Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TENTANG BIOGRAFI IBNU RUSYD

Diajukan kepada dosen yang bersangkutan untuk memenuhi tugas kuliah filsafat
islam

Oleh

KELOMPOK

NUR MARYAM

RESKY APLAHA

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

STAI DDI PANGKEP

2021-2022
DAFTAR ISI

SAMPUL ......................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang.................................................................................... 1

Rumusan Masalah............................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

Biografi Ibnu Rusyd ......................................................................... 2

Karya-karya Ibnu Rusyd..................................................................... 3

Pemikiran Ibnu Rusyd........................................................................ 5

BAB III PENUTUP

Kesimpulan......................................................................................... 14

Saran................................................................................................... 15

Daftar Pustaka .................................................................................................. 16


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ibnu rusyd adalah seorang filosof yang bernama abdul walid


muhammad bin ahmad ibnu rusyd lahir di cordova pada tahun 520 H / 1126
M , ia berasal dari kalangan keluarga besar yang terkenal dengan keutamaan
dan mempunyai kedudukan tinggi di Andalusia ( SPANYOL), Ibnu rusyd
adalah seorang filosof islam terbesar yang di belahan barat dunia di eropa
pada zaman pertengahan dengan sebutan ‘avverois’

B. RUMUSAN MASALAH

1. Penjelasan mengenai biografi ibnu rusyd?

2. Apa saja karya – karya ibnu rusyd?

3. Bagaimana pemikiran ibnu rusyd tentang filsafat islam?


BAB II

PEMBAHASAN

A. BIOGRAFI IBNU RUSYD

Ibnu Rusyd dalam bahasa Arab ‫ابن رشد‬dan dalam bahasa Latin Averroes,
adalah seorang filsuf dari Spanyol (Andalusia). Ia merupakan seorang ilmuwan
muslim yang cerdas dan menguasai banyak bidang ilmu, seperti al-Quran, fisika,
kedokteran, biologi, filsafat, dan astronomi. Sebuah genus tumbuhan yaitu
Averrhoa diberi nama berdasarkan nama Ibnu Rusyd setelah dilatinisasi
(Averroes, Averrhoes), salah satu buah yang berasal dari namanya misalnya
Belimbing (Averrhoa carambola) Abu Walid Muhammad bin Rusyd lahir di
Kordoba (Spanyol) pada tahun 520 Hijriah (1126 Masehi). Di Barat, ia dikenal
dengan nama Averroes.
Ayah Ibnu Rusyd adalah seorang ahli hukum yang cukup berpengaruh di
Kordoba. Sementara itu, banyak saudaranya menduduki posisi penting di
pemerintahan. Latar belakang keluarganya itulah yang sangat mempengaruhi
proses pembentukan tingkat intelektualitas Ibnu Rusyd di kemudian hari. Ibnu
Rusyd adalah seorang tokoh perintis ilmu jaringan tubuh (histology). Ia pun
berjasa dalam bidang penelitian pembuluh darah dan penyakit cacar.
Ibnu Rusyd adalah seorang jenius yang berasal dari Andalusia dengan
pengetahuan ensiklopedik. Masa hidupnya sebagian besar diberikan untuk
mengabdi sebagai "Kadi" (hakim) dan fisikawan. Di dunia barat, Ibnu Rusyd
dikenal sebagai Averroes dan komentator terbesar atas filsafat aristoteles yang
memengaruhi filsafat Kristen di abad pertengahan, termasuk pemikir semacam
Thomas Aquinas.
Ibnu Rusyd wafat pada 10 Desember 1198 (595 H) di kota Marakkesh,
Maroko. Jenazahnya kemudian dibawa ke Andalusia dan dimakamkan di sana.
B. KARYA IBNU RUSYD

Ibnu Rusyd terkenal sebagai seorang filosof yang menentangAl-


Ghazali. Bukunya yang khusus menentang filsafat Al-Ghazali, Tahafutut-
tahafut, adalah reaksi buku dari Al-Ghazali, Tahafutu-falasifah. Dalam
bukunya itu Ibnu Rusyd membela kembali pendapat ahli filsafat Yunani dan
Islam yang telah di serang habis-habisan oleh Al-Ghazali di sana
dibantahnya. Sebagai pembela Aristoteles, tentu saja Ibnu Rusyd menolak
prinsip Ijraul-adatdari Al-Ghazali. Dan seperti Al-Farabi, dia juga
mengemukakan prinsip hukum kausal dari Aristoteles (Mustofa, 2009: 288)

Karya Ibnu Rusyd adalah berupa tulisan, dan ia menulis dalam banyak
bidang, antara lain ilmu fiqih, kedokteran, ilmu falak, filsafat dan lain lain.
Sebenarnya karya yang paling besar dan berpengaruh di Barat, dikenal
dengan Averroism adalah komentarnya atas karya-karya Aristoteles, bukan
saja dalam bidang filsafat, juga dalam bidang ilmu jiwa, fisika, logika, dan
akhlak. Manuskrip-manuskrip Arabnya sudah tidak ada, namun masih
terdapat terjemah-terjemahnya dalam bahasa Latin dan Ibrani. Karya-
karyanya antara lain:

1. Bidayah al-Mujtahid waNihayah al-Muqtashid fi al-Fiqh

2. Kitab al-Kulliyat fi al-Thib, (Aturan Umum Kedokteran), terdiri atas


16jilid.Telah diterjemahkan dalam bahasa Latin, Coliget.

3. Tahafut al-Tahafu

4. Al-Kasyf‟anManhij al-Adillah fi ‟Aqaid al-Millah

5. Fashl al-Maqal fima bain al-Hikmah wa al-Sy‟ari‟ahmin al-Ittishal,

6. Dhamimah liMasalah al-Qadim

7. Risalah fi Ta‟alluqi ‟ilmillahi an ‟Adami Ta‟aluqihibil–juz‟iyyat.


(Hasyimsyah Nasution, 1999: 114)
8. Tafsiru ma ba‟da At-Tabiat

9. Risalah fil-Aqli wal-Ma‟quli

Adapun karya Ibnu Rusyd yang sampai kepada kita sampai saat ini ada empat,
yaitu:

1. Bidayat al-Mujtahid wa Nihayat al-Muqtashid, (berisikan uraian-uraian di


bidang fiqih). Buku ini bernilai tinggi karena berisi perbandingan
mazhabi (aliran-aliran) dalam fiqh dengan menyebutkan alasan masing-
masing.

2. Fash al-Maqal fi mabain al-Hikmat wa al-Syari‟ahmin al-Ittishal(Kitab


ini berisikan tentang hubungan antara filsafat dengan agama/ilmu kalam).
Buku ini dimaksudkan untuk menunjukkan adanya persesuaian antara
filsafat dan syariat, dan juga pernah diterjemahkan kedalam bahasa
Jerman pada tahun 1895 M oleh Muler, orientalis asal Jerman.

3. Manahij al-Adillah fiAqaaidi Ahl al-Millah (Ilmu Kalam).Buku ini


menguraikan tentang pendirian aliran-aliran ilmu kalam dan kelemahan-
kelemahannya, dan sudah pernah diterjemahkan kedalam bahasa Jerman
juga oleh Muler, pada tahun 1895.

4. Tahfut at-Tahafut.Suatu buku yang terkenal dalam lapangan filsafat dan


ilmu kalam dan dimasukkan untuk membela filsafat dari serangan Al-
Ghazali dalam bukunya Tahafut al-Falasifah. Buku Tahafut At-Tahafut
berkali-kali diterjemahkan kedalam bahasa Jerman, dan terjemahannya
kedalam bahasa Inggris oleh Van den terbit pada tahun 1952 M.
(Sudarsono, 2004: 94-95).
C. FILSAFAT ARISTOTELES DALAM TRADISI PEMIKIRAN ISLAM

Dalam tulisan-tulisan filsafatnya, Ibnu Rusyd berusaha mengembalikan


Aristotelianisme ke jalur utama pemikiran di dunia Islam. Menurutnya,
filsafat Aristoteles telah disalahartikan oleh pemikir-pemikir Muslim
sebelumnya yang terpengaruh filsafat Neoplatonisme, seperti Al-Farabi dan
Ibnu Sina.

Ia menolak gagasan-gagasan Al-Farabi yang menggabungkan filsafat


Plato dan Aristoteles, dan Ibnu Rusyd merujuk pada perbedaan antara kedua
filsuf Yunani tersebut, di antaranya penolakan Aristoteles terhadap teori ide
yang diajukan Plato. Ia juga mengkritik karya-karya Al-Farabi mengenai
logika karena dianggap menyalah artikan sumber-sumbernya yang berasal
dari Aristoteles.

1. Hubungan antara Islam dan filsafat

Menurut Ibnu Rusyd, pada masanya para filsuflah yang menyandang status
ini karena mereka menguasai metode tertinggi dalam ilmu pengetahuan. Ia
juga berpendapat bahwa Al-Qur'an menganjurkan umat Islam untuk
mempelajari filsafat, karena mempelajari alam akan mendekatkan seseorang
dengan Sang Pencipta. Ia mengutip beberapa ayat AlQuran yang menyerukan
umat Islam untuk mempelajari alam sekitar (misalnya QS59:2 dan 88:17-18)
dan kemudian memberikanfatwa(pendapat hukum) bahwa filsafat hukumnya
boleh, bahkan bisa jadi wajib untuk mereka yang memiliki bakat dan
kemampuan untuk mempelajarinya.
Ibnu Rusyd juga membedakan tiga metode membuktikan kebenaran. Yang
pertama adalah metode retorika (khatab), yaitu melalui kepandaian
menggunakan kata-kata, yang dapat dipahami oleh kebanyakan orang awam.
Metode kedua adalah dialektika (jidāl), yaitu melalui argumen dan
perdebatan, yang dilakukan oleh para ulamamutakallimun[c]pada zaman Ibnu
Rusyd. Metode ketiga adalah metode demonstratif (burhan) atau melalui
pembuktian dengan kaidah-kaidah logika. Menurut Ibnu Rusyd, Al-Qur'an
menggunakan metode retorika untuk menyerukan manusia pada kebenaran,
karena Al-Qur'an ditujukan kepada semua orang termasuk orang awam.
Sementara itu, filsafat menggunakan metode demonstratif yang hanya bisa
dikonsumsi oleh orang-orang yang berilmu, tetapi dapat menghasilkan
pengetahuan dan pengertian yang lebih baik bagi orang yang mampu.

Menurut Ibnu Rusyd, ada dua dalil atau argumen untuk keberadaan Tuhan
yang ia anggap sahih secara logika dan sesuai dengan AlQuran, yaitu
argumen inayah ("pemberian [Tuhan]") dan ikhtira' ("penciptaan").

2. Sifat-sifat Tuhan

Ibnu Rusyd menjunjung doktrin tauhid atau keesaan Tuhan dan menyebutkan
7 sifat sifat Tuhan (Allah): mengetahui, hidup, berkuasa, berkehendak,
mendengar, melihat, dan berfirman—sifat-sifat ini juga sesuai dengan
pendapat ulama-ulama pada masa itu. Di antara tujuh sifat ini, ia paling
banyak membahas sifat mengetahui ('ilm), dan berpendapat bahwa
pengetahuan Tuhan berbeda dengan pengetahuan manusia: Tuhan
mengetahui alam semesta karena Ia adalah sebab dari segala sesuatu,
sedangkan manusia mengetahui hal-hal di alam semesta hanya dari akibat-
akibat yang ditimbulkannya. Ibnu Rusyd lalu melanjutkan bahwa Tuhan
dapat disimpulkan bersifat hidup karena hidup adalah prasyarat untuk
mengetahui, dan juga karena Tuhan menyebabkan benda-benda menjadi ada

3. Qadimnya alam semesta


Pada beberapa abad sebelumnya, terjadi perdebatan di kalangan cendekiawan
Muslim tentang apakah alam semestaselalu ada sejak dahulu (qadim) atau
memiliki awal mula (hadits). Pemikir bercorakNeoplatonismesepertiAl-
FarabidanIbnuSinaberpendapat bahwa alam semesta selalu ada. Pendapat ini
ditolak oleh ulama dan filsuf dari golongan Asy'ariyah.

Contohnya, Al-Ghazali menolak pendapat bahwa alam semesta selalu ada


dan menyatakan orang yang berpendapat demikian adalah kafir lewat
karyanya Tahafut al-Falasifahnya.

4. Politik

Ibnu Rusyd menyampaikan filsafat politiknya di tafsirnya terhadap buku


Republik karya Plato(gambar).

Ibnu Rusyd menyampaikan filsafat politiknya di tafsirnya terhadap karya


Plato Republik. Ia menggabungkan gagasannya sendiri dengan gagasan Plato
dan dengan ajaran Islam. Menurut Ibnu Rusyd, negara yang ideal adalah
negara yang berlandaskan hukum-hukum Islam atau syariah. SepertiAl-
Farabi, ia menafsirkan konsep "filsuf raja" yang diajukan Plato sebagai
seorang imam, khalifah, dan pembuat hukum di negara yang ia pimpin.

Sifat-sifat seorang filsuf raja yang dijelaskan Ibnu Rusyd mirip dengan
penjelasan Al-Farabi, yaitu ia harus mencintai ilmu, memiliki hafalan yang
baik, suka belajar, suka kebenaran, tidak suka kenikmatan duniawi, tidak
suka menumpuk harta, berhati besar, berani, sabar, pintar berbicara dan ahli
dalam menerapkan silogisme. Ibnu Rusyd menyatakan, sekalipun saat para
filsuf tidak bisa berkuasa—ia memberikan contoh pada zaman dinasti
Murabit honda Muwahidun saat ia hidup—para filsuf tetap harus berusaha
memengaruhi para penguasa ke arah negara yang ideal.

5. Hukum Islam
Dalam pekerjaannya sebagai hakim dan ahli hukum, Ibnu Rusyd kebanyakan
mengikutiMazhab Malikiyang merupakan mazhab dominan di daerah
Spanyol dan Maghrib. Salah satu sumbangan besarnya terhadap pemikiran
hukum Islam adalah penjelasannya di bukuBidayat al-Mujtahidmengenai
perbedaan mazhab dalam hukum Islam, khususnya pembahasan sistematis
mengenai prinsip dan sebab-sebab yang mendasari perbedaan tersebut,
sesuatu yang jarang dilakukan pada saat itu.

Menurutnya, perbedaan pendapat dalam hukum Islam bukan hanya wajar,


tapi tidak dapat dihindarkan. Sekalipun mazhab-mazhab hukum Islam sama-
sama berdasar pada Al-Qur'an dan Hadis, selalu ada sebab-sebab perbedaan
(al-asbab allati awjabat al-ikhtilaf). Contohnya adalah perbedaan dalam
memahami atau menafsirkan bahasa, atau perbedaan mengenai bagaimana
dan pada masalah apa metode analogi atau kias dapat digunakan.untuk ilmu-
ilmu alam.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Ibnu Rusyd dalam bahasa Arab ‫ابن رشد‬dan dalam bahasa Latin Averroes,
adalah seorang filsuf dari Spanyol (Andalusia). Ia merupakan seorang
ilmuwan muslim yang cerdas dan menguasai banyak bidang ilmu, seperti
al-Quran, fisika, kedokteran, biologi, filsafat, dan astronomi. Sebuah
genus tumbuhan yaitu Averrhoa diberinama berdasarkan nama Ibnu
Rushd setelah dilatinisasi (Averroes, Averrhoes), salah satu buah yang
berasal dari namanya misalnya Belimbing (Averrhoa carambola) Abu
Walid Muhammad bin Rusyd lahir di Kordoba (Spanyol) pada tahun 520
Hijriah (1126 Masehi). Di Barat, ia dikenal dengan nama Averroes.

2. Karya ibnu Rusyd

a. Bidayah al-Mujtahid waNihayah al-Muqtashid fi al-Fiqh

b. Kitab al-Kulliyat fi al-Thib, (Aturan Umum Kedokteran), terdiri atas


16jilid.Telah diterjemahkan dalam bahasa Latin, Coliget.

c. Tahafut al-Tahafu

d. Al-Kasyf‟anManhij al-Adillah fi ‟Aqaid al-Millah

e. Fashl al-Maqal fima bain al-Hikmah wa al-Sy‟ari‟ahmin al-Ittishal,

f. Dhamimah liMasalah al-Qadim

g. Risalah fi Ta‟alluqi ‟ilmillahi an ‟Adami Ta‟aluqihibil–juz‟iyyat.


(Hasyimsyah Nasution, 1999: 114)

h. Tafsiru ma ba‟da At-Tabiat

i. Risalah fil-Aqli wal-Ma‟quli


3. FILSAFAT ARISTOTELES DALAM TRADISI PEMIKIRAN ISLAM
a. Hubungan antara Islam dan filsafat

b. Sifat-sifat Tuhan

c. Qadimnya alam semesta

d. Politik

e. Hukum Islam

B.SARAN

Kami sebagai Penulis telah memberikan gambaran umum tentang BIOGRAFI


IBNU RUSYD. Namun tidak menutup kemungkinan, banyak persoalan seputar
tema yang diangkat yang belum tuntas, sehingga perlu di tinjauan kembali dari
teman-teman, dan lebih khusus dosen pemandu untuk memberikan kritik dan
saran yang dapat membangun danmemperbai makalah ini dansemoga makalah
yang penulis buat bisa menjadi bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Jamil (1994),"Averroes", reanissance, Lahore: Al-Mawrid, 4(9).

Ahmad, Jamil (2009). Seratus Muslim Terkemuka. Diterjemahkan oleh Tim penerjemah
Pustaka Firdaus. Jakarta: Pustaka Firdaus.

Blue, Jennifer (2007). "Ibn-Rushd on Moon". Gazetteer of Planetary Nomenclature.

Belen, Deniz; Bolay, Hayrunnisa (2009). "Averroës in The school of Athens: a Renaissance
man and his contribution to Western thought and neuroscience". Neurosurgery (dalam bahasa
Inggris). Oxford University Press. 64 (2): 374–381.

Dutton, Yasin (1994). "The Introduction to Ibn Rushd's "Bidāyat al-Mujtahid"". Islamic Law
and Society. Brill. 1 (2): 188–205.

El-Saha, M. Ishom; Hadi, Saiful (2004). Profil Ilmuwan Muslim Perintis. Jakarta: Fauzan Inti
Kreasi.

Fakhry, Majid (2001), Averroes (Ibn Rushd) His Life, Works and Influence (dalam bahasa
Inggris), London: Oneworld Publications.

Quattrocchi, Umberto (1999). CRC World Dictionary of Plant Names: Common Names,
Scientific Names, Eponyms, Synonyms, and Etymology (dalam bahasa Inggris). Boca Raton:
CRC Press. hlm. 241.

Wohlman, Avital (4 December 2009). Al-Ghazali, Averroes and the Interpretation of the
Qur'an: Common Sense and Philosophy in Islam (dalam bahasa Inggris). London dan New
York: Routledge.

Rosenthal, Erwin I.J. (26 December 2017). "Averroës". Encyclopædia Britannica (dalam
bahasa inggris).

Anda mungkin juga menyukai