Anda di halaman 1dari 13

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/376184193

IMPLEMENTASI TEORI AGENSI, EFISIENSI PASAR, TEORI SINYAL, DAN TEORI


KONTRAK DALAM PELAPORAN AKUNTANSI PADA BPK

Preprint · December 2023


DOI: 10.13140/RG.2.2.10096.23041

CITATIONS READS

0 72

2 authors:

Restu Aditya Pamungkas Yananto Mihadi Putra


Universitas Mercu Buana Universitas Mercu Buana
14 PUBLICATIONS 0 CITATIONS 2,401 PUBLICATIONS 3,214 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Restu Aditya Pamungkas on 03 December 2023.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


TUGAS PERTEMUAN 11 MATA KULIAH TEORI AKUNTANSI
IMPLEMENTASI TEORI AGENSI, EFISIENSI PASAR, TEORI SINYAL, DAN TEORI
KONTRAK DALAM PELAPORAN AKUNTANSI PADA BPK

Disusun oleh:
RESTU ADITYA PAMUNGKAS
43222120030

Dosen:
YANANTO MIHADI PUTRA, S.E., M.Si., CMA., CAP., CAPF., CIBA

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
TAHUN 2023
DAFTAR ISI

ABSTRAK ..................................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 3
LITERATUR TEORI ................................................................................................................... 4
A. Teori Agensi ............................................................................................................................ 4
B. Teori Efisiensi Pasar ................................................................................................................ 4
C. Teori Sinyal.............................................................................................................................. 5
D. Teori Kontrak ........................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 6
A. Implementasi Teori Agensi, Teori Efisiensi Pasar, Teori Sinyal, dan Teori Kontrak dalam
Pelaporan Akuntansi BPK ....................................................................................................... 6
B. Hambatan dan Tantangan Implementasi Teori Agensi, Teori Efisiensi Pasar, Teori Sinyal,
dan Teori Kontrak dalam Pelaporan Akuntansi BPK .............................................................. 8
KESIMPULAN ........................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 11
ABSTRAK

Artikel ini membahas implementasi Teori Agensi, Teori Efisiensi Pasar, Teori Sinyal, dan Teori
Kontrak dalam pelaporan akuntansi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Dalam konteks Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP), teori-teori tersebut memberikan kerangka kerja untuk memastikan
akuntabilitas, efisiensi pasar, komunikasi sinyal positif, dan pembentukan kontrak yang efisien.
Meskipun demikian, kompleksitas regulasi, ketidakpastian politik, keterbatasan sumber daya,
resistensi internal, dan kendala lainnya dapat menjadi hambatan. BPK perlu terus beradaptasi,
meningkatkan sumber daya dan sistem informasi, serta merancang strategi komunikasi efektif
untuk meningkatkan transparansi dan memenuhi tantangan dalam pelaporan keuangan.
Kata kunci: Teori Agensi, Efisiensi Pasar, Teori Sinyal, dan Teori Kontrak

2
PENDAHULUAN

Setiap instansi Pemerintah harus menyusun laporan keuangan sesuai amanat undang-
undang keuangan negara sebagai wujud akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. Informasi
yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut untuk memenuhi kebutuhan informasi para
pengguna laporan keuangan Pemerintah secara umum, meliputi masyarakat, wakil rakyat, lembaga
pengawas, lembaga pemeriksa, pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi,
dan pinjaman; serta pemerintah. Salah satu kebutuhan informasi pengguna laporan keuangan
Pemerintah adalah informasi tentang kegiatan operasional pemerintahan serta posisi kekayaan dan
kewajiban. Kebutuhan informasi tersebut dapat dipenuhi dengan baik dan memadai apabila
didasarkan pada basis akrual, kecuali terdapat ketentuan peraturan perundang-undangan yang
mengharuskan penyajian suatu laporan keuangan dengan basis kas.
Menurut Undang-Undang (UU) Nomor 15 tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa
Keuangan, BPK adalah lembaga negara yang bertugas untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung
jawab keuangan negara sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Sumber pendanaan BPK berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN). Pentingnya implementasi Teori Agensi, Teori Efisiensi Pasar, Teori Sinyal, dan
Teori Kontrak dalam pelaporan akuntansi instansi pemerintah, termasuk BPK tidak dapat
diabaikan dalam rangka memastikan tata kelola keuangan negara yang efektif dan akuntabel. Teori
Agensi memberikan kerangka kerja untuk mengelola hubungan antara BPK sebagai agen dengan
masyarakat sebagai prinsipal, memastikan keterbukaan informasi dan pengambilan keputusan
yang bertanggung jawab. Sementara itu, Teori Efisiensi Pasar menekankan pentingnya
menyediakan informasi keuangan yang relevan dan akurat agar alokasi sumber daya publik dapat
mencapai efisiensi secara optimal. Teori Sinyal membantu BPK dalam menggunakan informasi
akuntansi sebagai sinyal positif terkait kinerja dan kondisi keuangan mereka, serta membangun
kepercayaan masyarakat. Teori Kontrak membantu dalam menyusun perjanjian dan kontrak yang
memastikan kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan sehingga BPK dapat
menjaga integritas dan akuntabilitasnya. Dengan menerapkan teori-teori ini, pelaporan akuntansi
BPK bukan hanya menjadi kewajiban sesuai regulasi, tetapi juga menjadi instrumen kunci untuk
membangun kepercayaan masyarakat, meningkatkan efisiensi pengelolaan keuangan, dan
mengatasi potensi ketidakpastian serta konflik kepentingan.

3
LITERATUR TEORI

A. Teori Agensi
Teori Agensi adalah teori yang membahas tentang hubungan antara prinsipal (pemilik atau
pihak yang memberikan wewenang) dan agen (pihak yang bertindak atas nama prinsipal). Dalam
teori ini, agen dianggap ingin memaksimumkan keuntungan mereka. Hubungan ini biasanya diatur
dalam bentuk kontrak.
Dalam sebuah perusahaan, hubungan antara pemegang saham sebagai prinsipal dan
manajemen sebagai agen dapat dikarakterisasi sebagai hubungan keagenan. Pemegang saham
memiliki kepentingan untuk memaksimalkan keuntungan mereka, sedangkan manajemen
bertindak atas nama dan untuk kepentingan pemegang saham. Implementasi teori agensi dalam hal
ini adalah dengan memastikan bahwa manajemen mematuhi kontrak dan bertindak sesuai dengan
kepentingan pemegang saham.
Teori agensi membahas tentang hubungan keagenan antara prinsipal dan agen dalam suatu
organisasi. Dalam konteks good corporate governance, teori agensi membantu dalam memahami
bagaimana hubungan antara pemegang saham (prinsipal) dan manajemen (agen) dapat diatur
dengan baik. Teori ini membantu dalam mengidentifikasi konflik kepentingan antara kedua pihak
dan memberikan kerangka kerja untuk mengelola hubungan tersebut.

B. Teori Efisiensi Pasar


Efisiensi Pasar adalah konsep yang mengacu pada sejauh mana harga saham mencerminkan
semua informasi yang tersedia. Pasar dikatakan efisien jika semua sinyal atau informasi yang
tersedia telah tercermin dalam harga saham secara cepat dan akurat. Ada tiga bentuk efisiensi
pasar, yaitu lemah, semi-kuat, dan kuat, tergantung pada jenis informasi yang tercermin dalam
harga saham.
Dalam pasar modal, implementasi efisiensi pasar dapat dilihat ketika harga saham
mencerminkan secara penuh semua informasi yang tersedia. Misalnya, jika ada informasi penting
tentang kinerja perusahaan yang dipublikasikan, harga saham akan segera menyesuaikan diri
dengan informasi tersebut. Pelaku pasar yang memiliki akses terhadap informasi tersebut tidak
akan dapat memperoleh keuntungan yang berlebih dalam jangka panjang karena harga akan
bergerak dengan cepat sesuai dengan informasi yang tersedia.

4
Teori efisiensi pasar berfokus pada bagaimana harga saham tercermin secara akurat dan cepat
dalam pasar. Dalam praktek good corporate governance, teori efisiensi pasar membantu dalam
memastikan bahwa informasi yang relevan dan akurat tentang perusahaan tersedia secara adil dan
transparan kepada semua pemangku kepentingan.

C. Teori Sinyal
Teori Sinyal adalah teori yang menjelaskan bagaimana informasi atau sinyal dapat
mempengaruhi perilaku pelaku pasar. Sinyal dapat berupa tindakan atau pernyataan yang
memberikan petunjuk tentang kondisi atau kinerja suatu perusahaan. Pelaku pasar menggunakan
sinyal ini untuk membuat keputusan investasi.
Dalam konteks bisnis, implementasi teori sinyal dapat dilihat ketika perusahaan memberikan
sinyal kepada pasar tentang kualitas atau kondisi perusahaan. Misalnya, jika perusahaan
mengumumkan bahwa mereka akan melakukan investasi besar-besaran dalam penelitian dan
pengembangan, hal ini dapat menjadi sinyal kepada pasar bahwa perusahaan memiliki prospek
yang baik dan berkomitmen untuk pertumbuhan jangka panjang.
Teori sinyal membahas tentang bagaimana perusahaan dapat mengirimkan sinyal-sinyal
kepada pasar dan pemangku kepentingan tentang kualitas dan kinerja perusahaan. Dalam konteks
good corporate governance, teori sinyal membantu dalam memahami bagaimana perusahaan dapat
menggunakan laporan keuangan dan tindakan-tindakan lainnya untuk mengkomunikasikan
informasi yang relevan kepada pasar.

D. Teori Kontrak
Teori Kontrak adalah teori yang membahas tentang perjanjian atau kontrak antara prinsipal
dan agen. Kontrak yang efisien adalah kontrak yang mendorong pihak yang berkontrak untuk
melaksanakan apa yang telah diperjanjikan tanpa perselisihan. Dalam konteks keuangan,
hubungan antara investor dan manajemen perusahaan dapat dikarakterisasi sebagai hubungan
keagenan, di mana pemegang saham adalah prinsipal dan manajemen adalah agen.
Teori kontrak membahas tentang bagaimana kontrak antara pemegang saham dan
manajemen dapat dirancang untuk memastikan bahwa kepentingan kedua belah pihak terlindungi.
Dalam praktek good corporate governance, teori kontrak membantu dalam merancang kontrak
yang efisien dan adil, yang mengatur hubungan antara pemegang saham dan manajemen. Hal ini
membantu dalam mengurangi konflik kepentingan dan meningkatkan akuntabilitas manajemen

5
PEMBAHASAN

A. Implementasi Teori Agensi, Teori Efisiensi Pasar, Teori Sinyal, dan Teori Kontrak
dalam Pelaporan Akuntansi BPK
Pelaporan Akuntansi pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengacu pada Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP). Teori Agensi, Teori Efisiensi Pasar, Teori Sinyal, dan Teori Kontrak, dapat
memberikan panduan dan kerangka kerja untuk memahami praktik pelaporan akuntansi dalam
instansi pemerintah.
1. Implementasi Teori Agensi
Teori Agensi menekankan hubungan antara prinsipal (pihak yang memberi mandat) dan agen
(pihak yang melaksanakan mandat) serta masalah agensi yang muncul dari ketidaksesuaian
kepentingan di antara keduanya. Dalam konteks pelaporan akuntansi BPK, implementasi Teori
Agensi dapat terlihat dalam upaya menyajikan informasi keuangan yang dapat dipercaya kepada
prinsipal, yang dalam hal ini mencakup beberapa kelompok utama pengguna laporan keuangan
pemerintah, namun tidak terbatas pada:
a. masyarakat;
b. wakil rakyat, lembaga pengawas, dan lembaga pemeriksa;
c. pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman; dan
d. pemerintah.
Penggunaan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dapat dianggap sebagai mekanisme untuk
mengatasi masalah agensi dengan memberikan kerangka kerja yang konsisten dan dapat
diandalkan.
Oleh karena itu, laporan keuangan BPK dalam rangka pelaporan akuntansi harus memenuhi tujuan
laporan keuangan sebagaimana termuat dalam SAP 2021, yakni:
a. menyediakan informasi tentang sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya keuangan;
b. Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan untuk membiayai
seluruh pengeluaran;
c. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam
kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai;
d. Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh kegiatannya
dan mencukupi kebutuhan kasnya;

6
e. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan berkaitan
dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang;
f. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan, apakah
mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode
pelaporan.
2. Implementasi Teori Efisiensi Pasar
Dalam pelaporan akuntansi BPK, implementasi Teori Efisiensi Pasar mencakup penyediaan
informasi yang jelas dan transparan tentang keuangan dan kinerja. Pemenuhan Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) juga dapat diartikan sebagai upaya untuk mencapai efisiensi pasar melalui
penyediaan informasi yang bermanfaat bagi pemangku kepentingan. Oleh karena itu, laporan
keuangan yang disusun BPK harus memenuhi karakteristik kualitatif laporan keuangan
sebagaimana dimuat dalam SAP. Karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran
normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya.
Keempat karakteristik berikut ini merupakan prasyarat normatif yang diperlukan agar laporan
keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki:
a. Relevan;
b. Andal;
c. Dapat dibandingkan; dan
d. Dapat dipahami
3. Implementasi Teori Sinyal
Dalam pelaporan akuntansi BPK, penyajian informasi keuangan yang jelas dan terperinci dapat
dianggap sebagai sinyal positif terkait tata kelola keuangan yang baik. Penerapan praktik pelaporan
yang sesuai dengan SAP dapat diartikan sebagai sinyal positif kepada masyarakat dan lembaga
pengawas terkait kewajaran dan transparansi. Penyusunan laporan keuangan BPK mengenal istilah
Substansi Mengungguli Bentuk Formal (Substance over form), sebagaimana termuat dalam SAP.
Penjelasan istilah tersebut adalah informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan wajar
transaksi serta peristiwa lain yang seharusnya disajikan, maka transaksi atau peristiwa lain tersebut
perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi, dan bukan hanya aspek
formalitasnya. Apabila substansi transaksi atau peristiwa lain tidak konsisten/berbeda dengan
aspek formalitasnya, maka hal tersebut harus diungkapkan dengan jelas dalam Catatan atas
Laporan Keuangan.

7
4. Implementasi Teori Kontrak
Teori Kontrak melibatkan pembentukan perjanjian yang dapat mengurangi ketidakpastian dan
konflik kepentingan antara pihak-pihak yang terlibat. Dalam pelaporan akuntansi BPK,
implementasi Teori Kontrak dapat dilihat dalam pemenuhan ketentuan peraturan perundang-
undangan terkait pelaporan keuangan. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dapat dianggap
sebagai bagian dari kontrak yang mengatur penyediaan informasi keuangan yang konsisten dan
dapat diandalkan.
Selain itu, contoh lain implementasi teori kontrak salah satunya adalah terkait kontrak konstruksi
yang juga dijelaskan dalam SAP. Kontrak konstruksi dapat berkaitan dengan perolehan sejumlah
aset yang berhubungan erat atau saling tergantung satu sama lain dalam hal rancangan, eknologi,
fungsi atau tujuan, dan penggunaan utama. Kontrak seperti ini misalnya konstruksi jaringan irigasi.
Kontrak konstruksi dapat meliputi:
a. kontrak untuk perolehan jasa yang berhubungan langsung dengan perencanaan konstruksi aset,
seperti jasa arsitektur;
b. kontrak untuk perolehan atau konstruksi aset;
c. kontrak untuk perolehan jasa yang berhubungan langsung dengan pengawasan konstruksi aset
yang meliputi manajemen konstruksi dan value engineering;
d. kontrak untuk membongkar atau merestorasi aset dan restorasi lingkungan
B. Hambatan dan Tantangan Implementasi Teori Agensi, Teori Efisiensi Pasar, Teori
Sinyal, dan Teori Kontrak dalam Pelaporan Akuntansi BPK
Meskipun implementasi Teori Agensi, Teori Efisiensi Pasar, Teori Sinyal, dan Teori Kontrak
dalam pelaporan akuntansi BPK dapat membawa banyak manfaat, namun terdapat beberapa
hambatan dan tantangan yang perlu diatasi:
1. Kompleksitas Regulasi
Lingkungan regulasi pemerintah yang kompleks dapat menjadi hambatan dalam implementasi
teori-teori tersebut. Adanya aturan dan ketentuan yang terus berkembang dapat menimbulkan
kesulitan dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan standar.
2. Keterbatasan Sumber Daya
BPK, seperti instansi pemerintah pada umumnya, mungkin mengalami keterbatasan sumber
daya manusia dan keuangan. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan BPK untuk menyusun
laporan keuangan dengan tingkat rinci dan ketepatan yang diinginkan.

8
3. Ketidakpastian Politik
Pada level pemerintahan, ketidakpastian politik dapat menjadi kendala dalam implementasi
teori-teori tersebut. Perubahan dalam kebijakan atau pergantian kepemimpinan dapat
mempengaruhi konsistensi pelaporan keuangan.
4. Resistensi Organisasi
Implementasi teori-teori ini mungkin menghadapi resistensi internal dari anggota organisasi
BPK yang terbiasa dengan praktik lama. Perubahan budaya organisasi memerlukan waktu dan
upaya yang signifikan.
5. Kesulitan Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja BPK dan pelaporan yang berkualitas dapat menjadi kompleks.
Menentukan metrik yang tepat untuk mengukur kinerja dan memastikan bahwa laporan
tersebut memberikan gambaran yang akurat tentang pencapaian tujuan organisasi bisa menjadi
tantangan.
6. Keterbatasan Sistem Informasi
Infrastruktur teknologi dan sistem informasi yang kurang memadai dapat menjadi hambatan
dalam menyajikan informasi dengan cepat dan akurat. Investasi dalam teknologi informasi
dapat menjadi kunci untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaporan.
7. Tekanan Waktu
Proses penyusunan laporan keuangan pemerintah sering kali terkait dengan jadwal yang ketat.
Tekanan waktu dapat mempengaruhi kualitas laporan dan kemampuan untuk
mengimplementasikan teori-teori dengan cermat.

9
KESIMPULAN

Dalam menyusun laporan keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai instansi
pemerintah menghadapi tantangan kompleks yang melibatkan implementasi Teori Agensi, Teori
Efisiensi Pasar, Teori Sinyal, dan Teori Kontrak. Meskipun teori-teori ini memberikan kerangka
kerja yang kokoh untuk memastikan akuntabilitas dan efektivitas tata kelola keuangan negara,
terdapat beberapa hambatan yang perlu diatasi.
Kompleksitas regulasi dan ketidakpastian politik menjadi kendala dalam memastikan
konsistensi pelaporan keuangan BPK. Keterbatasan sumber daya manusia, resistensi internal, dan
kesulitan pengukuran kinerja juga menjadi faktor yang mempengaruhi implementasi teori-teori
tersebut. Selain itu, keterbatasan sistem informasi dan tekanan waktu dalam menyusun laporan
juga dapat memengaruhi kualitas informasi yang disajikan.
Meskipun demikian, implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dapat dianggap
sebagai langkah positif dalam mengatasi masalah agensi, memastikan efisiensi pasar,
menyampaikan sinyal positif kepada pemangku kepentingan, dan membentuk kontrak yang adil
dan efisien. Oleh karena itu, BPK perlu terus beradaptasi dengan perkembangan regulasi,
meningkatkan sumber daya manusia dan sistem informasi, serta merancang strategi komunikasi
efektif untuk mengatasi tantangan dan meningkatkan transparansi dalam pelaporan keuangannya.
Dengan demikian, BPK dapat memainkan peran kunci dalam membangun kepercayaan
masyarakat, meningkatkan efisiensi pengelolaan keuangan, dan menjaga integritas serta
akuntabilitasnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Perundang-undangan

Indonesia. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Lembaran Negara
RI Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286.
Sekretariat Negara

Indonesia. Undang Undang Nomor 15 tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan. Lembaran
Negara RI tahun 2006 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4654.
Sekretariat Negara

Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi


Pemerintahan. Lembaran Negara RI Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5165. Sekretariat Negara.

Indonesia. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 232/PMK.05/2022 tentang Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Instansi. Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor
1452.

Sumber lainnya

Badan Pemeriksa Keuangan. 2023. Laporan Keuangan Tanggal 31 Desember 2022 dan Untuk
Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut Beserta Laporan Auditor Independen.
Diakses melalui https://www.bpk.go.id/assets/files/kap/kap_1691741988.pdf

KSAP. 2021. Standar Akuntansi Pemerintahan. Diakses melalui https://www.ksap.org/sap/wp-


content/uploads/2021/11/Buku-SAP-2021.pdf

Putra, Y. M. 2022. Teori Agensi, Efisiensi Pasar, Teori Sinyal, dan Teori Kontrak. Modul Kuliah
Teori Akuntansi. Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana.

11

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai