Anda di halaman 1dari 9

ILMUAN-ILMUAN PADA MASA DAULAH BANI ABBASIYAH

1. Ibnu Sina (370 H 428 H / 980 M 1037 M)


Abu Ali Al-Husaini bin Abdullah bin Sina (Ibnu Sina)
adalah seorang ahli kedokteran Muslim. Ia dilahirkan di
Bukhara 370 H/980 M. Beliaau dibesarkan di lembah
Sungah Daljah dan Furat, tepi selatan Laut Kaspia, kawasan
Bukhara. Di sana ia banyak belajar ilmu pengetahuan dan
ilmu agama. Ia mendalami filsafat, biologi dan kedokteran.
Pada usia 17 tahun, ia telah emmahami seluruh teori
kedokteran melebihi sipa pun. Ibnu sina diangkat menjadi
penasihat para dokter yang praktik pada masa itu. Ia dikenal sebagai Bapak Kedokteran
Dunia. Bukunya yang terkenal adalah Qanun fi Al-Thibb (Dasar-Dasar Ilmu
Kedokteran). Ia juga menulis buku berjudul Asy-Syifa' dan An-Najat.

2. Al-Farabi (870 M 950 M)


Abu Nasr Muhammad bin Muhammad bin Tarkhan
bin Uzlagh al-Farabi dilahirkan di Farab dan meninggal di
Aleppo. Pada masa kecil, ia dikenal sebagai anak yang
cerdas. Ia banyak belajar ilmu agama, bahasa Arab, Turki
dan Persia. Ia berpindah di Bagdad selama 20 tahun.
Berikutnya pindah ke Haran untuk belajar filsafat Yunani
kepada beberapa orang ahli seperti Yuhana bin Hailan.
Ia menguasai 70 bahasa, sehingga ia menguasai
banyak ilmu pengetahuan, yang paling menonjol adalah ilmu mantik. Kemahirannya
dalam ilmu mantik melebihi Aristoteles. Ia kemudian dikenal sebagai guru
kedua dalam ilmu filsafat. Al-Farabi memasukkan ilmu logika dalam kebudayaan Arab.
Dalam bidang filsafat, AlFarabi lebih menitikberatkan pada persoalan kemanusiaan,
seperti akhlak, kehidupan intelektual, politik dan seni. Ia termasuk ke dalam filsuf
kemanusiaan dan berpendapat bahwa antara filsafat dan agama tidak bertentangan.

3. Ibnu Rusyd
Abdul Walid Muhammad bin Ahmad bin Rusyd (w. 595
H / 1198 M) lahir di Kordoba, Spanyol. Ia dibesarkan
dalam keluarga yang tegun menegakkan agama dan
berpengetahuan luas. Neneknya seorang ahli fikih dan
tokoh politik yang berpengaruh serta hakim agung di
Andalusia.
Ibnu Rusyd belajar matematika, astronomi, filsafat, dan
kedokteran kepada Ibnu Basykawal, Ibnu masarroh dan
Abu Ja'far Harun. Beliau dikenal orang barat dengan nama Averroes, lewat karyanya
yaitu Al-Kulliyat yang telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa. Pemikiran-
pemikiran Ibnu Rusyd sangat berpengaruh di negara-negara Eropa, dan banyak dikaji
di tingkat universitas. Ia adalah seorang tokoh muslim yang ahli dalam bidang filsafat
dan kedokteran.

4. Al-Khawarizmi ( 780 M 850 M)


Nama lengkapnya adalah Abu Ja'far Muhammad bin
Musa Al-Khawarizmi. Ia termasuk tokoh dalam bidang
matematika. Dia dikenal sebagai bapak Aljabar. Di barat,
dikenal dengan sebutan Algoarismi / Algorism, yaitu
aritmatika atau ilmu hitung desimal dengan menggunakan
angka arab. Istilah algoritma disandarkan pada namanya
tersebut. Ia juga ahli dalam bidang astronomi dan
geografi.
Pemikiran Al-Kawarizmi dalam bidang matematika
diakui oleh dunia, bahkan masih berpengaruh dan dimanfaatkan hingga sekarang. Hasil
karyanya adalah penemuan angka nol, dan tabel-tabel trigonometri.
Aljabar dalam matematika merujuk pada karyanya, yaitu Hisab al-Jabr wal
Muqabalah (kalkulasi integral dan persamaan). Ia memiliki karya tentang teori segitiga
sama kaki, yang dijelaskan cara menghitung luas segitiga, jajar genjang, lingkaran, dan
cara menghitung tinggi sebuah segitiga sampai pada harga phi (), perbandingan
keliling sebuah lingkaran terhadap garis tengah.
Karyanya dalam bidang astronomi adalah Zij As-Sindhind, yang menjelaskan
tetnang penanggalan, perhitungan letak matahari, bulan dan planet-planet secara benar.
Buku ini juga menjelaskan tetnang peredaran benda-benda angkasa, astrologi,
perhitungan gerhana dan penampakan bulan.
Dalam bidang geografi, Al-Khawarizmi menuulis buku Surah Al-Ardh (bentuk
bumi), yang membahas tentang garis lintang, garis bujur kota-kota, gunung-gunung,
laut, pulau dan sungai-sungai pada peta bumi. Dialah yang pertama kali menciptakan
geografi bumi dan menggambarkan peta Benua Afrika.
Para tokoh ilmuwan Muslim setelah Al-Khawarizmi adalah Al-Khazim, Giyatuddin
Jamsid al-Kasyi, Abu Wafa Al-Bayazani dan Umar Khayam
Al-Khazim adalah ilmuwan muslim dalam bidang matematika yang mampu
memecahkan soal-soal archimides. Ia berasal dari Khurasan. Karya-karyanya dalam
bidang matematika antara lain Al-Masail Al-Adadiyah, Mathalib Juz'iyyah fil Qura Al-
Mustaqimah dan Syakl Al-Katta.
Ghiyatuddin Jamsid al-Kasyi, adalah seorang tokoh dalam bindang ilmu falak.
Teori bilangannya dan teknik komputasinya tidak ada yang menandingi saat itu. Ia
berhasil memecahkan dalil binamial, menghitung nilai dan menciptakan mesin hitung.
Hasil karyanya yang terkenal adalah Ar Risalah al-Muhtiyyah.
Abu Wafa Al-bayazani ahli dalam bidang astronomi dan matematika. Ia
mengembangkan trigonometri. Karyanya antara lain Fi Ma Yahtaju Ilaihil Kitab wal
Ummal min Ilmil Hisab. Yang mebahas tentang aritmetika. Alkamil yang
diterjemahkan dalam berbagai bahasa. Al Handasah yang ditulis dalam bahasa Rab dan
persia.

5. Al-Ghazali
Al-Ghazali adalah seorang tokoh ahli
tasawuf. Dia termasuk tokoh alrian tasawuf
sunni, bersama Abu Qasim Al-Qusairi.
Perkembangan ilmu tasawuf ditandai degnan
peralihan dari tasawuf ke zuhud.
Perkembangan selanjutnya adalah tasawuf
akhlaki dan falsafi. Tasawuf falsafi berdasarkan pada AL_Qur'an dan Hadis. Tasawuf
ini dinamakan tasawuf sunni.
Tasawuf falsafi bercampur dengan metafisika. Tasawuf ini disebtu tasawuf flsafat.
Tokohnya adalah Zunnun Al-Misri dan Abu Yazid al Bustami. Al-Ghazali sebagai
tokoh tasawuf, banyak mengkritik ahli filsafat, seperti yang tertuang dalam karyanya
Tahafutul Falasifah maupun Tahafut al-Tahafut. Di antara karyanya yang terkenal
adalah Ihya' Ulumuddin (Menghidupkan kembali ilmu-Ilmu agama), maupun 'Ajaibul
Qalbi (keajaiban-keajaiban hati)

6. Ibnu Khaldun
Ibunu Khaldun disebtu sebagai bapak sosiologi
islam. Lahir di Tunisia pada 732 H/1332 M dan meninggal
pada 808 H/1406 M. Nama lengkapnya adalah Waliuddin
Abddurrahman bin Muhammad bin Muhammad bin Abi
Bakar Muhammad bin Al Hasan. Karyanya yang terkenal
adalah Muqaddimah. Kitab ini berisi pembahasan tentang
masalah sosial manusia. Kitab ini membuka jalan menuju
pembahasan ilmu-ilmu sosial. Dia dipandang sebagai
peletak dasar ilmu sosial dan politik Islam.

7. Al Kindi
Al Kindi adalah filsuf besar pertama Islam. Ia lahir
pada tahun 801 M (pada masa pemerintahan Harun ar-
Rasyid) dan meninggal pada tahun 869 M. Pada masa
pemerintahan khalifah-khalifah besar Dinasti Abbasiyah,
yaitu al-Amin, al-Mamun, al-Mutasim, al-Wasiq, dan al-
Mutawakkil, ia diangkat sebagai guru dan tabib kerajaan.
Al-Kindi lahir di Kufah dan nama lengkapnya adalah
Abu Yusuf Yaqub bin Ishak bin Sabah bin Imran bin
Ismail bin Muhammad bin al-Asyas bin Qais al-Kindi. Nama al-Kindi berasal dari
nama salah satu suku Arab yang besar sebelum Islam, yaitu suku Kindah.
Al-Kindi dikenal sebagai filsuf muslim yang pertama karena ia adalah orang Islam
pertama yang mendalami ilmu-ilmu filsafat. Hingga abad ke-7 M, pengetahuan filsafat
masih didominasi orang-orang Kristen Suriah. Selain menerjemahkan, al-Kindi juga
menyimpulkan karya-karya filsafat Helenisme. Ia juga dikenal sebagai pemikir muslim
pertama yang menyelaraskan filsafat dan agama. Al-Kindi memandang filsafat sebagai
ilmu yang mulia. Ia melukiskan filsafat sebagai ilmu dari segala ilmu dan kearifan dari
segala kearifan. Filsafat bertujuan untuk memperkuat kedudukan agama dan
merupakan bagian dari kebudayaan Islam
Karya Al Kindi
Karya-karya al-Kindi berjumlah kurang lebih 270 buah. Karya tersebut
kebanyakan berupa risalah-risalah pendek dan banyak yang sudah tidak ditemukan
lagi. Karya karya itu dapat dikelompokkan dalam bidang filsafat, logika, ilmu
hitung, musik, astronomi, geometri, medis, astrologi, psikologi, politik, dan
meteorologi. Salah satu karya Al Kindi di bidang filsafat adalah Risalah fi Madkhal
al Mantiq bi Istifa al Qawl fih yang berisi tentang sebuah pengatar logika. Dari
karya-karyanya itu dapat diketahui bahwa al-Kindi adalah orang yang memiliki
ilmu pengetahuan yang luas dan mendalam.

8. Ibnu Maskawaih
Ibnu Maskawaih lahir pada tahun 941 M dan meninggal pada tahun 1030 M.
Nama lengkapnya adalah Abu Ali Ahmad bin
Muhammad bin Yakub bin Maskawaih terkenal sebagai
ahli sejarah dan filsafat. Selain itu, ia juga seorang
moralis, penyair, serta ahli ilmu kimia.
Ibnu Maskawaih mempunyai hubungan yang baik
dengan para penguasa pada zamannya. Ia pernah
mengabdi kepada Abu Fadl al-Amid sebagai pustakawan.
Setelah itu, ia mengabdi kepada putranya, Abu al-Fath Ali bin Muhammad. Kedua
orang tersebut menjadi menteri pada masa Dinasti Buwaihiyah. Ia juga pernah
mengabdi kepada Adud Daulah, seorang penguasa Dinasti Buwaihiyah. Ibnu
Maskawaih merupakan seorang pemikir muslim yang produktif
Karya Ibnu Miskawaih
Beberapa karya tulisnya yang sampai kini masih ada, antara lain sebagai berikut :
1) Al-Fauz al-Akbar (Kemenangan Besar)
2) Al-Fauz al-Asgar (Kemenangan Kecil)
3) Tajarib al-Umam (Pengalaman Bangsa-bangsa)
4) Uns al-Farid (Kesenangan yang tiada tara)
5) Tartib as-Saadah (Akhlaq dan politik)
6) As-Siyas (Aturan hidup)
7) Jawidan Khirad (Ungkapan Bijak)
8) Tahzib al-Akhlaq (Pembinaan Akhlaq)
Pemikiran filosofis Ibnu Maskawaih yang ditunjukkan pada etika dan moral
dimuat dalam tiga bukunyaq, yaitu Tartib as-Saadah, Tahzib al-Akhlaq, dan
Jawidan Khirad

9. Ibnu Jarir Al-Thabary


Nama lengkapnya Abu Jafar Muhammad Bin
Jarir bin Yazid bin Katsir bin Ghalib al-Thabary.
Beliau dilahirkan di Thabaristan pada tahun 224 H.
Diusia yang masih sangat belia, beliau keluar dari
negeri kelahirannaya menuju beberapa wilayah yang
menurutnya cocok untuk menimba ilmu. Diantara
negara yang pernah dijelajahinya dalam
pengembaraannya menunutut ilmu adalah; Mesir,
Syam, Irak. Kemudian menghabiskan sisa usianya di
Baghdad. Bapak sejarawan ini wafat di Baghdad pada tahun 310 H atau genap usianya
76 tahun.
Beliau unggul dalam berbagai ilmu pengetahuan. Diantara ilmu yang dikuasai
beliau adalah ilmu qiraat, tafsir, hadits, sejarah dan lain sebagainya. Adapun karya
tulisnya yang terkenal adalah kitab tafsir, kitab al-qiraat, al-adadu wa al-tandzil, kitab
ikhtilafu al-ulama, tarikh al-umamu wa al-muluk, tarikh al-rijaal mina al-shahabah wa
al-tabiin, kitabu ahkam syaraaii al-islam, kitab ushuluddin.
Ciri penafsiran beliau adalah meliputi:
a. Istinbath hukum (mengeluarkan hukum)
b. Tarjih ( Menyebutkan pendapat masing masing ulama pada sebuah permasalahan
kemudian mengambil salah satu pendapat yang paling rajih berdasarkan dalil valid
dan eksplisit)
c. Al-bahtsu al-harru al-dakiq (penelitian secara mendalam)

10. Imam Bukhori


Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-
Mughirah bin Bardizbah al-Jufi al-Bukhari. Lahir
pada tanggal 13 Syawal 194 H (21 Juli 810 M)-
Wafat pada tanggal 31 Agustus 870 M (256 H)
pada malam Idul Fitri dalam usia 62 tahun kurang
13 hari. Ia dimakamkan selepas Salat Dzuhur pada
Hari Raya Idul Fitri.. Beliau adalah
ahli hadits yang termasyhur di antara para ahli hadits sejak dulu hingga kini bersama
dengan Imam Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu
Majahbahkan dalam kitab-kitab Fiqih dan Hadits, haditshadits beliau memiliki
derajat yang tinggi. Sebagian menyebutnya dengan julukan Amirul Mukminin
fil Hadits (Pemimpin kaum mukmin dalam hal Ilmu Hadits). Dalam bidang ini, hampir
semua ulama di dunia merujuk kepadanya.
Karya Imam Bukhari antara lain:
a. Al-Jami ash-Shahih yang dikenal sebagai Shahih Bukhori
b. Al-Adab al-Mufrad
c. Adh-Dhuafa ash-Shaghir
d. At-Tarikh ash-Shaghir
e. At-Tarikh al-Kabir
f. At-Tarikh al-Ausath
g. At-Tafsir al-Kabir
h. Al-Musnad al-Kabir, dll

11. Abu Hasan Al-Asyary


Nama lengkapnya Abul al-Hasan Ali bin Ismail
al-Asyari. Al-Asyari lahir tahun 260 H/873 M dan
wafat pada tahun 324 H/935 M Al-Asyari lahir
di Basra, namun sebagian besar hidupnya
diBaghdad.Ia meninggalkan karangan-karangan,
kurang lebih berjumlah 90 buah dalam berbagai
lapangan. Kitabnya yang terkenal ada tiga : 1.
Maqalat al-Islamiyyin, 2. Al-Ibanah an Ushulid
Diniyah , 3. Al-Luma.

12. Washil bin Atho


Washil bin Atha, lahir pada tahun 80 H, di
Madinah, belajar pada Imam Hasan al-Bashri di
Bashrah, kemudian memisahkan diri dalam
kasus hukum bagi pelaku dosa besar. Meninggal
pada tahun 131 H. Ajaran-ajarannya antara lain:

a. Pelaku dosa besar berada di manzilah bain


manzilatain (posisi antara dua posisi yang ada).
b. Paham Kadariyah yang diajarkan oleh Mabad dan Ghailan. Paham ini mengajarkan
bahwa manusialah yang menciptakan segala perbuatannya, baik maupun buruk dan
Allah bersifat adil, tidak mungkin berbuat jahat dan bersifat zalim.
c. Peniadan sifat-sifat Allah dalam arti bahwa apa yang disebut sifat Allah sebenarnya
Esensi Allah itu sendiri.

13. Al-Qusyairy
Al Qusyairy mengatakan, bahwa ia lahir di Astawa pada
bulan Rablul Awal tahun 376 H. atau tahun 986 M. Syuja al
Hadzaly menandaskan, beliau wafat di Naisabur, pada pagi
hari Ahad, tanggal 16 Rablul Akhir 465 H./l 073 M. Ketika
itu usianya 87 tahun.Ia dimakamkan di samping makam
gurunya, Syeikh Abu Ali ad-Daqqaq ra, dan tak seorang pun
berani memasuki kamar pustaka pribadinya dalam waktu
beberapa tahun, sebagai penghormatan atas dirinya.
Beliau alim dalam ilmu-ilmu fikih, tafsir, hadits, ushul, adab, terutama tasawuf.
Kitab beliau yang terkenal mengenai tasawuf adalah Ar-Risalahul Qusyairiyah.

14. Abu Zakaria Al-Farra


Nama lengkapnya adalah Abu Zakaria Yahya bin Ziyad bin Abdullah bin Manshur
ad-Dailami. Al-Farra lahir di Kufah pada tahun 144 H pada masa pemerintahan Abu
Jafar al-Manshur. Kufah merupakan kota pilihan al-Farra untuk menuntut ilmu dan
merupakan pusat studi filsafat, lexiografi dan gramatikal sebagai perangkat penstabilan
bahasa Arab. Beliau wafat dalam perjalanan ke Mekkah pada tahun 207 H dalam usia
63 tahun. Beberapa karyanya antara lain;
a) Alatul Kitab
b) Al-Ayyamu wa Al-layali
c) Al-Baha
d) Al-Jamu wa Tanbih fi al-Quran
e) Al-Hudud, berisi tentang kaidah bahasa arab
f) Huruf al-Mujam
g) Al-Fakhir fi al-Amtsal

15. Abu Zakaria Yuhana bin Masiwaih


Beliau lahir sebagai putra seorang apoteker dan dokter
dari Gundishapur. Beliau merupakan guru dari Hunain
bin Ishaq. Ia menerjemahkan berbagai karya medis Yunani
ke dalam bahasa Syria. Banyak tulisan-tulisan anatomis
dan medis kepadanya, terutama Gangguan Mata
(Daghal al-ain), yang merupakan awal risalah sistematis
pada oftalmologi yang masih ada dalam bahasa Arab
dan kata-kata mutiara, terjemahan Latin yang sangat
populer di Abad Pertengahan. Dia meninggal di Samarra.

Anda mungkin juga menyukai