontradiksi.
Contoh 13. (Tautologi)

(P ∧Q) ⇒ (P ∨Q) adalah suatu tautologi karena selalu bernilai BENAR. Lihat
tabel berikut
P Q P∧Q P∨Q (P ∧ Q) ⇒ (P ∨ Q)
B B B B B
B S S B B
S B S B B
S S S S B
Selain dengan tabel, kita juga bisa memperlihatkan kebenarannya
dengan cara berikut.

Proposisi (P ∧ Q) ⇒ (P ∨ Q) bernilai SALAH jika P ∧ Q bernilai

BENAR dan P ∨ Q bernilai SALAH. Selanjutnya, P ∧ Q bernilai

BENAR hanya jika P, Q bernilai BENAR. Akibatnya, P∨Q bernilai


BENAR.
Jadi, tidak mungkin P ∧ Q bernilai BENAR dan P ∨ Q bernilai
SALAH.
Akibatnya, (P ∧Q) ⇒ (P ∨Q) juga tidak mungkin bernilai SALAH.

Jadi, proposisi (P ∧ Q) ⇒ (P ∨ Q) adalah suatu Tautologi.

Contoh 14. (Kontradiksi)

P ∧¬P adalah suatu kontradiksi karena selalu bernilai SALAH. Lihat tabel
berikut
P ¬P P ∧¬P
B S S
S B S
Dengan cara lain,

Proposisi P ∧¬P bernilai BENAR jika P bernilai BENAR dan


¬P bernilai BENAR. Ini tidak mungkin terjadi karena jika P
BENAR, maka ¬P SALAH. Jadi, tidak mungkin P ∧¬P
bernilai BENAR sehingga P ∧¬P adalah suatu Kontradiksi.

1.1 Latihan

Tentukan apakah proposisi berikut Tautologi, Kontradiksi, atau


Kontingensi.

1. P ∨¬P

2. (P ∧ Q) ∧ (P ⇒¬Q)
3. (P ∧¬Q) ∧ (¬P ∨ Q)

4. ¬(P ⇒ Q) ∨ (P ⇒ Q)

5. (P ⇒¬R) ∨ (¬Q ⇒ P)

6. (P ∧¬P) ⇒ (P ⇒ R)

7. (P ∨ Q) ⇔ (Q ⇒ R)

8. [(P ⇒ Q) ∧ (P ∨ R)] ∧ (¬R ⇒¬Q)


BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai


benar dan salahnya, proposisi merupakan unit terkecil dari pemikiran yang
mengadung maksud sempurna. Sedangkan proposisi kategorik adalah proposisi
yang mengandung pernyataan tanpa adanya syarat. Proposisi kategorik yang
paling sederhana terdiri dari suatu term subyek, satu term predikat, satu kopula,
dan satu quantifier. Distribusi merupakan masalah yang amat penting dalam
logika dan merupakan pengetahuan yang harus dimiliki untuk membicarakan
masalah Edukasi dan Silogisme. Kalau proposisi menyatakan suatu kebenaran
tanpa syarat, pada proposisi hipotetik kebenaran yang dinyatakan justru
digantungkan pada syarat tertentu.
DAFTAR PUSTAKA

 Drs .Mundiri, Logika, PT.RajaGrafindo Persada, 2001,  Jakarta


 DR. W. Poespoprodjo, S.H., S.S., B.Ph., Logika Scientifika
“ Pengantar    Dialektika dan Ilmu”, Pustaka Grafika, 1999, Bandung
 http://teddymulyadi92.blogspot.com/2012/04/proposisi-kategoris-
makalah.html
 Ardiyanta, Oky. “Analisis Strategi Distributor Untuk Meningkatkan volum
Penjualan Penjualan pada PT.Salama Nusantara.” Universitas Negeri
Yogyakarta, 2013.
 Mundiri. Logika. 14th ed. Jakarta: Rajawali Pres, 2017.
 Saefullah Luthfi Mubarok, Muhammad. “Pola Silogisme.” In Naskah
Publikasi. surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013.

Anda mungkin juga menyukai