Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ADINDA MARATUSHOLIKHAH

NPM : 2103102163
KELAS : 4H MANAJEMEN

RISIKO DALAM INVESTASI


Risiko itu ada jika pembuat keputusan (perencana proyek) mampu mengestimasi
kemungkinan-kemungkinan (probabilitas) yang berhubungan dengan berbagai variasi hasil yang
akan diterima selama investasi sehingga dapat disusun distribusi probabilitasnya. Ketidakpastian
ada jika pembuat keputusan tidak memiliki data yang bisa dikembangkan untuk menyusun suatu
distribusi probabilitas sehingga harus membuat dugaan-dugaan untuk menyusunnya.
Pada garis besarnya ada dua pendekatan untuk memasukkan faktor risiko dalam investasi.
Yang pertama adalah mengukur risiko dalam ketidakpastian arus kas, dan yang kedua
menggunakan konsep hubungan yang positif antara risiko dengan tingkat keuntungan yang
dipandang layak.
Risiko dalam Artian Ketidakpastian Arus Kas
Pendekatan ini menggunakan dasar pemikiran bahwa semakin tidak pasti arus kas suatu
investasi, semakin berisiko investasi tersebut. Dengan demikian analisis akan dipusatkan pada
arus kas.
 Ketidakpastian Arus Kas
Sebagian besar investasi pada aktiva riil (membangun pabrik, meluncurkan
produk baru, membuka usaha dagang baru, dan sebagainya) merupakan investasi yang
mempunyai unsur ketidakpastian atau mempunyai unsur risiko. Pada unsur
ketidakpastian kita hanya bisa mengatakan tentang nilai yang diharapkan (expected
value). Sedangkan kemungkinan menyimpang dari nilai yang diharapkan diukur dengan
deviasi standar.
 Operating Risk dan Ketidakpastian Arus Kas
Apabila faktor pendanaan yang kita pegang konstan (artinya perusahaan
menggunakan struktur pendanaan yang sama, atau menggunakan modal sendiri
seluruhnya), perusahaan yang mempunyai operating risk yang tinggi berarti bahwa laba
operasi (yang menjadi sumber kas masuk) sangat peka terhadap perubahan penjualan.
Dengan kata lain, perubahan penjualan yang kecil akan mempengaruhi laba operasi
cukup besar.
Operating leverage menunjukkan penggunaan aktiva yang menimbulkan biaya
tetap (fixed cost). Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah meskipun aktivitas
perusahaan berubah. Lawan dari biaya tetap yaitu biaya variabel (variable cost) biaya ini
berubah kalau aktivitas perusahaan berubah. Contoh biaya tetap misalnya gaji para
pemimpin, beban penyusutan, dan lain-lain. Sedangkan contoh biaya variabel misalnya
biaya bahan baku, biaya bahan penolong, komisi penjualan, dan lain-lain.
Kita lihat bahwa pada suatu titik tertentu terdapat situasi dimana penghasilan sama
dengan total biaya (disini biaya-biaya adalah biaya operasi, tidak termasuk biaya karena hutang).
Pada jumlah produksi dan penjualan itulah dikatakan bahwa perusahaan berada dalam keadaan
impas (break-even).
Apabila :
V = Biaya variabel per unit
FC = Biaya tetap total (artinya bukan per unit)
P = Harga jual per unit
Q = Unit yang dihasilkan dan dijual
R = Penghasilan yang diterima dari penjualan
TC = Biaya total, yaitu biaya tetap total plus biaya variabel total
Maka titik impas tercapai pada saat R = TC, ini berarti bahwa
PQ = FC + VQ
FC = PQ – VQ
FC = Q (P-V)
Q = FC / (P-V)
Risiko Proyek
Pada ekstrimnya arus kas dapat dikelompokkan menjadi dua tipe, yaitu (1) tidak
mempunyai korelasi sama sekali (independen), dan (2) berkorelasi sempurna. Kemungkinan
lainnya adalah bentuk-bentuk antara (berkorelasi moderat).
 Mengukur risiko untuk arus kas independen
Arus kas yang independen berarti bahwa arus kas pada n + 1 tidak berkaitan
dengan arus kas pada tahun n. artinya, apabila arus kas pada waktu ke-n ternyata
menurun 10% dari yang diharapkan, arus kas pada waktu n +1 tidak mesti akan menurun
sebesar 10% juga. Bisa saja tetap sesuai dengan yang diharapkan, atau kalau
menyimpang, tidak mesti sejalan dengan tahun ke-n.

 Mengukur sisiko untuk arus kas yang tidak independent


Seringkali arus kas pada suatu waktu berkorelasi dengan arus kas pada waktu
berikutnya. Dalam keadaan semacam itu kita perlu memperhatikan koefisien korelasi
antarwaktu dari arus kas.
Metode Simulasi Monte Carlo
Kesulitan menggunakan cara diatas adalah menaksir conditional probability, lebih-lebih
kalau proyek tersebut mempunyai usia ekonomis yang cukup Panjang. Kita akan sampai pada
situasi jumlah seri NPV menjadi sangat banyak. Sebenarnya masalahnya bukanlah sangat
banyaknya seri NPV yang akan muncul, tetapi penaksiran probabilitas kondisional yang sangat
banyak.
Metode yang mencoba menyederhanakan penaksiran probabilitas tersebut adalah dengan
menggunakan simulasi. Simulasi bisa (dan perlu) dilakukan banyak sekali sehingga diperlukan
bantuan computer, tetapi penaksiran probabilitas tidak akan serumit persoalan diatas.

Anda mungkin juga menyukai