Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PENELITIAN

Judul :

"PENGARUH FAKTOR- FAKTOR EKONOMI MAKRO DAN FUNDAMENTAL


TERHADAP HARGA SAHAM PADA SEKTOR MANUFAKTUR DI BURSA EFEK
INDONESIA”

Dosen Pengampu :

SANG AYU PUTU ARIE INDRASWARATI, SE.,M.Si.,Ak.,CA

Oleh :

Ni Luh Putu Widiantari

2102022751

IV B AKUNTANSI PAGI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN PARIWISATA

UNIVERSITAS HINDU INDONESIA

DENPASAR

2023
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manufaktur merupakan salah satu pilar pendukung Pembangunan industri


negara. Kontribusi sektor industri berdampak besar pada perekonomian menciptakan Siklus
Perekonomian yang tidak dapat dipisahkan dari dinamika Industri. Jumlah perusahaan yang
masuk dan keluar pasar berdampak terhadap Fluktuasi Ekonomi Makro, krisis ekonomi global
pada Tahun 2008 merupakan peristiwa yang mempengaruhi semua bidang Ekonomi, pasar dunia
runtuh dan mempengaruhi industri, krisis keuangan global yang dimulai dari krisis hipotek
Amerika Serikat mereda. Efek negatifnya adalah perlambatan pertumbuhan
ekonomi Indonesia, krisis global menghancurkan kondisi di pasar saham Indonesia dan sektor
lainnya termasuk manufaktur, Setelah melewati krisis tahun 2008 pertumbuhan indeks saham
terus meningkat. Pada tahun 2015, perekonomian global mulai melambat disebabkan oleh
penurunan harga komoditas termasuk penurunan harga komoditas energi seperti minyak bumi
dan batu bara, Itu karena Permintaan energi mulai menurun terutama karena permintaan dalam
industri manufaktur. Melalui penelitian ini ingin dilihat bagaimana perkembangan return saham-
saham manufaktur di Bursa Efek Indonesia seiring dengan perkembangan perekonomian dunia
setelah tahun 2008. Ditengarai bahwa saat ini industri dengan produk barang tidak habis pakai
mengalami perlambatan permintaan terutama manufaktur, karena masyarakat lebih
mengutamakan kebutuhan pokok.

Kegiatan perusahaan manufaktur didasarkan pada modal dari investor dan karena itu
perlu menjaga kesehatan keuangan atau likuiditas mereka. Keadaan tersebut membutuhkan dana
untuk dapat bersaing dan bertahan dengan menjual saham perusahaan yang dapat diakses oleh
publik melalui pasar modal. Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang atau dimasukkan ke
sektor produktif selama periode waktu tertentu. Setiap investor dapat memutuskan suatu
investasi melalui pasar modal dalam bentuk sekuritas yang diharapkan dapat memberikan tingkat
pengembalian (return) sesuai dengan tingkat risiko yang akan dihadapi oleh investor. Bagi para
investor, tingkat return ini menjadi faktor utama karena return adalah hasil yang diperoleh dari
suatu investasi. Tahun 2015, dengan perlambatan return, investor mulai melakukan strategi wait

1
and see sehingga investasi tidak terlihat marak di tahun-tahun ini, karena mereka lebih memilih
menahan uang kas atau investasi likuid daripada berinvestasi jangka panjang.

Untuk melihat perkembangan ekonomi dan aktivitas pasar modal dapat digunakan
sebagai indicator ukuran Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Nilai Tukar Rupiah, Inflasi,
suku bunga dan berbagai variabel ekonomi Makro. Variabel-variabel makro ini akan dilihat
apakah mempengaruhi perkembangan harga saham yang mencerminkan return saham.
Pergerakan harga saham dapat memberikan petunjuk naik turunnya aktivitas pasar modal atau
Investor dapat melakukan transaksi jual beli saham. Pembentukan harga saham dipengaruhi oleh
permintaan dan penawaran investor atas saham tersebut. Pengembalian yang diterima oleh
pemegang saham adalah tingkat pengembalian investasi (return). Dasar yang digunakan oleh
investor untuk pengambilan keputusan terutama adalah dengan informasi fundamental. Informasi
fundamental merupakan informasi yang berhubungan dengan kondisi perusahaan yang umumnya
ditunjukkan di dalam laporan keuangan. Dari laporan keuangan investor dapat mengetahui
informasi fundamental seperti rasio-rasio keuangan, ukuran dalam menilai kinerja keuangan arus
kas. Berdasarkan paparan-paparan tersebut tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa return
saham-saham industri manufaktur yang terjadi di Bursa Efek Indonesia, akibat faktor-faktor
fundamental dan juga karena faktor-faktor ekonomi makro.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah faktor ekonomi makro berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan
manufaktur di Bursa Efek Indonesia ?
2. Bagaimana pengaruh kinerja keuangan perusahaan terhadap harga saham di sektor
manufaktur bursa efek Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui apakah faktor ekonomi makro berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia
2. Untuk mengevaluasi pengaruh kinerja keuangan perusahaan terhadap harga saham di
sektor manufaktur Bursa Efek Indonesia

2
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat di bidang akademik maupun di bidang praktis yang diharapkan dengan
adanya penelitian ini, antara lain sebagai berikut :
Manfaat Teoritis
1. penelitian ini dapat memberikan wawasan yang lebih baik tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi harga saham pada sektor manufaktur. Hal ini dapat
membantu investor untuk membuat keputusan investasi yang lebih baik dan
mengurangi risiko kerugian.
2. Hasil penelitian ini dapat membantu pemerintah dalam merumuskan kebijakan
yang lebih baik untuk sektor manufaktur.
3. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada pengembangan pasar saham
Indonesia secara keseluruhan dengan meningkatkan pemahaman tentang faktor-
faktor ekonomi yang mempengaruhi kinerja saham.

Manfaat Praktis
1. Studi ini memberikan informasi yang berguna bagi analis keuangan dalam
menganalisis dan memprediksi kinerja saham perusahaan di sektor manufaktur.
2. Studi ini membantu perusahaan dalam memahami faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja saham mereka, sehingga dapat mengambil keputusan yang
lebih baik dalam mengoptimalkan nilai saham mereka.
3. Studi ini memberikan manfaat bagi investor dalam membuat keputusan investasi
yang lebih baik dan mengoptimalkan tingkat pengembalian investasi mereka.
Secara keseluruhan, studi ini memberikan kontribusi penting terhadap efisiensi
dan transparansi pasar saham dan pengembangan sektor manufaktur di Indonesia.

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


Harga saham pada sektor manufaktur di Bursa Efek Indonesia dipengaruhi oleh
beberapa faktor, di antaranya adalah pendapatan perusahaan, pertumbuhan ekonomi,
tingkat suku bunga, risiko pasar, dan kinerja industri. Sebuah studi oleh Soekarno dan
Yulistiani (2019) menunjukkan bahwa faktor pendapatan perusahaan, pertumbuhan
ekonomi, dan risiko pasar memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham
pada sektor manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Namun, faktor tingkat suku bunga
dan kinerja industri tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Selain itu, ada juga
teori efisiensi pasar yang berpengaruh pada harga saham di sektor manufaktur di
Bursa Efek Indonesia. Teori ini menyatakan bahwa harga saham pada pasar efisien
mencerminkan semua informasi yang tersedia dan bahwa harga saham yang ada
seharusnya merupakan refleksi akurat dari kondisi ekonomi dan kinerja perusahaan.
Ada juga beberapa teori-teori mengenai harga saham pada sektor manufaktur di bursa
efek Indonesia. Beberapa diantaranya adalah Teori Pasar Efisien, menurut Fama
(1970) pasar efisien adalah pasar yang dapat menggambarkan harga saham yang tepat
pada saat ini. Hal ini berarti bahwa semua informasi yang terkait dengan saham telah
tercermin dalam harga saham. Berdasarkan teori ini, pergerakan harga saham tidak
dapat diprediksi dan saham harus diperdagangkan pada harga wajar. Namun, teori ini
sering dibantah oleh para ahli, terutama pada saat terjadi kejadian-kejadian tertentu
seperti krisis keuangan, ada juga Teori Keuangan Perusahaan, menurut teori ini nilai
sebuah perusahaan dapat diukur berdasarkan arus kas yang dihasilkan, baik itu arus
kas operasi maupun arus kas bebas yang menjadi ciri khas dari sektor manufaktur.
Berdasarkan hal tersebut, harga saham dari sebuah perusahaan tergantung pada
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas yang baik yang menyebabkan
investor tertarik pada perusahaan tersebut dan membawa dampak pada pertumbuhan
harga saham, berikut juga ada Teori Alih Aset, teori ini mengutamakan pengambilan
keuntungan dengan memperdagangkan saham dengan harga yang rendah kemudian
menjualnya pada harga yang tinggi. Hal ini dilakukan dengan cara membeli saham

4
ketika harga saham rendah dan menjual saham ketika harga saham tinggi. Dengan
strategi ini investor dapat menghasilkan profit yang cukup besar, dan ada juga Teori
Kepemilikan Manajemen, teori ini menunjukan bahwa beberapa faktor lain juga dapat
mempengaruhi harga saham, seperti kepemilikan manajemen dalam perusahaan
saham dan arus kas perusahaan. Kepemilikan manajemen dapat memberikan
rangsangan yang positif pada kinerja perusahaan, sehingga investor akan cenderung
lebih tertarik pada saham perusahaan tersebut dan mengakibatkan peningkatan harga
saham.

2.2 Penelitian Sebelumnya


1. Difani Leandari (2020), Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental dan Makro
Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2016-2018. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
hubungan secara empiris antara faktor fundamental yang umum digunakan
dan faktor makro ekonomi terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2016-2018. Populasi
perusahaan manufaktur yang ada di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2016-
2018 adalah 167 perusahaan. Melalui penerapan pengumpulan sampel
ditemukan 92 perusahaan yang memenuhi kategori yang ditetapkan. Metode
yang digunakan atau teknik analisi yang digunakan adalah regresi linier
berganda. Pengujian awal dilakukan dengan melakukan uji asumsi klasik
untuk melihat normalitas, multikolonieritas, heteroskedastisitas, dan
autokorelasi data. Selanjutkan akan dilakukan pengujian regresi yaitu
pengujian parsial. Hasil penelitian uji parsial menunjukan hubungan
signifikan antara variabel EPS, ROE, PBV, inflasi dan suku bunga terhadap
harga saham perusahaan manufaktur. Sedangkan variabel PER dan DER tidak
menunjukan hubungan yang signifikan atau tidak berpengaruh terhdap harga
saham. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa penggunaan nilai tukar mata
uang dianggap tidak valid dan tidak cocok untuk di kolaborasikan dengan
variabel-variabel lain, sehingga variabel nila tukar mata uang dihapuskan
dalam penelitian.

5
2. Muhammad Yani (2021), Pengaruh Faktor Fundamental Dan Teknikal
Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor fundamental
(Return On Assets, Current Ratio, Deviden Payout Ratio) dan faktor teknikal
(Indeks Harga Saham Individu dan Volume Perdagangan) terhadap harga
saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode
penelitian yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Variabel Return On Assets memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham sektor manufaktur di
Bursa Efek Indonesia dengan tingkat signifikansi ≤ 0,05. (2). Variabel Current
Ratio memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham sektor
manufaktur di Bursa Efek Indonesia dan memiliki pengaruh dominan terhadap
harga saham. (3). Variabel Dividen Payout Ratio memiliki pengaruh positif
dan tidak signifikan terhadap harga saham sektor manufaktur di Bursa Efek
Indonesia. (4) Variabel Index Harga Saham Individu memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap harga saham sektor manufaktur di Bursa Efek
Indonesia. (5). Variabel volume perdagangan saham memiliki pengaruh
negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham sektor manufaktur di Bursa
Efek Indonesia.
3. Meilin Veronica dan Reny Aziatul Pebriani (2020), Pengaruh Faktor
Fundamental dan Ekonomi Makro Terhadap Harga Saham pada Perusahaan
Properti Industri di Bursa Efek Indonesia, Tujuan penelitian ini adalah
membuktikan secara empiris pengaruh return on equity, rasio hutang terhadap
modal, margin laba bersih, inflasi, kurs dan tingkat bunga secara simultan dan
sebagian pada harga saham. Objek penelitian ini adalah 18 perusahaan
properti industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode penelitian
2015 hingga 2018. Metode analisis yang digunakan adalah Regresi Linier
Berganda. Hasil penelitian ini secara simultan menunjukkan bahwa return on
equity, rasio hutang terhadap modal, margin laba bersih, inflasi, suku bunga,
dan suku bunga mempengaruhi harga saham. Penelitian yang dilakukan secara
parsial menunjukkan bahwa margin laba bersih secara signifikan

6
mempengaruhi harga saham. Pengembalian modal, rasio hutang terhadap
modal, inflasi, kurs, dan suku bunga tidak mempengaruhi harga saham.
4. Rita dan Zahara Fatimah (2021), Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap
Harga Saham Perusahaan Manufaktur Khususnya Pulp dan Paper Yang
Terdaftar di Bursa Efek, Dalam memprediksi harga saham terdapat
pendekatan dasar yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal, analisis ini
menentukan kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan rasio-rasio.
Beberapa jenis analisis rasio yang dapat digunakan antara lain Return On
Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE), dan
Book Value per Share (BVS). Penelitian ini menggunakan metodologi
penelitian explanatory. Sampel penelitian yang digunakan perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia khususnya Pulp & Paper. Berdasarkan hasil
Korelasi dan Regresi yang diperoleh, terlihat bahwa semua variabel ROA,
ROE, DER, dan BVS berpengaruh terhadap harga saham tetapi yang
signifikan adalah variabel BVS.
5. Najibullah Wicaksana Wahyabyantara (2022), Pengaruh Makro Ekonomi
Terhadap Harga Saham Dengan ROA Sebagai Variabel Intervening Studi
Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
(BEI) Periode 2013-2017, Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan
menganalisis pengaruh makro ekonomi terhadap harga saham dengan ROA
sebagai variabel intervening. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
explanatory research. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan
pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2013 sampai dengan 2017 yang
berjumlah 41 perusahaan dan setelah diseleksi melalui kriteria yang telah
ditentukan peneliti, maka ditemukan jumlah sampel sebanyak 10 perusahaan.
Teknik analisis adalah analisis jalur menggunakan metode Structural Equation
Modeling (SEM) dengan Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: (a) Nilai tukar kurs dollar berpengaruh secara signifikan
terhadap ROA, (b) Inflasi berpengaruh secara tidak signifikan terhadap ROA,
(c) Tingkat suku bunga berpengaruh secara signifikan terhadap ROA, (d)
Nilai tukar kurs dollar berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham

7
perusahaan pertambangan, (e) Inflasi berpengaruh secara tidak signifikan
terhadap harga saham perusahaan pertambangan, (f) Tingkat suku bunga
berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham perusahaan
pertambangan, (g) ROA berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham
perusahaan pertambangan, (h) Nilai tukar kurs dollar berpengaruh secara
signifikan terhadap harga saham melalui ROA sebagai variabel intervening,
(i) Inflasi berpengaruh secara tidak signifikan terhadap harga saham melalui
ROA sebagai variabel intervening, dan (j) Tingkat suku bunga berpengaruh
secara signifikan terhadap harga saham melalui ROA sebagai variabel
intervening. Berdasarkan hasil penelitian, perusahaan diharapkan dapat
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham perusahaan sektor
pertambangan, sekaligus mengembangkan kebijakan keuangan bagi
perusahaan untuk menjaga stabilitas mendapatkan profitabilitas dan menjadi
minat bagi para investor untuk menginvestasikan dananya kepada perusahaan.

2.3 Hipotesis

Faktor ekonomi makro berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan


manufaktur di Bursa Efek Indonesia

Inflasi, suku bunga, dan nilai tukar adalah faktor ekonomi makro yang secara
langsung maupun tidak langsung berdampak pada aktivitas perusahaan, seperti
pembiayaan modal kerja, biaya produksi, dan permintaan pasar. Dengan adanya
fluktuasi pada faktor-faktor tersebut, maka nilai perusahaan manufaktur di bursa
efek Indonesia juga dapat berubah. Oleh karena itu, hipotesis yang dibuat
menyatakan bahwa faktor ekonomi makro berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan manufaktur di bursa efek Indonesia.

H1: Faktor ekonomi makro yang meliputi inflasi, suku bunga, dan nilai tukar
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan manufaktur di bursa efek
Indonesia.

8
Pengaruh kinerja keuangan perusahaan terhadap harga saham di sektor
manufaktur bursa efek Indonesia

Kinerja perusahaan mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan


pendapatan, memperoleh laba, dan menghasilkan arus kas dari aktivitas bisnisnya.
Jika kinerja perusahaan meningkat, maka investor akan memiliki persepsi yang
positif terhadap prospek perusahaan dan hal ini akan mempengaruhi harga saham.
Oleh karena itu, hipotesis yang dibuat menyatakan bahwa kinerja perusahaan
yang baik berpengaruh positif terhadap harga saham di sektor manufaktur di
bursa efek Indonesia.

H2: Kinerja perusahaan yang mencakup pendapatan, laba, dan arus kas
berpengaruh positif terhadap harga saham di sektor manufaktur di bursa efek
Indonesia.

9
BAB III
Metodologi Penelitian

3.1 Desain Penelitian


Desain penelitian adalah rangkaian prosedur dan metode yang dipakai untuk
menganalisis dan menghimpun data untuk menentukan variabel yang akan
menjadi topik penelitian. Desain penelitian dalam penelitian ini dirumuskan untuk
mengetahui pengaruh faktor-faktor ekonomi makro dan fundamental terhadap
harga saham pada sektor manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

Gambar 3.1 Kerangka Berpikir

Faktor Ekonomi Makro

Fundamental Sektor Manufaktur

Harga Saham

3.2 Variabel
Penentuan variabel penelitian ini sangat penting sebagai dasar dalam
memecahkan masalah yang telah dirumuskan sebelumnya. Adapun dua variabel
penelitian tersebut dijelaskan sebagai berikut :
a. Variabel Dependen

10
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
dari adanya variabel independen. Dalam penelitian ini, variabel dependen atau
variabel terikat yang disimbolkan dengan huruf Y adalah Sektor Manufaktur.
b. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab timbulnya variabel independen. terdapat tiga variabel independen atau
variabel bebas yang disimbolkan dengan X1, X2, dan X3. X1 yaitu Faktor
Ekonomi Makro, X2 yaitu Fundamental dan X3 yaitu Harga Saham.
Ada pula Definisi Operasional Variabel yaitu:
a. Sektor Manufaktur
Sektor Manufaktur terdiri dari perusahaan yang bergerak dalam transformasi
material, fisik, atau kimia, bahan, atau komponen menjadi produk baru.
Perusahaan di sektor Manufaktur sering digambarkan sebagai pabrik, pabrik,
atau pabrik dan secara khas menggunakan mesin berbasis tenaga dan peralatan
penanganan material.
b. Faktor Ekonomi Makro
Faktor makroekonomi adalah fenomena, pola, atau kondisi yang berasal dari,
atau berhubungan dengan, aspek ekonomi yang besar daripada populasi
tertentu.
c. Fundamental
Fundamental merupakan sesuatu yang menggambarkan hal-hal, fungsi dan
prinsip yang sangat penting dan mempengaruhi sifat dasar hal-hal lain atau
merupakan elemen terpenting dalam berbagai bidang.
d. Harga Saham
Harga saham adalah harga yang ditetapkan kepada suatu perusahaan bagi
pihak lain yang ingin memiliki hak kepemilikan saham. Nilai harga saham
selalu berubah-ubah setiap waktu. Besaran nilai harga saham dipengaruhi
oleh permintaan dan penawaran yang terjadi antara penjual dan pembeli
saham.
3.3 Populasi dan Sample
 Populasi

11
Menurut Sugiyono (2020:80), populasi merupakan wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Menurut Cohen, et al. (2007:101), semakin besar sample dari
besarnya populasi yang ada adalah semakin baik, akan tetapi ada jumlah batas
minimal yang harus diambil oleh peneliti yaitu sebanyak 30 sampel. Dalam
penelitian ini yang menjadi populasi adalah para Investor yang akan membeli
saham di Bursa Efek Indonesia.
 Sample
Menurut Sugiyono (2011: 62), sampel adalah bagian dari jumlah yang dimiliki
oleh populasi.
3.4 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah suatu proses yang digunakan untuk mengubah data
mentah menjadi informasi yang berguna dengan melakukan penggunaan
algoritma dan metode pemrosesan data. Teknik analisis data dapat membantu
dalam mengungkapkan pola, hubungan, dan informasi penting dari data yang
tersedia. Teknik analisis yang saya gunakan di penelitian ini ialah teknik analisis
regresi, teknik ini saya gunakan karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Pengaruh Faktor-Faktor Ekonomi Makro dan Fundamental Terhadap Harga
Saham pada Sektor Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Dalam analisis regresi,
variabel independen (faktor-faktor ekonomi makro dan fundamental) akan diuji
pengaruhnya terhadap variabel dependen (harga saham). Selain itu, penelitian ini
juga menggunakan analisis jalur dengan metode Structural Equation Modeling
(SEM) dengan Partial Least Square (PLS) untuk mengetahui pengaruh makro
ekonomi terhadap harga saham dengan ROA sebagai variabel intervening pada
perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

12
DAFTAR PUSTAKA

Kennedy, P. S. J. Analisis Perbandingan Pengaruh Faktor-Faktor Ekonomi Makro dan


Fundamental Perusahaan terhadap Return Saham Sektor Manufaktur Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2009-2015. TIM EDITOR, 310.
Soekarno, S., & Yulistiani, R. D. P. (2019). Factors affecting stock prices in the Indonesian stock
exchange. Journal of Finance and Banking Review, 4(5), 82-93.
Fama, E. F. (1970). Efficient capital markets: A review of theory and empirical work. The
Journal of Finance, 25(2), 383-417.
Brealey, R. A., Myers, S. C., & Allen, F. (2017). Principles of corporate finance. McGraw-Hill
Education.
Chan, L. K., Jegadeesh, N., & Lakonishok, J. (1996). Momentum strategies. The Journal of
Finance, 51(5), 1681-1713.
Guérard, J. B., & Schumacker, R. E. (1987). Statistical inference for financial engineering. New
York: Springer.
Alfinasyahri, T., Indrayani, I., Haykal, M., Mursidah, M., & Abidin, Z. (2022). FAKTOR–
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR SEKTOR PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA TAHUN 2018-2020. Jurnal Akuntansi Malikussaleh (JAM), 1(2),
190-203.
Rita, R., & Fatimah, Z. (2021). PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP
HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR KHUSUSNYA PULP & PAPER
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK. REMITTANCE: JURNAL AKUNTANSI
KEUANGAN DAN PERBANKAN, 2(1), 39-47.

13
Diana, B. N., & Suhartono, E. (2021). Faktor Yang Mempengaruhi Aksi Korporasi, Rasio
Keuangan, dan Fundamental Ekonomi Makro Terhadap Harga Saham. Juara: Jurnal
Riset Akuntansi, 11(1), 75-91.
Veronica, M., & Pebriani, R. A. (2020). Pengaruh Faktor Fundamental Dan Makro Ekonomi
Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Industri Properti Di Bursa Efek
Indonesia. Islamic Banking: Jurnal Pemikiran Dan Pengembangan Perbankan
Syariah, 6(1), 119-138.
Mardiana, D. (2016). Analisis Pengaruh Kinerja Perusahaan Terhadap Harga Saham: Studi
Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di BEI. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan, 1(1), 30-47.
Sudiyatno, B. (2018). Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan
Sektor Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2014-2016.
Jurnal Bisnis dan Manajemen, 1(2), 48-64.
Nugraha, R. A. (2019). Pengaruh Kinerja Perusahaan Terhadap Harga Saham di Sektor
Manufaktur Bursa Efek Indonesia. Warta Ekonomi, 1(1), 45-56.

14

Anda mungkin juga menyukai