Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH AGAMA ISLAM

Kegigihan Khalifah Dalam Memajukan Peradapan


Islam

Disusun Oleh :

Rozaaq Halim Yakin


Ariz Aino Faustin

Kelas: VII.8
MTSN 1 Andalan Pekanbaru

Tahun Ajaran 2022/2023


A. Kegigihan para Khalifah dalam Memajukan Peradaban Islam
1) Abu Ja’far Al-mashur

Abu Jafar Abdullah bin Muhammad Al Mansur, merupakan Khalifah kedua Bani
Abbasiyah. Ia dilahirkan di al-Humaymah, kampung halaman keluarga Abbasiyah
setelah migrasi dari Hejaz pada tahun 687-688. Ayahnya adalah, Muhammad, cicit dari
Abbas, ibunya bernama Salamah al-Barbariyah, adalah wanita dari suku Barbar. Ia
dibaiat sebagai khalifah karena penobatannya sebagai putera mahkota oleh adiknya,
As-Saffah pada tahun 754, dan berkuasa sampai 775. Pada tahun 762 ia mendirikan ibu
kota baru dengan istananya Madinat as-Salam, yang kemudian menjadi Baghdad. Pada
masa pemerintahannya banyak karya-karya ilmiah dari bahasa Yunani, Persia, Syiria,
dan Hindi yang berhasil diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Untuk mendukung
usaha-usaha penerjemahan tersebut beliau mendirikan Dewan Penerjemahan Bahasa.
Beliau meninggal pada 775 dalam perjalanannya ke Makkah untuk berhaji. Ia
dimakamkan entah di mana di sepanjang jalan dalam salah satu ratusan nisan yang telah
digali untuk menyembunyikan badannya dari orang-orang Umayyah. Ia digantikan
putranya al-Mahdi.
2) Harun Ar-Rasyid
Harun Ar-Rasyid adalah khalifah kelima dari kekhalifahan Abbasiyah dan
memerintah antara tahun 786 hingga 803. Ia lahir di Rayy pada tahun 766. Ayahnya
bernama Muhammad Al-Mahdi, khalifah yang ketiga dan kakaknya, Musa Al-Hadi
adalah khalifah yang keempat. Ibunya Jurasyiyah dijuluki Khayzuran berasal dari
Yaman. Meski berasal dari dinasti Abbasiyah, Harun Ar-Rasyid dikenal dekat dengan
keluarga Barmak dari Persia (Iran). Pada masa mudanya, Harun banyak belajar dari
Yahya ibn Khalid Al-Barmak. Pada masa pemerintahannya dikenal dengan kebesaran
kekuasaannya dan memiliki perhatian besar terhadap seni dan sastra. Ia merupakan
pemrakarsa pengetahuan seni dan sastra dan meneruskan tradisi Abbasiyah dalam
menerjemahkan karya-karya Yunani. Pada masa berkuasa, ia mendirikan Khizanatul
Hikaml/Darul Hikam yang tidak hanya bergerak dalam bidang penerjemahan, tetapi
tempat ini sebagai perpustakaan dan pusat penelitian. Harun al-Rasyid meninggal
dalam perjalanan memimpin angkatan di negeri Thus, pada tahun 809. Harun al-Rasyid
memiliki dua orang putra, yaitu Al Amin dan Al Ma’mun. Kekuasaan Abbasiyah
diberikan kepada dua orang itu secara berganti-gantian. Hingga akhirnya, Al Amin
tidak mau memberikan giliran memerintah kepada Al Ma’mun. Ia hanya mau
memberikan giliran memerintah ke anaknya sendiri. Oleh sebab itu, Al Ma’mun
menyatakan perang terhadap Al Amin. Al Amin kalah dalam peperangan dan dibunuh
tentara Al Ma’mun yang datang menyerang Kota Baghdad di bawah pimpinan
Panglima Thaher ibnu Husin pada tahun 813. Al Amin hanya memerintah selama 4
tahun.
3) Al-Makmun

Al-Makmun ar-Rasyid lahir 14 September 786 atau 15 Rabiulawal 170 H dan


meninggal pada 9 Agustus 833, Al-Makmun adalah putera dari Khalifah Harun Ar-
Rasyid dan saudara dari khalifah sebelumnya Al-Amin. bergelar Abu al-Abbas dengan
nama asli Abdullah bin ar-Rasyid bin al-Mahdi adalah seorang khalifah ketujuh Bani
Abbasiyah yang berkuasa pada tahun 813 sampai 833. Ia merupakan khalifah
Abbasiyah terbesar. Pada masanya, rakyat Abbasiyah hidup dalam tingkat
kesejahteraan paling tinggi. Selain politikus andal, ia pun ilmuwan besar melebihi
ayahnya, Harun Ar-Rasyid. Al-Makmun memusatkan perhatiannya dalam
penerjemahan manuskrip-manuskrip Yunani. Ia mengundang dan mendukung para
sarjana Yahudi dan Kristen menerjemahkan manuskrip-manuskrip Yunani itu ke dalam
bahasa Arab. Sehingga pada masanya lahirlah karya-karya besar para ilmuwan muslim
dalam bidang kedokteran, astronomi, matematika, kimia, fisika, dan lain-lain. Untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan, filsafat, dan seni budaya, tahun 207 H/822 M,
Khalifah Al-Makmun mengembangkan fungsi Khizanatul Hikam yang didirikan oleh
Harun Ar-Rasyid dengan mendirikan Baitul Hikam. Tempat ini menjadi pusat studi
tidak hanya orang-orang dari wilayah Daulah Abbasiyah tapi hampir dari seluruh
penjuru dunia. Untuk mengatasi persoalan-persoalan keagamaan yang sulit dipecahkan,
Khalifah Al-Makmun mendirikan Majelis Munazarah. Ia meninggal pada usia 48 tahun.
B. Ilmuwan Muslim pada Masa Daulah Abbasiyah
1) Ahli Kedokteran
• Ali bin Rabban At-Tabari

Ali bin Rabban At-Tabari memiliki nama panggilan lain yaitu Rabban yang artinya
“pemimpin kami”. Ali bin Rabban At-Tabari meninggalkan jasa yang sangat besar
dalam dunia kedokteran Islam dan dalam bidang lainnya. Di antara karya-karya
besarnya antara lain:
1) Firdaus Al-Hikmah merupakan karya besar dan yang paling fenomenal dari Ali
bin Rabban At-Tabari setelah ia memeluk Islam. Kitab ini ditulis dalam bahasa
Arab kemudian ia terjemahkan sendiri ke dalam bahasa Syiria. Kitab ini dibagi ke
dalam tujuh bagian; bagian pertama memuat masalah doktrin ilmu kesehatan
kontemporer, berjudul Kulliyatu At-Thibb, bagian kedua berisi uraian bagian-
bagian organ tubuh manusia, peraturan menjaga kesehatan dan laporan tentang
penyakit-penyakit yang pasti menghinggapi otot, bagian ketiga berisi deskripsi
tentang diet, bagian keempat tentang seluruh penyakit yang biasa menimpa badan,
bagian kelima berisi deskripsi tentang rasa dan warna, bagian keenam tentang
obat-obatan dan racun, dan bagian ketujuh berisi diskusi tentang astronomi, juga
ringkasan pengobatan ala India.
2) Diin Ad-Daulah, tentang agama dan negara.
3) Hifzhu As-Sibbah, berisi uraian tentang menjaga kesehatan.
• Ibnu Sina

Ibnu Sina dipanggil dengan Avicenna oleh orang barat. Beliau juga memiliki
julukan Al-Ra’s yang berarti “puncak gunung pengetahuan “. Banyak karyanya baik
berupa kitab maupun risalah telah dihasilkan oleh kecemerlangan Ibnu Sina. Karya-
karyanya tidak hanya dalam bidang kedokteran dan pengobatan. Namun banyak karya
yang dihasilkan juga dalam bidang filsafat, logika, dan akhlak. Kitab-kitabnya yang
terkenal dalam dunia kedokteran dan kesehatan adalah:
1) Al-Qanun Fi Ath-Thibb (Undang-undang Kedokteran). Buku ini berabad-abad telah
menjadi buku yang menguasai dunia pengobatan di Eropa dan dijadikan buku
sumber kedokteran di berbagai perguruan tinggi di Prancis.
2) Asy-Syifa’. Berisi cara pengobatan berbagai macam penyakit. Termasuk di
dalamnya tentang penyakit syaraf dan Ibnu sina dianggap sebagai perintisnya. Buku
tersebut juga menggambarkan metode pembedahan, ia menekankan perlunya
sterilisasi dengan jalan pembersihan luka (disinfection).
3) An-Najat. Sebuah karya kitab yang berisikan ringkasan dari kitab Asy-Syifa, kitab
ini ia tulis untuk para pelajar yang ingin mempelajari dasar-dasar ilmu hikmah,
selain itu buku ini juga secara lengkap membahas tentang pemikiran Ibnu Sina
tentang ilmu Jiwa.
• Zakariya Ar-Razi

Zakariya Ar-Razi cukup dikenal dengan nama Razhes di barat. Semasa hidupnya ia
menulis tidak kurang dari 200 buku ilmiah. Di Antaranya adalah:
1) Al-Hawi (buku menyeluruh); buku ini dianggap sebagai buku induk dalam
bidang kedokteran
2) Ensiklopedia Kedokteran yang terdiri dari 10 jilid
3) Al-Judari wal Hasabah (cacar dan campak)
4) Al-Kymia, merupakan buku acuan penting dalam ilmu kimia
5) Al-Asrar (rahasia-rahasia)

Selain itu banyak sekali penemuan monumental Ar-Razi yang sangat berarti bagi
perkembangan ilmu kedokteran. Di antaranya:

1) Small-pox (penyakit cacar). Penemuan ini melambungkan namanya dalam dunia


medis, sebab Ar-Razi adalah sarjana pertama yang meneliti penyakit tersebut. Ia
membedakan penyakit ini menjadi cacar air (variola) dan cacar Merah (vougella).
2) Air Raksa (Hg). Salah satu penemuan besar beliau dan banyak manfaatnya di dunia
kedokteran.
3) Diagnosa Hypertensi. Ar-Razi adalah seorang dokter yang pertama kali melakukan
diagnosa terhadap hipertensi (darah tinggi). Ia menganggap penting untuk
melakukan penelitian dan pengobatan kepala pening. Ia melakukan pengobatan
khas dengan pemanasan syaraf. Ia pun melakukan pengobatan mirip dengan cara
akupuntur yang sekarang populer.
2) Ahli Filsafat
• Al-Kindi

Al-Kindi dikenal dengan nama Al-Kindus di barat. Adapun karya yang telah dihasilkan
oleh Al-Kindi kebanyakan hanya berupa makalah-makalah atau risalah-risalah. Risalah-
risalah tersebut berjumlah kurang lebih 270 buah yang berisi tentang logika, filsafat,
geometri, astronomi, medis, astrologi, dan psikologi Di antara karyanya, bidang filsafat
yang sangat terkenal adalah “Risalah fil Madkhal Al-Manthiqi bil Istifa Al-Qaul Fib”
sebuah pengantar lengkap logika.
• Al-Ghazali

Al-Ghazali biasa dipanggil Abu Hamid, bergelar Hujjatul Islam. Imam Ghazali
berhasil menulis sekitar dua ratus kitab. Di antara karyanya yang paling terkenal dan
sangat mudah kita jumpai sekarang ini antara lain:
1) Tahafutu Al-Falasifah, sebuah kitab yang menjelaskan tentang kekacauan pada
filsuf
2) Maqasid Al-Falasifah, tujuan dari filsafat
3) Ihya Ulumuddin, sebuah kitab tasawuf yang berisikan tuntunan untuk mencapai
kebahagiaan hakiki di dunia dan akhirat.
• Ibnu Miskawaih

Ibnu Maskawaih banyak menghabiskan masa hidupnya dalam dunia filsafat akhlak.
Beliau adalah orang yang paling banyak jasanya dalam mengkaji akhlak secara ilmiah.
Menurutnya akhlak adalah keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan pemikiran terlebih
dahulu.Di antara karya-karya Ibnu Miskawaih yaitu:
1) Tahdzibul Akhlaq Wa Tathirul A’raq (menjelaskan tentang jalan untuk meraih
kestabilan akhlak yang tepat dalam perilaku yang teratur)
2) Tartib As-Sa’adah (berisi tentang akhlak dan politik)
3) Jawidan Khirad (kumpulan ungkapan bijak), dan lain-lain.
3) Ahli Kimia
• Jabir bin Hayyan
Jabir bin Hayyan dikenal dengan panggilan Abu Musa. Berkat keahlian dan
kepandaiannya dalam ilmu kimia, Abu Musa Jabir bin Hayyan atau dunia barat
menyebutnya Geber, dikenal sebagai "Bapak Ilmu Kimia Modern Dunia". Gelar itu
diberikan oleh para ahli kimia di seluruh dunia, berkat kemampuan Abu Musa Jabir bin
Hayyan dalam membuat eksperimen secara sistematis. Kehebatan Abu Musa Jabir sulit
disaingi oleh ahli kimia manapun hingga kini. Jabir bin Hayyan merupakan penulis
aktif dan banyak buku yang dikarangnya. Bahkan sebagian berpendapat mengatakan
bahwa beliau menulis sebanyak 500 makalah dalam bidang kimia. Diantara karya
tulisnya yang terkenal adalah sebagai berikut:
1) “Al-Khawash Al-Kabir” yang merupakan buku paling terkenal dan manuskripnya
tersimpan di museum Inggris
2) Kitab As-Sab'iin dan Kitab Ar-Rahmah. Keduanya telah diterjemahkan ke dalam
bahasa Latin pada abad pertengahan
3) Al-Jamal Al-Isrun, yang meliputi dua puluh makalah tentang kimia
4) Al-Ahjar, manuskripnya tersimpan di perpustakaan nasional di Paris
5) Asrarul Kimiya
6) Ushulul Kimia
4) Ahli Astronomi
• Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi

Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi memiliki kontribusi besar dalam bidang


keilmuan sains dunia. Dalam bidang astronomi ia memiliki dua kontribusi yang sangat
terkenal, yang pertama kontribusi besar Khawarizmi dalam mengukur lingkaran bumi
dalam aspek astronomi, kedua membuat tabel astronomi. Dalam bidang Matematika, ia
terkenal dengan penemuannya yang monumental yaitu tentang aljabar, angka nol, dan
geometri. Karya-karya aljabarnya disebut “Al- Mukhtasar fi Hisab Al-Jabr wa Al-
Muqabalah” yang sebagian penjelasannya memuat tentang:
1) Cara menghitung melalui penjajagan dan jawaban palsu (rules of false position/
reguler false)
2) Pengetahuan matematika yang kemudian disebut barisan Fibonacci, yaitu: 1, 2, 3,
5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, dan seterusnya. Dengan pola bilangan ini nantinya
akan diperoleh suatu segitiga Pascal, dengan penjumlahan bilangan menurut garis
lurus.

Al-Khawarizmi telah menghasilkan ratusan karya yang memiliki kontribusi besar


terhadap kemajuan sains dunia baik dalam bidang Astronomi, Matematika, dan
lainnya. Karya-karya besarnya dalam Astronomi dan Matematika antara lain yaitu:

1) Zij As-Sindi Hind (Tabel astronomi); adalah karya yang terdiri atas 37 simbol pada
kalkulasi kalender astronomi dan 116 tabel dengan kalenderial, astronomial, dan
data astrologial sebaik data yang diakui sekarang. Surat Al-Ardi atau Buku
Kenampakan Dunia, selanjutnya dikenal dengan istilah geografi
2) Risalah fi Istikbraj Tarikh Al-Yahud (Petunjuk Penanggalan Yahudi)
3) Hisab Al-Jabr wa Al-Muqabalab, berisi tentang matematika aljabar Beliau telah
mengajukan contoh-contoh persoalan matematika dan mengemukakan 800 buah
masalah yang sebagian besar merupakan persoalan yang dikemukakan oleh Neo-
Babylian dalam bentuk dugaan yang telah dibuktikan kebenarannya oleh Al-
Khawarizmi
4) Sistem Nomor, beliau telah memperkenalkan konsep sifat dan ia penting dalam
sistem Nomor pada zaman sekarang. Karyanya yang satu ini memuat Cosinus,
Sinus dan Tangen dalam penyelesaian persamaan trigonometri, teorema segitiga
sama kaki dan perhitungan luas segitiga, segi empat dan lingkaran dalam geometri.
Ilmuan Muslim dan Perannya dalam Kemajuan

Peradaban Islam pada Masa Daulah Abbasiyah

Kegigihan para Khalifah dalam


Biografi Ilmuwan Muslim pada

Memajukan Peradaban Islam Masa Daulah Abbasiyah

Ahli Kedokteran Ahli Filsafat Ahli Kimia Ahli Astronomi

Anda mungkin juga menyukai