Anda di halaman 1dari 12

Makalah Transmisi daya listrik

“OVERHEAD POWER TRANSMISSION”

DISUSUN OLEH :

Nama: Noviola Mega Putri Pamuso


NIM: 1924041004
Kelas: PTE 01

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
2022

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah Transmisi daya listrik ini tepat pada
waktunya. Apapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Transmisi daya listrik

Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak dosen mata kuliah ini yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat

menyelesaikan makalah ini. saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempuraan makalah ini. Sekian dari saya.

Makassar, 09 Maret 2022

1
2
Daftar isi
KATA PENGANTAR......................................................................................................................................1
BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................................3
A. Latar Belakang..............................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................4
C. Tujuan..............................................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................................3
A. Saluran system tenaga listrik......................................................................................................3
B. Apa saja komponen saluran transmisi.................................................................................................5
PENUTUP..................................................................................................................................................7
Kesimpulan............................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................8

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Transmisi tenaga listrik adalah proses penghantaran tenaga listrik secara besar-besaran dari
pembangkit listrik menuju ke gardu listrik. Jalur yang terinterkoneksi untuk memfasilitasi
penghantaran ini dikenal sebagai jaringan transmisi listrik. Transmisi berbeda dengan proses
penghantaran listrik dari gardu ke pengguna, yang biasanya disebut sebagai distribusi tenaga
listrik. Kombinasi dari jaringan transmisi dan distribusi listrik dikenal sebagai "sistem
kelistrikan. Fungsi utama suatu saluran transmisi adalah untuk menyalurkan energy listrik dari
pusat pembangkit ke pusat-pusat beban. Untuk mengurangi rugi-rugi daya di sepanjang saluran
transmisi, maka dipakailah tegangan tinggi.Pemakaian tegangan tinggi ini selain mengurangi
rugi-rugi daya, juga menghasilkan medan listrik yang tinggi di sekitar kawat penghantar.Medan
listrik yang tinggi di sekitar kawat penghantar menimbulkan dampak merugikan bagi penduduk
yang bertempat tinggal di dekat salurantransmisi. Misalnya: terinduksinya tegangan pada
permukaan benda-benda logam, gangguan penerimaan siaran televisi maupun radio, maupun
dampak pada kesehatan.

Seiring dengan semakin meningkatnya permintaan akan pasokan daya listrik, maka pihak PLN
mulai membangun beberapa pusat pembangkit untuk melayani permintaan tersebut. Selain
membangun pusat-pusat pembangkit baru,PLN juga akan membangun saluran transmisi untuk
menyalurkan daya listrik kepusat beban. Pembangunan ini seringkali menimbulkan konflik
antara pihak pemerintah, dalam hal ini PLN, dengan masyarakat yang tinggal di dekat saluran
transmisi terkait dampak merugikan yang ditimbulkannya. Oleh sebab itu, diperlukan pihak
ketiga, yaitu Perguruan Tinggi, untuk melakukan suatu perhitungan kuat medan listrik di bawah
saluran transmisi.

4
B. Rumusan Masalah
1. apa itu saluran transmisi overhead

2. Apa saja komponen saluran transmisi overhead

C. Tujuan
1. Agar kita dapat mengetahui apa itu saluran transmisi overhead

2. Agar kita dapat mengetahui apa saja komponen saluran transmisi overheads

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Saluran system tenaga listrik

Saluran Transmisi pada sistem tenaga listrik merupakan media yang digunakan untuk
mentransmisikan energi listrik dari pusat tenaga listrik hingga ke sistem distribusi. Pada
sistem transmisi, energi listrik yang disalurkan berjarak cukup jauh, Itu mengapa tegangan
yang ditransmisikan dinaikkan ke tegangan ekstra tinggi 500 kV atau tegangan tinggi 150 kV
untuk mengurangi rugi-rugi daya pada saat energi tersebut dihantarkan. Untuk memahami
lebih dalam tentang sistem transmisi ada baiknya kita mengenal bagian-bagian utama dari
saluran transmisi tersebut yang meliputi:

 Konduktor

Konduktor adalah media untuk tempat mengalirkan energi listrik dari pusat pembangkit
ke Gardu Induk. Konduktor ini harus memiliki sifat-sifat konduktivitas yang tinggi,
kekuatan Tarik mekanikal yang tinggi, titik berat, biaya rendah, dan tidak mudah patah.
Jenis konduktor yang dipakai pada umumnya tembaga, alumunium & baja.

 Isolator

Isolator pada sistem saluran transmisi tenaga listrik berfungsi untuk mencegah adanya
aliran arus listrik dari konduktor melalui tiang menara / memisahkan bagian yang
bertegangan dengan yang tidak bertegangan. Pada sistem transmisi isolator yang
digunakan biasanya menggunakan isolator rantai, yang terdiri dari kepingan dielektrik
yang saling dipisahkan oleh konduktor, sehingga dianggap sebagai sebuah kapasitor
karena terdiri dari susunan konduktor-dielektrik-konduktor. Menurut bahan yang
digunakan isolator yang digunakan biasanya berbahan keramik atau kaca. Dimana kedua
bahan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk detil
pembahasan tentang isolator dapat dibaca pada link dibawah ini

 Menara Transmisi

Menara atau tiang pada saluran transmisi adalah suatu bangunan penopang saluran
transmisi yang bisa berupa Menara baja /  tiang baja. Konstruksi tower besi baja
merupakan jenis konstruksi saluran transmisi tegangan tinggi (SUTT) ataupun saluran
transmisi tegangan ekstra tinggi (SUTET) yang paling banyak digunakan di jaringan
PLN, karena mudah dirakit terutama untuk pemasangan di daerah pegunungan dan jauh
dari jalan raya, pemeliharaan yang mudah serta harganya yang terbilang lebih murah jika
dibandingkan dengan saluran bawa tanah.

 Grounding System pada Saluran Transmisi (Power Line currier) / PLC


Kawat tanah atau grounding wires juga disebut kawat pelindung shield wires digunakan
sebagai pelindung penghantar atau kawat phase terhadap sambaran petir. Sistem
pentanahan ini dipasang diatas kawat fasa. Pada umumnya kawat pelindung ini berbahan
baja yang lebih murah tetapi tidak jarang dignakan ACSR

Sistem transmisi listrik merupakan sistem yang berfungsi untuk mengalirkan listrik dari
pembangkit ke gardu listrik utama (main substation). Umumnya, pembangkit listrik dan
substation terpisah dengan jarak yang cukup jauh, berkisar antara 300 km hingga 3000 km.
Akibatnya, panjangnya jarak tersebut dapat berdampak pada besarnya rugi-rugi listrik, salah
satunya adalah disipasi panas. Salah satu cara untuk meminimalisir besarnya rugi-rugi listrik saat
proses penyaluran adalah dengan memperbesar tegangan listrik. Pada sistem transmisi listrik,
tegangan listrik mencapai 550 kV.
 
Listrik yang dihasilkan oleh generator biasanya memiliki tegangan sebesar 15 kV hingga 25 kV.
Tegangan ini terbilang rendah untuk dapat ditransmisikan dalam jarak yang sangat jauh. Dua
parameter yang menentukan daya listrik adalah tegangan dan arus seperti pada persamaan: Daya
= Tegangan x Arus. Dengan demikian, dengan nilai daya tertentu, apabila tegangan rendah,
maka arus listrik tinggi. Tingginya arus listrik akan berdampak pada besarnya kerugian listrik
saat melalui sistem transmisi, karena kuadrat arus proporsional dengan energi yang terdisipasi
dalam bentuk panas. Dengan demikian, listrik yang keluar dari generator akan ditingkatkan
tegangannya dengan menggunakan transformator. Ketika tegangan listrik sudah cukup tinggi,
kemudian listrik ditransmisikan melalui overhead lines atau yang dikenal dengan sebutan
SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) seperti yang ditunjukan pada gambar berikut.

4
Overhead lines terdiri dari tiga komponen utama yaitu konduktor, insulator dan tower.
Konduktor merupakan suatu kabel yang memiliki peran sebagai media penyaluran listrik.
Material yang digunakan untuk konduktor biasanya merupakan paduan aluminium yang
memiliki konduktifitas listrik yang tinggi. Konduktor ini kemudian dibalut oleh insulator listrik
dan termal untuk mengurangi listrik yang terbuang ke lingkungan dalam bentuk rugi-rugi listrik
seperti panas, dan juga untuk meminimalisir bahaya pada lingkungan sekitar.
 
Ujung-ujung konduktor tersambung ke tower. Tower dilengkapi dengan penangkal petir untuk
menghindari kerusakan sistem akibat petir yang dapat berdampak pada terhentinya penyaluran
listrik. Jarak antara kedua tower tidak boleh terlalu jauh karena dapat berakibat pada
melengkungnya konduktor sampai batas yang dianggap tidak lagi aman bagi lingkungan sekitar.
Jarak vertikal antara konduktor dengan permukaan tanah (ground clearance) harus dibatasi,
biasanya antara 5 m hingga 7 m bergantung pada besarnya tegangan listrik yang melalui sistem
transmisi tersebut. Pembatasan ground clearance menjadi sangat esensial karena sistem
transmisi listrik dapat berdampak serius pada kesehatan manusia. Salah satu contoh imbasnya
pada manusia adalah dapat menimbulkan rasa pusing, insomnia, atau bahkan masalah serius pada
kesehatan seperti leukemia dan kanker.
 
Tegangan listrik yang sampai ke konsumen umumnya sebesar 120 V atau 230 V. Tentunya nilai
ini sangat jauh lebih kecil dibanding besar tegangan saat awal transmisi (550 kV). Pada proses
transmisi listrik, listrik yang disalurkan mengalami tiga tahap proses penurunan tegangan (step
down voltage) menggunakan trafo yang terdapat pada gardu listrik. Tahap pertama yaitu ketika
listrik bertegangan 550 kV mengalir melaluioverhead lines kemudian sampai ke gardu listrik
pertama. Di gardu listrik tersebut, tegangan diturunkan dari 550 kV menjadi 230 kV. Kemudian
listrik dialirkan lagi hingga ke gardu kedua yang memungkinkan tegangan listrik diturunkan dari
230 kV ke 69 kV yang seterusnya dialirkan kembali melalui overhead line ke gardu ketiga.

B. Apa saja komponen saluran transmisi

Saluran transmisi terdiri dari

1. Konduktor

 Kawat konduktor ini digunakan untuk menghantarkan listrik yang ditransmisikan.


 Kawat konduktor untuk saluran transmisi tegangan tinggi ini selalu tanpa
pelindung/isolasi, hanya menggunakan isolasi udara.
 Jenis Konduktor yang dipakai
o Tembaga (cu)
o Alumunium (Al)
o Baja (steel)

 Jenis yang sering dipakai adalah jenis alumunium dengan campuran baja.
 Jenis-jenis penghantar Aluminium

5
o AAC (All-Alumunium Conductor), yaitu kawat penghantar yang seluruhnya
terbuat dari alumunium.
o AAAC (All-Alumunium-Alloy Conductor), yaitu kawat penghantar yang
seluruhnya terbuat dari campuran    alumunium.
o ACSR (Alumunium Conductor Steel-Reinforced) Conductor, Steel-Reinforced),
yaitu kawat penghantar alumunium berinti kawat baja.
o ACAR (Alumunium Conductor, Alloy-Reinforced), yaitu kawat penghantar
alumunium yang di perkuat    dengan logam campuran.
 Jenis yang sering digunakan adalah ACSR.

2. Isolator

Isolator pada sistem transmisi tenaga listrik disni berfungsi untuk penahan bagian konduktor
terhadap   ground. Isolator disini bisanya terbuat dari bahan porseline, tetapi bahan gelas dan
bahan isolasi sintetik   juga sering digunakan disini. Bahan isolator harus memiiki resistansi yang
tinggi untuk melindungi kebocoran   arus dan memiliki ketebalan yang secukupnya (sesuai
standar) untuk mencegah breakdown pada tekanan   listrik tegangan tinggi sebagai pertahanan
fungsi isolasi tersebut. Kondisi nya harus kuat terhadap goncangan   apapun dan beban
konduktor.

Jenis isolator yang sering digunakan pada saluran transmisi adalah jenis porselin atau gelas.  
Menurut penggunaan dan konstruksinya, isolator diklasifikasikan menjadi:

 isolator jenis pasak


 isolator jenis pos-saluran
 isolator jenis gantung

3. Infrastruktur

Infrastruktur adalah saraya yang digunakan saluran transmisi sebagai media penyalutran. Secara
umum, ada dua jenis penyaluran (infrastruktur dari saluran transmisi, yaitu saluran udara dan
saluran bawah tanah/laut.

 Tiang Penyangga Saluran transmisi dapat berupa saluran udara dan saluran bawah tanah,
namun pada    umumnya berupa saluran udara. Energi listrik yang disalurkan lewat
saluran transmisi udara pada umumnya    menggunakan kawat telanjang sehingga
mengandalkan udara sebagai media antar isolasi antar kawat    penghantar. Dan untuk
menyanggah/merentangkan kawat penghantar dengan ketinggian dan jarak yang    aman
bagi manusia dan lingkungan sekitarnya, kawat-kawat penghantar tersebut dipasang pada
suatu    konstruksi bangunan yang kokoh, yang biasa disebut menara/tower. Antar
menra/tower listrik dan kawat    penghantar disekat oleh isolator.
 Saluran Kabel bawah laut, ini merupakan saluran listrik yang melewati medium bawah
air (laut) karena transmisi antar pulau yang jaraknya dipisahkan oleh lautan.

6
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Saluran Transmisi merupakan media yang digunakan untuk mentransmisikan tenaga listrik dari
Generator Station/ Pembangkit Listrik sampai distribution station hingga sampai pada konsumer
pengguna listrik. Tenaga listrik di transmisikan oleh suatu bahan konduktor yang mengalirkan
tipe Saluran Transmisi Listrik.  Pada sistem tenaga listrik, jarak antara pembangkit dengan beban
yang cukup jauh akan menimbukan adanya penurunan kualitas tegangan yang diakibatkan pada
saluran yang mengalami drop tegangan. Dengan demikian sebuah saluran transmisi harus
memiliki berbagai komponen untuk menjada kestabilan kualitas listrik hingga sampai kepada
konsumen.

Saluran Transmisi pada sistem tenaga listrik merupakan media yang digunakan untuk
mentransmisikan energi listrik dari pusat tenaga listrik hingga ke sistem distribusi. Pada sistem
transmisi, energi listrik yang disalurkan berjarak cukup jauh, Itu mengapa tegangan yang
ditransmisikan dinaikkan ke tegangan ekstra tinggi 500 kV atau tegangan tinggi 150 kV untuk
mengurangi rugi-rugi daya pada saat energi tersebut dihantarkan.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://rakhman.net/electrical-id/saluran-transmisi-sistem-tenaga-listrik/

https://elektro.uma.ac.id/2021/03/21/saluran-transmisi-listrik/

Anda mungkin juga menyukai