NAMA : MUKHAMAD ALAN NURUL QOMAR

NIM/KELAS: 210810301179/BAHASA INDONESIA67

WEBINAR NGONTRAS 5 (NGOBROL NASIONAL

METASASTRA)TRADISILISANSEBAGAIMEDIAPEMBELA

JARAN

Pembicara: 1. Dr.GresGrasiaAzmin, M.Si.

2.Dr. Sukatman, M.Pd.

Webinar kali ini bertema tentang tradisi lisan sebagai media pembelajaran yang
disampaikanoleh Dr. Gres dan Dr. Sukatman, pada materi yang diberikan saya menyimpulkan bahwa
materi
yangdisampaikanolehDr.Gresadalahmengenaitradisisilatbeksi,dimanaasalusulsilatbeksiinidiajarkan
oleh guru keturunan tionghoa (generasi ketiga) yang bermukim di Kp. Dadap, Tangerang.Dalam silat
beksi ini tidak hanya mempelajari tentang bela diri, namun terdapat unsur lain yaitumengajarkan
tentang pendidikan agama, pendidikan sejarah (kepahlawanan) yaitu dibuktikan
dengansejarahsilatbeksipadamasakolonialisme,padamasakemerdekaan,danpadasaatmasuknyakomunis.
Serta silatbeksi ini mengajarkantentang pendidikan jasmani, tidak hanyaitupendidikanseni juga masuk
ke dalam silat beksi ini, contohnya yaitu pada seni lenong, palang pintu,
ujungan,sertaseniBetawilainnya terdapatsilatdidalamnya.

Tradisi lisan dalam pendidikan bukanlah pembelajaran alternatif tetapi dialah pendidikan
itusendiri. Perkembangan zaman menyebabkan tradisi lisan juga berkembang, bagaimana
mengelolatradisi lisan sebagai media pembelajaran untuk pendidikan formal dan nonformal harus
dilakukandenganpelibatanaktifpelaku tradisiitu sendiri.

Sedangkan materi yang diberikan oleh Dr. Sukatman bertema mengenai Mandalungan,
dapatsaya simpulkan bahwa mandalugan adalah sebuah komunitas yang berdiri sejak tahun Cahaya
untukmenandaiRaja Tangga naik tahta dinegeriNusantara. Raja Tangga adalah dasanama
dariRajaMatahari,RajaCahaya,RajaRaksasa,danRajaCemara.KomunitasMandalunganmenempatiwilay
ahbernamaTapalkudasebagaiketurunanRajaKudaPutih/RajaSys,dimanarajainimemunculkan mitologi
Dewa Seth (manusia berkepala kuda) di Mesir dan anthroponimi Suty / Seta diJawa. Jaringan
kekuasaan Raja Sys ditandai bangunan kepala kuda di Jawa Barat, Jawa Tengah, danjawa Timur.
Penerus Raja Kuda menanamkan wilayahnya sebagai wilayah Tapalkuda (kaki
kuda)yangartinyaanakcucuRajaKudadenganditandaitoponimiwilayahberunsurandha(tangga)dan
melestarikan jaranan (tarian kuda-kudaan). Cerita raja-raja purba Nusantara termasuk
Mandalunganmuncul dalam mitologi, toponimi, dan batu purba yang isinya selaras dengan teks kuna
Pustaka RajaPurwadiJawasebagaisalah satu sumbercerita wayangpurwa.