Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PENGANTAR FILSAFAT ISLAM

FILSAFAT ISLAM ALIRAN PARIPATETIK III

:DISUSUN OLEH

ATINA (23.12.1.111.003)

ALINA YUSABBIHULILLAH (23.12.1.111.001)

DINDA NAVA SAFIRA (23.12.1.111.005)

:DOSEN PENGAMPU

ZAENAL ABIDIN, M.Ud

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR'AN DAN TAFSIR

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SADRA

JAKARTA TAHUN 2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Swt. yang telah
melimpahkan nikmat, taufik, serta hidayahnya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada batas waktu yang diberikan. Ucapan
terimakasih juga tak lupa kami haturkan kepada dosen pengampu yang telah
memberikan banyak ilmu baru yang sebelumnya tidak kami ketahui.

Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi nilai tugas Mata Kuliah
Pengantar Filsafat Islam.Tidak hanya itu saja, tetapi kami juga berharap makalah
ini bisa memberi manfaat untuk para pembaca. Kami menyadari sepenuhnya
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan terbatasnya
pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan dari berbagai pihak.

Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat memberikan informasi dan ilmu
yang bermanfaat bagi kita semua. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada
para pembaca yang telah membaca makalah ini sampai akhir.

Jakarta, 22 November 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................ii

PENDAHULUAN.............................................................................1

FILSAFAT ISLAM PARIPATETIK III........................................2

1. Sejarah dan Hidup Ibn Rusyd.........................................................2

2. Karya-karyanya..............................................................................6

3. Pandangan Ibn Rusyd terhadap ayat-ayat Mutasyabih quran

dan Muhakam dalam al-qur,an ..........................................................8

PENUTUP.........................................................................................13

Kesimpulan.........................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................14

ii
PENDAHULUAN

Filsafat islam aliran paripatetik merupakan salah satu aliran yang


berkembang pada abad pertengahan dalam dunia islam dan terutama
dipengaruhi oleh filsafat Aristoteles. Aliran ini dikenal sebagai
“Masya’iyun” dalam Bahasa Arab dan “Peripatetis” dalam Bahasa
Inggris. Filsafat Paripatetik atau Aristotelianisme adalah aliran filsafat
yang berasal dari nama Aristoteles, seorang filsuf Yunani kuno yang
hidup pada abad ke-4 SM. Aristoteles dianggap sebagai salah satu filsuf
terbesar dalam sejarah dunia karena kontribusinya dalam berbagai
bidang seperti metafisika, logika, etika, dan politik.Filsafat Paripatetik
memiliki ciri khas dalam pandangan epistemologisnya yaitu
berusaha menghubungkan antara akal (rasio) dan pengalaman
dalam mendapatkan pengetahuan.

Filsuf Paripatetik percaya bahwa pengetahuan yang benar


hanya dapat diperoleh melalui pengamatan dan pengalaman, namun
pada saat yang sama, akal atau kemampuan rasional manusia juga
diperlukan untuk memahami dan merumuskan pengetahuan
tersebut.Filsafat Paripatetik masuk ke dalam dunia Islam melalui
para pemikir Muslim seperti Al-Farabi, Ibnu Rusyd, dan Ibnu Sina
pada abad ke-9 dan ke-10 Masehi. Mereka mempelajari karya-
karya Aristoteles dan menyusun ulang teori-teorinya dalam bahasa
Arab. Kemudian, para filsuf Islam tersebut mengembangkan teori-teori
Aristoteles sesuai dengan pandangan-pandangan Islam yang mereka
anut.1

PEMBAHASAN
1
Syarkawi Syarkawi," Konsep Filsafat Paripatetik dan Kontribusinya dalam Filsafat
Islam",hlm.86.

1
FILSAFAT ISLAM PARIPATETIK III

1. Sejarah dan hidup Ibn Rusyd ( 1126-1198 M)

Ibn Rusyd (dikenal di Barat sebagai Averroes)


dilahirkan dengan nama lengkap Abu al-Walid Muhammad ibn
Ahmad Ibn Muhammad al-Andalusi al-Maliki, dilahirkan di
Qordova, Andaluisa (spanyol) pada tahun 520 H/ 1126 M. Ibn
rusyd dikenal dengan beberapa gelar antara lain ‘Sang Filosof
Qordova dan komentator Utama atas karya Aritoteles (al-sharih
li-kutub Aristu). Menurut Ernest Renan, ada banyak nama
sebutan konotatif dengan Ibn Rusyd, antara lain Ibin-Ros-din,
Filius Rosadis, Ibn Rusid, Ben-Raxid, Ibn-Ruschod, Den-
Resched, Aben-Rassad, Aben-Rois, Aben-Rasd, Aben-Rust,
Avenrosdy Avenryz, Adveroyz, Benroist, Avenroyth, dan
Averroysta.

Ibn Ruysd memulai Pendidikan dari mempelajari fiqh,


hadits, Bahasa dan teologi. Ia mempelajari kedokteran dan
filsafat dari abu ja’far ibn harun di Seville. Ia juga mempelajari
psikologi dari filosof ibn Bajjah (Avempace). Ia juga berguru
dan bersahabat dengan filosof Abu bakr Ibn Tufail (Aben
Tofail), yang kemudian memberikan pengaruh pada karya-karya
tentang kedokteran. Pada tahun 547 H/ 1135 M Ibn Rusyd
bermigrasi ke marokko atas undangan Abad al-mu’min (pendiri
dinasti al muwahidin) yang kemudian mempertemukannya
dengan khalifah Abu Ya’kub Yusuf yang mempercayakan Ibn
Rusyd untuk memberikan komentar (sahrh) atas karya-karya
Aristoteles. Pada tahun 564 H/ 1169 M Ibn Rusyd ditunjuk
menjadi hakim (al-qadhi) di Seville. (Dua tahun setelah menjadi
Al-qadhi di Saville) Pada tahun 566 H/ 1171 M Ibn Rusyd
kembali ke qordova dan menjabat sebagai hakim Agung ( tinggi
) (al-qadhi al-qudhat). Selanjutnya pada tahun 1182 di sana Ia
sekaligus menjabat menjadi dokter kerajaan khalifah di istana

2
al-muwahiddin, maroko menggantikan Ibn Thufail. sampai
dengan saat ia dipecat dan dimusuhi atas tuduhan zindiq yang di
provokasi kelompok-kelompok konservatif dan diasingkan di
tahun 1184 M ke lucena yang merupakan kota dengan
mayoritas penduduk orang-orang Yahudi. Pada tahun 1195
keadaan berubah akibat pengruh politik. Sultan Abu Yusuf
memerlukan dukungan ulama dan fuqaha (ahli fiqh) untuk
menghadapi peperangan melawan kaum Kristen. Karena itu,
Sultan menangkap dan mengasingkan Ibn Rusyd ke suatu
tempat bernama Lucena yang terletak sekitar 50 km di arah
tenggara Qordova, guna mendapatkan simpati dan bantuan dari
para ulama dan fuqaha (ahli fiqh) dalam peperangan tersebut.
Pengasingan itu sendiri di lakukan berdasarkan tuduhan
sebagian ulama dan fuqaha bahwa Ibn Rusyd adalah seorang
zindik dan kafir. Semua bukunya dibakar, terutama buku-buku
filsafat, kecualu buku-buku kedokteran, astronomi, dan
matematika.2

Atas jasa kebaikan pemuka kota Saville yang menghadap


khalifah untuk membujuknya membebaskan Ibn Rusyd,
akhirnya ia dibebaskan. Kemudian, ia kembali ke Maraques,
Maroko, tetapi tidak lama sesudah itu, Pada 9 Safar 595 H (10
Desember 1198) Ibn Rusyd pulang ke rahmatullah di maroko,
setelah tiga bulan berlalu, jenazahnya dipindahkan ke Qordova
untuk di kebumikan di perkuburan keluarganya. Bersamaan
dengan awal pemerintahan al-Nasir dari dinasti al-Muwahidun. 3
Ahli tasawuf terkenal, Muhyi al-Din ibn Arabi (1165-
1240 M), menghadiri pemakamannya kembali, konon katanya,
waktu pemindahan jenazahnya diangkut dua ekor keledai,
seekor keledai membawa jenazah dan seekor lagi membawa
tumpukan kitab-kitab dan sejumlah karyanya.

2
Hasyimsyah Nasution, Filsafat Islam,
3
Mufti Makaarim al-Ahlaq,, Filsafat Yunani-Islam, hal.85.

3
Ibnu Rusyd adalah seorang cendikiawan dan filsuf Islam
Andalusia yang hidup pada abad ke-12. Ibnu Rusyd adalah
salah satu tokoh terpenting dalam sejarah filsafat Islam. Ia
terkenal karena usahanya memadukan pemikiran Aristoteles
dengan pemikiran Islam, yang menjadikannya salah satu
pemikir besar dalam tradisi filsafat Arab. Ide-idenya
memberikan dasar untuk pemahaman yang lebih mendalam
tentang hubungan antara agama dan filsafat. Ibn Rusyd juga
merupakan salah satu pemikir paling berpengaruh yang
memperkenalkan gagasan Aristoteles ke dunia Islam. Ibn Rusyd
mempunyai pengaruh yang besar terhadap sejarah gagasan,
namun ia juga menghadapi kritik dan kontroversi. Beberapa
pemikir Islam konservatif pada masa itu mengkritik
pandangannya yang menyimpang dari pandangan Islam
tradisional. Karya-karyanya sering menjadi bahan perdebatan di
antara 4.444 kelompok berbeda di dunia Islam. Ia percaya
bahwa akal adalah alat penting untuk memahami agama dan
alam semesta, dan bahwa pemahaman rasional dapat sejalan
dengan keyakinan agama.4

Ibnu Rusyd adalah seorang filosof Islam yang menganut


kepercayaan peripatetik dan menganut ajaran Aristoteles pada
tahun . Hal ini terjadi setelah al-Ghazali mengkritik Tahaft al-
Farashifa dengan alasan Ghazali tidak memahami filsafat.
Dalam pandangannya, filsafat dan syariat dapat berjalan
beriringan tanpa kontradiksi. Ibnu Rusyd menunjukkan bahwa
keberadaan akhirat dijadikan media untuk memahami Ayat
Allah Swt. dan menunjukkan sabda Nabi Muhammad SAW.
Dalam upaya mengkritik al-Ghazali, Ibnu Rusyd, seperti 4.444
filosof Islam sebelumnya, menghasilkan karya berjudul
``Tahaft at Tahaft'' (Kebingungan dalam Kebingungan). Ia
adalah murid dan pengagum Aristoteles, filsuf terkemuka pada
masanya, dan berdasarkan kekagumannya tersebut, ia
4
Mufkihul Fadhil, Pemikiran Ibnu Rusyd Tentang Ekonomi, (2023), Madani Jurnal
Ilmiah Multidispilne, Volume 1, Nomor 1, 2023 Halaman 106-114

4
mengembangkan filsafat filsafat dengan memberikan kritik dan
komentar terhadap filsafat Aristoteles, termasuk penafsiran
terhadap karya-karya Aristoteles. bidang. Tafsir al-mah bad al-
mashriqiyya yang menjadi landasan pemahaman Aristoteles
tentang dunia Islam. Oleh karena itu, buku ini, yang diterbitkan
pada tahun , dikenal sebagai komentar Aristoteles yang paling
terkenal. 9 Pemikiran Ibnu Rusyd tidak menyebar secara
langsung, melainkan melalui perantara para pelajar Eropa yang
datang belajar ke Spanyol pada tahun , dan hal ini dikenal
dengan nama Aberoisme.

Abelisme mempunyai pandangan khusus mengenai


hubungan antara bahasa filsafat dan bahasa agama, pandangan
yang berakar pada pemikiran Ibnu Rusyd dan kemudian
menjadi salah satu pendorong munculnya Abad Pencerahan di
Eropa. Sepanjang hidupnya, Ibnu Rusyd adalah seorang yang
tidak memperdulikan pakaian dan harta bendanya, lebih
memilih hidup sederhana dan sederhana. Meskipun demikian,
dia pada dasarnya sangat murah hati dan memperlakukan
bahkan orang-orang yang menunjukkan permusuhan dan hinaan
kepadanya. Ini adalah salah satu sifat baiknya, dan ia dikenal
sebagai orang yang sangat rendah hati, terutama di kalangan
masyarakat miskin.5

5
Mufkihul Fadhil, Pemikiran Ibnu Rusyd Tentang Ekonomi, (2023), Madani Jurnal
Ilmiah Multidispilne, Volume 1, Nomor 1, 2023 Halaman 106-114

5
2. Karya-karyanya

Ibn Rusyd menulis dalam banyak bidang, antara lain ilmu


fisika, kedokteran, ilmu falak, filsafat, dan lain-lain. Sebenarnya
karyanya yang paling berpengaruh di barat, yang dikenal
dengan Averroism adalah komentarnya atas karya-karya
Aristoteles, bukan saja dalam bidang filsafat, juga dalam bidang
ilmu jiwa, fisika, logika, dan akhlak. Manuskrip-manuskrip
arabnya sudah tidak ada, namun masih terdapat terjemahan-
terjemahanya dalam Bahasa latin dan ibrani.

Karya-karyanya yang lain adalah Bidayah:

a. Al-Mujtahid wa Nihayah al-Muqtashid fi al-Fiqh, adalah


kitab yang membahas tentang perbandingan fikih antar
mazhab Ahlusunnah wal jama’ah.

b. Kitab al-Kulliyat fi al-Thib, telah diterjemahkan dalam


Bahasa latin, coliget, yang membahas tentang kedokteran
dan fisika.

c. Tahafut al-Tahafut, yang merupakan sanggahan terhadap


kitab al-Ghazali, tahafut al-Falasifah, telah diterjemahkan
kedalam Bahasa latin dan banyak mempengaruhi Thomas
Van Aquinas. Kitab ini membahas tentang ilmu kedokteran
dan fisika.

d. Al-kasyf ‘an manahij al-Adillah fi ‘Aqoid al-Millah.

e. Fashl al-Maqol fima bain al-Hikmah wa al-Syari’ah min al-


Ittishal, kedua buku tersebut (no. 4 dan 5) merupakan kajian
teologi, yang mencoba mempertemukan agama dan filsafat.
f. Dhamimah li Masalah al-Qadim.6

6
Hasyimsyah Nasution, Filsafat islam, hal 114.

6
Banyak karya ibn Rusyd yang diterjemahkan ke dalam
Bahasa latin dan ibrani, sehingga sulit di telusuri keaslianya.
Diduga ada 67 karya orisinal ibn Rusyd, termasuk didalamnya
28 karya di bidanng filsafat, 20 di bidang kedokteran, 8 di
bidang hukum, 5 di bidang teologi, dan 4 terkait tata Bahasa
arab. Sebagian besar karya filsafatnya adalah komentar terhadap
karya-karya Aristoteles dan Republic-nya plato. Karya-karya
ibn Rusyd juga sempat dibakar pada masa khalifah al-Manshur
Abu Yusuf Ya’kub pada tahun 1184 M. Ketika tanpa sebab ia
menuduh Ibn Rusyd seorang Heretik (ahli bid’ah). Sumbagan
Ibn Rusyd pada filsafat, teologi, dan kedokteran hanya dapat
disejajarkan dengan sumbangan Al-Farabi dan Ibn Sina.
Kelebihan Ibn Rusyd dibandingkan kedua pendahulunya
terletak pada kemampuannya dalam menguraikam dan
menafsirkan pemikiran Aritoteles; kontribusinya terhadap
yurisprudensi islam berupa buku hukum (fiqh); dan
sumbangannya terhadap teologi. 7

Salah satu karya Ibn Rusyd yang terkenal adalah


Tahafut al-Tahafut al-Falasifah sebagai tanggapan atas karya
Al-Ghazali berjudul Tahafut al-Falasifah. Buku ini merupakan
tanggapan dan koreksi atas apa yang telah di ungkapkan oleh al-
Ghazali, meskipun melalui konsep dan pemikiran yang diajukan
oleh Ibn Rusyd relatif (tidak mutlak) tidak muncul lebih
eksploratif (memperoleh pengalaman baru dari situasi yang
baru) dalam karya-karyanya yang lain. Penggunaan argumentasi
teks dan logika teologi misalnya, justru muncul dominan dalam
karya ini sebaai tandingan atas argumentasi teks dan logika
teologi yang juga digunakan oleh Al-Ghazali.

Perbedaan mendasar terletak dalam format tulisan, dimana


dalam Tahafut al-Falasifah kata-kata dan kritik yang
dilontarkan cenderung pedas dan bercampur aduk antara apa
7
Mufti makarim al-ahlaq, Filsafat Yunani-Islam,hal.86.

7
yang bersumber dari persepsi teolog (terutama teolog
Mu’tazilah), kaum Sofis (ahli debat yang terkenal pada masa
Sokrates sebagai orang yang memutarbalikkan logika), bahkan
sumber-sumber yang tidak dapat dirujuk pada konsepsi filsafat
yang mana, serta persepsi yang bersumber dari tafsir sekunder
atas pemikiran Ibn Sina dan al-Farabi, termasuk Aristoteles.8

3. Pandangan Ibn Rusyd Terhadap Ayat-ayat Mutasyabih Dan


Muhakam Dalam Al-Qur’an

Tentang ayat-ayat dan muhkam dalam Al- Qur’an,Ibn


Rusyd berpendapat bahwa ayat-ayat yang mutasyabih adalah
ayat-ayat yang maknanya tidak jelas atau imbigu.sedangkan
ayat-ayat muhkam adalah ayat-ayat yang maknanya jelas dan
mudah di pahami.9

Menurut Ibn Rusyd,ayat-ayat mutasyabih tidak


bertentangan dengan akal sehat dan tidak dapat diabaikan,tetapi
harus di interprestasikan dengan ayat-ayat muhkam.Dalam
pandangannya,interpretasi dengan menyesuaikan konteks ayat
tersebut dan tidak boleh membuat keputusan yang merugikan
kepentingan umat.Tentang pandangan Ibn Rusyd terhadap ayat-
ayat terhadap mutasyabih dan muhkam dalam Al-
Qur,an ,terdapat dua karya utamanya yang dapat dijadikan
referensi Tahafut al-Tahafut (The Incoherence of the
incoherence)dan kitab al-Qawa’id al-fiqhiyah (The book of
legal principles ).Dalam keduanya tersebut,Ibn Rusyd
mengatakan bahwa terdapat ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang
tampaknya bertentangan atau memiliki arti yang tidak
jelas .Oleh karena itu ia berpendapat bahwa ayat-ayat
mutasyabih tersebut harus ditafsirkan berdasarkan ayat-ayat
muhkam dalam Al-Qur’an .10

9
Ibn Rursyd ,Muhammad.Tahafut al-tahafut.hl,56
10
Ibn Kathir,Tafsir Al-Qur,an Al-‘azim ,hlm 22

8
a .Pengetauhuan Tentang Ke terkaitan Wujud

Pemikiran metafisika Yunani yang diterjemahkan kedalam


bahasa arab.Menurut Fuad Al-Ahwani terdiri atas dua jenis
pemikiran tentang wujud dari Aristoteles (384-322 SM) dan
pemikiran tentang yang esa dari Plotinus (205-270 M).Al-farabi
(870-950 M ) cenderung pada Plotinus dan meny
atukannya dengan ide Yang Esa dari Al-Qur’an sehingga
menjadi wujud Utama,Tuhan,lewat metode emanasi.Ibn Sina
(980-1037 M) mengikuti jalan Al-farabi meski dengan cara
yang sedikit berbeda.Ibn Rusyd (1126-1198 M) yang datang
kemudian ,memilih Aristoteles dan membebaskan dirinya dari
pengaruh neoplatonis.11

b. Pengertian Wujud

Menurut Ibn Rusyd dalam pemikiranya Wujud adalah


realiatas yang membedakan antar ada dan tidak ada,atau antara
yang memiliki keberadaan dan yang tidak memiliki
keberadaan.Dalam pandanganya,ada tiga jenis wujud ,yaitu
wujud duniawi,wujud paradoks,dan wujud ketuhanan.

1. Wujud duniawi: Menurut Ibn Rusyd,wujud duniawi adalah


realitas alam semesta yang bersifat relatif dan berubah-
ubah ,namun mempunyai ketergantungan dengan Tuhan.

2. Wujud paradoks: Wujud paradoks adalah realitas yang ada


namun tidak memiliki ketergantungan dengan Tuhan.Wujud ini
besifat abadi dan kekal.

11
Khudori Soleh,filsafat islam,hlm 121

9
3.Wujud ketuhanan: Wujud ketuhananan adalah wujud
tertinggi dan hanya dimiliki oleh Allah.Wujud ini bersifat abadi
dan kekal,dan menjadi sumber untuk semua wujud yang lain.12

Dalam pandangannya tersebut, Ibn Rusyd


menghubungkan pengertian wujud dengan pandangan mengenai
Tuhan sebagai sumber segala keberadaan atau eksistensi.wujud
dalam hal ini adalah realitas dan keberadaan yang secara
inheren terkait dengan kekuasaan Tuhan.13

C. Pandangan Tentang Wujud Beragam Dalam Pandangan Para


Filosof Dan Agama

Dalam pemikiran filsafat islam,konsep wujud banyak


muncul dan dibahas di dalam kitab-kitab klasik filsafat islam
oleh para tokoh ulama seperti Ibn Rusyd (Ibnu Rusyd ),Al
farabi,Ibn Rusyd (Avicenna),dan lain-lain.Dalam pandangan
mereka ,pengertian wujud dibagi menjadi beberapa tingkatan
yaitu:

1.Wujud mughrabi(wujud yang ada di alam nyata)


2.Wujud mithali (wujud yang ada di dalam dunia ideal)
3.Wujud haqiqi (wujud yang ada pada Allah SWT)

Dalam pemikiran agama,konsep wujud sering dikaitkan


dengan Tuhan atau Allah sebagai sumber dari segala wujud
yang ada.Tuhan dianggap memiliki eksitensi yang lebih
penuh,sempurna, dan abadi dibandingkan dengan wujud
lainya.Dalam pandangan agama,konsep wujud juga
dihubungkan dengan konsep ketiadaan atau benda yang tidak

12
Ibn Rusyd,al-Hikmah al-Mashriqiyah.hlm 146
13
Ibn Rusyd, Tahafut al-Tahafut,hlm 9

10
ada,yang dapat dibedakan melalui konsep wujud yang
dimaksudkan. 14

d. Makna Ayat-Ayat mutasyabihat

Mutasya>biha>tadalah term bahasa yang berbentuk


plural dari bentuk tunggal mutasya>bih. Kata ini berasal dari
bentuk madhi syabbahayang mempunyai arti menyerupai.
Kemudian term ini menjadi istilah untuk aliran yang ada dalam
Islamyang menyamakan Allah dengan makhluk dan sesuatu
yang baru.Kata mutasya>biha>tyang dalam bahasa Inggris
dikenal dengan istilah Antropomorphismberasa dari Bahasa
Yunani, yaitu anthroposyang berarti manusia dan morpheyang
berarti bentuk.
mutasya>bih terambil dari kata yang bermakna serupa, bila ada

Sesuatu yang serupa dengan yang lain, ia bisa dikatakan


mutasya>bih. Kata ini dalam penggunaannya, sering kali
menunjukkan keserupaan dalam dua hal yang berbeda atau
lebih yang menimbulkan kesamaran dalam membedakan ciri
masing-masing. Iamelanjtkan keterangannya, Mutasya>bih
yang dimaksud disini adalah keserupaan sesuatu dalam mutu
sehingga sangat sulit untuk membedaakannya.15

1. Metode Pembuktian Pembenaran

Sejalan dengan pengajaran syari'at untuk pembuktian kebenaran


konsep (tashdiq),metode yang dapat di pergunakan ada 3 macam
yaitu:

a).metode Retorika (al-khatabiyyah)


14
Al-Farabi,Al-Annotated Bibliography,22
15
Abdurahman jurnal takwil ayat-ayat mutasyabihat dalam Al-Qur'an halaman 41

11
b).metode Dialektik (al-jadaliyyah)
c).metode Demonstratif (Al- burhaniyyah)

Metode Retorik dan Dialektik di peruntuhkan bagi manusia


awam, sedangkan metode Demonstratif secara spesifik
dikombinasikan bagi kelompok kecil manusia.Tentu saja Al-Qur'an
sebagai kita suci untuk semua lapisan umat.tersatuhi di dalamnya
semua aspek kehidupan sejalan dengan maksud kehadirannya
pembawa rahmat untuk semesta alam.

2. Metafisika

Dalam Maslah ketuhanan.Ibn Rusyd berpendapat bahwa Allah


adalah penggerak pertama(muharrik al-awwal).Sifat positif yang di
berikan kepada Allah ialah "akal"dan "maqqul" .Wujud Allah ialah
Esa-Nya Wujud dan ke Esa-an tidak berbeda dari zat nya Konsep
Ibn Rusyd tentang ketuhanan jelas sekali merupakan pengaruh
Aristoteles,potinus,Al-farabi dan Ibn Sina di samping keyakinan
agama Islam yang di peluknya .Mensifati tuhan dengan "Esa"
Merupakan ajaran Islam tetapi menamakan tuhan sebagai
penggerak pertama,tidak pernah di jumpai dalam pemahaman Islam
sebelumnya,hanya di jumpai dalam filsafat Aristoteles dan plotinus
Al-Farabi dan Ibn Sina.16

PENUTUP

Kesimpulan

Ibn Rusyd (1126-1198 M) adalah seorang filsuf dan dokter


yang lahir di Spanyol. Ia dikenal dengan gelar "Sang Filosof
Qordova" dan terkenal karena karyanya dalam mengomentari
karya-karya Aristoteles. Namun, ia juga diasingkan dan dianggap
16
Khudori Soleh filsafat Islam halaman 116-117

12
sebagian orang sebagai zindik (kafir). Meskipun begitu, Ibn Rusyd
masih diakui sebagai tokoh penting dalam sejarah pemikiran Islam
dan Barat.

Ibn Rusyd adalah seorang filsuf dan dokter terkemuka yang


menulis dalam banyak bidang, terutama dalam karya-karya
filsafatnya yang merupakan komentar atas karya-karya Aristoteles.
Meskipun karyanya sempat dibakar pada masa hidupnya, ia masih
diakui sebagai tokoh penting dalam sejarah pemikiran Islam dan
Barat karena berjasa dalam pemikiran filsafat, teologi, dan
kedokteran. Karya-karyanya telah banyak diterjemahkan ke dalam
bahasa Latin dan Ibrani, dan menjadi objek pengajian dan
penelitian di berbagai bidang studi.

Pandangan Ibn Rusyd mengenai ayat-ayat mutasyabih dan


muhkam dalam Al-Qur'an serta pandangan beliau tentang konsep
wujud. Kesimpulannya, interpretasi terhadap ayat-ayat mutasyabih
harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak bertentangan dengan
akal sehat, sedangkan konsep wujud merupakan aspek penting
dalam pemikiran filosofi dan agama, di mana ia dikaitkan dengan
Tuhan atau Allah sebagai sumber keberadaan segala hal dan
digolongkan ke dalam beberapa jenis.

13
DAFTAR PUSTAKA

Al-ahlaq Mufti Makarim, Filsafat Yunani-Islam.2023.

Al-farabi, Al-Annotated Bibli0grafhy.

Abdurahman jurnal takwil ayat-ayat mutasyabihat dalam Al-Qur'an

Fadhil Mufkihul, Pemikiran Ibnu Rusyd Tentang Ekonomi, (2023),


Madani Jurnal Ilmiah Multidispilne, Volume 1, Nomor 1, 2023

Ibn Rursyd Muhammad, Tahafut al-tahafut.

Khatir Ibn, Tafsir Al-Qur’an.

Nasution Hasyimsyah, Filsafat Islam.

Rusyd Ibn, al-Hikmah al-Mashriqiyah.

Sholeh Khudori, Filsafat Islam.

Syarkawi, Konsep Filsafat Paripatetik dan Kontribusinya dalam


Filsafat Islam.

14

Anda mungkin juga menyukai