Anda di halaman 1dari 5

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan tugas ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. Tugas ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang pertumbuhan ilmu Islam dan Filsafatnya yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan, Walaupun tugas ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Guru Agama yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun tugas ini. Semoga tugas ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun tugas ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Bandung, 10 Juni 20011 Penyusun

Aditia Fitriani

PERKEMBANGAN ILMU FILSAFAT


Filsafat berkembang di dunia Islam berkat buku-buku filsafat Yunani yang di terjemahkan ke dalam bahasa Arab. Adapaun tokoh-tokoh filsafat muslim (filsuf) pada masa Abbasiyah antara lain: 1. Al kindi Nama lengkapnya ialah Abu Yusuf Ya qub bin Ishaq Al Kindi. Kita cukup menyebutnya Al Kindi, ia lahir di kufah pada tahun 185 H.873M selain di kenal sebagai filsuf Al Kindi juga terkenal sebagai ilmuwan fisika, kimia, astronomi, meteorology, kedokteraan, matematika, dan musik adalah beberapa ilmu yang ia kuasai. Al Kindi hidup pada masa pemerintahan Al-Amin, Al Ma mun, Al Mu tashim. Al Watiq dan Al Mutawakkil. Dia telah menulis265 karya ilmiah dalm macam ilmu pengetahuan.di antara karya filsafatnya ialah risalah fi Madkhal Al Mantiq bi Istifa Al Qawl Fih (Sebuah Pengantar Logika) 2. Al Farabi Abu Nasr Al Farabi adalah filsuf musli paling termuka dan masyur dalam masa Al Abbasiyah. Ia lahir di Farab tahun 258 H/870 M dan meninggal di Damascus pada tahun 339 H/950 M. dia terkenal sebagai komwntator untuk karya-karya Aristoteles. Karyakaryanay tersebar luas di Timur dan Barat dan telah di terjemahkan ke dalam bahasa Yunani dan Latin. Di antara karyanya ialah Fusus Al Hikam (permata kebijaksanaan) dan Organon yang berisi ulasan dan komentar terhadap Aristoteles 3. Ibnu Sina Ibnu Sina lahir pada tahun 370 H/980 M di Afshana, dekat kota Bakhara, Uzbekistan. Nama lengkapnya adalah Abu Ali Al Husain bis Sina. Selain filsuf, ia juga ahli dalm ilmu kedokteraan. Karya-karya fisafatnya. Banyak mempengaruhi pemikir-pemikir barat. Karya filsafatnya yang terkenal ialah Kita Asy Syfa (buku tentang penyembuhan) yang mengandung pengetahuan tentan logioka, fisika, dan metal fisika. Ia juga seorang dokter. Karyamya dsi bidang kedokteraan berjudul Al Qanun Fit Tibb (undang-undang kedokteraan). Ibnu Sina meninggal pada tahun 428 H/ 1037M

4. Ibnu Rusyd Ia seorang filsuf ulung yang juga ahli ilmu Al-Qur an dan ilmu-ilmu yang lain , seperti biologi, kedokteraan, dan astronomi. Ibnu Rusyd lahir di Cordova, spayol pada tahun 595 H/ 1126 M dan meninggal di Maroko pada tahun 667 H/ 1198 M. di antara karyanya Fasl Al Maqal Fi Ma Baina Asy Syari ah Wal Hikmah Minal Ittisal (pembeda yang jelas hubungan antara syariat dengan dilsafah) Al Kasyf an Manahj Al Adillah Fi Aqaid Al Millah (menyingkap metodologi dalil dalam aqidah agama), dan Thaful At Tahafut (keracuan berpikir dalam buku keracunan fildafat)

PERKEMBANGAN ILMU KEDOKTERAAN


Pada masa Abbasiyah Ilmu Kedokteraan juga sudah mengalami kemajuan yang pesat. Berikut adalah para ahli kedokteraan yang hidup pada masa Abbasiyah. 1. Ibnu masawah Nama lengkapnya adalah Abu Zakariya Yuhana Bin Musawah. Ia seorang dokter yang masyur pada abad ke-3 H/9 M. karirnya sebagai dokter di mulai sejak Harun Ar Rasyid hingga Al Mutawakkil. Ia pernah menjadi dokter istana dan terkenal sebagai dokter spsialis diet. Di antara karyanya yang terpenting ialah An Nawadir At Tibbiyyah, sebuah kumpulan aforisme medis dan kitab Al Azmina, sebuah deskripsi tentang musim sepanjang tahun, ia juga banyak berjasa dalam menerjemahkan buku-buku kedokteraan Yunani. 2. Ar Razi Nama lengkapnya Abu Bakar Muhammad bin Zakariya Ae Razi. Ia seorang muslim Persia yang lahir pada tahun 251 H/854 M di Rayy, dekat Teheren, Iran sekarang. Ia meninggal dunia pada tahun 320 H/ 925 M. sebenarnya, Ia ilmuwan yang ahli dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Tetapi keahlian utamanya adalah kedokteraan. Prestasinya di bidang kedokteraan di akui sebagai yang tpada jamannya. Ia telah banyak menulis buku ilmiah yang jumlahnya tidak kurang dari 200 buah separuh dari buku yang di tulisnya berbicara tentang kedokteraan. Di antara karya monumentalnya dalm bidang kedokteraan ialah Al Hawi, sebuah ensiklopedia pengobatan paling lengkap yang terdiri atas 20 jilid.

3. Ibnu Sina Ketika membicaraka filsafat, kalian telah mengenal Ibnu Sina di barat ia di kenal dengan nama Avicenna. Konon, karyanya mencapi 200 buah yang meliputi filsapah, kedokteraan, geometric, astronomi, teologi, fisiologi, dan kesenian. Karya monumentalnya berjudul Al Qanun Fit Tibb. Buku ini merupakan kumpulan pemikiran kedokteraan Yunani Arab. Karya Ibnu Sina ini di pakai sebagi buku panduan bagi para mahasiswa yang mempelajari kedokteraan dari abad ke-12 sampai abad ke-17M. buku ini membedakan antara mediastinum dan Pleurisy (pembengkakan pada paru paru), mengenalikemungkinan penularan wabah penyakitPhthisis (penyakit saluran pernafasan, utamanya asma dan Tbc) melalui pernapasan dan penyebaran pelbagai penyakit melalui air dan debu. Ibnu Sina Juga memberikan diagnosis ilmiah tentang penyakit Ankylostomosis dan menyebutkan cacing pita sebagi penyebabnya. Sekitar760 jenis obat-obatan disebutkan dalam buku ini.

PERKEMBANAGN ILMU ASTRONOMI Di antara buku-buku asing yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab pada masa Abbasiyah adalah buku-buku yang mempunyai nilai praktis bagi umat Islam, seperti buku astronomi dan kedokteraan. Buku-buku tersebut berasal dari Yunani, Persia, India, Arab Jahiliyah. Ilmu astronomi pada waktu itu di butuhkan untuk mengetahui arah Mekkah yang menjadi kiblat shalat umat Islam. Dan juga untuk menentukan waktu-waktu shalat (5 waktu) adapun ahli-ahli astronomi muslim yang terkenal pada masa Abbasiyah adalah 1. Al Battani Nama lengkapnya abu Abdullah Muhammad bin Jabir Sinan Al Battani. Ia termasuk astronomi Arab terbesar. Astronomi yang di lahirkan sekitar tahun 244 H/ 858 M inibekerja di observatorium yang di bangun oleh Khalifah Al Ma mun. ia wafat pada tahun 317 H/929 M di Kasr Al Jis, sebelah timur Sungai Tigris/Dajlah. Di antara karyanya ialah Kitab Al Buruj Fi Ma Baina Arba Al Falak, sebuah buku yang berbicara tentang naiknya tanda-tanda zodiac, dan memberikan penyelesaian terhadap persoalanpersoalan astrologi. Kitabnya yang berjudul Risal At Fi Taqiq Akdar Al ittisalat berisi uraian mengenai penentuan secara tepat kuantitas dari penerapan-penerapan astrologis.

2. Al Biruni Al Biruni adalah saintis muslim terkemuka pada masa Abbasiyah. Selain ahli astronomi ia juga ahli dalam bidang kedokteraan, fisika dan matematika. Ilmuwan bernama lengkap Abu Rayhan Muhammad bin Ahmad Al Biruni ini lahir di pinggiran kota Khawarizmi pada tahun 362 H/973 M. Ia telah berjasa dalam menentukan arah kiblat. Selama hidupnya ia telah banyak menulis banyak buku , seperti Kitab At Tafhim Li Awa il Sina I At tanjim yang berisi astronomi, geometri, aritmatika dan astrologi, karya lainnya adalah Al qanun Al Mas udi (ketentuan ketentuan Al Mas udi), kitab Al Hind (bukutentang India) dan Magalid Lim Al Hay ah (kunc ilmu perbintangan) pada tahun 438 H/1048 M ia meninggal di Ghazna

Anda mungkin juga menyukai