Anda di halaman 1dari 49

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu perusahaan didirikan untuk mencapai keuntungan maksimal

atau laba yang sebesar-besarnya dan mengoptimalkan nilai perusahaan. Nilai

perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan. Nilai

perusahaan mencerminkan asset yang dimiliki oleh perusahaan. Nilai

perusahaan dapat dinilai dari harga sahamnya yang stabil dan mengalami

kenaikan dalam jangka panjang. Harga saham yang tinggi membuat suatu

perusahaan juga bernilai tinggi. Semakin tinggi nilai perusahaan

mengindikasikan kemakmuran pemegang saham. Harga saham di pasar

modal terbentuk berdasarkan kesepakatan antara permintaan dan penawaran

investor, sehingga harga saham merupakan fair price yang dapat dijadikan

sebagai proksi nilai perusahaan

Optimalisasi nilai perusahaan dapat di capai melalui pelaksanaan

fungsi manajemen keuangan. Fungsi manajemen keuangan diantaranya

adalah memutuskan alternatif pendanaan, menetapkan pengalokasian dana

(investasi) danemutuskan kebijakan deviden. Ketiga keuangan tersebut

dilakukandengan hati hati dan tepat, maka tujuan perusahaan yaitu

meningkatkan nilai perusahaan dapat tercapai, mengingat setiap keputusan

keuangan yang di ambil akan mempengaruhi keputusan keuangan lainnya

yang berdampak terhadap nilai perusahaan dan tentunya demi kelangsungan

perusahaan dimasa yang akan dating.

Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan

yang sering dikaitkan dengan harga saham. Nilai perusahaan yang tinggi

1
2

menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi

menunjukan kemakmuran pemegang saham juga tinggi (Hemastuti, 2014:3).

Keputusan investasi dalam hal ini adalah investasi jangka pendek dan

jangka panjang. Menurut Berk dan DeMarzo (2017:41) keputusan investasi

adalah : Manajer keuangan harus mempertimbangkan biaya dan manfaat dari

semua investasi dan proyek dan memutuskan mana di antara mereka yang

memenuhi syarat sebagai penggunaan yang baik dari uang yang telah

diinvestasikan pemegang saham di perusahaan. Tujuan keputasan investasi

adalah untuk memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi dengan tingkat

resiko tertentu. Keuntungan yang tinggi disertai dengan risiko yang bisa

dikelola, diaharapkan akanmenaikan nilai perusahaan, yang berarti menaikan

kemakmuran pemegang saham.

Wihardjo (2014) ada beberapa faktor yang mempengaruhi nilai

keputusan pendanaan, kebijakandeviden , dan keputusan investasi, struktural

modal, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan, beberapa faktor

tersebut memiliki hubungan dan pengaruh terhadap nilai perusahaan yang

tidak konsisten.

Keputusan investasi dalam perusahaan bukanlah keputusan yang

mudah karena berhubungan dengan sumber pendanaan (internal maupun

eksternal) yang mana masing masing sumber akan digunakan tersebut

memeiliki tingkat beban bunga yang berbeda-beda. Selain itu keputusan

memilih sumber pendanaanjuga dipengaruhi oleh kondisi pendanaan

perusahaan karena hal tersebut berkaitan dengan kemampuan perusahaan

dalam mengakses sumberdana yang tersedia. Perusahaan yang memiliki

ketersediaandana internal (seperti kas) yang cukup tentu cendrung akan


3

memilih menggunakan sumber tersebut dari pada sumber eksternal (seperti

hutang atau penjualan saham) karena umumnya biaya lebih murah. Namun,

sumber dana eksternal akan menjadi pilihan yang masuk akal Ketika sumber

internal tidak mencukupi.

Keputusan pendanaan adalah keputusan tentang bagaimana

memperoleh dana untuk membiayai investasi. Fungsi pendanaan juga harus

dilakukan secara efisien. Sehingga manajer keuangan harus mengusahakan

agar perusahaan dapat memperoleh dana yang diperlukan dengan biaya yang

minimal dengan syaratsyarat yang paling menguntungkan. Manajer keuangan

harus mempertimbangkan dengan cermat sifat dan biaya dari masing-masing

sumber dana mempunyai konsekuensi finansial yang berbeda. Oleh karena

itu, manajer keuangan harus selalu mencari alternatif-alternatif sumber dana

untuk kemudian dianalisis, dan dari hasil analisis tersebut harus diambil

keputusan alternatif sumber dana atau kombinasi sumber dana mana yang

akan dipilih (Syahyunan, 2015:2).

Dari berbagaihasil studi keterkaitan antara flutuasi nilai tukar

terhadap mata uang terhadap return sebuah saham, peneliti ingin mengetahui

bagai mana keterkaitan yang terjadi pada kegiatan pedagangan di Indonesia,

dengan mengerucutkan studi ini pada sektor manufaktur atau sektor

pengolahan. Sektor manufaktur atau sektor pengolahan, merupakan sektor

yang paling berkontribusi dalam membentuk stuktur perekonomian di

Indonesia dan juga struktur pasar modal di Indonesia.

Tabel 1.1
4

Presentase Manufaktur yang

Dikeluarkan OJK

Tahun Presentase Dipublikasikan

(BPS)

2014 21,28% 4,25%

2015 20,95% 4,69%

2016 35,99% 5,07%

Sumber: BPS, 2015;2017

Dalam data statistic yang dipublikasikan OJK pada minggu ke-3 tahun 2016,

sektor manufaktur 1 menyambung proporsi terbesar dalam sisi kapitalisasi

pasar, yaitu sebesar 35,99% (OJK, 2016). Angka tersebut meningkat sebanyak

0,34% jika dibandingkandengan tahunsebelumnya (OJK, 2015). Sektor ini

juga menyumbang proporsi tertinggi terhadap Product Domestic Bruto (PDB)

di Indonesia yaitu 20,95% pada tahun 2015, dan sebesar 21,28% pada tahun

2014 (BPS, 2014;2016). Sedangkan laju pertumbhuan industry manufaktur

seperti yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Satistik (BPS) pada tahun 2016

adalah sebesar 5,07%, dan sebesar 4,25% pada tahun 2014 (BPS, 2015:2017).

Walapun sektor ini memiliki kontribusi yang besar terhadap

perdagangan, namun juga sangat rentan terhadap fluktuasi nilai tukar mata

uang. Kerentanan ini terjadi akibat ketergantungan industry yang Sebagian

besar diimpor . Hal ini juga dibuktikan dari meningkatnya jumlah impor bahan

baku dan bahan penolong industry manufaktur dari 4,02% pada tahun 2014

hingga 6,77% pada tahun 2016 (BPS, 2015;2017).

Fenomena yang terjadi pada sektor manufaktur menjadi kasus yang

dinilai menarik untuk dilihat bagaimana fluktuasi nilai tukar mata uang asing
5

mempengaruhi pengembalian saham emiten. Hal ini disebabkan

ketergantungan perusahaan manufaktur untuk mengimpor bahan baku

produksi. Ketergantungan ini dapat menyebabkan meningkatnya risiko nilai

tukar yang dialami oleh perusahaan. Risiko tersebut secara langsung dapat

mempengaruhi jumlah laba yang diterima oleh perusahaan yang diprediksikan

mempengaruhi pengembalian sahamperusahaan.

Keputusan investasi dan keputusan pendanaan merupakan keputusan

keuangan yang di ambil oleh seorang manajer yang berpengaruh terhadap nilai

perusahaan. Kedua keputusan tersebut bersal dari dalam perusahaan. Prospek

perusahaan tergantung keadaan ekonomisecara keseluruhan, oleh karena itu

investor akan memperhitungkan berberapa variable ekonomi makro yang

mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba yang

nantinya berpengaruh pada nilai perusahaan.

Untuk mengukur nilai perusahaan pada umumnya dapat diukur dari

beberapa aspek dimana salah satunya adalah dengan nilai pasar saham yang

nilainya dihitung dengan menggunakan Price Book Value atau bisa disingkat

PBV. PBV diindikatorkan untuk menunjukan kemampuan perusahaan

menciptakan nilai perusahaan dalam bentuk harga terhadap modal yang

tersedia. Dengan semakin tinggi PBV berarti perusahaan dapat dikatakan

berhasil menciptakan nilai dan kemakmuran pemilik.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai keputusan investasi dan keputusan poendanaan suatu

perusahaan di BEI. Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang

berjudul “Pengaruh Keputusan Investasi dan Keputusan Pendanaan


6

terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang penelitian yang telah disampaikan, maka

rumusan masalah damalm penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh keputusan invertase terhadap nilai perusahaan ?

2. Bagaimana pengaruh keputusan pendanaan terhadap nilai perusahaan ?

3. Bagaimana pengaruh keputusan investasi dan kebutuhan pendanaan bagi

perusahan ?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas dan agar penelitian ini lebih focus

dan terarah, maka perlu membatasi masalah dalam penelitian ini yaitu pada

pengaruh keputusan investasi dan keputusan pendanaan sebagai variable bebas

terhadap nilai perusahaan dan sebagai variable terikat pada perusahaan

manufaktur sektor industry barang konsumsi yang terdaftar pada bursa efek

2017-2019.

1.4 Tjuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai penelitiadalah untuk memperoleh

jawaban dan memecahkan masalah yang telaf dipaparkan:

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh keputusan investasi terhadap

nilai perusahaan.

2. Untuk mengatauhi bagaimana pengaruh keputusan pendanaan

terhadap nilai perusahaan.

3. Untuk mengetahui bagaimana keputusan investasi dan keputusan

pendanaan terhadap nilai perusahaan.


7

1.5 Manfaat Penelitian

Kegunaan penelitianmengenai analisis keputusan investasi, keputusan

pendanaan dan pengaruhnya terhadap nilai perusahaan mempunyai manfaat

antara lain:

1. Bagi investor

Sebagai tambahan rujukan dan referensi bagi investor dalam

menganalisis keputusan investasi, keputusan pendanaan , kebijakan

deviden dan melihat pengaruhnya terhdap nilai perusahaan

manufaktur

2. Bagi industri sektor manufaktur

Sebagai bahan pertimbangan bagi industry dalam menentukan

keputusan dan kebijakan yang menyangkut struktur permodalan

perusahaan dan nilai perusahaan.

3. Bagi penulis

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam

keputusan investasi, keputusan pendanaan dan pengaruhnya terhadap

nilai perusahaan.
1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam skripsi ini terdiri dari :

Bab I Pendahuluan

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, Batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

dansistematika penulisan

Bab II Kerangka Teori

Menjelaskan landasan teori yang berkaitan dengan pembahasan

masalah yang dapat digunakan sebagai dasar acuan penelitian.

Membahas tentang keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan

nilai perusahaan. Selain itu juga memuat review hasil penelitian

sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini dan

pengembangan hipotesis serta kerangka pemikiran.

Bab III Metodologi Penelitian

Menjelaskan tentang jenis penelitian, populasi, sampel dan

pengambilan sampel, jenis dam sumber data, metode pengumpulan

data, variable dan pengukuran, metode analisis data dan hipotesis.

Bab IV Analisis Dta dan Pembahasan

Menjelaskan tentang data yang digunakan, pengolahan data dan

hasil dari analisis data.

Bab V Penutup

Berisi kesimpulan,saran dari pnulis dan keterbatasan penelitian.

8
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Keputusan Investasi

2.1.1 Pengertian

Keputusan investasi merupakan keputusan yang terpenting dari

keputusan lainnya dalam hubungannya dengan peningkatan nilai

perusahaan. Keputusan investasi pada dasarnya adalah keputusan untuk

mengalokasikan sumber dana atau akan digunakan untuk apa dana

tersebut. Efisiensi penggunaan dana secara langsung akan menentukan

besar kecilnya tingkat keuntungan yang dihasilkan dari investasi

tersebut (Syahyunan 2015). Manajer keuangan harus mengalokasikan

dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang akan dapat mendatangkan

keuntungan di masa yang akan datang.

Ada beberapa hal yang mendasar dalam proses keputusan investasi

yaitu pemahaman hubungan antara return harapan dan resiko investasi.

Semakin besar return harapan suatu investasi maka semakin besar pula

risiko yang harus dipertimbangkan oleh investor ( Van home dan

Wachowicz, 2014:3 ). Sedangkan menurut Berk dan DeMarzo ( 2017 :

41 ) keputusan investasiadalah manajer keuangan harus

mempertimbangkan biaya dan manfaat dari semua investasi dan proyek

dan memutuskan mana di antara mereka yang memenuhi syarat sebagai

penggunaan yang baik dari uang yang telah di investasikan pemegang

saham diperusahaan.

9
10

Hal tersebut bermaksud bahwa, keputusan investasi adalah

bagaimana manajer keuangan harus menimbang biaya dan manfaat dari

semua investasi dan proyek dan memutuskan mana yang memenuhi

syarat sebagai penggunaan yang baik dari pemegang saham uang yang

diinvestasikan di perusahaan. Dari beberapa pengertian keputusan

investasi, maka dapat disimpulkan bahwa keputusan mengenai investasi

merupakan keputusan yang paling penting diantara keputusan

pendanaan dan kebijakan dividen, keputusan investasi merupakan

keputusan untuk mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk

investasi yang menghasilkan keuntungan di masa yang akan datang..

2.1.2 Jenis-jenis Investasi

Jenis-jenis investasi menurut Singgih ( 2015 : 12 )adalah:

a. Investasitunai

Investasi tunai karena bentuk investasinya berupa uang tunai.

Investasi tunai masih dibagi menjadi dua, yakni:

1) Tabungan

Tabungan adalah uang yang disimpan di bank, ada dua jenis

bank, yakni bank konvensional dan bank syari’ah. Masing-

masing bank mempunyai keuntungan yang berbeda

2) Deposito

Merupakan investasi yang menyerupai tabungan.

Persamaan depositto dengan tabungan yakni ada sejumlah uang

yang disetorkan melalui bank. Bedanya, jika memilih deposito

maka jumlah yang dibayarkan di bank adalah jumlah minimal.

Uangpun tidak bisa diambil setiap saat, seperti halnya tabungan.


11

b. Invetasi pendapatan tetap

Investasi pendaapatan tetap terdiri dari obligasi, reksadana

surat hutang, dan lain-lain.

1) Obligasi

Obligasi yakni surat berharga, yang menunjukkan

bahwa penerbit obligasi telah meminjam sejumlah dana

yang disepakati oleh kedua belah pihak. Dana yang

dipinjam adalah dana dari masyarakat. Peminjam

mempunyai kewajiban untuk membayar bunga secara

berkala.

2) Reksadana

Reksadana yakni sebuah wadah untuk mengumpulkan dana

dari investor untuk diinvestasikan dalam berbagai produk

investasi lain. Reksadana dapat dilakukan oleh siapa saja

dengan kemudahan yang ditawarkan oleh reksadana.

c. Saham

Jenis investasi yang ketiga adalah saham. Saham adalah bukti

penyetoran modal disuatu perusahaan. Saham merupakan bukti

kepemilikan atas suatu perusahaan. Kepemilikan saham dihitung

dengan berapa jumlah lembar saham yang kita beli.

d. Asset fisik

Disebut asset fisik karena invetasi ini berupa fisik. Asset

fisik sendiri masih dibagi menjadi asset property dan emas.

Properti masih dibagi menjadi tanah bangunan dan lain-lain. Ada

dua jenis investor asset fisik, pertama membeli kemudian menjual


12

ketika sudah untung. Kedua, membeli dan disimpan dalam waktu

yang lama.

2.1.3 Manfaat keputusan investasi

Dilihat dari manfaat yang ditimbulkannya, investasi dapat

dikelompokan sebagai berikut :

a. Investasi yang bermanfaat untuk umum (publik)

Investasi yang bermanfaat untuk umum seperti, investasi

dibidang infrastruktur (jalan, jembatan, pelabuhan, pasar, investasi

dibidang konservasi alam, investasi dibidang pengelolaan sampah,

investasi dibidang teknologi, investasi dibidang penelitian dan

pengembangan, investasi dibidang olahraga, investasi dibidang

pertahanan dan keamanan, serta investasi dibidang lannya yang

bermanfaat bagi masyarakat luas.

b. Investasi yang bermanfaat untuk kelompok tertentu

Investasi yang mendatangkan manfaat pada kelompok

masyarakat tertentu, dan lingkungan tertentu, seperti investasi

dibidang keagamaan, menbangun sarana ibadah dan sarana

keagamaan lainnya, investasi pada lembaga pendidikan dan sumber

daya manusia, investasi dibidang olahraga tertentu, investasi

dibidang infrastruktur tertentu,dll, serta investasi dibidang lainnya

yang bermanfaat bagi masyarakat atau kelompok tertentu.

c. Investasi yang bermanfaat untuk pribadi atau rumah tangga

Investasi yang mendatangkan manfaat bagi pribadi atau rumah

tangga, dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginannya


13

dimasa mendatang, seperti investasi untuk perumahan pribadi

maupun keluarga, investasi untuk pendidikan pribadi maupun

keluarga, investasi dibidang keagamaan, investasi untuk usaha

(mendapat penghasilan), serta investasi dibidang lainnya yang

bermanfaat bagi pribadi maupun keluarga.

Investasi dilakukan untuk memenuhi berbagai kebutuhan (need),

dan kenginan (want) masyarakat, baik individu, kelompok, bahkan

negara, diperlukan investasi. Dengan demikian maka investasi

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat.

2.1.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi

Menurut Sutri (2019) Faktor yang dapat mempengaruhi investasi

yang dijadikan bahan pertimbangan investor dalam menanamkan

modalnya, anatara lain :

a. Suku Bunga

Jika tingkat bunga rendah maka tingkat investasi

yang terjadi akan tinggi, karena kredit dari bank

menguntungkan untuk mengadakan investasi. Sebaliknya

jika tingkat bunga tinggi, maka tingkat investasi akan

rendah, karena tingkat kredit dari bank tidak dapat

memberikan keuntungan dalam proyek investasi.

b. Inflasi

Tingkat inflasi berpengaruh negatif pada tingkat

investasi. Hal ini disebabkan karena apabila tingkat

inflasi yang tinggi maka akan terjadi penurunan output.

Namun inflasi juga dapat berdampak positif terhadap


14

investasi apabila tingkat investasinya rendah. Karena

dapat memberikan keuntungan kepada pengusaha.

c. Pendapatan nasional

Pendapatan nasional yang semakin meningkat

akan memerlukan barang modal yang semakin banyak.

Dengan demikian perusahaan harus melakukan

investasi yang lebih tinggi dan lebih banyak modal yang

diperlukan.

d. Upah Minimum

Upah minimum yang tinggi akan menurunkan

tingkat investasi. Penurunan investasi ini disebabkan

karena perusahaan investor mengalami peningkatan

penngeluaran atau biaya produksi, perubahan biaya

produksi berdampak secara langsung terhadap jumlah

investasi yang akan ditanamkan perusahaan.

Sebaliknya, jika tingkat upah menurun, maka akan

meningkatkan tingkat investasi perusahaan. Namun

pada kenyataannya tingkat upah tidak pernah

mengalami penurunan

2.1.5 Indikator – indikator Keputusan Investasi

Dalam penilaian ini indikator dipakai untuk mengukur

keputusan investasi dengan mengunakan price earning ratio ( PER ).

Tersebut merupakan perbandingan harga saham dengan laba bersih

perusahaan.
15

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Setia ( 2015 ) dalam

Fernandar menyatakan bahwa “price earning ratio”( PER ) yang

tinggi menunjukan investasi perusahaan yang bagus dan prospek

pertumbuhan perusahaan yang bagus sehingga para investor akan

tertarik. Permintaan saham yang tinggi akan membuat para investor

akan menghargai nilai saham lebih besar dari pada nilai yang tercatat

pada neraca perusahaan, sehingga price book value ( PBV )

perusahaan yang tinggi dan nilai perusahaan pun tinggi.

PER= Harga saham

Laba per lembar saham

2.1.6 Hubungan Keputusan investasi dengan nilai perusahaan

Keputusan investasi adalah keputusan yang menyangkut tentang

alokasi dana baik dana yang berasal dari dalam perusahaan maupun dana

yang berasal dari luar perusahaan pada berbagai bentuk investasi. Dengan

kata lain, investasi macam apa yang paling baik bagi perusahaan.Secara

garis besar keputusan investasi dapat dikelompokkan ke dalam investasi

jangka pendek seperti misalnya investasi dalam kas, persediaan, piutang

dan surat berharga maupun investasi jangka panjang dalam bentuk gedung,

peralatan produksi, tanah, kendaraan dan aktiva tetap lainnya.

Nilai perusahaan merupakan penilaian kolektif investor tentang

seberapa baikkah keadaaan suatu perusahaan, baik kinerja saat ini maupun

proyeksi masa depannya, nilai perusahaan akan tercermin melalui harga

saham perusahaannya. Jika perusahaan berjalan lancar, maka nilai saham

perusahaan akan meningkat.


16

Nilai perusahaan semata-mata ditentukan oleh keputusan

investasi.Keputusan investasi merupakan faktor penting dalam fungsi

keuangan perusahaan, semakin tinggi minat investor dalam berinvestasi

pada perusahaan maka keputusan investasi tersebut berdampak pada

meningkatnya nilai perusahaan. Keputusan yang tepat yang dilakukan oleh

seorang manajer dalam membuat keputusan investasi akan menciptakan

suatu peningkatan nilai pada perusahaan sehingga akan meningkatkan nilai

perusahaan. Hal ini dikarenakan apabila seorang manajer yang berhasil

menciptakan keputusan investasi yang tepat maka akan menghasilkan

kinerja yang optimal yang nantinya akan dapat meningkatkan nilai

perusahaan.

Pengeluaran investasi memberikan sinyal positif tentang

pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang, sehingga

meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai perusahaan. Maka

berdasarkan teori di atas korelasi keputusan investasi berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan, jika keputusan investasi naik maka nilai

perusahaan juga naik. PER yang tinggi menunjukkan investasi perusahaan

yang bagus dan prospek pertumbuhan perusahaan yang bagus sehingga

para investor akan tertarik. Permintaan saham yang tinggi akan membuat

para investor menghargai nilai saham lebih besar dari pada nilai yang

tercatat pada neraca perusahaan, sehingga PER perusahaan tinggi dan nilai

perusahaan pun tinggi.


17

2.2 Keputusan Pendanaan

2.2.1 Pengertian

Keputusan pendanaan adalah keputusan tentang bagaimana

memperoleh dana untuk membiayai investasi. Fungsi pendanaan juga

harus dilakukan secara efisien. Sehingga manajer keuangan harus

mengusahakan agar perusahaan dapat memperoleh dana yang diperlukan

dengan biaya yang minimal dengan syarat-syarat yang paling

menguntungkan. Manajer keuangan harus mempertimbangkan dengan

cermat sifat dan biaya dari masing-masing sumber dana mempunyai

konsekuensi finansial yang berbeda. Oleh karena itu, manajer keuangan

harus selalu mencari alternatif-alternatif sumber dana untuk kemudian

dianalisis, dan dari hasil analisis tersebut harus diambil keputusan

alternatif sumber dana atau kombinasi sumber dana mana yang akan

dipilih (Syahyunan, 2015:2).

Menurut Syafe’I (2014 : 21 ) dana adalah konsep keuangan yang

umum untuk menyebut sumber daya diwujudkan oleh perusahaan dalam

bentuk saldo kas, piutang, persediaan, dan aktiva tetap. Diperoleh

perusahaan dalam bentuk kredit dari pemasok obligasi, atau modal

pemegang saham.

Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Keputusan pendanaan adalah keputusan tentang bagaimana memperoleh

dana untuk membiayai investasi. Fungsi pendanaan keputusan pendanaan

adalah keputusan manajemen keuangan dalam melakukan pertimbangan

antara sumber-sumber dana yang paling ekonomis bagi perusahaan untuk

mendanai kebutuhan investasi serta kegiatan operasional perusahaan.


18

fungsi pendaan harus dilakukan secara efesien. dimana manajer keuangan

harus mengusahakan agar perusahaan dapat memperoleh dana yang

diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat menguntungkan.

2.2.2 Bagian-bagian dari sumber dana

a. Klasifikasi berdasarkan sumber dana

1) Sumber dana internal dan ekternal

 Sumber dana internal adalah sumber dana yang berasal dari

kegiatan perusahaan. sumber dana internal berasal dari

kumulasi laba sesudah pajak yang ditahan, dana

penyusutan dan amortisasi.

 Sumber dana eksternal adalah sumber dana yang tidak

berasal dari kegiatan perusahaan. sumber dana eksternal

seperti pinjamana pada pihak ketiga atau dari modal

sendiri.

2) Sumber dana modal sendiri, semi modal sendir dan pinjaman pada

pihak ketiga

 Sumber dana modal sendiri adalah dana yang berasal dari

hasil kegiatan perusahaan dan dana dari pemegang saham.

yang tergolong dalam dana modal sendiri yaitu modal

saham disetor, laba yang tidak dibagi dan modal saham

biasa.

 Sumber dana semi modal adalah sumber dana yang bukan

dari modal sendiri.Yang termasuk dalam semi modal yaitu

pinjaman dari para pemegang saham.


19

 Sumber dana pinjaman dari pihak ketiga seperti kridit

penjulana dari perusahaanpemasok bahan atau barang jadi,

kredit bank umum jangka pendek dan menengah, obligasi,

lasing barang modal dan kredit ekspor barang.

2.2.3 Kebutuhan Pendanaan Perusahaan

Dalam hal ini, anggaran kas, laporan proyeksi sumber dan

penggunaan dana, serta perkiraan laporan arus aks akan digunakan.

Intinya adalah menentukan arus kas dan posisi kas perusahaan yang akan

terjadi tidak ada perusahaan kebijakan deviden.

Perusahaan mungkin ingin menetukan apakah ada yang tersisa

setelah memenuhi kebutuhan pendanaan perusahaan, termasuk

pendanaan untuk berbagai proyek investasi yang dapat diterima. Dimana

perusahaan haru melihatt situasi selama beberpa tahun kedepan guna

untuk memperkecil fluktuasi. Kemungkinan kemampaun perusahaan

untuk mempertahankan deviden harus dianalisa dalam kaitannya dengan

distribusi probabillitas kemungkinan arus kas msa depan dan juga saldo

kas. Berdasarkan analisis ini, perusahaan dapat menentukan dana

residual yang mungkin dimilikinya dimasa depan.

2.2.4 Indikator- indikator Keputusan Pendanaan

Dalam penelitian ini untuk mengukur keputusan pendanaan

mengunakan rasio Debt to assets ratio (DAR) Rasio ini digunakan untuk

mengukur jumlah asset perusahaan yang dibiayai oleh utang:

a. Debt to Assets Ratio ( DAR )

DAR digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah aktiva

perusahaan yang dibiayai dengan total utang. Semakin tinggi rasio ini
20

maka semakin besar jumlah modal pimjaman yang digunakan untuk

investasi pada aktiva guna menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.

DAR dihitung mengunakan rumus :

Total Utang(Total Liabillitas)


DAR=
Total Assets

b. Debt to Equity Ratio ( DER )

Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk

melunasi pinjaman dari pihak luar, dan merupakan rasio yang menafsir

pengeluaran perusahaan yang didanai oleh pinjaman dari luar.

Total Utang(Total Liabillitas )


DER=
Total Modal

2.2.5 Korelasi Keputusan Pendanaan dengan Nilai Perusahaan

Keputusan pendanaan merupakan kebijakan tentang keputusan

pembelanjaan atau pembiayaan investasi.keputusan pendanaan ini

mencakup cara bagaimana mendanai kegiatan perusahaanagar optimal,

cara memperoleh dana untuk investasi yang efesien, dan cara

mengkomposisikan sumber dana yang optimal yang harus dipertahankan.

Nilai perusahaan merupakan penilaian kolektif investor tentang

seberapa baikkah keadaaan suatu perusahaan, baik kinerja saat ini maupun

proyeksi masa depannya, nilai perusahaan akan tercermin melalui harga

saham perusahaannya. Jika perusahaan berjalan lancar, maka nilai saham

perusahaan akan meningkat.

Keputusan pendanaan dilakukan, karena seorang manajer akan

berusaha meningkatkan tingkat utang sampai pada suatu titik di mana nilai

perlindungan pajak bunga tambahan benar-benar terimbangi oleh


21

tambahan biaya masalah keuangan, artinya penggunaan utang akan

meningkatkan nilai perusahaan hanya sampai pada suatu titik optimal.

Setelah titik tersebut penggunaan utang justru dapat menurunkan nilai

perusahaan karena kenaikan keuntungan dari penggunaan utang tidak

sebanding.

Penggunaan modal akan menguntungkan apabila iklim bisnis baik

sehingga manfaat dari penggunaan hutang akan lebih besar dari biaya

bunga, namun demikian dalam iklim bisnis yang tidak menentu manfaat

dari penggunaan hutang bisa lebih kecil dari biaya yang ditimbulkan.

Berdasarkan teori keputusan pendanaan di atas maka korelasi antara

keputusan pendanaan dengan nilai perusahaan itu adalah positif. Dimana

seorang manajer akan berusaha meningkatkan tingkat utang sampai pada

suatu titik di mana nilai perlindungan pajak bunga tambahan benar-benar

terimbangi oleh tambahan biaya masalah keuangan, artinya penggunaan

utang akan meningkatkan nilai perusahaan hanya sampai pada suatu titik

optimal.Oleh sebab itu peningkatan penggunaan utang menyebabkan

penurunan nilai perusahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa tinggi atau

rendahnya hutang yang dimiliki oleh perusahaan tidak akan

mempengaruhi nilai perusahaan. Maka dapat disimpulkan besar kecilnya

hutang yang dimiliki perusahaan tidak terlalu diperhatikan oleh investor,

karena investor lebih melihat bagaimana pihak manajemen perusahaan

menggunakan dana tersebut dengan efektif dan efisien untuk mencapai

nilai tambah bagi perusahaan.


22

2.3 Nilai Perusahaan

2.3.1 Pengertian

Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon

pembeli apabaila perusahaan itu dijual. nilai perusahaan dapat diukur dari

tinggi rendahnya harga saham pada perusahaan tersebut. tinggi rendahnya

harga saham teresebut dapat dilihat dari nilai perusahaan itu sendiri.

Memaksimalkan nilai perusahaan sangatlah penting bagi suatu

perusahaan, karena dengan memaksimalkan nilai perusahaan berarti juga

memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan tujuan

utama perusahaan. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula nilai

harga saham pada sebuah perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi akan

membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini

namun juga pada prospek perusahaan dimasa depan. Nilai perusahaan

akan tercemin pada harga sahamnya.

Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan

yang sering dikaitkan dengan harga saham. Nilai perusahaan yang tinggi

menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang

tinggi menunjukan kemakmuran pemegang saham juga tinggi (Hemastuti,

2014:3).

Tujuan perusahaan jangka panjang adalah memaksimumkan nilai

perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan maka semakin sejahtera pula

pemiliknya. Nilai perusahaan akan tercemin dari harga pasar sahamnya.

Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu

perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap


23

perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun,

yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini.

Dari penjelasan di atas dapat diambilkesimpulkan bahwa nilai

perusahaan adalah mengikhtisarkan penilaian kolektif investor tentang

seberapa baikkah keadaaan suatu perusahaan, baik kinerja saat ini maupun

proyeksi masa depannya, nilai perusahaan akan tercermin melalui harga

saham perusahaannya.

2.3.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan

Menurut Sujoko dan Seobiantoro dalam Deska ( 2016 ) faktor yang

mempengaruhi nilai perusahaan adalah :

a. Leverage

Leverage dalam sebuah perusahaan bertujuan untuk

memaksimalkan kemakmuran. Kebijakan harus

mempertimbangkan dan menganalisa kombinasi sumber-

sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan guna

membiayai kebutuhan-kebutuhan rutin serta investasi

perusahaan.

b. Suku bunga

Tingkat suku bunga sering digunakan sebagai ukuran

pendapatan yang diperoleh pemillik saham, tingkat suku

bunga ini disebut dengan bunga simpanan atau bunga

investasi.

c. Tingkat inflasi
24

Inflasi merupakan kenaikan harga barang-barang yang

bersifat umum dan terus menerus. Dengan inflasi

kemampuan daya beli masyarakat meningkat.

Menurut Wihardjo dalam Deska (2016) faktor-faktor yang

mempengaruhi nilai perusahaan adalah :

a. Keputusan pendanaan diproksikan dengan DER

DER merupakan rasio yang membandingkan antara

total hutang dengan ekuitas. Semakin besar nilai DER maka

struktur pendanaan yang ada di perusahaan lebih banyak

memanfaatkan hutang-hutang relatif ekuitas.

rumus:

Total Utang(Total liabillitas )


DER=
Total Ekuitas(Total equity)

b. Profitabilitas yang diproksikan dengan ROA

ROA merupakan cara ukur efektifitas perusahaan dalam

menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. ROA yang

tinggi mengindentifikasikan bahwa semakin efesiensi

operasional perusahaan dan sebaliknya.

ROA = Net Profit After Tax  x 100%

                        Total Asset

Keterangan :

Net Profit After Tax = Laba Bersih Setelah Pajak

Total Asset = Total Aktiva

c. Firm Size yang diproksikan dengan Size


25

Ukuran perusahaan adalah skala untuk menentukan

besar kecilnya perusahaan. Semakin besar total aset maka

semakin besar ukuran dari perusahaan.

2.3.3 Mengukur nilai perusahaan

Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan

dimana hal ini sering dikaitkan dengan saham perusahaan tersebut.Nilai

perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan

perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham.Nilai perusahaan

merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila

perusahaan tersebut dijual.Nilai perusahaan mengikhtisarkan penilaian

kolektif investor tetang seberapa baikkah keadaan perusahaan, baik

kinerja saat ini maupun proyeksi masa depannya.Nilai perusahaan akan

tercemin melalui harga saham perusahaan.

Nilai perusahaan merupakan padanga seoang investor terhadap

tingkat keberhasilan perusahaan yang dikaitkan dengan harga saham.

harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. nilai

perusahan yang tinggi bisa membuat seorang investor yakin dalam

membeli saham pada perusahaan tersebut. Nilai perusahaan biasanya

dilihat dari price to book value (PBV). Price to book value

menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu

perusahaan. Semakin tinggi rasio perusahaan maka pasar percaya akan

prospek perusahaan tersebut.

Price to book valuedapat diartikan sebagai hasil perbandingan

antara harga pasar saham dengan nilai buku saham. Price to book

valuedapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


26

Harga Saham per Lembar Saham


PBV = x 100
Nilai Buku Lembar Saham

2.3.4 Indikator-Indikator Nilai Perusahaan

Indikator-indikator yang mempengaruhi nilai perusahaan

diantaranya adalah :

a. PER ( Price Earning Ratio)

Price Earning Ratio adalah harga per lembar saham, indikator ini

secara praktis telah diaplikasikan dalam laporan keuangan laba rugi

bagian akhir dan menjadi bentuk standar pelaporan keuangan bagi

perusahaan publik di Indonesia. Rasio ini menunjukan seberapa besar

investor menilai harga saham terhadap kelipatan earnings (Harmono,

2014:57). Rumus perhitungan Price Earning Ratio adalah sebagai

berikut:

Faktor-faktor yang mempengaruhi PER adalah :

1. Tingkat pertumbuhan laba

2. Dividend Payout Ratio

3. Tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemodal

MPS(harga pasar saham)


PER=
EPS (laba per lembar saham)

Keterangan :

PER = Price Earning Ratio atau rasio harga laba

MPS = Market Price Pershare atau harga pasar saham

EPS =Earning Per Share atau laba per lembar saham

b. PBV (Price Book Value)


27

Nilai perusahaan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai

nilai pasar. Nilai pasar merupakan persepsi pasar yang berasal dari

investor, kreditur dan stakeholder lain terhadap kondisi perusahaan

yang tercermin pada nilai pasar saham perusahaan yang bisa

menjadi ukuran nilai perusahaan. Nilai perusahaan diukur dengan

Price Book Value (PBV), Rasio ini merupakan rasio antara harga

saham terhadap nilai bukunya. Perusahaan yang berjalan dengan

baik umumnya mempunyai rasio PBV di atas satu, yang

menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih besar dari nilai

bukunya.

Price to book value dapat dihitung dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

Harga Saham per Lembar Saham


PBV = x 100
Nilai Buku Lembar Saham

2.4 Penelitian terdahulu

Dalam penelitian dilahat dari tinjauan penelitian terdahulu yang

berhubungan dengan pengaruh keputusan investasi dan keputusan pendanaan

terhadap nilai perusahaan

No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian

1 Sri Ayem (2016) Pengaruh Profitabilitas, Berpengaruh positif dan

Struktur Modal, Kebijakan signifikan:

Deviden dan Keputusan Profabilitas,kebijakan

Investasi Terhadap Nilai deviden,kebijakan

Perusahaan di Bursa Efek investasi


28

Indonesia (2010-2014)

2 Rudianto (2016) Pengaruh Keoutusan Pengaruh Positif dan

Investasi, Keputusan signifikan : Keputusan

Pendanaan, Kebijakan Investasi

Deviden dan Kinerja

Keuangan Terhadap Nilai

Perusahaan (2011-2014)

3 Wulan Noviani Pengaruh Keputusan Pengaruh Positif dan

(2017) Investasi dan Kebijakan signifikan : Keputusan

Deviden Terhadap Nilai investasi

Perusahaan pada

Perusahaan yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia

(2013-2016)

4 Ida Setyowati Pengaruh Kpeutusan Berpengaruh Positif dan

(2017) Investasi, Keputusan Signifikan : Keputusan

Pendanaan dan Kebijakan investasi, keputusan

Deviden Terhadap Nilai pendanaan , kebijakan

Perusahaan Pada Industri deviden

Properti yang Terdaftar di

BEI (2012-2016)

5 Agus Suprijanto Pengaruh Kpeutusan Berpengaruh Positif dan

(2017) Investasi, Keputusan Signifikan : Keputusan

Pendanaan dan Kebijakan investasi, keputusan

Deviden Terhadap Nilai pendanaan , kebijakan


29

Perusahaan Pada Industri deviden

Properti yang Terdaftar di

BEI (2012-2016)

6 Paulina Van Pengaruh Kpeutusan Berpengaruh positif dan

Rate (2018) Investasi, Keputusan signifikan : Kebijakan

Pendanaan dan Kebijakan Deviden

Deviden Terhadap Nilai

Perusahaan Pada Industri

Perbankan Yang Terdaftar

di BEI (2014-2017)

7 Victoria N. Untu Pengaruh Kpeutusan Berpengaruh positif :

(2018) Investasi, Keputusan Kebijakan deviden

Pendanaan dan Kebijakan Berpengaruh Negatif:

Deviden Terhadap Nilai Keputusan investasi dan

Perusahaan Pada Industri keputusan pendanaan

Perbankan Yang Terdaftar

di BEI (2014-2017)

8 Melina Salma Pengaruh Kpeutusan Kebijakan Investasi :

(2018) Investasi, Keputusan Berpengaruh Negatif

Pendanaan dan Kebijakan Kebijakan Pendanaan

Deviden Terhadap Nilai Berpengaruh Negatif

Perusahaan Pada Industri Kebijakan Deviden

Perbankan Yang Terdaftar Berpengaruh Positif

di BEI (2014-2017)

9 Rifia Karima Pengaruh Kpeutusan Pengaruh positif dan


30

(2018) Investasi, Keputusan signifikan : Kebijakan

Pendanaan dan Kebijakan Deviden

Deviden Terhadap Nilai

Perusahaan

10 Gita Anggia Pengaruh Kpeutusan Pengaruh Positif dan

(2019) Investasi, Keputusan signifikan : keputusan

Pendanaan dan Kebijakan investasi dan keputusan

Deviden Terhadap Nilai pendanaan

Perusahaan di Bei

2.5 Kerangka Pemikiran

Kerangka Pemikiran penelitian ini, pada gambar di bawah ini:

Keputusan

Investasi (X1) H1
Nilai Perusahaan
(Y)
Keputusan pendanaan H2
(X2)

H3

2.6 Hipotesis

Dari rumusan masalah, landasan teori dan kerangka pikir di atas maka

hipotesis yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah :


31

1. Keputusan Investasi

Keputusan investasi adalah bagaimana seorang manjer

keuangan perusahaan dalam mengalokasikan dana kedalam bentuk

investasi yang akan dapat memberikan keuntungan dimasa yang

akan datang.

H1 Diduga bahwa Keputusan Investasi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Nilai Perusahaan.

2. Keputusan Pendanaan

Keputusan pendanaan merupakan tanggung jawab utama

kedua manajer keuangan untuk menggalang dana yang dibutuhkan

perusahaan untuk investasi dan operasinya. Ketika suatu

perusahaan perlu mendapatkan dana, perusahaan itu bisa

mengundang para investor untuk menanamkan uang kas sebagai

ganti bagian laba di masa depan, atau menjanjikan untuk melunasi

kas investor itu plus tingkat bunga tetap.

H2 Diduga bahwa Keputusan Pendanaan berpengaruh positif

dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan.

3. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar

oleh calon pembeli apabaila perusahaan itu dijual. nilai perusahaan

dapat diukur dari tinggi rendahnya harga saham pada perusahaan


32

tersebut. tinggi rendahnya harga saham teresebut dapat dilihat dari

nilai perusahaan itu sendiri.

H3 Diduga bahwa Keputusan Investasi dan Keputusan

Pendanaan, secara bersama-sama berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Nilai perusahaan.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di perusahaan yang terdaftar di Bersa Efek

Indonesia pada tahun 2017-2019. Dipilihnya BEI sebagai tempat

penelitian karna BEI merupakan bursa pertama di Indonesia yang di

anggap memiliki data yang lengkap dan telah terorganisasi dengan baik.

3.1.1 Sejarah Bursa Efek Indonesia (BEI)


Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia

merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial

Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu

didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah

kolonial atau VOC.

Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan

pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan

pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal

tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II,

perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah

Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi

bursa efek tidak dapat berjalan sebagimana mestinya.

Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada

tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami

33
34

pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang

dikeluarkan pemerintah.

Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat

dilihat sebagai berikut:

 14 Desember 1912 : Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di

Batavia oleh Pemerintah Hindia Belanda. 

o 1914 – 1918 : Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia

o 1925 – 1942 : Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama

dengan Bursa Efek di Semarang dan Surabaya 

o Awal tahun 1939 : Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek

di Semarang dan Surabaya ditutup. 

o 1942 – 1952 : Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang

Dunia II 

o 1952 : Bursa Efek di Jakarta diaktifkan kembali dengan UU

Darurat Pasar Modal 1952, yang dikeluarkan oleh Menteri

kehakiman (Lukman Wiradinata) dan Menteri keuangan (Prof.DR.

Sumitro Djojohadikusumo). Instrumen yang diperdagangkan:

Obligasi Pemerintah RI (1950) 

o 1956 : Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek

semakin tidak aktif. 

o 1956 – 1977 : Perdagangan di Bursa Efek vakum. 


35

o 10 Agustus 1977 : Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden

Soeharto. BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana

Pasar Modal). Tanggal 10 Agustus diperingati sebagai HUT Pasar

Modal. Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan

go public PT Semen Cibinong sebagai emiten pertama. 

o 1977 – 1987 : Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah

emiten hingga 1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih

instrumen perbankan dibandingkan instrumen Pasar Modal. 

o 1987 : Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES

87) yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk

melakukan Penawaran Umum dan investor asing menanamkan

modal di Indonesia. 

o 1988 – 1990 : Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar

Modal diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa

terlihat meningkat. 

o 2 Juni 1988 : Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan

dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE),

sedangkan organisasinya terdiri dari broker dan dealer. 

o Desember 1988 : Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88

(PAKDES 88) yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go

public dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan

pasar modal. 

o 16 Juni 1989 : Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan

dikelola oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek

Surabaya. 
36

o 13 Juli 1992 : Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi

Badan Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai

HUT BEJ. 

o 22 Mei 1995 : Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan

dengan sistem computer JATS (Jakarta Automated Trading

Systems). 

o 10 November 1995 : Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang

No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai

diberlakukan mulai Januari 1996. 

o 1995 : Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek

Surabaya. 

o 2000 : Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai

diaplikasikan di pasar modal Indonesia. 

o 2002 : BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh

(remote trading). 

o 2007 : Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek

Jakarta (BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia

(BEI). 

3.1.2 Struktur Organisasi BEI

Struktur organisasi yang baik adalah struktur organisasi yang di

dalamnya menggambarkan tugas dan wewenang yang harus dijalankan

sesuai dengan posisinya dalam suatu organisasi tersebut. Dengan kata lain,

dalam struktur organisasi yang baik tidak akan terjadi penyerobotan


37

wewenang dan pelemparan tanggung jawab oleh dan kepada orang atau

bagian lain. Struktur organisasi diperlukan untuk membantu mengarahkan

usaha dalam organisasi sehingga usaha tersebut dapat dikoordinasikan dan

sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai. Dari struktur organisasi yang ada

dapat diketahui kewajiban dan tanggung jawab tiap orang sehingga akan

jelas bagi mereka dalam menjalankan kewajibannya tersebut. Struktur

organisasi yang baik akan mempermudah pula control item bagi perusahaan.

Adapun mengenai struktur organisasi PT Bursa Efek Indonesia, adalah

sebagai berikut: 1. RUPS Rapat Umum Pemegang Saham 2. Dewan

Komisaris 3. Direktur Utama A. Divisi Hukum B. Satuan Pemeriksa Internal

C. Sekertaris Perusahaan 4. Direktur Penilaian Perusahaan A. Divisi

Penilaian Perusahaan – Sektor Riil B. Divisi Penilaian Perusahaan – Sektor

Jasa C. Divisi Penilaian Perusahaan – Surat Utang 5. Direktur Perdagangan

dan Pengaturan Anggota Bursa A. Divisi Perdagangan Saham B. Divisi

Perdagangan Surat Utang C. Divisi Keanggotaan 6. Direktur Pengawasan

Transaksi dan Kepatuhan A. Divisi Pengawasan Transaksi B. Divisi

Kepatuhan Anggota Bursa 7. Direktur Pengembangan A. Divisi Riset B.

Divisi Pengembangan Usaha C. Divisi Pemasaran 8. Direktur Teknologi

Informasi dan Manajemen Resiko A. Divisi Operasional Teknologi

Informasi B. Divisi Pengembangan Solusi Bisnis Teknologi Informasi C.

Divisi Manajemen Resiko 9. Direktur Keuangan dan SDM A. Divisi

Keuangan B. Divisi Sumber Daya Manusia C. Divisi Umum.

3.2 Rancangan Penelitian


38

Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode

analisis data yang mencakup metode deskriptif kuantitatif. Penelitian

dilakukan untuk menggambarkan hubungan antara variabel independen

dan dependen dengan objek perusahaan manufaktur sektor industri barang

konsumsi yang terdaftar di BEI dari tahun 2017 sampai dengan tahun

2019.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek yang berada

pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan

masalah penelitian, atau keseluruhan unit atau individu dalam ruang

lingkup yang akan diteliti.

Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri

atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Sampel dapat didefinisikan

sebagian anggota populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur

tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasi. Sampel yang

digunakan peneliti dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan

teknikpurposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu.Dalam hal ini pemilihan sampel berdasarkan pada

karakterisktik tertentu yang dianggap mempunyai sangkut paut dengan

karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya.

Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah

perusahaan manufaktursektor industri barang konsumsi yang adadi Bursa

Efek Indonsesia (BEI) pada tahun 2017 sampai 2019 dengan kriteria

sebagai berikut :
39

1. Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk

tahun 2017-2019.

2. Menyediakan laporan tahunan lengkap selama tahun 2017-2019.

Setelah dipilih berdasarkankriteria yang sudah ditetapkan di atas

didapatlah 15 perusahaan sebagai sampel untuk 3 tahun pengamatan

(2017-2019) dengan total observasi 37 perusahaan. Daftar proses seleksi

sampel adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1
Proses Seleksi Sampel

Kriteria

Penentuan Sampel
No. Kode Nama Perusahaan
Sampel

1 2

Akasha Wira International Tbk d.h

1 ADES Ades Waters Indonesia Tbk √ √ 1

2 AISA Tiga Pilar Sejahtera Tbk √ x

3 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk √ √  2

Wilmar Cahaya Indonesia Tbk d.h

4 CEKA Cahaya Kalbar Tbk √ √ 3

5 CINT Chitose Internasional Tbk X √

6 DLTA Delta Djakrta Tbk √ √ 4


40

7 DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk √ √ 5

8 GGRM Gudang Garam Tbk √ √ 6

9 HMSP Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk √ √ 7

Indofood CBP Sukses Makmur


ICBP
10 Tbk √ √ 8

11 INAF Indofarma Tbk √ √  9

12 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk √ √ 10

13 KAEF Kimia Farma Tbk √ √ 11

14 KICI Kedaung Indag Can Tbk √ √  12

15 KINO Kino Indonesia Tbk √ √  13

16 KLBF Kalbe Farma Tbk √ √ 14

17 LMPI Langgeng Makmur Industry Tbk √ √  15

18 MBTO Martina Berto Tbk √ √  16

19 MERK Merck Tbk √ √ 17

20 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk √ √ 18

21 MRAT Mustika Ratu Tbk √ X

22 MYOR Mayora Indah Tbk √ √ 19

23 PSDN Prashida Aneka Niaga Tbk √ √  20


41

24 PYFA Pyridam Farma Tbk √ X

Bentoel International Insvestama


RMBA
25 Tbk √ √  21

26 ROTI Nippon Indosan Corporindo Tbk √ √ 22

27 SCPI Schering Plough Indonesia Tbk √ X

Industri Jamu dan Farmasi Sido

28 SIDO Muncul Tbk √ √  23

29 SKBM Sekar Bumi Tbk √ √ 24

30 SKLT Sekar Laut Tbk √ X

31 STTP Siantar Top Tbk √ √ 25

32 TCID Mandom Indonesia Tbk √ √ 26

33 TSPC Tempo Scan Pasific Tbk √ √ 27

Ultrajaya Milk Industry and

34 ULTJ Trading CompanyTbk √ √ 28

35 UNVR Unilever Indonesia Tbk √ √ 29

36 WIIM Wismilak Inti Makmur Tbk √ √  30

Sumber:diolahsendiri

Dari hasil seleksi di atas, didapatlah 30 perusahaan manufaktur

sektor industri barang konsumsi yang menjadi sampel pada penelitian ini.

Berikut adalah tabel perusahaan yang menjadi sampel pada penelitian ini.
42

Tabel 3.2
Daftar Sampel Penelitian

Nama Perusahaan

No Kode

Akasha Wira International Tbk d.h Ades Waters Indonesia


ADES
1 Tbk

2 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk

3 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk d.h Cahaya Kalbar Tbk

4 DLTA Delta Djakrta Tbk

5 DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk

6 GGRM Gudang Garam Tbk

7 HMSP Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk

8 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

9 INAF Indofarma Tbk

10 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk

11 KAEF Kimia Farma Tbk

12 KICI Kedaung Indag Can Tbk

13 KINO Kino Indonesia Tbk

14 KLBF Kalbe Farma Tbk


43

15 LMPI Langgeng Makmur Industry Tbk

16 MBTO Martina Berto Tbk

17 MERK Merck Tbk

18 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk

19 MYOR Mayora Indah Tbk

20 PSDN Prashida Aneka Niaga Tbk

21 RMBA Bentoel International Insvestama Tbk

22 ROTI Nippon Indosan Corporindo Tbk

23 SIDO Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk

24 SKBM Sekar Bumi Tbk

25 STTP Siantar Top Tbk

26 TCID Mandom Indonesia Tbk

27 TSPC Tempo Scan Pasific Tbk

28 ULTJ Ultrajaya Milk Industry and Trading CompanyTbk

29 UNVR Unilever Indonesia Tbk

30 WIIM Wismilak Inti Makmur Tbk


Sumber :diolah sendiri

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian


44

Keberadaan variabel sangat penting artinya dalam sebuah penelitian,

sebab dengan adanya variabel tersebut akan memudahkan peneliti di dalam

mengungkapkan objek yang diamati. Variabel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

1. Keputusan Investasi

2. Keputasan Pendanaan

3. Nilai Perusahaan

A. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau variabel terikat. Dalam

penelitian ini menggunakan keputusan investasi, keputusan

pendanaan, dan kebijakan deviden sebagai variabel bebas.

1) Keputusan investasi ( X 1 ).

Keputusan investasi memuat hak dan kewajiban kedua

belah pihak, baik perusahaan maupun pemerintah tuan rumah.

Pada masa kolonial, perjanjian seperti ini dinamakan perjanjian

konsensi :

MPS(harga pasar saham)


PER=
EPS (laba per lembar saham)

Keterangan :

PER = Price Earning Ratio atau rasio harga laba

MPS = Market Price Pershare atau harga pasar saham

EPS =Earning Per Share atau laba per lembar saham

2) Keputusan Pendanaan ( X 2 )
45

Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk

melunasi pinjaman dari pihak luar, dan merupakan rasio yang menafsir

pengeluaran perusahaan yang didanai oleh pinjaman dari luar.

Total Utang(Total Liabillitas )


DER=
Total Modal

B. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variable yang menjadi perhatian utama

peneliti. Variabel ini akan dipengaruhi oleh variable lain. Dalam

penelitian ini, variabel dependen yang kan digunakan adalah nilai

perusahaan.

Price to book value menggambarkan seberapa besar pasar

menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Semakin tinggi rasio

perusahaan maka pasar percaya akan prospek perusahaan tersebut .

Price to book valuedapat diartikan sebagai hasil perbandingan

antara harga pasar saham dengan nilai buku saham. Price to book

valuedapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Harga Saham per Lembar Saham


PBV = x 100
Nilai Buku Lembar Saham

3.5 Uji Asumsi Klasik

Pengujian ini dilakukan agar mendapatkan model persamaan

regresi yang baik dan jika terjadi pelanggaran asumsi klasik, maka akan

mengurangi keadaan penafsiran parameter. Pengujian ini dilakukan

dengan bantuan software SPSS. Setelah data dipastikan bebas dari

penyimpangan asumsi klasik, maka dilanjutkan dengan uji hipotesis yakni

uji individual ( uji t ), pengujian secara serentak ( uji f ), koefisien

determinasi ( adjusted R² ).
46

1. Uji Normalitas

Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi

normal. Model regresi yang baik adalah memiliki data distribusi

normal.Normal atau tidaknya ditribusi sebuah data dapat dilihat

dengan menggunakan uji one sample kolmogorov-smirnov.

Distribusi data dikatakan normal jika nilai signifikansi > 0,05.

2. Uji multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

independen.Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi diantara variabel independen. Uji multkolinearitas dapat

dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF )

dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:

1) Jika nilai tolerance di atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10,

maka tidak terjadi masalah multikolinearitas, artinya model

regresi tersebut baik.

2) Jika nilai tolerance lebih kecil 0,1 dan nilai VIF di atas 10,

maka terjadi masalah multikolinearitas, artinya model regresi

tersebut tidak baik.

3. Uji heterokedastisitas.

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yanga lain. Jika variance dan resudial

satu pengamatan ke pengamtan lain tetap, maka disebut


47

homoskedastisitas. Dan jika berbeda disebut heteroskedastisitass

model regresi yang baik adalah yang homoskedostisitas atau tidak

terjadi heteroskedastisitas.

4. Uji Autokorelasi

Menurut Agussalim (2016:113), uji autokorelasi dilakukan untuk

menguji suatu model regresi linear apakah terdapat kolerasi antar

residual (kesalahan pananggu) dari suatu period eke periode lain.

Autokelerasi digunakan pada model regresi yang datanya time series.

Jika terjadi kolerasi, maka ada problem autokolerasi perlu digunakan uji

Durbin-Watson, dimana hipotesis yang akan di uji adalah :

a. Angka D-W -2, berarti ada autokolerasi positif.

b. Angka D-W -2 sampai +2, berarti tidak ada autokolerasi.

c. Angka D-W diatas +2, berarti autokolerasi negative.

d. Angka D-W sama dengan -2, berarti tidak ada autokolerasi

negative.

3.6 Analisis regresi berganda

Analisis regresi berganda dimaksudkan untuk menguji pengaruh

simultan dari beberapa variabel bebas terhadap satu variabel terikat.Analisis

regresi dapat memberikan jawaban mengenai besarnya pengaruh setiap

variabel independen terhadap variabel dependennya.

Dalam penelitian ini model regresi berganda yang akan dikembangkan

adalah sebagai berikut :

Y = a +bx1 + bx2 + + e

Keterangan:

Y = Nialai Perusahaan
48

a = konstanta

b =koefisien regresi dari masing-masing variable independen

x1 =keputusan investasi

x2 =keputusan pendanaan

x3 =kebijakan deviden

e =error term( standar eror )

3.7 Uji Hipotesis

Pengujian terhadap masing-masing hipotesis yang diajukan dapat

dilakukan dengan cara sebagai berikut : uji signifikansi (pengaruh nyata)

variable independen ( X ) terhadap variabel dependen ( Y ) secara parsial

dilakukan dengan menggunakan uji-t sementara secara bersama-sama

dilakukan dengan uji- F pada level (a= 0,05 ).

3.7.1 Uji statistik F ( Uji F ).

Uji F digunakan menguji signifikasi koefisien regresi secara

keseluruhan dan pengaruh variable bebas secara bersama-sama.

1) Apabila F hitung < F tabel maka Ha diterima Ho ditolak artinya

tidak ada pengaruh antara variabel bebas secara simultan terhadap

variabel terikat.

2) Apabila F hitung > F tabel maka Ha diterima Ho ditolak artinya

ada pengaruh antara variabel bebas secara simultan terhadap

variabel terikat .uji F dapat dilakukan hanya dengan melihat nilai

signifikansi F yang terdapat pada output hasil analisis regresi yang

menggunkan versi 17.0. jika angka signifikansi F lebih kecil dari a

(0.05) maka dapat dikatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan

antara varibel bebas terhadap variable terikat secara simultan .


49

3.7.2 Uji Statistik (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara

linier antara variabel bebas dan variabel terikat.

1) Jika t hitung < t tabel maka Ho ditolak dan menerima Ha, artinya

tidak ada pengaruh antara variabel bebas secara parsial terhadap

variabel terikat.

2) Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan menerima Ha, artinya

ada pengaruh antara variabel bebas secara parsial terhadap variabel

terikat. Uji t dapat dilakukan hanya dengan melihat nilai

signifikansi t masing-masing variabel yang terdapat pada output

hasil analisis regresi yang menggunakan versi 13.0. jika angka

signifikansi t lebih kecil dari α (0,05) maka dapat dikatakan bahwa

ada pengaruh yang signifikan antara variable bebas terhadap

variabel terikat.

3.7.3 Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi ( R² ) dimaksudkan untuk mengetahui

tingkat ketepatan paling baik dalam analisis regresi diamna hal yang

ditunjukkan oleh besarnya koefisien detrminasi ( R² ) antara 0-1.

Koefisien determinasi nol, variabel independen sama sekali tidak

berpengaruh terhadap variabel depende. Apabila koefien determinsi

semakin mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel

independen berpengaruh terhadap variabel dependen, selain itu

koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui persentase

perubahan vaariabel tidak bebas ( Y ) yang disebabkan oleh variabel

bebas ( X ).

Anda mungkin juga menyukai