Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ADINDA MARATUSHOLIKHAH

NPM : 2103102163
KELAS : 4H MANAJEMEN

CAMP DAN KEPUTUSAN INVESTASI

Penyesuaian terhadap tingkat bunga dengan menggunakan CAMP


Model ini mendasarkan diri pada pemikiran bahwa semakin besar risiko suatu investasi,
semakin besar tingkat keuntungan yang diminta oleh pemodal. Kalau konsep ini diterapkan pada
NPV, maka tingkat bunga yang dipergunakan untuk menghitung NPV akan menjadi makin besar
untuk proyek dengan risiko yang makin tinggi. Untuk menyesuaikan tingkat bunga terhadap
risiko diterapkan Capital Asset Pricing Model (CAPM).
CAPM berargumentasi bahwa memang benar arus kas tidaklah pasti. Ketidakpastian arus
kas tersebut disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu diantaranya adalah operating leverage.
Faktor lainnya adalah erat tidaknya hubungan kondisi bisnis tersebut dengan kondisi
perekonomian. Keadaan ini disebut sebagai siklikalitas (cyclicality).
Dalam CAPM risiko didefinisikan sebagai beta (B). Dengan demikian perusahaan yang
mempunyal operating leverage dan siklikalitas yang tinggi, diartikan sebagai perusahaan yang
mempunyai risiko atau beta yang tinggi. Dengan demikian nampaklah bahwa perusahaan yang
mempunyai ketidakpastian arus kas yang tinggi juga akan cenderung mempunyai bata yang
tinggi pula.
Kalau kita ingin menerapkan CAPM dalam capital budgeting, maka yang diperlukan
adalah:
1. Menaksir beta dari proyek (rencana investasi) yang sedang dianalisis.
2. Menaksir tingkat keuntungan portofolio pasar. Sebagal proxy sering dipergunakan tingkat
keuntungan rata-rata dari seluruh kesempatan investasi yang tersedia di pasar modal, atau
Indeks pasar.
3. Menentukan tingkat keuntungan dari investasi yang bebas risiko. Sebagal proxy sering
dipergunakan tingkat keuntungan dari sekuritas yang dijamin oleh pemerintah (misalnya
Sertifikat Bank Indonesia).
4. Menaksir arus kes yang diharapkan.
Beta tidak lain merupakan koefisien rogresi antara excess return suatu saham dengan excess
return portofolio pasar. Dimaksudkan dengan excess return adalah selisih antara tingkat
keuntungan dengan tingkat keuntungan bebas risiko. Satu hal yang menarik dari beta ini adalah
bahwa beta umumnya relatif stabil dari waktu ke waktu. Dengan demikian maka penggunaan
beta di waktu yang lalu untuk penaksiran beta di masa yang akan datang dapat dipergunakan.
Seringkali untuk menaksir bela dipergunakan bela rata-rata industri, sesuai dengan proyek
yang sedang kita analisis. Misalnya kita akan mendirikan pabrik tekstil. Untuk menaksir beta
industri tekstil, kita laksir beta dari berbagai perusahaan tekstil, dan angka rata-rata ini kita
pergunakan sebagai taksiran beta industri tekstil.
Diverifikasi Bisnis
Yang menarik dari perdekatan CAPM ini adalah bahwa setiap proyek diperlakukan
sebagai perusahaan mini. Artinya, kalau suatu perusahaan (misalkan bisnis utamanya adalah
industri farmasi) akan mendirikan perusahaan pembangunan perumahan (real estate), maka
rencana investasi tersebut akan diperlakukan sebagai suatu proyek yang terpisah dari bisnis saat
ini. Dengan kata lain, menguntungkan tidaknya proyek tersebut Bidak dipengaruhi oleh bisnis
perusahaan saat ini. Kecuali kalau rencana investasi tersebut ternyata diharapkan memberikan
synergistic effect pada bisnis saat ini, barulah perlu dipertimbangkan efek sinergi tersebut pada
analisis. Efek sinergi biasanya diharapkan muncul kalau perusahaan melakukan diversifikasi ke
bisnis yang berkaitan.
Sebagai misal, perusahaan manufaktur melakukan ekspansi dengan membentuk
perusahaan distributor. Dengan cara ini diharapkan bisa menghemat biaya distribusi.
Penghematan ini merupakan efek sinergi.
Pendekatan CAPM menolak investasi yang semata-mata dilakukan untuk diversifikasi.
Setiap investasi hendaknya dinilai dari NPV-nya, bukan karena investasi tersebut merupakan
diversifikasi ataukah tidak. Hal ini disebabkan karena CAPM mengukur risiko dengan risiko
sistematis (beta). Per definisi risiko sistema adalah risiko yang tidak bisa dihilangkan dengan
diversifikasi. Karena itu diversifikasi tidaklah memberikan manfaat.
Manfaat diversifikasi dalam menstabilkan arus kas (atau tingkat keuntungan) ditentukan
terutama oleh koefisien korelasi antararus kas (atau tingkat keuntungan). Penggabungan
beberapa investasi (membentuk portofolio) akan menghasilkan deviasi standar portofolio (up).
Proyek yang bisa mengurangi risiko total adalah proyak yang mempuny koefisien
korelasi tingkat keuntungan (atau NPV) yang rendah dengan proyek yang (bisa juga bisnis yang
saat ini dilakukan oleh perusahaan). Kalau suatu proyek din dengan R, maka bisa saja proyek
tersebut sebensmys tidak menguntungkan kalau dinilai dengan risk adjusted discount rate
(tingkat keuntungan yang lelah disesua dengan risiko). Disini perlu dipisahkan antara
ketergantungan statistik dan ketergantungan ekonomi. Ketergantungan statistik yang rendah
ditunjukkan oleh koefisien korele antartingkat keuntungan yang rendah. Ketergantungan
ekonomi ditunjukkan ada tidaknya efek sinergi.
Perbedaan utama antara pemakaian risiko sistematis dengan risiko total dalam
diversifikasi bisnis adalah pada penggunaan tingkat bunga yang relevan.
Analisis Sensitivitas
Dalam melakukan analisis terhadap suatu investasi, kita menyadari akan adanya
ketidakpastian taksiran anus kas yang kita buat. Kita mengetahui bahwa arus kas masuk bersih
dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti (1) unit yang dijual, (2) harga jual per unit, (3) biaya
tetap, dan (4) biaya variabel per unit. Dengan kata lain, apabila salah satu faktor tersebut
berubah, maka arus kas yang diharapkan yang akan diperolehpun akan berubah pula. Analisis
sensitivitas mencoba menganalisis apa yang terjadi terhadap NPV proyek apabila salah satu
variabel berubah.
Analisis sensitivitas tetap menggunakan tingkat bunga yang telah disesuaikan dengan
risiko dalam menaksir NPV investasi. Hal tersebut disebabkan karena tujuannya adalah tetap
menggunakan expected cash flow dalam analisis, meskipun barangkali perlu melakukan kaji
ulang dalam penaksiran arus kas, tersebut. Analisis sensitivitas tidak bermaksud untuk menaksir
probabilitas NPV mencapai nol atau negatif.

Anda mungkin juga menyukai