Anda di halaman 1dari 18

TUGAS

PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

OLEH :
NAMA : MARKUS SESI MILLA

NIM : 1623734506

PRODI : D4 TEKNIK INSTALASI LISTRIK

POLITEKNIK NEGERI KUPANG

2017
1. Cari artikel yang berhubungan dengan pltg dan pltgu
2. Apa yan bisa kalian teliti lebih lanjut dari artikel tersebut
3. Jelaskan komponen pendukung dan fungsinya
4. Jelaskan beserta gambar bagian-bagian dari turbin dan generator pada pltg dan pltgu

Jawab :

(1.) Artikel PLTG dan PLTGU


A. Pembangkit listrik tenga gas(PLTG)
Merupakan sebuah pembangkit energy listrik yang menggunakan peralatan/mesin
turbin gas sebagai penggerak generator.turbin gas dirancang dan di buat dengan prinsip
kerja yang sederhana dimana energy panas yang dihasillkan dari proses pembakaran
bahan bakar diubah menjadi energy mekanis dan selanjutnya di ubah menjadi energy
listrik atau energy lainnya sesuai dengan kebutuhannya

Adapun kekurangan dari turbin gas adalah sifat korosif pada material yang di
gunakan untuk komponen –komponen turbin karena harusbekerja pada temperature
tinggi dan adanya unsur kimia bahan bakar minyak yang korosif(sulfur,vanadium
dll),tetapi dalam perkembangannya pengetahuan material yang terus berkembang hal
tersebut dapat dimulai di kurangi meskipun tidak dapat secara keseluruhan
dihilangkan.dengan tingkat efisien yang rendah hal ini merupakan salah satu dari
kekurangan sebuah turbin gas juga pada perkembangannya untuk menaikan efisiensi
dengan menggunakan antara pembangkit turbin gas dengan pembangkit turbin uap dan
hal ini biasa disebut dengan combined cycle.
B. Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU)

PLTGU adalah gabungan antara PLTG dengan PLTU, dimana panas dari gas
buang dari PLTG digunakan untuk menghasilkan uap yang digunakan sebagai fluida
kerja di PLTU. Dan bagian yangdigunakan untuk menghasilkan uap tersebut adalah
HRSG (Heat Recovery Steam Generator).PLTGU merupakan suatu instalasi peralatan
yang berfungsi untuk mengubah energi panas (hasil pembakaran bahan bakar dan udara)
menjadi energi listrik yang bermanfaat. Pada dasarnya, sistem PLTGU ini merupakan
penggabungan antara PLTG dan PLTU. PLTU memanfaatkan energi panasdan uap dari
gas buang hasil pembakaran di PLTG untuk memanaskan air di HRSG (Heat
RecoverySteam Genarator), sehingga menjadi uap jenuh kering. Uap jenuh kering inilah
yang akan digunakanuntuk memutar sudu (baling-baling) Gas yang dihasilkan dalam
ruang bakar pada Pusat Listrik TenagaGas (PLTG) akan menggerakkan turbin dan
kemudian generator, yang akan mengubahnya menjadienergi listrik. Sama halnya dengan
PLTU, bahan bakar PLTG bisa berwujud cair (BBM) maupun gas(gas alam).
Penggunaan bahan bakar menentukan tingkat efisiensi pembakaran dan prosesnya.
Prinsipkerja PLTG adalah sebagai berikut, mula-mula udara dimasukkan dalm kompresor
dengan melalui air filter / penyaring udara agar partikel debu tidak ikut masuk ke dalam
kompresor tersebut.
Padakompresor tekanan udara dinaikkan lalu dialirkan ke ruang bakar untuk
dibakar bersama bahan bakar. Disini, penggunaan bahan bakar menentukan apakah bisa
langsung dibakar dengan udara atau tidak.turbin uap. Jika menggunakan BBG, gas bisa
langsung dicampur dengan udara untuk dibakar. Tapi jikamenggunakan BBM harus
dilakukan proses pengabutan dahulu pada burner baru dicampur udara dandibakar.
Pembakaran bahan bakar dan udara ini akan menghasilkan gas bersuhu dan bertekanan
tinggiyang berenergi (enthalpy). Gas ini lalu disemprotkan ke turbin, hingga enthalpy gas
diubah oleh turbinmenjadi energi gerak yang memutar generator untuk menghasilkan
listrik. Setelah melalui turbin sisagas panas tersebut dibuang melalui cerobong/stack.
Karena gas yang disemprotkan ke turbin bersuhutinggi, maka pada saat yang sama
dilakukan pendinginan turbin dengan udara pendingin dari lubangudara pada
turbin.Untuk mencegah korosi akibat gas bersuhu tinggi ini, maka bahan bakar
yangdigunakan tidak boleh mengandung logam Potasium, Vanadium, dan Sodium.

(2.) Dari prinsip kerja

Prinsip Kerja PLTG


Produksi energi listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas merupakan tahapan dari
proses pembangkit tenaga yang dihasilkan dari beberapa alat bantu utama PLTG, dimana
dalam proses perubahan energi tersebut diawali dari Compresor yang berfungsi untuk
memberikan sejumlah udara yang dibutuhkan dalam proses pembakaran bahan bakar,
dalam hal ini energi kimia diubah menjadi energi panas yang berbentuk gas panas
pembakaran yang terjadi dalam Combuster , selanjutnya energi gas panas pembakaran
yang mempunyai besaran temperatur dan kuantitas panas tersebut disalurkan kedalam
Gas Turbine untuk mendorong sudu-sudu turbin hingga menjadi energi kinetik untuk
memutar poros turbin, dalam hal ini energi panas diubah menjadi menjadi energi
mekanik melalui poros gas turbine yang merupakan satu kesatuan dengan rotor generator,
yang berfungsi untuk membangkitkan energi listrik , selanjutnya gas bekas dari proses
ekspansi gas turbine tersebut dibuang ke atmosfer, hal ini dikenal dengan siklus operasi
open cycle.

Ada beberapa macam siklus kerja turbin gas sebagai berikut :

1. Turbin gas siklus terbuka (open cycle).


Seperti pada proses kerja turbin gas diatas, dimana gas panas yang diekspansi didalam
turbin akan menghasilkan gas bekas (flue gas) dengan temperature yang masih cukup
tinggi dan tekanan diatas sedikit dari tekanan atmosfir, selanjutnya gas bekas ini dibuang
atau dialirkan ke udara luar, yang ditunjukkan seperti pada gambar dibawah.
2. Turbin gas siklus tertutup (closed cycle).
Seperti pada proses kerja turbin gas diatas, dimana gas panas yang diekspansi didalam
turbin akan menghasilkan gas bekas (flue gas) dengan temperature yang masih cukup
tinggi dan tekanan diatas sedikit dari tekanan atmosfir, selanjutnya gas bekas ini dialirkan
ke kedalam penukar panas (heat rejected) untuk didinginkan dengan menggunakan media
pendingin air atau udara hingga temperaturnya turun dan dialirkan lagi kedalam sisi
masuk (suction) kompresor untuk dikompresi lagi, yang ditunjukkan seperti pada gambar
dibawah.

3. Turbin gas siklus terbuka dilengkapi dengan regenerator.


Seperti pada kedua proses kerja turbin gas diatas, dimana gas panas yang diekspansi
didalam turbin akan menghasilkan gas bekas (flue gas) dengan temperature yang masih
cukup tinggi dan tekanan diatas sedikit dari tekanan atmosfir, selanjutnya gas bekas
(flue gas) ini dialirkan kedalam heat exchanger yang dikenal dengan istilah regenerator
dimana didalamnya gas bekas ini digunakan untuk memanaskan udara keluar kompresor
sebelum digunakan sebagai udara pembakaran didalam ruang bakar (combustion
chamber), seperti ditunjukkan pada gambar dibawah.
4. Turbin gas siklus terbuka dilengkapi dengan intercooler, regenerator dan
reheater.
Pada siklus ini baik kompresor maupun turbin gas masing-masing terdiri dari 2 (dua)
bagian yang terpisah dan biasa disebut dengan kompresor tekanan rendah dan
kompresor tekanan tinggi serta turbin gas tekanan rendah dan turbin gas tekanan tinggi.
Aliran udara dan gas-gas yang dihasilkan dapat dijelaskan sebagai berikut, mula-mula
udara atmosfir masuk kedalam kompresor tekanan rendah untuk dikompresi, dari udara
tekan yang dihasilkan dialirkan kedalam intercooler untuk didinginkan hingga
menghasilkan temperature dan kelembaban serta tekanan yang diinginkan dengan
menggunakan media pendingin air atau media pendingin lainnya, dari sini udara tersebut
dialirkan kedalam kompresor tekanan tinggi untuk dikompresi lagi hingga menghasilkan
temperature yang tinggi dan tekanan dengan kepadatan yang lebih tinggi. Dari keluaran
kompresor tekanan tinggi udara tersebut dialirkan kedalam regenerator untuk
mendapatkan temperature yang lebih tinggi lagi yang bertujuan untuk memudahkan
terjadinya proses pembakaran dengan melalui media pemanas gas bekas/buang (flue
gas) yang memanfaatkan gas bekas hasil dari turbin tekanan rendah. Selanjutnya udara
keluaran dari regenerator dialirkan kedalam ruang bakar utama (primary combustion
chamber) yang menghasilkan proses pembakaran dan dari proses ini dihasilkan gas
panas yang digunakan untuk memutar turbin tekanan tinggi, hasil ekspansi gas panas
dari turbin tekanan tinggi ini berupa gas bekas (flue gas) dialirkan kedalam ruang bakar
kedua (secondary combustion chamber) dan biasa disebut juga dengan reheater chamber
yang selanjutnya gas bekas tersebut digunakan untuk udara pembakaran didalamnya
yang mampu menghasilkan gas panas lagi dan digunakan untuk memutar turbin tekanan
rendah, siklus tersebut diatas seperti ditunjukkan pada gambar dibawah.
Dari ketiga terakhir siklus turbin gas diatas secara keseluruhan dimaksudkan untuk
menghasilkan sebuah pusat listrik tenaga gas (PLTG) dengan tingkat efisiensi yang
diharapkan lebih tinggi dari turbin gas siklus terbuka.

Adapun sebagai pendukung pusat listrik tenaga gas ini digunakan beberapa alat bantu
(auxiliary equipments) untuk membantu proses siklus turbin gas berjalan dengan baik,
seperti :

 Sistem pelumas (lube oil system).


 Sistem bahan bakar (fuel system).
 Sistem pendingin (cooler system).
 Sistem udara kontrol (air control system).
 Sistem hidrolik (hydraulic system).
 Sistem udara tekan (air pressure system).
 Sistem udara pengkabutan (atomizing air system).
(3.) Komponen PLTG dan PLTGU
A. Komponen PLTG
Sebuah PLTG sedikitnya harus memiliki compressor, combustion chamber, gas
turbine eletric generator, exhaust, dan sarana pendukung lainnya. Komponen ini dapat
diklasifikasikan menjadi 5 bagian utama, yaitu:

1. Air Inlet Section. Berfungsi untuk menyaring kotoran dan debu yang terbawa dalam
udara sebelum masuk ke kompresor. Bagian ini terdiri dari:
o Air Inlet Housing, merupakan tempat udara masuk dimana didalamnya
terdapat peralatan pembersih udara.
o Inertia Separator, berfungsi untuk membersihkan debu-debu atau partikel
yang terbawa bersama udara masuk.
o Pre-Filter, merupakan penyaringan udara awal yang dipasang pada inlet
house.
o Main Filter, merupakan penyaring utama yang terdapat pada bagian dalam
inlet house, udara yang telah melewati penyaring ini masuk ke dalam
kompresor aksial.
o Inlet Bellmouth, berfungsi untuk membagi udara agar merata pada saat
memasuki ruang kompresor.
o Inlet Guide Vane, merupakan blade yang berfungsi sebagai pengatur
jumlah udara yang masuk agar sesuai dengan yang diperlukan.
2. Compressor Section. Komponen utama pada bagian ini adalah aksial flow
compressor, berfungsi untuk mengkompresikan udara yang berasal dari inlet air
section hingga bertekanan tinggi sehingga pada saat terjadi pembakaran dapat
menghasilkan gas panas berkecepatan tinggi yang dapat menimbulkan daya output
turbin yang besar. Aksial flow compressor terdiri dari dua bagian yaitu:
o Compressor Rotor Assembly. Merupakan bagian dari kompresor aksial
yang berputar pada porosnya. Rotor ini memiliki 17 tingkat sudu yang
mengompresikan aliran udara secara aksial dari 1 atm menjadi 17 kalinya
sehingga diperoleh udara yang bertekanan tinggi. Bagian ini tersusun dari
wheels, stubshaft, tie bolt dan sudu-sudu yang disusun kosentris di
sekeliling sumbu rotor.
o Compressor Stator. Merupakan bagian dari casing gas turbin yang terdiri
dari:
 Inlet Casing, merupakan bagian dari casing yang mengarahkan
udara masuk ke inlet bellmouth dan selanjutnya masuk ke inlet
guide vane.
 Forward Compressor Casing, bagian casing yang didalamnya
terdapat empat stage kompresor blade.
 Aft Casing, bagian casing yang didalamnya terdapat compressor
blade tingkat 5-10.
 Discharge Casing, merupakan bagian casing yang berfungsi
sebagai tempat keluarnya udara yang telah dikompresi.
3. Combustion Section. Pada bagian ini terjadi proses pembakaran antara bahan bakar
dengan fluida kerja yang berupa udara bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi. Hasil
pembakaran ini berupa energi panas yang diubah menjadi energi kinetik dengan
mengarahkan udara panas tersebut ke transition pieces yang juga berfungsi sebagai
nozzle. Fungsi dari keseluruhan sistem adalah untuk mensuplai energi panas ke siklus
turbin. Sistem pembakaran ini terdiri dari komponen-komponen berikut yang
jumlahnya bervariasi tergantung besar frame dan penggunaan turbin gas. Komponen-
komponen itu adalah :
o Combustion Chamber, berfungsi sebagai tempat terjadinya pencampuran
antara udara yang telah dikompresi dengan bahan bakar yang masuk.
o Combustion Liners, terdapat didalam combustion chamber yang berfungsi
sebagai tempat berlangsungnya pembakaran.
o Fuel Nozzle, berfungsi sebagai tempat masuknya bahan bakar ke dalam
combustion liner.
o Ignitors (Spark Plug), berfungsi untuk memercikkan bunga api ke dalam
combustion chamber sehingga campuran bahan bakar dan udara dapat
terbakar.
o Transition Fieces, berfungsi untuk mengarahkan dan membentuk aliran gas
panas agar sesuai dengan ukuran nozzle dan sudu-sudu turbin gas.
o Cross Fire Tubes, berfungsi untuk meratakan nyala api pada semua
combustion chamber.
o Flame Detector, merupakan alat yang dipasang untuk mendeteksi proses
pembakaran terjadi.
4. Turbin Section. Turbin section merupakan tempat terjadinya konversi energi kinetik
menjadi energi mekanik yang digunakan sebagai penggerak compresor aksial dan
perlengkapan lainnya. Dari daya total yang dihasilkan kira-kira 60 % digunakan untuk
memutar kompresornya sendiri, dan sisanya digunakan untuk kerja yang dibutuhkan.
o Komponen-komponen pada turbin section adalah sebagai berikut :
o Turbin Rotor Case
o First Stage Nozzle, yang berfungsi untuk mengarahkan gas panas ke first
stage turbine wheel.
o First Stage Turbine Wheel, berfungsi untuk mengkonversikan energi
kinetik dari aliran udara yang berkecepatan tinggi menjadi energi mekanik
berupa putaran rotor.
o Second Stage Nozzle dan Diafragma, berfungsi untuk mengatur aliran gas
panas ke second stage turbine wheel, sedangkan diafragma berfungsi untuk
memisahkan kedua turbin wheel.
o Second Stage Turbine, berfungsi untuk memanfaatkan energi kinetik yang
masih cukup besar dari first stage turbine untuk menghasilkan kecepatan
putar rotor yang lebih besar.
5. Exhaust Section. Exhaust section adalah bagian akhir turbin gas yang berfungsi
sebagai saluran pembuangan gas panas sisa yang keluar dari turbin gas. Exhaust
section terdiri dari beberapa bagian yaitu : (1) Exhaust Frame Assembly, dan
(2)Exhaust gas keluar dari turbin gas melalui exhaust diffuser pada exhaust frame
assembly, lalu mengalir ke exhaust plenum dan kemudian didifusikan dan dibuang ke
atmosfir melalui exhaust stack, sebelum dibuang ke atmosfir gas panas sisa tersebut
diukur dengan exhaust thermocouple dimana hasil pengukuran ini digunakan juga
untuk data pengontrolan temperatur dan proteksi temperatur trip. Pada exhaust area
terdapat 18 buah termokopel yaitu, 12 buah untuk temperatur kontrol dan 6 buah
untuk temperatur trip.

B. Komponen Sistem PLTGU


Sistem PLTGU dapat dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu: sistem GTG,
HRSG dan STG.
1. Sistem Generator Turbin Gas (Gas Turbine Generator)
Turbin adalah suatu pesawat pengubah daya dari suatu media yang bergerak
misalnya air, udara, gas dan uap, untuk memutar generator sehingga menghasilkan tenaga
listrik. Pada PLTG/U, media yang digunakan untuk memutar turbin adalah gas panas
yang didapatkan dari pembakaran bahan bakar yang sudah dicampur udara dalam ruang
bakar.
Udara pembakaran didapat dari kompresor yang terpasang satu poros dengan
turbin. Karena konstruksinya yang demikian, maka daya yang dihasilkan tidak
sepenuhnya untuk memutarkan generator, tetapi sebagian besar untuk memutarkan
kompresor sehingga menyebabkan efisiensi PLTG/U rendah.
Pada prinsipnya turbin gas di PLTG Muara Karang menggunakan sistem terbuka.
Pada sistem ini gas buang yang telah dipakai untuk memutar turbin masih mempunyai
suhu 514 0C dan tekanan yang tinggi sekitar 1 atm, yang nantinya pada sistem tertutup
digunakan untuk memanaskan HRSG (Heat Recovery Steam Generator).

Gambar 1.2. Diagram Alir GTG Muara Karang (Siklus Terbuka).

Mula-mula rotor (kompresor dan turbin) di putar oleh alat penggerak awal yaitu
motor listrik. Kemudian kompresor menghisap udara atmosfer dan menaikan tekanan
beberapa kali lipat (1-8) tekanan semula. Udara bertekanan tinggi tersebut masuk ke
dalam ruang bakar dimana ruang bakar itu pula ditempatkan sejumlah bahan bakar dan
dinyalakan oleh busi. Untuk ruang bakar lainnya cukup dengan disambung penyalanya
dan busi hanya menyala beberapa detik saja. Akibat dari pembakaran akan menaikan
suhu dan volume dari gas bahan bakar tersebut, sekali terjadi percikan maka terjadi
pembakaran selama bahan bakar disemprotkan ke dalamnya.
Gas yang yang dihasilkan mempunyai tekanan dan temperatur tinggi kemudian
berekspansi dalam sebuah turbin dan selanjutnya ke atmosfir (melalui saluran
keluaran)untuk Siklus Terbuka. Pembakaran akan terus berlangsung selama aliran bahan
bakar tidak berhenti. Pada saat gas panas masuk ke dalam turbin gas, gas tersebut
memutarkan turbin, kompresor, alat bantu dan generator. Diagram Alir GTG ditunjukkan
oleh gambar 1.2. Komponen–komponen utama sistem GTG adalah sebagai berikut:
1) Cranking Motor adalah motor yang digunakan sebagai penggerak awal
atau start up sistem GTG. Motor cranking mendapat suplai listrik tegangan 6 kV yang
berasal dari switch gear.
2) Filter Udara merupakan filter yang berfungsi untuk menyaring udara bebas
agar udara yang mengalir menuju ke kompresor merupakan udara yang bersih.
3) Kompresor berfungsi mengkompresi udara dalam turbin gas.
4) Ruang bakar, berfungsi sebagai tempat pembakaran di dalam sistem turbin
gas. Dapat berupa ruang bakar tunggal atau terdiri dari ruang – ruang bakar yang
banyak.
5) Turbin, berfungsi untuk mengekspansi gas panas hingga menghasilkan
energi mekanis untuk menggerakkan generator.
6) Generator berfungsi sebagai pembangkit energi listrik dimana di dalamnya
terjadi proses perubahan dari energi mekanik ke listrik.

Sedangkan untuk peralatan pendukung sistem turbin gas, adalah sebagai berikut :
1) Sistem Pelumas (Lube Oil Sistem)
Fungsi utama sistem pelumas ini adalah untuk melumasi bearing–bearing baik
untuk bearing turbin gas maupun bearing generator. Di samping itu juga digunakan
sebagai penyuplai minyak untuk sistem hidrolik pada Pompa Minyak Hidrolik (hydraulic
Oil Pump). Mula–mula sebelum turbin gas dioperasikan, maka Pompa Minyak Pembantu
(AOP = Auxiliary Oil Pump) dihidupkan untuk menyuplai minyak pelumas ke dalam
bearing turbin gas dan generator untuk selanjutnya diputar pada putaran turning gearatau
dalam keadaan pendinginan (on cooldown) pada putaran lebih dari 30 rpm, dengan tujuan
agar ketika pengidupan (start up), gaya geser (friction force) yang terjadi antarametal
bearing dengan poros turbin gas dan generator dapat dikurangi. Kemudian setelah turbin
gas mulai berjalan dan putaran mulai naik sampai putaran normal, maka suplai minyak
pelumas akan diambil alih dari AOP ke Main Lube Oil Pump (MOP), di mana pompa ini
diputar melalui hubungan antara Accessories gear atau Load Geardengan poros turbin
gas.
2) Sistem bahan Bakar (Fuel Oil Sistem)
Sistem pembakaran untuk PLTG/U ini menggunakan minyak HSD (High Speed
Diesel). Pada proses penyaluran bahan bakar, dilakukan melalui instalasi perpipaan yang
menghubungkan tangki penampungan sampai ke ruang bakar. Aliran bahan bakar dari
tangki penampung dipompa dengan transfer pump melalui flowmeter untuk perhitungan
pemakaian. Kemudian untuk mendapakan hasil pembakaran yang maksimal maka
dipasang Main Oil Pump yang terpasang dan berputar melalui hubungan dengan poros
turbin gas dengan Accessories Gear. Dan untuk mengatur jumlah aliran bahan bakar yang
masuk ke ruang bakar diatur dengan Katup Kendali (control valve) yang berfungsi
sebagai governor.
3) Sistem Pendingin (Cooling Sistem)
Ketika minyak pelumas digunakan untuk melumasi bearing – bearing pada turbin
gas dan generator, mengakibatkan temperatur dari minyak pelumas ini menjadi lebih
tinggi, sehingga minyak pelumas tersebut perlu pendinginan. Adapun sebagai media
pendingin minyak pelumas digunakan air melalui sirkulasi di dalam heat exchanger dan
untuk mendinginkan air yang bertemperatur lebih tinggi akibat transfer panas di dalam
heat exchanger, maka air pendingin ini akan didinginkan dengan dihembuskan di kisi –
kisi radiator. Demikian sirkulasi ini berlangsung secara tertutup dan untuk mensirkulasi
air pendingin digunakan Water Cooling Circulating Pump.
4) Sistem Hidrolik (Hydraulic Sistem)
Sistem hidraulik digunakan untuk menggerakkan Main Stop Valve, di mana
didalam mekanisme operasinya untuk membuka dan menutup main stop valve diperlukan
hidrolik yang diambil dari Piping Sistem pelumas turbin gas kemudian dipompa
dengan hydraulic oil pump. Adapun fungsi dari main stop valve adalah untuk
menghentikan laju aliran bahan bakar minyak saat unit terjadi gangguan atau untuk
membuka saluran bahan bakar pada sistem perpindahan bahan bakar (katub utama bahan
bakar).

b. HRSG (Heat Recovery Steam Generator)


Energi panas yang terkandung dalam gas buang/saluran keluaran turbin gas yang
temperaturnya masih cukup tinggi (sekitar 5630C) dialirkan masuk ke dalam HRSG
untuk memanaskan air di dalam pipa–pipa pemanas (evaporator), selanjutnya keluar
melalui cerobong dengan temperatur sekitar 1500C. Air di dalam pipa–pipa pemanas
yang berasal dari drum mendapat pemanasan dari gas panas tersebut, sebagian besar akan
berubah menjadi uap dan yang lain masih berbentuk air. Campuran air dan uap
selanjutnya masuk kembali ke dalam drum. Di dalam drum, uap dipisahkan dari air
dengan menggunakan pemisah uap yang disebut Separator. Uap yang sudah terpisah dari
air selanjutnya dipanaskan lebih lanjut, sehingga kemudian dapat digunakan untuk
menggerakkan turbin uap, sedangkan air yang tidak menjadi uap disirkulasikan kembali
ke pipa–pipa pemanas, bersama–sama dengan air pengisi yang baru. Demikian proses ini
berlangsung terus menerus selama unit beroperasi. Gambar 1.3 sistem HRSG

Gambar 1.3. Sistem HRSG


c. Sistem Generator Turbin Uap (Steam Turbine Generator)
Turbin uap adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial uap
menjadi kinetik, energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi energi mekanik dalam
bentuk putaran poros turbin. Poros turbin, langsung atau dengan bantuan roda gigi
reduksi, dihubungkan dengan mekanisme yang digerakannya. Tergantung dari jenis
mekanik yang dipisahkan, turbin uap dapat digerakan pada berbagai bidang industri, dan
untuk pembangkit listrik.
Pengubahan energi potensial menjadi energi kinetik dalam bentuk poros
dilakukan dalam berbagai cara. Turbin uap secara umum diklasifikasikan ke dalam tiga
jenis, impuls, reaksi dan gabungan, tergantung pada cara perolehan pengubahan energi
potensial menjadi energi kinetik akibat semburan uap.
a) Komponen utama Sistem STG adalah sebagai berikut.
1.Turbin Uap (Steam Turbine), berfungsi untuk mengekspansi
uap superheathingga menghasilkan energi mekanis untuk menggerakkan
generator.
2. Generator, berfungsi untuk menghasilkan energi listrik di mana di dalamnya
terjadi proses perubahan energi mekanis menjadi energi listrik.
3.Kondensor (Condenser), berfungsi sebagai penampung air condensate sekaligus
sebagai tempat pendinginan uap bekas hasil ekspansi turbin uap dimana media air
laut digunakan sebagai media pendinginnya.
4.Tangki air Pengisi (Feed Water Tank), tangki ini berisi air murni sebagai tandon
pengisi air condenser.
5.Pompa air Pengisi (Feed Water Pump), pompa ini memindahkan air pengisi dari
tangki air pengisi ke condenser dan menjaga level condenser tetap pada kondisi
normal.

b) Peralatan Pendukung Sistem Turbin Uap adalah sebagai berikut.


1. Sistem minyak pelumas turbin uap digunakan untuk melumasi bearing
turbin uap dan bearing generator, dimana pada sistem ini terdapat peralatan Main
Lube Oil Pump (MOP), Lube Oil Pump (LOP), Emergency Oil Pump (EOP)
dan Lube Oil Cooler. Mula–mula pada kondisi dimana turbin uap masih dalam
putaran turning gear, maka sistem pelumasan akan didistribusikan dan disirkulasi
minyak, denganmain lube oil pump. Selanjutnya setelah turbin uap berputar dan
sampai kondisi berbeban, maka seluruh sistem pelumasan akan didistribusikan
dan disirkulasikan minyak pelumas ini dengan menggunakan main lube oil
pump (MOP) dan lube oil pump (LOP).
2. Sistem Pendingin Minyak Pelumas digunakan untuk mendinginkan
temperatur minyak pelumas yang tinggi setelah digunakan untuk melumasi
bearing – bearing turbin uap dan generator yang kemudian dialirkan masuk ke
dalam lube oil cooler, di mana media pendingin yang digunakan adalah air
(Closed Cycle Cooling Water). Air yang bertemperatur tinggi setelah digunakan
untuk mendinginkan minyak pelumas akan didinginkan di dalam heat
exchanger dengan media pendinginnya diambil dari air laut melalui Pompa
Sirkulasi Air (discharge circulating water pump).
3. Sistem Hidrolik pada sistem turbin uap digunakan untuk membuka maupun
menutup Katup Penghenti Utama (main stop valve) dan menggerakkan control
valve (Governor) pada pipa suplai uap superheat untuk memutar turbin. Di mana
yang digunakan untuk sistem hidrolik ini merupakan minyak hidrolik yang
tertampung di dalam tangki dan disuplai dengan menggunakan pompa minyak
hidrolik (hydraulic oil pump).
4. Sistem Pendingin Siklus Tertutup ini terdiri dari Closed Cycle Cooling
Water Heat Exchanger (CCCW), Closed Cycle Cooling Water Pump (CCCWP).
Sirkulasi air pendingin ini digunakan untuk mendinginkan turbin uap Lube Oil
Cooler (LOC), turbin uap Generator Hydrogen Cooler (GHC) dan Hydraulic Oil
Cooler serta bearing – bearing pompa di HRSG. Air dari sisi outlet CCCW yang
bertemperatur lebih rendah setelah didinginkan dengan air laut yang diambil dari
sisi discharge CWP akan digunakan sebagai media pendingin di dalam LOC dan
GHC selanjutnya dari sisi outlet peralatan ini, air yang bertemperatur lebih tinggi
dipompa menggunakan CCCWP masuk ke dalam CCCW, demikian siklus air ini
berlangsung secara tertutup.
(4.) Bagian gambar-gambar dari turbin dan generator pada generator pada pltg/pltgu
a. Sistem Generator Turbin Gas (Gas Turbine Generator)Pada pltg
Turbin adalah suatu pesawat pengubah daya dari suatu media yang bergerak
misalnya air, udara, gas dan uap, untuk memutar generator sehingga menghasilkan tenaga
listrik. Pada PLTG/U, media yang digunakan untuk memutar turbin adalah gas panas
yang didapatkan dari pembakaran bahan bakar yang sudah dicampur udara dalam ruang
bakar.
Udara pembakaran didapat dari kompresor yang terpasang satu poros dengan
turbin. Karena konstruksinya yang demikian, maka daya yang dihasilkan tidak
sepenuhnya untuk memutarkan generator, tetapi sebagian besar untuk memutarkan
kompresor sehingga menyebabkan efisiensi PLTG/U rendah.
Pada prinsipnya turbin gas di PLTG Muara Karang menggunakan sistem terbuka.
Pada sistem ini gas buang yang telah dipakai untuk memutar turbin masih mempunyai
suhu 514 0C dan tekanan yang tinggi sekitar 1 atm, yang nantinya pada sistem tertutup
digunakan untuk memanaskan HRSG (Heat Recovery Steam Generator).

Gambar 1.2. Diagram Alir GTG Muara Karang (Siklus Terbuka).

Sistem Generator Turbin Uap (Steam Turbine Generator)pltgu

Turbin uap adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial uap
menjadi kinetik, energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi energi mekanik dalam
bentuk putaran poros turbin. Poros turbin, langsung atau dengan bantuan roda gigi
reduksi, dihubungkan dengan mekanisme yang digerakannya. Tergantung dari jenis
mekanik yang dipisahkan, turbin uap dapat digerakan pada berbagai bidang industri, dan
untuk pembangkit listrik.
Pengubahan energi potensial menjadi energi kinetik dalam bentuk poros
dilakukan dalam berbagai cara. Turbin uap secara umum diklasifikasikan ke dalam tiga
jenis, impuls, reaksi dan gabungan, tergantung pada cara perolehan pengubahan energi
potensial menjadi energi kinetik akibat semburan uap

Anda mungkin juga menyukai