Anda di halaman 1dari 23

Analisis Pengaruh Struktur Modal, Kebijakan Dividen dan

Keputusan Investasi Terhadap Kinerja Saham Syariah Dengan


Pendekatan Circular Causation
Di Bursa Efek Indonesia

IHSAN FATHURRAHMAN HIZBULLOH


1183020049 / 7 B
Prodi Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah),
Sunan Gunung Djati State Islamic University of Bandung, 40614 Indonesia
E-mail : ihsanmoel28@gmail.com

Abstract

The research was conducted to find out and analyze the influence of capital structure, dividend
policy and investment decisions on the value of manufacturing companies in the Indonesian
Stock Exchange. The population in this research were all manufacturing companies listed in
the Sharia Securities List for 2017-2020 periode with a Circular Causation method. The results
of this study indicate that the capital structure and investment decisions have a negative effect
and does not significant on the value of manufacturing companies while the dividend policy
has a positive effect and significant on the value of manufacturing companies in the Indonesian
Stock Exchange.
Keyword : company value; capital structure; dividend policy; investment decisions.

Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh struktur modal, kebijakan
dividen dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Daftar
Efek Syariah periode 2017-2020 dengan metode Circular Causation. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa struktur modal dan keputusan investasi berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap nilai perusahaan manufaktur sedangkan kebijakan dividen berpengaruh
positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
Kata kunci : nilai perusahaan; struktur modal; kebijakan dividen; keputusan investasi.
A. Pendahuluan
Perkembangan ekonomi global menjadikan perusahaan sebagai pelaku ekonomi harus
mampu bersaing dengan perusahaan lain. Tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan pemilik perusahaan yang ditunjukkan oleh peningkatan nilai
perusahaan dan tercermin dalam harga sahamnya (Hamzah Ahmad, et al., 2018). Perusahaan
didirikan pada dasarnya memiliki tujuan yang jelas. Dalam perspektif manajemen keuangan,
tujuan yang pertama perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan maksimal. Kedua adalah
ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik saham. Ketiga adalah
memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya. Ketiga tujuan
perusahaan tersebut sebenarnya secara substansial tidak banyak berbeda. Hanya saja
penekanan yang ingin dicapai oleh masing-masing perusahaan berbeda antara yang satu dengan
yang lainnya. (Harjito dan Martono, 2005). Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran
pemegang saham secara maksimum apabila harga saham meningkat. Semakin tinggi harga
saham sebuah perusahaan, maka makin tinggi kemakmuran pemegang saham.
Menurut, Choudury (1997), mengatakan bahwa antara pelaku-pelaku pasar keuangan
atau pasar saham yaitu, Institusi seperti Otoritas Jasa Keuangan/OJK, yang bertugas sebagai
pengawas, Bursa Efek Indonesia yang merupakan bursa tempat perdagangan saham, Investor,
dan para Perusahaan sekuritas dan broker, Pemerintah dan perusahaan emiten terjadi saling
mempengaruhi dan saling interaksi diantara mereka dengan membawa nilai-nilai dan filosophi
masing-masing, hasil akhir dari interaksi tersebut tercermin pada indikator pasar seperti indeks
harga gabungan, tingkat hasil dari saham yang dimiliki atau portfolio yang dimiliki, dan juga
indikator Price Earning ratio (PER), pasar akhirnya terbagi menjadi dua bagian besar yaitu
pasar yang beretika (ethized market) dan pasar yang umum, demikian juga untuk pasar saham.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan, yaitu : keputusan
pendanaan, kebijakan dividen, keputusan investasi, struktur modal, pertumbuhan perusahaan,
ukuran perusahaan. Beberapa faktor tersebut memiliki hubungan dan pengaruh terhadap nilai
perusahaan yang tidak konsisten.
Nilai perusahaan adalah nilai laba masa yang akan datang di ekspektasi yang dihitung
kembali dengan suku bunga yang tepat (Kusumadilaga, 2010).
Struktur modal di sini diartikan sebagai perbandingan antara jumlah utang dan jumlah
modal yang dimiliki oleh perusahaan (Kasmir, 2012). Karena baik buruknya perusahaan akan
berpengaruh pada posisi keuangan yang dimiliki perusahaan. Struktur modal yang optimal
merupakan struktur yang akan memaksimalkan harga saham perusahaan, dan struktur ini pada
umumnya meminta rasio utang yang lebih rendah
daripada rasio yang memaksimalkan earning per share atau laba per lembar saham yang
diharapkan (Brigham, 2010). Jadi, dengan struktur modal yang optimal akan meningkatkan
nilai perusahaan.
Hamzah Ahmad, et al.,( 2018) menyatakan bahwa tujuan pemegang saham yang
menginvestasikan dana di pasar modal adalah untuk memperoleh kompensasi atau pendapatan
dari dana yang diinvestasikan dalam bentuk dividen atau capital gain. Dividen merupakan
pendapatan yang diterima setiap periode selama stok masih dimiliki, sementara capital gain
adalah pendapatan diperoleh untuk harga saham lebih tinggi dari harga pembelian, pendapatan
ini akan diperoleh jika stok dijual. Investor yang bertujuan mendapatkan capital gain juga
memerlukan informasi tentang dividen, karena dividen adalah salah satu faktor penting yang
dapat mempengaruhi harga saham. Oleh karena itu, perusahaan yang telah go public memiliki
kewajiban untuk memberikan informasi mengenai kinerja perusahaan kepada investor.
Kebijakan dividen merupakan keputusan mengenai pembagian laba atau menahannya
guna diinvestasikan kembali di dalam perusahaan (Weston dan Brigham, 1989). Bird in the
hand theory menyatakan bahwa pemegang saham lebih menyukai dividen yang tinggi karena
memiliki kepastian yang tinggi dibandingkan capital gain. Kebijakan dividen dapat
dikonfirmasi dalam bentuk Dividend Payout Ratio (DPR). Dividend payout ratio adalah
perbandingan dividen yang diberikan ke pemegang saham dan laba bersih per saham. Rasio
pembayaran dividen (dividend payout ratio) menentukan jumlah laba yang akan dibagi dalam
bentuk dividen kas dan laba yang ditahan sebagai sumber pendanaan.
Kebijakan lain yang berkenaan dengan nilai perusahaan adalah keputusan investasi.
Melakukan kegiatan investasi merupakan keputusan tersulit bagi manajemen perusahaan
karena akan mempengaruhi nilai perusahaan (Vranakis and Prodromos, 2012). Tujuan
dilakukannya keputusan investasi adalah mendapat laba yang besar dengan risiko yang dapat
dikelola dengan harapan dapat mengoptimalkan nilai perusahaan (Afzal dan Abdul, 2012).
Penelitian ini menggunakan objek penelitian pada perusahaan manufaktur yang
efeknya terdaftar di Daftar Efek Syariah untuk membedakan dengan penelitian sebelumnya
dan karena penelitian mengenai pengaruh struktur modal, kebijakan dividen, dan keputusan
investasi terhadap nilai perusahaan di perusahaan manufaktur yang efeknya terdaftar di Daftar
Efek Syariah masih belum banyak diteliti.
Daftar Efek Syariah (DES) adalah kumpulan Efek yang tidak bertentangan dengan
Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal, yang ditetapkan oleh Bapepam-LK atau Pihak yang
disetujui Bapepam-LK. DES tersebut merupakan panduan investasi bagi Reksa Dana Syariah
dalam menempatkan dana kelolaannya serta juga dapat dipergunakan oleh investor yang
mempunyai keinginan untuk berinvestasi pada portofolio Efek Syariah.
Perusahaan Syariah memiliki perbedaan dengan perusahaan konvensional. perusahaan
syariah memiliki aturan-aturan yang khusus dan diatur oleh Bapepam LK. Perusahaan yang
efeknya masuk dalam Daftar Efek Syariah (DES) harus memenuhi aturan bahwa total utang
yang berbasis bunga dibandingkan dengan total aset tidak lebih dari 45% (empat puluh lima per
seratus); atau total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan dengan
total pendapatan usaha (revenue) dan pendapatan lain-lain tidak lebih dari 10% (sepuluh per
seratus).
Beberapa penelitian tentang struktur modal, kebijakan dividen dan keputusan investasi
terhadap nilai perusahaan seperti Oktavina Tiara Sari (2013). Hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa keputusan investasi dan kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan. Penelitian Ni Luh Putu Rassri Gayatri (2013), hasil penelitiannya menemukan
bahwa Struktur modal dan keputusan investasi berpengaruh positif signifkan terhadap nilai
perusahaan, sedangkan kebijakan dividen tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan.
Trade off Teory menjelaskan bahwa jika posisi struktur modal berada dibawah titik
optimal maka setiap penambahan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan. Sebaliknya jika
posisi struktur modal berada di atas titik optimal maka setiap penambahan hutang akan
menurunkan nilai perusahaan. Hal ini dikarenakan struktur modal suatu perusahaan merupakan
pembiayaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen dan modal
pemegang saham. Teori Bird in The Hand yang menyatakan bahwa pemegang saham lebih
menyukai dividen yang tinggi karena memiliki kepastian yang tinggi dibandingkan capital gain
dan investor memandang bahwa dividen tinggi adalah yang terbaik, karena investor lebih suka
kepastian tentang return investasinya serta mengantisipasi risiko ketidakpastian tentang
kebangkrutan perusahaan. Pembayaran dividen yang semakin meningkat merupakan signal
positif yang menyatakan prospek perusahaan semakin baik sehingga investor semakin tertarik
untuk membeli saham dan nilai perusahaan akan meningkat.
Keputusan investasi yang tepat akan dapat menghasilkan kinerja yang optimal sehingga
memberikan suatu sinyal positif kepada investor yang akan meningkatkan harga saham dan nilai
perusahaan. Ini sesuai dengan pernyataan signaling teory yang menyatakan pengeluaran
investasi memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan
datang, sehingga meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai perusahaan.
Struktur Modal

Kebijakan Dividen Nilai Perusahaan

Keputusan Investasi

Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan di atas, maka dapat ditarik jawaban
sementara sebagai berikut :
1. Struktur Modal berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.
2. Kebijakan Dividen berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.
3. Keputusan Investasi berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

B. Pembahasan
Pengertian Stuktur Modal
Definisi struktur modal adalah sebagai berikut:” Capital Structure is the mix of long term
debt and equity maintained by the firm”. Struktur modal perusahaan menggambarkan

perbandingan antara hutang jangka panjang dan modal sendiri yang digunakan oleh perusahaan.7
Ada dua macam tipe modal yaitu modal hutang (debt capital) dan modal sendiri (equity capital).
Tetapi dalam kaitannya dengan struktur modal, jenis modal hutang yang diperhitungkan hanya
hutang jangka panjang.
Jadi Struktur modal (capital Stucture) adalah perbandingan atau imbangan pendanaan
jangka panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh perbandingan hutang jangka panjang terhadap
modal sendiri. Pemenuhan kebutuhan dana perusahaan dari sumber modal sendiri berasal dari
modal saham, laba ditahan, dan cadangan. Jika pendanaan perusahaan yang berasal dari modal
sendiri masih mengalami kekurangan (defisit) maka perlu dipertimbangkan pendanaan
perusahaan yang berasal dari luar, yaitu dari hutang (debt financing). Namun dalam pemenuhan
kebutuhan dana, perusahaan harus mencari alternatif pendanaan yang efesien. Pendanaan yang
efesien akan terjadi bila perusahaan mempunyai struktur modal yang optimal. Struktur modal
yang optimal dapat diartikan sebagai struktur modal yang dapat meminimalkan biaya
penggunaan modal keseluruhan atau biaya modal rata-rata.
Struktur modal merupakan imbangan antara modal asing atau hutang dengan modal
sendiri. Misalnya perusahaan mempunyai hutang baik jangka pendek maupun hutang jangka
panjang sebesar Rp. 200.000.000,- sementara modal sendiri yang dimiliki sebesar Rp.
300.000.000,-, maka struktur modalnya adalah sebesar 40%, artinya aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan 40 % dibelanjai dengan hutang dan 60% dibelanjai dengan modal sendiri. Perubahan
struktur modal bisa menyebabkan perubahan nilai perusahaan, sehingga muncul beberapa teori
struktur modal.
Struktur modal adalah kombinasi antara utang baik jangka pendek atau jangka panjang
dengan modal sendiri untuk membelanjai aktiva-aktiva perusahaan.
Dalam konsep Islam, pemanfaatan harta dalam suatu usaha yang dilakukan secara
bersama, minimal dua orang dikenal dengan syirkah. Di dalam syirkah para pihak menyertakan
modal untuk menjalankan suatu usaha tersebut. Tujuannya adalah harta menjadi berputar dan
dapat memberikan keuntungan. Dalam hal ini, Islam memiliki ketentuan sebagai berikut.
a) Modal harus diketahui. Maksudnya adalah jika modal tidak diketahui jumlahnya,
maka hal ini hanyalah spekulatif. Hal ini menjadikan tidak sahnya transaksi. Modal
harus diketahui, karena modal itu akan menjadi rujukan ketika aliansi usaha
dibubarkan. Hal ini tidak mungkin dilakukan tampa mengetahui jumlah modal yang
disertakan para pihak.
b) Modal berbentuk ril. Artinya modal harus ada pada saat transaksi terjadi.
c) Modal bukan merupakan hutang.
Secara persamaan adalah sebagai berikut: Ld  Aft , yaitu utang harus lebih

kecil dari harta berwujud, jika persamaan dibagi dengan total asset, maka akan didapat
Ld Aft , dimana
suatu persamaan baru yang menunjukkan rasio, yait 

Totalasset TotalAsset
Leverage rasio harus lebih kecil dari rasio tangible asset terhadap total asset.

Kinerja Saham Syariah


Dalam penelitian ini kinerja saham syariah yang berupa imbal hasil, juga
merupakan faktor atau variabel yang menjadi independen disamping merupakan
dependen variabel, dalam penelitian ini kinerja saham syariah diukur dengan memakai
single index model atau market model yaitu return pasar Rm sebagai single faktor yang
memepengaruhi imbal hasil saham, yang diformulasikan sebagai berikut: Ri =  +

Rm + e , dimana Ri adalah imbal hasil saham, BRm adalah faktor imbal hasil yang
berasal pasar dengan resiko sistematik, sedangkan alpha adalah resiko uniq yang berasal
dari perusahaan, seperti gaya menejemen, resiko keuangan dan resiko operasi (financial
leverage dan operating leverage) , pemogokan buruh, dan hal-hal lainnya yang sifatnya
mikro, yang independen dengan imbal hasil pasar, Jogiyanto, (2013). Nilai alpha dapat
berupa nilai negatif, tergantung kondisi mikro perusahaan.Alpha perusahaan ini dapat
dipandang sebagai proxy pandangan atau image investor terhadap perusahaan.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN (Teori)


Adapun ada dari beberapa referensi yang didapatkan. Dalam penelitian ini penulis
mendedukasi hipotesis dengan mengolah data dan metode perangkat statistic yang tepat.
penulis mengharapkan akan mendapatkan suatu induksi dan bukti yang berarti
(signifikan) arah hubungan pengaruh faktor-faktor tidak ditentukan berarah positif atau
negatif, hal ini berdasarkan atas berbagai tinjauan pustaka dan penelitian-penelitian
terdahulu terhadap faktor-faktor tersebut, dimana terdapat hasil yang tidak konsisten
antara satu penelitian dengan penelitian lainnya. Adapun hasil penelitiannya sebagai
berikut :
• Terdapat pengaruh kinerja saham Syariah dengan dimediasi struktur
modal.
Perkembangan teori struktur modal (state of the art) mulai dari struktur keuangan
yang dikenal dengan teori struktur modal dimana teori ini dimulai oleh David Duran
tahun 1952 sampai kepada Mogdigliani-Miller (MM) 1958, dan yang terakhir Jensen dan
Meckling 1976 yang mengemukakan agency theory, Manurung, (2004), dari sekian
banyak teori struktur modal tersebut, yang paling sesuai atau mendekati prinsip struktur
modal Islam adalah teori Pecking Order dan teoriSinyal yaitu pecking order memilih
pendanaan dengan teori tersebut perusahaan akan berpindah dari pembelanjaan dari
dalam yang lebih disukai menuju pembelanjaan keluar sebagai yang lebih dahulu
memiliki biaya informasi yang rendah. Dimulai dari laba ditahan, yang berikutnya diikuti
dengan pinjaman atau utang dan akhirnya pembelanjaan dengan mengeluarkan saham,
sedangkan teori sinyal Teori Sinyal mengatakan bahwa pemilihan utang dan modal untuk
membiayai investasi memunculkan sinyal yang berbeda kepada para investor.
Pertambahan utang memberikan suatu sinyal bahwa perusahaan mengharapkan suatu
aliran kas yang tinggi dimasa yang akan datang dari jasa-jasa pengambilan utang
tersebut dengan sendirinya pengambilan utang merupakan sinyal positif. Sinyal dari
pengeluaran saham adalah berbeda yaitu menghasilkan sinyal yang negatif terhadap
investor. Manajer tahu nilai yang sebenarnya dari saham dibandingkan dengan nilai pasar
saham. Jika harga sahamovervalue atau tinggi, kemudian saham tersebut menarik untuk
mengeluarkan saham baru, sebagai transfer nilai dari investor baru kepada investor lama,
jika sebaliknya, yaitu harga pasar saham undervalue (rendah), kemudian manajer akan
memilih utang, bukan mengeluarkan saham, maka sinyal adalah positif, sinyal positif
atau negatif tersebut merupakan pengetahuan dari pasar terhadap komposisi struktur
modal.
• Terdapat pengaruh struktur modal dengan dimediasi oleh kinerja saham Syariah
Didalam system keuangan terdapat subsistem struktur keuangan dan struktur modal,
struktur keuangan adalah sisi kredit neraca dengan komposisi utang jangka pendek,
utang jangka panjang, dan modal sendiri, sedangkan struktur modal adalah komposisi
utang jangka panjang dan modal sendiri, di dalam system keuangan Islam berhutang
dapat dibenarkan, asalkan tidak mengandung riba atau tambahan yang memberi manfaat
dan juga rasio hutang dengan harta harus tidak melebihi rasio yang telah ditentukan oleh
fatwa Dewan Syariah Nasional, karena pada zaman sekarang ini utang yang memberi
manfaat sangat sulit dielakkan, maka ada toleransi sesuai dengan fatwa Dewan Syariah
Nasional, fatwa tersebut merupakan suatu kesepakatan di suatu negara dengan prinsip
“Shura” atau musyawarah antara pihak-pihak yang terkait dan berkepentingan. Fatwa
tersebut merupakan suatu pengetahuan yang sudah di applikasikan, disamping
pengetahuan konvensional tentang seluk beluk struktur modal.
• Hipotesis Struktur Modal, Kebijakan Dividen dan Keputusan Investasi
Hipotesis pertama (H1) yang diajukan pada penelitian ini adalah struktur modal
berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan manufaktur yang efeknya terdaftar di
daftar efek syariah tahun 2017-2020. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa struktur
modal berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan Hal ini dibuktikan
dengan nilai koefisien beta sebesar -0,029 dengan tingkat signifikansi 0.893. dapat diartikan
bahwa apabila perusahaan tidak dapat memanfaatkan hutangnya, maka resiko perusahaan akan
semakin tinggi dan akan mempengaruhi nilai perusahaan.
Hasil penelitian ini berarti bahwa peningkatan dan penurunan pengambilan hutang
jangka panjang dalam struktur modal perusahaan tidak berpengaruh searah terhadap nilai
perusahaan. Peningkatan hutang tidak akan mempengaruhi besar kecilnya nilai perusahaan,
yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi semua kewajibannya.
Struktur modal berpengaruh negatif dan tidak signifikan menunjukkan bahwa
perusahaan harus dapat memutuskan dengan baik penggunaan hutang yang akan dilakukan
karena dapat berpengaruh terhadap perusahaan dan dapat berdampak pada menurunnya nilai
dari perusahaan. Sebagaimana trade off teory menjelaskan bahwa jika posisi struktur modal
berada dibawah titik optimal maka setiap penambahan hutang akan meningkatkan nilai
perusahaan. Sebaliknya jika posisi struktur modal berada di atas titik optimal maka setiap
penambahan hutang akan menurunkan nilai perusahaan. Hal ini dikarenakan struktur modal
suatu perusahaan merupakan pembiayaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang,
saham preferen dan modal pemegang saham.
Menurunnya nilai perusahaan apabila hutang yang digunakan dalam perusahaan
semakin meningkat, terkait dengan dana internal yang dimiliki perusahaan tersebut relatif kecil
karena kemampuan perusahaan yang rendah menghasilkan laba (Amirya, 2008). Suatu
perusahaan apabila memutuskan menggunakan hutang harus peka atau sensitif terhadap iklim
bisnis karena penggunaan hutang bisa memberikan keuntungan maupun kerugian terhadap
perusahaan, jadi penggunaan hutang harus disesuaikan dengan kondisi atau iklim bisnis. Artinya
hutang tidak memiliki pengaruh terhadap tinggi rendahnya nilai perusahaan, karena apabila
biaya bunga yang dibebankan melebihi manfaat yang diberikan dari hutang yang digunakan,
sehingga penggunaan ini akan merugikan diakibatkan oleh kondisi atau iklim bisnis yang
kurang menguntungkan
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Artini dan Anik
(2011), Savitri, dkk. (2012) yang menemukan hasil bahwa struktur modal berpengaruh tidak
signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Sri Rahayu (2016), Ni Luh dan I Ketut (2013) yang menemukan hasil bahwa struktur
modal memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Hipotesis kedua (H2) yang diajukan pada penelitian ini adalah kebijakan dividen
berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan manufaktur yang efeknya terdaftar di
daftar efek syariah tahun 2017-2020. Dari hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa
kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini
dibuktikan dengan koefisien beta sebesar 0,323 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000.
Pemegang saham lebih menyukai keuntungan perusahaan dibagikan dalam bentuk dividen
dan semakin besar dividen yang dibayarkan perusahaan kepada pemegang saham, maka dapat
meningkatkan nilai perusahaan.
Hal ini sesuai dengan teori bird in the hand yang menyatakan bahwa pemegang saham
lebih menyukai dividen yang tinggi karena memiliki kepastian yang tinggi dibandingkan
capital gain dan investor memandang bahwa dividen tinggi adalah yang terbaik, karena
investor lebih suka kepastian tentang return investasinya serta mengantisipasi risiko
ketidakpastian tentang kebangkrutan perusahaan. Pembayaran dividen yang semakin
meningkat merupakan signal positif yang menyatakan prospek perusahaan semakin baik
sehingga investor semakin tertarik untuk membeli saham dan nilai perusahaan akan meningkat.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Oktavina Sari (2013) menunjukkan
bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hal ini tidak sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahman A (2015) yang menyatakan bahwa kebijakan
dividen tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Hasil penelitian memberikan konfirmasi empiris bahwa kebijakan dividen berpengaruh
positif terhadap nilai perusahaan mengharuskan perusahaan merencanakan untuk mengambil
kebijakan dividen dengan membagikan labanya kepada pemegang saham dalam bentuk dividen
daripada menahan labanya dalam bentuk capital gain karena dengan membagikan labanya
kepada pemegang saham dalam bentuk dividen dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Hipotesis ketiga (H3) yang diajukan pada penelitian ini adalah keputusan investasi
berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan manufaktur yang efeknya terdaftar di
daftar efek syariah tahun 2017-2020. Dari hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa
keputusan investasi tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan
nilai koefisien beta sebesar -0,208 dengan tingkat signifikansi 0.174. dapat diartikan bahwa
maksimalisasi nilai perusahaan tidak mampu dicapai melalui kegiatan investasi perusahaan.
Hasil penelitian ini juga tidak mendukung teori sinyal (signaling theory), di mana adanya
kegiatan investasi akan memberi sinyal tentang pertumbuhan pendapatan perusahaan yang
diharapkan di masa mendatang dan mampu meningkatkan nilai pasar saham perusahaan.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Nuryasman & Yessika (2017)
menemukan bahwa keputusan investasi tidak berpengaruh secara positif dan tidak signifikan
terhadap nilai perusahaan. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Reineka
Nisa (2015) yang memberikan konfirmasi dari hasil penelitiannya bahwa keputusan investasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan akan sangat membutuhkan banyak
modal untuk melakukan pembuatan produk baru (inovasi produk), perluasan dan peningkatan
penjualan, pembaharuan teknologi dan penambahan aset baru, akan tetapi dengan adanya
investasi kurang memberikan pengaruh terhadap penilaian perusahaan di mata pihak luar,
meskipun keputusan investasi mampu meningkatkan dan mengembangkan perusahaan. Pihak
luar lebih menggunakan faktor eksternal perusahaan seperti kondisi politik dan/atau lain-lain
sebagai acuan untuk memberikan nilai perusahaan. Faktor eksternal inilah yang memberikan
pengaruh terhadap nilai perusahaan yang diproksikan oleh PBV (price book value). Hasil
penelitian ini menyatakan bahwa keputusan investasi tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.

D. METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini bersifat pengujian hipotesis, metode yang digunakan adalah
metode kausalitas dan deskriptip kuantitatif, dimana akan diteliti pengaruh faktor- faktor
(independen variabel) terhadap variabel dependennya yaitu saham-saham syariah, dan
dengan regressi multivariate biasa untuk model Choudury, dimana model Choudory ini
juga menerapkan analisa persamaaan simultan dan model persamaan struktural
(Strukture Equation Model dengan alternative Partial Least Square/PLS, dimana
software Partial Least Square ini dapat menyelesaikan masalah kemungkinan
pengukuran data yang tidak seragam, kemungkinan adanya distribusi sampling yang
tidak normal tetapi ada keterkaitan dan simultan antara variabel dalam fungsi- fungsinya,
Ghozali (2008),
• Variabel dependen
Saham Syariah yaitu saham yang listing di Bursa Efek Indonesia dan telah di
filter sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah dengan demikian masuk dalam Daftar Efek
Syariah, Variabel dependen ini di ukur dengan tingkat pengembalian (return) saham
syariah, dan Single Index model atau market model untuk prediksi imbal hasil saham
dan selisih. Kedua variabel ini menjadi indikator atau pengukuran konstruk kinerja
saham syariah.
• Variabel Independen.
1. Debt to Asset, adalah perbandingan antara total utang dengan total asset, rasio ini
adalah pengukuran untuk solvabilitas perusahaan (kesehatan keuangan jangka
panjang), rasio ini di pakai untuk menentukan atau mengukur ketoleransian atau
keragu-raguan struktur modal atau sumber modal perusahaan emiten saham syariah,
Ahmed (2007), AAOIFI (2004). AAOIFI menentukan < 30 %, sedangkan di
Indonesia rasio ini harus tidak lebih dari 45 %.Variabel ini menjadi indikator atau
pengukuran struktur modal.
2. Debt to Equity, adalah perbandingan antara total utang dengan modal sendiri, rasio
ini adalah mengukur kesehatan keuangan perusahaan jangka panjang dan komposisi
struktur modal perusahaan. Rasio ini juga di amati sebagai suatu ukuran untuk
menentukan toleransi atau keragu-raguan tentang struktur atau sumber modal
perusahaan emiten yang memilih menjadi saham syariah, Ahmed (2007), Sari dan
Hutagaol (2009), di Indonesia ukuran rasio ini tidak lebih dari 82%, demikian juga
variabel ini menjadi indikator atau pengukuran struktur modal.

E. Metode Analisa Data


Langkah-langkah yang digunakan untuk mengolah dan menganalisa data dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengolah data dengan bantuan komputer untuk menghitung nilai ukuran indikator
data-data untuk variabel-variabel yaitu, debt to asset, debt to equity, imbal hasil
saham, prediksi hasil saham.Ukuran Variabel adalah ordinal untuk pengetahuan,
rasio untuk debt to asset, debt to equity, imbal hasil saham, dan prediksi hasil saham
dengan rasio, indek srikehati ordinal.
2. Mengolah data dari hasil olahan I.1, dan variabel pembeda lainnya , ke dalam analisa
Struktural Equation Modelling dengan alternative Patial Least Squares yaitu
structural Equation Modelling berbasis Varian dimana akan diperoleh persamaan
pengukuran dengan ukuran validitas konvergen Average Variance Extracted ( AVE)
sebesar diatas 0,50 untuk konstruk struktur modal, konstruk Kinerja saham syariah,
konstruk pengetahuan, dan kemudian persamaan struktural circural causation
seperti dibawah ini.

Sistem Persamaan Simultan Circular Causation


1. Persamaan simultan Kinerja Saham Syariah:
a. Kinerja saham syariah = b1 struktur modal + b2 pengetahuan
Analisa regressi dan uji t terhadap Ha1 : Terdapat pengaruh pengetahuan
terhadap kinerja saham syariah dimediasi oleh struktur modal, dan analisa
regresi dan uji t terhadap Ha2 : Terdapat pengaruh struktur modal terhadap
kinerja saham syariahdimediasi oleh pengetahuan.
b. Strukrur modal = b1 pengetahuan
Analisa regressi dan uji t terhadap Ha3.Terdapat pengaruh pengetahuan
terhadap sturuktur modal dimediasi oleh kinerja saham syariah.
2. Persamaan simultan Struktur Modal :
a. Struktur modal = b1 kinerja saham syariah + b2 pengetahuan
Analisa regressi dan uji t terhadap Ha4. Terdapat pengaruh kinerja saham
syariah terhadap struktur modal dimediasi oleh pengetahuan, dan analisa
regressi dan uji t terhadapHa5.Terdapat pengaruh sturuktur modal terhadap
pengetahuan dimediasi oleh kinerja saham syariah.
b. Kinerja saham syariah = b1 pengetahuan
3. Persamaan simultan Pengetahuan :
a. Pengetahuan = b1 kinerja saham syariah + b2 Struktur Modal
b. Analisa regressi dan uji t terhadap Ha5. Terdapat pengaruh struktur modal
terhadap pengetahuan dimediasi oleh kinerja saham syariahdan
analisaregressidan ujit terhadap Ha6. Terdapat pengaruh kinerja saham
syariah terhadap pengetahuan dimediasi oleh struktur modal.

F. HASIL DAN PEMBAHASAN (Validitas)


Penelitian ini mempunyai 3 konstruk yang dibentuk oleh indikator-indikatornya
yaitu, struktur modal dibentuk oleh indikator debt to equity dan debt to assetyang bersifat
reflektif, kinerja saham syariah dibentuk oleh indikator imbal hasil saham dan selisih
imbal hasil saham aktual dengan prediksi imbal hasil saham yang diperoleh dengan
market modelyang bersifat reflektif, berikutnya adalah konstruk pengetahuan dimana
kontruk pengetahuan mempunyai 2 indikator yaitu alpha market model dengan symbol 1
untuk positif, 0 untuk negatif dan indikator yang berasal dari data indek SriKehati,
dimana apabila perusahaan masuk dalam daftar indek mendapat nilai 1, bila tidak masuk
mendapat nilai 0,dengan menggabungkannilai inklusif masing-masing indikator yaitu,
nilai inklusif debt to equity, nilai inklusif debt to asset, nilai inklusif imbal hasil saham
aktual, nilai inklusif residual imbal hasil saham yang diperoleh
dengan menerapkan formula dari Salzman (2003), dan nilai alfa market model, dan nilai
indek SriKehati, kemudian dibagi rata, maka menjadi nilai rata-rata nilai inklusif
indikator konstruk pengetahuan. Setelah semua konstruk lengkap indikatornya, maka
proses selanjutnya adalah dengan menerapkan Partial Least Square (PLS) untuk
pengolahan data dan uji hipotesisnya.
Selanjutnya hasil yang diperoleh dari pengolahan data awal, diproses kembali
dengan menggunakan program SEM-Partial Least Square, menghasilkan persamaan
pengukuran dan persamaan struktural, dengan circular causation variabel-variabel dapat
saling bergantidari independen menjadi dependen, demikian sebaliknya dari dependen
dapat menjadi independen.
• Validitas Pengukuran Pengaruh Kinerja Saham Syariah Di Mediasi oleh
Struktur Modal
Persamaan pengukuran pengaruh kinerja saham syariah yang terdiri dari imbal
hasil aktual dan residual prediksi imbal hasil saham terhadap imbal hasil actualsaham
syariah. Nilai AVE ( Average Variance Extracted) saham syariah sebesar 0,500790
dianggap cukup, Jogiyanto, (2009), Ghozali, (2008).Sedangkan nilai AVE struktur
modal sebesar 0.7114 sudah memenuhi syarat.
Persamaaan Pengukurannya adalah sebagai berikut:
1. Struktur Modal = 0.816160 Value D/A + 0.869914 Value D/E
2. Kinerja Saham Syariah = - 0.066691 Value Residual Ri + 0.998566 Value Ri
Persamaan Strukturalnya adalah Sebagai berikut:
1. Kinerja saham Syariah = - 0.156Struktur
Modal(t=1.754167)+0.690292Pengetahuan(t=16.6885)
2. Struktur Modal = 0.293858 Pengetahuan( t= 4.5734)
Validitas pengukuran untuk outer model persamaan circular pengaruh kinerja
saham syariah terhadap struktur modal yang dimediasi oleh pengetahuan sama dengan
validitas pengukuran pengaruh pengetahuan terhadap struktur modal yang dimediasi oleh
kinerja saham syariah.Hasil print-out total effect sebagai berikut yang mencerminkan
gabungan indirect effect dan direct effect pada analis jalur.
Persamaan Struktural (Inner Model) Pengaruh Kinerja Saham Syariah Terhadap Struktur
Modal Di Mediasi Oleh Pengetahuan.
1. Struktur Modal =0.088716 Kinerja Saham Syariah (t = 0.757301) + 0.448781
Pengetahuan (t = 3.364451)
2. Pengetahuan =0.448781 Struktur Modal (t=3.364451)
• Validitas Pengukuran Dan Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja
Saham Syariah Di Mediasi
Nilai AVE (Average Variance Extracted) saham syariah sebesar 0,500790
dianggap cukup, karena Composite Reliabilitynya 0.4651, Jogiyanto, (2009),
(Ghozali, (2008).Sedangkan nilai AVE struktur modal sebesar 0.7114 sudah
memenuhi syarat. Persamaan Pengukurannya adalah sebagai berikut:
1. Struktur Modal = 0.816160 Value D/A + 0.869914 Value D/E
2. Kinerja Saham Syariah = - 0.066691 Value Residual Ri + 0.998566 Value Ri
Persamaan Strukturalnya( inner model ) adalah Sebagai berikut:
1. Kinerja Saham Syariah = 0.060314 Struktur Modal ( t= 0.547258) + 0.736136
Pengetahuan (t = 17.674301)
2. Pengetahuan = 0.293858 Struktur Modal ( t = 4.486822)
Nilai AVE dibawah rule of thumb yaitu hanya 0.499202, dan Composite
Reliability yang juga kurang dari 0.7 yaitu hanya 0.524843, akan tetapi skor loading
factor (korelasi antara skor/item komponen dengan skor konstruk) nilai 0.30
dipertimbangkan telah memenuhi level minimal, untuk loading 0.40 dianggap lebih baik,
dan untuk loading > 0.50 dianggap signifikan secara praktikal.
• Validitas Pengukuran Dan Pengaruh Struktur Modal Di Mediasi Oleh Kinerja
Saham Syariah
Struktur Modal terhadap pengetahuan yang dimediasi oleh kinerja saham syariah
(Path Coeficien). Persamaan Struktural (Linner Model) Pengaruh Struktur Modal
Terhadap Pengetahuan Di Mediasi Oleh Kinerja Saham syariah.
1. Pengetahuan = 0.233869 Struktur modal (t = 3.889223) + 0.692671 Kinerja Saham
Syariah (t = 0.18.014877)
2. Kinerja Saham Syariah = 0.761323 Struktur Modal
• Validitas Pengukuran Dan Pengaruh Kinerja Saham Syariah Di Mediasi
Oleh Struktur Modal
Persamaan Struktural (Inner Model) Kinerja Saham Syariah Terhadap Pengetahuan Di
Mediasi Oleh Struktur Modal.
1. Pengetahuan = 0.692671 Kinerja Saham Syariah (t=18.014877) + 0.711344Struktur
Modal (t = 3.889223)
2. Struktur Modal = 0.820821 Kinerja saham Syariah (t=0.761323)

Interpretasi dan Pembahasan Model-Model Persamaan Struktural (Inner


Model Circular Causation)
• Pengaruh Kinerja Saham Syariah Di Mediasi oleh Struktur Modal
Validitas pengukuran indikator konstruk struktur modal, konstruk kinerja saham
syariah, dan konstruk pengetahuan telah memenuhi syarat, dengan demikian pembahasan
dapat dilanjutkan terhadap persamaan strukturnya yaitu:
1. Kinerja Saham Syariah =-0.156 Struktur Modal (t=1.754167) + 0.7362 Pengetahuan
(t=16.6885)
2. Struktur Modal = 0.293858 Pengetahuan ( t= 4.5734)
Hasil pengolahan data dengan PLS menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
positif signifikan pengetahuan terhadap kinerja saham syariah dengan dimediasi struktur
modal yaitu sebesar 0.7361 dengan t = 16.6885, dimana struktur modal telah dipengaruhi
oleh pengetahuan. Dari persamaan struktural kinerja saham syariah terlihat struktur
modal mempunyai pengaruh negatif 0.156 (-0.156)terhadap kinerja saham syariah, akan
tetapi t statistic tidak signifikan karena sebesar 1,7541, dibawah 1,96 untuk uji dua sisi,
sedangkan pengetahuan mempengaruhi kinerja saham syariah secara positif signifikan
,dengan demikian pada Ha1 dapat diterima yaitu ada pengaruh pengetahuan terhadap
kinerja saham syariah..
• Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja Saham Syariah Di Mediasi
Validitas pengukuran untuk pengaruh struktur modal terhadap kinerja saham
syariah di mediasi oleh pengetahuan sama dengan pengaruh pengetahuan terhadap
kinerja saham syariah dimediasi oleh struktur modal. Dengan demikian analisa
dilanjutkan terhadap persamaan inner modelnya. Hasil pengolahan data dengan PLS
menjelaskan bahwa pengaruh langsung struktur modal terhadap kinerja saham syariah
adalah sebesar -0.156 dimana pengaruh tersebut tidak signifikan yaitu t = 1.725, menurut
Baron dan Kenney, (1996) dalam Jogiyanto, (2009)untuk pengujian efek mediasi dapat
dilakukan jika efek utama (hubungan langsung variabel independen terhadap dependen)
adalah signifikan, jika hal tersebut tidak terjadi, maka pengujian efek mediasi tidak dapat
dilanjutkan, dengan demikian untuk analisa pengaruh struktur modal terhadap kinerja
saham syariah yang dimediasi oleh pengetahuan tidak dapat dilanjutkan.
• Pengaruh Kinerja Saham Syariah Terhadap Struktur Modal Di Mediasi
Validitas pengukuran untuk pengaruh kinerja saham syariah terhadap struktur
modal di mediasi oleh pengetahuan sama dengan validitas pengukuran pengaruh
pengetahuan terhadap struktur modal dimediasi oleh kinerja saham syariah. Dari total
effectdapat diketahui bahwa pengaruh kinerja saham syariah terhadap pengetahuan
sebesar 0.693 dengan t = 18.6634, pengaruh mediasi pengetahuan terhadap struktur
modal sebesar 0.449 dengan t = 3.3644, pengaruh tidak langsung kinerja saham syariah
terhadap struktur modal sebesar – 0.222 dengan t = 1.274 (tidak signifikan). Setelah
adanya pengaruh mediasi terhadap struktur modal, maka total effect pengaruh kinerja
saham syariah terhadap struktur modal adalah sebesar 0.0887 dengan t = 0.7573 (tidak
signifikan).Dengan demikian Ha4 yaitu terdapat pengaruh kinerja saham syariah
terhadap struktur modal dengan mediasi pengetahuan gagal diterima, artinya tidak ada
pengaruh kinerja sahamsyariah terhadap struktur modal.
• Pengaruh Struktur Modal Di Mediasi Oleh Kinerja Saham Syariah
Validitas pengukuran untuk outer model persamaan circular pengaruh struktur
modal terhadap pengetahuan yang dimediasi oleh kinerja saham syariah sama dengan
validitas pengukuran pengaruh kinerja saham syariah terhadap struktur modal yang
dimediasi pengetahuan. Dari path coefficient dan total effect dapat dijelaskan bahwa
pengaruh langsung struktur modal terhadap pengetahuan sebesar 0.2338 dengan t =
3.8892, pengaruh kinerja saham syariah terhadap pengetahuan sebesar 0.6926 dengan t
= 18.0148, yang semula adalah 0.06717, sedangkan pengaruh langsung total effect
struktur modal terhadap pengetahuan sebesar 0.2338 dengan t = 3.8892, dengan demikian
Ha5 yaitu terdapat pengaruh Struktur Modal Terhadap Pengetahuan dengan dimediasi
kinerja saham syariah diterima, sedangkan pengaruh struktur modal terhadap kinerja
saham syariah tidak signifikan dengan t = 0.7613.
• Pengaruh Kinerja Saham Syariah Terhadap Pengetahuan Di Mediasi Oleh
Struktur Modal
Validitas pengukuran konstruk kinerja saham syariah menunjukkan nilai AVE
0.4992, sedangkan komposit realibilty menunjukkan angka 0.5243, untuk konstruk
struktur modal nilai AVE 0.7113 dan komposit realibilty menunjukkan angka 0.8312.
Memang nilai AVE kinerja saham syariah sedikit dibawah 0.50 yaitu 0.4992, hal tersebut
dapat dianggap sama dengan 0.5, jadi nilai AVEnya dapat diterima. Pengaruh total effect
kinerja saham syariah terhadap pengetahuan dengan mediasi struktur modal berpengaruh
positif 0.6926 dengan t = 18.0148, yaitu ada pengaruh kinerja saham syariah terhadap
pengetahuan dengan dimediasi oleh struktur modal dapat diterima, pengaruh tidak
langsung kinerja saham syariah terhadap pengetahuan melalui struktur modal tidak
berpengaruh dengan t = 0.7613, sedangkan pengaruh struktur modal terhadap
pengetahuan berpengaruh positif signifikan dengan t= 3.8892.
G. KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian ini bahwa Struktur modal dan Keputusan
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan
manufaktur yang efeknya terdaftar di daftar efek syariah tahun 2017-2020
Sedangkan Kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan manufaktur yang efeknya terdaftar di daftar efek syariah
tahun 2017-2020. Hasil penelitian ini menyarankan untuk lebih
memperhatikan variabel kebijakan dividen dalam rangka untuk
meningkatkan / mengoptimalkan nilai perusahaaan (bursa efek Indonesia).

DAFTAR PUSTAKA
Afzal, Arie dan Abdul Rohman. 2012. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan
Pendanaan, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan. Journal of
Accounting, 1(2): h:9
Artini dan Anik Puspaningsih. 2011. Struktur Kepemilikan dan Struktur Modal Terhadap
Kebijakan Dividen dan Nilai Perusahaan. Jurnal Keuangan dan Perbankan,15(1):
h:66-75.
Brigham, E. F., and J.F.Houston.(2010). Dasardasar Manajemen Keuangan, Edisi ke-11.
Jakarta: Salemba Empat.
Gayatri, Ni Luh Putu Rassri dan I Ketut Mustanda. 2014. “Pengaruh Struktur Modal,
Kebijakan Dividen, dan Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan”. E-Jurnal
Manajemen Universitas Udayana, Volume.3, No.6. Hal 1700-1718.
Hamzah Ahmad, Muslim Muslim dan Andi Mappatompo. (2018). Capital Ownership
Structure And Decision On Financial Market Reaction And Corporate Value.
International Journal of Innovative Science and Research Technology. Volume 3,
Issue 9, September
Harjito, A dan Martono. 2005. Manajemen Keuangan. Yogyakarta
Kusumadilaga, Rimba. 2010. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai
Perusahaan dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating, Skripsi, Fakultas
Ekonomi Diponegoro Semarang.
Kasmir, 2012. Dasar – Dasar Perbankan. PT. Grafindo Persada. Jakarta.

Ni Luh, dan I Ketut Mustanda. 2013. Pengaruh Struktur Modal, Kebijakan Deviden dan
Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Keuangan dan Perbankan,
Vol. 5, No. 17.
Nisa, Reineka Chairun. 2015. “Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan
Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal Program Studi Manajemen
Universitas Negeri Yogyakarta
Nuryasman, N., & Yessica, Y. (2017). Determinan harga saham sektor properti dan real
estat di bursa efek indonesia. Jurnal Manajemen, 21(2), 270-281.
Oktavina Tiara Sari.2013. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan
Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan. Management Ananlysis Journal.
(Vol.2, No.2), hal. 1-7
Rahman, A., & Agusti, R. (2016). Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Utang,
Keputusan Investasi dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu
Ekonomi, 2(2), 1-15.
Savitri, Enni, Ubud Salim, Armanu dan Djumahir. 2012. Variabel Anteseden dari
Struktur Modal : Dampaknya terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Aplikasi Manajemen, 10(1): h:85-96.

Sri Rahayu Wanti. 2016. Pengaruh Struktur Modal, Kebijakan Deviden dan Keputusan
Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia. Jurnal
Akuntasi, Vol. 2, No. 1.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D).
Bandung : Alfabeta.
Vranakis, Stergios K and Prodromos D. Chatzoglou. 2012. A Conceptual Model for
Machinery and Equipment Investment Decisions. International Journal of Business
and Management, 7(1): pp: 36-5.

Anda mungkin juga menyukai