ABSTRAK
ABSTRACT
Companies that want to maximize the value of the company, will take some decisions such
as investment decisions, dividend policies, and funding decisions. The purpose of this study
is to explain the effect of investment decisions, funding decisions, and dividend policy on
the value of food and beverages companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The
samples used in this study were selected in saturation sampling. Secondary data obtained
then selected based on predetermined criteria, then obtained as many as 13 sample during
period of year 2013-2016. Data analysis technique used is multiple linear regression
analysis. The results showed that investment decisions, funding decisions, and dividend
policies have a positive and significant impact on the value of food and beverages
companies. The suggestion that can be given is to pay more attention to internal factors of
the company. These variables can be used as a reference to establish a strategy in
increasing the value of the company. Good corporate value shows the level of good
corporate financial health so as to make the value of the company will be increased and in
demand by investors.
Keywords: investment decision, fund decision, dividend policy, corporate value
5719
Asri Pawestri Setyo Utami, Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan …
PENDAHULUAN
beverages di Indonesia semakin hari semakin berkembang, hal ini dapat dilihat
dari semakin bertambahnya jumlah perusahaan food and beverages di Bursa Efek
makanan dan minuman yang higienis dan alami. Industri makanan dan minuman
eat menyebabkan volume kebutuhan terhadap food and beverage terus meningkat,
Oleh karena itu persaingan antar perusahaan pun semakin kuat. Perusahaan
sebagai entitas ekonomi umumnya memiliki tujuan jangka pendek dan jangka
maksimal dengan menggunakan sumber daya yang ada, sementara tujuan jangka
Jadi semakin tinggi nilai perusahaan maka semakin besar kemakmuran yang akan
2014).
5720
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 7, No. 10, 2018: 5719-5747
Nilai perusahaan diukur dengan Price Book Value (PBV), Rasio ini
merupakan rasio antara harga saham terhadap nilai bukunya. Perusahaan yang
berjalan dengan baik umumnya mempunyai rasio PBV di atas satu, yang
menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih besar dari nilai bukunya (Wardjono,
2010). Nilai perusahaan yang tidak go public merupakan harga yang bersedia
Nilai perusahaan yang semakin tinggi akan membuat semakin tinggi pula
meningkat dan dengan meningkatnya harga saham sudah tentu akan diikuti oleh
perusahaan yang memiliki keputusan investasi yang tinggi maka mampu untuk
2016). Keputusan investasi dalam penelitian ini diukur dengan proksi rasio aktiva
5721
Asri Pawestri Setyo Utami, Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan …
tetap (Fixed Asssets Ratio), karena penelitian ini lebih memfokuskan untuk
melihat proporsi aktiva tetap perusahaan. Selain itu, rasio aktiva tetap sangat
seberapa besar proporsi aktiva tetap terhadap seluruh aktiva perusahaan. Rasio
tinggi. FAR dihitung dengan membandingkan total aktiva tetap terhadap total
degan risiko yang dapat dikelola dengan harapan dapat mengoptimalkan nilai
menunjukkan bahwa adanya sejumlah investasi yang akan mendapat surplus jika
positif baik untuk perusahaan maupun investor. Bagi investor pertumbuhan positif
dapat memberikan return optimal di masa yang akan datang. Dananjaya dan
komposisi dari keputusan pendanaan yang meliputi hutang jangka pendek, hutang
jangka panjang dan modal sendiri. Setiap perusahaan akan mengharapkan adanya
struktur modal optimal, yaitu struktur modal yang dapat memaksimalkan nilai
dihitung dengan menggunakan rasio DAR (Debt to Asset Ratio). Rasio ini
perusahaan.
perusahaan adalah kebijakan dividen dimana para investor memiliki tujuan utama
(Afzal dan Rohman, 2012). Kebijakan dividen akan berdampak terhadap besarnya
datang (Uwigbe
et al., 2012).
Kebijakan dividen diproksikan dalam bentuk Dividend Payout Ratio (DPR).
pemegang saham dalam bentuk kas. Dalam keputusan pembagian dividen perlu
diperoleh dari investasi yang ditanamkannya berupa capital gain dan deviden yang
keputusan pendanaan dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan Food and
investasi terhadap nilai perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa
yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) untuk
keputusan pendanaan terhadap nilai perusahaan food and beverages yang terdaftar
terhadap nilai perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
5724
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 7, No. 10, 2018: 5719-5747
Nilai Perusahaan
akan tercermin dari harga sahamnya. Harga pasar dari saham perusahaan yang
terbentuk antara pembeli dan penjual disaat terjadi transaksi disebut nilai pasar
perusahaan, karena harga pasar saham dianggap cerminan dari nilai asset
perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga akan meningkatkan harga saham,
dengan meningkatnya harga saham maka nilai perusahaan pun akan meningkat.
(Eko, 2013).
faktor yaitu faktor internal dan eksternal perusahaan. Faktor internal merupukan
eksternal yang tidak dapat di kendalikan perusahaan. Faktor internal terdiri dari
Faktor eksternal, meliputi tingkat suku bunga, keadaan pasar modal dan
pertumbuhan pasar.
5725
Asri Pawestri Setyo Utami, Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan …
Keputusan Investasi
adalah memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi dengan tingkat risiko tertentu.
Keuntungan yang tinggi disertai dengan risiko yang bisa dikelola, diharapkan akan
efisien, maka perusahaan akan memperoleh kepercayaan dari calon investor untuk
bahwa fokus analisis dalam keputusan investasi terdiri dari tiga aspek yaitu:
perusahaan dalam melunasi semua kewajiban yang segera jatuh tempo atau
place dan memutuskan berbagai pilihan investasi di masa yang akan datang.
Ketiga,
Keputusan investasi akan tercermin pada sisi aktiva perusahaan, dimana dari
antara aktiva lancar dengan aktiva tetap. Sebaliknya keputusan pendanaan dan
kebijakan dividen akan tercermin pada sisi pasiva perusahaan. Untuk bisa
5726
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 7, No. 10, 2018: 5719-5747
Keputusan Pendanaan
kritis dan pekerjaan yang menantang untuk manajer keuangan, hal itu disebabkan
karena keputusan ini memiliki dampak langsung pada kinerja keuangan dan
struktur modal dari perusahaan (Kumar et al., 2012). Keputusan ini sering disebut
dan Houston (2001) dalam Wijaya dan Wibawa (2010), menyatakan bahwa
untuk membayar kewajiban di masa yang akan datang atau adanya risiko bisnis
yang rendah, hal tersebut akan direspon secara positif oleh pasar. Keputusan
2012)
Kebijakan Dividen
diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham
dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan
5727
Asri Pawestri Setyo Utami, Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan …
investasi di masa yang akan datang. Kebijakan dividen merupakan bagian yang
2012).
Salah satu kebijakan yang harus diambil oleh manajemen yaitu memutuskan
apakah laba bersih yang diperoleh selama satu periode dibagi semua atau dibagi
sebagian untuk dividen dan sebagian lagi tidak dibagi (menjadi laba ditahan)
(Brigham dan Houston, 2001). Pembagian dividen haruslah tepat karena dividen
yang terlalu rendah akan menurunkan minat investor. Kebijakan dividen yang
tepat akan meningkatkan harga saham yang menjadi salah satu indikator nilai
perusahaan
Hipotesis Penelitian
hasil bahwa keputusan investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan semen yang terdaftar di BEI tahun 2009-2013. Hasil ini menunjukkan
bahwa keputusan investasi yang semakin meningkat maka nilai perusahaan juga
akan meningkat.
Penelitian serupa oleh Yuliani (2013), Fenandar dan Raharja (2012), Afzal
dan Rohman, 2012), Dananjaya dan Mustanda (2016), Rizqia et al. (2013),
5728
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 7, No. 10, 2018: 5719-5747
Honarbakhsh et al. (2013), Wijaya (2010), Gayatri dan Mustanda (2014), Sartini
dan Purbawangsa (2014), serta Pertiwi, dkk. (2016) memperoleh hasil bahwa
Berdasarkan teori dan hasil penelitian sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan
H1: Keputusan Investasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan food and beverage.
(2016), Afzal dan Rohman (2012), Wijaya dan Wibawa (2010), Kumar et al.
(2012), Moradi et al. (2012), Wijaya dkk. (2010), juga memperoleh hasil bahwa
sebagai berikut :
H2: Keputusan pendanaan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan food and beverage.
5729
Asri Pawestri Setyo Utami, Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan …
Kebijakan dividen menentukan berapa banyak keuntungan yang akan
diperoleh pemegang saham. Keuntungan yang akan diperoleh pemegang saham ini
(2012). Salawu et al. (2012), Ashamu et al. (2012), serta Zulfahmi dan Pinem
H3: Kebijakan Dividen berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan food and beverage.
METODE PENELITIAN
dua variabel atau lebih. Berdasarkan penelusuran kajian pustaka dan hasil-hasil
Gambar 1.
5730
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 7, No. 10, 2018: 5719-5747
Nilai Perusahaan
(Y)
Keputusan Investasi
( X 1)
H1
Keputusan Pendanaan H2
( X 2)
H3
Kebijakan Dividen
(X 3)
Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah perusahaan pada sektor food
and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-2016
nilai perusahaan yang diproksikan dengan PBV pada sektor food and beverages
independen dalam penelitian ini adalah adalah keputusan investasi (X 1), keputusan
pendanaan (X2), dan kebijakan dividen (X3). Variabel dependen dalam penelitian
Nilai perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan Price book Value
(PBV) pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek
5731
Asri Pawestri Setyo Utami, Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan …
perhitungan atau perbandingan antara market value dengan book value
perusahaan. Rumus untuk menghitung Price to book Value menurut Brigham dan
PBV = harga pasar per saham nilai buku per saham 𝑥 100%
………………….…..…………………...(1)
Keputusan investasi dalam penelitian ini diukur dengan FAR (Fixed Asssets
Ratio) pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode 2013-2016, dimana PER menunjukkan seberapa besar proporsi aktiva
tetap terhadap seluruh aktiva perusahaan. Rasio yang tinggi menunjukkan penggunaan
(proporsi) aktiva tetap perusahaan juga tinggi. FAR dihitung dengan membandingkan
total aktiva tetap terhadap total seluruh aktiva perusahaan. Rumus untuk menghitung FAR
𝑓𝑖𝑥𝑒𝑑 asset
𝑆𝑡𝑟𝑢𝑘𝑡𝑢𝑟 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 (𝐹𝐴𝑅) = 𝑥 100% ………………………………..… (2)
total asset
Keputusan pendanaan dalam penelitian ini diukur dengan Debt to Asset Ratio
(DAR) pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek
Kebijakan dividen dalam penelitian ini diukur dengan Dividend Payout Ratio
(DPR) pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek
dengan cara membagi besarnya dividen per lembar saham dengan laba bersih per
5732
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 7, No. 10, 2018: 5719-5747
lembar saham. Rumus untuk menghitung DPR menurut Gumanti (2013:22) adalah
sebagai berikut :
𝐷𝑃𝑆
𝐷𝑃𝑅 = 𝑥 100% ………………………………………………………..… (4)
𝐸𝑃𝑆
perusahaan yang termasuk ke dalam sektor food and beverages di Bursa Efek
Indonesia (BEI) yang diteliti dari tahun 2013-2016. Data kuantitatif yang
digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan food and
beverages periode 2013-2016 yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Sumber
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data dalam
manufaktur khususnya sektor food and beverages di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 20132016 dengan mengakses pada situs resmi BEI yaitu www.idx.com.
dikategorikan ke dalam sektor food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek
perusahaan food and beverages selama periode tahun 2013 sampai dengan tahun
2016. Pada penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan pada annual report
perusahaan food and beverage yang telah dipublikasikan melalui situs resmi Bursa
Efek Indonesia
(www.idx.co.id).
5733
Asri Pawestri Setyo Utami, Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan …
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
berganda, terlebih dahulu perlu dilakukan pengujian asumsi. Uji asumsi klasik
dalam penelitian ini yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi,
pengaruh dari variabel independen (X) secara individu (parsial) terhadap variabel
dependen (Y). Koefisien determinan (R2) digunakan untuk melihat seberapa besar
Analisis Data
nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata dan standar deviasi. Tabel 1
nilai paling rendah (minimum) adalah sebesar 8,04 persen dimiliki oleh
perusahaan PT Delta Djakarta, Tbk dengan kode DLTA pada tahun 2016 dan
keputusan investasi yang paling tinggi (maksimum) adalah sebesar 100 persen
yang dimiliki oleh perusahaan PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk dengan kode
AISA pada tahun 2015 dan 2016. Keputusan pendanaan memiliki nilai paling
5734
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 7, No. 10, 2018: 5719-5747
rendah (minimum) adalah sebesar 0 persen yang dimiliki oleh perusahaan Jaya PT
Prashida Aneka Niaga, Tbk dengan kode PSDN pada tahun 2013 dan keputusan
pendanaan yang paling tinggi (maksimum) adalah sebesar 0,78 persen yang
PT Multi Bintang Indonesia, Tbk dengan kode MLBI pada tahun 2016.
Tabel 1.
Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Keputusan Investasi 52 8.04 100.00 49.5542 20.87258
Keputusan Pendanaan 52 .00 .78 .4494 .15650
Kebijakan Dividen 52 .00 145.92 28.8855 26.12933
Nilai Perusahaan 52 .00 48.67 5.9056 9.70857
Valid N (listwise) 52
persen yang dimiliki oleh perusahaan PT Delta Djakarta, Tbk dengan kode DLTA
pada tahun 2016 dan kebijakan dividen paling besar (maksimum) sebesar 145,92
persen yang dimiliki oleh perusahaan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk dengan
kode MLBI pada tahun 2015. Nilai perusahaan memiliki nilai paling rendah
Kalbar, Tbk dengan kode CEKA pada tahun 2016 dan nilai perusahaan yang
paling tinggi (maksimum) adalah sebesar 48,67 persen yang dimiliki oleh
perusahaan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk dengan kode MLBI pada tahun
2014.
Uji asumsi klasik dilakukan dengan tujuan untuk memastikan hasil yang
diperoleh memenuhi asumsi dasar di dalam analisis regresi. Hasil uji asumsi
klasik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji
memiliki distribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas untuk seluruh sampel
Tabel 2.
Hasil Uji Normalitas
Unstandardized Residual
N 52
Kolmogorov-Smirnov Z 0,603
Asymp.Sig.(2-tailed) 0,861
Sumber: Data diolah, 2017
regresi linear berganda menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig (2-tailed) 0,861
lebih besar dari level of significant, yaitu 5 persen (0,05) sehingga data yang diuji
temukan adanya korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya multikolinearitas pada model regresi dapat dilihat pada nilai tolerance
dan nilai variance inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance lebih dari 10 persen
atau VIF kurang dari 10, maka dikatakan tidak ada multikolinearitas. Hasil uji
Tabel 3.
Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF
Keputusan Investasi (X1) 0,918 1,089
Keputusan Pendanaan (X2) 0,930 1,075
Kebijakan Dividen (X3) 0,950 1,053
Sumber: Data diolah, 2017
regresi linear berganda masing-masing variabel bernilai diatas 10% (0,10) dan
nilai VIF dibawah 10. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi yang ada tidak
5736
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 7, No. 10, 2018: 5719-5747
Uji autokorelasi dilakukan untuk melacak adanya korelasi data dari tahun t
apabila sesuai dengan kriteria du<DW<4-du. Hasil uji autokorelasi dapat dilihat
pada Tabel
4 berikut.
Tabel 4.
Hasil Uji Autokorelasi
Dl Du DW 4-Du Simpulan
1,434 1,677 2,268 2,323 Bebas autokorelasi
signifikansi 5%, nilai dl = 1,434 dan du = 1,677. Dengan demikian hasil uji
autokorelasi dengan kriteria du<DW<4-du adalah 1,677 < 2,268 < 2,23, maka
dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dibuat tidak mengandung gejala
autokorelasi.
Uji heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan uji Glejser. Uji Glejser
dilakukan dengan cara meregresi nilai absolute residual dari model yang
diestimasi terhadap variabel bebas. Jika nilai signifikannya lebih dari 0,05 maka
Tabel 5.
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Model Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .585 .066 8.917 .000
5737
Asri Pawestri Setyo Utami, Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan …
Keputusan Investasi .063 .063 .150 1.009 .318
Keputusan Pendanaan .002 .064 .004 .029 .977
Kebijakan Dividen .055 .075 .107 .730 .469
Sumber: Data diolah, 2017
dan 0,469. Nilai tersebut lebih besar dari 0,05 yang berarti tidak terdapat pengaruh
antara variabel bebas terhadap absolute residual. Dengan demikian, model yang
keputusan investasi (X1), keputusan pendanaan (X2) dan kebijakan dividen (X3)
terhadap nilai perusahaan (Y). Hasil analisis regresi linier berganda dalam
Tabel 6.
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Variabel Nilai Koefisien Regresi t hitung Nilai Signifikansi
Constant -0,153 -1,415 0,164
Keputusan Investasi 0,218 2,106 0,040
Keputusan Pendanaan 0,382 3,605 0,001
Kebijakan Dividen 0,293 2,363 0,022
R Square 0,373
Adjusted R Square 0,334
F Hitung 9,535
Signifikansi 0,000
Sumber: Data diolah, 2017
Nilai konstanta pada persamaan regresi sebesar -1.153, hal ini berarti jika
dengan nol, maka nilai perusahaan tidak meningkat atau sama dengan -1,153
persen. Koefisien regresi (b1) pada keputusan investasi (X1) bernilai 0,218
5738
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 7, No. 10, 2018: 5719-5747
mempunyai hubungan positif pada nilai perusahaan. Artinya, bila nilai keputusan
investasi (X1) bertambah satu persen, maka nilai perusahaan (Y) akan mengalami
peningkatan sebesar 21,8 persen dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan.
Koefisien regresi (b2) pada keputusan pendanaan (X2) bernilai 0,382 mempunyai
hubungan positif pada nilai perusahaan. Artinya, bila nilai keputusan pendanaan
(X2) bertambah satu persen, maka nilai perusahaan (Y) akan mengalami
peningkatan sebesar 38,2 persen dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan.
Koefisien regresi (b3) pada kebijakan dividen (X3) bernilai 0,293 mempunyai
hubungan positif pada nilai perusahaan. Artinya, bila nilai kebijakan dividen (X 3)
bertambah satu persen, maka nilai perusahaan (Y) akan mengalami peningkatan
Nilai adjusted R2 sebesar 0,334 mempunyai arti bahwa sebesar 33,4% variasi
oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model. Hasil uji F (F test)
menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 9,535 dengan nilai signifikansi P value
0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05, ini berarti model yang digunakan pada
penelitian ini adalah layak. Hasil ini memberikan makna bahwa ke tiga variabel
yang terdaftar di BEI periode 2013 - 2016. Hal ini berarti model dapat digunakan
untuk analisa lebih lanjut atau dengan kata lain model dapat digunakan untuk
5739
Asri Pawestri Setyo Utami, Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan …
P value 0,000.
Pada Tabel 6 dapat dilihat bahwa hasil analisis pengaruh keputusan investasi
terhadap nilai perusahaan diperoleh nilai Sig. t 0,040 dengan nilai koefisien beta
0,218. Nilai Sig. t 0,040 < 0,05 mengindikasikan bahwa H 0 ditolak dan H1
diterima. Hasil ini mempunyai arti bahwa keputusan investasi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap nilai perusahaan food and beverage. Semakin tinggi
Semakin tinggi tingkat keputusan investasi yang ditetapkan perusahaan maka akan
besar. Dengan perusahaan yang memiliki keputusan investasi yang tinggi maka
terhadap saham pada perusahaan (Pertiwi dkk., 2016). Hasil penelitian ini
didukung oleh penelitian Safitri dan Wahyuati (2015), Yuliani (2013), Fenandar
dan Raharja (2012), Afzal dan Rohman, 2012), Dananjaya dan Mustanda (2016),
Rizqia et al.
(2013), Honarbakhsh et al. (2013), Wijaya (2010), Gayatri dan Mustanda (2014),
Sartini dan Purbawangsa (2014), serta Pertiwi dkk. (2016) yang menemukan hasil
perusahaan.
5740
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 7, No. 10, 2018: 5719-5747
pendanaan terhadap nilai perusahaan diperoleh nilai Sig. t sebesar 0,001 dengan
nilai koefisien beta 0,382. Nilai Sig. t 0,001 < 0,05 mengindikasikan bahwa H 0
ditolak dan H1 diterima. Hasil ini mempunyai arti bahwa keputusan pendanaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan food and beverage.
komposisi dari keputusan pendanaan yang meliputi hutang jangka pendek, hutang
jangka panjang dan modal sendiri. Setiap perusahaan akan mengharapkan adanya
struktur modal optimal, yaitu struktur modal yang dapat memaksimalkan nilai
Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Sartini
biaya utang yang konstan pula. Karena biaya modal sendiri dan tingkat bunga
utang konstan maka semakin besar jumlah utang yang digunakan perusahaan,
5741
Asri Pawestri Setyo Utami, Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan …
biaya modal rata-rata tertimbang akan semakin kecil, karena biaya utang lebih
rendah daripada biaya modal sendiri. Oleh karena itu jika biaya modal rata-rata
tertimbang semakin kecil sebagai akibat penggunaan utang yang semakin besar,
Hasil penelitian ini sama hasilnya dengan penelitian yang dilakukan Wijaya
dan Wibawa (2010) yang menyebutkan adanya hubungan positif antara keputusan
terjadi akibat efek tax deductible, yaitu perusahaan yang memiliki hutang akan
membayar bunga pinjaman yang dapat mengurangi penghasilan kena pajak, yang
Himawan dan Christiawan (2016), Afzal dan Rohman (2012), Kumar et al.
(2012), Moradi et al. (2012), Wijaya dkk. (2010), juga memperoleh hasil bahwa
Pada Tabel 6 dapat dilihat bahwa hasil analisis pengaruh kebijakan dividen
terhadap nilai perusahaan diperoleh nilai Sig. t 0,022 dengan nilai koefisien beta
0,293. Nilai Sig. t 0,022 < 0,05 mengindikasikan bahwa H 0 ditolak dan H1
diterima. Hasil ini mempunyai arti bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif
dan signifikan terhadap nilai perusahaan food and beverage. Kebijakan dividen
diperoleh pemegang saham. Keuntungan yang akan diperoleh pemegang saham ini
utama perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan bird-in-the-hand theory yang
5742
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 7, No. 10, 2018: 5719-5747
menyatakan bahwa semakin tinggi dividen yang dibagikan oleh perusahaan maka
akan semakin tinggi pula nilai suatu perusahaan. Nilai perusahaan akan
payout ratio yang tinggi maka biaya modal sendiri akan turun, karena investor
kurang pasti terhadap capital gain akibat laba ditahan yang di reinvestasi
penelitian ini didukung oleh Sartini dan Purbawangsa (2014), Uwuigbe et al.
(2012), Salawu et al. (2012), Ashamu et al. (2012), serta Zulfahmi dan Pinem
(2014) yang memperoleh hasil bahwa variabel kebijakan dividen berpengaruh positif
sebagai berikut: (1) keputusan investasi berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan food and beverage yang terdaftar di BEI periode
yang ditetapkan perusahaan maka semakin meningkat pula nilai dari perusahaan
signifikan terhadap nilai perusahaan food and beverage yang tedaftar di BEI
positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan food and beverage yang tedaftar
diberikan adalah sebagai berikut: (1) perusahaan food and beverages yang
baik akan membuat nilai perusahaan akan meningkat dan akan di minati oleh
eksternal perusahaan, seperti variabel tingkat suku bunga, tingkat inflasi, kurs
mata uang, dan situasi sosial politik dalam penelitian ini sehingga dapat
REFERENSI
Himawan, M.R. dan Y.J Christiawan. 2016. Pengaruh Keputusan Pendanaan Dan
Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Pada Sektor Manufaktur Di
Indonesia. Business Accounting Review, 4(1), 193-204.
Honarbakhsh, S., Birjandi, H., and Birjandi M. 2013. The Effects of Dividend
Policy on Market Value on Companies Listed In Tehran Stock Exchange.
International Review of Management and Business Research, 1(1), 65-75.
Kumar, S., Anjum, B., and Nayyar, S. 2012. Financing Decisions: Studi of
Pharmaceutical Companies of India. International Journal of Marketing,
Financial Services & Management Research, 1(1), 14-28.
Pertiwi, P.J., Parengkuan T., dan Johan R. T. 2016. Pengaruh Kebijakan Hutang,
Keputusan Investasi dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Food
And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal EMBA,
4(1), 1369-1380.
5745
Asri Pawestri Setyo Utami, Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan …
Perusahaan Foods and Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.
5746