Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................... 1

Daftar Isi ...................................................................................................................... 2

Bab I Pendahuluan

1.1. Latar Belakang ............................................................................................ 3


1.2. Tujuan ............................................................................................ 4
1.3. Rumusan Masalah .................................................................................. 4

Bab II Pembahasan

2.1. Sejarah Integral ............................................................................................ 5

2.2. Pengertian Integral ................................................................................... 6

2.3 Penerapan Integral Tentu Dalam Bidang Elektro .............................................. 6

Bab III Penutup

Kesimpulan ......................................................................................................... 11

Saran ......................................................................................................... 11

Daftar Pustaka

BAB I

1
PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG
Kalkulus (Bahasa Latin: calculus, artinya "batu kecil", untuk menghitung) adalah
cabang ilmu matematika yang mencakup limit, turunan, integral, dan deret takterhingga.
Kalkulus adalah ilmu mengenai perubahan, sebagaimana geometri adalah ilmu mengenai
bentuk dan aljabar adalah ilmu mengenai pengerjaan untuk memecahkan persamaan serta
aplikasinya. Kalkulus memiliki aplikasi yang luas dalam bidang-bidang sains, ekonomi,
dan teknik; serta dapat memecahkan berbagai masalah yang tidak dapat dipecahkan
dengan aljabar elementer.
Kalkulus memiliki dua cabang utama, kalkulus diferensial dan kalkulus integral yang
saling berhubungan melalui teorema dasar kalkulus. Pelajaran kalkulus adalah pintu
gerbang menuju pelajaran matematika lainnya yang lebih tinggi, yang khusus
mempelajari fungsi dan limit, yang secara umum dinamakan analisis matematika.
Karena kalkulus ini mempunyai dua cabang utama, tapi disini saya ingin membahas
tentang kalkulus integralnya. Seperti yang kita ketahui bahwa kalkulus integral juga
memiliki banyak aplikasi, baik dalam kehidupan sehari-hari, dalam dunia pendidikan
ataupun dalam dunia kesehatan.
Namun disini saya tertarik untuk membahas tentang aplikasi kalkulus integral dalam
dunia pendidikan yaitu dalam sains yang khususnya fisika yaitu arus listrik. Sehingga
saya mengambil judul Aplikasi Kalkulus Integral dalam Arus Listrik dalam Permukaan
Tertutup dan Daya Listrik dalam Ruang.
Seiring pesatnya perkembangan teknologi dan kemajuan zaman, maka diperlukan
suatu produk dengan ketelitian dan akurasi tinggi, dan waktu pengerjaan yang singkat.
Begitu juga dengan permasalahan dalam bidang ilmu pengetahuan fisika murni maupun
terapan. Dalam suatu perhitungan dengan data numerik membutuhkan ketelitian dan
akurasi yang cukup baik.
Pada saat teknologi informasi belum maju pesat, para praktisi dan profesional di
bidang rekayasa teknik dan sains menganalisa dengan perhitungan manual. Simplifikasi
digunakan dimana struktur yang sangat kompleks disederhanakan menjadi struktur yang
lebih sederhana. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesulitan dalam analisa.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk membuat Karya tulis
mengenai INTEGRAL dalam bidang ELEKTRO.

2
1.2. TUJUAN
Tujuan umum dari karya tulis ini adalah:
A. Sebagai salah satu syarat kelulusan dalam menyelesaikan tugas semester
matematika 2 pendidikan teknik elektro.
B. Untuk mengetahui dan memahami prinsip INTEGRAL dalam dunia ELEKTRO.

1.3. RUMUSAN MASALAH


Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu :
A. Bagaimana Sejarah Integral ?
B. Apa Pengertian Integral ?
C. Bagaimana penggunaan/penerapan Integral Tentu dalam Teknik Elektro ?

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. SEJARAH INTEGRAL


Hitung integral merupakan metode matematika dengan latar belakang sejarah yang
cukup unik. Banyak ilmuwan, baik matematika maupun non-matematika, yang berminat
terhadap perkembangan matematika hitung integral.
Sejarah perkembangan kalkulus bisa ditilik pada beberapa periode zaman, yaitu
zaman kuno, zaman pertengahan, dan zaman modern. Pada periode zaman kuno beberapa
pemikiran tentang kalkulus integral telah muncul, tetapi tidak dikembangkan dengan baik
dan sistematis. Perhitungan volume dan luas yangmerupakan fungsi utama dari kalkulus
integral bisa ditelusuri kembali padaPapirus Moskwa Mesir (c. 1800 SM). Pada papirus
tersebut, orang Mesir telah mampu menghitung volume piramida terpancung. Archimedes
mengembangkanpemikiran ini lebih jauh dan menciptakan heuristik yang menyerupai
kalkulus integral.
Pada zaman pertengahan, matematikawan India, Aryab Hata menggunakan konsep
kecil tak terhingga pada tahun 499 dan mengekspresikan masalah astronomi dalam
bentuk persamaan diferensial dasar.
Persamaan ini kemudian mengantar Bhaskara II pada abad ke-12 untuk
mengembangkan bentuk awal turunan yang mewakili perubahan yang sangat kecil tak
terhingga dan menjelaskan bentuk awal dari “Teorema Rolle”.
Sekitar tahun 1000, matematikawan Irak Ibn al-Haytham (Alhazen) menjadi orang
pertama yangmenurunkan rumus perhitungan hasil jumlah pangkat empat, dan
denganmenggunakan induksi matematika, dia mengembangkan suatu metode
untukmenurunkan rumus umum dari hasil pangkat integral yang sangat pentingterhadap
perkembangan kalkulus integral. Pada abad ke-12, seorang PersiaSharaf al-Din al-Tusi
menemukan turunan dari fungsi kubik, sebuah hasil yangpenting dalam kalkulus
diferensial. Pada abad ke-14, Madhava, bersama dengan matematikawan-astronom dari
mazhab astronomi dan matematika Kerala, menjelaskan kasus khusus dari deret Taylor,
yang dituliskan dalam teks Yuktibhasa.
Pada zaman modern, penemuan independen terjadi pada awal abad ke-17 di Jepang
oleh matematikawan seperti Seki Kowa di Eropa, beberapa matematikawan seperti John
Wallis dan Isaac Barrow memberikan terobosan dalam kalkulus. James Gregory
membuktikan sebuah kasus khusus dari teorema dasar kalkulus pada tahun 1668.

4
Gottfried Wilhelm Leibniz pada awalnyadituduh menjiplak dari hasil kerja Sir Isaac
Newton yang tidak dipublikasikan,namun sekarang dianggap sebagai kontributor kalkulus
yang hasil kerjanyadilakukan secara terpisah. Leibniz dan Newton mendorong pemikiran-
pemikiranini bersama sebagai sebuah kesatuan dan kedua orang ilmuwan
tersebutdianggap sebagai penemu kalkulus secara terpisah dalam waktu yang
hampirbersamaan.
Newton mengaplikasikan kalkulus secara umum ke bidang fisika sementara Leibniz
mengembangkan notasi-notasi kalkulus yang banyak digunakan sekarang. Ketika Newton
dan Leibniz mempublikasikan hasil merekauntuk pertama kali, timbul kontroversi di
antara matematikawan tentang mana yang lebih pantas untuk menerima penghargaan
terhadap kerja mereka.Newton menurunkan hasil kerjanya terlebih dahulu, tetapi Leibniz
yang pertamakali mempublikasikannya. Newton menuduh Leibniz mencuri pemikirannya
daricatatan-catatan yang tidak dipublikasikan, yang sering dipinjamkan Newton kepada
beberapa anggota Royal Society.
Pemeriksaan secara terperinci menunjukan bahwa keduanya bekerja secara terpisah,
dengan Leibniz memulai dari integral dan Newton dari turunan.
Sekarang, baik Newton dan Leibnizdiberikan penghargaan dalam mengembangkan
kalkulus secara terpisah. AdalahLeibniz yang memberikan nama kepada ilmu cabang
matematika ini sebagaikalkulus, sedangkan Newton menamakannya "The science of
fluxions". Sejak itu,banyak matematikawan yang memberikan kontribusi terhadap
pengembanganlebih lanjut dari kalkulus.Kalkulus menjadi topik yang sangat umum di
SMA dan universitas modern.

2.2.PENGERTIAN INTEGRAL

Integral merupakan suatu objek matematika yang dapat diinterpretasikan sebagai luas
wilayah ataupun generalisasi suatu wilayah. Proses menemukan integral suatu fungsi disebut
sebagai pengintegralan ataupun integrasi. Integral dibagi menjadi dua, yaitu: integral tertentu
dan integra tak tentu. Notasi matematika yang digunakan untuk menyatakan integral adalah
“∫ ", seperti huruf S yang memanjang (S singkatan dari "Sum" yang berarti penjumlahan).

5
2.3. PENGGUNAAN/PENERAPAN INTEGRAL TENTU
DALAM TEKNIK ELEKTRO

1. Integral Tentu
Rumus luas daerah yang dibatasi oleh kurva f(x), x=a, x=b, dan sumbu-x adalah
rumus yang mendasari integral tentu. Memang salah satu penggunaan integral tentu
adalah untuk mencari luas daerah di bawah kurva. Pada awal pembahasan integral
tentu di halaman ini dijelaskan definisi integral tentu. Definisi integral tentu tersebut
perlu dipahami karena menjadi dasar bagi integral tentu. Untuk selanjutnya,
penyelesaian integral tentu bisa menggunakan teorema dasar kalkulus. Kita tidak
perlu repot-repot menyelesaikan suatu integral tentu menggunakan definisi integral
tentu
2. Definisi Integral Tentu
jika lim [∆𝑥𝑖. 𝑓(𝑥𝑖 ]maka fungsi f dapat diintegralkan pada selang a≤x≤b dan integral
[𝑝]→0

tentu f dari a ke b adalah sebagai berikut.


𝑏
∫𝑎 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = lim [∆𝑥𝑖. 𝑓(𝑥𝑖)]
[𝑝]→0

F(x) disebut integran, a disebut batas bawah, b disebut batas atas.


A. Teorema Dasar Kalkulus
Jika y=f(x) adalah fungsi yang kontinu pada selang a≤x≤b, dan F(x) adalab
sembarang anti turunan dan 1(x) pada interval tersebut, maka berlaku bentuk
berikut.
𝑏 𝑏
∫𝑎 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = [𝑓(𝑥)] = 𝑓(𝑏) − 𝑓(𝑎)
𝑎

3. Sifat-Sifat Integral Tentu


Berikut ini adalah sifat-sifat dan integral tentu untuk membantu penyelesaian
beberapa soal integral tentu. Safat-sifat ini dapat dibuktikan dengan menggunakan
definisi dari integral tentu.

𝑏
1. ∫𝑎 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = 0
𝑏 𝑏
2. ∫𝑎 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = − ∫𝑎 𝑓(𝑥)𝑑𝑥
𝑏 𝑏
3. ∫𝑎 𝑘𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = 𝑘 ∫𝑎 𝑓(𝑥)𝑑𝑥

6
𝑏 𝑏 𝑏
4. ∫𝑎 [𝑓(𝑥) − 𝑔(𝑥)]𝑑𝑥 = ∫𝑎 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 + ∫𝑎 𝑔(𝑥)𝑑𝑥
𝑏 𝑏 𝑏
5. ∫𝑎 [𝑓(𝑥) − 𝑔(𝑥)]𝑑𝑥 = ∫𝑎 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 − ∫𝑎 𝑔(𝑥)𝑑𝑥
𝑏 𝑏 𝑐
6. ∫𝑎 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = ∫𝑎 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 + ∫𝑏 𝑓(𝑥)𝑑𝑥, 𝑎 < 𝑏 < 𝑐
Contoh soal pembahasan.
Tentukan fungsi y=f(x) apabila diketahui f’(x)=x2-4 dan f(3)=5
Jawaban :
f’(x) = x2-4
f(x) = ∫ 𝑥 2 − 4 𝑑𝑥
1
f(x) = 3 𝑥 2 − 4𝑥 + C

f(3) = 5
1
 33 − 4(3) + 𝐶 = 5
3

 9 − 12 + 𝐶 = 5
 C=8

1
F(x) = 3 𝑥 3 − 4𝑥 + 8

4. Berikut Beberapa Perhitungan Dalam Bidang Elektro yang menggunakan


INTEGRAL TENTU.
A. Dasar Perhitungan Nilai Rata-rata Gelombang Sinus Soidal:
Vave = 0
1 𝑇
Vave = 𝑇 ∫0 𝑉(𝑡)𝑑𝑡
𝑉𝑝 2𝜋
Vave = 2
∫0 sin(0)𝑑Ѳ
𝑉𝑝 2𝜋
Vave = 2𝜋 (−cos(0)| )
0
𝑉𝑝
Vave = 2𝜋 {−cos(2𝜋) − [−𝑐𝑜𝑠(0)]}
𝑉𝑝
Vave = 2𝜋 [−1 − (−1)]
𝑉𝑝
Vave = 2𝜋 (0)

Vave sine = 0
Keterangan :
Vave = Tegangan rata-rata sinusoidal (volt)
Vp = Tegangan peak(puncak gelombang) (volt)

7
B. Perhitungan untuk memperoleh nilai rata-rata setengah gelombang yang mewakili
satu gelombang penuh.
𝑉𝑝 2𝜋 2𝑉𝑝
Vaverafe half-sinusoid = 𝜋
∫0 𝑠𝑖𝑛𝑡 𝑑𝑡 → Vaverage half-sinusoid = 𝜋

Keterangan :
Vaverange half-sinusoid = Nilai rata-rata setengah gelombang (Volt)
Vp = Tegangan peak(puncak gelombang) (Volt)

C. Penyelesaian perhitungan integrasi untuk mendapatkan nilai RMS dari gelombang


sinus satu siklus.

V(0) = Vp × sinϴ
1 𝑇
Vrms = √𝑇 ∫0 𝑉 2 𝑑Ѳ

1 2𝜋
Vrms = √2𝜋 ∫0 (𝑉𝑝 𝑠𝑖𝑛Ѳ)2 𝑑𝛳

1 2𝜋
Vrms = √2𝜋 ∫0 𝑉𝑝2 𝑠𝑖𝑛2 Ѳ𝑑Ѳ

𝑉𝑝2 2𝜋
Vrms = √ 2𝜋 ∫0 𝑠𝑖𝑛2 Ѳ𝑑Ѳ

1 1
 ∫ 𝑠𝑖𝑛2 Ѳ𝑑Ѳ = Ѳ − 1 sin 2𝜃
2

𝑉𝑝2 1 1 2𝜋
Vrms sine = √ 2𝜋 (2 Ѳ − 4 𝑠𝑖𝑛2Ѳ)]
0
𝑉𝑝2 1 1 1 1
Vrms sine = √ 2𝜋 [(2 2𝜋 − 4 sin 4𝜋) − (2 0 − 4 𝑠𝑖𝑛Ѳ)]

𝑉𝑝2 1
Vrms sine = √ [𝜋 − ( 0) − (0 − 0)]
2𝜋 4

𝑉𝑝2
Vrms sine = √ 2𝜋 𝜋
𝑉𝑝
Vrms sine =
√2

Persamaan dan perhitungan RMS gelombang sinus satu siklus.


1 2𝜋 𝑉𝑝
Vrms full sine-wave = √2𝜋 ∫0 (𝑉𝑝𝑠𝑖𝑛𝜃)2 𝑑𝜃 → Vrms fullsine-wavem=
√2

8
D. Perhitungan Untuk Mendapatkan Nilai Tanggapan Rangkaian
Pada Rangkaian R,L :
𝑑𝑖 𝑅 𝑖(𝑡) 𝑑𝑖 𝑡 𝑅
= − 𝐿 𝑑𝑡 → ∫𝑡0 = ∫0 − 𝐿 𝑑𝑡
𝑖 𝑖
𝑅
In i – In I0 = − 𝐿 𝑡 → i(t) = I0e-RvL

Persamaa Pada Rangkaian R,C :


1 𝑡
∫ 𝑖𝑑𝑡
𝐶 𝑡0
+ 𝑉(𝑡𝑜) + 𝑅𝑖 = 0

E. Perhitungan Dalam Transformasi Laplace.


Misalkan f(t) suatu fungsi yang didefinisikan untuk t≥0. Bila integral tak

wajar ∫0 𝑒 −𝑠𝑡 𝑓(𝑡)𝑑𝑡 konvergen ke suatu fungsi F(s), maka F(s) disebut transformasi
Laplace dari F(t) dan dengan L{𝑓(𝑡)}.

Jadi transformasi Laplace dari f(t) adalah 𝐿{𝑓(𝑡)} = 𝐹(𝑠) = ∫0 𝑒 −𝑠𝑡 𝑓(𝑡)𝑑𝑡
Contoh soal :
Tentukan 𝐿{𝑓(𝑡)} apabila 𝑓(𝑡) = 1, 𝑡 ≥ 0
Penyelesaian:


𝐿{𝑓(𝑡)} = 𝐿{1} = ∫0 𝑒 −𝑠𝑡 . 1𝑑𝑡 = lim 𝑒 −𝑠𝑡 𝑑t
𝑏→∞

1 𝑏 1
= lim (− 𝑠 𝑒 −𝑠𝑡 )| = lim − 𝑠 (𝑒 −𝑏𝑠 − 1)
𝑏→∞ 𝑎 𝑏→∞
1 1
Karena lim 𝑒 −𝑠𝑡 = 0 untuk s>0, maka 𝐿{1} = − 𝑠 (−1) = 𝑠 untuk s>0
𝑏→∞

9
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Dari makalah diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa kalkulus tersebut mempunyai
cabang utama yaitu kalkulus differensial, dan kalkulus integral. Sedangkan kalkulus integral
terbagi atas dua macam lagi yaitu integral tertentu dan integral tak tentu.
Dalam makalah ini dispesifikasikan pada integral tentu yang perapannya digunakan
dalam bidang Elektro.
Dan cabang dari kalkulus ini mempunyai banyak aplikasi dalam keteknikan yang
salah satunya yaitu teknik Elektro. Seperti yang dibahas dalam makalah ini ternyata integral
tentu memiliki aplikasi dalam dunia/bidang elektro yaitu dalam beberapa perhitungan seperti
yang telah dicantumkan dalam makalah ini di atas. Adapula penggunaan integral tentu pada
fisika keteknikan yang bukan elektro.

SARAN

Dalam pendidikan Teknik Elektro integral tentu merupakan salah satu kalkulus yang
penting karena sangat banyak perhitungan yang menggunakan integral tentu. Dalam hal ini
penulis mendapatkan Tugas untuk membuat makalah mengenai Penerapan Integral Tentu
Dalam Bidang Elektro untuk itu semoga dengan makalah yang sederhana ini penulis dan
pembaca dapat mengetahui dan memahami aplikasi integral dalam bidang Elektro.
Terakhir jika ada kesalahan dalam penulisan makalah ini penulis mengharapkan
kritikan atau saran dari pembaca.

10
DAFTAR PUSTAKA

Kreyszig E., (1993). Advanced Engineering Mathematics , John Willey and


Sons, 7th edition.

Cekmas Cekdin. 2005. Teori dan Contoh Soal Teknik Elektro. Andi ; Yogyakarta.

Rohman, Shofwatur. 2015. Tranformasi Laplace.

Anonymous. 2016. Sistem Kontrol.

Simatupang, Hendrik.2016.Tugas Akhir Karya Ilmiah Pengunaan Integral.

Anonymous.2017. Integral Tentu dan Integral Tak Tentu.

11

Anda mungkin juga menyukai