1
PENGANGGARAN MODAL PERUSAHAAN MULTINASIONAL
Materi Pembahasan :
1. Analisis penganggaran modal dari perspektif perusahaan induk dengan analisis
penganggaran modal dari perspektif anak perusahaan.
2. Mendemonstrasikan analisis penganggaran modal multinasional diterapkan
untuk menentukan apakah suatu proyek internasional patut diimplementasikan
atau tidak.
3. Menjelaskan bagaimana risiko – risiko dari proyek internasional dinilai.
Masing – masing karakteristik diatas akan dibahas satu per satu berikut ini :
1. Investasi awal.
Investasi awal perusahaan induk bisa merupakan sumber utama dana untuk
mendukung suatu proyek tertentu. Dana awal yang diinvestasikan dalam sebuah proyek
2
mungkin tidak hanya mengandung dana yang dibutuhkan untuk memulai proyek, tetapi
juga dana – dana lain, seperti modal kerja untuk mendukung proyek dari waktu ke
waktu. Dana – dana semacam itu dibutuhkan untuk membiayaai persediaan, membayar
upah, dan sebagainya, sampai proyek menghasilkan pendapatan. Karena arus kas tidak
selalu cukup untuk menutupi ’pengeluaran yang akan muncul, modal kerja diperlukan
sepanjang usia proyek.
2. Permintaan konsumen.
Keakuratan peramalan besarnya permintaan konsumen bagi sebuah produk sangat
penting pada saat mengestimasi skedul arus kas. Tetapi, permintaan dimasa depan
biasanya sulit diramalkan. Sebagai contoh, jika proyek yang ingin dikerjakan adalah
sebuah fasilitas produksi di Jerman yang akan memproduksi mobil, MNC harus
meramalkan berapa besarnya pangsa pasar Jerman yang bisa dirampas perusahaan
dari produsen – produsen mobil lain. Setelah proyek ini dibuat, peramalan permintaan
dapat dilakukan dengan mudah. Namun, proyeksi pangsa pasar bisa jadi tidak tepat.
Peramalan permintaan kadang – kadang dapat dibantu oleh data – data historis
mengenai berapa besar pangsa pasar yang telah dirampas MNC lain pada saat mereka
memasuki pasar yang sama. Sekali lagi, data – data historis tidak selalu merupakan
indikator yang akurat mengenai masa depan. Disamping itu, banyak proyek yang
merupakan proyek perintis, sehingga tidak ada data historis yang bisa digunakan untuk
meramalkan masa depan.
3. Harga jual.
Harga jual dari produk dapat diramalkan dengan menggunakan harga dari produk -
produk saingan yang telah ada dalam pasar. Tetapi, analisa penganggaran modal
jangka panjang meminta proyeksi, tidak untuk satu periode kedepan, tetapi untuk
sepanjang usia proyek. Harga masa depan akan sangat dipengaruhi oleh laju inflasi
negara tamu dimasa depan (tempat dimana proyek dilaksanakan). Namun, laju inflasi
dimasa depan tidak diketahui. Jadi, laju inflasi masa depan harus diproyeksi terlebih
dahulu sebelum proyeksi mengenai harga jual dibuat.
4. Biaya variabel.
Sama seperti proyeksi harga jual, peramalan biaya variabel dapat dilakukan dengan
menilai kandungan biaya variabel dari produk – produk saingan (seperti, upah per-jam
3
dan sebagainya). Biaya variabel juga akan sangat dipengaruhi oleh inflasi dimasa
depan. Sekalipun biaya variabel per unit dapat diramalkan dengan akurat, proyeksi
biaya variabel total (biaya variabel per unit dikali volume produksi) bisa tidak akurat jika
proyeksi permintaan juga tidak akurat.
5. Biaya tetap.
Secara periodik, biaya tetap mungkin lebih mudah diramalkan dari pada biaya
variabel, karena biasanya tidak sensitif terhadap perubahan permintaan. Tetapi, biaya
tetap sensitif terhadap setiap perubahan laju inflasi negara tamu dari saat proyeksi
dibuat sampai saat biaya tetap dikeluarkan.
6. Usia proyek.
Walaupun sulit untuk menilai usia dari sejumlah proyek, proyek – proyek tertentu
memiliki usia yang pasti karena akan dilikuidasi pada akhir usia tersebut. Hal ini
membuat analisa penganggaran modal mudah dilakukan. Harus disadari bahwa MNC
tidak selalu memiliki kontrol penuh menyangkut usia proyek. Dalam sejumlah kasus,
peristiwa – peristiwa politik bisa membuat proyek dilikuidasi lebih cepat dari yang
direncanakan. Probabilitas kemunculan peristiwa – peristiwa politik semacam ini
bervariasi antar negara.
4
Tetapi, pemerintah tamu mungkin akan memodifikasi regulasi transfer dana dari waktu
ke waktu, sehingga MNC harus terus menerus meramalkan restriksi transfer dana
dimasa depan dan memasukkannya kedalam analisis.
5
Dalam dunia nyata, tidak ada angka – angka pasti yang bisa dimasukkan MNC kedalam
komputernya. Semua variabel yang relevan harus diramalkan secara akurat dalam
mengevaluasi proyek. Jika yang dimasukkan ke komputer adalah sampah (ramalan
yang tidak akurat), output dari analisa juga akan berupa sampah. Karena kesalahan
semacam itu bisa berharga jutaan dolar, dapat dimengerti jika perusahaan multinasional
perlu menilai tingkat ketidakpastian dari setiap input yang digunakan dalam evaluasi
proyek.
2. Inflasi.
Meskipun baik biaya maupun pendapatan dipengaruhi dalam arah yang sama oleh
fluktuasi nilai tukar, besar pengaruh tersebut mungkin berbeda antara satu dengan yang
lain. Hal ini sangat mungkin terjadi jika proyek mengimport komponen – komponen
setengah jadi dari luar negeri dan menjual produk hasil pemrosesannya dalam pasar
lokal. Inflasi lokal akan memiliki dampak yang lebih besar atas pendapatan dari pada
biayanya. Dari perspektif induk, dampak gabungan dari inflasi dan fluktuasi nilai tukar
atas arus kas neto anak perusahaan mungkin saling menghilangkan satu sama lain
(baik secara parsial ataupun secara penuh). Nilai tukar dari negara – negara yang
mengalami laju inflasi tinggi cenderung melemah dari waktu ke waktu. Jadi, sekalipun
laba anak perusahaan telah terinflasi (meningkat karena inflasi), laba tersebut akan
terdeflasi pada saat dikonversikan ke dalam valuta negara induk (karena valuta anak
perusahaan telah melemah). Meskipun begitu, dampak saling menghilangkan tidak pasti
ataupun konsisten. Karena inflasi hanyalah salah satu dari banyak faktor yang
mempengaruhi nilai tukar, tidak ada jaminan suatu valuta asing akan mengalami
6
depresiasi pada saat inflasi lokal tinggi. Dengan demikian, MNC tidak boleh
mengabaikan dampak dari inflasi dan fluktuasi nilai tukar atas arus kas neto.
3. Kesepakatan Pembiayaan.
Exposure nilai tukar yang dihadapi induk tidaklah begitu tinggi ketika kantor dibeli oleh
anak perusahaan, karena sebagian arus kas terserap untuk membayar bunga dan
pokok hutang. Pembiayaan oleh anak perusahaan sebetulnya memindahkan sebagian
biaya kedalam valuta yang sama dengan valuta yang diterima oleh anak perusahaan,
dan dengan demikian, mengurangi jumlah yang akhirnya akan dikonversikan ke dalam
valuta induk untuk dipulangkan. Sejumlah proyek luar negeri seluruhnya dibiayai oleh
laba ditahan dari anak perusahaan luar negeri. Proyek – proyek ini sulit dinilai dari
perspektif induk, karena dampak langsungnya hanya dialami oleh anak perusahaan
sendiri. Salah satu pendekatan yang bisa dipakai adalah memandang investasi anak
perusahaan dalam suatu proyek sebagai biaya oportunitas, karena investasi tersebut
sebenarnya dapat dipulangkan ke induk, bukan diinvestasikan. Jadi, investasi awal dari
perspektif induk adalah jumlah yang seharusnya diterima dari anak perusahaan
seandainya dana dipulangkan, bukan diinvestasikan dalam proyek baru. Arus kas dari
perspektif induk mencerminkan arus kas yang akhirnya diterima oleh induk dari proyek
luar negeri.
4. Blokade dana
Dalam sejumlah kasus, pemerintah tamu mungkin memblokir upaya anak perusahaan
untuk memulangkan dana ke induk. Sebagai contoh : sejumlah negara mungkin
meminta laba yang dihasilkan oleh anak perusahaan terlebih dahulu diinvestasikan
kembali dinegara yang sama paling tidak selama 3 tahun sebelum bisa dipulangkan. Hal
ini bisa mempengaruhi keputusan terima/ tolak bagi sebuah proyek. Blokade dana akan
merugikan proyek jika tingkat pengembalian dari reinvestasi semacam itu lebih rendah
dari pada required rate of return dari proyek.
7
6. Dampak dari proyek baru atas arus kas berjalan.
Perlu disampaikan disini bahwa sejumlah proyek luar negeri mungkin memiliki
dampak positif atas arus kas berjalan. Sebagai contoh, jika sebuah produsen komponen
komputer mendirikan anak perusahaan diluar negeri untuk memproduksi komputer,
anak perusahaan dapat membeli komponen – komponen komputer dari induk. Dalam
hal ini, volume penjualan perusahaan induk akan meningkat.