Disusun Oleh:
Ike Dewi Purwanti (2014.35.2447)
Rosdiana (2014.35.2441)
Aripin (2015.35.2880)
Wahyudi Ismail (2016.35.3380)
Dosen:
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
karunia dan rahmat-Nya yang telah melimpahkan hidayah sehingga kami dapat
menyelesaikan penulisan Tugas kelompok ini tepat pada waktunya shalawat dan
salam kami haturkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, pembawa risalah sebagai
pedoman utama kehidupan. Adapun tujuan utama dari penulisan Tugas Makalah ini
adalah dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teori Akuntansi.
Adapun isi dari makalah yaitu menjelaskan tentang “Teori Kontrak, Teori
Keagenan dan Teori Signal “.
Kami berterima kasih kepada Bapak Eko Hadi,SE,M.AK. selaku dosen mata
kuliah Teori Akuntansi yang telah memberikan arahan serta bimbingan, dan juga
kepada semua pihak yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung
dalam penulisan makalah ini. Seperti pepatah mengatakan “Tak ada gading yang tak
retak”. Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Hal ini semata-
mata karena keterbatasan kemampuan penyusun sendiri. Oleh karena itu,penyusun
sangat mengharapkan saran dan kritik yang positif dan membangun dari semua pihak
agar makalah ini menjadi lebih baik dan berdaya guna di masa yang akan datang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG............................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 TEORI KONTRAK (CONTRACT THEORY)...................... 2
2.2 TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY)........................ 3
2.2.1 PROTEKSI HARGA & MASALAH KEAGENAN
PEMEGANG SAHAM/MANAJER......................... 7
2.2.2 MASALAH KEAGENAN PEMEGANG SAHAM –
KREDITOR.............................................................. 9
2.2.3 OPPORTUNISM VS EFFICIENT CONTRACTING
.................................................................................. 10
2.3 TEORI SINYAL( SIGN ALLING THEORY)....................... 13
DAFTAR PUSTA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
a. Kontrak pemegang saham dengan manajer (mendokumentasikan syarat dan
kondisi kerja para manajer oleh pemegang saham).
b. Kreditur yang memberikan sumbangan dana (mendokumentasikan syarat
dan kondisi di mana pemberi pinjaman menyediakan sumber daya
keuangan).
c. Kontrak dengan para pekerja (kontrak pekerjaan untuk pabrik dan pekerja
lainnya).
d. Kontrak dengan pemasok (kontrak untuk penyediaan barang).
e. Kontrak dengan pemberi jasa pengiriman (kontrak untuk penjualan dan
pengiriman barang dan jasa).
3
dalam model ekonomi. Teori keagenan mendasarkan hubungan kontrak antara
pemegang saham/pemilik dan manajemen/manajer.
Ada dua alasan yang dapat mengarah pada terjadinya divergensi antara
kepentingan diri sendiri dengan perilaku kooperatif :
Masalah keagenan yang timbul adalah masalah yang mendorong agen untuk
bersikap seolah-olah ia sedang memaksimalkan prinsip kesejahteraan. Sebagai
4
contoh, di mana agen adalah manajer perusahaan, manajer telah insentif
meningkatkan konsumsi perquisites seperti penggunaan mobil perusahaan,
akun biaya, atau ukuran pembayaran bonus dengan mengorbankan para
pemegang saham.
5
saham (prinsipal) yang menunjukkan bahwa manajer memiliki keunggulan
komparatif dalam mempersiapkannya, atau manajer mungkin melakukan
kontrak untuk tidak mengungkapkan informasi tertentu kepada pesaing.
6
satu pemilik perusahaan, dan pemilik yang juga manajer. Pemilik-
manager mungkin akan acuh tak acuh, apakah ia akan membeli
sesuatu bukan berupa uang yang bermanfaat secara langsung, atau
apakah bisnis mereka memberi manfaat untuk kepentingan mereka.
Kedua-duanya memiliki dampak keuangan yang sama. Asumsikan
bahwa perusahaan memiliki NPV dari $ 1.000.000 dan aset lainnya
pemilik-manajer tersebut memiliki nilai $ 1.000.000. jika
perusahaan menghabiskan $ 100,000 yang bermanfaat bagi pemilik,
seperti bonus yang lebih tinggi, pemilik tidak lebih baik atau lebih
buruk karena perusahaan merupakan perpanjangan langsung dari
pemiliknya. Sehingga , pemilik-manajer memiliki aset senilai $
2.000.000.
7
b. Perbedaan kepentingan
Proporsi biaya yang ditanggung manajer menurun sebagai
bentuk penurunan kepemilikan manajer dalam perusahaan. Oleh
karena itu, semakin kecil kepemilikan manajer dalam perusahaan,
semakin besar kemungkinan manajer untuk overconsume
penghasilan tambahan dan manfaat lainnya pada pekerjaan.
c. Permasalahan kontrak
Makna spesifik kontraktual yang memotivasi manajer untuk
bertindak dalam kepentingan pemegang saham termasuk:
o Menyediakan rencana bonus yang batas atas bonusnya sebagian
tergantung pada rasio payout dividen perusahaan (untuk
mengurangi masalah dividen-retensi)
o Membayar manajer lebih berdasarkan pergerakan harga saham
sebagai pendekatan pension manajer (untuk mengurangi
masalah horizon)
o Membayar bonus pada tingkat yang progresif sebagai
peningkatkan keuntungan yang dilaporkan (untuk
meminimalkan masalah risiko keengganan)
o Pengupahan manajer kurang dengan dasar kompensasi saham
sebagai peningkatan kepemilikan manajer di perusahaan (untuk
mengurangi masalah risiko keengganan).
8
Asumsikan bahwa manajer yang bersangkutan merupakan pemilik
tunggal dari perusahaan, atau memiliki kepentingan yang benar-benar
sesuai dengan kepentingan pemilik. Smith dan Warner mengakui
bahwa masalah keagenan utang dapat menimbulkan empat metode
utama mentransfer kekayaan dari kreditor kepada pemegang saham :
a. Pembayaran dividen
b. Subtitusi asset
c. Investasi yang terlalu kecil
d. Dilusi
9
untuk mentransfer kekayaan dari pemegang saham pemberi
pinjaman. Jadi, misalnya, jika manajer merasa bahwa perusahaan
secara finansial mereka akan mengambil tindakan untuk
memastikan bahwa perusahaan tidak melanggar perjanjian utang
dan pemberi pinjaman tidak menyadari ujung masalah selama
mungkin. Hal tersebut memungkinkan perusahaan untuk terus
beroperasi dan membayar dividen kepada shareholders sekaligus
mengurangi jumlah kemungkinan akan tersedia untuk melunasi
hutang perusahaan akhirnya gagal.
B. Efficient Contracting
1) Tindakan yang bermanfaat bagi agen juga memberi manfaat
prinsipal
2) Tindakan yang mementingkan agen sekarang akan memberi
dampak kepercayan dimasa yang akan datang
10
agen di masa depan jika mereka melakukan perilaku
disfungsional. Oleh karena itu, agen akan menegosiasikan kontrak
yang menyelaraskan kepentingan.
Pihak agent dalam hal ini manajemen Enron telah bertindak secara rasional
untuk kepentingan dirinya (self interest oriented) dengan melupakan norma dan
etika bisnis yang sehat. Lalu apa yang dihadapi oleh Enron dan KAP Andersen
dari sebuah ketidak jujuran, kebohongan atau dari praktik bisnis yang tidak etis
yaitu hutang dan sebuah kehancuran.
11
Menurut Socrates bahwa yang dimaksud dengan tindakan etis adalah
tindakan yang didasarkan pada nilai-nilai kebenaran. Benar dari sisi cara,
teknik, prosedur, maupun dari sisi tujuan yang akan dicapai.
12
Dengan demikian, semakin panjang jangka waktu audit laporan keuangan
menyebabkan pergerakan harga saham tidak stabil, sehingga investor
mengartikannya sebagai audit delay karena perusahaan tidak segera
mempublikasikan laporan keuangan, yang kemudian berdampak pada
penurunan harga saham perusahaannya
13
Menurut Hapyani P, N, yang dikutip dari Ross, dalam membangun
signaling teori berdasarkan adanya assimetric information antara well-informed
maneger dan poo-informed stockholder. Teori ini berdasarkan pemikiran bahwa
menejer akan mengumumkan kepada investor ketika mendapatkan informasi
yang baik, bertujuan menaikan nilai perusahaan, namun ivestor tidaka akan
mempercayai tersebut, karena menejer merupakan interest parti. Solusinya
perusahaan bernialai tinggi akan berusaha melakukan signaling pada financial
policy mereka yang memakan biaya besar sehingga tiadak adap ditiruoleh
perusahaan yang memiliki nialai lebih rendah.
Signal adalah proses yang memakan biaya berupa deadweight costing,
bertujuan untuk menyakinkan investor tentang nilai peruahaan. Signal yang
baik adalah yang tidak dapat ditiru oleh perusahaan lain yang memeiliki nilai
lebih redah, karena faktor biaya.
14
Hipotesis informasi mendasari sebagian besar riset pasar modal awal.
Dalam studi pasar modal, manajer diasumsikan memberikan informasi untuk
pengambilan keputusan oleh investor. Dengan demikian, setiap perubahan
dalam metode akuntansi harus berarti bahwa informasi telah berubah dan
keputusan investasi harus berubah. Menurut teori signaling, perusahaan
mengharapkan manajer untuk meningkatkan pertumbuhan yang tinggi di masa
depan, maka mereka akan mencoba untuk memberi sinyal kepada investor
melalui akun. Manajer dari perusahaan lain yang berkinerja baik akan mendapat
insentif yang sama, dan manajer dari perusahaan dengan berita yang netral
akan memiliki insentif untuk melaporkan berita positif sehingga mereka tidak
dicurigai memiliki hasil yang buruk. Manajer perusahaan dengan kabar buruk
akan memiliki insentif untuk tidak melaporkan. Namun, mereka juga akan
memiliki insentif untuk melaporkan berita buruk mereka, untuk menjaga
kredibilitas di pasar yang efektif di mana sahamnya diperdagangkan. Dengan
asumsi insentif ini untuk sinyal informasi ke pasar modal, menandakan teori
memprediksi bahwa perusahaan akan mengungkapkan informasi lebih dari
yang diminta.
Konsekuensi logis dari teori signaling adalah bahwa ada insentif bagi
semua manajer untuk menerima sinyal harapan keuntungan masa depan, karena
jika investor percaya akan sinyal tersebut, harga saham akan meningkat dan
para pemegang saham (dan manajer bertindak untuk kepentingan mereka) akan
mendapatkan keuntungan. Penelitian insentif signaling termasuk studi yang
menyelidiki mengapa perusahaan secara sukarela mengungkapkan berita
buruk, mengurangi dividen dan peningkatan dividen, pendapatan dan
merevaluasi serta merusak aset, dan mengakui aset internal yang dihasilkan.
15
Kelebihan signalling theory
Kelebihan teori ini adalah kemampuan menjelaskan mengapa terjadi
peningkatan harga saham sebagai tanggapan terhadap peningkatan financial
leverage. Kelemahan dari model ini adalah KETIDAKMAMPUAN dalam
menjelaskan hubungan kebalikan antara profitabilitas dan laveragge.
Kelemahan lain adalah tidak dapat menjelaskan mengapa perusahaan yang
memiliki potensi pertumbuhan dan nilai intangible asset tinggi harus
menggunakan lebih banyak hutang dari pada perusahaan yang mature (tangible
asset tinngi) yang tidak menggunakan hutang, akan tetapi didalam teori
diperlukan untuk mengurangi efek dari ketidaksimetrisan informasi.Selain
perspektif kontraktor,yang menggambarkan perspektif lebih lanjut tentang
pilihan kebijakan akuntansi. Di bawah perspektif tersebut manajer secara
sukarela memberikan informasi kepada investor untuk membantu pengambilan
keputusan mereka.Manajer melakukan peran ini karena mereka memiliki
keunggulan komparatif dalam produksi dan penyebaran informasi. Informasi
akuntansi yang digunakan untuk menunjukkan bagaimana nilai perusahaan dan
klaim terhadap itu akan berubah. Dalam perspektif kontrak efisien, akuntansi
mencerminkan arus kas berubah yang mempengaruhi perusahaan: laporan
akuntansi yang digunakan untuk memantau(konfirmasi) peristiwa ekonomi dan
transaksi yang telah terjadi.
16
BAB II
KESIMPULAN
17
untuk kepentingan pihak principal.Baik principal maupun agen diasumsikan
untuk termotivasi hanya oleh kepentingan dirinya sendiri yaitu, untuk
memaksimalkan kegunaan subjek mereka dan juga untuk menyadari
kepentingan bersama mereka.
Masalah keagenan, pada gilirannya, menimbulkan biaya agensi. biaya agensi
adalah setara dolar dari penurunan kesejahteraan yang dialami oleh principal
karena perbedaan dari pemegang saham dan kepentingan agen biya agensi
dibagi menjadi tiga, yaitu :
• Biaya pemantauan
• Biaya obligasi
• Kerugian sisa
Konsekuensi logis dari teori signaling adalah bahwa ada insentif bagi semua
manajer untuk menerima sinyal harapan keuntungan masa depan, karena jika
investor percaya akan sinyal tersebut, harga saham akan meningkat dan para
pemegang saham (dan manajer bertindak untuk kepentingan mereka) akan
mendapatkan keuntungan.
18
Daftar pustaka
http://documents.tips/documents/makalah-teori-akuntansi-keuangan-chp-11.html
http://www.slideshare.net/ghiedewantara/akuntansi-positif
19