Anda di halaman 1dari 25

PENGARUH PRICE TO BOOK VALUE , PRICE TO SALES

RATIO, DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA


SAHAM
(Studi Pada Perusahaan Sektor Teknologi Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2020-2022)

diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana, pada


program studi Akuntansi.

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh
Mukhamad Alan Nurul Qomar
210810301179

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
JEMBER
2024
HALAMAN JUDUL
PENGARUH PRICE TO BOOK VALUE , PRICE TO SALES
RATIO, DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA
SAHAM

(Studi Pada Perusahaan Sektor Teknologi Yang Terdaftar Di Bursa Efek


Indonesia Periode 2020-2022)

diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana, pada


program studi Akuntansi.

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh
Mukhamad Alan Nurul Qomar
210810301179

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
JEMBER
2024
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL i

DAFTAR ISI ii

BAB 1. PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1


1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan Penelitian 4
1.4 Manfaat Penelitian 4

BAB 2. TINJAUAN TEORI 5

2.1 Landasan Teori 5


2.1.1. Teori Sinyal 5
2.1.2. Price to Book Value (PBV) 5
2.1.3. Price to Sales Ratio (PSR) 6
2.1.4. Kinerja Keuangan 7
2.1.5. Harga Saham 7
2.2 Penelitian Terdahulu 8
2.3 Kerangka Konseptual 11
2.4 Pengembangan Hipotesis 11
2.4.1. Price to Book Value (PBV) terhadap Harga Saham 11
2.4.2. Price Sales Ratio (PSR) Terhadap Harga Saham 12
2.4.3. Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham 12

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN 13

3.1 Jenis Penelitian 13


3.2 Populasi dan Sampel 13
3.3 Jenis dan Sumber Data 13
3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 13
3.4.1. Variabel Dependen 13

ii
3.4.2. Variabel Independen 14
3.5 Metode Analisi Data 14
3.5.1. Statistik Deskriptif 14
3.5.2. Uji Asumsi Klasik 14
3.5.3. Analisis Regresi Linier Berganda 15
3.5.4. Uji Hipotesis 16

DAFTAR PUSTAKA 17

LAMPIRAN-LAMPIRAN 19

iii
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasar modal merupakan tempat bertemunya investor dan perusahaan untuk


bertransaksi yang salah satunya yaitu saham. Pasar modal memiliki peran penting
dalam menggerakkan roda ekonomi suatu negara. Peran vitalnya meliputi
mobilisasi dana, efisiensi alokasi dana, penetapan harga aset yang wajar, dan
mendorong pengembangan ekonomi melalui pendanaan bagi perusahaan.
Pertumbuhan pesat sektor teknologi dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia
menciptakan lingkungan bisnis yang sangat dinamis. Perusahaan sektor teknologi,
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), telah menjadi aktor utama dalam
mendorong inovasi, memberikan nilai tambah, dan berkontribusi terhadap
perkembangan ekonomi nasional.
Investasi pada pasar modal adalah bentuk penanaman modal dari
seseorang yang memberikan dana pada badan usaha bertujuan mendapatkan
keuntungan. Salah satu alternatif dalam berinvestasi adalah berinvestasi dalam
bentuk saham, akan tetapi banyak juga risiko yang menjadi bayang bayang
seorang investor. Dengan naik – turunnya harga saham, mengakibatkan investor
mendapatkan keuntungan maupun kerugian dari selisih tersebut, hal ini
disebabkan adanya transaksi jual beli yang terdapat pada bursa saham. Harga
penutup adalah harga yang terjadi pada satu hari transaksi di bursa saham.
Penelitian pada harga saham sudah banyak dilakukan oleh beberapa
peneliti seperti (Wibowo, 2020) dengan variabel penelitian dalah Price To Book
Value (PBV), Earning Per Share (EPS), Current Ratio (CR), Dan Debt To Equty
Ratio (DER). Penelitian yang dilakukan oleh (Nony Mutiarani & Dewi, 2019)
menggunakan variabel Price Earning Ratio, Price To Book Value, Dan Inflasi
serta sampel yang dipakai adaah perusahaan yang terindeks IDX 30. Penelitian
yang dilakukan oleh (Hidayat et al., n.d.) menggunakan variabel Return On Assets
(ROA), Return On Equity (ROE), Economic Value Added (EVA), Market Value
Added (MVA) Return On Equity (ROE), dan Market Share dengan sampel
Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman Periode 2011-2014). Penelitian
yang dilakukan oleh (Afrianita & Kamaludin, 2022) menggunakan variabel
Earnings Per Share (EPS), Price Earnings Ratio (PER), & Price Book Value
(PBV) dengan sampel Perusahaan Farmasi yang terdaftar di BEI Periode 2016-
2020. Penelitian yang dilakukan oleh (Ekonomi dan Bisnis et al., 2019)
menggunakan variabel Return On Equity, Debt To Equity Ratio, Dan Size dengan
sampel Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada variabel dan
pemilihan sampel. Variabel penelitian ini yaitu Price to Book Value (PBV), Price
to Sales Ratio (PSR), dan kinerja keuangan. Sampel yang digunakan adalah
Perusahaan Sektor Teknologi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode
2020-2022
Alasan menggunakan Perusahaan Sektor Teknologi karena perusahaan ini
meningkat dengan cepat yang mengakibatkan harga sahamnya mengalami
kenaikan yang sangat tinggi, hal ini diakibatkan perubahan dan inovasi yang
sangat cepat, seringkali tidak dapat menggambarkan secara holistik potensi
pertumbuhan dan daya saing perusahaan secara nyata akibat dari inovasi yang
cepat tersebut.
Price to Book Value (PBV) mencerminkan sejauh mana harga saham
mencerminkan nilai buku perusahaanPrice to Book Value menunjukkan
perbandingan harga saham terhadap nilai bukunya, sehingga dapat menampilkan
ketidakwajaran harga saham. Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Wibowo,
2020) dan (Afrianita & Kamaludin, 2022) menyatakan bahwa PBV berpengaruh
terhadap harga saham, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh (Nony Mutiarani
& Dewi, 2019) menyatakan PBV tidak berpengaruh terhadap harga saham.
Price Sales Ratio (PSR) adalah rasio yang mengindikasikan pendapat
investor perusahaan terhadap penjualan untuk menilai saham. Price sales ratio
mencerminkan kapitalisasi pasar dengan penjualan perusahaan dalam setahun.
Rasio ini membandingkan antara harga saham dengan hasil penjualan bersih per

2
saham. Hasil penjualan merupakan informasi yang lebih relevan dalam menilai
keadaan perusahaan dibandingkan dengan pendapatan. (Andari & Bakhtiar, 2019).
Kinerja keuangan merupakan salah satu cara untuk melihat apakah
perusahaan tersebut sudah mencapai tujuannya atau belum. Kinerja keuangan
dapat dilakukan dengan menghitung rasio keuangan yang tercantum dalam
laporan keuangan yang telah diterbitkan dan dipublikasikan. Salah satu cara untuk
mengukur kinerja keuangan perusahaan adalah dengan menggunakan Return on
Equity (ROE). Return on Equity (ROE) suatu perusahaan dapat mengukur
keberhasilan kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
(Afriano & Nikmah, 2016). Hasil penelitian yang dikakukan oleh (Ekonomi dan
Bisnis et al., 2019) menyatakan bahwa ROE memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap harga saham, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh
(Hidayat et al., n.d.) menyatakan ROE tidak berpengaruh terhadp harga saham.
Berdasarkan hasil dari penelitian-penelitian terdahulu bahwa masih
mengalami hasil yang kurang konsisten, maka hal tersebut menjadi acuan pada
penelitian ini. Dengan adanya ketidakkonsistenan hasil penelitian terdahulu, maka
diperlukan penelitian lebih lanjut terkait dengan pengaruh faktor fundamental
terhadap harga saham. Sehingga pihak perusahaan dan pihak investor lebih
memahami keadaan perusahaan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti
ingin menguji kembali beberapa faktor yang mempengaruhi harga saham.
Variabel independen pada penelitian ini adalah Price To Book Value , Price
Earning Ratio, Dan Kinerja Keuangan. Variabel dependennya adalah harga
saham. Obyek penelitian yang digunakan Pada Perusahaan Sektor Teknologi
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2020-2022. Berdasarkan uraian
latar belakang masalah dan fenomena di atas, maka penelitian ini berjudul
“PENGARUH PRICE TO BOOK VALUE , PRICE EARNING RATIO, DAN
HARGA SAHAM TERHADAP KINERJA KEUANGAN”.

3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut
1. Apakah Price to Book Value berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham?
2. Apakah Price Earning Ratio berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham?
3. Apakah Harga Saham berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, Adapun tujuan dari
penelitian ini adalah.
1. Untuk menganalisis dan menjelaskan seberapa besar pengaruh Price to Book
Value terhadap Harga Saham.
2. Untuk menganalisis dan menjelaskan seberapa besar pengaruh Price Earning
Ratio terhadap Harga Saham.
3. Untuk menganalisis dan menjelaskan seberapa besar pengaruh Kinerja
Keangan terhadap Harga Saham.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan pengetahuan dan


manfaat untuk :

1. Bagi Peneliti

4
Hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan
tambahan pengetahuan terkait faktor yang mempengaruhi Kinerja Keuangan
dan sebagai syarat menyelesaikan Pendidikan di Universitas Jember.

2. Bagi Investor

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan masukan dan


pertimbangan agar membuat keputusan investasi yang lebih rasional dan tidak
hanya didasarkan pada angka-angka keuangan semata. Ini membantu
menghindari keputusan yang hanya dipengaruhi oleh volatilitas pasar atau
sentimen jangka pendek.

3. Peneliti Selanjutnya :

Hasil penelitian ini diharapkan agar dapat menjadi referensi bagi


peneliti selanjutnya dan juga sebagai referensi tambahan dalam penyusunan
judul penelitian yang berkaitan dengan tema dan topik pada penelitian ini.

5
BAB 2.TINJAUAN TEORI

2.1 Landasan Teori

2.1.1. Teori Sinyal


Teori Sinyal adalah teori yang menjelaskan bagaimana informasi atau
sinyal dapat mempengaruhi perilaku pelaku pasar. Sinyal dapat berupa tindakan
atau pernyataan yang memberikan petunjuk tentang kondisi atau kinerja suatu
perusahaan. Pelaku pasar menggunakan sinyal ini untuk membuat keputusan
investasi (Sari et al., 2022).
Teori sinyal digunakan sebagai grand theory dalam penelitian ini
dikarenakan sejalan dengan tujuan penelitian, yaitu menganalisis pengaruh PBV,
PSR, dan kinerja suatu perusahaan yang terkadang tidak sejalan dengan harga
saham. Teori sinyal didasarkan pada asumsi bahwa investor tidak memiliki
informasi yang sama tentang Kinerja Keuangan. Oleh karena itu, manajemen
perusahaan dapat menggunakan harga saham sebagai sinyal untuk memberikan
informasi kepada investor tentang Kinerja Keuangan. Seringkali dikala Kinerja
Keuangan sedang buruk, dilain sisi harga saham terus naik, dan juga PBV nya pun
semakin naik. Respon investor terhadap sinyal negatif terkadang tidak diikuti
dengan menjual saham – saham yang dimilikinya. Hal ini terjadi karena banyak
indikator yang menjadi pertimbangan investor dalam pengambilan keputusannya.

2.1.2. Price to Book Value (PBV)


Price to Book Value menunjukkan perbandingan harga saham terhadap
nilai bukunya, sehingga dapat menampilkan ketidakwajaran harga saham. Apabila
nilai menunjukkan bahwa harga saham tersebut murah, jika harga saham dibawah
book value ada kecenderungan bahwa saham tersebut akan minimal sama dengan
nilai bukunya. Sehingga saham tersebut berpotensi besar untuk naik dan dapat
memberikan return yang tinggi.(Mutiarani et al., 2019)
Dari penjelasan diatas, Price to Book Value adalah rasio yang digunakan
untuk menilai apakah harga saham suatu perusahaan tergolong murah atau mahal.
PBV dihitung dengan membandingkan harga pasar saham dengan nilai buku
perusahaan. Nilai buku adalah total aset perusahaan dikurangi liabilitasnya. Jika
PBV suatu perusahaan lebih rendah dari 1, maka sahamnya dianggap undervalued
dan berpotensi untuk naik. Hal ini karena harga pasar sahamnya lebih rendah
daripada nilai aset bersihnya. Sebaliknya, jika PBV lebih tinggi dari 1, maka
sahamnya dianggap overvalued dan berpotensi untuk turun. PBV juga merupakan
indikator penting dalam investasi dan merupakan rasio yang sudah secaraluas
dipakai di berbagai analisis sekuritas dunia.
Harga pasar per lembar saham biasa
PBV =
Nilai buku
PBV juga memberikan sinyal kepada investor apakah harga yang dibayar
atau investasikan kepada perusahaan tersebut terlalu tinggi atau tidak jika
diasumsikan. perusahaan bangkrut tiba tiba. Konsep utarna PBV adalah
kapitalisasi pasar dibagi oleh nilai buku. Nilai buku dapat dengan basis seluruh
perusahaan atau per sahamnya saja. Rasio ini jelas membandingkan nilai pasar
terhadap nilai perusahaan berdasarkan laporan keuangan (financial statements).
Maka dapat diartikan bahwa semakin tinggi nilai PBV suatu saham
mengindikasikan persepsi pasar yang berlebihan terhadap nilai perusahaan dan
sebaliknya jika PBV rendah, maka diartikan sebagai sinyal good investment
opportunity dalam jangka panjang.

2.1.3. Price to Sales Ratio (PSR)


Price Sales Ratio (PSR) adalah rasio yang mengindikasikan pendapat
investor perusahaan terhadap penjualan untuk menilai saham. Price sales ratio
mencerminkan kapitalisasi pasar dengan penjualan perusahaan dalam setahun.
Rasio ini membandingkan antara harga saham dengan hasil penjualan bersih per
saham. Hasil penjualan merupakan informasi yang lebih relevan dalam menilai
keadaan perusahaan dibandingkan dengan pendapatan. (Andari & Bakhtiar, 2019)
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan pengertian dari Price to Sales
Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja manajemen dalam
menjalankan operasi perusahaan. PSR dihitung dengan membandingkan harga
saham dengan penjualan tahunan perusahaan. Penjualan tahunan yang dicapai

7
perusahaan merupakan indikator yang lebih realistis dari potensi kemampuan
perusahaan memperoleh laba jangka panjang.
Harga pasar per lembar saham biasa
PSR =
Pendapatan Per Lembar
Alasan penggunaan rasio ini yaitu kekuatan dan konsistensi pertumbuhan
penjualan merupakan syarat dalam pertumbuhan suatu perusahaan serta data yang
disajikan dalam laporan keuangan yang mana informasi penjualan merupakan data
yang jarang dimanipulasi dibanding data yang lain. (Septian Nugraha Sri
Sulasmiyati, 2017). Semakin tinggi rasio PSR maka investor semakin minat
investor terhadap saham dilihat dari penjualan tahunan sehingga harga akan
semakin meningkat yang berdampak langsung terhadap harga saham. Rasio PSR
rendah memberi peluang investor dalam mendapatkan capital gain saat ketika
harga saham mengalami rebound, maka kenaikan harga saham akan diikuti
dengan kenaikan nilai PSR. (Antara & Suryantini, 2019)

2.1.4. Kinerja Keuangan


Kinerja Keuangan adalah hasil dari serangkaian proses bisnis dengan
pengorbanan berbagai sumber daya yaitu sumber daya manusia dan keunagan
perusahaan. Kinerja Keuangan menggambarkan kondisi keuangan suatu
perusahaan yang mencerminkan kinerja operasional dalam satu periode waktu
tertentu. (Aulia et al., n.d.)
Kinerja Keuangan dalam penelitian ini diukur menggunakan ROE (Return
on Equity). ROE mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba berdasarkan ekuitas yang dimilikinya. ROE yang lebih tinggi melebihi biaya
modal yang digunakan, itu berarti perusahaan telah efisien dalam menggunakan
modal sendiri, sehingga laba yang dihasilkan mengalami peningkatan dari
tahuntahun sebelumnya. (Nurul Aida & Rahmawati, 2015)
Laba bersih setelah pajak
ROE = x 100%
Ekuitas
2.1.5. Harga Saham
Harga saham merupakan harga yang terjadi di akhir penutupan harga
saham dalam satu hari pada perdagangan bursa. Fluktuasi harga saham yang

8
diperdagangkan di bursa ditentukan oleh kekuatan pasar. Pasar yang menilai
bahwa perusahaan dalam kondisi baik maka permintaan saham pada perusahaan
tersebut akan meningkat, begitu juga sebaliknya.(Wibowo, 2020)
Harga saham merupakan indikator penting dalam pasar modal yang
mencerminkan berbagai faktor, seperti Kinerja Keuangan, kondisi ekonomi, dan
minat investor. Fluktuasi harga saham dapat menjadi peluang dan risiko bagi
investor, sehingga perlu dikaji dengan cermat sebelum melakukan transaksi.
Perubahan harga saham dapat mengindikasikan kegairahan atau kelesuan pasar
modal dan minat investor. Semakin tinggi nilai harga pasar saham, semakin tinggi
pula nilai perusahaan di mata investor. Hal ini dapat menarik investor untuk
membeli saham perusahaan tersebut.

2.2 Penelitian Terdahulu


No Peneliti Judul Variabel Kesimpulan
1 (Wibowo, Pengaruh Price Price To 1. Price to Book Value
2020) To Book Value Book Value, (PBV), Earning Per
(PBV), Earning Earning Per Share (EPS), Current
Per Share Share, ratio (CR), dan Debt to
(EPS), Current Current Equity Ratio (DER),
Ratio (CR), Ratio, Debt secara simultan
Dan Debt To To Equity, mempunyai pengaruh
Equty Ratio Harga Saham yang signifikan terhadap
(DER) Harga Saham.
Terhadap Harga 2. Price to Book Value
Saham (PBV), Earning Per
Share (EPS), Current
ratio (CR), dan Debt to
Equity Ratio (DER),
masing masing secara
parsial mempunyai
pengaruh yang signifikan

9
terhadap Harga Saham.
3. Dari ke-empat variabel
Independen, Earning Per
Share (EPS) mempunyai
pengaruh yang dominan
terhadap perubahan
Harga Saham
2 (Nony Pengaruh Price Price Earning 1. Price earning ratio tidak
Mutiarani Earning Ratio, Ratio, Price berpengaruh terhadap
& Dewi, Price To Book To Book harga saham perusahaan
2019) Value, Dan Value, Inflasi, yang terindeks IDX30.
Inflasi Harga Saham 2. Price to book value ratio
Terhadap Harga tidak berpengaruh
Saham Yang terhadap harga saham
Terindeks Idx perusahaan yang eks
30 IDX30.
3. Inflasi tidak berpengaruh
terhadap harga saham
perusahaan di Indonesia
yang terindeks IDX30.
3 (Hidayat Analisis Return On 1. Pengukuran kinerja
et al., Pengaruh Assets perusahaan yang diukur
n.d.) Kinerja (ROA), melalui Return On
Perusahaan dan Return On Assets (ROA), Return
Pasar Terhdap Equity On Equity (ROE),
Harga Saham (ROE), Economic Value Added
(Studi Kasus Economic (EVA) dan Market Value
Pada Value Added Added (MVA) hanya
Perusahaan Sub (EVA), Return On Assets (ROA)
Sektor Market Value yang berpengaruh
Makanan Dan Added

10
Minuman (MVA) terhadap harga saham.
Periode 2011- Return On 2. pasar yang diukur
2014) Assets melalui Market Share
(ROA), (pangsa pasar) tidak
Market berpengaruh terhadap
Share, Harga harga saham perusahaan
Saham sub sektor makanan dan
minuman yang terdaftar
pada Bursa Efek
Indonesia selama periode
2011-2014
4 (Afrianita Pengaruh Earnings Per 1. Adanya pengaruh
& Earnings Per Share (EPS), Earning Per Share
Kamaludi Share (EPS), Price (EPS), Price Book Value
n, 2022) Price Earnings Earnings (PBV) terhadap harga
Ratio (PER), & Ratio (PER), saham secara parsial.
Price Book & Price Book 2. Tidak terdapat pengaruh
Value (PBV) Value (PBV), signifikan Price
Terhadap Harga Harga Saham Earnings Ratio (PER)
Saham terhadap harga saham
Perusahaan secara parsial.
Farmasi yang 3. Adanya pengaruh
terdaftardi BEI Earning Per Share
Periode 2016- (EPS), Price Earnings
2020 Ratio (PER), dan Price
Book Value (PBV)
terhadap harga saham
secara simultan.
5 (Ekonomi Pengaruh Return On 1. ROE dan Size memiliki
Return On
dan Equity, Debt pengaruh positif dan
Equity, Debt To
Bisnis et Equity Ratio, To Equity signifikan terhadap harga

11
al., 2019) Dan Size Ratio, Size, saham.
Terhadap Harga
Harga Saham 2. DER tidak berpengaruh
Saham Pada
Perusahaan signifikan terhadap harga
Manufaktur
saham
Yang Terdaftar
Di Bursa Efek
Indonesia
2.3 Kerangka Konseptual
Berdasarkan masalah yang dikemukakan dan juga landasan teori yang
telah dijelaskan sebelumnya dalam penelitian ini,maka disajikan kerangka
pemikiran teoritis dalam model penelitian seperti yang ditunjukkan pada gambar
berikut ini

Price to Book Value (X1) H1

H2
Price Sales Ratio (X2) Harga Saham

H3
Kinerja Keuangan (X3)

Keterangan :

: Berpengaruh Parsial
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.4 Pengembangan Hipotesis

2.4.1. Price to Book Value (PBV) terhadap Harga Saham


Price to Book Value adalah rasio yang digunakan untuk menilai apakah
harga saham suatu perusahaan tergolong murah atau mahal. PBV dihitung dengan
membandingkan harga pasar saham dengan nilai buku perusahaan. Nilai buku
adalah total aset perusahaan dikurangi liabilitasnya. Jika PBV suatu perusahaan
lebih rendah dari 1, maka sahamnya dianggap undervalued dan berpotensi untuk
naik. Sebaliknya, jika PBV lebih tinggi dari 1, maka sahamnya dianggap
overvalued dan berpotensi untuk turun. Penelitian yang dilakukan oleh (Wibowo,
2020) dan (Afrianita & Kamaludin, 2022) menunjukkan hasil bahwa Price to

12
Book Value berpengaruh terhadap harga saham. Berdasarkan uraian tersebut,
sehingga hipotesis yang dikemukakan adalah sebagai berikut:
H1 : Price to Book Value berpengaruh positif dan signifikan terhadap
harga saham

2.4.2. Price Sales Ratio (PSR) Terhadap Harga Saham


Price to Sales Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja
manajemen dalam menjalankan operasi perusahaan. PSR dihitung dengan
membandingkan harga saham dengan penjualan tahunan perusahaan. Penjualan
tahunan yang dicapai perusahaan merupakan indikator yang lebih realistis dari
potensi kemampuan perusahaan memperoleh laba jangka panjang. Semakin tinggi
rasio PSR maka investor semakin minat investor terhadap saham dilihat dari
penjualan tahunan sehingga harga akan semakin meningkat yang berdampak
langsung terhadap harga saham. Rasio PSR rendah memberi peluang investor
dalam mendapatkan capital gain saat ketika harga saham mengalami rebound,
maka kenaikan harga saham akan diikuti dengan kenaikan nilai PSR. Berdasarkan
uraian tersebut, sehingga hipotesis yang dikemukakan adalah sebagai berikut:
H2 : Price Sales Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga
saham

2.4.3. Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham


Kinerja Keuangan adalah hasil dari serangkaian proses bisnis dengan
pengorbanan berbagai sumber daya yaitu sumber daya manusia dan keunagan
perusahaan. Kinerja Keuangan dalam penelitian ini diukur menggunakan ROE
(Return on Equity). ROE mencerminkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba berdasarkan ekuitas yang dimilikinya. ROE yang lebih tinggi
melebihi biaya modal yang digunakan, itu berarti perusahaan telah efisien dalam
menggunakan modal sendiri, sehingga laba yang dihasilkan mengalami
peningkatan dari tahuntahun sebelumnya. Penelitian yang dilakukan oleh (Hidayat
et al., n.d.) dan (Ekonomi dan Bisnis et al., 2019) menunjukkan hasil bahwa
Return on Equity berpengaruh terhadap harga saham. Berdasarkan uraian tersebut,
sehingga hipotesis yang dikemukakan adalah sebagai berikut:

13
H3 : Kinerja Keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga
saham

14
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu mengumpulkan data dan
informasi melalui data laporan keuangan tahunan melalui website idx.co.id
maupun website lainnya. Tujuan penelitian ini untuk menguraikan, menjelaskan,
dan memberikan gambaran mengenai Pengaruh Price to book value, price sales
ratio, dan kinerja keuangan terhadap harga saham perusahaan pada sektor
teknologi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

3.2 Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan di sektor teknologi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pemilihan sampling pada penelitian ini
menggunakan purposal sampling. purposal sampling adalah teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu. (Sugiyono, 2016). Kriteria pemilihan
sampel adalah sebagai berikut:
a. Perusahaan di sektor teknologi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
tahun 2020 sampai tahun 2022,
b. Perusahaan di sektor teknologi yang menerbitkan laporan keuangann tahunan
yang telah di audit secara berturut – turut pada tahun 2020 sampai tahun
2022,
c. Perusahaan tidak melakukan merger ataupun akuisisi.

3.3 Jenis dan Sumber Data


Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang didapatkan dari data
laporan keuangan tahunan berisi jumlah saham beredar, jumlah modal, laba bersih
setelah pajak, dan total ekuitas untuk menguji pengaruhnya terhadap harga
penutupan (closing price) pada saat tutup buku akhir tahun

3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

3.4.1. Variabel Dependen


Variabel Dependen: sering disebut sebagai variabel output, kriteria,
konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.
16

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2016). Variabel dependen dalam
penelitian ini harga saham yang terjadi pada saat penutupan akhir tahun (closing
price). Penelitian sebelumnya yang menggunakan harga saham yang terjadi pada
saat penutupan akhir tahun adalah penelitian yang dilakukan oleh (Wibowo, 2020)
dan (Hidayat et al., n.d.). Variabel ini diberi symbol (Y)

3.4.2. Variabel Independen


Variabel Independen: variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus,
prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel
bebas. Varia bel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
(Sugiyono, 2016)

3.5 Metode Analisi Data

3.5.1. Statistik Deskriptif


Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum atau generalisasi (Sugiyono, 2016).

3.5.2. Uji Asumsi Klasik


Uji asumsi klasik dilakukan untuk memperoleh model regresi linier
berganda dengan kriteria BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Pengujian
asumsi klasik penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk melihat apakah data telah terdistribusi
normal atau tidak. Normalitas diuji dengan Kolmogrov-Smirnov. Jika nilai
signifikansinya kurang dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa residual data
dari model regresi tidak normal. Sebaliknya, apabila nilai signifikansinya
lebih dari 0,05, maka dapat dikatakan terdistribusi normal (Animah, 2015).
b. Uji Multikolinearitas
17

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi


ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independent
(Ghozali, 2021). Untuk melihat ada atau tidaknya hubungan yang linier antar
variabel dapat dilihat dari nilai tolerance atau variance inflation factor (VIF).
apabila nilai tolerance < 0,10 atau nilai VIF > 10 maka dikatakan terjadi
multikolinearitas, Apabila nilai tolerance > 0,10 atau nilai VIF < 10 maka
dikatakan tidak terjadi multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain (Ghozali, 2021). Untuk menguji ada tidaknya
heterokedastisitas, dalam penelitian ini menggunakan uji Glester. Kriteria
yang digunakan dalam uji Glester yaitu apabila nilai signifikansi < 0,05 maka
dapat dikatakan terjadi heterokedastisitas dalam model regresi, apabila nilai
signifikansi > 0,05 maka dapat dikatakan tidak terjadi heterokedastisitas
dalam model regresi.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi adalah suatu uji yang bertujuan untuk mengetahui
apakah dalam suatu model linear ada korelasi antara kesalahan penganggu
pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1. (Ghozali, 2021)
mengatakan bahwa model regresi linear berganda yang baik tidak boleh
terdapat autokorelasi. Uji autokorelasi dapat dilihat dari nilai Durbin Watson.
Nilai Durbin Watson yang menunjukkan bahwa tidak terjadi autokorelasi di
dalam suatu penelitian adalah berada di rentang bilangan -2 sampai 2.

3.5.3. Analisis Regresi Linier Berganda


Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis
regresi linear berganda. Analisis regresi linear berganda dilakukan untuk menguji
pengaruh variabel independent (PBV, PSR, dan Kinerja Keuangan) terhadap
variabel dependen (Harga Saham). Bentuk umum persamaan regresi linear
berganda sebagai berikut:
18

𝒀 = 𝜶 + 𝜷𝟏 × 𝟏 + 𝜷𝟐 × 𝟐 + 𝜷𝟑 × 𝟑 + 𝒆

Keterangan:
Y = Harga Saham
α = Konstanta Regresi
β = Koefisien Regresi
= Price to Book Value

= Price Sales Ratio

= Kinerja Keuangan

e = Error

3.5.4. Uji Hipotesis


Uji Hipotesis bertujuan untuk menjawab hipotesis yang telah dibuat.
Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan:
a. Uji F
Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2021). Kriteria yang
digunakan dalam pengujian ini yaitu apabila nilai siginifikan < 0,05; maka H0
ditolak dan H1, H2, H3 diterima, apabila nilai signifikan > 0,05; maka H0
diterima dan H1, H2, H3 ditolak.
b. Uji Koefisien Deteminasi (R2)

Koefisien determinasi ( ) untuk mengukur kemampuan model dalam

menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi berkisar


antara 0 dan 1. Jika nilai koefisien determinasi kecil artinya kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen
sangat terbatas. Jika nilai koefisien determinasi mendekati 1 artinya variabel-
variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2021).
DAFTAR PUSTAKA

Afrianita, N., & Kamaludin, F. (2022). Pengaruh Earnings Per Share (EPS), Price
Earnings Ratio (PER), & Price Book Value (PBV) terhadap Harga Saham
Perusahaan Farmasi yang terdaftar di BEI Periode 2016-2020. Jurnal Indonesia
Sosial Sains, 3(09), 1236–1248. https://doi.org/10.36418/jiss.v3i9.701
Afriano, T., & Nikmah, N. (2016). Hubungan Struktur Modal, Kinerja Perusahaan dan
Harga Saham pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Listed di Bursa
Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi, 6(2), 157–172.
https://doi.org/10.33369/j.akuntansi.6.2.157-172
Andari, A. T., & Bakhtiar, Y. (2019). Pengaruh Price Cash Flow Ratio (PCFR) dan
Price Sales Ratio (PSR) pada Return Saham. Owner, 3(2), 184.
https://doi.org/10.33395/owner.v3i2.158
Animah, A. (2015). PENGARUH PRICE EARNING RATIO, PRICE TO BOOK
VALUE RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON EQUITY DAN
SIZE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERIODE BULLISH (Survei
PadaPerusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2007).
JURNAL AKUNTANSI UNIVERSITAS JEMBER, 8(1).
https://doi.org/10.19184/jauj.v8i1.1222
Antara, I. M. Y., & Suryantini, N. P. S. (2019). PENGARUH RASIO PASAR
TERHADAP RETURN SAHAM PADA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK
INDONESIA. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 8(9), 5507.
https://doi.org/10.24843/ejmunud.2019.v08.i09.p08
Aulia, T. A., Wahyuni, N. I., Purnamawati, I., Akuntansi, J., Ekonomi, F., & Bisni, D.
(n.d.). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja Perusahaan Berdasarkan
Siklus Hidup Perusahaan.
Ekonomi dan Bisnis, F., Bisnis dan Manajemen, J., & Akhyar, C. (2019). PENGARUH
RETURN ON EQUITY, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN SIZE TERHADAP
HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. In Jurnal Bisma (Vol. 13, Issue
1). https://jurnal.unej.ac.id/index.php/BISMA
Ghozali, I. (2021). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 26,
Edisi Kesepuluh. In Seminar Nasional Hasil Penelitian-Stimik Handayani
Denpasar (Issue September).
Hidayat, A. M., Ekonomi, F., Bisnis, D., & Brawijaya, U. (n.d.). ANALISIS
PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN DAN PASAR TERHDAP HARGA
SAHAM (Studi Kasus Pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman
Periode 2011-2014).
Mutiarani, N. N., Dewi, R. R., & Suhendro, S. (2019). Pengaruh Price Earning Ratio,
Price To Book Value, Dan Inflasi Terhadap Harga Saham Yang Terindeks Idx 30.
Jurnal Ilmiah Edunomika, 3(02), 433–443. https://doi.org/10.29040/jie.v3i02.639
Nony Mutiarani, N., & Dewi, R. R. (2019). PENGARUH PRICE EARNING RATIO,
PRICE TO BOOK VALUE, DAN INFLASI TERHADAP HARGA SAHAM YANG
TERINDEKS IDX 30 (Vol. 03, Issue 02). http://yuknabungsaham.idx.co.id
20

Nurul Aida, R., & Rahmawati, E. (2015). Pengaruh Modal Intelektual dan
Pengungkapannya Terhadap Nilai Perusahaan: Efek Intervening Kinerja
Perusahaan. Jurnal Akuntansi Dan Investasi, 16(2).
https://doi.org/10.18196/jai.2015.0035.96-109
Sari, D. P., Depamela, F. L., Wibowo, L. E., & Febriani, N. (2022). Implementasi
Teori Agensi, Efisiensi Pasar, Teori Sinyal Dan Teori Kontrak Dalam Pelaporan
Akuntansi Pada Pt. Eskimo Wieraperdana. Jurnal Akuntansi, December, 1–27.
https://doi.org/10.13140/RG.2.2.10096.23041
Septian Nugraha Sri Sulasmiyati, E. (2017). ANALISIS NILAI INTRINSIK SAHAM
DENGAN RELATIVE VALUATION TECHNIQUES (Studi Pada Perusahaan
Sub Sektor Rokok yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013 ± 2016).
In Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol (Vol. 52, Issue 1).
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R &Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D.Bandung:Alfabeta. Bandung:Alfabeta.
Wibowo, B. A. (2020). Pengaruh Price To Book Value (PBV), Earning Per Share
(EPS), Current Ratio (CR), Dan Debt To Equty Ratio (DER) Terhadap Harga
Saham. Journal Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, 123(10).
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1.1 Deskripsi dan Jenjang Kerangka Kualifikasi Nasional (KKNI)


Lampiran 2.1 Perbedaan Laporan PKN, Skripsi, Tesis, dan Disertasi
Lampiran 3.1 Sistematika Penulisan Naskah
Lampiran 4.1 Etika dan Plagiarisme

(Pada bagian ini disertai link/QR Code penyimpanan online dari lampiran-
lampiran penelitian seperti instrumen, dan data penelitian, output
pengujian/ perhitungan statistik, dan lampiran-lampiran lain yang
relevan)

Anda mungkin juga menyukai