Anda di halaman 1dari 14

RUANG LINGKUP SOSIOLOGI KOMUNIKASI

A. Pendahuluan

Mencari sejarah kapan lahirnya ilmu sosiologi komunikasi akan sama dengan kita
melihat sejarah kapan lahirnya ilmu sosiologi, hal ini lazim karena ilmu sosiologi
komunikasi itu secara tidak langsung muncul dalam kajian-kajian sosiologi. Artinya
pada saat berkembang dan muncul ilmu sosiologi dalam kajian tentang interaksi
sosial, dimana syarat terjadinya interaksi sosial adalah adanya kontak dan
komunikasi, maka sejak itu pula sebenarnya secara tidak langsung kajian komunikasi
sudah menjadi bahan kajian dalam ilmu sosiologi.

Kajian sosiologi tentang interaksi sosial mengartikan bahwa sosiologi sejak semula
telah menaruh perhatian pada masalah-masalah yang ada hubungan dengan
interaksi sosial antara seseorang dan orang lainnya. Seperti yang dikutif dari buku
Burhan Bungin interaksi sosial ini apa yang disebut oleh Comte dengan Social
Dynamic, kesadaran Kolektif oleh durkheim dan interaksi Sosial Oleh Marx serta
tindakan komunikatif dan teori komunikasi oleh Habernas adalah awal mula
lahirnya perspektif sosiologi komunikasi. Bahkan melihat kenyataan semacam itu,
maka sebenarnya gagasan-gagasan perspektif sosiologi komunikasi telah ada
bersamaan dengan lahirnya sosiologi itu sendiri baik dalam perspektif struktural
fungsional maupun dalam perspektif konflik. (Bungin, 2006: 19)

Masih dari bukunya Burhan Bungin, sejarah sosiologi komunikasi menempuh dua
jalur. Kajian dan sumbangan pemikiran Auguste Comte, Talcott Parson dan Robert K.
Merton merupakan sumbangan paradigma fungsional bagi lahirnya teori-teori
komunikasi yang beraliran struktural fungsional. Sedangkan sumbangan-sumbangan
pemikiran Karl Marx dan Habermas menyumbangkan paradigma konflik bagi
lahirnya teori-teori kritis dalam kajian komunikasi.

Selain apa yang disumbangkan Karl Marx dan Habermas mengenai teori kritis dalam
komunikasi, sumbangan dari perspektif struktural fungsional dalam sosiologi yang
diajarkan oleh Talcott Parson dalam teori sistem tindakan maupun dalam skema Agil
(Ritzer, 2004: 121) serta kajian Robert K. Merton tentang struktur fungsional,
struktur sosial dan anomi, merupakan sumbangan-sumbangan yang amat penting
terhadap lahirnya teori-teori komunikasi di waktu-waktu berikutnya. (Bungin:
2006:20)

B. Akar Ilmu Sosiologi Komunikasi

Sebelum memahami lebih jauh mengenai Sosiologi Komunikasi, maka perlu


diuraikan terlebih dahulu mengenai konsep-konsep penting yang berhubungan
dengan sosiologi komunikasi yaitu konsep sosiologi, masyarakat dan komunikasi.
Sosiologi. Konsep-konsep tersebut merupakan konsep penting yang kemudian
melahirkan studi-studi integratif serta terkait satu sama lain sehingga melahirkan
studi-studi interelasi yang penting untuk dibicarakan disini sekaligus sebagai ruang
lingkup dalam studi-studi sosiologi komunikasi.

1. Sosiologi

Asal kata Sosiologi adalah berasal dari kata sofie, yaitu bercocok tanam atau
bertanam, kemudian berkembang menjadi Socius (bhs. Latin) yang berarti
teman, kawan. Arti kata tersebut akhirnya berkembang lagi menjadi kata social
yang berarti berteman, bersama, berserikat. Kata sosial secara khusus adalah
hal-hal mengenai berbagai kejadian dalam masyarakat yaitu persekutuan
manusia, dan selanjutnya dengan pengertian itu bermaksud untuk mengerti
kejadian-kejadian dalam masyarakat yaitu persekutuan manusia, dan selanjutnya
dengan pengertian itu untuk dapat berusaha mendatangkan perbaikan dalam
kehidupan bersama. (Shadily, 1993:1-2)

Dengan kata lain menurut Hassan Shadily, Sosiologi adalah ilmu masyarakat
atau ilmu kemasyarakatan yang mempelajari manusia sebagai anggota golongan
atau masyarakatnya (tidak sebagai individu yang terlepas dari golongan atau
masyarakatnya), dengan ikatan-ikatan adat, kebiasaan, kepercayaan atau
agamanya, tingkah laku serta keseniannya atau yang disebut kebudayaan yang
meliputi segala segi kehidupannya. (1993:2)

Selanjutnya dalam mengartikan sosiologi ini Pitirim Sorokin ( Soekanto, 2003:


19) mengemukakan: sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari:

a. hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala


sosial (misalnya antara gejala ekonomi dengan agama; keluarga dengan
moral; hukum dengan ekonomi; gerak masyarakat dengan politik dan lain
sebaginya);
b. hubungan dengan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala
non sosial (misalnya gejala geografis, biologis dan sebagainya );
c. ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial.

Masih dalam mengartikan sosiologi soekanto dengan mengutif pendapat


Roucek dan Warren (Soekanto, 2003:19) mengemukakan bahwa sosiologi adalah
ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok, begitu pula
William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff (Soekanto, 2003:19) berpendapat
bahwa sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan
hasilnya yaitu organisasi sosial.
Untuk lebih memahami pengertian sosiologi, dengan mengambil pendapat Prof.
DR. Selo Soemardjan dalam bukunya Setangkai Bunga Sosiologi, mendefinisikan
bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan proses-proses social,
termasuk perubahan-perubahan social.

Berdasarkan dari sekian banyak definisi sosiologi tersebut maka, sosiologi bisa
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang masyarakat, hubungan antara
masyarakat dan akibat dari hubungan tersebut. Karena sosiologi objeknya adalah
masyarakat maka cakupan dari objek sosiologi itu adalah individu, kelompok,
dan masyarakat. Proses hubungan inilah yang biasa disebut dalam sosiologi
dengan istilah interaksi social.

Selain mempelajari interaksi sosiologi juga mempelajari tentang proses yang


muncul akibat interaksi antar manusia tersebut, misalnya akibat manusia
berinteraksi dengan manusia lain, interaksi dengan kelompok ataupun
berinteraksi dalam masyarakat maka disitu akan terjadi proses sosialisasi,
selanjutnya akan terbentuk kelompok sosial, selanjutnya kelompok sosial akan
membentuk masyarakat, didalam setiap masyarakat pasti akan kita temui
kebudayaan karena manusia menciptakan kebudayaan, dalam masyarakat juga
akan ada institusi karena manusia membutuhkan institusi untuk mengatur
hubungan antar manusia, dalam masyarakat juga akan kita temui fakta-fakta
adanya stratifikasi sosial, kekuasaan dan wewenang, terjadinya perubahan sosial,
segala bentuk perilaku sosial dan perilaku kolektif, pembedaan antara laki-laki
dan perempuan sampai dengan segala masalah sosial yang ada dalam
masyarakat.

Dengan melihat pengertian sosiologi dan objek sosiologi tersebut maka dapat
dikatakan dengan mempelajari sosiologi maka akan mendapatkan pengetahuan
yang sedalam-dalamnya tentang masyarakat, selanjutnya setelah melihat fakta-
fakta yang ada masyarakat terutama berkaitan proses interaksi manusia dan
proses yang muncul akibat interaksi tersebut maka ilmu sosiologi tersebut
mungkin dapat dipergunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan yang
muncul masyarakat.

2. Masyarakat

Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari masyarakat maka, sebelum berbicara mengenai komunikasi dalam
upaya untuk mencari pengertian dari sosiologi komunikasi, maka perlu
dikemukakan lebih dahulu pengertian mengenai masyarakat sebagai obyek
sosiologi.

Kata masyarakat dalam Bahasa Inggris disebut Society, asal katanya Socius yang
berarti “kawan”. Kata “Masyarakat” berasal dari bahasa Arab, yaitu Syiek, artinya
“bergaul”, yang akhirnya akhirnya dalam bahasa indonesia kata masyarakat itu
diartikan kumpulan orang yang saling bergaul.

Menurut Ralph Linton seperti yang dikutif oleh Sujono Soekanto (2003:24)
mengartikan masyarakat merupakan sekelompok manusia yang telah hidup dan
bekerja bersama cukup lama, sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan
menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas
yang dirumuskan dengan jelas . Masih dalam buku yang sama, Selo Soemardjan
(Soekanto, 2003:24) menyatakan masyarakat adalah orang-orang yang hidup
bersama, yang menghasilkan kebudayaan.

Suatu kesatuan sosial yang terdiri dari individu-individu tidak semuanya bisa
dikatakan sebagai masyarakat, untuk dapat dikatakan sebagai masyarakat maka
kumpulan individu-individu tersebut harus biasanya akan memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :

 Adanya interaksi antar warga, potensi berinteraksi adalah bahasa. Contoh


orang Indonesia dapat beriteraksi dari Sabang sampai Merauke dengan
melalui jaringan komunikasi misalnya jalan raya, jaringan telekomunikasi
radio, televisi, serta surat kabar tingkat nasional dsb.
 Adanya adat istiadat/norma-norma hukum serta aturan khas yang mengatur
seluruh pola tingkah laku warganya.
 Adanya suatu kesinambungan akan waktu
 Adanya suatu rasa identitas yang kuat yang mengikat seluruh warganya.

Dengan melihat ciri-ciri tersebut di atas maka dapat dikatakan bahwa


masyarakat adalah suatu kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut
suatu satuan adat istiadat tertentu yang berkesinambungan dan terikat oleh
suatu rasa identitas bersama.

Pengertian manusia yang hidup bersama (masyarakat) dalam ilmu sosial tidak
mutlak jumlahnya, bisa saja dua orang atau lebih, tetapi minimal adalah dua
orang. Manusia tersebut hidup bersama dalam waktu cukup lama, dan akhirnya
melahirkan manusia-manusia baru yang saling berhubungan satu dengan
lainnya. Hubungan antara manusia itu, kemudian melahirkan keinginan,
kepentingan, perasaan, kesan, penilaian dan sebagainya. Keseluruhan itu
kemudian mewujudkan adanya system komunikasi dan peraturan-peraturan
yang mengatur hubungan antara manusia dalam masyarakat tersebut. Dalam
system hidup tersebut, maka munculah budaya yang mengikat antara satu
manusia dengan lainnya.
3. Komunikasi

Selanjutnya setelah memahami apa pengertian sosiologi dan masyarakat, maka


kita akan melihat beberapa pengertian komunikasi. Pengertian komunikasi dapat
kita temui banyak sekali, beberapa teori yang dikemukakan dalam buku Teori
Komunikasi (Djuarsa, 1993: 19-20) antara lain dari:

 ANDERSON : Komunikasi adalah suatu proses dengan mana kita bisa


memahami dan dipahami oleh orang lain. Komunikasi merupakan proses
yang dinamis dan secara konstan berubah sesuai dengan situasi yang
berlaku.
 MARGARETE MEAD : Interaksi, juga dalam tingkatan biologis, adalah salah
satu perwujudan komunikasi, karena tanpa komunikasi tindakan-tindakan
kebersamaan tidak akan terjadi.
 BARNLUND : Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk
mengurangi ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau
memperkuat ego.
 BERELSON DAN STEINER : Komunikasi adalah proses penyampaian informasi,
gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain, melalui penggunaan simbol-simbol
seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain.
 ONONG UCHYANA : Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses
penyampaian pikiran, atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada
orang lain (komunikan). Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, opini,
dan lain-lain yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan,
kepastian, keraguan. Kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan, dan
sebagainya yang timbul dari lubuk hati. (Uchyana: 2002:11).

Dari beberapa definisi tersebut maka bisa kita katakan bahwa komunikasi adalah
suatu proses penyampaian pesan yang bisa berupa pikiran, perasaan maupun
keahlian dari seorang yang biasa disebut komunikator pada orang lain
(komunikan), yang dalam proses penyampaian pesan tersebut menggunakan
media untuk menyampaikannya dan tujuannya adalah akan mempengaruhi
orang lain (komunikan) baik dalam pikiran, perasaan maupun tindakannya.

Beberapa asumsi tentang komunikasi:

Gary Crokhite dalam Panuju (1997:6) merumuskan empat asumsi pokok


komunikasi yang dapat membantu memahami komunikasi:

1. komunikasi adalah sebuah proses


2. komunikasi adalah pertukaran pesan
3. komunikasi adalah interaksi yang bersifat multidimensi, artinya karakteristik
sumber, saluran, pesan, khalayak dan efek dari pesan, semuanya berdimansi
kompleks.
4. komunikasi merupakan interaksi yang mempunyai tujuan-tujuan atau
maksud ganda (communication is multipurposeful)

Anwar Aripin (1988;17) berpendapat bahwa komunikasi merupakan suatu


konsep multimakna. Makna komunikasi dapat dibedakan berdasarkan:

1. Komunikasi Sebagai Proses Sosial

Proses tidak lain adalah suatu kegiatan atau aktivitas secara terus menerus
dalam kurun waktu tertentu, bisa panjang ataupun pendek tergantung pada
konteksnya. Misalnya makan dan meraih kesarjanaan adalah suatu proses.

Proses adalah suatu perubahan atau rangkian tindakan serta peristiwa


selama beberapa waktu dan menuju suatu hasil tertentu.

Kata komunikasi berasal dari kata latin communicare yang mempunyai arti:
bergaul dengan seseorang, memberitahukan sesuatu kepada orang lain, dan
berhubungan dengan orang lain. Dari kata kerja tesebut dibentuk kata benda
communicatio yang dalam bahasa Indonesia komunikasi dan berarti
pergaulan, pemberitahuan dan berhubungan.

Sehingga dari kata proses dan komunikasi itu bisa diambil suatu kesimpulan
bahwa proses komunikasi adalah setiap langkah yang dimulai dari saat
menciptakan informasi sampai saat informasi itu dipahami, merupakan
proses komunikasi (liliweri, 1997;60).

Proses yang terjadi dalam komunikasi secara umum yaitu proses primer dan
proses sekunder. Komunikasi primer adalah komunikasi secara tatap muka,
langsung antara seseorang kepada orang lain guna menyampaikan pikiran
maupun perasaannya.

Proses sosial diartikan sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai


kehidupan bersama (individu, masyarakat, organisasi, lembaga
kemasuyarakatan, asosiasi dll). Sedangkan Komunikasi sebagai proses sosial,
ini berarti dalam kehidupan bersama antara individu dan masayarakat ada
saling pengaruh mempengaruhi tersebut dibangun dengan tak lain melalui
proses komunikasi.

Komunikasi sebagai proses sosial dimasyarakat mempunyai fungsi :

 Komunikasi menghubungkan antar berbagai komponen masyarakat


 Komunikasi membuka peradaban baru manusia
 Komunikasi adalah manifestasi kontrol sosial dalam masyarakat
 komunikasi berperan dalam sosialisasi nilai masyarakat
 individu berkomunikasi dengan orang lain menunjukan jati diri
kemanusiaanya.

2. Komunikasi Sebagai Peristiwa Sosial

Konteks ini mempunyai pengertian, bahwa komunikasi merupakan gejala


yang dipahami dari sudut bagaimana bentuk dan sifat terjadinya. Peristiwa
komunikasi dapat diklasifikasikan berdasarkan kriteria tertentu. Ada yang
membedakan komunikasi massa dengan komunikasi tatap muka; komunikasi
verbal dan non-verbal; komunikasi bermedia dan non-media dll.

Selain itu komunikasi dapat dibedakan berdasarkan lokasi atau kawasan,


seperti komunikasi internasional, komunikasi nasional, dan komunikasi
regional. Tercakup di dalamnya komunikasi lintas budaya, yakni komunikasi
yang berlangsung antara masyarakat yang mempunyai kebudayaan berbeda.

Pembagian lain yang berdasarkan tujuan dan jenis pesan mencakup jenis
komunikasi politik; komunikasi bisnis; komunikasi pembangunan; dll.

3. Komunikasi Sebagai Sebuah Ilmu

Struktur ilmu (pengetahuan) meliputi aspek, aksiologi, epistemologi dan


ontologi. Aksiologi mempertanyakan dimensi utilitas (faedah, peranan,
kegunaan) epistemologi menjelaskan norma-norma yang dipergunakan ilmu
pengetahuan untuk membenarkan dirinya sendiri. Sedangkan ontologi
menyodorkan struktur material (apanya) dari ilmu pengetahuan.

Perkembangan ilmu komunikasi di Indonesia, dari segi aksiologi ilmu


komunikasi telah banyak dimanfaatkan untuk memecahkan persoalan-
persoalan sosial. Dari segi epistemologi, ilmu komunikasi pada umumnya
dianggap sebagai sub ordinat ilmu lain. Misalnya sarjana psikologi
mempelajari perilaku individu dan memandang komunikasi sebagai salah
satu jenis tertentu dari perilaku manusia. Sarjana sosiologi berfokus pada
masyarakat dan proses sosial, melihat komunikasi sebagai salah satu dari
faktor-faktor sosial. Sarjana antropologi yang memusatkan perhatian pada
kebudayaan, mengamati komunikasi sebagai salah satu aspek dari suatu
tema yang lebih luas. Makin berkembangnya pendidikan tinggi ilmu
komunikasi, sifat subordinat tersaebut perlahan berkurang. Sebaliknya
peneliltian-penelitian amndiri terhadap gejala komunikasi memungkinkan
berkembangnya teori-teori komunikasi. Dengan demikian wilayah ontologi
ilmu komunikasi semakin luas
4. Komunikasi Sebagai Kiat Atau Keterampilan

A.S. Ahmad (1993;67) menyebut komunikasi sebagai technical knowhow.


Komunikasi dipandang sebagai skill yang oleh individu dipergunakan untuk
melakukan profesi komunikasi. Perkembangan dunia komunikasi di Indonesia
pada massa yang akan datang menunjukan prospek yang semakin cerah.
Dengan demikian masalah-masalah yang berhubungan dengan profesi
komunikasi tetap menjadi agenda yang penting.

Dalam perspektif sosiologis, komunikasi itu mengandung pengertian sebagai


berikut: komunikasi merupakan proses mentransmit/memindahkan
keyataan-kenyataan, keyakinan-keyakinan, sikap-sikap, reaksi-reaksi
emosional. Pemindahan tersebut berlangsung antara manusia satu dengan
manusia lainnnya. Jadi jelas, bagi sosiologi, komunikasi tidak sekedar berisi
informasi yang dipindah-pindahkan dari seseorang kepada yang lainnnya,
tetapi juga meliputi ungkapan-ungkapan perasaan yang pada umumnya
dialami oleh umat manusia yang hidup di dalam masyarakat.

Jadi, lingkup komunikasi menyangkut persoalan-persoalan yang ada


kaitannya dengan substansial interaksi sosial orang-orang dalam masyarakat;
termasuk konten interaksi (komunikasi) yang dilakukan secara langsung
maupun dengan menggunakan media komunikasi.

Komunikasi Di Dalam Masyarakat Dibagi Atas 5 Jenis :

1. Komunikasi individu dengan individu (komunikasi antar pribadi)

Komunikasi antar pribadi (Djuarsa, 1993:25) adalah komunikasi antar


perorangan dan bersifat pribadi baik yang terjadi secara langsung (tanpa
medium) ataupun tidak langsung (melalui medium). Contohnya kegiatan
percakapan tatap muka, percakapan melalui telepon, surat menuyurat
pribadi. Fokus pengamatannya adalah bentuk-bentuk dan sifat-sifat
hubungan, percakapan, interaksi dan karakteristik komunikator.

2. Komunikasi kelompok

Komunikasi kelompok (Djuarsa, 1993:25), menfokuskan pembahasannya


kepada interaksi diantara orang-orang dalam kelompok-kelompok kecil.
Komunikasi kelompok juga melibatkan komunikasi antarpribadi. Bahasan
teoritis meliputi dinamika kelompok, efisiensi dan efektifitas penyampaian
informasi dalam kelompok, pola dan bentuk interaksi, serta pembuatan
keputusan.
3. Komunikasi organisasi

Komunikasi organisasi (Djuarsa, 1993:25) menunjuk pada pola dan bentuk


komunikasi yang terjadi dalam konteks dan jaringan organisasi. Komunikasi
organisasai melibatkan bentuk-bentuk komunikasi antar pribadi dan
komunikasi kelompok. Pembahasannya meliputi struktur dan dan fungsi
organisasi, hubungan antar manusia manusia, komunikasi dan proses
pengorganisasian, serta kebudayaan organisasi.

4. Komunikasi sosial

”Komunikasi sosial menurut Astrid (Bungin, 2006:32) adalah salah satu


bentuk komunikasi yang lebih intensif, dimana komunikasi terjadi secara
langsung antar komunikator dan komunikan, sehingga situasi komunikasi
berlangsung dua arah dan lebih diarahkan kepada pencapaian suatu situasi
integrasi sosial, melalui kegiatan ini terjadilah aktualisasi dari berbagai
masalah yang dibahas. Komunikasi sosial sekaligus suatu proses sosialisasi
dan untuk pencapaian stabilitas sosial, tertib sosial, penerusan nilai-nilai
lama dan baru yang diagungkan oleh suatu masyarakat melalui komunikasi
sosial kesadaran masyarakat dipupuk, dibina dan diperluas. Melalui
komunikasi sosial, masalah-masalah sosial dipecahkan melalui konsesus.”
5. Komunikasi Massa

Komunikasi massa menurut McQuail adalah komunikasi yang berlangsung


pada tingkat masyarakat luas. Pada tingkat ini komunikasi dilakukan dengan
menggunakan media massa.

4. Pengertian dan Pemahaman Sosiologi Komunikasi

Dari konsep-konsep dan pengertian diatas tentang apa itu sosiologi, masyarakat dan
komunikasi maka dapat kita simpulkan untuk mendapatkan pemahaman dan
beberapa pengertian dari sosiologi komunikasi sebagai berikut:

Kehidupan bermasyarakat, merupakan obyek pengamatan sosiologi yang masuk


dalam rumpun ilmu sosial. Sosiologi mempelajari berbagai segi kehidupan manusia
yang bermasyarakat dan salah satu ruang lingkup yang diamati adalah interaksi
sosial yang terjadi dalam masyarakat. Inti dari interaksi sosial adalah komunikasi,
karenanya muncul kekhususan dalam sosiologi yang dinamakan Sosiologi
Komunikasi, yaitu ilmu yang mempelajari atau menganalisa komunikasi dari sisi
sosiologis.

Sosiologi Komunikasi menurut Soerjono Soekanto (Soekanto, 2003:423) merupakan


kekhususan sosiologi dalam mempelajari interaksi sosial yaitu suatu hubungan atau
komunikasi yang menimbulkan proses saling pengaruh mempengaruhi antara para
individu, individu dengan kelompok maupun antar kelompok. Menurut Soekanto,
Sosiologi Komunikasi juga ada kaitannya dengan public speaking, yaitu bagaimana
seseorang berbicara kepada public (Burhan, 2006:31)

Dari beberapa pengertian diatas maka sosiologi komunikasi merupakan kajian


komunikasi dari sudut sosiologis. Sosiologi komunikasi ini membahas tentang
tinjauan sosiologis terhadap komunikasi baik sebagai aktivitas social dan interaksi
social yang terjadi antara orang perorangan, individu dengan kelompok dan
kelompok dengan kelompok maupun proses komunikasi dan efeknya dalam
kehidupan masyarakat.

Menurut Burhan Bungin, Secara komprehensif Sosiologi Komunikasi mempelajari


tentang interaksi social sebagai aspek yang berhubungan dengan interaksi tersebut
seperti bagaimana interaksi (komunikasi) itu dilakukan dengan menggunakan
media, bagaimana efek media sebagai akibat dari interaksi tersebut, sampai dengan
bagaimana perubahan-perubahan sosial dimasyarakat yang didorong oleh efek
media berkembang serta konsekuensi sosial macam apa yang ditanggung
masyarakat sebagai akibat dai perubahan-perubahan yang didorong oleh media.
(Burhan, 2006:31)

C. Ruang Lingkup Sosiologi Komunikasi

Berangkat dari pengertian dan pemahaman sosiologi komunikasi tersebut diatas, yang
mana intinya sosiologi komunikasi adalah ilmu yang akan mempelajari komunikasi yang
terjadi dalam kehidupan masyarakat, baik komunikasi yang terjadi dalam kehidupan
masyarakat, baik komunikasi yang terjadi dalam lingkup masyarakat perkotaan maupun
masyarakat pedesaan, komunikasi massa dan efeknya bagi individu dan masyarakat,
hubungan antara komunikasi dan perubahan social serta pembangunan bagi
masyarakat, dan juga teknologi komunikasi yang berkembang dalam kehidupan
masyarakat dan efeknya bagi masyarakat itu sendiri.

Dengan demikian seperti yang dikatakan oleh Burhan Bungin dalam bukunya sosiologi
komunikasi (2006:36), maka ranah sosiologi Komunikasi berada pada wilayah individu,
kelompok, masyarakat dan sistem dunia. Dimana wilayah itu bersentuhan dengan
dengan wilayah lain seperti teknologi telematika, komunikasi, proses dan interaksi
sosial, serta budaya kosmopolitan. Ranah tersebut berbeda dengan studi-studi
komunikasi dan sosiologi secara keseluruhan, dengan kata lain objek sosiologi
Komunikasi tidak sama dengan sosiologi secara umum dan tidak mengambil objek
komunikasi secara utuh, akan tetapi sosiologi komunikasi menjembatani studi sosiologi
dan studi komunikasi dimana jembatan itu dibangun berdasarkan kajian sosiologi
tentang interaksi sosial. Dalam arti ketika kita membahas kasus-kasus sosiologi
komunikasi, maka akan ditemukan sebuah kenyataan bahwa apa yang menjadi
perhatian komunikasi juga menjadi perhatian sosiologi. Hal ini terjadi karena ranah
sosiologi komunikasi adalah kajian sosiologi dan kajian komunikasi itu sendiri, yaitu
individu, kelompok, masyarakat, dunia dan interaksinya. Misalnya ketika sosiologi
membahas tentang masalah sosial yang muncul dalam masyarakat dalam hal
meningkatnya kenakalan remaja di suatu daerah, maka secara tidak langsung masalah
tersebut juga menjadi kajian bagi komunikasi, karena salah satu penyebab dari
meningkatnya kenaklan remaja yang ada masyarakat adalah semakin berkembangnya
media, dimana remaja dengan mudahnya bisa mengakses informasi yang seharusnya
bealum layak untuk ditontonya. Dengan dmikian jelas bahwa apa yang menjadi
perhatian sosiologi juga pada akhirnya menjadi perhatian bagi komunikasi.

Buat gambar yang menjelaskan lingkup soskom diantara sosio dan kom (komputer error
buat bikin gambar)

Kajian Studi-studi sosiologi komunikasi bukan merupakan ilmu yang berdiri sendiri, akan
tetapi merupakan ilmu yang terus berkembang sejalan dengan perkembangan
masyarakat dan perkembangan ilmu sosial yang lain, karena ilmu sosiologi komunikasi
merupakan ilmu yang bersifat interdisipliner dan terbuka terhadap sumbangan disiplin
ilmu lain, seperti budaya, ekonomi, agama, hukum, negara sampai pada teknologi.
Seperti yang dijelaskan oleh Burhan Bungin bahwa saat ini kendali arah perkembangan
sosiologi komunikasi ditentukan oleh pesatnya perkembangan dunia teknologi
komunikasi yang kemudian secara simultan mempengaruhi ranah-ranah sosial dan
budaya masyarakat di setiap lapisan masyarakat. Dengan demikian, maka luasan objek
kajian sosiologi komunikasi juga diperkembangan ranah-ranah sosial budaya dan
telnologi media itu dengan segala aspek yang mengikutinya. (Burhan, 2006:37). Seperti
kita lihat dalam gambar berikut ini.

Gambar 3

KOMPLEKSITAS STUDI SOSIOLOGI KOMUNIKASI


Budaya
Teknologi

Negara Sosiologi Sosiologi


Komunikasi

Hukum, agama,
administrasi dll
Ekonomi

Dari gambar diatas jelas bahwa sosiologi komunikasi berkembang sejalan dengan
perkmbangan ilmu-ilmu lain yang mempengaruhinya termasuk perkembangan
teknologi komunikasi. Dengan demikian perkembangan sosiologi komunikasi akan
sangat dipengaruhi oleh ilmu-ilmu sosial yang lainnya termasuk juga oleh
perkembangan teknologi komunikasi.

Berdasarkan penjelasan diatas bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari aktivitas
komunikasi yang terjadi dalam masyarakat luas, yang tidak terlepas dari pengaruh
perubahan yang terjadi dalam masyarakat luas baik dalam berinteraksi, sosialisasi dan
dalam komunikasi dan pengaruh-pengaruh teknologi komunikasi yang mengakibatkan
berubahnya cara masyarakat dalam berkomunikasi.

Sejalan dengan perubahan masyarakat dan teknologi yang terjadi dalam masyarakat,
maka cara-cara orang berkomunikasipun mengalami perubahan. Misalnya sebelum
teknologi telepon seluler ada, cara orang berinteraksi dilakukan secara langsung dengan
tatap muka atau melalui surat, tapi dengan ditemukannya telepon seluler manusia
cenderung senang berinteraksi dengan menggunakan alat tersebut. Hal ini
membuktikan bahwa antara sosiologi dan komunikasi saling berhubungan dimana
masyarakat menimbulkan perubahan dalam berkomunikasi dan perkembangan
teknologi komunikasi menimbulkan perubahan dalam masyarakat misalnya seperti
dijelaskan diatas bahwa dengan semakin berkembangnya media massa maka
memunculkan banyak masalah sosial dalam masyarakat mulai dari kekerasan sampai
pada masalah kejahatan.

Kesimpulan:

1. Gagasan-gagasan perspektif sosiologi komunikasi telah ada bersamaan dengan


lahirnya sosiologi itu sendiri baik dalam perspektif struktural fungsional maupun
dalam perspektif konflik.
2. Konsep-konsep penting yang berhubungan dengan sosiologi komunikasi adalah
konsep sosiologi, masyarakat dan komunikasi
3. Kehidupan bermasyarakat, merupakan obyek pengamatan sosiologi yang masuk
dalam rumpun ilmu sosial. Sosiologi mempelajari berbagai segi kehidupan manusia
yang bermasyarakat dan salah satu ruang lingkup yang diamati adalah interaksi
sosial yang terjadi dalam masyarakat. Inti dari interaksi sosial adalah komunikasi,
karenanya muncul kekhususan dalam sosiologi yang dinamakan Sosiologi
Komunikasi , yaitu ilmu yang mempelajari atau menganalisa komunikasi dari sisi
sosiologis .
4. Sosiologi komunikasi ini kita akan mempelajari komunikasi yang terjadi dalam
kehidupan masyarakat, baik komunikasi yang terjadi dalam masyarakat perkotaan
maupun masyarakat pedesaan, komunikasi massa dan efeknya, komunikasi yang
terjadi antar masyarakat yang berbeda budayanya, hubungan antara komunikasi dan
perubahan social serta pembangunan bagi masyarakat, dan juga teknologi
komunikasi yang berkembang dalam kehidupan masyarakat dan efeknya bagi
masyarakat itu sendiri.
5. Kajian sosiologi komunikasi berada pada wilayah individu, kelompok, masyarakat,
dan sistem dunia. Dimana ranah ini bersentuhan dengan wilayah lain, seperti
teknologi telematika, komunikasi, proses interaksi sosial serta budaya kosmopolitan,
6. Kompleksitas sosiologi komunikasi selain bersifat interdisipliner dan terbuka
terhadap sumbangan disiplin ilmu lain, seperti budaya, ekonomi, agama, hukum,
negara sampai pada teknologi
7. Objek sosiologi komunikasi adalah manusia yang menekankan pada aspek aktivitas
manusia sebagai makhluk sosial yang melakukan aktivitas sosiologis yaitu aspek
sosial dan komunikasi, aspek ini merupakan aspek dominan dalam kehidupan
manusia bersama orang lain. Aspek lainnya adalah telematika dan realitas

Daftar Pustaka

Sendjaya, Sasa Djuarsa, Teori Komunikasi, Jakarta, Universitas Terbuka, 1999

Shadily. Hassan, Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia, Jakarta, Rineka Cipta, 1993

Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, Radja Grafindo Persada, 2002
Sosanto, Astrid, Komunikasi Sosial, Jakarta, Binacipta, 1980.

Bungi, Burhan, Sosiologi Komunikasi, Jakarta, Kencana, 2006

Anda mungkin juga menyukai