Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH PROFITABILITAS, KEPUTUSAN INVESTASI, DAN KEPUTUSAN

PENDANAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN


(Studi Kasus Empiris Pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2019)

Utami Kartika Sudrajat


1
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lampung

Ki Agus Andi, S.E., M.Si., Akt.2)


2
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lampung

Basuki Wibowo, S.E., M.S.Ak., Ak., CA.3)


3
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lampung

ABSTRACT

The purpose of this study was to examine the effect of probability, investment decisions, and
funding decisions on firm value. This study uses secondary data with a population of
companies listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) 2015-2019.
The method used to determine the sample using purposive sampling. It consists of 52
manufacturing companies in the consumer goods industry with 150 samples. The analysis
method used is descriptive data analysis. The results of hypothesis testing indicate that
profitability has a positive effect on firm value. Meanwhile, investment decisions and funding
decisions have no effect on firm value.

Keywords: Profitability\
, Investment Decisions, Funding Decisions, Firm Value

A. PENDAHULUAN
Saat ini, banyak perusahaan yang memfokuskan perusahaannya pada industri barang konsumsi
dan telah banyak perusahaan yang menerapkan berbagai inovasi dan strategi bersaing. Hal ini
menyebabkan industri Indonesia semakin kompetitif, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Menghadapi persaingan ini, perusahaan memerlukan strategi yang memungkinkan mereka untuk
meningkatkan hasil dan mencapai tujuan mereka. Perusahaan memiliki tujuan jangka pendek dan
tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek perusahaan adalah mencapai laba yang maksimal
dengan sumber daya yang tersedia, sedangkan tujuan utama dari perusahaan adalah untuk
memaksimalkan nilai perusahaan (Yuniati ,2016).

Nilai perusahaan adalah cara investor mengevaluasi kinerja perusahaan. Nilai perusahaan
mencerminkan aset yang dimiliki oleh perusahaan. Nilai perusahaan juga dapat dinilai dari harga
sahamnya, yang stabil dan mengalami kenaikan dalam jangka panjang. Harga saham yang tinggi
membuat nilai perusahaan juga tinggi. Semakin tinggi nilai perusahaan akan membuat kesejahteraan
bagi pemegang saham. Menurut Harmono (2009), nilai perusahaan adalah kinerja perusahaan yang
mencerminkan harga saham yang didorong oleh permintaan dan penawaran di pasar modal, yang
mencerminkan penilaian masyarakat terhadap kinerja perusahaan. Untuk menentukan nilai suatu
perusahaan, investor dan calon investor membutuhkan informasi yang lengkap, akurat, dan dapat
diandalkan untuk membantu mereka mengambil keputusan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Perusahaan harus mampu menganalisis keputusan keuangannya dengan baik agar kegiatannya
berjalan dengan baik, dan perusahaan secara efektif dan efisien mencapai tujuannya (Oktavia dan
Desmintari,2016).

Nilai perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kebijakan hutang, ukuran perusahaan,
likuiditas, dll. Disinilah peneliti mencoba untuk melihat hubungan antara profitabilitas, keputusan
pendanaan, dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas adalah kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dalam hal penjualan, total aset, dan ekuitas. Profitabilitas
juga menjadi indikator efektivitas manajemen dalam mengelola aset perusahaan, yang ditunjukan
dengan perolehan laba bersih yang dihasilkan (Fatmawati,2017). Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa profitabilitas yang tinggi membuktikan pengelolaan laba yang baik dalam
perusahaan sehingga dapat mencapai hasil yang baik, sedangkan dengan laba yang rendah berarti
tidak baik. Untuk mencapai laba yang maksimal, perusahaan harus mampu mengelola sumber dana
atau modal yang digunakan dalam operasional perusahaan.

Sumber dana perusahaan adalah modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri diperoleh
melalui penerbitan saham perusahaan (saham biasa atau saham preferen), sedangkan modal pinjaman
berasal dari obligasi, hipotek, pinjaman bank, dan pinjaman jangka pendek. Hal ini terkait dengan
kebijakan hutang perseroan. Sujoko dan Soebiantoro (2007) meyakini bahwa profitabilitas merupakan
pertimbangan penting bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Agar tingkat laba yang
tinggi menunjukkan prospek perusahaan yang baik, sehingga investor dapat memberikan respon yang
positif terhadap sinyal-sinyal tersebut. Tujuannya adalah untuk menciptakan kondisi yang
menguntungkan bagi perusahaan sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Keputusan investasi merupakan salah satu kunci pencapaian tujuan perusahaan, karena terkait
dengan penentuan alokasi dana investasi untuk keuntungan masa depan. Investasi sangat berisiko
karena komoditinya sangat sensitif terhadap perubahan yang terjadi di dalam dan di luar negeri.
Perubahan tersebut dapat berdampak positif atau negatif terhadap keputusan investasi dan oleh karena
itu perlu dipertimbangkan secara matang (Rivai, 2012). Dengan laba yang tinggi dan manajemen
risiko yang baik diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Saat ini, orang-orang yang memiliki modal mulai menginvestasikan uang mereka di perusahaan
besar yang menghasilkan keuntungan berkelanjutan. Oleh karena itu, memungkinkan perusahaan
untuk bersaing dengan kualitas keuangan internal dan eksternal yang dapat menarik investor dan
calon investor untuk menanamkan modalnya. Keputusan investasi dipengaruhi oleh ketersediaan dana
baik dari sumber dana internal maupun sumber dana eksternal. Sehingga, keputusan pendanaan
tergantung pada penentuan struktur modal perusahaan yang sesuai.

Keputusan pendanaan dilakukan melalui analisis utang dan modal dari sumber pendanaan
perusahaan, yang akan digunakan untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan, termasuk
investasi modal kerja atau aset tetap (Harmono,2011). Oleh karena itu, tujuan pengambilan keputusan
pendanaan adalah agar perusahaan dapat menentukan sumber dana terbaik untuk mendanai berbagai
alternatif ketika berinvestasi, sehingga harga saham seolah-olah dapat memaksimalkan nilai
perusahaan.

Peneliti sebelumnya telah melakukan penelitian tentang nilai perusahaan, yaitu menurut Setiono
(2017) dan Nurhayati (2013) menyimpulkan bahwa profitabilitas secara parsial berpengaruh positif
dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Mardiyati, Ahmad, dan Putri (2012) juga menyimpulkan
bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan menurut
laporan penelitian Herawati (2013) menyimpulkan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan. Ilhamsyah (2017) menyimpulkan bahwa keputusan investasi
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Demikian pula dalam penelitian Wijaya dan Wibawa
(2010), serta Haryadi (2016) menyimpulkan bahwa keputusan investasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan.

Sementara itu, penelitian Cahyaningdyah dan Ressany (2012) menyimpulkan bahwa keputusan
investasi berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Selain itu,hasil penelitian Wijaya dan
Wibawa (2010), Hasnawati (2005), serta Wahyudi dan Pawestri (2006) menyimpulkan bahwa
keputusan pendanaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Haryadi (2016), menunjukkan
bahwa keputusan pendanaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Begitu juga dengan hasil
penelitian dari Rakhimsyah dan Gunawan (2011) yang menyimpulkan bahwa keputusan pendanaan
juga tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur
khususnya sektor industri barang konsumsi, karena produk konsumen selalu dibutuhkan dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga perusahaan di sektor ini memegang peranan strategis yang sangat
penting dalam mendorong kemakmuran masyarakat dan merupakan contributor utama pertumbuhan
ekonomi negara.

Dari pernyataan yang telah dipaparkan, peneliti tertarik untuk meneliti lebih dalam tentang
profitabilitas, keputusan investasi, dan keputusan pendanaan terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan
latar belakang yang telah diuraikan, maka judul penelitian yang tertarik untuk digunakan oleh penulis
adalah “Pengaruh Profitabilitas, Keputusan Investasi, dan Keputusan Pendanaan Terhadap
Nilai perusahaan (Studi Pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2019)”.

B. LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS


Teori Sinyal
Isyarat atau sinyal adalah tindakan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan yang dapat
memberikan petunjuk kepada investor tentang bagaimana manajemen masa depan akan berkembang
dalam prospek perusahaan (Brigham and Ehrhardt,2005). Sinyal ini muncul dalam bentuk informasi
tentang upaya manajemen untuk mewujudkan keinginan pemiliknya.Informasi yang dikeluarkan oleh
perusahaan sangat penting, karena mempengaruhi keputusan investasi pihak diluar perusahaan.
Informasi pada dasarnya adalah komentar, keterangan, atau deskripsi tentang kondisi masa lalu,
sekarang, dan masa depan dari kelangsungan hidup perusahaan dan bagaimana hal itu mempengaruhi
perusahaan.

Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan merupakan pandangan investor terhadap perusahaan,biasanya terkait dengan


harga saham perusahaan. Menurut Brigham dan Erdhadt (2005), nilai perusahaan adalah nilai
sekarang (present value) dari arus kas bebas masa depan,yang dihitung dengan tingkat diskonto
berdasarkan biaya modal rata-rata tertimbang. Arus kas bebas mengacu pada arus kas yang tersedia
bagi investor (kreditur dan pemilik) setelah menghitung semua biaya operasi perusahaan, biaya
investasi, dan aset lancar bersih.

Profitabilitas
Profitabilitas dapat menentukan nilai suatu perusahaan. Profitabitas adalah kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Keuntungan perusahan berasal dari penjualan dan
keputusan investasi yang dibuat oleh perusahaan. Profitabilitas yang tinggi menunjukan kinerja
perusahaan yang baik, sehingga perusahaan akan mendapat respon positif dari investor dan harga
saham akan naik.
Tingkat profitabilitas akan mencerminkan tingkat pencapaian tujuan perusahaan, karena tujuan
utama perusahaan adalah memperoleh laba. Semakin tinggi tingkat profitabilitasnya, semakin menarik
investor untuk menanamkan dananya. Dengan tingkat profitabilitas yang tinggi maka perusahaan
dinilai memiliki kemampuan dan kinerja yang baik, serta dapat meningkatkan nilai perusahaan
dengan prospek yang baik di masa yang akan datang.
Hal ini sesuai dengan signalling theory, dimana investor akan bereaksi positif terhadap
perusahaan yang memiliki prospek yang bagus. Yuniati, Mei, (2016) membuktikan bahwa
profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
H1: Profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan

Keputusan Investasi
Aktivitas investasi perusahaan akan menentukan keuntungan dan kinerja perusahaan dimasa
depan. Menurut Sutrisno (2007), dalam suatu keputusan investasi, perusahaan mengharapkan adanya
keuntungan di masa yang akan datang. Kesalahan perhitungan akan menimbulkan kerugian bagi
perusahaan. Keputusan investasi akan berdampak jangka panjang bagi perusahaan.
Dalam jangka panjang, keputusan yang salah akan berdampak buruk. Tidak dapat diperbaiki jika
tidak menimbulkan kerugian yang besar. Apabila perusahaan salah memilih investasi maka
kelangsungan hidup perusahaan akan terganggu, yang tentunya akan mempengaruhi evaluasi investor
terhadap perusahaan. Manajer harus memperkirakan nilai dan waktu arus kas sebelum mengambil
keputusan investasi, menilai risiko investasi dan mempertimbangkan dampak investasi tersebut
terhadap keuntungan perusahaan (Setiono, 2017).
Kenaikan tingkat investasi mengindikasikan bahwa perusahaan sedang mengalami pertumbuhan,
yang oleh investor dianggap sebagai signal yang baik, yang akan meningkatkan kepercayaan investor.
Hal ini sejalan dengan penelitian Ilhamsyah (2017) dan Setiono (2017) yang menunjukkan bahwa
kebijakan investasi berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan.
H2: Keputusan investasi berpengaruh terhadap nilai perusahaan

Keputusan Pendanaan

Keputusan pendanaan diartikan sebagai keputusan yang berkaitan dengan pilihan komposisi dana
perusahaan (Hasnawati,2005). Sumber pendanaan di dalam suatu perusahaan dibagi menjadi dua
kategori, yaitu pendanaan internal maupun pendanaan eksternal. Keputusan pendanaan dan investasi
(jangka panjang dan pendek) tentu juga saling terkait. Jumlah investasi menentukan jumlah dana yang
harus diperoleh, dan investor yang menyumbang dana tersebut dapat mengharapkan pengembalian
investasi mereka di masa depan.
Keputusan pendanaan dalam penelitian ini dikonfirmasikan oleh Debt to Equity Ratio (DER).
Rasio ini menunjukkan perbandingan antara pembiayaan dan pendanaan melalui hutang dengan
pendanaan melalui ekuitas (Wijaya dan Wibawa, 2010). Hal ini sejalan dengan penelitian Hasnawati
(2005), serta Wahyudi dan Pawestri (2006) menyimpulkan bahwa keputusan pendanaan berpengaruh
positif terhadap nilai perusahaan.
H3: Keputusan pendanaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan

Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran

Profitabilitas (X1)

Keputusan Nilai Perusahaan (Y)


Investasi (X2)

Keputusan
Pendanaan (X3)
C. METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel


Sugiyono (2008) mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi penelitian ini adalah seluruh
perusahaan sektor industri konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Jumlah perusahaan
yang terdaftar di BEI hingga Desember 2019 sebanyak 52 perusahaan.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan ialah purposive sampling yang didasarkan pada
teknik pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Adapun kriteria dalam pengambilan sampel
ini adalah: (a)Perusahaan sektor industri konsumsi yang listing ditahun 2015-2019 di Bursa Efek
Indonesia (BEI), (b)Perusahaan memiliki laporan keuangan secara lengkap sesuai dengan data yang
diperlukan dalam penelitian dan telah diaudit selama periode penelitian, (c)Perusahaan tidak pernah
mengalami kerugian selama periode penelitian, (d)Perusahaan tidak pernah mengalami delisting.

Nilai Perusahaan
Variabel terikat adalah jenis variabel yang dapat dijelaskan atau dipengaruhi variabel lain.
Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Rumus PBV dapat melihat
perbandingan antara harga pasar perlembar saham dengan nilai buku per lembar saham (ekuitas dibagi
dengan jumlah saham). Penelitian ini menggunakan PBV untuk mengukur nilai perusahaan, karena
rasio PBV dapat mengukur nilai yang diberikan pasar kepada manajemen dan organisasi perusahaan
sebagai untuk perusahaan yang terus berkembang (Brigham dan Houston,2011). Adapun rumus PBV
adalah sebagai berikut:
Harga Saham
Nilai Perusahaan =
Nilai Buku per Lembar Saham

Profitabilitas
Semakin baik rasio profitabilitas maka semakin baik menggambarkan kemampuan tingginya
perolehan keuntungan perusahaan tersebut. Rasio profitabilitas adalah kemampuan perusahaan
memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.
Rasio profitabilitas ini akan memberikan gambaran tentang tingkat efektivitas pengelolaan
perusahaan. Semakin tinggi profitabilitas berarti semakin baik, karena kemakmuran pemilik
perusahaan meningkat seiring dengan semakin tingginya profitabilitas. Laba bersih yang tinggi
mencerminkan earning per share yang tinggi, yang berarti perusahaan memiliki tingkat profitabilitas
yang baik. Dengan kata lain, kinerja perusahaan juga baik yang tentunya akan meningkatkan
kepercayaan investor terhadap investasi perusahaan. ROA dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
Laba Setelah Pajak
Profitabilitas =
Total Aktiva
Keputusan Investasi
Keputusan investasi merupakan keputusan yang menyangkut pengalokasian dana berasal dari
dalam dan luar perusahaan dalam berbagai bentuk investasi. Pada penelitian ini keputusan investasi
diukur menggunakan price earning ratio (PER) yang menunjukkan perbandingan antara closing price
dengan laba per saham (earning per share). Price earning ratio (PER) menunjukkan berapa banyak
jumlah uang yang rela dikeluarkan oleh para investor untuk membayar setiap dolar laba yang
dilaporkan (Brigham dan Houston, 2006).
Price earning ratio (PER) berfungsi untuk mengukur perubahan kemampuan laba yang
diharapkan di masa yang akan datang. Semakin besar PER, maka semakin besar pula kemungkinan
perusahaan untuk tumbuh sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. PER dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
Harga Saham
Keputusan Investasi =
Laba per Saham

Keputusan Pendanaan
Keputusan pendanaan didefinisikan sebagai keputusan yang menyangkut komposisi pendanaan
yang dipilih oleh perusahaan (Hasnawati, 2005). Keputusan pendanaan dalam penelitian ini
dikonfirmasikan melalui Debt to Equity Ratio (DER). Rasio ini menunjukkan perbandingan antara
pembiayaan dan pendanaan melalui hutang dengan pendanaan melalui ekuitas (Wijaya dan Wibawa,
2010).
Total Hutang
Keputusan Pendanaan=
Total Ekuitas

D. ANALISIS DAN PEMBAHASAN


Teknik pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling, artinya bahwa
populasi yang akan dijadikan sampel penelitian adalah populasi yang memenuhi kriteria tertentu
sesuai dengan yang dikehendaki peneliti. Berdasarkan metode purposive sampling perusahaan yang
sesuai dengan kriteria berjumlah 30 perusahaan, sehingga terdapat 30 perusahaan yang dijadikan
sampel dalam satu tahun.

Tabel 1 Tahapan Seleksi Sampel dengan Kriteria


No Kriteria Jumlah
1 Perusahaan manufaktur sektor Industri Barang Konsumsi yang
52
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode2015-2019
2 Perusahaan yang mengalami kerugian
(14)
3 Perusahaan manufaktur yang tidak memiliki informasi lengkap
(8)
berkaitan dengan variabel yang digunakan dalam penelitian
Jumlah Perusahaan Sampel 30
Jumlah perusahaan x periode pengamatan (30 x 5) 150
Jumlah Sampel 150

Analisis Data Deskriptif


Tabel 2. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

X1 150 .725 3.03 .925 .4873

X2 150 2.83 9.82 4.891 .2192

X3 150 1.39 5.39 2.253 1.158

Y 150 1.69 8.14 2.168 1.298

Valid N (listwise) 150


1. Profitabilitas
Hasil perhitungan statistik deskriptif dari variabel probabilitas diperoleh nilai terendah
profitabilitas sebesar 0,725 dimana nilai tersebut dihasilkan oleh perusahaan PT. Sekar Bumi pada
tahun 2019. Sedangkan nilai tertinggi profitabilitas sebesar 3,03 yang dihasilkan oleh perusahaan
PT. Merck pada tahun 2018. Nilai rata-rata (mean) sebesar 0,925 dengan standar deviasi sebesar
0,4873. Angka 0,925 menunjukkan angka yang relatif besar karna standar deviasinya sebesar
0,4873. Hal ini menunjukkan bahwa efektivitas perusahaan mampu memanfaatkan aset yang
dimiliki untuk mendapatkan keuntungan dengan baik. Tingkat rendahnya ROA perusahaan
tergantung pada keputusan perusahaan dalam alokasi aset yang mereka miliki. Penggunaan aset
yang efisien akan berakibat pada tingginya rasio ini, demikian pula sebaliknya.
2. Keputusan Investasi
Penelitian ini menggunakan perhitungan PER, dengan nilai minimum 2,83 dan nilai maksimal
9,82. Nilai rata-rata (mean) sebesar 4,891 pada standar deviasinya sebesar 0,2192 < 4,891, berarti
bahwa keputusan investasinya memiliki variabilitas dan fluktuasi yang tidak tinggi. Keputusan
investasi tertinggi diperoleh oleh perusahaan PT. Unilever pada tahun 2015 , hal ini menunjukkan
bahwa nilai PER (Price Earning Ratio) meningkat setiap tahunnya sehingga mencerminkan
tingginya pertumbuhan laba perusahaan di masa yang akan datang. Sedangkan keputusan
investasi yang terendah diperoleh oleh perusahaan PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul
pada tahun 2016.
3. Keputusan Pendanaan
Variabel DER (Debt to Equity Ratio) pada data penelitian ini memiliki nilai minimum sebesar
1,39 dan nilai maksimum sebesar 5,39 dengan rata-rata (mean) sebesar 2,253 pada standar
deviasinya 1,1586. Nilai rata-rata (mean) lebih besar dari standar deviasinya, berarti bahwa
sebaran nilai keputusan pendanaan adalah baik. Keputusan Pendanaan tertinggi terjadi pada
perusahaan PT. Unilever pada tahun 2019 sedangkan keputusan pendanaan terendah pada
perusahaan PT. Kalbe Farma pada tahun 2017. Hal ini menunjukkan bahwa sumber pendanaan
dalam struktur modal rata-rata 2,253 dari total utang.
4. Nilai Perusahaan
Variabel PBV (Price To Book Value) pada data penelitian ini memiliki nilai minimum sebesar
1,69 dan nilai maksimal 8,14 dengan rata-rata (mean) sebesar 2,168 pada standar deviasinya
sebesar 1,2985 . Nilai rata-rata (mean) lebih besar dibanding nilai standar deviasi berarti bahwa
nilai perusahaan memiliki variabilitas dan fluktuasi yang tinggi, hal ini menunjukan perusahaan
yang sudah mampu mampu memberikan keuntungan atau kekayaan maksimal terhadap
investornya. Nilai perusahaan tertinggi terjadi pada perusahaan PT. Sariguna Primatirta pada
tahun 2015. Tingginya nilai perusahaan disebabkan meningkatnya laba yang dihasilkan
perusahaan PT tersebut. Sedangkan nilai terendah terjadi pada perusahaan PT. Ultrajaya Milk
Industri pada tahun 2019.
Uji Normalitas

Tabel 3. Hasil Uji Normalitas


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 150

Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 1.29993260

Most Extreme Differences Absolute .109

Positive .054
Negative -.109

Kolmogorov-Smirnov Z 1.332

Asymp. Sig. (2-tailed) .058

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan tabel 3 diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov Test sebesar 1,332 dengan nilai asymptotic
significance 0,058 (sig > 0,05). Jadi dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal. Selain
itu normalitas juga dapat dilihat dari grafik uji normalitas yang disebut normal probability plot pada
grafik dibawah ini.

Uji Multikolinearitas
Tabel 4. Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig. Collinearity Statistics

Coefficients

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant
24.585 2.543 9.669 .000
)

X1 .318 .088 .293 3.618 .000 .941 1.063


1

X2 -.014 .032 -.034 -.430 .668 .993 1.008

X3 .050 .080 .051 .627 .531 .946 1.057

a. Dependent Variable: Y

Berdasarkan hasil output dalam tabel 4 dapat dilihat bahwa nilai tolerance dari variabel
profitabilitas, keputusan investasi, dan keputusan pendanaan memiliki nilai tolerance > 0,10 dan
nilai VIF < 10. Jadi dapat disimpulkan pada model regresi ini tidak terdapat multikolinearitas.

Uji Heterokedastisitas
Tabel 5. Hasil Uji Heterokedastisitas
Dengan melihat grafik scatterplot diatas, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak, baik diatas
maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah
heterokedastisitas pada model regresi yang digunakan.

Uji Autokorelasi
Tabel 6. Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin-Watson


Square the Estimate

1 .313a .098 .080 1.31322 1.228

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

b. Dependent Variable: Y

Dari tabel diatas dapat diketahui nilai DW sebesar 1,228. Dengan sumber utama Durbin and Watson’s
original paper, autokorelasi akan terjadi jika nilai dari hasil uji berada < 1 atau > 3. Maka dapat
disimpulkan bahwa berdasarkan dasar pengambilan kesimpulan dengan nilai test durbin Watson
sebesar 1,228 berarti tidak ada autokorelasi positif atau negatif.
Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel 7. Hasil Uji Regresi Berganda

Unstandardized Coefficients Standardized T Sig.


Coefficients
Model
B Std. Error Beta

(Constant) 24.585 2.543 9.669 .000

X1 .318 .088 .293 3.618 .000


1
X2 -.014 .032 -.034 -.430 .668

X3 .050 .080 .051 .627 .531


persamaan regresi linier berganda dapat dituliskan sebagai berikut:
Y = ( 24,585 )+ ( 0,318 ) ROA + (−0,014 ) PER + ( 0,050 ) DER+ ℇ

Uji Koefisien Determinasi (R2)


Tabel 8. Hasil Uji Regresi Berganda
Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson


Square Estimate

1 .313a .098 .080 1.31322 1.228

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

b. Dependent Variable: Y

Dari hasil uji koefisien determinasi (Adjusted) tersebut menghasilkan adjusted R square sebesar 0,098
hal ini berarti 9% variasi dari variabel dependen mampu dijelaskan oleh variabel independen, adapun
sisanya yaitu 91% dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang dijadikan model. Dapat
disimpulkan bahwa variabel yang digunakan tidak dapat menggambarkan variabel dependen secara
signifikan.

Uji Signifikansi Simultan (Uji F)


Tabel 9. Hasil Uji Signifikansi Simultan

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 27.441 3 9.147 5.304 .002b

1 Residual 251.784 146 1.725

Total 279.225 149

a. Dependent Variable: Y

b. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

Berdasarkan tabel 9 hasil pengujian signifikansi simultan (Uji F) diperoleh nilai F sebesar 5,304
dengan tingkat signifikansi 0. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen dalam
penelitian ini Profitabilitas, Keputusan investasi, dan Keputusan pendanaan secara bersama-sama
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Tabel 10. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual


Model Unstandardized Coefficients Standardized T Sig.
Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 24.585 2.543 9.669 .000

X1 .318 .088 .293 3.618 .000


1
X2 -.014 .032 -.034 -.430 .668

X3 .050 .080 .051 .627 .531

Berdasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut :


1. Nilai signifikansi ROA terhadap nilai perusahaan dibawah 0,05 yaitu sebesar 0,000 dengan Beta
0,318 sehingga H1 terdukung dan dapat disimpulkan bahwa variabel profitabilitas berpengaruh
positif signifikan terhadap nilai perusahaan.
2. Nilai signifikansi PER terhadap nilai perusahaan diatas 0,05 yaitu sebesar 0,668 dengan Beta -
0,014 sehingga H2 tidak terdukung dan dapat disimpulkan bahwa variabel keputusan investasi
berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.
3. Nilai signifikansi DER terhadap nilai perusahaan diatas 0,05 yaitu sebesar 0,531 dengan Beta
0,050 sehingga H3 tidak terdukung dan dapat disimpulkan bahwa variabel keputusan pendanaan
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

E. PEMBAHASAN

1.Pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan


Hipotesis pertama adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh profitabilitas terhadap nilai
perusahaan. Sesuai dengan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa probabilitas yang diproksikan
dengan Return On Assets (ROA) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Hasil pengujian hipotesis pada tabel 4.9, nilai signifikansinya adalah sebesar 0,000 dengan Beta
0,318. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hipotesis pertama terdukung karena ROA memiliki
pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.
Dalam penelitian ini bisa ditarik kesimpulan bahwa kinerja manajemen dalam mengelola asset
perusahaan dianggap efisien dan efektif sehingga mampu meningkatkan laba yang berujung
meningkatkan nilai perusahaan. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Yuniati, Mei, et al
(2016), Setiono et al. (2017), serta Ilhamsyah (2017) yang membuktikan bahwa profitabilitas
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti memberikan sinyal positif dan menjadi
daya tarik investor untuk memiliki saham perusahaan tersebut. Karena semakin tinggi kemampuan
perusahaan memperoleh laba, maka semakin besar return yang diharapkan investor, sehingga
menjadikan Nilai Perusahaan menjadi lebih baik.

2.Pengaruh keputusan investasi terhadap nilai perusahaan


Penelitian ini menunjukkan bahwa investasi berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap nilai
perusahaan. Signaling teory menjelaskan bahwa pengeluaran investasi memberikan sinyal positif
tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham
sebagai indikator nilai perusahaan. Keputusan investasi dalam penelitian ini diproksikan dengan Price
Earnings Ratio (PER). PER yang tinggi menunjukkan investasi perusahaan yang bagus dan prospek
pertumbuhan perusahaan yang bagus sehingga para investor akan tertarik. Permintaan saham yang
tinggi akan membuat para investor menghargai nilai saham lebih besar.
Hasil pengujian hipotesis pada tabel 4.9, nilai keputusan investasi menunjukkan arah negatif
dengan nilai signifikansi sebesar sebesar 0.668 dengan Beta -0.014. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel keputusan investasi tidak memiliki pengaruh dan dapat dikatakan H2 tidak terdukung.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Languju (2016) yang menyebutkan
bahwa kebijakan investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini sendiri
berbanding terbalik dengan signaling theory yang menyatakan bahwa pengeluaran investasi
memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga
meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai perusahaan.

3.Pengaruh keputusan pendanaan terhadap nilai perusahaan


Penelitian ini menunjukkan bahwa keputusan pendanaan tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan. Hal yang membuat keputusan pendanaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan
karena hutang merupakan salah satu sumber pembiayaan yang berisiko tinggi. Penggunaan hutang
yang tinggi akan menyebabkan timbulnya kebangkrutan, biaya keagenan, beban bunga yang semakin
besar, dan sebagainya. Apabila biaya kebangkrutan semakin besar, tingkat keuntungan yang
disyaratkan oleh pemegang saham juga semakin tinggi.
Hasil pengujian hipotesis pada tabel 4.9, nilai keputusan pendanaan menunjukkan arah positif
dengan nilai signifikansinya 0,531 dengan Beta 0,050. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
keputusan pendanaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan H3 tidak terdukung. Hasil
penelitian ini sejalan dengan Haryadi (2016) dan Rakhimsyah dan Gunawan (2011) yang
menyebutkan bahwa keputusan pendanaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Oleh karena
itu, perusahaan akan terus menggunakan hutang apabila manfaat hutang (penghematan pajak dari
hutang) masih lebih besar dibandingkan denganbiaya kebangkrutan.

Pada teori trade off menjelaskan bahwa sebelum mencapai titik maksimum, hutang akan lebih
murah daripada penjualan saham karena adanya taxshield. Implikasinya adalah semakin tinggi hutang
maka akan semakin tinggi nilai perusahaan. Namun setelah mencapai titik maksimum, penggunaan
hutang oleh perusahaan menjadi tidak menarik karena perusahaan harus menanggung biaya keagenan,
kebangkrutan serta biaya bunga yang menyebabkan nilai perusahaan turun. Hasil penelitian ini tidak
konsisten dengan hasil penelitian Wijaya dan Wibawa (2010), Hasnawati (2005), serta Wahyudi dan
Pawestri (2006) yang menyimpulkan bahwa keputusan pendanaan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan.

F. SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaaan pada perusahaan


manufaktur sektor Industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-
2019 yang dibuktikan melalui hasil pengujian hipotesis dengan nilai signifikansi sebesar 0, 000
atau lebih kecil dari 0,05. Artinya tingkat profitabilitas dapat mencerminkan tingkat pencapaian
tujuan perusahaan dalam memperoleh laba. Dengan tingkat profitabilitas yang tinggi, maka
perusahaan dinilai memiliki kemampuan dan kinerja yang lebih baik di masa yang akan datang.
Hal ini sesuai dengan teori signal, yang menyatakan investor percaya bahwa perusahaan dengan
profitabilitas dan pertumbuhan yang lebih tinggi harus membayar dividen yang lebih tinggi pula.
Sehingga, investor dapat merespon signal tersebut secara positif dan meningkatkan nilai
perusahaan.

2. Keputusan investasi berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan manufaktur sektor Industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2015-2019 yang dibuktikan melalui hasil pengujian hipotesis dengan nilai signifikansi
sebesar 0,668 atau lebih besar dari 0,05. Artinya, perusahaan belum dapat menunjukkan
keuntungan yang maksimal dari investasi yang dilakukan. Sehingga investor tidak memandang
keputusan investasi menjadi acuan dalam berinvestasi. Perusahaan akan merasa terbebani dengan
biaya yang terjadi dan menyebabkan laba perusahaan menurun, dan membuat nilai perusahaan
ikut turun.
Hasil ini berbanding terbalik dengan teori signal, yang mengatakan keputusan investasi akan
memberikan signal yang positif bagi pertumbuhan perusahaan di masa depan. Keputusan investasi
akan menghasilkan pendapatan atau laba untuk kemakmuran investor. Sehingga perusahaan yang
dapat melakukan investasi akan direspon oleh investor sebagai suatu kemajuan atau
perkembangan perusahaan yang diharapkan pada masa yang akan datang.

3. Keputusan pendanaan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan manufaktur sektor Industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2015-2019 yang dibuktikan melalui hasil pengujian hipotesis dengan nilai signifikansi
sebesar 0,531 atau lebih besar dari 0,05. Artinya, hasil yang diperoleh menunjukkan semakin
tinggi nilai DER yang dimiliki perusahaan akan semakin menurunkan nilai perusahaan. Efek
keputusan pendanaan diabaikan dan dianggap tidak ada. Keadaan ini terjadi karena semakin besar
ketergantungan perusahaan pada hutang dan mendorong penurunan nilai perusahaan. Hutang yang
besar akan meningkatkan risiko perusahaan untuk kehilangan kepercayaan pemegang saham.
Selain itu hutang yang besar, merupakan signal yang menunjukkan kondisi sebuah perusahaan
dan menggambarkan prospek perusahaan untuk bertahan hidup semakin kecil dan mengisyaratkan
terjadinya penurunan nilai perusahaan.
Hal ini berbanding terbalik dengan teori signal, yang mengatakan manajer dapat menggunakan
hutang sebagai sinyal yang lebih terpercaya untuk para investor. Jadi, penggunaan hutang
merupakan tanda atau sinyal positif dari perusahaan yang dapat membuat para investor
menghargai nilai saham lebih besar daripada nilai yang tercatat pada neraca perusahaan, sehingga
akan meningkatkan nilai perusahaan.

Saran
1. Penelitian ini menggunakan tiga variabel independen yang kemampuannya dalam menjelaskan
variabel dependen masih sangat terbatas disebabkan karena masih banyak variabel lainnya yang
mampu menjelaskan variabel dependen.

2. Kurang lengkapnya informasi yang terdapat pada laporan keuangan perusahaan yang menjadi
populasi sehingga tidak memenuhi kriteria untuk digunakan sebagai sampel menyebabkan sampel
yang diperoleh menjadi semakin sedikit jumlahnya.

REFERENSI

Brigham, E. F., & Ehrhardt. (2005). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan(Edisi Kesembilan,


Alih Bahasa). Jakarta : Salemba Empat.

Cahyaningdyah., & Ressany (2012). Pengaruh Kebijakan Manajemen Keuangan Terhadap


Nilai Perusahaan. Jurnal Dinamikan Manajemen, 3(1).

Harmono, (2009), Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard (Pendekatan Teori,


Kasus, dan Riset Bisnis). Jakarta: Bumi Aksara.

Haryadi, E. (2016). Pengaruh Size Perusahaan, Keputusan Pendanaan, Profititabilitas, dan


Keputuan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan. Universitas Serang Raya,
Indonesia. Jurnal Akuntansi, 3 (2).
Hasnawati, S. (2005). Implikasi Keputusan Investasi, Pendanaan, dan Dividen Terhadap Nilai
Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Usahawan, (09),33-41/Th
XXXIX.

Herawati, T. (2013). Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan hutang, dan Profitabilitas,


terhadap nilai perusahaan. Jurnal Universitas Negeri Padang, 2(2),1-18.

Ilhamsyah., Lukman, F.,& Soekotjo Hendri, (2017). Pengaruh terhadap Dividen, Keputusan
Investasi, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu dan Riset
Manajemen,2(6),ISSN 2461-0593.

Languju. (2016) Pengaruh Return On Equity, Ukuran Perusahaan, Price Earning Ratio, dan
Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan Property and Real Estate terdaftar
di Bursa Efek Indonesia . Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 16(2).

Mardiyati., Ahmad, U. G. N.,&Ria Putri. (2012). Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan


Hutang dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2005- 2010. Jurnal Riset
Manajemen Sains Indonesia (JRMSI), 3(1).

Nurhayati, M. (2013). Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan Pengaruhnya


Terhadap Kebijakan Dividen dan Nilai Perusahaan Sektor Non Jasa. Jurnal
Keuangan dan Bisnis, 5(2).

Oktavia., Oky., & Desmintari. (2016). Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Hutang Dan
Dividend Payout Ratio (Dpr) Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Equity, 19(2),
115.

Rakhimsyah., & Gunawan.(2010).Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan,


Kebijakan Dividen danTingkat Suku Bunga Terhadap Nilai Perusahaan.Jurnal
Investasi, 7(1),31-45.

Rivai.,Veithzal., & D. Mulyadi. (2012). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi(Edisi


Ketiga). Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Setiono. (2017). Pengaruh Profitabilitas, Keputusan Investasi, Kebijakan Dividen Dan


Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan
Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2011 - 2015). Jurnal Purnama, 8(2).

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :


ALFABETA.

Sujoko., &Soebiantoro, U. (2007). Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor


Interen dan Faktor Eksteren terhadap Nilai Perusahan. Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan, 9(1).

Sutrisno. (2007). Manajemen Keuangan: Teori. Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Ekonisia.

Wahyudi, U., & Pawestri, H. P. (2006). Implikasi Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai
Perusahaan: dengan Keputusan Keuangan sebagai Variabel Intervening.
Simposium Nasional Akuntansi IX.

Wijaya, L.R.P., &Wibawa, A. (2010). Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan,


Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Simposium Nasional
Akuntansi XIII Purwokerto.

Yuniati. (2016). Pengaruh Kebijakan Deviden, Kebijakan Hutang Profitabilitas,dan Struktur


Kepemilikan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang
terdaftar di BEI 2009-2014. Jurnal of Accounting.

Anda mungkin juga menyukai