7. Al-Kindi
Al Kindi adalah filsuf besar pertama Islam. Ia lahir pada tahun 801 M (pada masa
pemerintahan Harun ar-Rasyid) dan meninggal pada tahun 869 M. Pada masa
pemerintahan khalifah-khalifah besar Dinasti Abbasiyah, yaitu al-Amin, al-Ma’mun, al-
Mu’tasim, al-Wasiq, dan al-Mutawakkil, ia diangkat sebagai guru dan tabib kerajaan.
Al-Kindi lahir di Kufah dan nama lengkapnya adalah Abu Yusuf Ya’qub bin Ishak
bin Sabah bin Imran bin Ismail bin Muhammad bin al-Asy’as bin Qais al-Kindi. Nama al-
Kindi berasal dari nama salah satu suku Arab yang besar sebelum Islam, yaitu suku
Kindah.
Al-Kindi dikenal sebagai filsuf muslim yang pertama karena ia adalah orang Islam
pertama yang mendalami ilmu-ilmu filsafat. Hingga abad ke-7 M, pengetahuan filsafat
masih didominasi orang-orang Kristen Suriah. Selain menerjemahkan, al-Kindi juga
menyimpulkan karya-karya filsafat Helenisme. Ia juga dikenal sebagai pemikir muslim
pertama yang menyelaraskan filsafat dan agama. Al-Kindi memandang filsafat sebagai
ilmu yang mulia. Ia melukiskan filsafat sebagai ilmu dari segala ilmu dan kearifan dari
segala kearifan. Filsafat bertujuan untuk memperkuat kedudukan agama dan
merupakan bagian dari kebudayaan Islam
Karya-karya al-Kindi berjumlah kurang lebih 270 buah. Karya tersebut
kebanyakan berupa risalah-risalah pendek dan banyak yang sudah tidak ditemukan lagi.
Karya –karya itu dapat dikelompokkan dalam bidang filsafat, logika, ilmu hitung, musik,
astronomi, geometri, medis, astrologi, psikologi, politik, dan meteorologi. Salah satu
karya Al Kindi di bidang filsafat adalah Risalah fi Madkhal al Mantiq bi Istifa al Qawl fih
yang berisi tentang sebuah pengatar logika. Dari karya-karyanya itu dapat diketahui
bahwa al-Kindi adalah orang yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan mendalam.