A. Pendahuluan
Mencari sejarah kapan lahirnya ilmu sosiologi komunikasi akan sama dengan kita
melihat sejarah kapan lahirnya ilmu sosiologi, hal ini lazim karena ilmu sosiologi
komunikasi itu secara tidak langsung muncul dalam kajian-kajian sosiologi. Artinya
pada saat berkembang dan muncul ilmu sosiologi dalam kajian tentang interaksi
sosial, dimana syarat terjadinya interaksi sosial adalah adanya kontak dan
komunikasi, maka sejak itu pula sebenarnya secara tidak langsung kajian komunikasi
sudah menjadi bahan kajian dalam ilmu sosiologi.
Kajian sosiologi tentang interaksi sosial mengartikan bahwa sosiologi sejak semula
telah menaruh perhatian pada masalah-masalah yang ada hubungan dengan
interaksi sosial antara seseorang dan orang lainnya. Seperti yang dikutif dari buku
Burhan Bungin interaksi sosial ini apa yang disebut oleh Comte dengan Social
Dynamic, kesadaran Kolektif oleh durkheim dan interaksi Sosial Oleh Marx serta
tindakan komunikatif dan teori komunikasi oleh Habernas adalah awal mula
lahirnya perspektif sosiologi komunikasi. Bahkan melihat kenyataan semacam itu,
maka sebenarnya gagasan-gagasan perspektif sosiologi komunikasi telah ada
bersamaan dengan lahirnya sosiologi itu sendiri baik dalam perspektif struktural
fungsional maupun dalam perspektif konflik. (Bungin, 2006: 19)
Masih dari bukunya Burhan Bungin, sejarah sosiologi komunikasi menempuh dua
jalur. Kajian dan sumbangan pemikiran Auguste Comte, Talcott Parson dan Robert K.
Merton merupakan sumbangan paradigma fungsional bagi lahirnya teori-teori
komunikasi yang beraliran struktural fungsional. Sedangkan sumbangan-sumbangan
pemikiran Karl Marx dan Habermas menyumbangkan paradigma konflik bagi
lahirnya teori-teori kritis dalam kajian komunikasi.
Selain apa yang disumbangkan Karl Marx dan Habermas mengenai teori kritis dalam
komunikasi, sumbangan dari perspektif struktural fungsional dalam sosiologi yang
diajarkan oleh Talcott Parson dalam teori sistem tindakan maupun dalam skema Agil
(Ritzer, 2004: 121) serta kajian Robert K. Merton tentang struktur fungsional,
struktur sosial dan anomi, merupakan sumbangan-sumbangan yang amat penting
terhadap lahirnya teori-teori komunikasi di waktu-waktu berikutnya. (Bungin:
2006:20)
1. Sosiologi
Asal kata Sosiologi adalah berasal dari kata sofie, yaitu bercocok tanam atau
bertanam, kemudian berkembang menjadi Socius (bhs. Latin) yang berarti
teman, kawan. Arti kata tersebut akhirnya berkembang lagi menjadi kata social
yang berarti berteman, bersama, berserikat. Kata sosial secara khusus adalah
hal-hal mengenai berbagai kejadian dalam masyarakat yaitu persekutuan
manusia, dan selanjutnya dengan pengertian itu bermaksud untuk mengerti
kejadian-kejadian dalam masyarakat yaitu persekutuan manusia, dan selanjutnya
dengan pengertian itu untuk dapat berusaha mendatangkan perbaikan dalam
kehidupan bersama. (Shadily, 1993:1-2)
Dengan kata lain menurut Hassan Shadily, Sosiologi adalah ilmu masyarakat
atau ilmu kemasyarakatan yang mempelajari manusia sebagai anggota golongan
atau masyarakatnya (tidak sebagai individu yang terlepas dari golongan atau
masyarakatnya), dengan ikatan-ikatan adat, kebiasaan, kepercayaan atau
agamanya, tingkah laku serta keseniannya atau yang disebut kebudayaan yang
meliputi segala segi kehidupannya. (1993:2)
Berdasarkan dari sekian banyak definisi sosiologi tersebut maka, sosiologi bisa
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang masyarakat, hubungan antara
masyarakat dan akibat dari hubungan tersebut. Karena sosiologi objeknya adalah
masyarakat maka cakupan dari objek sosiologi itu adalah individu, kelompok,
dan masyarakat. Proses hubungan inilah yang biasa disebut dalam sosiologi
dengan istilah interaksi social.
Dengan melihat pengertian sosiologi dan objek sosiologi tersebut maka dapat
dikatakan dengan mempelajari sosiologi maka akan mendapatkan pengetahuan
yang sedalam-dalamnya tentang masyarakat, selanjutnya setelah melihat fakta-
fakta yang ada masyarakat terutama berkaitan proses interaksi manusia dan
proses yang muncul akibat interaksi tersebut maka ilmu sosiologi tersebut
mungkin dapat dipergunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan yang
muncul masyarakat.
2. Masyarakat
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari masyarakat maka, sebelum berbicara mengenai komunikasi dalam
upaya untuk mencari pengertian dari sosiologi komunikasi, maka perlu
dikemukakan lebih dahulu pengertian mengenai masyarakat sebagai obyek
sosiologi.
Kata masyarakat dalam Bahasa Inggris disebut Society, asal katanya Socius yang
berarti “kawan”. Kata “Masyarakat” berasal dari bahasa Arab, yaitu Syiek, artinya
“bergaul”, yang akhirnya akhirnya dalam bahasa indonesia kata masyarakat itu
diartikan kumpulan orang yang saling bergaul.
Menurut Ralph Linton seperti yang dikutif oleh Sujono Soekanto (2003:24)
mengartikan masyarakat merupakan sekelompok manusia yang telah hidup dan
bekerja bersama cukup lama, sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan
menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas
yang dirumuskan dengan jelas . Masih dalam buku yang sama, Selo Soemardjan
(Soekanto, 2003:24) menyatakan masyarakat adalah orang-orang yang hidup
bersama, yang menghasilkan kebudayaan.
Suatu kesatuan sosial yang terdiri dari individu-individu tidak semuanya bisa
dikatakan sebagai masyarakat, untuk dapat dikatakan sebagai masyarakat maka
kumpulan individu-individu tersebut harus biasanya akan memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
Pengertian manusia yang hidup bersama (masyarakat) dalam ilmu sosial tidak
mutlak jumlahnya, bisa saja dua orang atau lebih, tetapi minimal adalah dua
orang. Manusia tersebut hidup bersama dalam waktu cukup lama, dan akhirnya
melahirkan manusia-manusia baru yang saling berhubungan satu dengan
lainnya. Hubungan antara manusia itu, kemudian melahirkan keinginan,
kepentingan, perasaan, kesan, penilaian dan sebagainya. Keseluruhan itu
kemudian mewujudkan adanya system komunikasi dan peraturan-peraturan
yang mengatur hubungan antara manusia dalam masyarakat tersebut. Dalam
system hidup tersebut, maka munculah budaya yang mengikat antara satu
manusia dengan lainnya.
3. Komunikasi
Dari beberapa definisi tersebut maka bisa kita katakan bahwa komunikasi adalah
suatu proses penyampaian pesan yang bisa berupa pikiran, perasaan maupun
keahlian dari seorang yang biasa disebut komunikator pada orang lain
(komunikan), yang dalam proses penyampaian pesan tersebut menggunakan
media untuk menyampaikannya dan tujuannya adalah akan mempengaruhi
orang lain (komunikan) baik dalam pikiran, perasaan maupun tindakannya.
Proses tidak lain adalah suatu kegiatan atau aktivitas secara terus menerus
dalam kurun waktu tertentu, bisa panjang ataupun pendek tergantung pada
konteksnya. Misalnya makan dan meraih kesarjanaan adalah suatu proses.
Kata komunikasi berasal dari kata latin communicare yang mempunyai arti:
bergaul dengan seseorang, memberitahukan sesuatu kepada orang lain, dan
berhubungan dengan orang lain. Dari kata kerja tesebut dibentuk kata benda
communicatio yang dalam bahasa Indonesia komunikasi dan berarti
pergaulan, pemberitahuan dan berhubungan.
Sehingga dari kata proses dan komunikasi itu bisa diambil suatu kesimpulan
bahwa proses komunikasi adalah setiap langkah yang dimulai dari saat
menciptakan informasi sampai saat informasi itu dipahami, merupakan
proses komunikasi (liliweri, 1997;60).
Proses yang terjadi dalam komunikasi secara umum yaitu proses primer dan
proses sekunder. Komunikasi primer adalah komunikasi secara tatap muka,
langsung antara seseorang kepada orang lain guna menyampaikan pikiran
maupun perasaannya.
Pembagian lain yang berdasarkan tujuan dan jenis pesan mencakup jenis
komunikasi politik; komunikasi bisnis; komunikasi pembangunan; dll.
2. Komunikasi kelompok
4. Komunikasi sosial
Dari konsep-konsep dan pengertian diatas tentang apa itu sosiologi, masyarakat dan
komunikasi maka dapat kita simpulkan untuk mendapatkan pemahaman dan
beberapa pengertian dari sosiologi komunikasi sebagai berikut:
Berangkat dari pengertian dan pemahaman sosiologi komunikasi tersebut diatas, yang
mana intinya sosiologi komunikasi adalah ilmu yang akan mempelajari komunikasi yang
terjadi dalam kehidupan masyarakat, baik komunikasi yang terjadi dalam kehidupan
masyarakat, baik komunikasi yang terjadi dalam lingkup masyarakat perkotaan maupun
masyarakat pedesaan, komunikasi massa dan efeknya bagi individu dan masyarakat,
hubungan antara komunikasi dan perubahan social serta pembangunan bagi
masyarakat, dan juga teknologi komunikasi yang berkembang dalam kehidupan
masyarakat dan efeknya bagi masyarakat itu sendiri.
Dengan demikian seperti yang dikatakan oleh Burhan Bungin dalam bukunya sosiologi
komunikasi (2006:36), maka ranah sosiologi Komunikasi berada pada wilayah individu,
kelompok, masyarakat dan sistem dunia. Dimana wilayah itu bersentuhan dengan
dengan wilayah lain seperti teknologi telematika, komunikasi, proses dan interaksi
sosial, serta budaya kosmopolitan. Ranah tersebut berbeda dengan studi-studi
komunikasi dan sosiologi secara keseluruhan, dengan kata lain objek sosiologi
Komunikasi tidak sama dengan sosiologi secara umum dan tidak mengambil objek
komunikasi secara utuh, akan tetapi sosiologi komunikasi menjembatani studi sosiologi
dan studi komunikasi dimana jembatan itu dibangun berdasarkan kajian sosiologi
tentang interaksi sosial. Dalam arti ketika kita membahas kasus-kasus sosiologi
komunikasi, maka akan ditemukan sebuah kenyataan bahwa apa yang menjadi
perhatian komunikasi juga menjadi perhatian sosiologi. Hal ini terjadi karena ranah
sosiologi komunikasi adalah kajian sosiologi dan kajian komunikasi itu sendiri, yaitu
individu, kelompok, masyarakat, dunia dan interaksinya. Misalnya ketika sosiologi
membahas tentang masalah sosial yang muncul dalam masyarakat dalam hal
meningkatnya kenakalan remaja di suatu daerah, maka secara tidak langsung masalah
tersebut juga menjadi kajian bagi komunikasi, karena salah satu penyebab dari
meningkatnya kenaklan remaja yang ada masyarakat adalah semakin berkembangnya
media, dimana remaja dengan mudahnya bisa mengakses informasi yang seharusnya
bealum layak untuk ditontonya. Dengan dmikian jelas bahwa apa yang menjadi
perhatian sosiologi juga pada akhirnya menjadi perhatian bagi komunikasi.
Buat gambar yang menjelaskan lingkup soskom diantara sosio dan kom (komputer error
buat bikin gambar)
Kajian Studi-studi sosiologi komunikasi bukan merupakan ilmu yang berdiri sendiri, akan
tetapi merupakan ilmu yang terus berkembang sejalan dengan perkembangan
masyarakat dan perkembangan ilmu sosial yang lain, karena ilmu sosiologi komunikasi
merupakan ilmu yang bersifat interdisipliner dan terbuka terhadap sumbangan disiplin
ilmu lain, seperti budaya, ekonomi, agama, hukum, negara sampai pada teknologi.
Seperti yang dijelaskan oleh Burhan Bungin bahwa saat ini kendali arah perkembangan
sosiologi komunikasi ditentukan oleh pesatnya perkembangan dunia teknologi
komunikasi yang kemudian secara simultan mempengaruhi ranah-ranah sosial dan
budaya masyarakat di setiap lapisan masyarakat. Dengan demikian, maka luasan objek
kajian sosiologi komunikasi juga diperkembangan ranah-ranah sosial budaya dan
telnologi media itu dengan segala aspek yang mengikutinya. (Burhan, 2006:37). Seperti
kita lihat dalam gambar berikut ini.
Gambar 3
Hukum, agama,
administrasi dll
Ekonomi
Dari gambar diatas jelas bahwa sosiologi komunikasi berkembang sejalan dengan
perkmbangan ilmu-ilmu lain yang mempengaruhinya termasuk perkembangan
teknologi komunikasi. Dengan demikian perkembangan sosiologi komunikasi akan
sangat dipengaruhi oleh ilmu-ilmu sosial yang lainnya termasuk juga oleh
perkembangan teknologi komunikasi.
Berdasarkan penjelasan diatas bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari aktivitas
komunikasi yang terjadi dalam masyarakat luas, yang tidak terlepas dari pengaruh
perubahan yang terjadi dalam masyarakat luas baik dalam berinteraksi, sosialisasi dan
dalam komunikasi dan pengaruh-pengaruh teknologi komunikasi yang mengakibatkan
berubahnya cara masyarakat dalam berkomunikasi.
Sejalan dengan perubahan masyarakat dan teknologi yang terjadi dalam masyarakat,
maka cara-cara orang berkomunikasipun mengalami perubahan. Misalnya sebelum
teknologi telepon seluler ada, cara orang berinteraksi dilakukan secara langsung dengan
tatap muka atau melalui surat, tapi dengan ditemukannya telepon seluler manusia
cenderung senang berinteraksi dengan menggunakan alat tersebut. Hal ini
membuktikan bahwa antara sosiologi dan komunikasi saling berhubungan dimana
masyarakat menimbulkan perubahan dalam berkomunikasi dan perkembangan
teknologi komunikasi menimbulkan perubahan dalam masyarakat misalnya seperti
dijelaskan diatas bahwa dengan semakin berkembangnya media massa maka
memunculkan banyak masalah sosial dalam masyarakat mulai dari kekerasan sampai
pada masalah kejahatan.
Kesimpulan:
Daftar Pustaka
Shadily. Hassan, Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia, Jakarta, Rineka Cipta, 1993
Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, Radja Grafindo Persada, 2002
Sosanto, Astrid, Komunikasi Sosial, Jakarta, Binacipta, 1980.