Anda di halaman 1dari 41

PENGARUH RETURN ON EQUITY, DEBT TO EQUITY RATIO,

RETURN ON ASSETS, DAN PRICE EARNING RATIO TERHADAP


HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR
BARANG KONSUMSI

TAHUN 2018 – 2020

PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Mendapat Gelar Sarjana Akuntansi
Program Studi Akuntansi

DI SUSUN OLEH :

Laode Muhammad Jamaludin (17210056)

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA

TAHUN 2021
USULAN PENELITIAN

A. Judul Penelitian

Pengaruh Return on Equity, Debt to Equity Ratio, Return On Asset dan

Price Earning Ratio terhadap harga saham Studi kasus pada perusahaan

manufaktur sektor barang konsumsi 2017-2019

B. Latar Belakang

Disaat- saat sekarang banyak perusahaan – perusahaan yang telah

berkembang pesat, salah satunya pada perusahaan manufaktur yang

bergerak pada sektor barang konsumsi. Pada perusahaan manufaktur

sendiri berfokus mengelola barang bahan mentah menjadi barang setengah

jadi atau menjadi barang jadi. Pada masa saat masa pandemi seperti saat

ini banyak perusahaan yang mengalami kerugiaan dan beberapa

mengalami keuntungan, hal ini disebabkan karena terjadinya penurunan

produksi sebuah perusahaan yang akan mengakibatkan menurunnya

penjualan barang tersebut dibandingkan dengan hari – hari biasa. Dengan

terjadinya pandemi ini yang mengakibatkan laba sebuahh perusahaan

mengalami penurunan, hal ini akan mempengaruhi dari harga saham

tersebut, karena dari penjualan saham tersebut dapat menambah modal

bagi perusahaan untuk melangsungkan produksi.

Terkait dengan fenomena harga saham yang terdapat pada

fenomena saham sektor barang konsumsi dalam website

investasi.kontan.co.id pada berita tersebut harga saham pada sektor barang


konsumsi tetap bertahan dengan catatan penurunan tidak sedalam

penrunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), sejak awal tahun atau

year-to-date, IHSG terkoreksi 18,06%. Pada bulan September 2020

sektor barang konsumsi hanya terkoreksi 5,5%, dan emiten barang

konsumsi dinilai cukup baik, seperti perusahan PT Indofood CBP Sukses

Makmur Tbk(ICBP) yang pada semester 1-2020 membukukan laba bersi

sebesar Rp. 3,37 triliun. Realisasi tersebut naik menjadi 31,12% dari

tahun lalu yang hanya mencapai Rp. 2,57% triliun. Hal ini cukup menarik

karena disaat beberapa sektor saham mengalami penurunan yang cukup

besar akan tetapi pada harga saham sektor barang konsumsi tetap bertahan

di masa pandemi.

Return On Equity yaitu sebuah rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan sebuah perusahaan untuk menghasilkan sebuah

laba bagi pemegang saham pada perusahaan tersebut. Dengan rasio ini

dapat menunjukkan tingkat efisiensi sebuah perusahaan dalam penggunaan

modal, apabila nilai ROE ini tinggi maka semakin baik dan menandakan

perusahaan tersebut kuat.

Debt to Equity Ratio yaitu sebuah rasio yang menunjukkan

perbandingan utang dan modal sebuah perusahaan. Rasio ini merupakan

salah satu jenis rasio yang dalam pengukurannya yang dipakai untuk

menilai seberapa besar modal perusahaan yang dibiayai mengunakanan

utang, apabila semakin tinggi nilai DER sebuah perusahan menandakan

semakin besar perusahaan tersebut mengunakan utang untuk modal.


Return On Asset adalah sebuah rasio yang di gunakan untuk

seberapa efisien perusahaan tersebut dalam mengelola asetnya untuk

menghasilkan laba dalam suatu periode. Return On Asset dipakai untuk

mengevaluasi apakah manajemen telah mendapat imbalan yang memadai

dari asset yang dikuasinya.

Price Earning Ratio adalah sebuah rasio harga pasar per saham

terhadap laba bersih per saham, rasio ini digunakan juga untuk

mengevaluasi investasi prospektif da digunakan juga untuk membantu

investor dalam pengambilan keputusan pada perusahaan tertentu.

Saham sendiri merupakan tanda penyertaan modal seseorang

dalam suatu perusahaan terbatas dengan hal ini maka pihak dari penyetor

modal memiliki klain atas pendapatan perusahaan, aset, dan berhak hadir

dalam rapat umum pemegang saham. Saham akan mengalami kenaikan

harga apabila semakin banyak orang yang membeli saham tersebut maka

harga saham akan cenderung meningkat dann sebaliknya.

Penelitian ini menggunakan variable independen Return On

equity ( ROE ), Debt to Equity Rasio ( DER ), Return On Assets ( ROA ),

dan Price Earning Ratio ( PER ), dan variabel dependent harga saham,

dengan memilih variabel tersebut ingin mengetahui bagaimana pengaruh

ROE, DER, ROA, dan PER dalam harga saham apakah akan memberikan

pengaruh signifikan atau tidak signifikan. Seperti penelitian terdahulu

yang berjudul “Pengaruh CSR, ROI, ROE Terhadap Harga Saham Pada

Perushaaan Manufaktur Yang Terdaftra Di Bursa Efek Indonesia “ oleh

Agus Setyo Utomo (2019) dalam penelitian ini Return On Equity (ROE)
berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hasil penelitian yang sama

juga “Pengaruh ROE Dan DER Terhadap Harga Saham Pada Sektor

Perdagangan Eceran “ oleh Nurmala Alfiah, Lucia Ari Diyani (2017),

pada variabel ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Lalu penelitian lainnya yang berjudul “Pengaruh Return On

Equity, Debt To Equity Ratio, Current Ratio Dan Firm Size Terhadap

Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri

Dasar Dan Kimia Di BEI) “ oleh Decly Natalia, Desy Nafika Manurung,

Friska Nduru, Wilsa Road Betterment Sitepu (2020) menunjukkan bahwa

Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh dan tidak signifikan pada

harga saham. Lalu dengan penelitian yang sama “Analisis Pengaruh ROE,

DER, TATO, CAPEX Dan NCCR (Studi Kasus pada Perusahaan

Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia Periode 2010-2014)” oleh Nadia Cathelia, R. Djoko

Sampurno (2016) menujukkan bahwa DER berpengarug signifikan pada

harga saham.

Lalu pada penelitian yang berjudul “Pengaruh EPS, ROE, ROA

dan DER Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sub Sektor Semen

Yang Terdaftar Di BEI” oleh Asep Alipudin dan Resi Oktaviani ( 2016 )

penelitian dengan variabel ROA memiliki pengaruh positif pada harga

saham. Lalu dengan penelitian lainnya dengan judul “Pengaruh Struktur

Modal Dan ROA Terhadap Harga Saham Pada Food And Beverages

Industry Yang Terdaftar Di BEI (Tahun 2014 – 2016)” oleh Gabriella

Christy Saroinsong, Paulina Van Rate, Victoria N. Untu (2018)


menunjukkan bahwa ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap harga

saham.

Lalu penelitian yang lainnya yang berjudul “Pengaruh EPS, PER,

CR, Dan ROE Terhadap Harga saham Di Bursa Efek Indonesia” oleh

Pande Widya Rahmadewi, Nyoman Abundanti (2018) pada penelitian inni

dengan variabel Price Earing Ratio (PER) menunjukkan bahwa PER

berpengaruh signifikan. Penelitian lainnya juga dengan judul “Pengaruh

EPS, ROE, NPM, DER, PER Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan

Perbankan Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia Periode 2014 - 2017”

oleh Arison Nangiggola (2019) menunjukkan bahwa PER tidak

berpengaruh signifikan pada harga saham.

Hasil pada penelitian terdahulu masih terdapat pro dan kontra yang

membuat peneliti ingin menganalisi kembali beberapa faktor yang

mempengaruhi harga saham. Bebarapa faktor yang akan peneliti uji adalah

yang masih bertentangan dengan hasil yang lainnya. Maka penulis

bermaksud melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Return On

Equity, Debt to Equity Ratio, Return on Assets, dan Price Earning Ratio

terhadap harga saham Pada perusahaan manufaktur sektor barang

konsumsi yang terdaftar di BEI 2018-2020”.

C. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, rumusan

masalah yang didapat pada penelitian ini sebagai berikut :

1. Apakah pengaruh Return On Equity terhadap harga saham ?


2. Apakah pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap harga saham ?

3. Apakah pengaruh Return On Assets terhadap harga saham ?

4. apakah pengaruh Price Earning Ratio terhadap harga saham ?

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui perngaruh Return On Equity, Debt to Equity

Rasio, Return On Assets, dan Price Earning Rasio terhadap harga

saham Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi maka sesuai

dengan rumusan masalah, penelitian ini mempunyai tujuan :

a. Untuk menganalisis pengaruh Retun On Equity terhadap

harga saham Perusahaan Manufaktur Sektor Barang

Konsumsi periode 2018 – 2020

b. Untuk menganalisis pengaruh Debt to Equity Rasio

terhadap harga saham Perusahaan Manufaktur Sektor

Barang konsumsi periode 2018 – 2020

c. Untuk menganalisis pengaruh Return On Assetss terhadap

harga saham Perusahaan Manufaktur Sektor Barang

Konsumsi periode 2018 – 2020

d. Untuk menganalisis pengaruh Price Earning Rasio terhadap

harga saham Perusahaan Manufaktur Sektor Barang

Konsumsi periode 2018 - 2020

2. Kegunaan Penelitian

 Bagi objek penelitian


Diharapkan dapat dijadikan sebuah informasi bagi perusahaan

agar dapat mengambil langkah selanjutnya

 Bagi pihak lainnya

Untuk penelitian selanjutnya dapat menjadi acuan untuk

memerluas penelitian dalam bidang industry lainnya dan agar

dapa membuktikan seberapa pengaruh variabel tersebut

E. Tinjauan Pustaka

1. Teori Signal ( Signaling Theory )

Teori sinyal ( Signaling Theory ) pertama kali dikemukakan

oleh Spence (1973) yang menjelaskan bahwa pihak pengirim

(pemilik informasi) memberikan suatu isyarat atau sinyal berupa

informasi yang mencerminkan kondisi suatu perusahaan yang

bermanfaat bagi pihak penerima (investor). Menurut Brigham dan

Houston (2006), teori persinyalan merupakan suatu perilaku

manajemen dalam memberi perunjuk untuk investor terkait

pandangan manajemen pada prospek perusahaan pada masa yang

akan datang. Sesuai dengan teori persingnalan apabila kurangnya

sebuah informasi yang diperoleh oleh pihak luar tentang

perusahaan tersebut maka pihak luar (investor) akan menilai

perusahaan tersebut memberikan nilai rendah, perusahaan dapat

meningkatkan nilai yang rendah dengan memberikan signal berupa

informasi yang dapat dipercara sehingga dapat mengurangi

ketidakpastian mengenai prospek perusahaan masa yang akan

datang.
2. Harga Saham

Definisi harga saham adalah harga sebuah saham yang

terjadi pada pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukn oleh

pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran

saham yang terkait di pasar modal, (Jogiyanto, 2008:167).

Sedangkan harga saham menurut (Simatupang, 2010:21) harga

pasar saham perusahaan go public adalah nilai yang

diperdagangkan di bursa efek. Harga saham juga akan mengalami

naik turun seiringnya dengan waktu, perubahan harga saham ini

tergantung kekuatan permintaan dan penawaran. Apabila saham

memiliki kelebihan dalam permintaan maka harga saham akan

mengalami kenaikan, dan juga sebaliknya apabila kelebihan

penawaran makan harga akan cenderung turun.

3. Return On Equity (ROE)

Beberapa Para ahli mendefinisikan Return On Equity rasio

yang dipakai untuk mengkaji sampai sejauh mana suatu perusahan

mempengaruhi sumber daya yang dimiliki untuk mendapatkan laba

equitas, menurut Irham (2012:98). Menurut Kasmir (2014:204)

Return On Equity adalah untuk mengukur laba bersih setelah pajak

dalam modal sendiri Return On Equity ini menunjukkan efisiensi

penggunaan modal sendiri. Apabila rasio ini semakin tinggi, maka

semakin baik, itu artinya posisi perusahaan akan semakin kuat.

4. Debt to Equity Rasio (DER)


Menurut Darsono dan Ashari (2010:54) Debt to Equity

Rasio adalah satu jenis rasio leverage atau solvabilitas, yang

berfungsi untuk mengetahui kemampuan suatu perusahan dalam

membayar kewajiban (utang), khususnya ketika perusahaan

tersebut dilikuidasi. Dan Menurut Kasmir (2014:157) Debt to

Equity Rasio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai

equitas. Rasio ini dicari dengan membandingkan antara seluruh

hutang, termasuk hutang lancar dan seluruh equitas. Rasio ini

digunakan untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan

peminjam (kreditor) dengan pemilih perusahaan.

5. Return On Aseets (ROA)

Menurut Eduardus Tandelilin (2010:372), Return On

Assets menggambarkan sejauh mana kemampuan aset – aset yang

dimiliki perusahaan bisa menghasilkan laba. Dan menurut Sawir

(2005:18) Return On Assets (ROA) merupakan rasio untuk

mengukur kemampuan manajemen perusahaan dalam memperoleh

keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu

perusahaan, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai

perusahaan dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari

segi penggunaan aset.

6. Price Earning Rasio (PER)

Menurut Sugianto (2008), PER adalah rasio yang dihitung

dari harga pasar dibagi dengan laba persaham (EPS). Semakin

tinggi rasio ini, maka akan semakin baik kinerja perusahaan. Akan
tetapi, jika PER terlalu tinggi, hal ini menunjukkan bahwa harga

saham yang ditawarkan sangat tinggi atau sangat tidak rasional.

Dan menurut Brigham dan Houston (2010), PER adalah sebuah

rasio antara harga per saham dan laba per saham, yang mana

didalamnnya menunjukkan jumlah yang bersedia dibayarkan oleh

seorang invertor untuk setiap dolar laba yang dilaporkan.

Table 1.0

Penelitian Terdahulu

No Judul Artikel Hasil Penelitian Saran untuk Penlitian

selanjutnya

1 Agus Setyo Utomo Penelitian ini

.2019. bertujuan untuk

PENGARUH menganalisis

CSR, ROI, ROE pengaruh CSR

TERHADAP terhadap Harga

HARGA SAHAM Saham, menganalisis

PADA pengaruh ROI

PERUSAHAAN terhadap Harga Saham

MANUFAKTUR dan menganalisis

YANG pengaruh ROE

TERDAFTAR DI terhadap Harga

BURSA EFEK Saham. Hasil analisis


INDONESIA menunjukkan bahwa

CSR tidak

berpengaruh terhadap

harga saham. ROI

berpengaruh

signifikan terhadap

harga saham. ROE

berpengaruh

signifikan terhadap

harga saham.
2 Decly Natalia, - Pengujian hipotesis

Desy Nafika penelitian

Manurung, Friska mengungkapkan

Nduru, Wilsa Road bahwa Return On

Betterment Sitepu . Equity Ratio (ROE)

2020. Pengaruh berpengaruh positif

Return On Equity, dan signifikan dalam

Debt To Equity Harga Saham

Ratio, Current - Pengujian hipotesis

Ratio Dan Firm penelitian

Size Terhadap mengungkapkan

Harga Saham bahwa Debt To

(Studi Kasus Pada Equity Ratio (DER)

Perusahaan tidak berpengaruh

Manufaktur Sektor dan tidak signifikan


Industri Dasar Dan pada Harga Saham.

Kimia Di BEI) - Pengujian hipotesis

penelitian

mengungkapkan

bahwa Current Ratio

(CR) tidak

berpengaruh dan

tidak signifikan

dalam Harga Saham.

- Pengujian hipotesis

penelitian

mengungkapkan

bahwa Firm Size

tidak berpengaruh

dan tidak signifikan

pada Harga Saham.


3 Asep Alipudin dan - Hasil pengujian

Resi simultan earning per

Oktaviani.2016. share (EPS), return

PENGARUH EPS, on equity (ROE),

ROE, ROA DAN return on assets

DER TERHADAP (ROA) dan debt to

HARGA SAHAM equity ratio (DER)

PADA secara bersama-

PERUSAHAAN sama berpengaruh


SUB SEKTOR positif terhadap

SEMEN YANG harga saham pada

TERDAFTAR DI perusahaan semen

BEI yang terdaftar di

Bursa Efek

Indonesia (BEI)

periode 2010-2014.
4 Nurmala Alfiah, - Return on equity

Lucia Ari (ROE) tidak

Diyani.2017. berpengaruh

PENGARUH ROE signifikan terhadap

DAN DER harga saham.

TERHADAP Adanya fluktuasi

HARGA SAHAM laba bersih dari

PADA SEKTOR tahun 2011 sampai

PERDAGANGAN 2015 makaa tingkat

ECERAN pengembalian modal

lemah, tidak

menarik minat

investor untuk

menanam modal.

Debt to Equity Ratio

( DER) berpengaruh

signifikan terhadap

harga saham.
Pinjaman suatu

perusahaan dapat

menjadi acuan untuk

investor yang akan

menenamkan

modalnya

diperusahaan

tersebut.
5 Nadia Cathelia, R. - ROE memiliki

Djoko Sampurno . hubungan positif

2016. ANALISIS dan berpengaruh

PENGARUH secara signifikan

ROE, DER, terhadap harga

TATO, CAPEX saham, sehingga

DAN NCCR hipotesis pertama

TERHADAP diterima

HARGA SAHAM - DER memiliki

(Studi Kasus pada hubungan negatif

Perusahaan dan berpengaruh

Manufaktur Sektor secara signifikan

Industri Barang terhadap harga

Konsumsi yang saham, sehingga

terdaftar di Bursa hipotesis kedua

Efek Indonesia diterima

Periode 2010- - TATO memiliki


2014) hubungan negatif,

namun tidak

berpengaruh secara

signifikan, sehingga

hipotesis ketiga

ditolak

- CAPEX memiliki

hubungan positif,

namun tidak

berpengaruh secara

signifikan, sehingga

hipotesis keempat

ditolak.

6 Gabriella Christy 1. Secara keseluruhan

Saroinsong, Struktur Modal

Paulina Van Rate, dalam hal ini

Victoria N. Untu . diwakili oleh DER

2018. seluruh perusahaan

PENGARUH food &beverage

STRUKTUR periode tahun

MODAL DAN 2014-2016 secara

ROA TERHADAP parsial dapat

HARGA SAHAM dikatakan tidak

PADA FOOD memiliki pengaruh


AND siginifikan

BEVERAGES terhadap Harga

INDUSTRY Saham, sesuai

YANG dengan

TERDAFTAR DI perhitungan dan

BEI (TAHUN pengolahan data

2014-2016) menggunakan

SPSS.22

2. Secara keseluruhan

ROA seluruh

perusahaan food

&beverage periode

tahun 2014-2016

secara parsial

dapat dikatakan

tidak memiliki

pengaruh

signifikan terhadap

Harga Saham,

sesuai dengan

perhitungan dan

pengolahan data

menggunakan

SPSS.22
3. Secara keseluruhan

Struktur Modal

dalam hal ini

diwakili oleh DER

dsn ROA seluruh

perusahaan food

&beverage periode

tahun 2014-2016

secara simultan

dapat dikatakan

setidak memiliki

pengaruh

signifikan terhadap

Harga Saham,

sesuai dengan

perhitungan dan

pengolahan data

menggunakan

SPSS.22.
7 Pande Widya - terdapat hubungan

Rahmadewi, yang negatif dan

Nyoman tidak signifikan

Abundanti .2018. antara variabel

PENGARUH EPS, Earning per Share

PER, CR, DAN (EPS) dengan harga


ROE TERHADAP saham, ini berarti

HARGA SAHAM bahwa investor tidak

DI BURSA EFEK melihat EPS sebagai

INDONESIA keputusan untuk

membeli

saham.Variabel

Price Earning Ratio

(PER) berpengaruh

positif dan

signifikan terhadap

harga saham.

Semakin tinggi PER

akan semakin tinggi

juga minat investor

dalam menanamkan

modal pada

perusahaan,

sehingga harga

saham akan ikut

naik. Terdapat

hubungan yang

negatif dan tidak

signifikan anatara

variabel Current
Ratio (CR) terhadap

harga saham, ini

berarti bahwa

investor tidak

melihat CR sebagai

keputusan untuk

membeli

saham.Variabel

Return on Equity

(ROE) berpengaruh

negatif dan

signifikan terhadap

harga saham, ini

berarti bahwa

investor tidak

melihat ROE

sebagai keputusan

dalam membeli

saham
8 Arison Nainggolan - EPS secara parsial

.2019. berpengaruh

PENGARUH EPS, signifikan terhadap

ROE, NPM, DER, harga saham

PER TERHADAP perbankan yang

HARGA SAHAM terdaftar di BEI.


PADA - ROE secara parsial

PERUSAHAAN tidak berpengaruh

PERBANKAN signifikan terhadap

YANG harga saham yang

TERDAFTAR terdaftar di BEI.

DIBURSA EFEK - DER secara parsial

INDONESIA berpengaruh

PERIODE 2014 – signifikan terhadap

2107 harga saham

perbankan yang

terdaftar di BEI.

- NPM secara parsial

berpengaruh

signifikan terhadap

harga saham

perbankan yang

terdaftar di BEI.

- PER secara parsial

tidak berpengaruh

signifikan terhadap

harga saham

perbankan yang

terdaftar di BEI.

- EPS, ROE, DER,


NPM, dan PER

secara simultan

berpengaruh

signifikan terhadap

harga saham yang

terdaftar di BEI.
F. KERANGKA PEMIKIRAN

Berdasarkan uraian pada tinjauan pustaka diatas, maka secara

sistematis untuk mempermudah pemahaman konsep dalam penelitian ini

dapat dirumuskan kerangka pemikiran penelitian adalah sebagai berikut :

Return On Equity
(X1)

Debt to Equity Ratio


(X2)
Harga Saham (Y)

Return On Assets
(X3)

Price Earning Rasio


(X4)

Gambar 1.0 Kerangka Pemikiran

Dari gambar kerangka pemikiran tersebut dapat dikatakan penulis

mempunyai pemikiran bahwa Return On Equity, Debt To Equity Ratio,

Return On Assets, dan Price Earning Ratio memiliki pengaruh terhadap

sebuah harga saham, yang mempengaruhi harga saham.

G. Definisi Operasional Variabel yang Digunakan

1. Variabel independen

Variabel independen merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan pada variabel


dependent. Variabel Independent pada penelitian ini adalah Return

On Equity, Debt To Equity Rasio, Return On Assets, dan Price

Earning Rasio.

a. Return On Equity

Return On Equity adalah rasio yang digunakan

untuk mengukur kemampuan dalm menghasilkan laba

berdasarkan saham tertentu. Rasio ini merupakan ukuran

profitabilitas dari pandangan pemegang saham (Manduh M.

Hanafi dan Abdul Hakim, 2012:84). ROE dihitng

megggunakan rumus sebagai berikut :

Laba Bersih Setelah Pajak


ROE=
Equitas Pemegang Saham

Keterangan :

- Laba bersih setelah pajak adalah laba yang didapat

setelah dikurangi oleh pajak

- Equitas pemegang saham adalah jumlah uang yang

diberikan kepada pemegang saham Ketika asset

dilikuidasi

b. Debt To Equity Rasio

Debt To Equity Rasio adalah rasio yang digunakan

untuk menenukan tingkat hutang yang sehubungan dengan

total aset bersih perusahaan (Diah Andarini,2007). DER

dihitungan menggunakan rumus sebagai berikut :


Total Hutang
DER=
Ekuitas

Keterangan :

- Total hutang menurut munawir (2004 : 18) semua

kewajiban keuangan perusuhaan kepada pihak lain

yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan

sumber dana atau modal perusahaan yang berasal

dari kreditor.

- Ekuitas adalah hak pemilik atas asset atau aktiva

yang menupakan kekayaan bersih (jumlah Aktiva

dikurangi dengan kewajiban).

c. Return On Assets

Return On Assets adalah merupakan rasio yang

menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh bila diukur

dari aktiva dengan cara membagi laba bersih yang didapat

dengan rata – rata total aset perusahaan (Harahap,

2013:305). ROA dihitungan dengan menggunakan rumus

sebagai berikut :

Laba Bersih
ROA= X 100 %
Jumlah Aktiva

Keterangan :

- Laba bersih Adalah laba yang didapatkan setelah

dikuranagi pajak.

- Aktiva menurut Djaewanto PS (2001 : 15) adalah

aktiva erupakan bentuk dari penanaman modal


perusahaan, dalam bentuk – bentuknya dapat

berupa harta kekayaan atau ha katas kekeayaan

atau jasa yang dimiliki perusaan yang

bersangkutan.

d. Price Earning Rasio

Price Earninng Rasio adalah perbandingan antara

harga pasa per saham ( market price pershare) dengan laba

per saham (earning pershare) terhadap pertumbuhan yang

diharapkan juga harus meningkat (irhan fahmi, 2013). PER

dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Harga Per Lembar Saham


PER=
Earning Per Share( EPS)

Keterangan :

- Earninng Per Share adalah besarnya laba bersih

pada setiap lembar saham yang beredar

2. Variabel Dependen

a. Harga saham

Harga saham adalah umumnya harga saham yang di

dapatkan dengan menghitung kualitas saham yang

berbentuk dibursa saham (sukardi et Indonanjaya 2010).

H. Hipotesis

1. Pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap harga saham


Menurut Agus Harjito dan Martono (2010 : 61) ROE sering

jug disebut dengan rentabilitas modal sendiri yang berarti untuk

menghitung seberapa banyak keuntungan yang akan menjadi hak

pemilik modal sendiri. Sehingga apabila ROE semakin tinggi maka

akan semakin baik karena perusahaan dapat mengelola dengan baik

modalnya.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Agus Setyo

Utomo (2019) menyatakan bahwa pengaruh Return On Equity

(ROE) memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti merumuskan hipotesis sebagai

berikut :

H1 : pengaruh Return On Equity (ROE) berpengaruh positif

terhadap harga saham

2. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap harga saham

Menurut Harahap (2007) DER merupakan sebuah rasio

yang didalamnya menggunkan utang serta modal yang dignakan

untuk mengukur ukuran rasio. Apabila sebuah perusahaan

memiliki DER yang tinggi maka perusahaan tersebut memiliki

utang yang tinggi untuk dijadikan modal, dan sebaliknya apabila

DER perusahaan rendah maka perusahaan tersebut memiiki utang

yang sedikit.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nadia Cathelia, R.

Djoko Sampurno (2016) menyatakan bahwa debt To Equity Rasio

(DER) memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham.


Berdasarkan uraian di atas, peneliti merumuskan hipotesis sebagai

berikut :

H2 : Pengaruh Debt To Equity Rasio (DER) berpengruh positif

terhadap harga saham.

3. Pengaruh Return On Assets (ROA) terhadap harga saham

Menurut Tandelin (2010) ROA adalah suatu rasio yang

menggambarkan sejauh mana kemempuan perusahaan dalam

memanfaatkan semua aset (aktiva) yang dimilki untuk

menghasilkan laba bersih setelah pajak. Hal ini akan menjadikan

sebuah ukuran bagi perusahaan bagaimana memanfaatkan aset

untuk mendapatkan sebuah laba.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Asep Alipudin

dan Resi Oktaviani ( 2016) menyatakan bahwa pengaruh Return

On Assets (ROA) memiliki pengaruh signifikan terhadap harga

saham.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti merumuskan hipotesis sebagai

berikut :

H3 : Pengaruh Return On Assets (ROA) berpengaruh positif

terhadap harga saham

4. Pengaruh Price Earning Rasio (PER) terhadap harga saham

Menurut Dyah Ratih Sulistyastuti (2005) PER adalah

ukuran kinerja saham yang dilihatt berdasarkan dengan

perbandingan antara harga pasar saham dan laba per saham. Price
Earning Rasio (PER) sering digunakan untuk menentukan

keputusan dalam melakukan pembelian saham perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Pande Widya Rahmadewi,

Nyoman Abundanti (2018) menyatakan bahwa Price Earning Rasio

(PER) memilki pengaruh signifikan Terhadap harga saham.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti merumuskan hipotesis sebagai

berikut :

H4 : Pengaruh Price Earning Rasio (PER) berpengaruh positif

terhadap harga saham.

I. Metode Penelitian

a) Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan data kuantitatif karena

pada penggunaan metode kuantitatif ini berlandaskan pada filsafat

positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi/sampel

tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan

secara random, pengumpulan data menggunakan instrument

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic dengan tujuan

untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan ( Sugiyono, 2009 :

14 ).

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan

untuk melakukan hipotesis yang telah disusun pada awal penelitian

dan didasarrkan pada teori yang dibangun. Penelitian ini

membahas mengenai pengaruh Return On Equity, Debt To Equity

Rasio, Return On Assets, dan Price Earning Rasio terhadap harga


saham pada peruahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang

terdaftar pada Bursa efek Indonesia.

b) Jenis dan Sumber Data

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif,

penelitian kuantatif sendiri menurut Sugiyono (2016 : 8) penelitian

ini berlandaskan filsafat positif, digunakan untuk meneliti pada

populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data pengumpulan

data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik, dengan tujuan menguji hipotesis yang telah

ditetapkan. Sehinngga penelitan akan mengambil sampel secara

random dari data yang telah ada.

Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data

yang tidak dikumpulkan secara langsung oleh peneliti, tetapi data

telah dikumpulkan oleh pihak – pihak lainnya. Data sekunder pada

penelitian ini adalah data pada Bursa Efek Indonesia, sehingga

pada penelitian ini menggunakan data perusahaan sektor barang

konsumsi yang terdaftar pada bursa efek Indonesia (IDX) pada

periode 2018 – 2020 dengan populasi sebanyak 54 perusahaann.

c) Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2016 : 80) adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang memiliki

suatu kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.


Dalam penelitian ini populasi menggunakan populasi

sebanyak 54 perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang

terdafatar pada Bursa Efek Indonesia (IDX) pada tahun 2018 -

2020

d) Sampel

Sampel menurut Sugiyono (2016 : 8) adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila

populasi besar maka penelitian tidak mungkin mempelajari semua

yang ada pada populasi maka dari itu diperlukan teknik

pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling.

e) Teknik Pengambilan Sampel

Dari populasi perusahaan barang konsumsi yang terdaftar

pada bursa efek Indonesia yang sebanyak 54 perusahaan yang di

ambil sambel. Teknik pengambilan sampel ini menggunakan

purposive sampling, ini merupakan metode pengambillan sampel

yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan bagi sebuah

penelitian. Pengambilan sampel ini berdasarkan dengan beberapa

kriteria, dengan sebagai berikut :

1) Perusahaan manufaktur yang termasuk kedalam

sektor barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa

Efek Indonesia secara terus – menerus dalam

periode 2018 – 2020.

2) Perusahaan manufaktur dalam sektor barang

konsumsi yang tidak menerbitkan laporan keuangan


tahunan secara terus – menerus dalam periode 2018

– 2020.

TABEL 1.1

Tabel penarikan sampel

1 Perusahaan manufaktur yang termasuk 54

kedalam sektor barang konsumsi yang

terdaftar pada Bursa Efek Indonesia

secara terus – menerus dalam periode

2018 – 2020.
2 Perusahaan manufaktur dalam sektor 16

barang konsumsi yang tidak menerbitkan

laporan keuangan tahunan secara terus –

menerus dalam periode 2018 – 2020.


Total Sampel Penelitian 38

f) Teknik Pengumpulan Data

Teknik penumpulan data pada penelitian ini menggunakan

dengan dataset statistic yang merupakan salah satu metode

penelitian kuantitatif dengan menggunakan data yang telah tersedia

dari pihak ketiga. Data yang akan digunakan telah tersedia pada

Bursa Efek Indonesia (IDX) yang berupa laporan keuangan

tahunan perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang telah

memenuhi kriteria yang dibuat.

g) Teknik Analisis Data


Teknik dalam analisis data pada penelitian ini yang

digunakan adalah analisis dengan menggunakan program SPSS

untuk melakukan pengolahan data. Teknik analisis data yang

digunakan meliputi :

1. Analisis Statistik Deskriptif

Menurut Iqbal Hasan (2001 : 7) statstik diskriptif adalah

bagian dari statistic yang mempelajari cara mengumpulkan

data sehingga mudah dipahami. Statistik deskriptif hanya

berhubungan dengan hal yang menguraikan atau

memberikan keteranggan – keterangan mengenai suatu data

atau keadaan. Dengan kata statistik deskriptif berfungsi

menerangkan keadaan, gejala, atau persoalan. Penarikan

kesimpulan statistik diskriptif (jika ada) hanya di tujukan

pada kumpulan data yang ada.

2. Uji Asumsi Klasik

 Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2016) pada pengujian ini

bertujuan untuk mengetahui apakajh model regresi

ditemukan adanya korelasi antara variable

independent dengan variable bebas. Diketahui atau

tidaknya multikolinearitas pada model regresi dapat

diketahui dengan nilai toleransi dan variance

Infaltion Factor (VIF).

 Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali (2016) autokorelasi dapat muncul

karena observasi yang berurutan sepanjang waktu

yang berkaitan satu sama lainnya. Masalah akan

muncul dikarenakan residual tidak bebas pada satu

observasi dengan observasi lainnya.

 Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2016) uji heteroskedastisitas

bertujuan untuk melakukan uji apakah sebuah

model regresi terjadi ketidaknyamanan varian

residual dalam satu pengamatan ke pengamatan

lainnya.

 Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2016) uji normalitas dilakukan

untuk menguji apakah suatu model regresi, suatu

variable independent dan variable dependent

ataupun keduannya mempunyai distribusi normal

atau tidak normal. Apabila suatu variable tidak

terdistribusi secara normal, maka hasil uji statistik

akan mengalami penurunan. Pada uji normalitas

data dilakukan dengan mengguankan uji One

Sampel Kolmogorov dengan ketentuan memiliki

nilai signifikan diatas 5% atau 0,05 maka dapa

memiliki distribusi normal, sedangkan jika hasil uji

One Sampel Kolmogorov menghasilkan nilai


signifikan dibawah 5% atau 0,05 maka data tidak

memiliki distribusi normal.

3. Metode Analisis Data

Menurut Sugiyono (2016) proses untuk

menganalisis data disebut dengan mengabungkan data yang

bersumber pada variable serta bentuk penelitian,

penyusunan data bersumber pada variable atas pada semua

penelitian, menyediakan data dengan melakukan

perhitungan setiap variabel yang teliti dalam menguji

hipotesis yang sudah diajukan.

Penelitian ini menggunakan analisis analisis regresi

linier berganda dengan tingkat signifikansi 0,05. Rumus

regresi linier menurut Sugiyono (2016) dengan sebagai

berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e

Menurut : Sugiyono (2016)

Keterangan :

Y = Harga Saham

A = Konstanta

X1 = Return On Equity

X2 = Debt to Equity Rasio

X3 = Return On Asset

X4 = Price Earning Ratio


b1…b4 = Koefisien Regresi

e = Eror

penelitian ini meneliti hubungan antara Retrun On

Equity, Debt to Equity Rasio, Return On Assets, dan Price

Earning Rasio terhadap harga saham. Pengujuian ini sendiri

mengguankan langkah – langkah perhitungan yaitu uji t

yang dijelasakan sebagai berikut

 Uji Simulan (uji F)

Menurut Ghozali (2016) uji stimulant dilakukan

untuk mengetahui adanya variabel bebas

(independent) dengan bersamaan memiliki pengaruh

terhadap variabel terikat (dependen). Pengujian ini

dilakukan dengan cara membandingkan antara Fhitung

dengan Ftabel jika nilai signifikansi <0,05 atau α =

5%.

 Uji t

Menurut Ghozali (2016) digunakan untuk

mengatuhui pengaruh masing – masing variabel

independent terhadap variabel dependent. Pengujian

ini untuk menguji tingkat signifikansian dari masing

– masing variabel bebas yaitu Return On Equity,

Debt to Equity Rasio, Return On Assets dan Price

Earning Rasio terhadap variabel terikat yaitu Harga


Saham. Pengujian dengan elakukan perbandingan

antara thitung dengan ttabel dan jika signifikansi <0,05

atau a=5% maka hipotesis diterima.

 Uji Determinasi (R2)

Menurut Ghozali (2016) uji determinasi merupakan

engujian koefisien determinasi (R2) digunakan

dalam menghitung sejauh mana kesuksesan dalam

membuktikan variabel dependen. Dimana angka

koefisien determinasi terdiri dari nol dan satu.


J. Jadwal Kegiatan Penelitian

Dalam bab ini akan menyampaikan rencana jadwal penelitian saya

dalam bentuk tabel :

No. Nama Kegiatan Tahun 2021


Feb Mar Apr Mei Juni Juli
1 Pembuatan Proposal
2 Pengajuan Proposal
3 Uji seminar Proposal
4 Pengumpulan Data Dari

Bursa Efek Indonesia


5 Proses penyusunan Skripsi
6 Sidang Skripsi

K. Sistemaka Skripsi

BAB I. PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian dan kegunaan penelitian.

BAB II. LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi tentang landasan teori, harga saham,

Return on Equity, Debt to Equity Rasio, Price Earning

rasio, penelitian terdahulu kerangka pemikiran dan

hipotesis.

BAB III. METODE PENELITIAN

Pada bab ini terdiri dari ruang lingkup penelitian, jenis dan

sumber data, populasi dan sampel, definisi operasional

variabel dan pengukurannya, dan Teknik analisis data.

BAB IV. ANALISIS DATA


Pada bab ini berisi tentang gambaran umum objek

penelitian, karakteristik responden, uji hipotesis dan

pembahasan hasil penelitian.

BAB V. KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

Pada bab ini akan menguraikan kesimpulan, saran dan

keterbatasan pada penelitian yang telah di lakukan.


DAFTAR PUSTAKA

Alfiah, Nurmala, Dan lucia Ari Diyani.2017. “Pengaruh ROE Dan DER Terhadap

harga Saham Pada Sektor Perdagangan Eceran”.

Alipudin, Asep, Dan Resi Oktaviani.2016. “Pengaruh EPS, ROE Dan DER

Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sub Sektor Semen Yang

Terdaftar Di BEI”. Universitas Pakuan.

Cathelia, Nadia, Dan R. Djoko sampurno.2016. “Analisis Pengaruh ROE, DER,

TATO, CAPRX, Dan NCCR Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada

Perusahaan manuaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)”. Universitas Diponegoro.

Nainggolan, Arison.2019. “Pengaruh EPS, ROE, NPM, DER, PER Terhadap

Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Dibursa Efek

Indonesia Periode 2014-2017”. Universitas Methodist Indonesia.

Natalia, Decly, Desy Nafika Manurung, Friska Nduru, Dan Wilsa Road

Betterment Sitepu.2020. “Pengaruh Return On Equity, Debt to Equity

Ratio, Current Rasio Dan Firm Size Terhadap Harga saham (Studi Kasus

Pada Perusahaan Manufaktur sektor Industri Dasar Dan Kimia Di BEI)”.

Universitas Prima Indonesia.Medan.

Rahmadewi, Pande Widya, Dan Nyoman abundanti.2018. “Pengaruh EPS, PER,

CR, Dan ROE Terhadap Harga Saham Di Bursa Efek Indonesia”.

Universitas Udayana.Bali.
Saroinsong, Gabriella Christy, Paulina Van Rate, Victoria N. Untu.2018.

“Pengaruh struktur Modal Dan ROA Terhadap Harga Saham Pada Food

And Beverages Industry yang Terdaftar Di BEI Tahun 2014-2016”.

Universitas Sam Ratulangi.Manado.

Utomo, Agus Setyo.2019. “Pengaruh CSR, ROI, ROE, Terhadap Harga Saham

Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Wijaya Mulya.Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai