Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP

NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL


MODERATING

Hendy Satria
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pembangunan Tanjungpinang
pinanghmi3@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profitabilitas terhadap nilai perusahaan dengan
kebijakan dividen sebagai variabel moderating (Studi Kasus di Bursa Efek Indonesia). Penelitian
ini menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan analisis kuantitaif. Data yang digunakan
adalah data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur tahun 2017-2019 yang telah
diaudit dan dipublikasikan. Populasi dalam penelitian ini adalah sektor industry barang dan
konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2017-2019 sebanyak 40 perusahaan. Pemilihan sampel
dengan menggunakan purposive sampling sehingga diperoleh 12 perusahaan. Berdasarkan hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwasanya terdapat pengaruh profitabilitas terhadap nilai
perusahaan kebijakan dividen sebagai Variabel Moderating, hal ini terbukti dari hasil uji t analisis
modereting dimana nilai t hitung 3,680 > t tabel 2,03011 dan nilai signifikansi 0,015 < 0,05 yang
berarti Kebijakan Dividen merupakan variabel moderating dalam hubungan antara Profitabilitas
terhadap Nilai Perusahaan.
Kata Kunci: Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Nilai perusahaan

Abstract: This study aims to determine the profitability of firm value with dividend policy as a
moderating variable (Case Study on the Indonesia Stock Exchange). This study uses a
descriptive method using quantitative analysis. The data used is secondary data in the form of
audited and published financial statements of manufacturing companies 2017-2019. The
population in this study is the goods and consumption industry sector listed on the IDX in 2017-
2019 as many as 40 companies. The sample selection used purposive sampling in order to obtain
12 companies. Based on the results of the study, it can be concluded that there is an effect of
profitability on the firm value of dividend policy as a Moderating Variable. This is evident from
the results of the moderating analysis t test where the t value is 3.680>t table 2.03011 and a
significance value of 0.015 <0.05, which means that dividend policy is a moderating variable
in the relationship between Profitability and Firm Value.
Keywords: Profitability, Dividend Policy, Firm Value

PENDAHULUAN Selain itu dapat dikatakan bahwa persaingan


Perkembangan perusahaan manufaktur industri manufaktur menjadi semakin ketat
cukup pesat, hal ini dapat terlihat dari jumlah karena banyaknya produk impor yang dengan
perusahaan manufaktur yang terdaftar di mudahnya masuk ke pasar Indonesia dan
Bursa Efek Indonesia (BEI) dari periode ke menjadi alternatif pilihan para konsumen di
periodenya semakin bertambah, sehingga Indonesia serta semakin maraknya produk-
tidak menutup kemungkinan perusahaan ini produk ilegal yang menjadi hambatan bagi
sangat dibutuhkan masyarakat sehingga perusahaan di industri manufaktur untuk
prospeknya akan menguntungkan di masa menguasai pasar. Daya saing produk
kini maupun di masa yang akan datang. manufaktur semakin melemah. Di dalam

134
negeri, produk manufaktur seperti fundamental perusahaan. Rasio profitabilitas
elektronika rumah tangga kalah bersaing dapat digunakan sebagai salah satu sumber
dengan produk impor, apalagi diperburuk informasi bagi perusahaan dan investor untuk
dengan banyaknya produk ilegal. Di pasar mengetahui kinerja perusahaan. Kinerja
internasional, produk tekstil dan produk kayu keuangan yang baik mengindikasikan bahwa
yang masih menjadi primadona ekspor kalah manajer mengelola dana dan juga sumber
bersaing dengan produk dari Cina dan negara dayanya dengan baik. Kinerja keuangan yang
ASEAN lainnya. baik memberikan signal yang positif bagi
Hal ini mendorong masing-masing investor, karena mencerminkan besarnya laba
perusahaan untuk melakukan berbagai yang diperoleh perusahaan. Terdapat
inovasi dan strategi bisnis agar terhindar dari beberapa rasio antara lain net profit margin
kebangkrutan. Memilih perusahaan yang baik (NPM), gross profit margin (GPM), return
dapat dilihat dari berbagai indikator, salah on assets (ROA), return on equity (ROE),
satunya yaitu nilai perusahaan.Nilai earning per share (EPS) (Sari, 2015)
perusahaan dianggap sangat penting karena Kebijakan dividen merupakan salah satu
dapat mencerminkan keadaan suatu faktor yang dapat mempengaruhi nilai
perusahaan. Dalam penelitian ini nilai perusahaan. Kebijakan dividen sering
perusahaan dapat diukur dengan Price to dianggap sebagai bagian dari keputusan
Book Value (PBV). Price to book value pembelanjaan, khususnya pembelanjaan
merupakan rasio yang dapat digunakan untuk internal. Hal ini terjadi karena besar kecilnya
mengukur nilai perusahaan. dividen yang dibayarkan perusahaan akan
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi sumber dana internal
meningkatkan nilai suatu perusahaan, antara perusahaan, yaitu laba ditahan. Semakin
lain profitabilitas dan kebijakan dividen. besar dividen yang dibayarkan kepada
Menurut Kasmir (2010) dalam (Sari, 2015) pemegang saham, semakin kecil laba yang
profitabilitas merupakan faktor yang dapat ditahan, dan sebaliknya. Penentuan besaran
mempengaruhi nilai perusahaan. Jika bagian laba bersih perusahaan yang akan
manajer mampu mengelola perusahaan dibagikan sebagai dividen merupakan
dengan baik maka biaya yang akan kebijakan manajemen perusahaan, serta akan
dikeluarkan oleh perusahaan akan menjadi mempengaruhi nilai perusahaan dan harga
lebih kecil sehingga laba yang dihasilkan saham.(Mediasi & Sedana, 2015).
menjadi lebih besar. Alasan penulis mengambil objek
Profitabilitas merupakan rasio kinerja penelitian pada perusahan manufaktur sektor
yang mengukur laba perusahaan, rasio ini industri barang konsumsi karena perusahaan
sering digunakan sebagai indikator manufaktur sektor industri barang konsumsi
135
merupakan salah satu sektor dalam melalui pengukuran variabel-variabel
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek penelitian dengan angka dan juga melakukan
Indonesia yang memiliki peluang tumbuh analisis data dengan prosedur statistik
berkembang yang besar.Hal ini disebabkan (Timotius, 2017).
oleh besarnya permintaan pasar dalam sektor Jenis Data Dan Sumber Data
ekonomi sehingga dapat memacu Jenis data yang digunakan oleh peneliti
pertumbuhan perekonomian yang cukup adalah data sekunder. Data yang digunakan
pesat. dalam penelitian yaitu laporan tahunan
Berdasarkan dari banyaknya penelitian- perusahaan yang tercatat pada periode 2017-
penelitian mengenai variabel-variabel yang 2019. Data tersebut dapat diperoleh dengan
berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang mengakses situs www.idx.co.id, untuk
menunjukkan hasil yang tidak konsisten, mendapatkan data profitabilitas, nilai
memotivasi peneliti untuk meneliti kembali perusahaan, dan kebijakan dividen.
faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan. Teknik Pengumpulan Data
Perbedaan menonjol dari peneltian terdahulu Dalam penelitian ini peneliti
yaitu terletak pada objek variabel menggunakan teknik pengumpulan data
pemoderasinya yang digunakan. Berdasarkan berupa dokumentasi dan studi pustaka.
dari uraian diatas maka peneliti tertarik dan Populasi dan Sampel
termotivasi untuk meneliti faktor yang Populasi
mempengaruhi nilai perusahaan dengan judul Populasi yang digunakan dalam penelitian
“Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai ini ditekankan pada perusahaan manufaktur
Perusahaan dengan Kebijakan Dividen sektor industri barang konsumsi yang
sebagai Variabel Moderating Pada terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar melampirkan laporan keuangan dari tahun
Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2017- 2017-2019 yaitu sebanyak 40 perusahaan.
2019.” Sampel
METODE PENELITIAN Sampel dalam penelitian ini adalah
Metode yang digunakan dalam penelitian perusahaan sektor industri barang konsumsi
ini yaitu metode deskriptif dengan yang terdaftar di BEI mulai tahun 2017
pendekatan kuantitatif yaitu jenis penelitian sampai dengan tahun 2019. Teknik penelitian
yang menguraikan serta menggambarkan ini menggunakan purposive sampling, yaitu
suatu kondisi permasalahan tertentu yang penarikan sampel sampel dengan
diuraikan secara bergantian untuk setiap pertimbangan tertentu. Sample pada
variabel penelitian. Sedangkan kuantitatif itu penelitian ini adalah 12 perusahaan.
menekankan pada pengujian teori-teori
136
Definisi Operasional Variabel Teknik Pengolahan Data
Variabel dependen Setelah data dikumpulkan, langkah
Menurut (Sugiyono, 2017) variabel
seterusnya yang dilakukan adalah mengolah
dependen atau disebut juga sebagai variabel
data tersebut menjadi informasi yang bisa
output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa
digunakan untuk tujuan penelitian (Agus &
indonesia sering disebit sebagai variabel
Riyanto, 2013) Ada 3 langkah-langkah untuk
terikat. Variabel terikat merupakan variabel
mengolah data:
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
1. Editing, yaitu pemeriksaan kembali data-
karena adanya variabel bebas. Dalam
data tentang laporan keuangan yang
penelitian ini variabel yang digunakan adalah
diperoleh terutama dari segi kelengkapan,
nilai perusahaan.
kejelasan data, keserasian dan keselarasan
Variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya,
Menurut (Sugiyono, 2017) variabel
relevansi dan keseragaman baik satuan
independen atau sering disebut sebagai
maupun kelompok.
variabel stimulasi, prediktor, antecedent.
2. Organizing, yaitu menyusun dan
Dalam bahasa indonesia sering disebut
mensistematika data laporan keuangan
sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah
yang diperoleh dalam kerangka uraian
merupakan variabel yang mempengaruhi atau
yang telah direncanakan.
yang menjadi sebab perubahannya atau
3. Analyzing, yaitu tahapan analisis data
timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam
tentang laporan keuangan dengan
penelitian ini variabel independen yang
menggunakan analisis rasio likuiditas,
digunakan adalah profitabilitas. rasio profitabilitas dalam proses
Variabel moderating penyederhanaan ke dalam bentuk yang
Menurut (Ghozali, 2013) variabel lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan.
moderating adalah variabel yang bertindak Teknik Analisis Data
sebagai variabel kedua dimana dengan Teknik analisis data merupakan cara
adanya variabel moderating ini akan mengolah data yang telah diperoleh dari
memperkuat ataupun memperlemah lapangan. Alat analisis data yang digunakan
hubungan antara variabel independen lainnya dalam penelitian ini adalah dengan
terhadap variabel dependen. Variabel menggunakan aplikasi program SPSS
moderating dalam penelitian ini adalah (Statistical Program for Social Science) versi
kebijakan dividen. 21.0 for Windows.

137
Uji Asumsi Klasik independennya. Metode untuk menguji
Uji Normalitas adanya multikolinearitas dapat dilihat
Uji normalitas dapat dilakukan untuk Uji Heteroskedastistas
menguji apakah nilai residu yang telah Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk
distandarisasi pada model regresi menguji apakah dalam model regresi tersebut
berdistribusi normal atau tidak.Nilai ada kesamaan atau tidaknyavarian dari
residual dikatakan berdistribusi normal residual satu pengamatan ke pengamatan
jika nilai residual terstandarisasi tersebut yang lain.
sebagian besar mendekati nilai rata- Uji hipotesis
ratanya. Untuk mendeteksi apakah nilai Moderated Regression Analiysis
residual terstandarisasi atau tidak, maka Menurut (Ghozali, 2013) Moderated
dalam penelitian ini akan menggunakan Regression Analysis (MRA) adalah metode
metode analisis grafik, (normal p-plot of yang menggunnakan pendekatan analitik
regression standarized residual) dan yang mempertahankan integritas sampel dan
metode statistic (kormology-smirnov) memberikan dasar untuk mengontrol
untuk melakukan uji normalitas data pengaruh variable moderasi.
penelitian (Suliyanto, 2011). Uji Determinasi (R2)
Uji Autokorelasi Menurut Ghozali (2013) koefisien
Persamaan regresi yng benar adalah yang determinasi (R2) pada intinya mengukur
tidak memiliki masalah autokorelasi.Uji seberapa jauh kemampuan model dan
autokorelasi digunakan untuk mengetahui menerangkan variasivariabel dependen.
ada atau tidaknya korelasi yang terjadi antara Uji Parsial (Uji t)
kesalahan pengganggu periode t (berada) dan Menurut Priyatno (2012) uji t digunakan
kesalahan pengganggu periode t.(Sunyoto, untuk mengetahui apakah variabel
2013). independen berpengaruh secara signifikan
Uji Multikolonieritas atau tidak terhadap variabel dependen.
Menurut (Ghozali & Imam, 2013) HASIL DAN PEMBAHASAN
multikolonieritas merupakan fenomena Uji Normalitas
adanya korelasi yang sempurna antara satu Uji normalitas adalah untuk menguji
variabel bebas dengan variabel bebas lain. Uji apakah dalam model regresi variabel
multikolinearitas bertujuan untuk menguji dependen, variabel independen atau
apakah model regresi ditemukan adanya keduanya berdistribusi normal atau tidak.
korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi di antara variabel
138
Tabel 1 Histogram
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 36
Normal Parametersa Mean .0000000
Std.
Deviatio 18.85507290
n
Most Extreme Differences Absolute .122
Positive .122
Negative -.092
Kolmogorov-Smirnov Z .577
Asymp. Sig. (2-tailed) .894
a. Test distribution is Normal.
Grafik 1

Berdasarkan hasil analisis metode One Berdasarkan grafik histogram pada

Sample Kolmogorov Smirnov pada table gambar di atas menunjukkan bahwa pola

diatas terlihat bahwa nilai signifikasi sebesar berdistribusi normal, tetapi jika kesimpulan

0,894> 0,05 sehingga data berdistribusi normal tidaknya data hanya dilihat dari grafik

normal. histogram.

Uji P-Plot Uji Multikolineritas

Dalam uji P-Plot ketentuan yang Tabel 2


digunakan yaitu jika data menyebar disekitar Uji Multikolineritas
Coefficientsa

garis diagonal dan mengikuti arah garis Unstandardiz


Standardi
zed
ed Coefficien Collinearity
diagonal maka berdistribusi normal. Coefficients ts Statistics

Tole
Uji Normalitas P-Plot Std. ranc
Model B Error Beta T Sig. e VIF
1 (Constant) 41.1
3.895 10.573 .000
84

Profitabilitas 1.73
.000 .212 2.449 .015 .982 1.018
89

Profit 9.80
.000 .537 3.680 .001 .982 1.018
Kebijakan Div 38
a. Dependent Variable: Nilai
Perusahaan

Pada tabel 2 diatas Nilai tolerance X


(Profitabilitas) sebesar 0,982> 0.1 dan nilai
VIF sebesar 1,018< 10, nilai tolerance Z
Gambar 1
Berdasarkan hasil pada tersebeut (Kebijakan Dividen) sebesar 0,982> 0.1 dan

terlihat bahwa titik-titik menyebar dan nilai VIF sebesar 1,018< 10. Berdasarkan

mengikuti garis diagonal, sesuai dengan hasil pengujian tidak ada satu variabel bebas

ketentuan maka data berdistribusi normal. yang memiliki nilai tolerance < 0.1 dan tidak
ada nilai VIF >10 sehingga berdasarkan
ketentuan dapat disimpulkan bahwa model

139
regresi tidak terjadi multikolineritas antar Tabel 3
Uji Autokorelasi
variabel bebas. Sehingga diindikasikan
bahwa tidak terjadi multikolineritas antara Coefficientsa
Standardize
variabel bebas dalam penelitian. Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Uji Heterokedastisitas Std.
Model B Error Beta T Sig.
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk
1(Constant) 10.57
41.184 3.895 .000
mengetahui ada tidaksamaan varian dari 3
Profitabilitas 1.7389 .000 .212 2.449 .015
residul pada model regresi.
Profit
Kebijakan 9.8038 .000 .537 3.680 .001
Div
a. Dependent Variable: Nilai
Perusahaan
Model Summaryb
Mo R Adjusted Std. Error of the Durbin-
del R Square R Square Estimate Watson
1 .553a .306 .264 18.00642 1.466
a. Predictors: (Constant), Profit Kebijakan Div,
Profitabilitas
b. Dependent
Gambar 1 Variable: Nilai Perusahaan

Pada gambar diatas dapat dilihat


Hasil pengujian autokorelasi pada tabel
sebaran titik-titik yang acak, baik diatas
diatas menunnjukkan bahwa nilai DW yang
maupun dibawah angka 0 dari sumbu y, titik
diperoleh sebesar 1,183 nilai tabel du
tidak hanya mengumpul di atas atau di bawah
diperoleh berdasarkan dari jumlah data n
saja , penyebaran titik-titik data tidak berpola
sebanyak 36, sehingga nilai tabel du sebesar
dan penyebaran titik-titik data tidak
1,466. Sehingga 1,411<1,466<1,525 dapat
membentuk pola bergelombang melebar
diindikasikan bahwa tidak terjadi
kemudian menyempit dan melebar kembali
autokorelasi. Data yang tidak mengalami
melebar sehingga dapat disimpulkan bahwa
autokorelasi dinyatakan bebas dari residual
tidak terjadi heteroskedastisitas dalam
(pengganggu) dimana data tidak ada korelasi
persamaaan ini.
pada periode t dengan periode t-1 (periode
Uji Autokorelasi
sebelumnya).
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji
Uji t Moderating
apakah dalam suatu model regresi linier ada
Uji t moderating dilakukan untuk menguji
korelasi antara residual (kesalahan
apakah kebijakan dividen sebagai variabel
pengganggu) pada periode t dengan residual
moderating dapat memperkuat atau
pada periode t-1 (sebelumnya).
memperlemah hubungan antara profitabilitas
terhadap nilai perusahaan.

140
Koefisien Jalur : Mengacu pada tabel 4.4 jumlah nilai signifikan sebesar 5%, sehingga
hasil uji t untuk variabel moderating nilai variabel Profitabilitas diperoleh nilai
menunjukkan bahwa variabel kebijakan thitung 2,253> ttabel2,03011dan nilai signifikan
dividen merupakan variabel moderating dan 0.000< 0.05. Berdasarkan kedua nilai
mampu memperkuat dalam hubungan antara tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan. Hal Profitabilitas berpengaruh signifikan
ini dapat dibuktikan dengan diperoleh nilai t terhadap Nilai Perusahaan.
hitung 3,680> t tabel 2,03011 dan nilai 2. Kebijakan Dividen terhadap Nilai
signifikansi 0,001< 0,05 maka Ho ditolak dan Perusahaan
Ha diterima, yang berarti Kebijakan Dividen Tabel 5
Nilai ttabel
merupakan variabel moderating dalam Coefficientsa
hubungan antara Profitabilitas terhadap Nilai Standar
dized
Perusahaan. Nilai t hitung positif artinya Unstandardize Coeffic
d Coefficients ients
berpengaruh positif, yaitu pemahaman Std.
Model B Error Beta T Sig.
internet dapat memperkuat hubungan antara 1 (Constant 38.78
4.096 9.471 .000
) 9
Profitabilitasterhadap Nilai Perusahaan.Jadi,
Kebijakan 5.595
.000 .469 3.093 .004
dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga Dividen 8
a. Dependent Variable: Nilai
diterima. Perusahaan

Uji Parsial (Uji t) Berdasarkan tabel diatas dapat


Pengujian ini digunakan untuk disimpulkan bahwa nilai ttabel diperoleh
mengetahui apakah variabel independen berdasarkan jumlah n (jumlah data) = 36,
berpengaruh secara signifikan atau tidak sedangkan jumlah nilai signifikan sebesar
terhadap variabel dependen. 5%, sehingga nilai variabel Kebijakan
1. Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Dividen diperoleh nilai thitung 3,093>
Tabel 4 ttabel2,03011 dan nilai signifikan 0.004 < 0.05.
nilai ttabel
Berdasarkan kedua nilai tersebut maka dapat
Coefficientsa
disimpulkan bahwa bahwa Kebijakan
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Dividen berpengaruh signifikan terhadap
Std.
Model B Error Beta T Sig. Nilai Perusahaan.
1 (Constant) 61.287 7.958 7.701 .031
Koefisiensi Determinasi R2
Profitabilita
1.329 .590 .360 2.253 .000
s Uji ini untuk mengetahui besarnya
a. Dependent Variable: Nilai
Perusahaan variabel independen dalam mempengaruhi
Berdasarkan tabel dapat disimpulkan variabel dependen dapat diketahui melalui
bahwa nilai ttabel diperoleh berdasarkan koefisien determinasi yang ditunjukkan oleh
jumlah n (jumlah data) = 36, sedangkan nilai R Square.
141
Tabel 6 Kebijakan Dividen sebagai variabel
Nilai R square moderating sebesar 30,6% terhadap Nilai
Model Summaryb
Perusahaan, sedangkan sisanya sebesar
Std. Error
R Adjusted of the Durbin- 69,4% dipengaruhi oleh variabel lain di luar
Model R Square R Square Estimate Watson
1 .313a .098 .043 21.82182 1.437 penelitian ini.
a. Predictors: (Constant), Kebijakan Dividen,
Profitabilitas PENUTUP
b. Dependent Variable: Nilai
Perusahaan
Kesimpulan

Dari tabel diatas besarnya R Square Berdasarkan hasil analisis dan

berdasarkan hasil analisis diperoleh sebesar pembahasan mengenai pengaruh

0,980. Dengan demikian besarnya pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan

yang diberikan oleh profitabilitas terhadap dengan kebijakan dividen sebagai variabel

nilai perusahaan melalui kebijakan dividen moderating, maka dapat diambil kesimpulan

adalah sebesar 9,8% dan sisanya 91,2% sebagai berikut :

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak 1. Hasil penelitian membuktikan bahwa

diteliti pada penelitian ini. profitabilitas berpengaruh postif terhadap

Berikut berguna untuk mengetahui terhadap nilai perusahaan. Hal ini

seberapa besar persentase pengaruh variabel dibuktikan melalui analisis Uji T

independen dan variabel moderating menunjukkan nilai variabel Profitabilitas

menjelaskan pengaruh yang terjadi terhadap diperoleh thitung 2,253 > ttabel 2,03011 dan

variabel independen. Hasil perhitungan nilai signifikan 0.000 < 0.05. Berdasarkan

koefisien determinasi moderating dapat kedua nilai tersebut mengindikasikan

dilihat pada tabel dibawah ini sebagai bahwa semakin tinggi angka profitabilitas

berikut: maka nilai perusahaan juga akan ikut

Tabel 7 membaik.
Nilai R Square (R2) 2. Hasil penelitian membuktikan bahwa
Model Summaryb
Std. Error
kebijakan dividen berpengaruh postif
R Adjusted of the Durbin-
Model R Square R Square Estimate Watson terhadap terhadap nilai perusahaan. Hal ini
1 .553a .306 .264 18.00642 1.566 dibuktikan melalui analisis Uji T yang
a. Predictors: (Constant), Profit Kebijakan Div,
Profitabilitas menunjukkan nilai variabel Kebijakan
b. Dependent Variable: Nilai
Perusahaan Dividen diperoleh nilai thitung 3,093 > ttabel
2,03011 dan nilai signifikan 0.004 < 0.05.
Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai R
Berdasarkan kedua nilai tersebut
square (R2) sebesar 0,306. Hal ini berarti
mengindikasikan bahwa semakin baik
bahwa persentase pengaruh
Kebijakan Dividen yang mna mampu
Profitabilitassebagai variabel independen dan
mempengaruhi rasio pembayaran terhadap
142
investor maka akan diikuti meningkatnya perusahaan sehingga perusahaan
nilai perusahaan dimata publik. hendaknya memperhatikan faktor-faktor
3. Hasil penelitian membuktikan bahwa yang mungkin saja menjadi tekanan bagi
profitabilitas berpengaruh postif terhadap angka pertumbuhan rasio pembayaran
terhadap nilai perusahaan dengan deviden yang juga akan berpengaruh
kebijakan dividen sebagai variabel secara langsung terhadap kebijakan
moderating. Hal ini dibuktikan melalui dividen.
analisis moderating dapat diketahui 2. Saran untuk perusahaan-perusahaan di
bahwa hasil uji t untuk variabel BEI (Bursa Efek Indonesia) terutama
moderating menunjukkan bahwa variabel dibidang disektor industri dasar dan kimia
Kebijakan Dividen merupakan variabel sebaiknya meningkatkan tata kelola yang
moderating dan mampu memperkuat baik dan disertai dengan kinerja yang baik,
dalam hubungan antara Profitabilitas sehingga dapat meningkatkan nilai
terhadap Nilai Perusahaan. Hal ini dapat perusahaan dimasa yang akan datang.
dibuktikan dengan diperoleh nilai t hitung 3. Dalam penelitian ini untuk nilai
3,680 > t tabel 2,03011 dan nilai perusahaan hanya menggunakan satu alat
signifikansi 0,015 < 0,05 yang berarti ukur yaitu PBV (Price Book Value).
Kebijakan Dividen merupakan variabel Diharapkan untuk peneilitian selanjutnya
moderating dalam hubungan antara menggunakan beberapa indicator untuk
Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan. mengukur nilai perusahaan dapat
Nilai t hitung positif artinya berpengaruh menggunakan PER (Price Eranninf Ratio)
positif, yaitu kebijakan dividen dapat atau Tubin’s Q.
memperkuat hubungan antara 4. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya
Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan menambahkan sampel dan tahun
dengan angka pengaruh sebesar 30,6% penelitian sehingga mampu meningkatkan
yang dibuktikan melalui uji koefisien dan memaksimalkan keakuratan hasil dari
determinasi. variabel intervening ini dikarenakan
Saran semakin banyak sampel maka semakin
Berdasarkan dari hasil penelitian, maka tinggi tingkat keakuratan. Selain itu
peneliti mengajukan beberapa saran sebagai diharapakan untuk menambah variabel-
berikut: variabel yang terkait yang mampu
1. Penelitian ini menunjukkan bahwa mempengaruhi nilai perusahaan.
kebijakan dividen mampu menjadi DAFTAR PUSTAKA
variabel yang memperkuat hubungan Ghozali, I., 2013. Aplikasi Analisis
anatara profitabilitas terhadap nilai Multivariat dengan Program IBM SPSS

143
21. Edisi 7, Penerbit Universitas Bursa Efek Indonesia (Doctoral
Diponegoro, Semarang. Quarterly dissertation, STIE PERBANAS
Journal of Economics, 128, pp.1547- SURABAYA).
1584. Sugiyono., 2017. Metode Penelitian
Kasmir, D., 2016. Analisis Laporan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D.
Keuangan, Cetakan Kesembilan, Bandung: ALFABETA, Cv.
PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta. Suliyanto, D., 2011. Ekonometrika Terapan:
Riyanto, A., 2013. Statistik Deskriptif Untuk Teori dan Aplikasi dengan
Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika, SPSS. Penerbit Andi: Yogyakarta.
pp.30-31. Timotius, K.H., 2017. Pengantar Metodologi
Sari, K.H.W., 2015. Pengaruh Profitabilitas Penelitian: Pendekatan Manajemen
terhadap Nilai Perusahaan dengan Pengetahuan untuk Perkembangan
Kebijakan Dividen sebagai Variabel Pengetahuan. Penerbit Andi.
Intervening pada Perusahaan LQ45 di

144

Anda mungkin juga menyukai