Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Kami juga
mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Dosen yang telah banyak memberikan ilmu
pengetahuan dan bimbingan kepada kami semua, kepada orang tua kami serta teman-teman yang
telah memberikan dukungan.

Dalam makalah ini kami membahas tentang perkembangan filsafat islam menurut Ibnu
Rusyd . Kami mengajak kepada para pembaca semua agar kita senantiasa melakukan hal yang
baik atau yang diperintahkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya serta meninggalkan atau menjauhi
apa yang dilarang-Nya agar hidup kita selamat dunia dan akhirat.

Penulis menyadari akan kekurangan dan kekhilafan dalam pembahasan makalah ini.
Untuk itu partisipasi serta kritik yang baik sangat kami harapkan demi kebaikan kita
bersama.Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Salatiga, 24 maret 2019

Penulis

1
2
DAFATAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan makalah

BAB II PEMBAHASAN

A. Biogeafi Ibnu Rusyd


B. Karya-karya Ibnu Rusyd
C. Pengaruh pemikiran Ibnu Rusyd

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PEMBUKAAN
A. Latar belakang

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Riwayat hidupIbnu Rusyd


Ibnu rusyd atau avrroes dalam bahasa latin, nama lengkapnya adalah Abu Al Walid
Muhammad ibnu rusyd, lahir dikota kordoba, Andalus, tahun 1126 M. Ia lahir dan besar
dalam lingkungan keluarga yang mempunyai tradisi intelektual bagus. Ayahnya seorang
hakim ( qodhi ), sedangkan kakeknya dari jalur ayah adalah hakim agung ( qadhi al-
qudhat ) dikordoba. Ibnu rusyd sendiri dikenal sebagai orang mempunyai minat besar
pada keilmuan. Diriwayatkan oleh Abdullah ibn Abbar (1199-1260) bahwa ibnu rusyd
tidak pernah dari kegiatan penelitian dan membaca sejak dewasa, kecuali pada malam
ayahnya meninggal dan malam pertama perkawinannya. Ibnu rusyd juga mempelajari
ilmu yang dikenal sekarang seperti bahasa arab, fikih, kalam, atronomi, dan kedokteran.
Disamping filsafat yang agaknya dipelajari secara otodidak. Data yang hanya
menyebutkan ibnu rusyd belajar kedokteran pada Abd Malik ibn Zuhur ( 1091-1161)
dan Abu Jakfar Harum Al- Turjali. ( w. 1180 M), dan belajar hukum (fikih) khususnya
kitab al-muwatha karya Imam Malik pada ayahnya sendiri. Selain itu, ia juga belajar
hukum pada Abu Al-Qasim Al-Suhayli (1114-1185 M) dan ibnu basykuwal (1101-11830
M). sekita tahun 1153 M, ibnu rusyd tinggal beberapa lama dikota marakesy untuk
melakukan penelitian-penelitian asrtonomis.

B. Karya-karya dan kontribusinya bagi perkembangan keilmuan.

Semua karya asli ibnu rusyd ditulis dalam bahasa arab. Namun akibat terbakar,
kebanyakan karya yang sampai kepada kita hanya dalam bahasa Ibrani dan Latin. Karya-
karyanya itu di diklasifikasikan dalam berbagai tema sebagai berikut:

1. karya-karya logika (manthiq)

Dalam bidang ini, Ibnu Rusyd menulis uraian atas organon Aristoteles (322-384 SM)
secara lengkap meliputi Kategori (al-maqulat), Hermeneutika (al-ibarah), Analitika Prior
(al-qiyas), Analitika Posterior (al-burhan), Topika (al-jadal) sofistika (al mughallithah),
Retorika (al-khithabah) dan Puisi (al-syair).

Ulasan-ulasan Ibnu Rusyd atas organon tersebut telah diterjemahkan kedalam bahasa
Ibrani dan Latin pada pertengahan abad 13 M. Ya’kub Abamawi, seorang Yahudi asal
Napoli selesai menerjemahkan seluru uraian Ibnu Rusyd bidang ini tahun 1230 M. Jasa
besar Ibnu Rusyd dalam bidang ini adalah mampu membersihkan tafsiran-tafsiran
sebelumnya kemudian menjelaskannya agar bisa dihasilkan interpretasi yang benar.

5
Kemudian beliau juga memberikan doktrin bahwa logika tidak berdiri sendiri tetapi harus
berkaitan dengan realitas empirik.

2. Karya-karya fisika (thabi’iyat) atau filsafat kealaman.

Beberapa karya Ibnu Rusyd dalam bidang ini memberi banyak pengaruh pada
perkembangan keilmuan Eropa di kemudian hari anatara lain: talkhish kitab al-thabi’i li
Aristhuthalis (Uraian Fisika Aristoteles), syarh Kitab al-Sama’wa al-Alam li
Aristhuthalis (Uraian atas Langit dan Jagat Raya Aristoteles),Talkhish Kitab al-Kaun ma
al-Fasad li Aristhuthalis (Uraian tentang Eksistensi dan Kerusakan menurut Aristoteles),
syarh Kitab al-Hayawan li aristhuthalis (Uraian tentang Binatang karya Aristoteles), dan
lain-lain.

3. Karya-karya matafisika (ma ba’ad al-thabi’ah).

Ibnu Rusyd menulis sejumlah uraian dalam bidang ini, antara lain Maqolah fi’ilm al-
nafs ( ilmu jiwa), maqolah fil ‘aqli(ilmu intelek), maqolah fi itthishal al-aql al-mufariq bi
al-insan ( Hubungan Intelek Termasuk dengan Manusia),syarh maqolah al-iskandar fi al-
aql(Uraian Konsep Intelek Aleksander Aprodisias), mas’alah fi al-zaman (Persoalan
Waktu), talkhis al-illahiyat li niqulaus (ilmu ketuhanan)

4. Karya-karya teologi ( ilm al-kalam).

Ibnu Rusyd banyak menulis dalam bidang ini antara lain kitab al-kaysf’an manahij al
adillah fi aqoid al-millah (metode pembuktian dalam teologi agama), kitab fashl al-
maqol fima bain al-hikmah wa al-syari’ah min al-ittishal (Mempertemukan filsafat dan
syariat), tahafut al-tahafut (kerancuan buku tahafut al-ghazali).

Musa ibn Maimun atau Moses Maimonides (1135-1204 M), seorang teolog-filosof
Yahudi, dalam karya utamanya, Guide of the perplexed menggunakan pendekatan ibnu
rusyd dalam kitab-kitabnya untuk menjelaskan persoalan antara makna eksetoris dan
eksetoris bibel. Pada abad ke XIII M ini, di Eropa pemikiran Ibn Rusyd telah menjadi
sumber sekaligus korban permusuhan besar dikalangan gereja. Kelompok Brabant,
berdasarkan kajian-kajiannya atas filsafat ibn rusyd hasil terjemahan latin mengajarkan,
antara lain apa yang disebut kebenaran ganda yaitu bahwa kesimpulan akal budi murni
dapat berbenturan dengan kebenaran wahyu dan keduanya harus diterima. Kelompok
Aquinas, berdasarkan karya-karya teologis ibn rusyd diatas menolak ajaran Brabant.
Sebab, ajaran ini jika diikuti secara logis, akan mengantarkan kepada kehancuran agama.

5. Karya-karya hukum (fiqih) Ibnu Rusyd

Seperti Kitab Al-Bidayatul Mujtahid wa Nihayah Al-Muqtasid (permulaan mujtahid


dan puncak Muqtashid). Nilai bidayah ini contohnya ushul fiqih sebagai rujukan terhadap
keseluruhan bangunan fiqih.

6
6. Karya-karya astronomi Ibnu Rusyd

Karyanya meliputi, talkhish al-atsar al-alawiyah li aristhuthalis (uraian meteorologi


Aristoteles), maqalah fi jirm al-samawi (benda-benda langit). Dalam karya-karyanya ini
Ibnu Rusyd menjelaskan segala fenomena langit yang menakjubkan bersama segala
variasi perbedaan kecepatan, dengan teori gerak helicoidal (haraqah al-laulabiyah) atau
gerak siput (haraqah al-halazuniyah).1

C. Pengaruh pemikiran Ibnu Rusyd


Sebagai komentator Aristotels tidak mengherankan jika pemikiran Ibnu Rusyd
sangat dipengaruhi oleh filosof yunani kuno. Ibnu Rusyd menghabiskan waktunya untuk
membuat syarah atau komentar atas karya- karyanya Aristoteles, dan berusaha
mengembalikan pemikiran Ariatoteles daam bentuk aslinya. Di eropa latin, Ibnu Rusyd
terkenal dengan nama Explainer (asy-syarih) atau juru tafsir aristoteles. Sebagai juru
tafsir martabatnya tak lebih rendah dari Alexandre d’Aphrodise (filosof yang
menafsirkan filsafat Aristoteles abad ke-2 masehi dan Thamstius. Dalam beberapa hal
Ibnu Rusyd tidak sependapat dengan tokoh-tokoh filosof muslim sebelumnya, sepeti Al-
farabi dan Ibnu Sina dalam memahami filsafat Aristoteles, walaupun dalam beberapa
persoalan filsafat ia tidak bia lepas dai kedua filosofi tersebut. Menurutnya pemikiran
Aristoteles telah bercampur baur dengan unsure-unsur Platonisme yang dibawa
komentar-komentar Alexandria. Olh karna itu, Ibnu Rusyd dianggap berjasa besar dalam
memurnikan kembali filsafa Aristoteles pada masa muwahhidun tahun 557-559 H.

Namun demikian, walaupun Ibnu Rusyd sangat mengagumi Aristoteles bukan


berarti dalam berfilsafat Aristoteles. Ibnu Rusyd juga memiliki pandangan tersendiri
dalam tema-tema filsafat yang menjadikannya sebagai filosof muslim besar dan terkenal
pada masa klasik hingga sekarang.2

Pemikiran filsafatnya dapat diketahui dengan jelas dari bukunya yang sangat
terkenal, tahafutut-tahafut yang ditulis sebagai sanggahan terhadapa buku Al-Ghazali
yang berjudul tahafutul-falasifah. Terkesan pada tahafutut-tahafut, Saint Thomas
Aquinas menerjemahkan buku tersebut kedalam bahasa latin.
Ia juga menulis dua buah buku kecil namun bernilai besa, tentang penyesuain antara
agama dan filsafat. Dua buku itu ialah al-kasyfu’an manahijil-Adillah (ungkapan tentang
metoda pembuktian) dah fashlul-maqal fima bainal-hikmah wasy-syari’ah minal-ittishal
(kata putus tentang kaitan antara filsafat dan syari’at).
Paa akhir hidupnyaibnu Rusyd mengalami cobaan berat. Para ahli fiqh yang bekerja
diistana khalifah menfitnahnya hingga khalifah marah dan membuangnya ke Alesana,
sebuah kota dekat Cordova. Setelah bebas dari pembuangan ia pindah ke maroko, tinggal
1
Dr. A Khudori Soleh, Epistimologi Islam integrasi agama, filsafat, dan sains dalam perspektif al-farabi dan Ibn
rusyd
2
Faturohman, Ibnu rusyd dan pemikirannya

7
bersama Ayub ya’qub sampai wafat, tahun 595 H. sepeninggal ibn Rusyd, ilmu filsafat
tidak mempunyai kedudukan lagi karena situasi dan kondisi tidak member kemungkinan
bagi perkembangan filsafat. Pada masa itu, atas nama agama kemerdekaan berfikir telah
diprekosa dan dihapuskan.
Secara garis besar dapatlah disimpulkan, aliran filsafat Ibnu Rusyd aalah rasional.
Ia menjunjung tinggi akal fikiran dan menghargai peranan akal, karena dengan akal
fikiran itulah manusia dapat menafsirkan alam wujud. Akal fikiran bekerja atas dasar
pengertian umum (ma’ani-kulliy-yah) yang didalamnya tercakupsmua hal-ihwal yang
bersifat partial (juz’iyyah).3

3
Fuad, al-ahwani Ahmad,2008. Filsafat islam.jakarta. pustaka firdaus.

8
BAB II

PENUTUP

A. Kesimpuan
Jika mau menilai dengan jujur, maka usaha pendamaian agama dan filsafat yang
dilakukan Ibnu Rusyd melebihi upaya yang dilakukan para filosofi muslim seperti al
kindi, al farabi, dan lain-lain. Dalam rumusannya terlihat, perpauan utuh kebenaran
agama dan filsafat dengan argumentasi yang kokoh dan sepenuhnya berangkat dari
ajaran agama islam. Dengan keunggulan itu, Ibnu Rusyd mampu mematahkan
“serangan” Al Ghazali dengan cara yang lebih tajam dan jelas. Maka dari itu terlihat
sikap tegas, jujur, terbuka dan penguasaan serta kedalaman ilmu pengetahuan pada
diri Ibnu Rusyd. Dari sikap dan pandangannya demikian pula kemudian Ibnu Rusyd
terlihat seorang filusuf islam yang paling dekat panangan keagamaannya dengan
golongan orthodox. Dan dari riwayat hidupnya diketahui bahwa diantara filsuf islam,
tidak ada yang menyamainya dalam keahliannya dalam bidang fiqih islam.

DAFTAR PUSTAKA

9
Soleh, A Khudori.2018.EPISTIMOLOGI ISLAM Integrasi agama, filsafat, dan sains dalam
prespektif Al-farabi dan Ibnu Rusyd. Rose KR-yogyakarta: Ar-Ruzz media.

Faturohman. Ibnu Rusyd dan pemikrannya.

Fuad, al-ahwani Ahmad,2008. Filsafat islam.jakarta. pustaka firdaus.

10

Anda mungkin juga menyukai