ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah rasio pasar atau valuation ratio berpengaruh
pada return saham. Emiten yang dipilih adalah emiten dari perusahaan ritel pada tahun 2015
sampai 2016. Penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling. Analisis yang
digunakan untuk melihat besarnya pengaruh rasio pasar dengan dimensi Price Cash Flow Ratio
(PCFR) dan Price Sales Ratio (PSR) sebagai variabel independen terhadap return saham
sebagai variabel dependen adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa Price Cash Flow Ratio (PCFR) berpengaruh terhadap return saham
ditolak dan Price Sales Ratio (PSR) berpengaruh terhadap return saham diterima. Hasil
penelitian dapat dikatakan bahwa investor tidak memandang Price Cash Flow Ratio (PCFR)
dalam menilai return saham, akan tetapi melihat Price Sales Ratio (PSR) dalam menilai return
saham.
Keywords : Rasio Pasar, Return Saham, Perusahaan Ritel
184
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 3 Nomor 2, Agustus 2019 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v3i2.158 p–ISSN : 2548-7507
ditanggung juga rendah. Hal ini berarti Salah satu rasio keuangan yang
dalam memperjualbelikan saham dapat digunakan untuk menganalisa
investor menganalisis sahamnya, return saham adalah rasio nilai pasar.
sehingga return yang diperoleh sesuai Menurut Widodo (2007) rasio pasar
dengan harapannya. adalah rasio yang digunakan untuk
Investor dapat melihat laporan mengukur nilai saham. Penelitian
keuangan perusahaan-perusahaan Meythi dan Mathilda (2012) menguji
tersebut dalam melakukan penilaian pengaruh rasio pasar, yaitu Price
dan analisa. Berdasarkan laporan Earning Ratio (PER) dan Price to
keuangan tersebut dapat diketahui Book Value (PBV) terhadap return
kinerja perusahaan dalam saham Indeks LQ45 pada tahun 2007-
menjalankan kegiatan usaha dan 2009. Hasil penelitian adalah (1) Price
kemampuan perusahaan dalam Earnings Ratio (PER) berpengaruh
mendayagunakan aktivitas usahanya negatif terhadap return saham, (2)
secara efisien dan efektif serta faktor Price to Book Value (PBV) tidak
di luar perusahaan ekonomi, politik, berpengaruh terhadap return saham,
finansial dan lain-lain. Investor yang dan (3) Price Earnings Ratio (PER)
tidak berspekulasi tentu dan Price to Book value (PBV) secara
memperhitungkan dan menilai kinerja simultan tidak berpengaruh terhadap
keuangan yang terdiri dari rasio-rasio return saham. Penelitian Purba,
keuangan dalam memilih saham. Sinaga, dan Situmorang (2015)
Analisis rasio keuangan dapat melakukan pengujian rasio pasar
membantu para pelaku bisnis dan dengan variabel Price Earning Ratio
pihak pemerintah dalam mengevaluasi (PER) terhadap return saham pada
keadaan keuangan perusahaan masa perusahaan food dan beverage yang
lalu, sekarang dan memproyeksikan terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
hasil atau laba yang akan datang Hasil penelitian menunjukkan bahwa
(Juliana dan Sulardi, 2003). Jadi, adanya pengaruh positif antara
rasio-rasio keuangan dapat return dan PER, menunjukkan bahwa
dimanfaatkan untuk mengukur kinerja investor menggunakan data PER
(performance) perusahaan, termasuk yang terdapat dalam laporan
mengukur maupun memprediksi laba keuangan emiten sebagai alat
dan perkiraan laba di masa yang akan analisis kesehatan suatu saham untuk
datang. Hal ini yang dapat menarik memperoleh hasil (return) yang layak
minat investor atau calon investor dari suatu investasi saham.
untuk menanamkan kelebihan Beberapa rasio pasar yang
uangnya di perusahaan tersebut berkaitan dengan return adalah Price
melalui pasar modal, terutama dengan Cash Flow Ratio (PCFR) dan Price
pembelian sekuritas seperti saham. Sales Ratio (PSR). Price cash flow
Berdasarkan hal tersebut, maka dari itu ratio adalah rasio yang digunakan
penelitian ini bertujuan untuk untuk menentukan harga saham suatu
mengetahui apakah rasio nilai pasar perusahaan yang dapat dicapai melalui
atau valuation ratio berpengaruh pada aliran kas (Bragg, 2010). Berdasarkan
return saham. rasio ini diharapkan investor dapat
185
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 3 Nomor 2, Agustus 2019 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v3i2.158 p–ISSN : 2548-7507
186
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 3 Nomor 2, Agustus 2019 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v3i2.158 p–ISSN : 2548-7507
rasio nilai pasar (valuation ratio) adalah data keuangan yang diambil
mencerminkan arus kas perusahaan, dari laporan keuangan perusahaan
sehingga dapat dijadikan informasi yang listing di Bursa Efek Indonesia.
alternatif dalam menilai kinerja dan Populasi pada penelitian ini
prospek perusahaan, pada saat laba adalah laporan keuangan perusahaan
mempunyai peluang yang besar untuk ritel yang listing di Bursa Efek
tersentuh praktek manipulasi. Indonesia (BEI) periode 2015 sampai
Penjelasan pada paragraf- 2016. Penentuan sampel
paragraf sebelumnya menunjukkan menggunakan metode purposive
bahwa penelitian terkait rasio pasar sampling, yaitu penentuan sampel dari
(valuation ratio) terhadap return populasi yang ada berdasarkan
saham perlu dilakukan dikarenakan kriteria. Kriteria yang dipakai dalam
beberapa alasan. Pertama, adanya penentuan sampel adalah sebagai
fenomena bahwa perusahaan ritel di berikut :
Indonesia mengalami peningkatan 1. Perusahaan ritel telah terdaftar di
hingga 9,5% di tahun 2016. Kedua, BEI di tahun 2014 sampai 2017,
penelitian sebelumnya mengalami sehingga data tersedia untuk
ketidakkonsistenan hasil terkait rasio menghitung variabel-variabel
pasar khususnya Price Cash Flow penelitian.
Ratio (PCFR) dan Price Cash Ratio 2. Perusahaan ritel yang tidak keluar
(PSR) terhadap return saham. oleh dari BEI periode tahun 2014
karena itu, penelitian ini menguji sampai 2017.
ulang mengenai rasio pasar terhadap 3. Perusahaan ritel menyajikan data
return saham, sehingga hasil dari laporan keuangan secara lengkap
penelitian ini diharapkan dapat mulai tahun 2014 sampai 2017.
memberikan referensi baru bagi Teknik analisis untuk melihat
akademisi dan investor terkait analisis besarnya pengaruh rasio pasar dengan
rasio pasar terhadap return saham. dimensi Price Cash Flow Ratio
(PCFR) dan Price Sales Ratio (PSR)
sebagai variabel independen terhadap
II. Metode Penelitian return saham sebagai variabel
Penelitian ini merupakan dependen, maka digunakan analisis
penelitian kuantitatif. Menurut regresi linier berganda.
Arikunto (2006), penelitian kuantitatif
dituntut menggunakan angka dari III. Hasil Penelitian
mengumpulkan data, penafsiran Deskripsi Sampel Penelitian
terhadap data tersebut, serta Populasi yang dipilih dalam
penampilan hasilnya. Penelitian ini penelitian ini adalah perusahaan ritel
ditujukan untuk meneliti rasio yang konsisten terdaftar di Bursa Efek
penilaian (valuation ratio) dengan Indonesia (BEI) tahun 2014 sampai
dimensi Price Cash Flow Ratio 2017. Berikut adalah rincian jumlah
(PCFR) dan Price Sales Ratio (PSR). sampel akhir berdasarkan kriteria
Jenis data yang digunakan yaitu data pengambilan sampel.
sekunder. Data sekunder penelitian ini
187
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 3 Nomor 2, Agustus 2019 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v3i2.158 p–ISSN : 2548-7507
188
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 3 Nomor 2, Agustus 2019 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v3i2.158 p–ISSN : 2548-7507
c. Uji Autokorelasi
Pengujian autokorelasi dapat
dilakukan dengan melihat nilai output
SPSS untuk Durbin-Watson (DW).
Tabel 4 berikut merupakan nilai
Durbin-Watson untuk uji autokorelasi.
Tabel 4. Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Gambar 1. Hasil Uji Normalitas Model R R Square Durbin-
Watson
b. Uji multikolinieritas
1 .511a .261 1.259
regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi di antara variabel a. Predictors: (Constant), PSR, PCFR
independen. Tabel 3 berikut Berdasarkan Tabel 4 diperoleh
menjelaskan hasil multikolinieritas nilai Durbin-Watson (DW) sebesar
dari model regresi: 1,259. Dilihat pada tabel Durbin
Tabel 3. Hasil Uji Multikolinieritas Watson dengan tingkat signifikansi
Coefficientsa 5%, untuk n yang berjumlah 34
189
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 3 Nomor 2, Agustus 2019 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v3i2.158 p–ISSN : 2548-7507
190
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 3 Nomor 2, Agustus 2019 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v3i2.158 p–ISSN : 2548-7507
191
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 3 Nomor 2, Agustus 2019 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v3i2.158 p–ISSN : 2548-7507
informasi mengenai price cash flow return saham yang rendah. Dapat
ratio sebagai tolak ukur dalam menilai disimpulkan bahwa investor
return saham untuk kepentingan memandang informasi mengenai price
investasi mereka. sales ratio sebagai tolak ukur dalam
Berdasarkan hasil regresi dapat menilai return saham untuk
diketahui bahwa hipotesis kedua yang kepentingan investasi mereka.
menyatakan bahwa price sales ratio
berpengaruh terhadap return saham SIMPULAN
diterima. Hal ini dapat dilihat dari Penelitian ini bertujuan untuk
price sales ratio nilai t-hitung sebesar mengetahui apakah rasio nilai pasar
3,303 lebih besar dibandingkan atau valuation ratio berpengaruh pada
dengan nilai t-tabel yaitu 1,691 (df = return saham. Rasio nilai pasar di ukur
34), serta nilai signifikansi sebesar dengan price cash flow ratio dan price
0,002 lebih kecil dari tingkat sales ratio. Sampel yang digunakan di
signifikansi 5%. Price Sales Ratio dalam penelitian ini sebanyak 17
(PSR) adalah rasio yang perusahaan ritel dari tahun 2014 –
mengindikasikan pendapat investor 2017. Hipotesis pertama yang
perusahaan terhadap penjualan untuk menyatakan bahwa price cash flow
menilai saham (Bragg, 2010). Sama ratio berpengaruh terhadap return
seperti price earning ratio, price sales saham ditolak. Hal ini berarti
ratio merefleksikan berapa banyak perusahaan yang dipandang investor
yang harus dibayarkan investor untuk memiliki price cash flow ratio tinggi
setiap penjualan perusahaan. Price justru return sahamnya lebih rendah
sales ratio merupakan salah satu dan perusahaan yang memiliki price
indikator yang digunakan investor cash flow ratio yang rendah memiliki
dalam pengambilan keputusan return saham yang tinggi. Hipotesis
investasi dikarenakan pada rasio ini kedua yang menyatakan bahwa adanya
terlihat seberapa banyak penjualan price sales ratio berpengaruh terhadap
yang dihasilkan dari modal yang return saham diterima. Perusahaan
mereka investasikan. Selain itu pada yang dipandang investor memiliki
rasio ini terlihat pwnjualan perusahaan price sales ratio tinggi memiliki return
sebenarnya tanpa berdampak pada sahamnya lebih tinggi dan perusahaan
penyesuaian. yang memiliki price sales ratio yang
Hasil penelitian ini konsisten rendah memiliki return saham yang
dengan penelitian Purba, Sinaga, dan rendah. Hasil penelitian ini
Situmorang (2017) yang menunjukkan menunjukkan bahwa investor tidak
bahwa pengaruh Price Earning Ratio memandang price cash flow ratio
cukup signifikan dan positif dalam menilai return saham, akan
terhadap return saham. Hal ini berarti tetapi investor memandang price sales
perusahaan yang telah dipandang ratio dalam menilai return saham.
investor memiliki price sales ratio Penelitian ini diharapkan
tinggi memiliki return saham lebih mampu memberikan tambahan
tinggi dan perusahaan yang memiliki mengenai teori di bidang akuntansi,
price sales ratio yang rendah memiliki khususnya di bidang akuntansi
192
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 3 Nomor 2, Agustus 2019 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v3i2.158 p–ISSN : 2548-7507
193
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 3 Nomor 2, Agustus 2019 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v3i2.158 p–ISSN : 2548-7507
194