Anda di halaman 1dari 42

PROPOSAL

PENGARUH MODAL KERJA DAN PROFITABILITAS

TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR TELEKOMUNIKASI

Annisa Nadya Pangesti

17179322

INSTITUT BISNIS & KEUANGAN NITRO

MAKASSAR

2021
PERSETUJUAN PENANGGUNGJAWAB

JUDUL : PENGARUH MODAL KERJA DAN

PROFITABILITAS TERHADAP HARGA

SAHAM SEKTOR TELEKOMUNIKASI

NAMA MAHASISWA : ANNISA NADYA PENGESTI

NO.STB : 17179322

PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

KONSENTRASI : KEUANGAN

NAMA TANDA TANGAN TANGGAL

Dr. Nawir Mandsyur, S.E.,M.Si


Pembimbing …………………… ……………

Dr. Sujatmiko, SE.,M.SI


Ketua Prodi Manajemen S1 …………………… ……………

Dr. Abdul Samad, S.E.,M.Si. …………………… ……………


Deputi Rektor I Bidang Akademik
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PENANGGUNG JAWAB.................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................ii

i
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

A. Latar Belakang..................................................................................1

B. Rumusan Masalah.............................................................................5

C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian.....................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................7

A. Landasan Teori..................................................................................7

B. Penelitian Terdahulu.......................................................................17

C. Kerangka Pikir.................................................................................18

BAB III METODE PENELITIAN..............................................................20

A. Lokasi Dan Waktu Penelitian..........................................................20

B. Jenis Dan Sumber Data..................................................................20

C. Teknik Pengumpulan Data..............................................................20

D. Populasi Dan Sampel......................................................................21

E. Defenisi Operasional.......................................................................21

F. Analisis Data....................................................................................22

G. Sismatika Penulisan........................................................................22

DAFTAR PUSTAKA

ii
I.PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini investasi merupakan salah satu faktor yang paling penting

dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Investasi bisa berkaitan

dengan berbagai macam aktivitas. Menginvestasikan sejumlah dana

pada aset. Investasi sendiri secara garis besar digolongkan menjadi dua

yaitu investasi finansial (deposito,saham maupun obligasi) dan investasi

riil (tanah,emas, atau bangunan). Wahana investasi yang popular bagi

investor saat ini adalah investasi finansial, karena investasi finansial

dinilai cukup praktis dan mudah. Keuntungan dalam investasifinansial di

antaranya adalah dana yang di investasikan cukup likuid dan bisa di tarik

setiap saat, mudah menghindar dari tekanan krisis global kapan saja dan

investor dapat melakukan investasi finansial pada pasarmodal dan pasar

uang.

Pasar modal adalah pertemuan antara emiten yang memiliki

kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara

memperjualbelikan sekuritas. Sedangkan tempat dimana terjadinya jual-

beli sekuritas disebut bursa efek. Pasar modal memberikan manfaat yang

luas bagi perekonomian melalui perkembangan investasi di suatu negara.

Investasi yang tumbuh dan berkembang pasat pada akhirnya akan

menjadi motor penggerak perekonomian. Secara umum, pasar modal

yang menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang bagi dunia

1
2

memungkinkan adanya alokasi sumber dana secara optimal. Abi

Hurairah Moechdie dan Haryadi Ramelan (2002) menjelaskan, pasar

modal memberikan berbagai manfaat di antaranya memberikan wahana

investasi bagi investor sekaligus memungkinkan adanya upaya

diversivikasi, penyebaran kepemilikan perusahaan hingga lapisan

masyarakat menengah, memberikan kesempatan untuk memiliki

perusahaan yang sehat dan berprospek cerah, menciptakan iklim usaha

yang sehat melalui keterbukaan informasi, serta mewujudkan lapangan

kerja dan profesi yang menarik.

Faktor yang mempengaruhi harga saham perusahaan

komunikasi adalah usahanya tidak lepas daro tujuan keuangan jangka

pendek dan jangka panjang. Tujuan keuangan jangka pendek yaitu

memperoleh laba guna kuantitas dan pengembangan usahanya.

Sedangkan tujuan keuangan jangka panjang yakni kemakmuran hasil

pemilik perusahaan yang dapat dilihat melalui harga saham,

perusahaan multinasional merupakan upaya untuk meningkatkan nilai

perusahaan.

Nilai perusahaan menurut nawir Mansur, adalah (2019:1) harga

yang bersedia dibayar oleh investor ketika mengambil alih (akuisisi)

suatu perusahaan. Nilai perusahaan yang telah go public tercermin

dari harga saham perusahaan. Oleh sebab itu harga pasar saham
3

suatu perusahaan di pasar modal sangat penting artinya bagi suatu

perusahaan.

Harga saham sangat di pengaruhi oleh faktor internal dan faktor

eksternal perusahaan, dimana faktor ini yang dapat memperngaruhi

investor di pasar modal. Faktor internal merupakan keputusan

manajemen dimana keputusan keuangan salah satu keputusan

manajemen. Keputusan keuangan terdiri dari tiga keputusan yaitu,

keputusan pendanaan, keputusan investasi, dan keputusan

deviden.ketiga keputusan tersebut diimplementasikan dalam kegiatan

sehari-hari perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan.

Faktor internal adalah Menurut Alwi (2003:87) faktor internal

tersebut adalah perubahan harga, penarikan produk baru, pendanaan,

pergantian manajer, merger, ekspansi pabrik, pemogokan tenaga kerja

serta pengumuman laporan keuangan perusahaan, sedangkan faktor

eksternal berupa kondisi perekonomian, gejolak politik dalam negeri,

perubahan suku buga, inflasi, kurs valuta asing serta berbagai regulasi

dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Faktor internal dalam penelitian ini menggunakan rasio

profitabilitas dengan alat ukur Return On Assets (ROA), rasio

solvabilitas dengan alat ukur Debt to Equity Ratio (DER) dan rasio nilai

pasar dengan alat ukur Price to Book Value (PBV). ROA merupakan

salah satu rasio keuangan yang banyak digunakan untuk mengukur


4

kinerja perusahaan, karena dapat menunjukkan keberhasilan

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (Darmadji dan

Fakhruddin, 2012:158).

Faktor internal merupakan faktor yang berada di dalam

perusahaan dan berkaitan langsung dengan kinerja perusahaan itu

sendiri. Baik-buruknya kinerja perusahaan dapat tercermin dari rasio

keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan. Informasi laporan

keuangan sudah cukup menggambarkan kepada para investor

mengenai sejauh mana perkembangan kondisi perusahaan selama ini

dan apa saja yang telah dicapainya (Tandelilin, 2010:365),

Signalling theory atau teori sinyal menjelaskan mengapa

perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan informasi

laporan keuangan pada pihak eksternal. Dorongan perusahaan untuk

memberikan informasi karena terdapat asimetri informasi antara

perusahaan dan pihak luar karena perusahaan mengetahui lebih

banyak mengenai perusahaan dan prospek yang akan datang dari

pada pihak luar (investor, kreditor). Salah satu cara untuk mengurangi

informasi asimetri adalah dengan memberikan sinyal pada pihak luar,

salah satunya berupa informasi keuangan yang dapat dipercaya dan

akan mengurangi ketidakpastian mengenai prospek perusahaan yang

akan datang.
5

Teori sinyal mengemukakan tentang pentingnya informasi yang

dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi. Informasi

merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis karena

informasi menyajikan keterangan catatan dan gambaran masa lalu,

saat ini maupun masa yang akan datang bagi perusahaan dan pasar

modal. Informasi yang lengkap dan relevan serta akurat dan tepat

waktu diperlukan investor pasar modal sebagai alat untuk

menganalisis sebelum mengambil keputusan untuk berinvetasi.

Informasi yang dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan

memberikan sinyal bagi investor dalam pengambilan keputusan

investasi. Jika pengumuman tersebut mengandung nilai positif maka

diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman diterima

oleh pasar. Pada saat informasi diumumkan dan pelaku pasar sudah

menerima informasi tersebut, pelaku pasar terlebih dahulu

mengiterprestasikan dan menganalisa informasi tersebut sebagai

sinyal baik ataupun sinyal buruk. Jika pengumuman yang diumumkan

sebagai sinyal baik bagi investor maka akan terjadi perubahan volume

dalam perdagangan saham (Jogiyanto, 2013:392).

Salah satu jenis informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan

yang dapat menjadi signal bagi pihak di luar perusahaan, terutama

bagi pihak investor adalah laporan tahunan. Informasi yang

diungkapkan dalam laporan tahunan dapat berupa informasi akuntansi


6

yaitu informasi yang berkaitan dengan laporan keuangan dan

informasi non-akuntansi yaitu informasi yang tidak berkaitan dengan

laporan keuangan. Laporan tahunan hendaknya memuat informasi

yang relevan dan mengungkapkan informasi yang dianggap penting

untuk diketahui oleh pengguna laporan baik pihak dalam maupun

pihak luar.

Penelitian Irfan (2017) menyatakan bahwa Modal kerja

berkontribusi positif terhadap harga saham pada perusahaan Farmasi

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Ini berarti saat

modal kerja meningkat akan diikuti dengan naiknya harga saham. Begitu

pula sebaliknya, ketika modal kerja menurun akan diikuiti dengan

penurunan harga saham perusahaan dengan asumsi faktor lain yang

mempengaruhi harga saham dianggap konstan.

Penelitian Eldo Arya Dafitsa (2012) menyatakan bahwa modal

kerja berpengaruh nagtif terhadap harga saham dikarenakan

berdaasrkan analisis pengujian secara parsial maupun simultan

menunjukkan perputaran modal kerja dan tingkat investasi terhadap

perubahan harga saham sepuluh perusahaan makanan dan minuman

yang go public di bursa efek indinesia tidak mempunyai pengaruh

terhadap perubahan harga saham sepuluh perusahaan makanan dan

minuman yang go public di bursa efek Indonesia.


7

Penelitian Irfan (2017) menyatakan bahwa Profitabilitas

berkontribusi positif terhadap harga saham pada perusahaan Farmasi

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Ini berarti saat

profitabilitas meningkat maka akan diikuti penurunan harga saham.

Begitu pula sebaliknya, ketika profitabilitas menurun maka akan diikuiti

dengan penurunan harga saham perusahaan.

Anita Suwandani,Suhendra,Anita wijayanti (2017) menyatakan

bahwa perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang

terdaftar di BEI tahun 2014-2015 tingakat profitabilitasnya hamper

sebagian besar rasionya berpengaruh negatif terhadap harga saham dan

hanya satu rasio yang berpangeruh positif terhadap harga saham yaitu

rasio EPS.

Perusahaan telekomunikasi merupakan salah satu perusahaan

yang paling dinamis. Seiring dengan perkembangan perubahan

teknologi, berbagai macam produk jasa telekomunikasi mulai

bermunculan dimana banyak perusahaan bersaing ketat untuk kinerja

yang optimal. Perusahaan mengelola input produksi menjadi output yang

dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Perusahaan telekomunikasi di

Indonesia memiliki perkembangan yang sangat cepat seiring dengan

berkembangnya teknologi informasi. Teknologi memudahkan aktivitas

manusia dalam berkomunikasi dan bertukar informasi. Dengan

menggunakan alat komunikasi yang saat ini telah banyak


8

perkembangannya tentunya mampu menghemat biaya pemakaian bagi

konsumen, namun disamping itu perusahaan harus mampu bersaing

dengan perusahaan saingannya dengan tetap memperhitungkan resiko

dari setiap keputusan yang diambil.

Saat ini Indonesia memiliki 7 operator seluler yaitu PT. Hutchison

3 Indonesia (Tri),PT.XLAxiata(XL),PT.Indosat(Indosat),PT.Sampoerna Te

lekomunikasiIndonesia (Ceria),PT.Telekomunikasi Selular(Telkomsel),PT.

Smartfren dan PT.BakrieTelecom. Untuk memenangkan persaingan

perusahaan membutuhkan alat produksi dan sistem perasional yang baik,

tentunya dibutukan modal yang tidak sedikit. Pesatnya perkembangan

bisnis selular ini menarik investor untuk menginvestasikan dananya pada

perusahaan yang dinilai memberi keuntungan terhadap investor atau

pemegang saham.

Table 1.1 Rasio Keuangan tahunan perusahaan sector

telekomunikasi

No Perusahaan 2017 2018 2019


1 PT.XLAxiata(XL) 47,16% 44,86% 33,56%
2 PT.Indosat(Indosat), 45,8% 37,6% 56,2%
3 PT. Smartfren 40% 33% 29%
Sumber www.idx.co.id
9

Melalui kegiatan operasional perusahaan berusaha memperoleh

keuntungan, pengukuran keuntungan perusahaan bukan saja penting

untuk prestasi perusahaan tetapi juga merupakan elemen penting dalam

menciptakan nilai perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan

dimasa yang akan dating dan sebagai informasi bagi pembagian

keuntungan yang di peroleh perusahaan seringkali tidak memberikan nilai

tambah terhadap perusahaan, hal tersebut di sebabkan karna adanya

resiko dari bisnis perusahaan yang dijalankan, yang salah satunya

didapat karena kondisi perekonomian yang tidak stabil. Modal merupakan

salah satu faktor penting dalam memulai bisnis. Sumber modal eksternal

perusahaan sala satunya adalah modal saham. Oleh karena itu dalam

menjalankan kegiatan, perusahaan harus harus memperhatikan

pengembalian bagi pemegang saham. Pemegang saham akan tetap

menginvestasikan dananya pada perusahaan jika merasa diuntungkan,

namun jika tidak mendapat keuntungan maka saham akan memindahkan

investasinya ke perusahaan lain. Oleh karena itu, perusahaan harus

selalu erupaya agar keuntungan yang didapat perusahaan memberikan

nilai bagi perusahaan. Yang mencerminkan kondisi perusahaan dimasa

sekarang dan di masa yang akan dating sehingga dapat menjadi

pertimbangan bagi investor dalam berinvestasi.

Untuk memastikan bahwa investor dapat mencapai keuntungan

yang diinginkan maka tujuan dilakukannya pengukuran harga saham


10

dengan menggunakan modal kerja dan profitabilitas. Berdasarkan latar

belakang yang telah di uraikan penulis tertarik mengambil judul

“Pengaruh Modal Kerja Dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham

Sektor Telekomunikasi”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan dalam pertanyaan

penelitian adalah: “ apakah modal kerja dan profitabilitas

mempengaruhi harga saham sektor telekomunikasi ?”.

C. Tujuan Penelitian Dan Mafaat Penelitian

Tujuan yang ingin di capai adalah untuk mengetahui pengaruh harga

saham dengan menggunakan modal kerja dan profitabilitas. Adapun

manfaat yang ingin di capai terbagi atas 2 yaitu :

1. Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan pengetahuan

dalam menganalisa modal kerja dan profitabilitas sebagai alat ukur untuk

mengetahui harga saham pada saham perusahaan serta sebagai bahan


11

referensi kepustakaan dan literature bagi mahasiswa dan pihak-ihak yang

akan menyusun karya ilmiah dengan topic yang sejenis, sehingga dapat

menambah pengetahuan dan bahan acuan melakukan penelitian

selanjutnya.

2. Praktis

a. Hasil dari penelitian ini untuk menambah wawasan penelitian sebagai

sarana mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan

dalam praktek yang sesungguhnya dan untuk melengkai tugas sebagai

salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana strata (S1) Ekonomi.

b. Sebagai referensi penelitian dibidang manajemen khususnya bidang

manajemen keuangan di masa yang akan datang.


II. TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Nilai perusahaan/ harga saham yang masuk di modal kerja dan

profitabilitas

Harga saham merupakan salah satu indikator pengelolaan

perusahaan. keberhasilan dalam menghasilkan keuntungan akan

memberikan kepuasan bagi investor yang rasional. harga saham

yang cukup tinggi akan memberikan keuntungan, yaitu berupa

Capital gain dan Citra yang lebih baik bagi perusahaan sehingga

memudahkan bagi manajemen untuk mendapatkan dana dari luar

perusahaan. Sartono   (2001:70), bahwa "harga pasar saham

terbentuk melalui mekanisme permintaan dan penawaran di pasar

modal. "harga saham mengalami perubahan naik turun dari satu

waktu ke waktu yang lain.

Peningkatan profltabilitas dan nilai perusahaan tidak hanya

ditentukan oleh kebijakan keuangan jangka panjang tetapi

kebijakan keuangan jangka pendek perusahaan dalam hal ini

manajemen modal kerja. Manajemen modal kerja merupakan

kebijakan mengatur tentang seberapa besar total aktiva lancar dan

hutang lancar yang harus dimiliki perusahaan Hrishikes (2010).

Kebijakan dalam manajemen modal kerja yang dilakukan

12
13

perusahaan dapat dicerminkan dari variabel variabel modal kerja

yang ada dalam perusahaan tersebut seperti variabel Current ratio,

Cash flow turnover, Current asset to operating income, qucik ratio.

Tujuan utama manajemen modal kerja adalah untuk memastikan

bahwa perusahaan mempunyai kemampuan untuk beroperasi

dengan cash flow yang cukup untuk pembayaran hutang jangka

pendek yang jatuh tempo dan pembiayaan operasional.

Konsekwensinya, perusahaan harus membuat kebijakan modal

kerja seperti pengelolaan hutang , piutang, persediaan investasi

atas akses kas perusahaan yang lebih baik. Berdasarkan

pandangan tersebut, manajemen modal kerja menjadi salah satu

isu terpenting dalam organisasi perusahaan dimana para manajer

keuangan harus mengidentifikasi tingkat modal kerja yang optimal.

Menurut Ganesan (2007). Modal kerja optimal berarti meminumkan

kebutuhan modal kerja dan memaksimumkan pendapatan

perusahaan. Jika modal kerja terlalu banyak maka akan

menimbulkan inefisiensi yang pada akhirnya akan memberikan

dampak negatif terhadap profitabilitas dan nilai perusahaan pandey

(2006).
14

2. Hubungan antara modal kerja dan harga saham

penelitian empiris tentang pengaruh manajemen modal kerja

terhadap nilai perusahaan telah dilakukan oleh Uyar (2009),

Kieschnick, laplante dan Moussawi (2008). Meraka mengatakan

betapa pentingnya keterkaitan antara manajemen modal kerja

terhadap nilai perusahaan. Dengan mengunakan stock excess return

sebagai nilai perusahaan, hasil penelitian menunjukan bahwa

tambahan investasi pada modal kerja bersih mengurangi nilai

perusahaan.

Salah satu pasar modal yang termasuk dalam emerging

market adalah pasar modal Indonasia yang dikenal dengan PT.

Bursa Efek Indonesia. Jumlah perusahaan yang go public di PT.

Bursa Efek Indonesia terus berkembang dari. tahun ke tahun. Sektor

manufaktur merupakan sektor yang mempunyai jumlah perusahaan

terbanyak yaitu 145 perusahaan pada tahun 2006- 2010 . Sudah

barang tentu perusahaan-perusahaan di PT. Bursa Efek Indonesia

tersebut ingin meningkatkan profitabilitas dan nilai perusahaan

mereka . Berdasarkan hasil kajian empiris diatas menunjukkan

bahwa peran manajemen modal kerja sangat mempengaruhi

peningkatan profitabilitas dan nilai perusahaan. Oleh karena itu,

kebijakan yang berkaitan dengan modal kerja hendaknya menjadi


15

perhatian serius bagi pengambilan kebijakan dalam perusahaan di

PT. Bursa Efek Indonesia.

a. Konsep modal kerja

Bambang Riyanto (1995) mengemukakan modal kerja dapat

dibagi menjadi 3 konsep yaitu konsep kuantitatif, kualitatif, dan

fungsional.

1) Konsep Kuantitatif 

Modal kerja menurut konsep kuantitatif menggambarkan

keseluruhan atau jumlah dari aktiva lancar seperti kas, surat-surat

berharga, piutang persediaan atau keseluruhan daripada jumlah aktiva

lancar dimana aktiva lancar ini sekali berputar dan dapat kembali ke

bentuk semula atau dana tersebut dapat bebas lagi dalam waktu yang

relatif pendek atau singkat. Konsep ini biasanya disebut modal kerja

bruto (gross working capital). 

Berdasarkan konsep tersebut di atas dapat disimpulkan, bahwa

konsep tersebut hanya menunjukkan jumlah dari modal  kerja yang

digunakan untuk menjalankan kegiatan operasi perusahaan sehari-

hari yang sifatnya rutin, dengan tidak mempersoalkan dari mana

diperoleh modal kerja tersebut, apakah dari pemilik hutang jangka

panjang ataupun hutang jangka pendek. Modal kerja yang besar

belum tentu menggambarkan batas keamanan atau margin of


16

safety yang baik atau tingkat keamanan para kreditur jangka pendek

yang tinggi. Jumlah modal kerja yang besar belum tentu

menggambarkan likuiditas perusahaan yang baik sekaligus belum

tentu menggambarkan jaminan kelangsungan operasi perusahaan

pada periode berikutnya.

2) Konsep Kualitatif

Menurut konsep kualitatif modal kerja merupakan selisih antara

aktiva lancar dengan utang lancar. Berdasarkan konsep ini modal

kerja merupakan sebagian dari aktiva lancar yang benar-benar dapat

digunakan untuk membiayai operasi perusahan tanpa menunggu

likuiditasnya. Konsep ini biasa disebut dengan modal kerja neto (net

working capital). 

Definisi ini bersifat kualitatif karena menunjukkan tersedianya

aktiva lancar yang lebih besar daripada hutang lancar dan

menunjukkan tingkat keamanan bagi kreditur jangka pendek serta

menjamin kelangsungan operasi di masa mendatang dan kemampuan

perusahaan untuk memperoleh tambahan jangka pendek dengan

jaminan aktiva lancar.

3) Konsep Fungsional

Modal kerja menurut konsep inimenitik beratkan pada fungsi

dari pada dana dalam menghasilkan dana atau income dari usaha

pokok perusahaan. Setiap dana yang digunakan dlam perusahaan


17

dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan. Ada dana yang

digunakan dalam satu periode akuntansi tertentu yang menghasilkan

pendapatan pada periode tersebut. Sementara itu, ada pula dan aynag

dimaksudkan utuk menghasilkan pada periode2periode selanjutnya

atau dimasa yang akan datang, misalnya bangunan, mesin-mesin,

alat-alat kantor atau aktiva tetap lainnya yang disebut future income.

Jadi modal kerja menurut konsep ini adalah dana digunakan untuk

menghasilkan pendapata pada saat ini sesuai dengan maksud utama

didirikannya perusahaan, diantaranya kas, piutang dagang. Dan lain

sebagainya.

Sedangkan efek atau surat berharga dan marjin laba dari

piutang merupakan modal kerja potensial yang akan menjadi modal

kerja bila piutang sudah dibayar dan efek sudah dijual.

b. Jenis Modal Kerja

Menurut WB. Taylor da Bambang Rianto (1995) Modal Kerja

digolongkan dalam beberapa jenis yaitu :

1) Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)

      Modal kerja permanen yaitu modal kerja yang ada pada

perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya, modal kerja ini terdiri

dari :

a) Modal kerja primer (Primary Working Capital)


18

Modal kerja primer merupakan jumlah modal kerja minimum

yang harus ada pada perusahaan untuk menjaga kontinuitas

usahanya atau modal kerja yang secara terus menerus

diperlukan untuk kegiatan usahanya.

b) modal kerja normal

Modal kerja normal adalah modal kerja dibutuhkan untuk proses

produksi normal.

2) Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)

Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan

perubahan keadaan, modal kerja ini terdiri dari :

a) Modal kerja musiman (Seasonal Working Capital)

Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh

fluktuasi musim.

b) Modal kerja siklis (Cyclical Working Capital)

Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh

fluktuasi konjungtur.

c) Modal kerja darurat (Emergency Working Capital)

Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena adanya

keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya (misalnya

adanya pemogokan buruh, banjir, perobahan keadaan ekonomi

yang mendadak).
19

c. Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja

1) Volume Penjualan

Perusahaan membutuhkan modal kerja untuk mendukung kegiatan

operasional pada saat terjadi peningkatan penjualan.

2) Faktor Musim dan Siklus

Fluktuasi dalam penjualan yang disebabkan oleh faktor musim dan

siklus akan  mempengaruhi kebutuhan akan modal kerja.

3) Perubahan dalam teknologi

Jika terjadi pengembangan teknologi maka akan berhubungan

dengan proses produksi dan akan membawa dampak terhadap

kebutuhan akan modal kerja

4) Kebijakan Perusahaan

Kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan juga akan membawa

dampak terhadap kebutuhan modal kerja.

d. Kebijakan Modal Kerja

Kebijakan modal kerja dihubungkan dengan jangka waktu

pinjaman dan tingkat bunga, makin panjang umur pinjaman makin

tinggi tingkat bunganya. Pinjaman jangka panjang untuk modal kerja,

pihak yang meminjam harus membayar bunga yang lebih besar

daripada pinjaman jangka pendek. Karena masa mendatang adalah


20

penuh ketidakpastian sehingga pihak yang memberi pinjaman

memperhitungkan risiko ketidakpastian tersebut. Modal kerja yang

dipenuhi dengan pinjaman jangka panjang memiliki tingkat likuiditas

tinggi, risiko kegagalan memenuhi kewajiban-kewajiban yang jatuh

tempo kecil. Pada umumnya perusahaan menggunakan pinjaman

jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan modal kerjanya, dan

perusahaan yang demikian disebut menganut kebijakan modal kerja

yang konservatif.

Kebijakan modal kerja yang lainnya adalah bahwa modal kerja

harus dihubungkan dengan harta. Harta lancar sebaiknya dibiayai

dengan utang lancar, harta tetap sebauiknya dibiayai dengan utang

jangka panjang dan modal sendiri. Perusahaan yang mampu

melaksanakan kegiatan bisnis dengan kebijakan modal kerja yang

demikian melakukan kebijakan modal kerja yang agresif; risikonya

besar karena semua kewajiban yang jatuh tempo harus dapat dipenuhi

oleh tersedianya harta lancar. Perusahaan yang melakukan kebijakan

model ini lebih banyak gagalnya, karena struktur harta lancar itu ada

yang sulit dicairkan menjdai uang tunai yaitu persediaan, khususnya

persediaan barang setengah jadi atau persediaan barang dalam

proses. Perusahaan pada umumnya memiliki tiga jenis kebijakan

modal kerja, yaitu:


21

1)   Kebijakan yang agresif, yaitu modal kerja dipenuhi dengan

seluruhnya dengan utang jangka pendek

2)   Kebijakan yang moderat, yaitu modal kerja dipenuhi 50% dengan

utang jangka pendek dan 50% dipenuhi dengan utang jangka panjang

3)   Kebijakan yang konservatif, yaitu seluruh modal kerja dipenuhi

dengan utang jangka panjang

3. Hubungan antara profitabilitas dan harga saham

Meningkatkan profitabilitas dan nilai perusahaan merupakan

bagian dari strategi korporasi perusahaan dan manjemen modal kerja

yang efisien menjadi salah satu elemen penting dalam strategi

tersebut (Afza dan Nasir : 2007 ). Lebih jauh, manajemen modal kerja

yang efisien berarti meningkatkan free cash flow perusahaan yang

pada akhirnya meningkatkan kesempatan tumbuh perusahaan dan

tingkat keuntungan pada pemegang saham. Dengan demikian

perusahaan mencoba untuk menjaga tingkat modal kerja yang optimal.

Manajemen modal kerja yang efisien tampaknya memberikan tingkat

keuntungan yang signifikan dan jika tidak efisien maka akan

memberikan bahaya bagi perusahaan tersebut (Christoper dan

Kamalavalli ; 2009 ). Ejjelly (2004), menjelaskan bahwa manajemen

modal kerja yang efisien berhubungan dengan perencanaan dan

pengawasan atas aktiva lancar dan hutang lancar yang pada akhirnya
22

mengurangi resiko tidak mampu bayar kewajiban jangka pendek

dengan tidak berlebihan investasi pada aktiva lancar. (Siddiquess dan

Khan ; 2009) menjelaskan bahwa manajemen modal kerja yang tidak

efisien tidak hanya mengurangi profitabilitas tetapi juga dan membuat

krisis pendanaan pada perusahaan. Konsekwensinya, manajemen

modal kerja yang efisien merupakan faktor yang sangat penting

didalam menjaga keberlangsungan, likuiditas ,solvensi, profitabilitas

dan nilai perusahaan. Padachi (2006). Membuktikan bahwa investasi

yang tinggi pada persediaan dan piutang memberikan dampak

penurunan profitabilitas dan nilai perusahaan. Dia mengunakan return

terhadap total Asset sebagai indikator untuk 58 perusahaan sektor

manufaktor .Whilst , Afza dan Nazar (2007). meregresikan kebijakan

modal kerja profitabilitas dan risiko perusahaan . Mereka membuktikan

adanya pengaruh yang negatif antara profitabilitas terhadap tingkat

aggresifitas manajemen modal kerja dan kebijakan pendanaan

perusahaan. Mereka juga membuktikan bahwa perusahaan akan

mendapatkan return negatif jika mereka menerapkan kebijakan modal

kerja yang aggresif dengan cara menginvestigasi hubungan antara

kebijakan modal kerja yang agrresif dan konservatif. Sama seperti

peneliti-peneliti sebelumnya, Christopher dan Kamalavalli (2009)

membuktikan bahwa variabel modal kerja yang terdiri dari current


23

ratio, csh turnover ratio, current asset to operating income dan

leverage mempunyai pengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.

Menurut Barus dan Leliani (2013) profitabilitas adalah

kemampuan menghasilkan laba selama periode tertentu dengan

menggunakan aktiva atau modal, baik modal secara keseluruhan

maupun modal sendiri.

Menurut Afriyanti (2011), Profitabilitas adalah kemampuan

perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan,

total aktiva, maupun modal sendiri. Profitabilitas menggambarkan

keberhasilan operasional perusahaan yang menunjukkan hasil akhir

dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang diambil oleh manajemen

perusahaan.

Profitabilitas menurut Weston dan Brigham dalam Sari (2013),

profitabilitas juga menunjukkan pengaruh gabungan dari likuiditas,

pengelolaan aktiva, dan pengelolaan hutang terhadap hasil-hasil

operasi

Menurut Harahap (2009:304) rasio rentabilitas atau disebut juga

profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan

laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti

kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang,

dan sebagainya.Rasio yang menggambarkan kemampuan


24

perusahaan menghasilkan laba disebut juga operating ratio.

Menurut Kasmir (2013:196) mengatakan bahwa “Rasio

Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan

dalam mencari keuntungan”.

Dalam praktiknya, jenis-jenis rasio profitabilitas yang dapat

digunakan (Kasmir, 2013:199-207), adalah:

a) Profit Margin (profit margin on sales)

Profit Margin on Sales atau Ratio Profit Margin atau margin

laba atas penjualan merupakan salah satu rasio yang digunakan

untuk mengukur margin laba atas penjualan.

b) Return on Investment (ROI)

Return on Investment merupakan rasio yang menunjukkan hasil

(return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI

juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam

mengelola investasinya.

c) Return on Equity (ROE)

Return on Equity (ROE) merupakan rasio untuk mengukur laba

bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini

menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri.Semakin tinggi

rasio ini, semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin

kuat, demikian pula sebaliknya.


25

d) Laba per lembar saham

Rasio laba per lembar saham atau disebut juga rasio nilai

buku merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen

dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham.

Dari rasio-rasio berikut, rasio profitabilitas yang digunakan dalam

penelitian sebagai variabel Y adalah Return on Equity (ROE).

Menurut Kasmir (2013:204) Return on Equity (ROE)

merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak

dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi

penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin

baik.Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian

pula sebaliknya.

Menurut Hanafi dan Halim (2012:82) Return on Equity (ROE),

rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba

berdasarkan modal saham tertentu. Rasio ini merupakan ukuran

profitabiitas dari sudut pandang pemegang saham.

Dari pengertian diatas variabel yang digunakan untuk

mewakili profitabilitas adalah Return on Equity (ROE). Return on

Equity (ROE) memberikan indikasi mengenai seberapa baik sebuah

perusahaan akan menggunakan uang investasi para investor untuk

menghasilkan keuntungan.
26

B. PENELITIAN TERDAHULU

1. Penelitian Irfan (2017) menyatakan bahwa Modal kerja berkontribusi

positif terhadap harga saham pada perusahaan Farmasi yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Ini berarti saat modal kerja

meningkat akan diikuti dengan naiknya harga saham. Begitu pula

sebaliknya, ketika modal kerja menurun akan diikuiti dengan penurunan

harga saham perusahaan dengan asumsi faktor lain yang mempengaruhi

harga saham dianggap konstan.

2. Penelitian Eldo Arya Dafitsa (2012) menyatakan bahwa modal kerja

berpengaruh nagtif terhadap harga saham dikarenakan berdaasrkan

analisis pengujian secara parsial maupun simultan menunjukkan

perputaran modal kerja dan tingkat investasi terhadap perubahan harga

saham sepuluh perusahaan makanan dan minuman yang go public di

bursa efek indinesia tidak mempunyai pengaruh terhadap perubahan

harga saham sepuluh perusahaan makanan dan minuman yang go

public di bursa efek Indonesia.

3. Penelitian Irfan (2017) menyatakan bahwa Profitabilitas berkontribusi

positif terhadap harga saham pada perusahaan Farmasi yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Ini berarti saat profitabilitas

meningkat maka akan diikuti penurunan harga saham. Begitu pula


27

sebaliknya, ketika profitabilitas menurun maka akan diikuiti dengan

penurunan harga saham perusahaan.

4. Anita Suwandani,Suhendra,Anita wijayanti (2017) menyatakan bahwa

perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di

BEI tahun 2014-2015 tingakat profitabilitasnya hamper sebagian besar

rasionya berpengaruh negatif terhadap harga saham dan hanya satu

rasio yang berpangeruh positif terhadap harga saham yaitu rasio EPS.

C. KERANGKA PIKIR

Untuk menghindari terjadinya bias maka dalam penelitian ini harus

meiliki arah yang yang menjadi fokus dari penelitian, berdasarkan uraian

diatas, maka model kerangka pikir penelitian ini dapat dilihat pada

gambar sebagai berikut.


28

Gambar 2.1
Kerangka Pikir

Perusahaan Sektor
Telekomunikasi yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia

Laporan Keuangan

Modal Kerja Profitabilitas

Harga Saham

Kesimpulan dan Saran

Keterangan :

Saat ini ada banyak perusahaan telekomunikasi di Indonesia

namun hanya 6 perusahaan yang terdaftar sebagai perusahaan publik di Sub

sector telekomuniskasi BEI ( Bursa Efek Indonesia ). Setiap perusahaan

memiliki laporan keuangan yang berfungsi untuk mencatatat aktivitas

perusahaan. Laporan keuangan terdiri atas neraca dan laporan laba rugi.

Harga saham di pengaruhi oleh profitabilitas dan modal kerja,sehingga untuk

mencari harga saham maka akan di gunakan profitabilitas dan modal kerja.
III. METODE PENELITIAN

A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di bursa efek indonesia (BEI) pada

periode 3 tahun mulai dari 2016-2018. di pilihnya BEI sebgai tempat

penelitian karena BEI meupakan bursa pertama di indonesia yang di

anggap memiliki data lengkap dan telah terorganisai dengan baik.

B. JENIS DAN SUMBER DATA

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini dalah data

kuantitatif yaitu data-data berupa laporan keuangan pada

perusahaan telekomunikasi.

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder. Data yang diperoleh atau dikumpulkan dan disatukan oleh

studi-studi sebelumnya atau diterbitkan melalui lembaga lain yang

terkait dengan permasalahan penelitian.

29
30

C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

1. Penelitian Pustaka

Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui

beberapa literatur yang seperti buku-buku, artikel, karya ilmiah dan

bahan analisi yang dapat mendukung dari penelitian ini.

2. Penelitian Dokumen

Penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data

perusahaan berupa laporan keuangang hotel secara langsung yang

berkaitan dengan penelitian ini.

D. POPULASI DAN SAMPEL

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan 6

Perusahaan Telekomunikasi di indonesia.

2. Sampel

Pada penelitian ini sampel yang digunakan yaitu sampel jenuh

yaitu teknik penentuan sampel bila seluruh populasi digunakan

sebagai sampel.

E. DEFENISI OPERASIONAL

Untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik dan menghindari

terjadinya kesalahan menginterpretasikan judul penelitian, maka penulis


31

merasa perlu membahas beberapa defenisi operasional agar terciptanya

kesatuan persepsi, antara lain :

1. Modal Kerja adalah jumlah harta lancar yang merupakan bagian dari

investasi yang bersirkulasi dari satu bentuk ke bentuk yang lain dalam

suatu kegiatan bisnis.

2. Profitabilitas adalah Profitabilitas terdiri dari beberapa rasio yang

mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan dan ditunjukkan

oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam

hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Semakin baik

profitabilitas maka semakin baik pula tingkat kemampuan perusahaan

memperoleh keuntungan.

Adapun rumus yang digunakan adalah :

a) Return of Assets (ROA)

ROA adalah rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah

aktiva yang di gunakan di dalam perusahaan.

laba bersi h
Return On Assets( ROA )= X 100 %
Total Aset

Bila nilai ROA semakin besar maka hal ini menunjukkan bahwa

kinerja perusahaan semakin baik karena tingkat pengembalian

investasi semakin besar.


32

b) Return On Equity (ROE)

Rasio Return on Equity (ROE) dihitung dengan membagi laba

bersih dengan ekuitas pemegang saham. Berikut ini adalah

Rumus ROE :

laba bersi h setela h pajak


Net Profit Margin=
Ekuitas

Return on Equity atau ROE ini dihitung untuk pemegang saham

biasa (common shareholders). Dalam hal ini, dividen preferen tidak

termasuk dalam perhitungan karena jenis dividen ini tidak tersedia

untuk para pemegang saham biasa. Dividen Preferen biasanya

dikeluarkan dari perhitungan Laba Bersih (Net Income).

3. Harga saham adalah merupakan salah satu indikator pengelolaan

perusahaan. keberhasilan dalam menghasilkan keuntungan akan

memberikan kepuasan bagi investor yang rasional.

F. ANALISI DATA

Agar data yang telah dikumpulkan dapat bermanfaat bagi

penelitian ini maka data haruslah diteliti sedemikian rupa sehingga dapat

dijadikan dasar pengembilan keputusan. Adapun metode analisis data

yang akan digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif, yaitu data-data

yang berkaitan dengan modal kerja,Profitabilitas dan harga saham,

Dengan metode anaslisi tersebut maka akan membantu dalam penarikan


33

kesimpulan mengenai “Pengaruh modal kerja dan profitabilitas terhadap

harga saham sector telekomunikasi”.

G. Uji Asumsi Klasik

Langkah awal sebelum pengujian hipotesis akan dilakukan

pengujian validitas dan reabilitas dengan uji asumsi klasik yang meliputi:

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji nilai

residual terdistribusi secara normal atau tidak. Jadi dalam hal ini yang

diuji normalitas bukan masing-masing variabel independen dan

dependen tapi nilai residual yang dihasilkan model dari regresi. Model

regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi secara

normal. Cara yang digunakan adalah uji one sample Kolmogorov-

smirnov. Cara untuk mendeteksinya adalah dengan melihat

signifikansinya lebih dari 0,05 maka residual terdistribusi secara normal

(Ghozali,2013).

2. Uji Multikolinieritas

Untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya

korelasi antar variabel independen. Jika ada, berarti terdapat


34

multikolinieritas. Sedangkan model regresi yang baik seharusnya tidak

terdapat korelasi antar variabel independen.

Untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh multikolinieritas adalah

dengan menghitung Varience Inflation Faktor (VIF) yang merupakan

kebalikan dari tolerance. VIF ini dikerjakan dengan bantuan SPSS,

dengan rumus sebagai berikut:

VIF = 1

(1-R2k)

Dimana :

VIF = Variance Inflation Factor

R2 = Koefisien Regresi

Dimana R2 merupakan regresi, jika toleransi kecil artinya

menunjukkan nilai VIF akan besar. Jika VIF > 10 maka dianggap ada

multikolinieritas.

3. Uji Heterokedastisitas

Tujuan pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi terjadi ketidaksamaan varian dan residual, dari suatu

pengamatan kepengamatan yang lain.

Pengujian dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola yang

terdapat pada grafik scatter plot. Apabila pada grafik scatter plot
35

membentuk pola tertentu maka terdapat heterokedastisitas, tetapi jika

titiknya menyebar maka tidak terdapat heterokedastisitas.

H. Metode Analisis

1. Analisis Statistik Deskritif

Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya

tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau

generalisasi.

2. Analisis Statistik Inferensial

Analisis inferensial adalah teknik stastistik yang digunakan

untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk

populasi.

3. Analisis linear berganda

Regresi linear berganda bertujuan untuk mempelajari

hubungan antara variabel yaitu hubungan antara satu variabel

independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk

mengetahui variabel dependen apakah positif atau negative dan

untuk memprediksikan nilai dari dependen apabila nilai variabel

mengalami penaikan atau kenaikan. Persamaan regresi

sederhana dimana:
36

Y =a+b1 x 1+ b2 x 2 +e

Keterangan :

Y = Harga saham

a = Konstanta

b = Koefisien X variabel bebas

X1 = Modal kerja

X2 = Profitabilitas

e = Error (kesalahan)

H. SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk mempermudah pembahasan, Penulisan proposal ini

disusun secara sistematika ke tiga bab, yaitu:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisi latar belakang, rumusan

masalah,tujuan dan kegunaan penelitian.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan landasan teori, kutipan penelitian

terdahulu, kerangka pikir.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan mengenai jenis atau variabel

penelitian dan defenisi operaspnal, populasi dan


37

sampel, jenis dan sumber data, analisis data serta

sistematika penulisan.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan gambaran umum dari penelitian,

hasil penelitian dan juga pembahasan dari penelitian.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi berupa kesimpulan dan saran dari hasi

penelitian.
Daftar Pustaka

Harahap, Syafri, Sofyan, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan,

Edisi I, Cetakan Kedua, PT. Rja Grafindo Persada, Jakarta,

1994.

Harahap, Syafri, Sofyan, Teori Akuntansi Laporan Keuangan,

Penerbit Bumi Aksara, Jakarta, 1996.

J. Fred Weston dan Thomas E. Copeland, Manajemen Keuangan,

Edisi Kedelapan, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2011.

Kartono, Kartini, Pengantar Metodologi Riset Sosial, Cetakan

Keempat, Penerbit Mandar Maju, Jakarta 2010.

Kasmir, Pengantar Manajemen Keuangan Edisi kedua, Penerbit PT.

Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Bambang, Riyanto, 2001.Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan

Edisi 4. Yogyakarta: BPFE UGM.

Evarina Lubis. “Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Harga

Saham (Studi Emiten Perusahaan Sektor Retail Di

BEI)”.Skripsi. Jakarta. Universitas Mercu Buana.2011.


https://teknologi.bisnis.com/read/20200813/101/1278719/pertumbuhan-

sektor-telekomunikasi-diramal-terus-menanjak

Anda mungkin juga menyukai