Anda di halaman 1dari 8

TEORI PORTOFOLIO & ANALISIS INVESTASI

Dosen Pengampuh:
HAFSAH EKASAFUTRI SAID,SE.,MM

Oleh:
Vilka Dayanti Dangga
(216602005)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM ENAM KENDARI
2024
(TUGAS 2)

MENGUJI MODEL CAPM DALAM MENENTUKAN HARGA SAHAM


DI PASAR MODAL

Kesimpulan:
Adapun kesimpulan yang saya dapat diberikan dari Jurnal dengan judul
Menguji Model CAPM Dalam Menentukan Harga Saham Di Pasar Modal
adalah bahwa CAPM merupakan suatu model yang menghubungkan tingkat
return ekspektasi dari suatu asset berisiko dengan risiko dari suatu aset tersebut
pada kondisi pasar yang seimbang. Dimana adapun Tujuan utama dari
penerapan CAPM adalah untuk menentukan tingkat expected return dalam
meminimalisir investasi yang berisiko. Namun disisi lain CAPM juga dapat
membantu investor dalam menghitung risiko yang tidak dapat diversifikasi
dalam suatu portofolio dan membandingkannya dengan prediksi tingkat
pengembalian (return).
Didalam Jurnal dengan judul Menguji Model CAPM Dalam
Menentukan Harga Saham Di Pasar Modal terdapat Harga Saham, dimana
harga saham adalah harga yang terbentuk di pasar yang besarannya
dipengaruhi oleh hukum permintaan dan penawaran ketika harga saham
meningkat, artinya terjadi peningkatan permintaan dan penawaran dengan kata
lain semakin meningkatnya permintaan pasar terhadap suatu saham, maka
menunjukkan saham tersebut mempunyai return yang baik sehingga banyak
diminati oleh investor.
Volume 14 Nomor 1 Januari-Juni 2019 40-45
http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jak
ISSN: 1907-9958 (Print)

MENGUJI MODEL CAPM DALAM MENENTUKAN


HARGA SAHAM DI PASAR MODAL
Dini Dinahastutia
a
Staf Accounting PT. United Tractors Pandu Engineering, Indonesia
dinidinahastuti@gmail.com
Diterima: Mei 2019. Disetujui: Mei 2019. Dipublikasikan: Juni 2019

ABSTRACT
Stock price is a measure in assessing company performance. Then, Capital Asset Pricing
Model (CAPM) is one of the balance models can be used to determine the magnitude of the
relationship between risk and return obtained by investors so that it will help investors to avoid
investment errors. This study aims to determine capital asset pricing model on the company's stock
prices in the Nikkei 225 index technology sector. The technique of data collection is done through
secondary data, namely data obtained from the study of documentation and literature. The population
and sample of this study were the technology sector companies of the Nikkei 225 Index in 2016-
2018. There were 57 companies in 2016-2018. The data analysis technique used is panel data
regression analysis with a ratio measurement scale. Based on the results of the research and the
results of data processing, it is shown that Capital Asset Pricing Model in the technology sector
company Nikkei 225 Index shows fluctuating results each year and effective in determining efficient
and inefficient stocks for investors to use in making investment decisions. The company's stock price
in the technology sector The Nikkei 225 index shows an increase in average stock prices each year,
and also Capital Asset Pricing Model has a significant positive effect on Stock Prices.
Keywords: Company Performance; Capital Asset Pricing Model; Stock Prices;
ABSTRAK
Harga saham adalah ukuran dalam menilai kinerja perusahaan. Kemudian, Capital Asset
Pricing Model (CAPM) adalah salah satu dari model keseimbangan yang dapat digunakan untuk
menentukan besarnya hubungan antara risiko dan pengembalian yang diperoleh investor sehingga
akan membantu investor untuk menghindari kesalahan investasi. Penelitian ini bertujuan untuk
menentukan model penetapan harga aset modal pada harga saham perusahaan di sektor teknologi
indeks Nikkei 225. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui data sekunder, yaitu data yang
diperoleh dari studi dokumentasi dan literatur. Populasi dan sampel penelitian ini adalah perusahaan
sektor teknologi dari Indeks Nikkei 225 pada 2016-2018. Ada 57 perusahaan di 2016-2018. Teknik
analisis data yang digunakan adalah analisis regresi data panel dengan skala pengukuran rasio.
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pengolahan data, ditunjukkan bahwa Model Penetapan Harga
Modal pada perusahaan sektor teknologi Indeks Nikkei 225 menunjukkan hasil yang berfluktuasi
setiap tahun dan efektif dalam menentukan stok yang efisien dan tidak efisien bagi para investor
untuk digunakan dalam melakukan investasi keputusan. Harga saham perusahaan di sektor teknologi
Indeks Nikkei 225 menunjukkan peningkatan harga rata-rata saham setiap tahun, dan juga Capital
Priet Pricing Model memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham.
Kata Kunci: Company Performance; Capital Asset Pricing Model; Harga Saham;
41
Dini Dinahastusti/ Jurnal Akuntansi Volume 14 Nomor 1 Januari-Juni 2019 Hal. 40-45

PENDAHULUAN CAPM yaitu return yang diharapkan


oleh investor untuk saham yang
Salah satu yang dilakukan dalam diinvestasikan akan di pengaruhi oleh
memanfaatkan dana oleh investor risiko sistematis yang melekat pada
adalah berinvestasi pada tempat yang saham tersebut. Semakin besar risiko
menjanjikan. Oleh karena itu investor sistematis suatu saham maka semakin
akan membuat suatu keputusan investasi besar pula peluang return yang akan
yang tepat. Keputusan investasi diperoleh. Tujuan utama dari penerapan
merupakan keputusan mengenai CAPM adalah untuk menentukan
penanaman modal dimasa sekarang tingkat expected return dalam
untuk mendapatkan hasil atau meminimalisir investasi yang berisiko.
keuntungan di masa yang akan datang. CAPM juga dapat membantu investor
Keputusan investasi perusahaan sangat dalam menghitung risiko yang tidak
penting artinya bagi kelangsungan hidup dapat diversifikasi dalam suatu
perusahaan karena keputusan investasi portofolio dan membandingkannya
menyangkut dana yang akan digunakan dengan prediksi tingkat pengembalian
untuk investasi, jenis investasi yang (return).
akan dilakukan, pengembalian investasi,
dan risiko investasi yang mungkin Padakurun waktu tiga tahun
timbul. Keputusan investasi mempunyai terakhir, tepatnya tahun 2016 sampai
dimensi waktu jangka panjang, sehingga tahun 2018 harga saham gabungan
keputusan yang diambil harus Indeks Nikkei 225 mengalami
dipertimbangkan dengan baik karena peningkatan setiap tahunnya. Hal ini
mempunyai konsekuensi berjangka menunjukkan, terjadinya peningkatan
panjang pula. Dasar keputusan investasi jumlah pembelian saham di setiap
yang ketiga yaitu hubungan antara risiko sektornya. Harga saham adalah harga
dan return harapan merupakan yang terbentuk di pasar yang besarannya
hubungan yang bersifat searah dan dipengaruhi oleh hukum permintaan dan
linear. Artinya semakin besar risiko penawaran (Samsul, 2015:197). Ketika
suatu asset yang maka semakin besar harga saham meningkat, artinya terjadi
pula return yang diharapkan atas aset peningkatan permintaan dan penawaran.
tersebut dan sebaliknya. Semakin meningkatnya permintaan
pasar terhadap suatu saham, maka
Salah satu model keseimbangan menunjukkan saham tersebut
dapat digunakan untuk menentukan mempunyai return yang baik sehingga
besarnya hubungan antara risiko dan banyak diminati oleh investor.
return yang diperoleh investor adalah
Metode Capital Asset Pricing Model Berdasarakan fenomena di atas,
(CAPM) karena akan membantu untuk membuktikan kebenarannnya,
investor untuk menghindari kesalahan maka diperlukan alat analisis untuk
investasi. Menurut Fahmi (2014:140) membuktikannya. Dalam memprediksi
CAPM menjelaskan tentang hubungan harga saham yang tidak menentu dan
antara return dan beta. CAPM berubah ubah tiap detiknya, kerangka
merupakan model yang analisis dan alternatif pertimbangan
menghubungkan tingkat return yang melandasi keputusan investasi oleh
ekspektasi dari suatu asset berisiko investor akan makin luas dan model
dengan risiko dari suatu aset tersebut tersebut akan sangat kompleks dan tidak
pada kondisi pasar yang seimbang mudah untuk digunakan oleh karena itu
(Tandelilin, 2010:187). Perhitungan Capital Asset Pricing Model
mempunyai asumsi – asumsi agar
42
Dini Dinahastusti/ Jurnal Akuntansi Volume 14 Nomor 1 Januari-Juni 2019 Hal. 40-45

perhitungan mudah diterapkan. Namun Objek Penelitian


asumsi - asumsi Capital Asset Pricing Penulis melakukan penelitian
Model seperti tidak ada biaya transaksi, pada 57 perusahaan sektor teknologi
saham dapat dipecah - pecah dalam yang tergabung dalam Indeks Nikkei
satuan yang tidak terbatas, tidak ada 225 yang terdaftar di Japan Exchange
pajak pendapatan pribadi, dan lain lain
Group. Sedangkan yang menjadi objek
(Jogiyanto, 2017:576) terlihat tidak penelitian dalam penelitian ini adalah
masuk akal bila melihat realisasi yang Capital Asset Pricing Model dan harga
ada. Oleh karena itu dalam penelitian ini saham.
akan dibuktikan apakah perhitungan
Capital Asset Pricing Model dapat Pengukuran Variabel
berpengaruh pada harga saham ditengah Dalam penelitian ini penulis
kondisi asumsi – asumsi pada Capital menggunakan dua variabel terdiri dari
Asset Pricing Model yang tidak realistis satu variabel independen (Capital Asset
(tidak menggambarkan keadaan yang Pricing Model) dan satu variabel
sebenarnya). Oleh karena itu, dependen (Harga Saham).
permasalahan yang akan dirumuskan
pada penelitian ini adalah bagaimana Adapun kedua variabel tersebut diukur
Pengaruh Capital Asset Pricing Model dengan penjelasan berikut:
terhadap Harga Saham khususnya Pada 1. Variabel Independen, yaitu capital
Perusahaan Sektor Teknologi yang asset pricing model diukur dengan :
Tergabung dalam Indeks Nikkei 225
E(Ri) = Rf + β (Rm – Rf)
yang Terdaftar di Japan Exchange
Group Periode 2016-2018. Rf = Japan of Bank Rate
Temuan yang ada pada β = Regression beta
penelitian ini diharapkan akan Rm = Harga Saham Gabungan Indeks
memberikan manfaat khususnya bagi Nikkei 225
investor dalam menentukan keputusan
2. Variabel Dependen, yaitu harga saham
investasinya terkait dengan metode
yang diukur dengan Closing Price
CAPM dalam menentukan harga saham.
(harga penutupan)
METODOLOGI PENELITIAN PEMBAHASAN
Penelitian ini menggunakan
Berdasarkan data yang telah
metode metode penelitian analisis
terkumpul, maka dapat dijelaskan
kuantitatif. Adapun jenis data yang
bahwa Capital Asset Pricing Model
digunakan dalam penelitian ini adalah
pada Perusahaan Sektor Teknologi yang
data sekunder, yaitu dari perusahaan-
Tergabung dalam Indeks Nikkei 225
perusahaan sektor teknologi yang
menunjukkan hasil yang berfluktuasi
tergabung dalam Indeks Nikkei 225
setiap tahunnya. Hasil perbandingan Ri
yang terdaftar di Japan Exchange Group
dan E (Ri), tahun 2016 terdapat 27
periode 2016-2018. Teknik analisis data
saham-saham perusahaan yang efisien
yang digunakan dalam penelitian ini
dan 30 saham-saham perusahaan yang
menggunakan pooled data (data panel)
tidak efisien. Tahun 2017 terdapat 26
sehingga regresi dengan menggunakan
saham-saham perusahaan yang efisien
data panel biasa disebut model regresi
dan 301 saham-saham perusahaan yang
data panel dengan menggunakan
tidak efisien. Tahun 2018 terdapat 29
bantuan software statistik komputer
saham-saham perusahaan yang efisien
eviews versi 8.
dan 28 saham-saham perusahaan yang
tidak efisien. CAPM efektif dalam
43
Dini Dinahastusti/ Jurnal Akuntansi Volume 14 Nomor 1 Januari-Juni 2019 Hal. 40-45

menentukan saham-saham efisien dan kenaikan 1% pada capital asset pricing


tidak efisien untuk digunakan para model dapat mengakibatkan kenaikan
investor dalam pengambilan keputusan pada harga saham sebesar 485.4974 %.
investasi pada saham perusahaan sektor Dalam hal ini faktor lain dianggap
teknologi Indeks Nikkei 225. konstan. Nilai coeficient sebesar
Sedangkan harga saham perusahaan (485.4974) berarti bahwa tanda positif
sektor teknologi Indeks Nikkei 225 (+) menunjukkan bahwa capital asset
menunjukkan peningkatan rata-rata pricing model memiliki pengaruh yang
harga saham setiap tahunnya. positif terhadap harga saham. Dari hasil
Peningkatan harga saham tersebut penelitian di atas menunjukan bahwa
memberikan penjelasan bahwa saham- capital asset pricing model
saham yang terdaftar di sektor teknologi berpengaruh signifikan terhadap harga
mempunyai tingkat jual beli yang baik saham pada perusahaan sektor teknologi
dan diminati oleh para investor. yang terdaftar di Indeks Nikkei 225
tahun 2016-2018. Menganalisis Capital
Hubungan antara Capital Asset Pricing
Asset Pricing Model adalah dengan
Model dengan Harga Saham
membandingkan antara return saham
Langka pertama yang dilakukan pada periode tersebut dengan return
pada penelitian ini adalah menentukan yang diharapkan/expected return beserta
model terbaik. Berdasarkan hasil risiko didalamnya. Menurut (Jogiyanto,
pengujian yang telah dilakukan, maka 2017) expected return adalah return yang
model sebaiknya menggunakan estimasi belum terjadi namun akan terjadi pada
dengan fixed effect model. masa yang akan datang sehingga return
Setelah menemukan model saham aktual akan bergerak mendekati
terbaik, yaitu fixed effect model, maka expected return. Capital Asset Pricing
analisis dilajutkan dengan uji t. Hasil uji Model dapat dijadikan bahan
statistik t dengan eviews ditemukan nilai pertimbangan untuk berinvestasi pada
thitung sebesar 3.278991 dan selanjutnya saham – saham yang undervalued
dibandingkan dengan nilai ttabel, pada (return saham lebih tinggi dari expected
tingkat keyakinan 95%, dengan tingkat return). Return saham aktual yang
kebebasan (n-2) = 171 – 2 = 169 yaitu undervalued dijadikan pilihan
dengan ttabel 1,97410 dan probabilitas berinvestasi karena return saham aktual
pada 0.0014, maka Ho ditolak dan Ha ternyata hasilnya lebih besar dari return
diterima karena thitung (3.278991) ≥ ttabel yang diharapkan, yang artinya saham
(1,97410) atau sig. (0.0014) ≤ α (0,05). tersebut merupakan saham yang murah
Ini berarti capital asset pricing model dari harga wajarnya dan suatu saat
berpengaruh signifikan terhadap harga diprediksi akan semakin mahal
saham. harganya mendekati harga wajar. Saham
pada kondisi undervalued maupun
Dari hasil analisis eviews, overvalued akan membentuk
persamaan regresi didapat nilai dari permintaan saham oleh investor yang
konstanta yang bernilai positif sebesar akan menentukan harga saham.
3571.465, angka tersebut menunjukan
bahwa apabila nilai capital asset pricing Temuan penelitian ini
model bernilai 0 maka peningkatan menjelaskan kembali bahwa Capital
harga saham bernilai 3571.465. Nilai Asset Pricing Model berpengaruh positif
coeficient beta untuk variabel capital signifikan terhadap harga saham,
asset pricing model adalah sebesar sehingga apabila hasil akhir dari Capital
485.4974, variabel CAPM dapat Asset Pricing Model berupa expected
menjelaskan harga saham sebesar return naik, maka harga saham akan naik.
485.4974 atau dapat diartikan setiap Harga saham naik dikarenakan ketika
44
Dini Dinahastusti/ Jurnal Akuntansi Volume 14 Nomor 1 Januari-Juni 2019 Hal. 40-45

expected return naik, return saham aktual SIMPULAN


akan mendekati expected return sehingga
return saham naik. Sementara return Berdasarkan hasil dan
saham mempunyai komponen pembahasan penelitian mengenai
perhitungan berupa harga saham, jadi pengaruh Capital Asset Pricing Model
apabila return saham naik, harga saham terhadap Harga Saham pada Perusahaan
naik. Hasil penelitian ini sesuai dengan Sektor Teknologi yang Tergabung
pernyataan Tandelilin (2010:199) yang dalam Indeks Nikkei 225 maka dapat
menjelaskan bahwa investor yang ditarik kesimpulan sebagai berikut:
mengetahui bahwa sekuritas A 1. Capital Asset Pricing Model pada
undervalued, akan tergerak untuk Perusahaan Sektor Teknologi yang
melakukan pembelian sekuritas A Tergabung dalam Indeks Nikkei
tersebut. Dengan demikian, permintaan 225 menunjukkan hasil yang
sekuritas A akan naik dan sesuai dengan berfluktuasi setiap tahunnya. Tahun
hukum permintaan-penawaran, kemudian 2017 terdapat 26 saham-saham
harga sekuritas A juga akan terdorong perusahaan yang efisien, tahun
naik pula. Sebaliknya return sekuritas A 2018 terdapat 29 saham-saham
akan turun sampai dengan tingkat yang perusahaan yang efisien. Sedangkan
diindikasikan oleh SML yaitu E (RA). harga saham menunjukkan
Sedangkan investor yang mengetahui peningkatan rata-rata harga saham
bahwa sekuritas B overvalued akan setiap tahunnya.
berusaha untuk menjual, sehingga jumlah
2. Hasil pengujian menunjukkan
penawaran sekuritas B akan naik dan
bahwa Capital Asset Pricing Model
menyebabkan harganya turun.
berpengaruh positif signifikan
Selanjutnya, return sekuritas B akan naik
terhadap Harga Saham pada
sampai dengan return yang disyaratkan
Perusahaan Sektor Teknologi yang
oleh investor E (RB).
Tergabung dalam Indeks Nikkei
Hasil penelitian ini didukung 225.
pula oleh penelitian sebelumnya yang
Saran
dilakukan oleh Saputra, dkk (2015),
mereka meneliti penggunaan metode Dari hasil analisis sebelumnya
capital asset pricing model (CAPM) yang dijabarkan pada pembahasan dan
dalam menentukan saham efisien, serta simpulan, peneliti memberikan saran-
Yulianti, dkk (2016), mereka meneliti saran yang diharapkan dapat memberikan
penerapan metode capital asset pricing manfaat bagi peneliti selanjutnya. Bagi
model (CAPM) untuk menentukan peneliti yang tertarik untuk meneliti lebih
kelompok saham-saham efisien. lanjut mengenai return saham, akan lebih
Kesimpulan yang didapat adalah metode baik jika:
CAPM efektif dalam menentukan 1. Memperluas ruang lingkup
saham-saham efisien. Sama halnya penelitian, tidak hanya pada
sejalan dengan penelitian yang perusahaan yang terdaftar pada
dilakukan Akram (2017), meneliti sektor teknologi, misalnya
hubungan antara capital asset pricing model menggunakan perusahaan sektor
terhadap harga saham. Kesimpulan yang lainnya, atau seluruh perusahaan
didapat adalah menunjukan capital asset yang terdaftar di Indeks Nikkei 225
pricing model berpengaruh terhadap atau Indeks lainnya di Asia.
harga saham.
2. Menggunakan variabel model yang
menentukan expected return
maupun risiko yang berbeda seperti
45
Dini Dinahastusti/ Jurnal Akuntansi Volume 14 Nomor 1 Januari-Juni 2019 Hal. 40-45

Arbitrage Pricing Theory. Tahun 2015.


3. Menggunakan metode penelitian Tandelilin, Eduardus. (2010). Portofolio
lain, seperti perbandingan, dan Investasi: Teori dan Aplikasi
kualitatif maupun mix method Edisi 1. Yogyakarta: Kanisius.
(kuantitatif – kualtitatif) tentang Tandelilin, Eduardus. (2011). Portofolio
faktor-faktor yang mempunyai dan invests. Yogyakarta: Kanisius.
pengaruh terhadap harga saham.
Yulianti, Riska., Topowijono, & Devi
REFERENSI Farah Azizah. (2016). Penerapan
Akram, Faisal Muhammad. (2017). Metode Capital Asset Pricing
Pengaruh Capital Asset Pricing Model (CAPM) Untuk Menentukan
Model Terhadap Harga Saham Kelompok Saham- Saham Efisien
(Studi Pada Perusahaan – (Studi Pada Perusahaan Sektor
Perusahaan Sub Sektor Perbankan Asuransi Go-Public yang Terdaftar
yang Listing di Bursa Efek di Bursa Efek Indonesia Periode
Indonesia Periode 2014-2016). 2012-2014). Jurnal Administrasi
Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis Bisnis Universitas Brawijaya
Universitas Diponogoro Vol.6 Vol.38 No.2 Tahun 2016.
No.3 Tahun 2017.
Finance.yahoo.com
Fahmi, Irham. (2015). Pengantar teori
portofolio dan analisis invsestasi.
Bandung: Alfabeta.
Indexes.nikkei.co.jp
Indo-investasi.com. (2008). Sejarah
Indeks Nikkei 225. [Online].
Tersedia: http://indo-
investasi.com/showthread.php/28-
Sejarah-Indeks-Nikkei-225. [21
Februari 2019].
Jogiyanto Hartono. (2017). Teori
portofolio dan analisis investasi.
Edisi Kesebelas. Yogyakarta:
BPFE.
Samsul, M. (2015). Pasar Modal &
Manajemen Portofolio (second
ed.). Jakarta: Erlangga.
Saputra, Wildan Deny., Suhadak, &
Azizah, Devi Farah. (2015).
Penggunaan Metode Capital Asset
Pricing Model (CAPM) dalam
Menentukan Saham Efisien (Studi
Pada Saham-Saham Perusahaan
yang Terdaftar di Indeks
Kompas100 Periode 2010-2013).
Jurnal Administrasi Bisnis
Universitas Brawijaya Vol.25 No.1

Anda mungkin juga menyukai