Anda di halaman 1dari 2

SINOPSIS

Di Suatu hari di sebuah rumah kecil di pinggiran kota, hiduplah seorang pedagang asongan bersama dengan istri dan
5 anaknya. Disela waktu istirahatnya seorang pedangang menyempatkan diri untuk tertidur sejenak, sore hari pun tibaa si
pedagang terbangun dan langsung mandi setelah mandi dia menyempatkan diri untuk sekedar menonton berita di tv
tentangg pariwisata yang mulai ditutup akibat covid mulai merebak kemana-mana. Si pedagang kaget dan langsung pergi
ke tempat wisata yang biasanya ia gunakan sebagai ladang bekerja untuk mencari sesuap nasi dengan berdagang untuk
menghidupi keluarga kecilnya dan betapa bingungnya ketika si pedagang melihat plang dengan bertuliskan WISATA
DITUTUP UNTUK SEMENTARA WAKTU. si pedagang kecewa lalu memutuskan untuk pulang ke rumah.

(Dirumah)
sang istri dengan rutinitasnya yaitu menyiapkan dagangan sang suami untuk berjualan besuk pagi.
Sesampainya si pedagang dirumah, si pedagang melihat betapa bersemangatnya sang istri menyiapkan dagangannya,
dengan keringat menetes di dahinya dan tak lupa senyum yang masih terpancar dibibir manisnya. Tak ingin
mengecewakan sang istri, si pedagang terpaksa tidak memberi tahu istrinya bahwa wisata ditutup karna adanya covid yg
semakin merebah..

Keesokan harinya....Si pedagang tetap berusaha mencari tempat untuk berdagang, dia pergi kesana kemari tanpa tujuan
yang pasti, rasa kecewa kian meningkat setelah melihat semua tempat wisata dan tempat umum kota ditutup. Sii
pedagang bingung mau berjualan dimana lagi dia, si pedagang takut mengecewakan sang istri karena dagangannya tidak
berkurang sedikit pun dan pulang tanpa membawa uang sama sekali.

(Dirumah)
Sesampainya dirumah sang istri beserta anak2nya menyambut dengan penuh suka ria, anak pertama berkata bahwa ia
harus membayar biaya sekolah kalau tidak dia tidak bisa mengikuti ujian, anak kedua berkata bahwa sepatu sekolahnya
rusak, seragam anak ketiga dan keempat sobek dan si bungsuu menginginkan sebuah mainan. Si pedagang bingun dan
hanya bisa tersenyum kepada anak dan istrinya

(Di kamar)
Sii pedagang resah dan bingung kmn lagi dia akan berjualan, sang istri masuk kamar dan ikut merasakan kecemasan sang
suami (obrol2an)

Hari demi hari si pedagang masih mencari tempat untuk berjualan, pagi hingga sore, si pedagang masih belum
menemukan tempat yang tepat untuk berjualan. Sampai suatu ketika ia bertemu dg salah satu pengelola pariwisata, si
pedagang meminta kejelasan akan hal ini, si pengelola menjelaskan bahwa hal ini hanya akan terjadi 2 minggu saja, tak
terasa ternyata sampai 2 bulan keadaan masih sama saja. Sii pedangang mulai bingung karena Tabungan yang ia miliki
semakin lama semakin menipis, tetapi penghasilan belum juga ada. Sii pedagang semakin bingung tak karuan Semakin
menipisnya tabungan, sampai akhirnya si penjual memutuskan untuk menjual barang apapun dan bekerja serabutan demi
untuk menghidupi keluarganya.

(Tempat pariwisata)
Saat sii pedangang kembali mencari tempat berjualan di sebuah wisata
Datanglah segerombolan pemuda yg sedang mengerjakan penelitian ttg akibat covid bagi pedagang. Setelah sekian lama
berbincang-bincang akhirnya si pemuda ini ingin membantu sii pedagang mengembalikan perekonomiannya, dgn cara
menjual dagangannya secara online. Sampai akhirnya keadaan semakin membaik sampai pada akhirnya beberapa tempat
wisata dibuka,walau masih dg protokol kesehatan. Betapa bahagianya sii pedagang dan bahagiaaaaaaaaa
yeayyyyy🥳🥳🥳🥳🥳🥳.
Naskah
Di Suatu hari di sebuah rumah kecil di pinggiran kota, hiduplah seorang pedagang asongan bersama dengan istri dan
ke-2 anaknya. Dia baru saja pulang dari berjualan. Disela waktu istirahatnya dia menyempatkan diri untuk tertidur sejenak
mengistirahatkan badan yang sudah sangat Lelah karena seharian berdagang di alun-alun yang ramai dengan pengunjung.
Pedagang : “Assalamu’alaikum,bapakk pulanggg”
Istri : “wa’alaikumsalam pak, gimana pak hari ini?
Pedagang : “Alhamdulillah bu, rame”
Istri : “Alhamdulillah pak, mau makan dulu pak?”
Pedagang : "tidak usahh bukk, tapi ambilin air putih saja, bapak mau mandi"
Istri : "air putih saja?"
Pedagang : "air putihnya yg panas yahh".
Istri : "lohh kok panas pak?"
Pedagang : "iyaa, sekalian diisi kopi 1 saset, gula 2 sendokk, sama lepekan nya jangan lupa, hahaha".
Istri : "ihhh bapak (sambil nyubit tangan bapak), yaudah tak buatin kopii duluu, sana mandi duluu, gaenak sama tetangga
dikira belum buang sampah"
Akhirnya pedagang pun mandi, setelah mandi dan kopi sudah disiapkan sang istri, ia pun duduk di teras rumah, seketika
para anaknya datang sepulang dari sekolah.
.
Anak : “bu,pak kami pulang” (ketiga anaknya bersalaman kepada ayah dan ibunya).
Pedagang : “alhamdulillah udah sampai, gimana sekolahnya tadi nak?”
Diva : (muka sedih) “besuk sekolah diliburkan 2 minggu pak”
Devi : (muka sedih) “ iya pak, libur karna ada covid”
Pedagang : "oalah iya wis, belajar dirumah, jangan main terus kalau libur, bapak takut, covid udah mulai banyak di
sini nak"
Diva : "iya pakk, tapi diva senengg akhirnya bisa liburr, bisa dirumahh terusss, bisa rebahan, bisa main sama devi"
Pedagang : "loh yahh ngga gitu, walaupun liburr harus tetap belajar. Biar ga jadi seperti bapak, biar jadi anak yang sukses."
Devi : "

Anda mungkin juga menyukai